PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

49
MODUL 2 PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

Transcript of PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

Page 1: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

MODUL 2

PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

Page 2: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

11

Sistematika Penyajian

01 Konsep Pelayanan ANC pada Masa PandemiCovid - 19• Terminologi• Prinsip Pelayanan • Pelayanan pada Populais

Rentan02 Pelayanan ANC pada Masa Pandemi Covid -

19• Penerapan PPI pada Pemeriksaan Antenatal• Pengaturan dan Penjadwalan Pelayanan Antenatal pada Masa

Pandemi• Penilaian klinis pada masa pandemi• Mekanisme rujukan• Pelayanan ANC pada Ibu Hamil dg suspek/terkonfirmasi COVID-19

di rumah sakit• Pelayanan Antenatal untuk Ibu Hamil yg Telah Pulih dari COVID-19

Page 3: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

12

Konsep Pelayanan ANC pada Masa Pandemi Covid - 19

• Terminologi1.Kasus Suspek2.Kasus Probable3.Kasus Konfirmasi4.Kontak Erat5.Pelaku Perjalanan6.Discaded7.Selesai Isolasi

• Prinsip Pelayanan1.Skrining2.Asuhan Terstandar

Page 4: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

13

Konsep Pelayanan ANC pada Masa Pandemi

Covid - 19• Pelayanan pada Populasi Rentan

Pelayanan antenatal pada populasi rentan, khususnya ibu hamil yang

berusia di bawah 18 tahun dapat dilaksanakan di fasilitas pelayanan

kesehatan yang memberikan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

(PKPR) dengan menambahkan metode HEEADSSS, SDQ dan SRQ 29

dalam pengkajian sehingga intervensi yang diberikan tepat sesuai

kebutuhan

Wawancara HEEADSSS berfokus pada penilaian lingkungan Rumah,

Pendidikan dan pekerjaan, Makanan, teman sebaya dalam melakukan

Kegiatan, Narkoba, Seksualitas, depresi, dan Keselamatan dari cedera

dan kekerasan.

Page 5: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

14

• Pelayanan ANC mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil, melahirkan dan menjaga agarlingkungan sekitar mampu melindungi bayi dari infeksi

• Dokter dan bidan mampu melaksanakan ANC yangberkualitas serta melakukan deteksi dini (skrining),menegakkan diagnosis, melakukan tatalaksana danrujukan pada masa pandemi Covid-19 sehingga dapatberkontribusi dalam upaya penurunan kematian maternaldan neonatal.

Page 6: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

15

STANDAR PELAYANAN ANC

a. Minimal 6 kali selama kehamilan, sesuai jadwal

b.Dilakukan oleh tenaga kebidanan dan atau tenaga medis

yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

c. Memenuhi kriteria minimal 10T

d.Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik

pemerintah maupun swasta

Page 7: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

16

ANC Terintegrasi:pelayanan antenatal berkualitas agar: Kehamilan sehat, bersalindengan selamat, dan Bayi lahir sehat.

Ibu hamil dengan masalah gizi

Ibu hamil berisiko

Ibu hamil dgkomplikasi kebidananIbu hamil

SEHATIbu hamil dg

PTM

Ibu hamil dgPenyakit menular

Ibu hamil dggangguan jiwa

ANCIbu hamil

Persalinan aman, Bayi Sehat

Rujukan penang gizi dan tinjutnya

Perencanaan persalinanaman di faskes

Penanganan komplikasi dan

rujukan

Rujukan penang PM dan tinjutnya

Rujukan penang PTMdan tinjutnya

Rujukan penanggangguan jiwa dan

tinjutnya

Permenkes No.97 Tahun 2014

Page 8: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

17

PRAKTIK PEMBERIAN ANC1. Penerapan Pencegehan dan Pengedalian Infeksi (PPI) pada

Pemeriksaan Antenatal2. Pengaturan dan Penjadwalan Pelayanan Antenatal pada

Masa Pandemi3. Penilaian klinis pada masa pandemi4. Mekanisme rujukan5. Pelayanan ANC pada Ibu Hamil dengan suspek /terkonfirmasi

COVID-19 di rumah sakit6. Pelayanan Antenatal untuk Ibu Hamil yang telah pulih dari

COVID-19

Page 9: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

18

Rekomendasi Utama untuk Tenaga Kesehatan yang Menangani Pasien COVID-19 Khususnya Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru Lahir

• Penggunaan APD sesuai standar dan tetap lakukan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.• Penularan COVID-19 terjadi melalui kontak, droplet dan airborne. Untuk itu perlu dijaga agar proses

penularan ini tidak terjadi pada tenaga kesehatan dan pasien.

