PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS...

44
Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 1 PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM) Hidayati Pendahuluan alam unit-6 ini Anda akan mempelajari tentang pendekatan inkuiri, problem solving dan Sains Technology and Society (STS) atau popular dengan sebutan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Selanjutnya dalam pembahasan materi ini akan digunakan istilah STM karena ebih akrab dengan kehidupan kita. Pokok bahasan ini sangat penting untuk dipelajari karena nantinya Anda akan menerapkan dalam proses pembelajaran di SD. Kita harus sadari bahwa saat ini sering dijumpai guru yang mengalami kesulitan dalam menentukan metode yang sesuai dengan karakristik materi pokok bahasan. Kelemahan ini disebabkan pemahaman tentang macam-macam metode dan penerapannya masih sangat kurang, misalnya metode inkuiri, problem solving, dan STM masih jarang digunakan dalam pembelajaran IPS. Lebih memprihatinkan lagi ada anggapan bahwa metode inkuiri dan STM hanya cocok diterapkan dalam mata pelajaran IPA atau sains saja. Adapun materi yang akan dibahas dalam unit enam ini meliputi: 1. pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPS di SD (peran guru dalam pembelajaran inkuiri di SD, peran siswa dalam pembelajaran inkuiri di SD, pemanfaatan sumber belajar, kapan metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran); 2. metode pemecahan masalah (problem solving) yang terdiri masalah dan hakikat pemecahannya, kelebihan dan kelemahan, penerapan metode pemecahan masalah; 3. pendekatan konsep STM dalam pembelajaran IPS (hakikat pendekatan STM, pendekatan STM dan kaitannya dengan IPS). D Unit 6

Transcript of PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS...

Page 1: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 1

PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM

SOLVING, DAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM)

Hidayati

Pendahuluan

alam unit-6 ini Anda akan mempelajari tentang pendekatan inkuiri, problem solving dan Sains Technology and Society (STS) atau popular dengan

sebutan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Selanjutnya dalam pembahasan materi ini akan digunakan istilah STM karena ebih akrab dengan kehidupan kita. Pokok bahasan ini sangat penting untuk dipelajari karena nantinya Anda akan menerapkan dalam proses pembelajaran di SD. Kita harus sadari bahwa saat ini sering dijumpai guru yang mengalami kesulitan dalam menentukan metode yang sesuai dengan karakristik materi pokok bahasan. Kelemahan ini disebabkan pemahaman tentang macam-macam metode dan penerapannya masih sangat kurang, misalnya metode inkuiri, problem solving, dan STM masih jarang digunakan dalam pembelajaran IPS. Lebih memprihatinkan lagi ada anggapan bahwa metode inkuiri dan STM hanya cocok diterapkan dalam mata pelajaran IPA atau sains saja. Adapun materi yang akan dibahas dalam unit enam ini meliputi: 1. pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPS di SD (peran guru dalam

pembelajaran inkuiri di SD, peran siswa dalam pembelajaran inkuiri di SD, pemanfaatan sumber belajar, kapan metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran);

2. metode pemecahan masalah (problem solving) yang terdiri masalah dan hakikat pemecahannya, kelebihan dan kelemahan, penerapan metode pemecahan masalah;

3. pendekatan konsep STM dalam pembelajaran IPS (hakikat pendekatan STM, pendekatan STM dan kaitannya dengan IPS).

D

Unit 6

Page 2: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 2 Unit 6

Media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan ICT. Oleh karena itu Anda diharapkan untuk mencari sumber yang relevan dengan mengakses internet Setelah mempelajari unit-6 ini, Anda diharapkan dapat: 1. Mengubah cara pengajaran yang konvensional menjadi konstruktivistik.

Artinya bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru harus diubah menjadi berpusat pada siswa. Siswa merupakan individu yang harus diberi kebebasan untuk menentukan sendiri isi, tujuan, dan cara belajarnya, peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.

2. Menambah wawasan Anda tentang strategi pembelajaran 3. Menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan

melakukan evaluasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam unit ini akan diuraikan pokok pembahasan, sebagai berikut: 1. Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran IPS di SD Peran guru dalam pembelajaran inkuiri di SD Peran siswa dalam pembelajaran inkuiri di SD

1.3. Pemanfaatan sumber belajar 1.4. Bilamanakah pendekatan inkuiri digunakan

2. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) 2.1. Masalah dan hakikat pemecahannya 2.2. Kelebihan dan kelemahan metode pemecahan masalah 2.3. Penerapan metode pemecahan masalah

3. Pendekatan konsep STM dalam Pembelajaran IPS 3.1 Hakikat pendekatan STM 3.2 Pendekatan STM dan kaitannya dengan IPS.

Agar Anda dapat lebih mudah memahami materi pada unit ini, ikutilah petunjuk belajar, sebagai berikut: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, pahami betul isinya, apa tujuan

mempelajari unit ini, dan bagaimana cara mempelajarinya. 2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci, kemudian berilah tanda

atau digaris-bawahi 3. Pahami pengertian demi pengertian dari materi unit ini melalui pemahaman

sendiri atau diskusi dengan teman sejawat 4. Mantapkan pemahaman Anda melaui diskusi dengan teman sejawat atau tutor

pada waktu tutorial tatap muka.

Page 3: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 3

Subunit 1 Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran IPS

enurut pandangan konstruktivisme, dalam proses pembelajaran guru harus memfasilitasi peserta didik untuk membangun sendiri konsep-konsep baru

berdasar konsep lama yang telah dimiliki. Pembangunan konsep baru itu tidak terjadi di ruang hampa, melainkan dalam konteks sosial, di mana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain untuk merestrukturisasi ide-idenya. Dengan demikian konsep lama yang sudah sesuai dengan konsep ilmiah sangat penting artinya bagi penanaman konsep-konsep baru yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Inkuiri-dicavery-problem solving adalah istilah-istilah yang sesungguhnya mengandung arti yang sejiwa, yaitu istilah yang menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Selanjutnya Sund menyatakan bahwa discovery adalah proses mental di mana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut, misalnya, mengamati, mengklasifikasi, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan. Sedangkan inkuiri dibentuk meliputi discovery, dengan perkataan lain inkuiri adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan mengalisis data, dan menarik kesimpulan. Pendekatan inkuiri (inquiry), sebenarnya sudah dikenal sejak lama, dan sudah digunakan dalam proses pembelajaran. Hanya penggunaannya relatif masih jarang, dan bahkan sering diabaikan. Pada umumnya guru-guru IPS lebih banyak menggunakan metode yang bersifat instructor centered, dimana guru sebagai penentu utama jalannya proses pembelajaran, sedangkan siswa sebagai pihak penerima belaka. Menurut Syah (Nursid Sumaatmadja.2003), penguasaan guru tentang metode mengajar masih dibawah standar. Kenyataan ini diperkuat oleh penelitian Balitbang Depdikbud yang menyatakan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kegagalan dalam proses belajar.

M

Page 4: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 4 Unit 6

Bagaimana perasaan Anda sebagai guru SD seandainya hal itu sampai sekarang masih berjalan? Apakah tidak tergugah untuk melakukan perbaikian kualitas proses pembelajaran? Pengajaran IPS yang bermaterikan masalah-masalah sosial, memerlukan penerapan/penggunaan pendekatan/metode yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang memenuhi tuntutan tersebut adalah inkuiri, yaitu suatu pendekatan yang bersifat student centered. Hal yang terpenting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicapai tingkat pencarian alternative pemecacahan masalah tersebut. Dengan inkuiri siswa akan dilibatkan melakukan penyelidikan terhadap faktor-faktor yang belum pernah dilakukan, dan ini akan memberi motivasi yang tinggi. Pada inkuiri, proses adalah merupakan produk dari belajar, dan di dalam proses tersebut kurang diperhatikan terhadap “kebenaran” jawaban, sebab kesimpulan yang mereka buat adalah kesimpulan tentatif dalam arti dengan data yang digunakan pada saat itu. Pendekatan inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu. Siswa didorong untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya dan menarik kesimpulan sendiri melalui proses berpikir ilmiah yang kritis, logis, dan sistematis. Siswa tidak lagi bersifat dan bersikap pasif, menerima dan menghafal pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Melakukan inkuiri berarti melibatkan diri dalam tanya jawab, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Oleh karena itu strategi inkuiri dalam proses pembelajaran, adalah strategi yang melibatkan siswa dalam tanya jawab, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Dalam pelaksanaan siswa bertanggung-jawab untuk memberi ide atau pemikiran dan pertanyaan untuk eksplorasi, mengajukan hipotesis untuk diuji, mengumpulkan dan mengorganisasi data yang dipakai untuk menguji hipotesa, dan sampai pada pengambilan kesimpulan yang masih tentatif. Berdasar kadar inkuirinya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

• free inqury Siswa memiliki kebebasan penuh dalam menetapkan tujuan, isi, dan cara belajar. Fungsi guru hanya mengawasi pelaksanaannya

