PENDEKATAN KELUARGA SEBAGAI BENTUK … · di Aceh Tahun 2017 • Fokus pada ANC berkualitas selain...
Transcript of PENDEKATAN KELUARGA SEBAGAI BENTUK … · di Aceh Tahun 2017 • Fokus pada ANC berkualitas selain...
PENDEKATAN KELUARGA SEBAGAI BENTUK
IMPLEMENTASI PARADIGMA SEHAT
ERLINDAWATI, SKM, MPHM
Disampaikan pada:
Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan Masyarakat
Banda Aceh, 14 -16 Maret 2017
3/16/2017
JUMLAH KEMATIAN : 169
50% kematian 25% kematian
25% kematian
Sumber data: laporan kematian ibu
0
5
10
15
20
25
30
26
21
11
9 9 9 9 8 8
6 6 6 6 5 5 5 5
3 3 3 3 2
1
PERDARAHAN 33%
HIPERTENSI DLM KEHAMILAN
20%
INFEKSI 11%
GGN SISTEM PEREDARAN DARAH
3%
GGN METABOLIK 2%
LAIN2 31%
PENYEBAB KEMATIAN IBU
JUMLAH BAYI DENGAN BBLR DI ACEH TAHUN 2016
0
50
100
150
200
250
300295
266 266
230 227
137 134 132 127 123
95 82
70 64
39 35 33 23
12 12 7 5 0
ANGGARAN PROGRAM KIA VS GIZI
-
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
14.000.000.000
16.000.000.000
2015 2016 2017
14.017.988.000
10.478.759.000
4.647.946.000
5.558.946.000 5.872.894.000
9.565.000.000
KIA GIZI
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
9.000.000.000
2015 2016 2017
7.074.174.000
8.170.507.000
2.027.800.000
6.943.814.000
2.308.252.000 2.620.146.000
APBN APBA
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
APBN APBA
2.086.160.000
3.472.786.000
4555814000
1317080000
7.365.000.000
2.200.000.000
2015 2016 2017
TOTAL ANGGARAN (APBN+APBA) KIA (APBN VS APBA)
GIZI (APBN VS APBA)
Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Aceh Tahun 2017
• Fokus pada ANC berkualitasselain standar 10 T agar: – Trimester pertama:
• Diberikan asam folat 400 mcg pada ibu hamil normal dan bagi ibu hamil yang memiliki riwayat bayi dengan kelainan kongenital diberikan 1000 mcg
• Pemeriksaan Hb, Lila
• Sreening HIV
• Konseling : gizi, istirahat, hygiene, tanda bahaya, kunjungan berikutnya
– Trimester kedua: • Pemberian Asam Folat + Fe + Kalsium
• Pemeriksaan Kadar Gula Darah
• Konseling: konseling trimester I + keuntungan ASI, persiapan persalinan, KB Post Partum
– Trimester ketiga: • Pemberian Fe + Kalsium
• Pemeriksaan Protein urine
• Konseling: konseling trimester II + Perawatan BBL, persiapan keluarga menghadapi persalinan dan kemungkinan komplikasi
• Pada kehamilan risiko tinggi standar pelayanan sesuai kondisi kehamilan risti kasus tertentu seperti Eklampsi/Pre eklampsia, pemantauan dilakukan sampai 3 bulan setelah partus, disertai KIE dan kontrol ulang
- Aktifkan SMS 2 mgg, SMS kasus- Aktifkan Penjab Kab/kota
- Percepat Distribusi PMT Balita Gikur- Cakupan Rematri mendapat TTD masih Rendah
- Fungsi Bidan koordinator kurang maksimal
- Rendahnya Cakupan Balita Kurus - Surat permintaan TTD ke Sie farmasi Dinkes Aceh
- Monev terintegrasi pada saat monev dan pembinaan ke kab/kota
- Kurangnya integrasi dan koordinasi antar seksi dan bidang terkait KIA Gizi
- Kesulitan mendapatkan data by name by address (KB,LM)
- Jumlah Kasus Gizi buruk sama dengan Tahun lalu
- Pendampingan/Pembahasan Kasus Gibur tk. Kecamatan
- Penguatan manajemen Bidan Koordinator Puskesmas
- Terjadi peningkatan kasus kematian ibu
- Pendampingan Ibu Hamil (Peer to Peer) kerjasama dengan Poltekkes Jurusan Kebidanan
- Penyeliaan Fasilitatif
Pembelajaran 2016 Strategi 20171 Simeulue Edi2 A. Singkil Cut Nasrulsyah3 A. Selatan Agusri4 A. Tenggara Khumaini5 A. Timur Neni6 A. Tengah Alfi7 A. Barat Ratna8 A. Besar Tena9 Pidie Fitri Herlina10 Bireuen Ayu11 A. Utara dr. Susi12 A.Barat Daya Fakri, Cut Muna13 Gayo Lues Suwarni14 A. Tamiang Yusni15 Nagan Raya Rozanna16 Aceh Jaya Susi Hariyanti17 Bener Meriah Putra, Fatmi18 Pidie Jaya Lisna19 Kota Banda Aceh Erni 20 Kota Sabang Nanda Nurullita21 Kota Langsa Henny22 Kota Lhokseumawe Putri, Zizi23 Kota Subulussalam Azhari