• Isolasi tenaga kesehatan dengan APD yang sesuai dan tatalaksana isolasi bayi dari ibu suspek/kontakerat/terkonfirmasi COVID-19 merupakan fokus utama dalam manajemen pertolongan persalinan.

• Jaga jarak minimal 1 meter jika tidak diperlukan tindakan• Segera menginfokan kepada tenaga penanggung jawab infeksi di tempatnya bekerja (Komite PPI)

apabila kedatangan ibu hamil yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau suspek.

• Tempatkan pasien yang telah terkonfirmasi COVID-19, probable, atau suspek dalam ruangan khusus(ruangan isolasi infeksi airborne) yang sudah disiapkan sebelumnya bagi fasilitas pelayanan kesehatanyang sudah siap / sebagai pusat rujukan pasien COVID-19. Jika ruangan khusus ini tidak ada, pasien harus sesegera mungkin dirujuk ke tempat yang ada fasilitas ruangan khusus tersebut. • Asuhan maternal dilakukan di ruang isolasi khusus ini termasuk saat persalinan dan nifas

Page 10: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

19

Bila ada pemeriksaan membuka mulut atau yang menimbulkan aerosol, gunakan masker N95

Page 11: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

110

PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI & AKBTrimester I Trimester II Trimester III

Pelayanan ANC pada kehamilan normal minimal 6 kali2 kali 1 kali 3 kali

- Pemeriksaan oleh dokter minimal 1kali

- Skrining faktor risiko- Jika ibu hamil datang pertama kali ke

bidan, maka bidan tetap melaku kanpelayanan antenatal seperti biasa,kemudian merujuk ibu hamil kedokter untuk menjalani skrining

Tindak lanjut sesuaihasil skrining

- Pemeriksaan oleh dokterminimal 1 kali

- Tindak lanjut sesuai hasilskrining dan skrining risikopersalinan untuk menetapkanfaktor risiko persalinan, tempatpersalinan, dan penentuankebutuhan rujukan

Persiapan sebelum pemberian pelayanan ANC tatap muka:• Membuat Janji Temu/Teleregistrasi• Mempelajari Buku Kesehatan Ibu dan Anak • Melakukan Konseling tentang Perjalanan untuk Ibu Hamil

Page 12: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

111

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil & P4KProgram Zona Hijau (Tidak Terdampak /

Tidak Ada Kasus)Zona Kuning (Risiko Rendah), Orange (Risiko Sedang), Merah (Risiko Tinggi)

Kelas Ibu Hamil Dapat dilaksanakan dengan metode tatap muka (maksimal 10 peserta), dan harus mengikuti protokol kesehatan secaraketat.

Ditunda pelaksanaannya di masa pandemi COVID-19 atau dilaksanakan melaluimedia komunikasi secara daring (Video Call,Youtube, Zoom).

P4K Pengisian stiker P4K dilakukan oleh tenaga kesehatan pada saat pelayanan antenatal.

Pengisian stiker P4K dilakukan oleh ibu hamil atau keluarga dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi.

Page 13: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

112

PERSIAPAN SEBELUM PEMBERIAN PELAYANAN ANC TATAP MUKA1)Membuat Janji Temu/Teleregistrasi

• Janji temu/teleregistrasi adalah pendaftaran diri ke fasilitas pelayanan kesehatan

melalui media komunikasi (telepon/SMS/aplikasi WhatsApp) oleh ibu hamil sebelum

melakukan kunjungan antenatal tatap muka.