• modified free inquiry

Page 5: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 5

Siswa tidak lagi bebas sepenuhnya, karena dalam beberapa hal siswa mendapatkan pengarahan dan pengawasan guru

• guided inquiry Kebebasan siswa semakin berkurang, dengan kata lain peran guru semakin besar

A. Peranan Guru dalam Pendekatan Inkuiri

Pada prinsipnya inkuiri adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka peranan guru adalah sebagai pembimbing, stimulator, dan fasilitator. Guru harus membimbing dan membantu siswa untuk mengidentifikasi pertanyaan, dan masalah- masalah, membantu siswa dalam menemukan sumber informasi yang tepat, dan membimbing siswa melakukan penyelidikan. Guru menciptakan suasana yang menjamin kebebasan untuk melakukan eksplorasi, mendorong siswa untuk berani memecahkan buah pikirannya sendiri dengan berbagai cara. Dalam hal ini guru dapat menempuh cara-cara: bersikap terbuka dalam menerima pendapat, bersedia menerima, memeriksa/menimbang semua usaha yang diajukan siswa, dengan ringan hati memberikan kunci-kunci pemecahan masalah, memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat kreatif dan mandiri, mendorong siswa untuk berani bertukar pendapat, menganalisis pendapat dar tafsiran yang berbeda-beda. Di dalam pembelajaran inkuiri guru berperan sebagai fasilitator: 1. menyiapkan tugas, masalah/problem yang akan dipecahkan oleh siswa 2. memberikan klarifikasi-klarifikasi 3. menyiapkan setting kelas 4. menyiapkan alat-alat dan fasilitas belajar yang diperlukan 5. memberikan kesempatan pelaksanaan 6. sebagi sumber informasi, jika diperlukan oleh siswa 7. membantu siswa agar dapat secara mandiri merumuskan kesimpulan dan

implikasi-implikasinya. Guru sebagai stimulator, berusaha menstimulir siswanya untuk berpikir aktif, dengan cara mengajukan pertanyaan, meminta siswa untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ke dalam berbagai situasi, mendorong siswa untuk mengolah data dan informasi. Selain itu guru juga harus menghadapkan siswa pada masalah, kontradiksi, implikasi, asumsi tentang nilai dan pertentangan nilai. Kemudian guru mengklarifikasi respon siswa dan menyarankan alternatif penafsiran terhadap data.

Page 6: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 6 Unit 6

Guru tidak menekankan kebenaran jawaban, tetapi membantu siswa menemukan dan mengklasifikasi jawaban yang tepat. Oleh karena itu guru dituntut memiliki keterampilan bertanya sehingga dapat meningkatkan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Menurut Kosasi (1978:46), untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, guru dituntut memiliki ciri-ciri guru inkuiri antara lain: a. memiliki kemampuan sebagai perencana (planer), baik rencana program

pengajaran, pelaksanaan, maupun evaluasi. b. memiliki kemampuan untuk melaksanakan rencana tersebut dengan

sebaik-baiknya menurut keputusan proses pembelajaran serta tujuan instruksionalnya.

c. memiliki kemampuan sebagai penanya yang baik d. guru mempunyai kemampuan sebagai manajer e. memiliki kemampuan sebagai pemberi hadiah, dapat berupa pujian sebagai

cara untuk memotivasi belajar f. memiliki kemampuan sebagai penguji kebenaran dari pada suatu sistem

nilai.

B. Peranan Siswa dalam Pembelajaran Inkuiri di SD Dalam inkuiri siswa sebagai pengambil inisiatif atau prakarsa dalam menentukan sesuatu. Siswa aktif menggunakan cara belajar mereka sendiri, dengan demikian mereka diharapkan mempunyai keberanian untuk mengajukan pertanyaan, merespon masalah, dan berpikir untuk memecahkan masalah atau menemukan jawabannya melalui penyelidikan. Siswa bebas melakukan eksplorasi dan diberi kesempatan untuk melakukan pemilihan alternatif pemecahannya. Oleh karena proses penemuan itu dialami oleh siswa sendiri maka diharapkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat dewasa ini, siswa dalam mendekati masalah atau situasi baru dengan berpikir secara ilmiah pula. Dengan melalui inkuiri, siswa akan belajar bagaimana belajar. Melalui pembelajaran inkuiri, siswa dapat dikondisikan aktif belajar, ikut menentukan tujuan, isi, dan cara belajar, misalnya siswa aktif mencari dan menemukan informasi, berdiskusi, dan memecahkan masalah. Bahan pelajaran lebih banyak bersifat pemikiran dan penerapan prinsip dan generalisasi agar dapat mengembangkan dinamika dan kreativitas siswa. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.

Page 7: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 7

Ditinjau dari segi siswa, dengan inkuiri terjadi proses mental yang tinggi, sebab dengan aktivitas ini siswa mengasimilasi konsep dan prinsip, melakukan self learning activities, dan melatih tanggung jawab sendiri (B. Suryobroto. 1986 :44). Dengan demikian pendekatan inkuiri sebenarnya sangat bermanfaat bagi siswa. Manfaat tersebut (Mukminan. 2000 :68), antara lain: 1. mengembangkan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan

permasalahan serta mengambil keputusan secara obyektif dan mandiri, 2. mengembangkan kemampuan berpikir siswa atau meningkatkan potensi

intelektualnya, 3. membina pengembangan sikap penasaran (rasa ingin tahu) dan cara

berpikir obyektif, mandiri, kritis, logis, dan analitis baik secara individu maupun kelompok, dan

4. meningkatkan kemampuan untuk melacak kembali (heuristik) dari discovery, di mana discovery akan merupakan cara berpikir dan cara hidup dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan sehari-hari.

C. Pemanfaatan Sumber Belajar

Seperti halnya metode yang lain, inkuiri juga membutuhkan sumber belajar. Masalahnya bukan sumber belajarnya apa, melainkan bagaimana sumber belajar tersebut dapat dimanfaatkan/digunakan dalam proses pembelajaran. Inkuiri memerlukan data untuk membuat penafsiran, sumber pengajaran tersebut digunakan untuk membuka tabir pertanyaan yang berupa hipotesis. Sebenarnya banyak sekali sumber belajar yang luput dari pengamatan kita atau kita mengetahui sumber-sumber belajar tersebut akan tetapi tidak termanfatkan. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber belajar tersebut tidak terjangkau oleh kemampuan guru, sebagian lagi disebabkan karena guru tidak mempunyai pengetahuan atau keterampilan teknis untuk memanfaatkan-sumber belajar tersebut. Sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran inkuiri adalah : 1. Gambar. Sangat bermanfaat untuk membantu siswa untuk memperoleh

pemahaman tentang suatu konsep atau informasi, misalnya gambar binatang, alat transportasi, peristiwa-peristiwa penting, dan bermacam-macam bentuk pakaian.

2. Model. Anda dapat memanfaatkan boneka dari berbagai suku bangsa dengan pakaian adatnya masing-masing. Boneka yang berpasangan

Page 8: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 8 Unit 6

tersebut sangat efektif untuk menjelaskan betapa kayanya ragam budaya kita. Selain itu dapat juga digunakan model alat transportasi tradisional, misalnya delman, sepeda, gerobag.

3. Peta dinding. Dapat digunakan untuk menggali informasi tentang konsep ruang, konsep jarak, perbedaan ketinggian, pola hidup masyarakat dari berbagai daerah yang berbeda.

4. Barang-barang bekas. Dapat digunakan untuk menggali informasi tentang pencemaran, pemanfaatan bahan bekas untuk mencukupi kebutuhan hidup.

5. Slide dan film. Dapat dimanfaatkan untuk menggali informasi tentang suatu peristiwa, permukaan bumi, masalah-masalah sosial, peninggalan kuno, perkembangan suatu wilayah/kota.

6. Bahan cetak (buku-buku teks, dukumen, arsip). Buku teks masih tetap digunakan, mengingat luasnya persoalan yang berkembang selama kegiatan inkuiri

Untuk memanfaatkan sumber belajar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1. Guru harus menyadari akan pentingnya sumber belajar.

Guru harus mengupayakan agar para siswa dapat belajar efektif dan menyenangkan. Siswa dalam kegiatan belajar tidak hanya mendengarkan tetapi telribat secara fisik, mental maupun emosionalnya. Oleh karena itu diharapkan hasil belajarnya akan bermanfaat dan bermakna untuk diterapkan/digunakan dalam situasi yang berbeda. Sebagai guru harus kreatif dan selalu mengikuti perkembangan. Guru harus secara terus menerus memberi rangsangan kepada siswa untuk selalu mencari informasi, memecahkan masalah-masalah yang cukup menantang, akan tetapi yang oleh mereka dapat dicapai.

2. Guru harus mengetahui tempat-tempat dan letak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan bagaimana prosedur memperolehnya. Untuk sumber belajar yang ada di dalam sekolah, prosedur pemakaian dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah. Sumber belajar di luar sekolah diperlukan cara-cara dan prosedur sesuai dengan lembaga atau instansi tempat sumber belajar berada. Sumber belajar yang bersifat alamiah tidak memerlukan persyaratan khusus. Meskipun demikian unsur-unsur keselamatan dan efisiensi penggunaan sumber belajar patut diperhitungkan.