NO Kab./Kota Penjab
SEKSI KIA DAN GIZI
DINAS KESEHATAN ACEH
2017
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
TERKAIT KESGA DAN GIZI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN
Konsep SPM • Kinerja Program Kementerian berubah menjadi Kinerja Pemda yang memiliki
konsekuensi reward dan punishment Pemda diharapkan memastikan tersedianya sumber daya
(sarana, prasarana, alat, tenaga dan uang/biaya) yang cukup agar proses penerapan SPM berjalan
adekuat.
• SPM merupakan salah satu program strategis nasional, memuat ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal
• SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda untuk rakyatnya, maka target SPM
harus 100% setiap tahunnya.
• Pasal 68 UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Kepala Daerah yang tidak
melaksanakan program strategis nasional akan dikenai sanksi yaitu sanksi administratif, diberhentikan
sementara selama 3 (tiga) bulan, sampai dengan diberhentikan sebagai kepala daerah
• Strategi pencapaian target-target SPM akan disinkronkan dengan strategi penguatan
perencanaan melalui harmonisasi RPJMN - RPJMD dan penguatan kapasitas
perencanaan Dinkes Provinsi dan Kabupaten/Kota
• UU Nomor 23 Tahun 2014 yang merupakan pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004
menyatakan bahwa kesehatan adalah satu dari enam urusan concurrent (bersama)
yang bersifat wajib dan terkait dengan pelayanan dasar.
• 6 urusan tersebut adalah: Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang; Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman; Ketentraman dan ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat, dan Sosial
• Kedepan, pengalokasian DAK ke daerah akan berdasar pada kemampuan daerah
untuk pencapaian target-target SPM
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN
DI KABUPATEN/KOTA 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
10. Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
• PERNYATAAN STANDAR: Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil kepada
semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu kehamilan.
• Pelayanan antenatal sesuai standar adalah:
– Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu
kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga
– Dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register
(STR)
• Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi
kriteria 10 T
• Bagi ibu hamil yang mempinyai LILA < 23,5 cm, maka diberikan PMT Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
(KEK) berupa Makanan tambahan berbasis pangan lokal (PMT lokal) atau makanan tambahan
pabrikan (PMT pabrikan) sesuai spesifikasi Permenkes (difortifikasi) dan diberikan selama 90 hari.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)
8 Test Lab Sederhana (Gol Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC )
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
• Pernyataan Standar: Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar.
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin kepada semua ibu bersalin di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
• Pelayanan persalinan sesuai standar adalah persalinan yang dilakukan oleh Bidan
dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda
Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi.
• Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Polindes, Poskesdes, Puskesmas, bidan
praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan
anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Pelayanan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan
Pelayanan persalinan diberikan mengikuti pedoman asuhan persalinan normal (60
langkah).
Sebelum pelayanan persalinan dilakukan, kepada ibu yang akan bersalin ditawarkan
pelayanan salah satu metoda kontrasepsi
• Pertolongan persalinan mengikuti prinsip:
Pencegahan infeksi
Metode persalinan sesuai standar
Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani
Melaksanakan IMD
• Partograf merupakan alat pantau persalinan yang efektif, maka setiap persalinan
harus menggunakan partograf yang diisi sesuai standar penolong harus mahir
menggunakan partograf
Standar pelayanan persalinan normal mengikuti acuan asuhan
persalinan normal yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual; dan untuk persalinan dengan komplikasi mengikuti acuan
dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Rujukan
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
• Pernyataan Standar: Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir kepada semua bayi di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR)
Kunjungan Neonatal (KN) minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:
KN1 dilakukan pada 6 - 48 jam setelah lahir
KN2 dilakukan pada 3 - 7 hari setelah lahir
KN3 dilakukan pada 8 - 28 hari setelah lahir
Pelayanan yang diberikan pada bayi baru lahir:
Pemeriksaan dan Perawatan BBL meliputi:
• Perawatan tali pusat
• Melaksanakan ASI Eksklusif
• Memastikan bayi telah diberikan Inj. Vit.K1
• Memastikan bayi telah diberikan Salep Mata Antibiotik
• Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0
• Srining Hipothiroid Kongenital (SHK)
• Nilai APGAR Score
Pemeriksaan menggunakan MTBM
• Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, BB rendah, dan masalah pemberian ASI
• Pemberian Imunisasi HB 0 bila blm diberikan
• Konseling ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Eksklusif, pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan
BBL di rumah dengan Buku KIA
• Penanganan dan rujukan kasus bila perlu
4. Pelayanan Kesehatan Balita • Pernyataan Standar: Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan anak balita kepada semua balita di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
• Pelayanan kesehatan balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM.
• Pelayanan kesehatan, meliputi :
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun
b) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
c) SDIDTK
d). Pemberian imunisasi dasar lengkap
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
• Pernyataan Standar: Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan
kepada anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota tersebut pada waktu kelas 1 dan
kelas 7.
• Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang diberikan kepada
anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh
Puskesmas.
• Standar pelayanan penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi:
a) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia);
b) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas);
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
d) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen;
e) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
• Pernyataan Standar: Setiap warga negara Indonesia usia 15–59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai
standar pada warga negara usia 15–59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
• Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun sesuai standar adalah:
– Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun diberikan sesuai kewenanganya
oleh: Dokter; Bidan; Perawat; Nutrisionis/Tenaga Gizi; Petugas Pelaksana
Posbindu PTM terlatih
– Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun dilakukan di Puskesmas dan
jaringannya (Posbindu PTM) serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Pelayanan skrining kesehatan usia15–59 tahun minimal dilakukan satu tahun sekali.
Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi: • Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan
serta lingkar perut.
• Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer.
• Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah.
• Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku.
• Pemeriksaan ketajaman penglihatan
• Pemeriksaan ketajaman pendengaran
• Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun
• Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) termasuk Mahasiswa dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT)
• Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri seminggu sekali sepanjang tahun
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Pernyataan Standar: Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam
kurun waktu satu tahun
Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun ke atas sesuai
standar adalah :
• Dilakukan sesuai kewenangan oleh : Dokter; Bidan; Perawat; Nutrisionis/Tenaga Gizi;
Kader Posyandu lansia/Posbindu
• Pelayanan skrining kesehatan diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan
pemerintah daerah.
• Lingkup skrining adalah sebagai berikut :
– Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah.
– Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah.
– Deteksi kadar kolesterol dalam darah
– Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan
menggunakan Mini Cog atau
– Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated
Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).