• Saat membuat janji temu / teleregristrasi, petugas juga melakukan skrining anamnesa

untuk mengetahui faktor risiko dan gejala COVID-19, HIV, hepatitis B, sifilis, dan infeksi

menular seksual (IMS) lainnya, serta potensi adanya gangguan jiwa, terutama pada

remaja dan ibu hamil dengan masalah mental.

Page 14: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

113

PERSIAPAN SEBELUM PEMBERIAN PELAYANAN

ANC TATAP MUKA

2) Mempelajari Buku KIA

• Ibu hamil diminta mempelajari dan menerapkan informasi di dalam buku KIA dalam kehidupan

sehari-hari, di antaranya mengenali tanda bahaya pada kehamilan, memantau kondisi kehamilan

secara mandiri, menjaga nutrisi dan kebersihan diri, dan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD)

sesuai dosis yang diberikan tenaga kesehatan.

• Pada ibu hamil berstatus suspek, probable, dan terkonfirmasi COVID-19, saa pelayanan antenatal

mulai diberikan KIE mengenai pilihan inisiasi menyusui dini, rawat gabung, dan menyusui agar

saat persalinan ibu hamil sudah memiliki pemahaman dan keputusan untuk mengasuh bayinya.

Page 15: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

114

STANDAR KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL (ANC) 10 T

1.Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan

6. Skrining Status Imunisasi TT (dan PemberianImunisasi TT bila diperlukan)

7. Test Laboratorium (Hb, Golongan Darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi), yang pemberiannya disesuaikan dg trimester kehamilan)

2.Ukur Tekanan Darah

3.Nilai Status Gizi (ukur LiLA)

4. (ukur) Tinggi Fundus Uteri

5.Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

8. Tata Laksana / Penanganan Kasus sesuai Kewenangannya

9. Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selamakehamilan)

10. Temu Wicara (Konseling) sesuai dengan buku pedomanPelayanan Antenatal Terpadu

Page 16: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

115

Page 17: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

116

PENILAIAN KLINIS & TATA LAKSANA KASUS1. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Anemia dan KEK)2. Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA), Eliminasi Sifilis/IMS Lainnya dan

Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke Anak3. Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)4. Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)5. Pelayanan ANC dengan Riwayat Hipertensi6. Pelayanan ANC dengan Riwayat Diabetes7. Pelayanan ANC dengan Riwayat Thalasemia8. Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil9. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)10. Penanggulangan Cacingan pada Ibu Hamil11. Pelayanan ANC pada Ibu Hamil dengan Suspek / terkonfirmasi Covid-19

Page 18: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

117

PELAYANAN ANTENATAL TERINTEGRASI

• IbuHamil

ANC

• Ibu hamil berisiko/suspek/terkonfirmasi Covid-19

• Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan• Ibu Hamil dengan masalah gizi• Ibu Hamil dengan HIV-AIDS, Sifilis / IMS

Lainnya dan Hepatitis• Ibu Hamil dengan Malaria• Ibu Hamil dengan TB• Ibu Hamil dengan PTM (Hipertensi, DM dan

Thalasemia)• Ibu Hamil dengan masalah Kejiwaan• Ibu Hamil dengan masalah Kecacingan

Masalah

• Penangananlebih lanjutsesuai masalah

Rujuk • PersalinanAman

Ibu Hamilsehat

Page 19: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

118

Alur Pelayanan ANC pada masa Pandemi

Page 20: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

119

1 PELAYANAN GIZI PADA IBU HAMILIBU HAMIL

ANC Terpadu

Normal Gizi Kurang/ KEK

Anemia Hb < 11 KEK + Anemia KEK + Penyakit

Ditangani sesuai standarDirujuk bila Hb < 10g/dl kenaikan BB < 1 kg/bl (T1) dan < 2kg (T2 dan 3)

- Edukasi- Konseling- Pantau BB - Pantau Janin

- Edukasi- Konseling- Pantau BB - Pantau Janin- PMT 1 bulan

- Edukasi- Konseling- TTD 2 Tablet/hr- Pantau BB- Pantau Janin

Tatalaksana BumilKEK dan

TatalaksanaAnemia

Tatalaksana BumilKEK dan

TatalaksanaPenyakit

Page 21: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

120

2 PPIA (HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B)IBU HAMIL

KUNJUNGAN ANTENATAL

Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama dengan pemeriksaan laboratorium rutinlainnya