Page 9: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 9

3. Guru harus memiliki keterampilan untuk mengoperasikan sumber belajar. Guru sebaiknya berlatih membaca informasi atau petunjuk-petunjuk pengoperasian sehingga tidak tergantung pada orang lain.

Sumber belajar sangat bermanfaat dalam pembelajaran, jika si pemakai dapat menggunakannya secara tepat. Adapun manfaat sumber belajar antara lain: 1. Dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep. 2. Dapat mengakrabkan siswa maupun guru dengan lingkungan sekitar. 3. Memungkinkan guru merancang dan melaksanakan program pembelajaran

dengan lebih baik. 4. Mendorong penerapan pendekatan pembelajaran secara aktif. 5. Memungkinkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan

pendidikan. 6. Adanya kerja sama antar guru dapat menumbuhkan kebersamaan,

selanjutnya dapat meningkatkan semangat kerja guru. 7. Memungkinkan anak yang cepat belajar untuk melakukan pengayaan,

sebaliknya bagi anak yang lambat dimungkinkan menggunakan sumber belajar untuk memperbaiki hasil belajarnya.

D. Bilamanakah Metode/Pendekatan Inkuiri Digunakan?

Meskipun inkuiri dipandang sebagai pendekatan pembelajaran yang efektif dalam pengajaran IPS, tetapi penggunaannya hendaknya disesuaikan dengan sifat dan tujuan yang hendak dicapai. Artinya tidak semua pengajaran IPS harus di “inkuirikan”. Pendekatan inkuiri akan efektif jika pengajaran itu bertujuan mengembangkan kognitif, sebaliknya pendekatan ini kurang cocok jika pengajaran itu bermaksud menyampaikan informasi. Pengertian kognitif yang dibangun melalui pendekatan inkuiri akan tertanam secara mantap dalam pikiran dan proses pencapaiannya itu sendiri akan meninggalkan kesan yang amat berharga bagi pelakunya. Dengan latihan yang secara teratur, diharapkan pengalaman itu akan menjadi keterampilan yang selanjutnya akan menimbulkan sikap percaya pada diri sendiri setiap kali menghadapi kenyataan atau masalah yang sulit. Nilai instrinsik penggunaaan pendekatan inkuiri adalah orang menjadi tabah, dalam menghadapi suatu masalah, karena ia tahu mencari jalan keluar dengan cara yang sudah biasa ia lakukan. Setiap kali ia menghadapi situasi yang sulit ia akan segera berusaha meneliti, menganalisis data yang bersangkutan dan kemudian menyusun cara mengatasi /memecahkan masalah.

Page 10: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 10 Unit 6

Namun demikian jangan menganggap bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri pasti bermakna bagi siswa. Sebaliknya pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah hasilnya tidak maksimal dan tidak bermakna bagi siswa. Harus diingat bahwa masing-masing materi mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Agar pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapat bermakna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain. 1. Memerlukan kondisi kelas yang khusus, misalnya guru percaya bahwa

siswa-siswanya dapat belajar dan bertindak berdasar kepercayaan pada diri sendiri, suasana bebas artinya siswa dapat berkiprah dengan masalah yang dihadapi, serta dapat menentukan sikap dan pendapatnya sendiri walaupun mungkin salah menurut gurunya.

2. Memerlukan motivasi tinggi. Siswa memerlukan tantangan yang memerlukan pemikiran, menimbulkan keinginan untuk tahu, perlu diadakan “study trip” untuk memperoleh informasi dan pengalaman. Selain itu harus disediakan bacaan yang menarik, serta sumber yang cukup luas yang mewakili berbagai pandangan dan pendapat.

3. Pendekatan inkuiri tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan pelaksanaannya dibantu oleh metode lain, misalnya role playing, simulasi, dan studi kasus.

E. Penerapan Metode Inkuiri

Menurut Bruce Joyce dan Marssha Weil (Sunaryo.1989:99-100), ada 5 tahap pelaksanaan inkuiri yang berangkat dari fakta sampai terjadinya suatu teori. Tahap pertama, guru memberi permasalahan dan menjelaskan prosedur pelaksanaan inkuiri kepada siswa. Guru harus menjelaskan tentang tujuan dan proses pelaksanaan inkuiri dengan “yes and no questions” Artinya pertanyaan hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga jawabannya hanya “ya” dan “tidak”. Maksudnya adalah agar siswa berpikir lebih teliti, dengan demikian menghindarkan siswa dari beban pemikiran, karena adanya pertanyaan-pertanyaan yang terbuka (open-ended) dari guru. Pelaksanaan inkuiri dapat dimulai dengan masalah, ide, atau pikiran yang sederhana, utamanya adalah siswa mendapat pengalaman proses berpikir secara inkuiri. Tahap kedua, adalah verifikasi, yaitu siswa mengumpulkan data atau informasi tentang peristiwa/masalah yang telah mereka lihat atau alami, dengan mengajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga guru hanya menjawab “ya” atau “tidak”.

Page 11: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 11

Tahap ketiga, adalah melakukan eksperimentasi, siswa mengajukan faktor atau unsur baru ke dalam permasalahan agar dapat melihat apakah peristiwa itu dapat terjadi secara berbeda. Eksperimen mempunyai dua fungsi yaitu eksplorasi dan menguji langsung. Eksplorasi adalah merubah sesuatu untuk melihatapa yang akan terjadi dan tidak perlu bimbingan teori atau hipotesis. Sedangkan menguji langsung, terjadi bila siswa melakukan uji coba teori atau hipotesis. Proses merubah hipotesis kedalam eksperimentasi itu tidak mudah dan perlu latihan atau praktik. Selanjutnya guru harus memperdalam proses inkuiri siswa dengan memperluas jenis-jenis informasi yang diperoleh. Dalam proses verifikasi siswa dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang: benda (objects), sifat (properties), kondisi (conditions), dan peristiwa (events). Pertanyaan tentang benda, dimaksudkan untuk menentukan sifat alami atau identitas benda.

Contoh: Apakah kepadatan penduduk di kota itu karena urbanisasi? Pertanyaan tentang sifat berusaha untuk memverifikasi perilaku sesuatu benda di bawah suatu kondisi tertentu sebagai suatu cara menambah informasi baru untuk membantu menyusun teori.

Contoh: Apakah banyak sedikitnya barang akan menentukan harga? Pertanyaan tentang kondisi berhubungan dengan keadaan benda atau sistem yang ada pada saat itu.

Contoh: Apakah pembuangan limbah industri dapat menyebabkan pencemaran air di lingkungan sekitar?

Pertanyaan tentang peristiwa dimaksudkan untuk memverifikasi kejadian atau keadaan dari suatu peristiwa.

Contoh: Apakah kemajuan teknologi mengakibatkan peningkatan kesejahteraan bagi manusia?

Tahap keempat, guru meminta siswa untuk mengorganisir data dan menyusun suatu penjelasan. Artinya data tersebut setelah diorganisir kemudian dideskripsikan sehingga menjadi suatu paparan hasil temuannya Tahap kelima, siswa diminta untuk menganalisis proses inkuiri. Dalam hal ini siswa boleh mengevaluasi tentang pertanyaan yang diajukan guru apakah efektif atau tidak, mungkin ada informasi penting tetapi siswa tidak tahu cara memperolehnya sehingga data/ informasi tersebut tidak ditemukan. Analisis dari siswa ini penting karena menjadi dasar pelakasanaan inkuiri berikutnya, artinya guru harus memperbaiki kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang telah dilakukan.

Page 12: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 12 Unit 6

Berikut ini secara garis besar dapat dilihat sistematika model inkuiri 1. Tahap satu : - menghadapkan pada permasalahan

- menjelaskan prosedur inkuiri - menyampaikan permasalahan yang kontradiksi

2. Tahap kedua : - pengumpulan data dan verifikasi - memverifikasi benda, keadaan, sifat, dan peristiwa 3. Tahap ketiga : - pengumpulan data eksperimentasi - mengisolasi variable yang relevan - menyusun dan menguji hipotesis - hubungan sebab akibat 4. Tahap keempat : - mengorganisir, formulasi, dan penjelasan - menyusun deskripsi atau penjelasan 5. Tahap kelima : - Analisis proses inkuiri

- Analisis strategi inkuiri dan mengembangkan proses inkuiri agar lebih efektif

Latihan 1. Istilah inquiry-discovery-problem solving, sebenarnya mempunyai arti yang

sejiwa. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Cobalah Anda jelaskan! 2. Kegiatan apakah yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri? Jelaskanlah! 3. Sumber belajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses

pembelajaran, terutama pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Mengapa demikian? Cobalah Anda jelaskan!

