Pendekatan Psikoanalisa - Copy

6

Click here to load reader

Transcript of Pendekatan Psikoanalisa - Copy

Page 1: Pendekatan Psikoanalisa - Copy

Tugas Syarat Masuk Mata Kuliah Teori dan Teknik Konseling

Diberikan Pada Pertemuan ke-2 (Kamis, 13 September 2012)

Nama : Shindy Alvianita

NIM : 1715110737

Jurusan : Bimbingan dan Konseling Reguler 2011

Pendekatan Psikoanalisa

Sejarah Psikoanalisa

Sebelum membahas mengenai sejarah psikoanalisa, ada baiknya terlebih dahulu kita

menjabarkan mengenai psikoanalisa itu sendiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa

psikoanalisis itu merupakan suatu pandangan baru tentang manusia, di mana

ketidaksadaran memainkan peranan sentral. Sigmund Freud sendiri sebagai penemu dari

psikoanalisa ini beberapa kali menjelaskan arti istilah psikoanalisa namun, cara

menjelaskannya tidak selalu sama. Salah satu caranya yang terkenal itu terdapat pada

artikel yang dia tulis pada sebuah kamus ilmiah Jerman. Dam disitu ia membedakan 3 arti.

Pertama, istilah “psikoanalisis”di pakai untuk menunjukan suatu metode penelitian

terhadap proses-proses psikis (seperti misalnya mimpi) yang sebelumnya hampir tidak

terjangkau oleh penelitian ilmiah. Kedua, istilah ini juga menunjukan juga suatu teknik untuk

mengobati gangguan-gangguan psikis yang dialami olah pasien neurosis. Teknik pengobatan

(terapi) ini bertumpu pada metode penelitian tdi. Ketiga, istilah yang sama dipakai pula

dalam arti lebih luas lagi, untuk menunjukan seluruh pengetahuan psikologis. Dalam dunia

konseling, Konseling Psikoanalisis memberikan kemampuan terhadap kemampuan konselor

untuk menggambarkan apa yang terjadi, dalam hubungan antara konseli dengan konselor

yang bersifat segera dan terbuka dalam rangka mengeksplorasi tipe perasaan dan dilema

hubungan yang mengakibatkan kesulitan bagi konseli dalam kehidupannya sehari-hari.

Teori Psikoanalisa sendiri pertama kali di perkenalkan oleh Sigmund Freud seorang

dokter dari Jerman yang merupakan keturunan Yahudi. Menurutnya ada 4 bidang besar ilmu

yakni Biologi, Positivisme, Psikologi dan Psikiatri. Psikiatri adalah ilmu yang lebih baru

daripada psikologi dan berkembang pesat pada akhir abad ke-19. Psikiatri bersifat agak

radikal dan menaruh minat pada pandangan yang baru tentang alam pikiran. Psikiatri

memusatkan perhatian pada penyakit-penyakit tertentu yang dikesampingkan ilmu

Page 2: Pendekatan Psikoanalisa - Copy

kedokteran resmi seperti histeri, letargi, kataleps (Osborne, 2000, p. 15). Asal mula

Psikoanalisis sendiri diawali dari penelitiannya mengenai penyakit histeria. Yang pada saat

itu penderitanya dianggap sebagai penyihir atau terkena kutukan. Psikoanalisis merupakan

salah satu faktor yang memberikan pengaruh dalam mengubah pendapat tentang penyebab

gangguan psikis berdasarkan gangguan psikologis (Bartens, 2006, p. 7).

Konsep Dasar

Pendekatan Psikoanalisis memiliki ciri antara lain: menekankan pada pentingnya

riwayat hidup konseli (perkembangan psikoseksual), pengaruh dari impuls-impuls genetik

(instink), pengaruh energi hidup (libido), pengaruh pengalaman dini individu, dan pengaruh

irasionalitas dan sumber-sumber ketidaksadaran tingkah laku. Penemuan Freud mengenai

alam tak sadar dan analisisnya tentang bagaimana memahami alam itulah yang

membedakan psikoanalisis dari semua pendekatan lainnya. Alam tak sadar merupakan baru

landasan bagi psikoanalisis. Kemudian berkembanglah teori tersebut menjadi teori tentang

seksualitas kanak-kanak, tahap-tahap perkembangan, dan pemahaman mengenai daya

kekuatan alam tak sadar. Alam tak sadar adalah tempat daya-daya kekuatan yang tertekan

dan berusaha keras untuk muncul ke alam sadar, namun di tahan oleh suatu agen yang

menekan atau menindas. Dalam diri manusia terdapat Unconscious atau alam tak sadar,

conscious atau alam sadar dan Preconscious atau alam prasadar. Penjelasan mudah

mengenai ketiga elemen tersebut adalah ada asas kesenangan dan asas realitas. Proses

primer menyangkut kesenangan dan proses sekunder menyangkut realitas. Alam tak sadar

mengikuti asas kesenangan, maunya memuaskan naluri dan hasrat, seperti suatu dunia

impian yang penuh dengan emosi-emosi aneh dan asas realitas menghalangi munculnya

hasrat tetapi hasrat realitas mengubah asas kesenangan dan juga mengatur kehidupan

naluri.