AnamnesaPemeriksaan 10T:T1: Tinggi & Berat BadanT2: Tekanan DarahT3: Status Gizi (ukur LILA)T4: TFUT5: Tentukan DJJ JaninT6: Status Imunisasi (TT)T7: Tablet Fe (90 Tablet)T8: Tes Lab (Gol darah, Hb, GDS, Sifilis, HIV,Hepatitis B, Malaria, Proteinuri, sputum, BTA)T9: Tata laksana kasusT10: Temu wicara dan konselingTindak Lanjut

HIV (-)Sifilis (-)Hepatitis B (-) Pertahankan

Positif HIV - Sifilis - Hepatitis B Ulangi tesBumil + pasangan bila

berisiko minimal 3 bulan

Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan,Edukasi & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan, pemeliharaan kesehatan, imunisasi, kepatuhan pengobatan. Konseling pasangan keluarga

Life skill Education, disclosure

Pengobatan (ART) KondomTrace PasanganIO Lain

Pengobatan (BPG) KondomTrace PasanganComorbid Lain

PengawasanKondomTrace PasanganComorbid Lain

Page 22: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

121

PENCEGAHAN DAN RUJUKAN HEPATITIS B SELAMA KEHAMILAN

Page 23: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

122

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DAN SIFILIS SELAMA KEHAMILAN

Page 24: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

123

3 PENANGANAN MALARIA DALAM PELAYANAN

ANTENATALIBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA*

dan kunjungan berikutnya dengan gejala malaria

PEMERIKSAAN ANC, KONSELING & SKRINING MALARIA

dengan RDT atau MIKROSKOP

POSITIF P.falcifarum atau P.vivax atau Mix(P.falcifarum dan P.vivax) NEGATIF

ACT # 3 HARIDENGAN GEJALA TANPA GEJALA

TIDAK ADA PERUBAHAN MEMBAIK

PERIKSA ULANG

SEDIAAN DARAH

TEBAL

RUJUK SEGERA

- Lanjutkan ANC

- LLIN (pakai

kelambu)

- Zat Besi / Folat

- Nutrisi

POSITIF NEGATIF

Lanjutkan ANC LLIN (pakai kelambu)Zat

Besi / FolatNutrisi

Wilayah endemis tinggi malaria semua ibu hamil skrining

malaria, di wilayah endemis rendah dilakukan secara selektif

** jika malaria berat beri pra rujukan dengan artesunat i.m (dosis

2.4mg/kgBB)

ACT yaitu Dihydroartemisinin + Piperaquin

(DHP) 3-3-3

Page 25: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

124

4

Pada kunjungan pertama ANC semua ibu hamil dilakukan :

•Skrinning gejala dan tanda TBC:

1.Apakah ada batuk lama (2 minggu atau lebih)?

2.Apakah ada batuk berdarah?

3.Apakah ada demam dan lemas?

4.Apakah ada berkeringat malam tanpa aktivitas?

5.Apakah terjadi penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas?

6.Apakah ada gejala TB Ekstra Paru (kelenjar, tulang, kulit, dll)?

7.Apakah ada kontak serumah atau kontak erat dengan pasien TB?

•Apabila hasil skrining menunjukkan gejala TB, ibu hamil dirujuk ke Poli TB untuk tatalaksana lebih

lanjut.Pemberian obat sama dengan OAT pasien umum, Amikasin, Streptomisin,

Etionamid/Protionamid TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk pengobatan

tuberkulosis pada ibu hamil

Bidan tetap melakukan pemantauan minum OAT pada ibu hamil bersama

dengan petugas TB

Page 26: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

125

5

• Pada ibu hamil dengan riwayat Hipertensi dilakukan skrining untuk menentukan stratifikasi faktorrisiko hipertensi pada kehamilan dan rencana penanggulangannya.