PENDATAAN PROFIL KESEHATAN
KELUARGA
1
No Nama Peserta Instansi
1 Darmansyah, SST Dinas Kesehatan Kab. Nagan Raya
2 Dwi Srikurniarsi, SKM,M.Kes Dinas Kesehatan Kab. Aceh Barat Daya
3 Eko Sulastri Banurea, SKM Dinas Kesehatan Kab. Aceh Singkil
4 Hamidar, SKM Dinas Kesehatan Kab. Bener Meriah
5 Khalikul Fadli, SKM,M.Epid Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tenggara
6 Lia Ferolia Nasution, MKM Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tengah
7 Muhammad Azidar, S.Kep Dinas Kesehatan Kab. Aceh Timur
8 Muhammad Sayuti, SKM Dinas Kesehatan Kab. Aceh Utara
9 Praju Susiana Marga, S.Kep.Ns Dinas Kesehatan Kab. Aceh Selatan
10 Puspawati, SKM,MKM Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe
11 Rika Aswita, SKM Dinas Kesehatan Kota Subulussalam
12 Rosnifah, SKM,M.Kes Dinas Kesehatan Kab. Aceh Tamiang
13 Sendy Said, S.Kep Dinas Kesehatan Kota Sabang
14 Syafruddin Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya
15 Hasrati, SSIT,M.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya
16 Sri Ardiati, SST Dinas Kesehatan Kab. Simeulue
17 Syamsidar, SKM Dinas Kesehatan Kota Langsa
18 Darmi, SKM Dinas Kesehatan Kab. Aceh Barat
19 Cut Diah Milanda, SKM Dinas Kesehatan Kab. Aceh Jaya
20 Marhami MA., SKM,M.Kes Dinas Kesehatan Kab. Aceh Besar
21 Dewi Sartika, SST Dinas Kesehatan Kab. Gayo Lues
22 Syukriah, SKM Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
23 Yusnita, SKM Dinas Kesehatan Kab. Bireuen
24 Nurlaily, SKM Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
25 Erlindawati, SKM,MPHM Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
26 Heriansyah, SKM,MPH Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
27 Hj. Nurmayani, SKM,M.Pd Poltekkes Provinsi Aceh
28 Nasriati, SKM,M.Kes Bapelkes Provinsi Aceh
29 Drs. Anwar Ahmad, M.Kes Bapelkes Provinsi Aceh
30 Drs. Idwar, M.Kes Bapelkes Provinsi Aceh
Peserta TOT Keluarga Sehat
BBPK Ciloto tgl, 1 sd 6 Maret 2017
PUSKESMAS SUDAH MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT NAMUN BELUM MENJANGKAU SELURUH
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJANYA
LEBIH BANYAK MELAKUKAN KEGIATAN DI LUAR GEDUNG
DALAM BENTUK PEMBINAAN KEPADA UKBM DAN MENGUNJUNGI
KELUARGA/KELOMPOK MASYARAKAT
PERLU
PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
1. PENERAPAN PARADIGMA SEHAT MENGUTAMAKAN PROMOTIF & PREVENTIF, TANPA MENGABAIKAN KURATIF & REHABILITATIF
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT MEMBERDAYAKAN INDIVIDU, KELUARGA & KELOMPOK/MASYARAKAT
4. PEMERATAAN MENGUPAYAKAN KEMUDAHAN AKSES TERMASUK DG MEMBINA JEJARING FASKES PRIMER
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMANFAATKAN TEKNOLOGI YG SESUAI KEBUTUHAN, MUDAH DIGUNAKAN & TDK BERDAMPAK BURUK
6. KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN MELAKSANAKAN UKM & UKP SERTA SISTEM RUJUKAN DG DIDUKUNG MANAJEMEN PUSKESMAS
7. PENDEKATAN KELUARGA
MEMBERIKAN PELAYANAN DENGAN FOKUS KELUARGA SECARA UTUH DENGAN MENGIKUTI SIKLUS HIDUP
32
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN UTK MEWUJUDKAN KECAMATAN SEHAT
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT
33
IMS = INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT ITS = INDIKATOR TATANAN SEHAT IIS = INDIKATOR INDIVIDU SEHAT IKS = INDEKS KELUARGA SEHAT
CATATAN: KECAMATAN SEHAT TDK DPT DICAPAI HANYA DG PENDEKATAN/PEMBERDAYAAN KELUARGA
Kecamatan SehatIKS
Pembangunan wilayah ber-wawasan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat
Pelayanan kesehatan perorangan tk pertama
ManajemenPuskesmas
Rekam Medik
Sistem Penca-Tatan & Pela-poran Puskes-Mas
IMS
ITS
Pemberdayaan keluarga
UKBMDesa/Kelu rahan Sehat
IIS
PUSKESMAS
(PRINSIP PERTANGGUNG JAWABAN WILAYAH)
38
*1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada program Perkesmas
(perawatan kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
*Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus mempunyai
database kesehatan seluruh keluarga di wilayah kerjanya
*Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah
kesehatan prioritas yang akan ditanggulangi selama 5 tahun ini
39
*
*Balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu, segera dilakukan kunjungan rumah agar dapat dilakukan deteksi dini keadaan balita ybs.
*Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk menemukan 2/3 penderita PTM (hipertensi) yang belum sadar bahwa mereka menderita PTM tersebut
*Pendekatan keluarga secara total diperlukan
40 Catatan:
Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
Indikator Keluarga Sehat A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
* SPM Kesehatan dan Pendekatan Keluarga
NO Indikator
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
SPM 2 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
3 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
SPM & PK
5 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
6 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
7 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
8 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
9 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
10 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
12 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
13 Keluarga mengikuti KB
PK
14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
15 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
16 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
17 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
*
Menggunakan dua jenis isian yaitu : 1. Online dengan aplikasi Keluarga Sehat 2. Instrumen (kuesioner) Hard Copy
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok II. Keterangan
Keluarga
Blok IV. Keterangan
Anggota Keluarga
Blok III. Keterangan
Pengumpul Data
Blok V. Keterangan
Individu
INDEKS KELUARGA
SEHAT
PROFIL KESEHATAN KELUARGA (PROKESGA)
>0,80 :keluarga sehat
0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
<0,50 :keluarga tidak sehat
Contoh Kasus Keluarga 1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
3. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
4. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita usia 48
bulan, bulan lalu dibawa ke Posyandu
5.Tidak ada anggota keluarga menderita TB
6.Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole diatas 140
mmHg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan minum obat secara
teratur
7. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur
8. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
9. Semua anggota keluarga memiliki JKN
10.Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih
11. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
*No Indikator
Pertanyaan Rumah
Tangga
Ayah Ibu Anak
(16 tahun)
Anak
(48 bulan)
Anak
(12 bln)
Nilai
Keluarga
A B C D E F G H
1 Keluarga mengikuti program KB N*) Y 1
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes N
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap T 0
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan Y 1
5 Pemantauan pertumbuhan balita Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok T Y Y Y Y 0
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1
10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y 1
11 Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar Y 1
∑ indikator bernilai 1 /(12-∑N) 6/(12-2)
Indikator keluarga Sehat 0.600
48
INDIKATOR DAN DEFINISI KELUARGA SEHAT
*
*
*
Dari setiap keluarga dapat ditentukan prioritas intervensi
pembina keluarga pada masing-masing desa dapat
mengetahui keluarga mana yang berkontribusi membuat
desa mereka menjadi desa yang pra sehat dan tidak sehat.
Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar
permasalahan dengan melakukan interview mendalam
melalui kunjungan keluarga ulangan kepada beberapa
keluarga dengan nilai IKS-nya paling kecil sehingga dapat
meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di desa
binaanya.
