Pendidikan Kesehatan Pada Encephalitis

3
Pendidikan kesehatan pada encephalitis 1. Menjelaskan secara singkat tentang encephalitis. Encephalitis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. 2. Menjelaskan tanda gejala yang dapat ditimbulkan oleh pasien. Tanda gejala saat masih akut, berupa demam tinggi (demam filarial atau elefantoid), menggigil dan lesu, limfangitis dan limfadenitis yang berlangsung 3-15 hari, dan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun. Tanda gejala saat kronis, disebabkan oleh berkurangnya fungsi saluran limfe terjadi beberapa bulan sampai bertahun-tahun dari episode akut. Tanda gejalanya bervariasi mulai dari ringan sampai berat yang diikuti dengan perjalanan penyakit berupa sumbatan yang kronis. Tanda gejala pada daerah kelamin, sering ditemukan adanya epedidimitis kronis, funikulitis, bengkak karena penebalan kulit skrotum, sedangkan pada perempuan bisa dijumpai dengan adanya pembengkakan pada vagina. 3. Menjelaskan cara pencegahan encephalitis. Pencegahan Primer Filariasis a. Health promotion Upaya pencegahan ini yaitu dapat berupa memberikan penyuluhan tentang Filariasis baik melalui kader atau petugas kesehatan, sosialisasi tentang manfaat dan tujuan minum obat massal untuk mencegah Filariasis, pemeriksaan

description

fchghgj

Transcript of Pendidikan Kesehatan Pada Encephalitis

Page 1: Pendidikan Kesehatan Pada Encephalitis

Pendidikan kesehatan pada encephalitis

1. Menjelaskan secara singkat tentang encephalitis.

Encephalitis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh

cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

2. Menjelaskan tanda gejala yang dapat ditimbulkan oleh pasien.

Tanda gejala saat masih akut, berupa demam tinggi (demam filarial atau

elefantoid), menggigil dan lesu, limfangitis dan limfadenitis yang berlangsung 3-

15 hari, dan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.

Tanda gejala saat kronis, disebabkan oleh berkurangnya fungsi saluran limfe

terjadi beberapa bulan sampai bertahun-tahun dari episode akut. Tanda gejalanya

bervariasi mulai dari ringan sampai berat yang diikuti dengan perjalanan penyakit

berupa sumbatan yang kronis.

Tanda gejala pada daerah kelamin, sering ditemukan adanya epedidimitis kronis,

funikulitis, bengkak karena penebalan kulit skrotum, sedangkan pada perempuan

bisa dijumpai dengan adanya pembengkakan pada vagina.

3. Menjelaskan cara pencegahan encephalitis.

Pencegahan Primer Filariasis

a.       Health promotion

Upaya pencegahan ini yaitu dapat berupa memberikan penyuluhan tentang Filariasis baik

melalui kader atau petugas kesehatan, sosialisasi tentang manfaat dan tujuan minum obat

massal untuk mencegah Filariasis, pemeriksaan darah jari setiap tahun sebelum

dilaksanakan minum obat massal, dan menciptakan rumah yang sehat (contoh: tidak

menggantungkan pakaian yang telah dipakai yang dapat menyebabkan menjadi tempat

sarang nyamuk dan membersihakan semak-semak disekitar rumah).

b.      Specific Protection

Upaya pencegahan khusus pada filariasis ini yaitu menggunakan kelambu saat tidur,

menggunakan obat anti nyamuk, dan menaburkan bubuk abate pada tempat

penampungan air yang sulit terkuras.

Pencegahan Sekunder

a.       Early diagnosis

Page 2: Pendidikan Kesehatan Pada Encephalitis

Usaha ini yaitu mencegah penyebaran penyakit agar penyakit filariasis tersebut tidak

menular. Usaha pencegahan tersebut yaitu pemeriksaan mikroskopis darah.

b.      Promt Treatment

Usaha pencegahan ini yaitu pengobatan yang cepat dan tepat terhadap penyakit filariasis.

Contoh usaha pencegahan tersebut yaitu pemberian obat DEC untuk penderita yang baru

terjangkit.

Pencegahan Tersier

a.       Disability Limitation

Usaha pencegahan ini bertujuan untuk membatasi kecacatan bagi penderita filariasis.

Usaha pencegahan tersebut antara lain yaitu minum obat dengan teratur disertai

perawatan bagi bagian tubuh yang bengkak.

b.      Rehabilitation

Usaha rehabilitasi ini tujuannya adalah untuk mengembalikan individu tersebut sehingga

dapat hidup berguna di masyarakat dengan keadaan terbatas. Usaha yang dapat dilakukan

adalah menyediakan sarana-sarana untuk pelatihan dan pendidikan di rumah sakit dan di

tempat-tempat umum agar bagian tubuh yang bengkak dapat kembali normal.

4. Menjelaskan penanganan yang dapat dilakukan oleh keluarga pasien.

Pengobatan simtomatik, yaitu pemeliharaan kebersihan kulit dan pemberian antibiotik

atau anti jamur (jika perlu) akan mengurangi serangan berulang, sehingga mencegah

terjadinya limfedema kronis.

5. Anjurkan pasien untuk selalu mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter.

6. Anjurkan keluarga pasien selalu ikut memantau kondisi dan hal apa saja yang diperlukan

pasien.