• Skrining preeklamsi dilakukan pada kehamilan <20 minggu dan tetap dilakukan apabila ibu hamil K1 nya pada kehamilan >20 minggu

• Skrining preeklampsia selama masa kehamilan wajib dilakukan pada layananan kesehatan primer.• Setiap ibu hamil melakukan asuhan antenatal, catat tanggal dan hasil pemeriksaan tekanan darah di

kolom yang tersedia. • Perhitungan mean arterial pressure (MAP) harus dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan tekanan

darah. Jika hasil MAP lebih dari 90 maka risiko preeklampsia meningkat dan lakukan rujukan. • Jika didapatkan tanda centang di dua kotak kuning dan atau 1 kotak merah maka ibu berisiko

mengalami preeklamsia dan lakukan segera lakukan rujukan ke dokter spesialis obsgin.

Page 27: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

126

Skrining Pre Eklamsi Pada Usia Kehamilan < 20 MingguKriteria Risiko Sedang Risiko Tinggi

AnamnesisMultipara dengan kehamilan oleh pasangan baruKehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu: bayi tabung, obat induksi ovulasiUmur 35 tahunNuliparaMultipara yang jarak kehamilan sebelumnya > 10 tahunRiwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuanObesitas sebelum hamil (IMT>30 kg/m2)Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnyaKehamilan multipleDiabetes dalam kehamilanHipertensi kronikPenyakit ginjalPenyakit autoimunKeguguran berulang (APS), riwayat IUFDPemeriksaan fisikMean Arterial Pressure (MAP) 90mmHGProteinuria (urin celup >+1 pada 2 kali pemeriksaan berjarak 6 jam atau segera kuantitatif 300 mg/24 jam)

Keterangan sistem skoring :Ibu Hamil dirujuk jika didapatkan sedikitnya 2 risiko sedang dan atau 1 ririko tinggi

Page 28: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

127

66 PELAYANAN ANTENATAL DENGAN RIWAYAT DIABETES

Hiperglikemia yang terdeteksi pada kehamilan harus ditentukan klasifikasinya sebagai salah satu di bawah ini:

Klasifikasi Diabetes Mellitus : • Diabetes mellitus tipe 2 dengan

kehamilan atau• Diabetes mellitus gestasional

Page 29: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

128

7

• Setiap pasangan yang memiliki sifat atau riwayat keluarga Thalassemia, dan berencana memiliki anak dianjurkan untuk melakukan skrining saat pertama kali kunjungan ANC.

• Jika ibu merupakan pembawa sifat atau ”carrier” Thalasemia, maka skrining kemudian dilanjutkan pada ayah janin dengan teknik yang sama.

• Jika ayah janin normal maka skrining janin (pranatal diagnosis) tidak disarankan. • Jika ayah janin merupakan pengidap atau ”carrier” Thalasemia maka disarankan mengikuti konseling genetik dan

jika diperlukan melanjutkan pemeriksaan skrining pada janin (pranatal diagnosis).• Pemeriksaan bayi baru lahir tidak umum dilakukan tetapi dapat dilakukan bila kedua orangtuanya adalah pembawa

sifat Thalassemia. • Untuk pasangan dengan yang salah satunya “carrier”, atau keduanya “carrier” atau salah satunya penyandang atau

keduanya penyandang diberikan edukasi komprehensive tentang kondisi yang mungkin dialami oleh anak yang akan dilahirkan.

• Diagnosis Prenatal adalah kegiatan pemeriksaan yang bertujuan mendiagnosis janin apakah menderita Thalasemia mayor/minor/normal.

• Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada janin dari pasangan yang keduanya adalah pembawa sifat Thalassemia.

Page 30: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

129

8 PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA IBU HAMIL

Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining kesehatan jiwa ibu hamil

� Stres� Gangguan Kecemasan Menyeluruh� Gangguan Panik� Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Jika melalui deteksi dini dan wawancara klinis diduga terdapat masalah kejiwaan bagi ibu hamil, maka petugas kesehatan dapatmenggunakan :

Instrumen Strength Difficulties Questionnaire-25 (SDQ-25) untuk ibu hamil berusia di bawah 18 tahun, guna mendeteksi kecemasan dandepresi (Ibu hamil mengalami gangguan jiwa jika pernyataan YA ≥ 6),

Instrumen Self Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29) untuk ibu hamil berusia di atas 18 tahun, Ibu hamil mengalami gangguan jiwa bila pertanyaan no 1 sampai 20 terdapat ≥ 6 yang pernyataannya YA untuk cemas dan depresi, pertanyaan no 21 untuk menskrining penggunaan NAPZA, pertanyaan No. 22-24 untuk menskrining gangguan psikotik, dan pertanyaan no 25-29 untuk menskrining gangguan stres paska trauma.