*
1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Silang antar indikator
4. Silang terhadap status/identitas
STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
*
Database IKS tingkat Puskesmas Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
42,9%
Paket Informasi Kesehatan Keluarga (PINKESGA)
DAN LAIN2 SESUAI KEBUTUHAN LOKAL
35
Untuk menjalankan aplikasi keluarga sehat silahkan menuju alamat URL berikut: http://keluargasehat.kemkes.go.id/
Entrikan username dan password sesuai penugasannya masing-masing
Aplikasi Keluarga Sehat
62
*Bina Wilayah
Staf / tim Puskesmas Keluarga / Desa Binaan
Staf / tim 1 Kelg / Desa A, B, C
Staf / tim 2 Kelg / Desa D, E, F, G
Staf / tim 3 Kelg / Desa H, I, J
Dst
• Wilayah Kerja Puskesmas Bisa Dibagi Menjadi Beberapa Wilayah Binaan
• Staf/Tim Puskesmas Jadi Petugas/Tim Pembina Keluarga / Wilayah, Bertanggung Jawab Terhadap Indikator Kesehatan Keluarga Di Wilayah Binaannya
• Pembina Keluarga/Pembina Wilayah: Petugas Puskesmas (tenaga kesehatan) Yg Diberi Pembekalan Agar Memahami Semua Aspek Kes Secara Umum
37
*
IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS
IKS DESA / KELURAHAN
IKS RW
IKS RT
IKS KELUARG
A
64
MANAJEMEN
PROG/YAN KES.
P1 PERENCANAAN
P2PENGGERAKAN -
PELAKSANAAN
P3
PENGAWASAN-
PENGENDALIAN -
PENILAIAN
1. MENGUMPULKAN & MENGOLAH DATA
2. IDENTIFIKASI MAS. KES. & POTENSI PEMECAHAN
3. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
4. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH KESEHATAN
5. MENCARI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
6. MENENTAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
7. MENYUSUN & MENGUSULKAN RUK
8. MENYUSUN RPK
LOKAKARYA
MINI (LOKMIN)
PELAKSANAAN RPK
PELAKSANAAN PENDEKATAN KELUARGA TERINTEGRASI KE DLM MANAJEMEN PUSKESMAS
MANAJEMEN SDM
MANAJEMEN OBAT &
ALKES
MANAJEMEN SARPRAS
MANAJEMEN KEUANGAN
DLL
Saatnya untuk diterapkan
Pendekatan keluarga ini sangat tepat untuk dilaksanakan sekarang ini, karena: • Dukungan SPM baru menurut UU 23/2014 dan permenkes 43 tahun
2016 • Teknologi komputer yang sangat memudahkan pendataan dan
analisisnya • Ketersediaan SDM yang lebih baik • Dana operasional cukup (tersedia DAK fisik dan non fisik, Kapitasi,
APBD, ADD, dll) • Komitmen yang tinggi
65
PER 6 JANUARI 2017
NO KAB
KOTA
NO
PROVINSIPROVINSI KABUPATEN
JUMLAH
PUSKESMAS
PER
KAB/KOTA
TOTAL PERPROVINSI
1 1 ACEH Aceh Barat 10 213
2 ACEH Aceh Barat Daya 7
3 ACEH Aceh Besar 22
4 ACEH Aceh Jaya 8
5 ACEH Aceh Selatan 3