Bukti-bukti klinis yang membuktikan adanya alam pra sadar adalah (1) mimpi sebagai

simbol yang merepresentasikankebutuhanyang tidak disadari, harapan dan konflik, (2)

keseleo lidah (slip of tongue) dan lupa, (3) posthypnotic suggestion (sugesti pasca hipnotis),

(4) material derived from free association techniques (material yang didapat dari aplikasi

teknik proyektif (Corey, 1986, p. 14). Teori psikoanalisis melihat kepribadian terdiri dari tiga

hal yaitu, struktur atau organisasi kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan superego;

Page 3: Pendekatan Psikoanalisa - Copy

dinamika kepribadian yaitu dinamika pergerakan antara id, ego, dan superego dan

perkembangan kepribadian yaitu perkembangan psikoseksual.

Teknik-Teknik Konseling

Beberapa teknik konseling dalam pendekatan psikoanalisis adalah untuk membuka

alam ketidaksadaran (unconsciusness), di antaranya adalah:

a. Teknik Analisis Kepribadian (Case Histories)

Pendelatan dinamika penyembuhan gangguan kepribadian dilakukan dengan melihat

dinamika dari dorongan primitif (libido) terhadap Ego dan bagaimana Superego menahan

dorongan tersebut. Apakah ego bisa mempertahankan keseimbangan antara dorongan Id

dan Superego. Kemudian dicari penyebab mengapa Ego tidak dapat mempertahankan

keseimbangan itu. Pendekatan sejarah kasus (case history) bertujuan untuk melihat fase-

fase perkembangan dorongan seksual apakan berjalan wajar, apakah ada hambatan dan

pada fase mana mulai terjadi hambatan.

b. Hipnotis (Hipnosis)

Hipnosis bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami faktor ketidaksadaran

(unconsciouness)yang menjadi penyebab masalah. Konseli diajak melakukan katarsis

dengan memverbalisasikan konflik-konflik yang telah di tekan ke alam ketidaksadaran dan

dapat menemukan konflik-konflik yang telah ditekan ke alam ketidaksadaran.

c. Asosiasi Bebas (Free Association)

Asosiasi bebas bertujuan untuk meninggalkan cara berpikir yang biasa menyensor

pikiran. Hal ini dilakukan dengan meminta konseli berbaring rileks, kemudian diminta untuk

mengasosiasikan kata-kata yang diucapkan sendiri atau oleh konselor, dengan kata yang

pertama kali muncul dalam ingatannya tanpa memperhitungkan baik-buruk, benar-salah,

atau meskipun kelihatan aneh, irasional, menggelikan atau menyakitkan. Dengan cara ini id

diminta bicara sedangkan ego dan superego tinggal diam.

d. Analisis Transferensi (Analysis of Transference)

Page 4: Pendekatan Psikoanalisa - Copy

Transference terjadi ketika konseli memandang konselor seperti orang lain. Pada proses

konseling, terkadang konseli mentransfer perasaan tentang orang yang penting baginya

pada masa lalu kepada konselor. Dalam analisis transferensi konselor mendorong

transferensi ini dalam menginterpretasikan perasaan-perasaan positif dan negatif yang

diekspresikan.

e. Interpretasi (interpretastion)

Interpretasi merupakan oengembangan dari teknik asosiasi bebas. Terdapat 3 aspek

yang diinterpretasi, yaitu: mimpi (dreams), parapraxia dan humor. Pada saat melakukan

interpretasi,konselor membantu konseli memahami peristiwa dari masa lalu dan sekarang.

Interpretasi menyangkut penjelasan dan analisis berbagai pikiran, perasaan, dan tindakan

konseli.

Page 5: Pendekatan Psikoanalisa - Copy

Daftar Pustaka

Komalasari, Gantina, Wahyuni, Eka&Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling.

Jakarta:Indeks

Osborne, Richard. (2000). Freud Untuk Pemula. Yogyakarta: Kanisius

Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta:Gramedia