� Gangguan Stres Paska Trauma� Gangguan mental dan perilaku akibat

penggunaan NAPZA� Gangguan Depresi� Gangguan Skizofrenia

Page 31: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

130

PEMERIKSAAAN KESEHATAN JIWA IBU HAMILIBU HAMIL

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN

Tidak ada RisikoMasalah Gangguan Jiwa

Usia < 18 Tahun Usia > 18 Tahun

SDQ SRQ 29

Berisiko Masalah /Gangguan Jiwa

Skrining / Deteksi Dini dengan

Instrumen/

Normal Masalah Borderline Normal Masalah Borderline

Konseling Rujuk Konseling Rujuk

Page 32: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

131

9 PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN IMUNISASI

Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status imunisasi Td ibu hamil, apabiladiperlukan, diberikan imunisasi pada saat pelayanan antenatal

Tujuan :

§ Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir

§ Melengkapi status imunisasi Tetanus

§ Petugas harus memahami tentang: penentuan status immunisasi Tetanusdan pencatatannya bagi pengelola KIA maupun petugas Immunisasi

Page 33: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

132

10

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN

PENANGGULANGAN CACINGAN PADA IBU HAMIL

§ Infeksi cacing atau cacingan pada ibu hamil à gangguan gizi berupa kekurangan kalori dan protein

serta kehilangan darah (anemia) à kompilkasi pendarahan karena anemia kronis

§ Mengakibatkan terjadinya BBLR

Tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi manusia dan

memberikan dampak yaitu:

�Ascaris lumbricoides (cacing gelang),

�Ancylostoma duodenale (cacing tambang) dan

�Trichiuris trichiura (cacing cambuk).

1. Ibu hamil dengan pemberian Fe masih tetap anemia dilakukan pemeriksaan tinja. Jika hasil positif

diberikan obat cacing secara selektif.

2. Skrining (pemeriksaan tinja) bagi ibu hamil yang mengalami gejala Cacingan atau anemi pada saat

kunjungan Antenatal dan hasil pemeriksaan tinjanya positif Cacingan diberikan obat cacing secara

selektif.

3. Ibu hamil yang mempunyai hasil positif (+) pada pemeriksaan tinja maka pemberian obat cacing dapat

dilakukan mulai trimester ke 2 dan ke 3 dibawah pengawasan dokter.

Page 34: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

133

Pelayanan ANC pada Ibu Hamil dg Suspek / terkonfirmasi Covid-19

Rekomendasi khusus pemberian pelayanan ANC kepada ibu hamil berstatussuspek atau terkonfirmasi COVID-19:a. Ibu hamil terkonfirmasi COVID-19 harus segera dirawat di rumah sakit.b. Investigasi laboratorium rutin seperti tes darah dan urinalisis tetap di lakukan.c. Pemeriksaan rutin ultrasonografi untuk sementara waktu dapat ditunda sampai

ada rekomendasi episode isolasinya berakhir. Pemantauan selanjutnyadianggap sebagai kasus risiko tinggi.

d. Perawatan antenatal lanjutan pascaperawatan dilakukan 14 hari setelahperiode penyakit akut berakhir. Pemeriksaan ultrasonografi antenatal untukpengawasan pertumbuhan janin dilakukan 14 hari setelah resolusi penyakitakut.

Page 35: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

134

SISTEM RUJUKAN• Prinsip utama dalam mekanisme rujukan à mengurangi kepanikan dan kegaduhan yg

tidak perlu dg cara menyiapkan rujukan terencana Ibu hamil bagi yg membutuhkan,bertumpu pada proses pelayanan KIA yg mengguna kan continuum of care dan sistemrujukan yg ada, baik itu dg Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Si Jari Emas,dst.