6 ACEH Aceh Singkil 4
7 ACEH Aceh Tamiang 11
8 ACEH Aceh Tengah 9
9 ACEH Aceh Tenggara 10
10 ACEH Aceh Timur 15
11 ACEH Aceh Utara 23
12 ACEH Bener Meriah 1
13 ACEH Bireuen 18
14 ACEH Gayo Lues 1
15 ACEH Kota Banda Aceh 10
16 ACEH Kota Langsa 5
17 ACEH Kota Lhoksumawe 5
18 ACEH Kota Sabang 4
19 ACEH Kota Subulussalam 5
20 ACEH Nagan Raya 9
21 ACEH Pidie 23
22 ACEH Pidie Jaya 9
23 ACEH Simeulue 1
USULAN LOKUS INTEGRASI KELUARGA SEHAT TAHUN 2017
3/16/2017
NO. KABUPATEN/KOTA NO. PUSKESMAS
1 Simeulue 1 SIMEULUE TIMUR
2 Aceh Singkil 2 SINGKIL
3 SINGKIL UTARA
4 SIMPANG KANAN
5 GUNUNG MERIAH
3 Aceh Selatan 6 LHOK BENGKUANG
7 LABUHAN HAJI
8 BLANGKEJEREN
4 Aceh Tenggara 9 ENGKEREN
10 LAWE SUMUR
11 LAWE SIGALA-GALA
12 SUKA MAKMUR
13 BIAK MULI
14 LAWE DUA
15 KOTA KUTACANE
16 KUTAMBARU
17 NATAM
18 DELENG PEKHISON
5 Aceh Timur 19 BIREM BAYEUN
20 RANTAU SELAMAT
21 SUNGAI RAYA
22 PEUREULAK KOTA
23 PEUREULAK TIMUR
24 PEUREULAK BARAT
25 RANTO PEUREULAK
26 IDI RAYEUK
27 PEUDAWA
28 DARUL AMAN
29 NURUSSALAM
30 JULOK
31 MATANG PUDENG
32 SIMPANG ULIM
33 MADAT
6 Aceh Tengah 34 ISAQ
35 BINTANG
36 KOTA
37 KEBAYAKAN
38 PEGASING
39 ATANG JUNGKET
40 BEBESEN
41 ANGKUP
42 BLANG MANCUNG
3/16/2017
7 Aceh Barat 43 JOHAN PAHLAWAN
44 SUAK RIBEE
45 KUALA BHEE
46 PASIE MALI (WOYLA BARAT)
47 TANGKEH
48 PEUREUMEU
49 MEUREUBO
50 PANTE CEUREUMEN
51 MENTULANG
52 KAJEUNG
8 Aceh Besar 53 LHOONG
54 LHOKNGA
55 INDRAPURI
56 KUTA COT GLIE
57 SEULIMEUM
58 KOTA JANTHO
59 LEMBAH SEULAWAH
60 MESJID RAYA
61 DARUSSALAM
62 BAITUSSALAM
63 KUTA BARO
64 MONTASIK
65 BLANG BINTANG
66 INGIN JAYA
67 KRUENG BARONA JAYA
68 SUKAMAKMUR
69 KUTA MALAKA
70 SIMPANG TIGA
71 DARUL IMARAH
72 DARUL KAMAL
73 PEUKAN BADA
74 LAMPISANG
9 Pidie 75 GLUMPANG TIGA
76 TEUPIEN RAYA
77 GLUMPANG BARO
78 MUTIARA TIMUR
79 MUTIARA BARAT
80 UJONG RIMBA
81 TIRO
82 TANGSE
83 TITUE
84 KEUMALA
85 SAKTI
86 MILA
87 PADANG TIJI
88 DELIMA
89 REUBEE
90 GRONG-GRONG
91 INDRAJAYA
92 PEUKAN BARO
93 KEMBANG TANJONG
94 SIMPANG TIGA
95 KOTA SIGLI
96 PIDIE
97 BATEE
10 Bireuen 98 SAMALANGA
99 SIMPANG MAMPLAM
100 PANDRAH
101 JEUNIEB
102 PEULIMBANG
103 PEUDADA
104 JULI
105 JULI-2
106 JEUMPA
107 KOTA JUANG
108 KUALA
109 JANGKA
110 PEUSANGAN
111 PEUSANGAN SELATAN
112 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG
113 MAKMUR
114 GANDA PURA
115 KUTA BLANG
3/16/2017
11 Aceh Utara 116 SAWANG
117 NISAM
118 BANDA BARO
119 KUTA MAKMUR
120 SIMPANG KRAMAT
121 SYAMTALIRA BAYU
122 MEURAH MULIA
123 MATANGKULI
124 PAYA BAKONG