4. Bilamanakah pendekatan inkuiri dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS di SD? Jelaskankanlah!

5. Cobalah Anda jelaskan tahap-tahap inkuiri menurut Bruce Joyce dan Marssha Weil!

Rambu-rambu Jawaban

1. Inkuiri-dicavery-problem solving, adalah istilah-istilah yang sesungguhnya

mengandung arti yang sejiwa, artinya ketiganya menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Lebih jelasnya baca pendapat Sund pada bacaan unit 6.

Page 13: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 13

2. Kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, yaitu mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Lebih jelasnya baca “peran siswa dalam pembelajaran inkuiri” dalam unit 6.1 di atas.

3. Sumber belajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Karena: a. dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep b. dapat mengakrabkan siswa maupun guru dengan lingkungan sekitar c. memungkinkan guru merancang dan melaksanakan program pembelajaran

dengan lebih baik d. mendorong penerapan pendekatan pembelajaran secara aktif e. memungkinkan anak yang cepat belajar untuk melakukan pengayaan,

sebaliknya bagi anak yang lambat dimungkinkan menggunakan sumber belajar untuk memperbaiki hasil belajarnya.

4. Pendekatan inkuiri dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS di SD.

penggunaannya hendaknya disesuaikan dengan sifat dan tujuan yang hendak dicapai. Artinya tidak semua pengajaran IPS harus di “inkuirikan”. Bahan /materi IPS, masing-masing mempunyai karakteristik sehingga tidak semua materi dapat di inkuirikan. Maka Anda sebagai guru harus terampil memilih bahan yang cocok untuk diinkuirikan. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca pada pembahasan tentang bilamana inkuiri harus dilaksanakan.

5. Tahap-tahap atau langkah-langkah kegiatan inkuiri menurut Bruce Joyce dan Marssha Weil, antara laian : Tahap satu : - menghadapkan pada permasalahan Tahap kedua : - pengumpulan data dan verifikasi Tahap ketiga : - Pengumpulan data eksperimentasi Tahap keempat : - mengorganisir, formulasi, dan penjelasan Tahap kelima : - analisis proses inkuiri Penjelasan lebih lanjut baca tentang tahap-tahap pelaksanaan inkuiri pada sub unit 6.1.

Page 14: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 14 Unit 6

Rangkuman 1. Inkuiri-dicavery-problem solving, adalah istilah-istilah yang

sesungguhnya mengandung arti yang sejiwa, yaitu istilah yang menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan.

2. Hal yang terpenting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicarai tingkat pencarian alternatif pemecacahan masalah tersebut.

3. Peran guru dalam inkuiri sebagai pembimbing, fasilitator, simulator, dan motivator. Misalnya guru mempersiapkan tugas, seting kelas, memberikan informasi jika diperlukan, dan membantu siswa untuk menyusun suatu kesimpulan, guru juga harus memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menjadi penguji kebenaran.

4. Peran siswa sebagai pengambil inisiatif, bebas melakukan eksplorasi dan menentukan cara menemukan jawabannya sendiri.

5. Inkuiri sangat bermanfaat bagi siswa, yaitu dapat mengembangkan keterampilannya dalam memecahkan masalah, meningkatkan potensi intelektualnya, menimbulkan rasa ingin tahu dan selalu ingin melacak sesuatu sampai menemukannya

6. Sumber belajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Namun apabila guru tidak mampu dan mau memanfaatkannya akan menjadi sia-sia. Untuk itu guru harus menyadari pentingnya sumber belajar dengan cara mencari sumber-sumber, kemudian dapat memanfaatkannya dan terampil mengoperasikannya.

Page 15: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 15

Tes Formatif 1

1. Inkuiri-discavery-problem solving, megandung arti yang sejiwa, maksudnya … A. tidak dapat dipisahkan B. cocok untuk pengajaran afektif C. menekankan pada keterampilan menyusun kesimpulan D. menekankan pada penemuan sesuatu sampai taraf yakin

2. Jika dicermati ternyata dalam pendekatan Inkuiri-dicavery-problem solving, ada perbedaannya, yaitu ada pada …. A. keterlibatan siswa B. materi/ masalah C. cara kerjanya D. peran guru

3. Metode yang paling cocok digunakan dalam pembelajaran IPS di SD, adalah

…. A. inkuiri dan discovery B. diskusi dan tanya jawab C. ceramah dan tanya jawab D. harus disesuaikan dengan pokok bahasannya

4. Dengan pendekatan inkuiri, siswa diharapkan dapat …. A. berpikir kritis, analitis, obyektif, dan logis B. mengembangkan aspek afektif C. mengembangkan aspek nilai dan sikap D. memprediksi masa yang akan dating

5. Pendekatan inkuiri dipandang sebagai pendekatan yang efektif dalam pembelajaran IPS di SD, tetapi harus diingat bahwa pendekatan inkuiri lebih cocok untuk …. A. menyampaikan informasi B. mengembangkan aspek kognitif C. mengembangkan personalitas D. meningkatkan kepekaan social

Page 16: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 16 Unit 6

6. Dalam proses pembelajaran dimana siswa memiliki kebebasan untuk menetapkan isi, tujuan, dan cara belajarnya. Jika dilihat dari kadar inkuirinya maka kondisi tersebut, termasuk …. A. free inquiry B. modifiet free inquiry C. guided inquiry D. middle inquiry

7. Dalam pembelajaran inkuiri, guru berperan sebagai sumber utama, termasuk …. A. free inquiry B. modifiet free inquiry C. guided inquiry D. middle inquiry

8. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan guru yang berperan sebagai fasilitator, kecuali …. A. menyiapkan seting kelas B. sumber informasi utama bagi siswa C. menyiapkan tugas/masalah yang akan dipecahkan siswa D. membantu siswa dalam merumuskan kesimpulan

9. Sumber belajar sangat diperlukan dalam proses pembelajaran inkuiri, karena …. A. memperlancar proses pembelajaran instruksional B. membantu siswa dalam memahami suatu konsep C. pekerjaan guru menjadi ringan D. melatih disiplin dan tanggung jawab siswa

10. Guru kelas VI mengajarkan tentang pencemaran lingkungan. Sumber belajar

yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran inkuiri adalah …. A. gambar B. model C. film D. artikel

Page 17: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 17

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat pada akhir unit-6.1. Hitunglah jawaban yang benar.kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar unit 6-1.

Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 6.1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10

Page 18: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 18 Unit 6

Subunit 2 Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

A. Masalah dan Hakikat Pemecahannya

Berpikir itu kebanyakan melibatkan pemecahan masalah. Hal itu tidak berarti bahwa berpikir itu hanya terbatas pada pemecahan masalah saja. Masalah itu merupakan sesuatu hal yang mengandung keragu-raguan, ketidak-pastian, atau kesulitan yang harus dipecahkan, dikuasai, dan dijinakkan (Moh Umar & Max H Waney.1980:2). Contohnya: penyakit flu burung, pencemaran (udara, air, tanah), banjir yang melanda Jakarta, pertambahan penduduk alami di Indonesia yang sangat tinggi. Berkaitan dengan masalah, Johnson & Johnson (Moh Umar & Max H Waney.1980), mengatakan ada ketidak-cocokkan atau perbedaan antara keadaan yang nyata dengan keadaan yang dikehendaki. Dapat dikatakan bahwa masalah/problem adalah suatu keadaan yang negatif yang tidak sesuai dengan keadaan yang diharapkan. Secara umum masalah sosial dapat diartikan sebagai suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan yang oleh mereka/orang lain dianggap sebagai sumber kesulitan (difficulties), ketidak-puasan (unhappiness), dan yang memungkinkan untuk ditanggulangi. Jadi masalah sosial merupakan situasi yang pada kennyataannya tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Lebih jelasnya bahwa dengan adanya suatu masalah, menuntut adanya suatu pemecahannya. Dalam proses pembelajaran, siswa dihadapkan pada permasalahan, terutama masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat, mengenai diri siswa, masalah-masalah aktual yang sangat menarik untuk dibicarakan. Keadaan seperti itu akan menyeret siswa kepada proses berpikir tentang bagaimana cara pemecahannya. Jadi yang ditekankan dalam problem solving adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis, dan benar. Menurut sifatnya masalah itu beraneka ragam macamnya: statis-dinamis, besar-kecil, dan sederhana-kompleks. Dengan demikian strategi pemecahannya juga bermacam-macam, ada yang diperoleh dengan cara intuitif, coba-coba, tradisional, berdasar pengalaman masa lampau, dan sebagainya.

Page 19: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 19

Secara umum ada tiga cara pemecahan masalah, yaitu: 1. Pemecahan masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan oleh penguasa yang

berwenang (pejabat, guru). Dalam hal ini sifat siswa pasif, karena segalanya (isi, tujuan, dan cara belajar) yang menentukan adalah guru.

2. Pemecahan secara ilmiah, yaitu pemecahan yang menggunakan beberapa metode, misalnya inkuiri, discovery, problem solving, dan sebagainya.