• Rujukan terencana ditujukan bagi:a. Ibu hamil dengan faktor risiko persalinan dirujuk ke RS untuk menjalani

penatalaksanaan risiko atau komplikasi persalinan.b. Ibu hamil dengan faktor risiko COVID-19, Skrining faktor risiko persalinan dilakukan di

rumah sakit rujukan.c. Ibu hamil dengan status suspek dan terkonfirmasi COVID-19d. Jika tidak ada faktor risiko yang membutuhkan rujukan terencana, pelayanan antenatal

selanjutnya dapat dilakukan di FKTP.

Page 36: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

135

Page 37: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

136

e.Jika ibu hamil mengalami gejala memburuk, maka:

1) Dibentuk tim multi-disiplin yang terdiri dari konsultan dokter spesialis penyakit

infeksi (jika tersedia), dokter kandungan, bidan, dan dokter anestesi

2) Perawatan medis pada ibu hamil menjadi prioritas utama pembahasan dalam rapat

tim

3) Dipilih lokasi perawatan yang paling tepat (unit perawatan intensif, ruang isolasi)

4) Dilakukan evaluasi terhadap kondisi ibu dan janin

5) Dilakukan perawatan medis dengan terapi suportif standar untuk menstabilkan

kondisi ibu

Page 38: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

137

PELAYANAN ANTENATAL UNTUK IBU HAMIL YANG TELAH PULIH DARI COVID-19

a. Melanjutkan pelayanan antenatal pada ibu hamil yang telah sembuh dari COVID-19.

b. Pelayanan yang terlewat selama isolasi mandiri atau perawatan di RS dapat segera di

lengkapi setelah periode isolasi berakhir.

c. Ibu hamil dengan riwayat sakit berat perlu menjalani pemeriksaan ultrasonografi 14 hari

setelah sembuh untuk melihat pertumbuhan janin, kecuali terdapat indikasi lain yang

membutuhkan pemeriksaan ultrasonografi lebih cepat dari 14 hari. Kriteria sembuh untuk

pasien dengan gejala menurut WHO yaitu 10 hari setelah onset gejala dan minimal 3 hari

tanpa gejala

Page 39: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

138

PENCATATAN PELAYANAN ANC

PENCATATAN PELAYANAN

ANC

Rekam medis / Kartu Ibu

Buku KIA (dipegang ibu)

Kohort ibu, registerà form terpadu(kumpulan data dari kartu ibu)

Pencatatan dari program yang sudah ada (cat. Imunisasi, gizi, malaria, HIV-AIDS, TB, dll)

Page 40: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

139

PELAPORAN PELAYANAN ANC

Laporan Nakes à Puskesmas à Kohort, PWS à Analisa à Dinkes Kab/Kota àDinkes Prov à Komdat / Dit Kesga à umpan balik

LB3 KIA PELAPORAN COVID-19

PWS KIAPWS IMUNISASI

1 2 3

Page 41: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

140

PENUTUP

• Penyelenggaraan Pelayanan antenatal (ANC) pada masa Pandemi harus mempertimbang kan

pencegahan penularan COVID-19 dengan penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) baik

bagi ibu dan janinnya, maupun tenaga kesehatan.

• Pelaksanaan kunjungan antenatal didahului dengan janji temu / teleregistrasi melalui media

komunikasi untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19 dan faktor risiko lainnya sebagai deteksi

dini faktor risiko dan dilanjutkan dengan penatalaksanaan pelayanan ANC sesuai dengan rekomendasi

WHO & standar 10T (Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan) dan penerapan protokol

Kesehatan.

• Tenaga kesehatan harus memperkuat kemampuan ibu dan keluarga dalam memahami Buku KIA untuk

mengenali tanda bahaya dan menerapkan asuhan selama kehamilan dan pasca persalinan dalam

kehidupan sehari-hari

Page 42: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19

141

Terima Kasih

Page 43: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 44: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 45: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 46: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 47: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 48: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19
Page 49: PELAYANAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19