125 COT GIREK
126 TANAH JAMBO AYE
127 LANGKAHAN
128 SEUNUDON
129 BAKTIYA
130 SAMPOINIET
131 LHOKSUKON
132 TANAH LUAS
133 NIBONG
134 SAMUDERA
135 SYAMTALIRA ARON
136 TANAH PASIR
137 MUARA BATU
138 DEWANTARA
12 Aceh Barat Daya 139 MANGGENG
140 LEMBAH SABIL
141 BLANG PIDIE
142 SUSOH
143 SANGKALAN
144 KUALA BATEE
145 ALUE PISANG
13 Gayo Lues 146 BLANGKEJEREN
14 Aceh Tamiang 147 TAMIANG HULU
148 KEJURUAN MUDA
149 RANTAU
150 KUALA SIMPANG
151 SERUWAY
152 SUNGAI IYU
153 BENDAHARA
154 BANDA MULIA
155 KARANG BARU
156 SEKERAK
157 MANYAK PAYED
15 Nagan Raya 158 ALUE BILIE
159 SUKA MULYA
160 UJONG FATIHAH
161 PADANG PANYANG
162 SIMPANG JAYA
163 BEUTONG
164 JEURAM
165 COT KUTA
166 UTEUN PULO
16 Aceh Jaya 167 TEUNOM
168 PANGA
169 KRUENG SABEE
170 CALANG
171 LAGEUN
172 PATEK
173 LHOK KRUET
174 LAMNO
3/16/2017
17 Bener Meriah 175 SIMPANG TIGA
18 Pidie Jaya 176 MEUREUDU
177 MEURAH DUA
178 BANDAR DUA
179 KUTA KRUENG
180 JANGKA BUYA
181 ULIM
182 TRIENGGADENG
183 PANTE RAJA
184 BANDAR BARU
19 Kota Banda Aceh 185 MEURAXA
186 JAYA BARU
187 BANDA RAYA
188 BAITURRAHMAN
189 BATOH
190 KUTA ALAM
191 LAMPASEH KOTA
192 KOPELMA DARUSSALAM
193 JEULINGKE
194 ULEE KARENG
20 Kota Sabang 195 SUKAJAYA
196 JABOI
197 COT BA'U
198 SUKAKARYA
21 Kota Langsa 199 UPT LANGSA TIMUR
200 UPT LANGSA LAMA
201 UPT PUSKESMAS SEURIGET
202 UPT LANGSA BARO
203 UPT LANGSA KOTA
22 Kota Lhoksumawe 204 BLANG CUT
205 MUARA DUA
206 MUARA SATU
207 BANDA SAKTI
208 MON GEUDONG
23 Kota Subulussalam 209 SIMPANG KIRI
210 PENANGGALAN
211 RUNDING
212 SULTAN DAULAT
213 LONGKIB
NO NAMA PUSKESMAS KODE PUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
KODE DAN ALAMAT PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN /KOTA ...
TAHUN 2016
Daftar Puskesmas dan nama-nama calon pengelola KS
Nama Puskesmas : Provinsi :
Kecamatan** : Kab/Kota :
Alamat :
Kode Puskesmas :
Jumlah
Desa/Kelurahan
(Cakupan Wilayah
Binaan) Puskesmas :
No. Desa/Kelurahan** Jumlah KK (jika ada)
1
2
3
4
5
6
7
8
dst
Daftar nama calon
pengeloala KS: No. Nama NIK**
NIP*
(Jika PNS)email** No. HP** Jabatan*
Keterangan/ sebagai apa dalam
KS (admin PKM, Kepala PKM,
Supervisor, Surveyor)
1 Administrator Puskesmas
2 Kepala Puskesmas
3 Supervisor
4 Surveyor
5 Surveyor
6 Surveyor
7 Surveyor
8 Surveyor
9 Surveyor
10 Surveyor
11 Surveyor
12 Surveyor
13 Surveyor
Ket. : * : Diisi jika merupakan PNS
** : Wajib diisi Kepala Puskesmas**
NAMA, NIP dan Stempel
(...........................................)
TERIMAKASIH