3. Pemecahan secara metafisik, yaitu pemecahan yang menggunakan cara-cara yang tidak rasional, misalnya secara gaib.

Dari ketiga cara pemecahan masalah di atas, yang paling rasional dan sesuai dengan dunia pendidikan adalah pemecahan secara ilmiah. Menurut Mukminan (2000:2), pengetahuan atau yang sering disebut ilmu itu dapat dikatakan ilmiah, apabila: 1. Mempunyai obyek, artinya apabila akan mencari kebenaran maka ilmu itu

harus sesuai dengan obyeknya. Bukan lagi gunanya yang dipentingkan, melainkan kebenarannya, sebab tujuan ilmu yang utama adalah untuk mencapai kebenaran.

2. Mempunyai metode, artinya untuk mencari kebenaran itu menggunakan metode ilmiah.

3. Bersifat universal, artinya bersifat umum dilihat dari segi waktu dan tempat

4. Mempunyai sistem, artinya susunan hal-hal yang ada sebagai keseluruhan itu mempunyai hubungan antara yang satu dengan yang lain.

Landasan pemecahan masalah adalah berpikir kritis, cara berpikir kritis ini melalui suatu proses sebagai berikut: 1. Menyadari adanya suatu masalah. 2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya:

a. Pikirkan kemungkinan-kemungkinan pemecahannya (hipotesis) dan pendekatannya

b. Ujilah kemungkinan-kemungkinan tersebut berdasar kriteria-kriteria tertentu

3. Pergunakanlah suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria dan tanggalkan kemungkinan pemecahan lainnya.

Dalam memecahkan suatu masalah dapat ditempuh dengan dua pendekatan, yaitu: 1. Menciptakan lingkungan yang merangsang sehingga siswa memperoleh

motivasi yang kuat untuk menjawab permasalahan dan kemudian

Page 20: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 20 Unit 6

menemukan jawaban yang memadai dibawah bimbingan guru yang kompeten.

2. Menghadapkan siswa kepada masalah-masalah untuk kemudian mencari pemecahannya.

Kedua pendekatan tersebut sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Hanya perbedaannya jika pendekatan pertama didasarkan pada situasi nyata, sedangkan pendekatan kedua didasarkan pada satu situasi buatan atau direncanakan. Metode pemecahan masalah didasarkan pada kesadaran terhadap kenyataan, bahwa mengajar bukanlah sekedar berpidato dan mengkomunikasikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Tetapi mengajar adalah untuk meneliti dengan seksama, mencari, menyelidiki, memikirkan, mengalisis, dan sampai menemukan. Metode ini lebih menekankan pemikiran induktif dari pada deduktif. Dikatakan induktif, apabila dalam proses pembelajaran, guru dalam menjelaskan berangkat dari data menuju ke pembuatan generalisasi. Sedangkan deduktif, apabila dalam menjelaskan guru memulai dari generalisasi menuju ke data yang mendukungnya (Sunaryo. 1989:127). Di dalam induktif, siswa dihadapkan pada masalah-masalah atau ditempatkan pada situasi buatan yang ingin diketahuinya. Siswa mulai berpikir, mengumpulkan data dan mengaturnya ke dalam kelompok-kelompok yang diperlukan. Berangkat dari langkah-langkah tersebut, dibentuklah konsep-konsep, pemikiran lebih lanjut terus dikembangkan untuk sampai pada satu generalisasi.

B. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemecahan Masalah

Kelebihan Metode Pemecahan Masalah 1. Siswa memiliki keterampilan memecahkan masalah. Hal ini merupakan

bekal dalam menghadapi dan memecahkan masalah baik di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun di tempat kerjanya kelak.

2. Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif, rasional, logis, dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak menggunakan mentalnya dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dan pendekatan dalam rangka mencari pemecahannya.

3. Pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Karena siswa telah terbiasa memecahkan masalah dengan langkah-langkah metode pemecahan masalah, maka mereka menjadi

Page 21: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 21

terbiasa pula untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan yang semakin kompleks.

4. Menimbulkan keberanian pada diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya.

Kelemahan Metode Pemecahan Masalah 1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan

tingkat berpikir siswa itu tidak mudah. Oleh karena guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan memilih suatu masalah yang sesuai dengan tingkat umur, kemampuan, dan latar belakang pengetahuan/pengalaman siswa.

2. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi gari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir untuk memecahkan permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan tantangan atau bahkan kesulitan tersendiri bagi siswa.

3. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama sehingga terpaksa mengambil waktu mata pelajaran yang lain.

4. Kurang sistematis apabila metode ini diterapkan untuk menyampaikan bahan baru.

5. Metode ini kurang tepat jika digunakan bagi siswa yang belum dewasa.

C. Penerapan Metode Pemecahan Masalah Menurut Johnson dan Jhonson (Husein Achmad, dkk.1981) pemecahan masalah sebagai metode mengajar IPS mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1. definisi masalah, 2. diagnose masalah (luasnya masalah dan apa penyebabnya), 3. merumuskan alternatif dan rencana pemecahannya, 4. penerapan dan penetapan strategi pemecahan masalah yang dipilih, dan 5. evaluasi keberhasilan strategi yang dicapai. 1. Definisi Masalah

Guru hendaknya mengarahkan siswanya untuk memberikan batasan-batasan terhadap pengertian-pengertian yang terkandung di dalam masalah. Untuk perumusan masalah dianjurkan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

Page 22: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 22 Unit 6

a. Semua pernyataan ditampung/ditulis di papan tulis. Kemukakan sebanyak dan sekonkrit mungkin dengan mengemukakan orang, tempat, sumber, dan jangan mempersoalkan ketepatannya.

b. Rumuskan kembali setiap pernyataan tersebut sehingga mendapatkan gambaran yang ideal dan aktual. Keluarkan definisi-definisi yang tidak memiliki sumber-sumber yang cukup untuk dipecahkan secara kelompok. Pilihlah satu definisi yang oleh kelompok dianggap paling tepat. Masalah yang dipilih harus bersifat penting (important), dapat dipecahkan (soluble), dan mendesak (urgent).

2. Diagnose masalah (luasnya masalah dan apa penyebabnya)

Dalam langkah yang kedua ini kita akan mengupas tentang penyebab timbulnya masalah dan akibat lebih lanjut apabila masalah tersebut tidak diatasi. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan-kekuatan pendorong menuju kearah situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang menghambat atau menentang arah tersebut.

3. Merumuskan alternatif dan rencana pemecahannya

Pada tahap ini adalah merumuskan sebanyak-banyaknya alternatif pemecahan masalah. Setelah itu mencari faktor-faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Oleh karena itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan ide, dan mempunyai daya temu yang tinggi.

4. Penerapan dan penetapan suatu strategi

Setelah berbagai alternatif pemecahan masalah diperoleh, maka pada tahap ini kelompok memutuskan: a. memilih alternatif yang sesuai dengan masalah, b. memilih alternatif yang mempunyai banyak factor pendukung dan

sedikit factor penghambatnya, dan c. meninjau keuntungan atau efek samping terhadap setiap alternatif bila

diterapkan.

5. Evaluasi keberhasilan strategi yang dicapai. Alternatif-alternatif yang mempunyai alasan rasional, logis, praktis, serta tepat bila diterapkan, diangkat menjadi keputusan atau cara untuk

Page 23: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 23

mengatasi masalah yang dihadapi. Hasil akhir dari evaluasi harus dapat menunjukkan: • masalah apa yang sudah dipecahkan; • seberapa jauh pemecahannya; • masalah apa yang belum terpecahkan; dan • masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

Dalam penerapannya, metode pemecahan masalah ini dilaksanakan secara kelompok, guru berfungsi sebagai pengarah dan motifator, sedangkan semua pendapat digali dari siswa. Semua pendapat ditampung, kemudian diseleksi dengan mencari alasan-alasan yang rasional, logis, dan tepat. Apabila ada sesuatu yang tidak dapat digali dari siswa, barulah guru memberikan informasi. Pelaksanaan metode pemecahan masalah ini akan berhasil dengan baik apabila siswa telah menguasai bahan dan telah menguasai langkah-langkahnya tahap demi tahap. Berdasar hasil penelitian bahwa anak didik melaksanakan problem solving pada permulaan kelas tiga (Cheppy HC,tt:100). Sesuai dengan perkembangan anak usia SD yang masih dalam tingkatan operasional konkrit, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, ini merupakan kunci pokok dalam belajarnya. Selanjutnya Cheppy mengatakan bahwa pada tingkatan usia tersebut siswa sebenarnya sudah dapat mengumpulkan data, mengembangkan konsep, menemukan, dan menilai generalisasi dalam lapangan ekonomi dan geografi. Hanya saja siswa tidak selalu mengikuti pola-pola atau langkah-langkah metode pemecahan masalah.

Latihan 1. Secara umum ada 3 cara pemecahan masalah. Cobalah Anda sebutkan dan

jelaskan masing-masing! 2. Pengetahuan atau ilmu itu dapat dikatakan ilmiah apabila memenuhi

persayatan-persyaratan tertentu. Jelaskanlah persyaratan tersebut! 3. Cobalah Anda jelaskan perbedaan tentang pembelajaran secara induktif dan

pembelajaran secara deduktif 4. Metode pemecahan masalah mempunyai kelebihan dan kelemahan. Cobalah

Anda jelaskan! 5. Bagaimanakah langkah-langkah kerja pemecahan masalah yang sistematik dan

benar? Cobalah Anda jelaskan!

Page 24: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 24 Unit 6

Rambu-rambu Jawaban

1. Pemecahan masalah ada tiga cara antara lain: pemecahan masalah secara otoritatif, pemecahan masalah secara ilmiah, dan pemecahan masalah secara metafisik. Lebih jelasnya bacalah kembali uraian di sub unit 6.2 tentang cara pemecahan masalah.

2. Ciri pengetahuan ilmiah, antara lain :

a. mempunyai obyek,. b. mempunyai metode, c. bersifat universal, d. mempunyai sistem, Penjelasan selanjutnya dapat bacalah kembali tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah pada sub unit 6.2.

3. Perbedaan tentang pembelajaran secara induktif dan pembelajaran secara

deduktif. Untuk lebih jelasnya bacalah tentang masalah dan hakikat pemecahannya pada sub unit 6.2.

4. Metode pemecahan masalah mempunyai kelebihan dan kelemahan. 5. Kelebihannya: untuk menjawab pertanyaan ini Anda dapat meninjau dari

aspek siswa, guru, waktu. Lebih jelasnya Anda dapat baca tentang kelebihan dan kelemahan metode pemecahan masalah pada sub unit 6.2

6. Langkah-langkah kerja pemecahan yang sistematik dan benar: a. Definisi masalah b. Diagnose masalah (luasnya masalah dan apa penyebabnya) c. Merumuskan alternatif dan rencana pemecahannya d. Penerapan dan penetapan strategi pemecahan masalah yang dipilih e. Evaluasi keberhasilan strategi yang dicapai. Untuk lebih jelasnya baca langkah-langkah/tahap-tahap metode pemecahan masalah pada sub unit di atas 6.2.

Page 25: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 25

Rangkuman 1. Munculnya masalah karena adanya perbedaan antara keadaan yang

nyata dengan keadaan yang dikehendaki. Masalah harus segera diatasi/dipecahkan. Bagaimana cara mengatasi/memecahkan. Secara umum ada tiga cara pemecahan masalah, yaitu secara otoritatif, ilmiah, dan metafisik. Masalah juga dapat dipecahkan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:

a. menciptakan lingkungan yang merangsang sehingga siswa memperoleh motivasi yang kuat untuk menjawab permasalahan dan kemudian menemukan jawabannya.; dan

b. menghadapkan siswa kepada masalah-masalah untuk kemudian mencari pemecahannya.

2. Pemecahan masalah menekankan pada terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis, dan benar. Metode ini juga menekankan pada pemikiran cara induktif.

3. Apabila guru mampu dan mau menerapkan metode pemecahan masalah secara benar, akan bermanfaat bagi siswa, karena pengalaman yang didapat siswa dapat menjadi bekal dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun ditempat kerjanya nanti. Namun demikian metode ini selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan.

4. Metode pemecahan masalah dapat diterapkan dengan hasil optimal apabila guru meimiliki kemampuan dan kemauan merencanakan dan melaksanakan sesuai langkah-langkah yang benar. Begitu pula siswa harus menguasai materi dan langkah-langkah tersebut.

Page 26: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 26 Unit 6

Tes Formatif 2 1. Menurut Johnson & Johnson, yang disebut masalah adalah ….

A. segala persoalan yang harus diatasi B. perbedaan antara kenyataan dan yang dikehendaki C. segala sesuatu yang tidak dikehendaki tetapi terjadi D. situasi yang dianggap oleh banyak orang sebagai sumber kesulitan

2. Karakteristik metode pemecahan masalah adalah terpecahkannya masalah

secara …. A. kritis dan analitis B. kritis dan pragmatis C. rasional dan logis D. otoritatif

3. Berikut ini adalah contoh pemecahan masalah secara otoritatif ….

A. guru menentukan isi, tujuan, dan cara belajar siswa B. siswa menentukan isi, tujuan, dan cara belajarnya sendiri C. pemecahan masalahamenggunakan cara irasional D. pemecahan masalah menggunakan metode tertentu

4. Dibawah ini merupakan ciri-ciri pengetahuan ilmiah, kecuali ….

A. bersifat universal B. mempunyai metode C. mempunyai sistem D. mempunyai subyek

5. Di dalam proses pembelajaran, guru membuat generallisasi, kemudian

mengumpukan data-data pendukungnya. Cara pembelajaran seperti ini disebut …. A. induktif B. deduktif C. inklusif D. konstruktivistik

Page 27: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 27

6. Di dalam proses pembelajaran siswa dihadapkan pada suatu masalah, siswa kemudian berpikir, mengumpulkan data, dan mengklasifkasi. Berangkat dari langkah-langkah tersebut siswa membentuk konsep, selanjutnya konsep tersebut dikembangkan menjadi generalisasi. Cara pembelajaran seperti ini, disebut …. A. induktif B. deduktif C. inklusif D. konstruktivistik

7. Langkah-langkah metode pemecahan masalah berikut ini tidak sesuai dengan

sistematika yang benar (1) diagnose masalah (2) definisi masalah (3) penerapan dan penetan strategi pemecahan masalah (4) merumuskan alternatif dan rencana pemecahan masalah (5) evaluasi keberhasilan strategi yang dicapai Berdasar langkah-langkah di atas, pilihlah langkah-langkah metode pemecahan masalah yang sistematis dan benar A. 1 ; 2 ; 3; 4 ; 5 B. 2 ; 4 ; 1 ; 3 ; 5 C. 2 ; 1 ; 4 ; 3 ; 5 D. 1 ; 2 ; 4 ; 3 ; 5

8. Berdasar penelitian metode pemecahan masalah dapat diterapkan kepada

siswa SD kelas III. Hal ini disebabkan, siswa …. A. dapat menulis dan membaca dengan lancar B. sudah dapat memahami masalah-masalah social yang ada di sekitarnya C. sudah biasa menghadapi masalah-masalah yang ada di lingkungannya D. sudah dapat memecahkan masalah walaupun tidak melalui langkah-

langkah yang sistematis dan benar

Page 28: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 28 Unit 6

9. Pada tahap diagnose dalam pelaksanaan metode pemecahan masalah, kegiatan yang dilakukan siswa, adalah …. A. mencari penyebab timbulnya masalah B. menentukan alternatif pemecahan masalah C. memilih masalah yang dianggap paling tepat D. mengklasifikasi masalah-masalah yang relevan

10. Pada tahap merumuskan alternatif dan rencana pemecahannya, siswa

melakukan aktivitas …. A. memilih alternatif yang sesuai dengan masalah B. memilih alternatif yang mempunyai banyak factor pendukung C. mencari factor pendukung dan factor penghambat D. meninjau keuntungan efek samping terhadap setiap alternatif

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap bahan ajar unit 6.2.

Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 6.2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10

Page 29: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 29

Subunit 3 Pendekatan Konsep Sains-Teknologi-Masyarakat

(STM ) dalam Pembelajaran IPS

alam sub 6.3 ini kita akan dibahas tentang pendekatan konsep STM dalam pembelajaran IPS di SD. Tentunya sebelum membahas tema ini, Anda telah

memahami tentang konsep, pendekatan, tujuan, dan fungsi pengajaran IPS di SD. Kemudian timbul suatu pertanyaan:

Mengapa perlu memasukkan konsep STM ke dalam Pembelajaran IPS di SD?

A. Hakikat Pendekatan STM

Istilah STM antara lain: Sains-Teknology-Society (STS), Science Tehcnology Society and Environtment (STSE) atau sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat (Salingtemas). Sebenarnya intinya sama yaitu environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Istilah STM untuk pertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam bukunya “Teaching and Learning About Scince and Society” Ia mengemukakan bahwa konsep-konsep dan proses sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari (Iim Wasliman. 2002:26). STM merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan pendekatan STM adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya. (Iskandar. 1996). Keterpaduan dalam sains sebenarnya terdiri dari beberapa pola, antara lain keterpaduan proses dan produk, keterpaduan berbasis obyek, keterpaduan antar bidang, dan keterpaduan berbasis persoalan. Bagi siswa SD, khususnya untuk kelas tinggi memiliki kecenderungan pada keterpaduan berbasis persoalan, karena idealnya untuk pembelajaran kelas tinggi sudah menggunakan sistem guru bidang studi. Sedangkan untuk kelas rendah memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola keterpaduan antar bidang,

D

Page 30: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 30 Unit 6

karena biasanya masih menggunakan sistem guru kelas. Keterpaduan antar bidang ini diwujudkan melalui tema tematik. IPS adalah salah satu bidang studi yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, dan antropologi. IPS sebagai disiplin operasional yang efektif dan memperhatikan studi tentang manusia di masyarakat, memainkan peranan sangat penting dalam situasi global sekarang ini. Namun demikian yang kita jumpai dalam kenyataan, pengajaran IPS didominasi oleh proses pembelajaran yang menggunakan buku literatur. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa pengajaran IPS hanya menghafal konsep dan tidak bermakna, tidak relevan dengan apa yang dihadapi siswa dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat. Melalui proses pembelajaran STM akan mengantarkan siswa untuk melihat ilmu sebagai dunianya, siswa akan mengenal dan memiliki pengalaman sebagaimana yang pernah dialami oleh seorang ilmuwan. STM dengan teknologinya berusaha menyembatani antara ilmu dan masyarakat. Penerapan ilmu sudah saatnya terus dikembangkan agar apa yang diperoleh di bangku sekolah tidak lagi hanya sebatas pengetahuan yang sulit dipahami karena hanya berupa konsep-kosep abstrak, sehingga sulit diterapkan di dalam masyarakat. Menurut Yager (Arnie Fajar.2002:27), secara umum pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM memiliki karakteristik, sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan

dampak 2. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan) untuk

mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. 3. Keterlibatan siswa secara aktif dalam mencari informasi yang dapat

diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari

4. Penekanan pada keterampilan proses, dimana siswa dapat menggunakan dalam memecahkan masalah

5. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara dimana ia mencoba untuk memecahkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi

6. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak kepada masyarakat di masa depan

7. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar.

Page 31: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 31

Suatu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa pendekatan STM dilandasi oleh dua hal penting, yaitu: 1. adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi, dan masyarakat yang

dalam pembelajarannya menganut pandangan konstruktivisme, yang menekankan bahwa si pembelajar membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan, dan

2. dalam pembelajaran terkandung lima ranah, yaitu pengetahuan, sikap, proses, kreativitas, dan aplikasi.

B. Pendekatan STM dan Kaitannya dengan IPS

Keterkaitan antara sains, teknologi, dan masyarakat tidak diragukan lagi, ini dapat dipahami malaui pernyataan-pernyataan berikut ini. Sebuah komite nasional Amerika yaitu National Committee Science and Society (NCSS), mengeluarkan buku yang berjudul “Ilmu Eksakta dan Ilmu Pengetahuan Sosial” menunjukkan betapa pentingnya membahas dampak sosial dari kemajuan dan permasalahan ilmiah. Buku ini menjadi tonggak dalam upaya memperkenalkan pentingnya STM sebagai jembatan antar program eksakta dan program IPS. William H. Cartwright (Arnie fajar. 2002;36), menyatakan bahwa ilmu alam dan ilmu sosial mempunyai kaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Dampak ilmu alam kepada masyarakat merupakan fenomena sosial. Pengaruh kemajuan ilmiah dan teknologi, pertanian, kesehatan, dan perang juga berpengaruh terhadap masyarakat. inipun juga merupakan fenomena sosial. Pemikiran ilmiah akan berpengaruh terhadap alam di mana masyarakat bertempat tinggal. Dengan kenyataan di atas maka kita harus menyadari bahwa memang ada kaitan erat antara ilmu alam dengan ilmu pengetahuan sosial. Pada awalnya pendekatan STM ini diperuntukkan bagi mata pelajaran IPA, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya dikembangkan untuk mata pelajaran IPS. Dengan alasan, banyak sekali isu-isu atau masalah-masalah dan menarik di dalam kehidupan masyarakat dan sangat dekat dengan kajian IPS. Untuk mengatasai isu atau masalah yang timbul di masyarakat tersebut, siswa dapat mengaplikasikan konsep pendidikan STM yang telah dipelajari. Sangat dimungkinkan dalam prosesnya terdapat keterkaitan dengan aplikasi konsep IPA. Perkembangan sains dan teknologi dapat menimbulkan perubahan masyarakat. Seperti analisis yang dilakukan oleh Mead, bahwa perubahan masyarakat itu

Page 32: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 32 Unit 6

diakibatkan oleh masuknya pengaruh asing yang berupa teknologi. Masuknya teknologi dalam masyarakat ternyata tidak hanya mengubah kondisi kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat merubah cara hidup manusia dalam masyarakat tersebut. (Mead. 1962:288). Sains dan teknologi sangat erat hubungannya dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut adanya berbagai inovasi dalam bidang sains dan teknologi yang mengarah pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pada taraf teknologi mutakhir sekarang ini, sarjana sains dan teknologi hanya dapat hidup dan berkarya dalam suatu struktur masyarakat. Dunia teknologi sudah mengambil skala dunia dan semakin menyatu dengan totalitas ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan militer. (Mangunwijaya;1983). Dengan demikian antara sains, teknologi, dan masyarakat terdapat hubungan yang saling mempengaruhi. Sains dan teknologi dihasilkan oleh dan untuk masyarakat, perkembangan sains dan teknologi ditentukan oleh dinamika kehidupan masyarakat, sebaliknya masyarakat dipengaruhi oleh perkembangan sains dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi seringkali berdampak pada terjadinya masalah-masalah dalam masyarakat. Hal ini disebabkan kemajuan sains dan teknologi sering tidak diiringi kesiapan dari masyarakat termasuk peserta didik. Misalnya berbagai siaran televisi melalui satelit komunikasi, menimbulkan berbagai permasalahan terhadap anak didik, misalnya menjadi malas belajar, dan mudah meniru hal-hal yang negatif dari adegan film. Pencemaran dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik biologis, dan mental psikologis, dan masih banyak contoh lagi dari kehidupan sekitar kita. Dampak negatif dari perkembangan dan penerapan sains dan teknologi mengakibatkan berbagai ketimpangan, misalnya goncangan fisik (pshysical shock) dan kejiwaan (psychological shock). Cobalah Anda amati dan hayati, kedatangan turis dari manca negara ke Indonesia mempengaruhi tingkah laku maupun budaya masyarakat setempat, dimana para remaja merasa gaul dan rasa percaya diri tinggi jika mengikuti mode dari luar, misalnya cara berpakaian, perilak, makanan, potongan dan warna rambut. Selain itu juga menyebabkan munculnya masalah perilaku individu atau masyarakat terhadap berbagai penyakit sosial. Misalnya di tempat-tempat wisata, seperti tempat wisata Kaliurang di lereng gunung Merapi dan pantai Parangtritis di Yogyakarta akan muncul wanita tuna susila, mereka ini

Page 33: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 33

merupakan media penularan penyakit AIDS yang sangat menakutkan karena sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, dimana penyebarannya dapat melalui kontak seksual dari pengidap atau penderita kepada penerima pertama. Selanjutnya penyakit tersebut dapat menular kepada pasangannya. Penggunaan alat-alat suntik yang tidak steril juga dapat menyebarkan penyakit tersebut dengan cepat. IPS merupakan hasil integrasi dari ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi) harus mampu mensintesiskan konsep yang relevan antara ilmu-ilmu sosial tersebut. Selain itu kiranya perlu dimasukkan unsur-unsur pendidikan dan masalah-masalah sosial dalam hidup bermasyarakat (M.Norman Somantri.2001;198). Dengan demikian IPS dapat mengkcounter berbagai permasalahan sosial yang ditimbulkan oleh perkembangan sains dan teknologi. IPS dapat dijadikan media dalam memberikan pemahaman tentang sains dan teknologi dalam kehidupan manusia. Peran IPS disini bukan sebagai pencetak ilmuwan, melainkan lebih mengutamakan pada berpikir bagaimana menghadapi dampak sosial sebagai akibat perkembangan dan penerapan sains dan teknologi. Hal ini diperlukan agar masyarakat dapat menerima berbagai hasil sains dan teknologi disertai dengan pemahaman yang cukup. Pada akhirnya diharapkan mereka dapat menerima hasil teknologi tanpa disertai gejolak-gejolak sosial, bahkan dapat digunakan untuk kemajuan masyarakat itu sendiri. Sehubungan hal di atas menurut Pejiadi (2002), pendidikan sains yang pada mulanya hanya menekankan pada pembelajaran konsep dan proses sains untuk meningkatkan aspek kognitif saja. Tetapi dengan melihat kenyataan di atas perlu pula dikembangkan aspek afektif yaitu nilai dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan, yaitu kepedulian terhadap kemungkinan-kemungkinan dampak negatif dari perkembangan sains dan teknologi. Dengan demikian jelas bahwa konsep-konsep pendidikan IPS telah dimasukkan kedalam pengkajian pendekatan STM. Artinya pendidikan IPA dan IPS memang mempunyai kaitan yang sangat erat dan saling melengkapi. Pendekatan STM ini sesuai dengan hakikat Kurikulum Berbasis Kompetensi 2001, yaitu merupakan upaya untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu tinggi. Dengan demikian tanggung jawab siswa sebagai warga masyarakat dituntut kesediaanya untuk mengambil tindakan melalui instrument-instrumen

Page 34: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 34 Unit 6

demokratis untuk mengontrol kekuatan teknologi baik kepada manusia maupun kepada alam, yang merupakan unsur penting bagi keberadaan manusia. Pendekatan STM dalam IPS tidak perlu disusun dalam pokok bahasan baru, melainkan dapat disisipkan pada pokok-pokok bahasan yang telah ada. Dengan pendekatan STM ini dapat memberikan gambaran utuh tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Tetapi harus diketahui bahwa dengan digunakannya pendekatan STM dalam pembelajaran IPS akan dibangun suatu dimensi baru, yang lebih menekankan pada segi pragmatis yang mengungkapkan hal-hal yang bermanfaat dan berhubungan langsung dengan aspek kehidupan siswa. Agar pelaksanaannya pembelajaran dengan pendekatan STM dapat berhasil dengan baik, maka sebagai seorang guru kiranya penting untuk mengetahui tahap-tahapnya. Adapun tahap-tahap implementasi pendekatan STM dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) yang mengemukakan

isu/masalah actual yang ada di masyarakat. 2. Tahap pembentukan konsep, yaitu siswa membangun atau mengkonstruksi

pengetahuan sendiri melalui observasi, eksperimen, dan diskusi. 3. Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, yaitu menganalisis

isu/masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasar konsep yang telah dipahami siswa.

4. Tahap pemantapan konsep, dimana guru memberikan pemahaman konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa.

5. Tahap evaluasi, dapat berupa evaluai proses maupun evaluasi hasil. Latihan 1. Cobalah Anda jelaskan mengapa konsep STM dimasukkan ke dalam

pembelajaran IPS? 2. Jelaskanlah 3 karakteristik pendekatan STM! 3. Keterpaduan dalam STM sebenarnya terdiri dari empat pola. Cobalah Anda

sebutkan dan dari pola-pola tersebut pola manakah yang cocok untuk diterapkan di SD? Cobalah Anda jelaskan!

4. Ada beberapa ahli menyatakan bahwa antara mata pelajaran IPA dan IPS itu mempunyai kaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Mengapa demikian? Cobalah Anda jelaskan!

5. Tuliskanlah sistematika tahap-tahap implementasi pendekatan STM!

Page 35: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 35

Rambu-rambu Jawaban

1. Konsep STM dimasukkan ke dalam pembelajaran IPS, kita ketahui bahwa banyak sekali isu-isu atau masalah-masalah yang menarik di dalam kehidupan masyarakat dan sangat dekat dengan kajian IPS. Perkembangan sains dan teknologi juga dapat menimbulkan perubahan masyarakat, dan menimbulkan masalah-masalah di dalam masyarakat. Namun untuk membahas lebih rinci coba Anda kaitkan antara konsep IPS dengan konsep STM. Penjelasan lebih lanjut bacalah sub unit 6.3.

2. Bacalah tentang karakteristik pendekatan STM, sub unit 6.3. 3. Keterpaduan proses dan produk, keterpaduan berbasis obyek, keterpaduan

antar bidang, dan keterpaduan berbasis persoalan. Keterpaduan apa yang cocok untuk diterapkan di SD? Untuk menjawab cobalah Anda baca tentang penerapan STM di SD baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi, agar lebih jelas carilah alasan-alasannya.

4. Kaitan antara IPA dan IPS adalah, Sains dan teknologi dihasilkan oleh dan

untuk masyarakat, perkembangan sains dan teknologi ditentukan oleh dinamika kehidupan masyarakat, sebaliknya masyarakat dipengaruhi oleh perkembangan sains dan teknologi. Perkembangan sains berdampak kepada kehidupan masyarakat, misalnya menimbulkan masalah-msalah sosial dan perubahan sosial. Agar lebih jelas lagi bacalah tentang kaitan antara IPA, IPS dan STM pada sub uit 6.3, kemudian carilah contoh-contohnya.

5. Sistematika tahap-tahap implementasi pendekatan STM! a. tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) b. tahap pembentukan konsep c. tahap aplikasi konsep atau mpenyelesaian masalah d. tahap pemantapan konsep e. tahap evaluasi. Penjelasan lebih lanjut bacalah tentang sistematika implementasi pendekatan STM.

Page 36: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 36 Unit 6

Rangkuman 1. STM adalah pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan

masyarakat. Tujuannya adalah menghasilkan peserta didik yang mampu memecahkan dan mengatasi masalah dalam lingkungan kehidunnya di masyarakat.

2. Pola keterpaduan sains, teknologi, dan masyarakat ada beberapa macam, yaitu keterpaduan proses dan produk, keterpaduan obyek, keterpaduan antar bidang, dan keterpaduan berbasis masalah. Jenjang/tingkatan SD kelas tinggi menggunakan pola keterpaduan berbasis masalah, sedangkan untuk kelas rendah menggunakan keterpaduan antar bidang studi.

3. Dengan pendekatan STM diharapkan siswa memiliki pengalaman dengan proses ilmiah. Penerapan ilmu harus selalu dikembangkan agar pengetahuan yang diperoleh di sekolah menjadi relevan dengan kehidupan sehari-hari.

4. Antara sains, teknologi, dan masyarakat sangat erat kaitannya. Kemajuan sains dan teknologi berdampak terhadap masyarakat, misalnya terjadi perubahan sosial, timbul masalah-masalah sosial, dan terjadi goncangan fisik maupun psikis di dalam masyarakat.

5. Peran IPS dalam kaitannya dengan kemajuan sains dan teknologi, adalah mengkounter berbagai masalah sosial. IPS juga dijadikan media dalam memberikan pemahaman tentang sains dan teknologi kepada masyarakat, khususnya siswa sebagai peserta didik.

Page 37: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 37

Tes Formatif 3 1. Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM, adalah ….

A. menjadi warga negara yang baik B. siswa dapat memecahkan masalah C. mengembangkan intelektual siswa D. meningkatkan kemampuan berpikir siswa

2. Konsep STM menurut John Ziman, adalah ….

A. perkembangan sains dan teknologi berdampak pada kehidupan manusia B. IPA dan IPS mempunyai kaitan erat dan tidak dapat dipisahkan C. konsep dan proses sains hendaknya sesuai dengan kehidupan anak D. STM mengutamakan kepedulian siswa terhadap masalah-masalah social

3. Pola keterpaduan dalam pendekatan STM yang dapat diterapkan kepada siswa

SD kelas IV adalah pola keterpaduan …. A. berbasis kompetensi B. berbasis masalah C. berbasis tema D. berbasis unit

4. Keunggulan langkah-langkah pengambilan keputusan yang sistematis dalam

mempelajari isu-isu ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam pembelajaran IPS, adalah, kecuali …. A. mendorong sikap antosias dan ambisius siswa B. dapat membantu pengembangan kemampuan intelektual siswa C. meningkatkan kemampuan berpikir secara fleksibel dan terorganisir D. mendukung kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

5. Apabila dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain, pendekatan

STM memiliki karakteristik, yaitu …. A. konsep adalah informasi yang digunakan guru untuk bahan tes B. untuk membentuk konsep harus melibatkan nara sumber C. masalah yang diangkat harus yang aktual dan relevan dengan pokok

bahasan D. konsep harus digali dari sumber daya yang ada di masyarakat sekitar

siswa

Page 38: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 38 Unit 6

6. STM sebagai suatu pendekatan pembelajaran IPS mempunyai prinsip ….

A. memandang dan mengkaji ilmu untuk ilmu B. mengantarkan siswa untuk melihat ilmu sebagai dunianya C. mempelajari ilmu dengan cara penyajian yang dipahami oleh para

ilmuwan E. mempelajari dan mengkaji ilmu khusus untuk kalangan perguruan tinggi

7. Pola pembelajaran yang menekankan si pembelajar membentuk dan

membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya, adalah pandangan dari …. A. progresivisme B. behaviorisme C. empirisme D. konstruktivisme

8. Pendekatan STM dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPS, karena ….

A. dalam IPS banyak konsep yang abstrak B. kajian IPS adalah manusia dan lingkungan C. perkembangan sains dan teknologi mengakibatkan isu-isu sosial E. IPS merupakan integrasi dari ilmu-ilmu sosial

9. Lahirnya konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam pemebelajaran IPS,

merupakan …. A. alternatif pemecahan masalah dalam era masa kini B. solusi untuk mengatasi masalah metode pembelajaran C. jawaban terhadap semakin sederhananya suatu masalah D. tinjauan untuk merumuskan suatu masalah lmu

10. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan STM terdiri dari

beberapa tahap. Apabila siswa melakukan kegiatan menganalisis masalah, berarti siswa tersebut berada pada tahap …. A. apersepsi B. pembentukan konsep C. aplikasi D. pemantapan

Page 39: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 39

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat pada akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar.kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap bahan ajar unit 6.3.

Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan bahan ajar unit berikutnya. Bagus ! Jika masih dibawah 80%, Anda harus mengulangi materi bahan ajar unit 6.3, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10

Page 40: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 40 Unit 6

Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. D = menekankan pada penemuan sesuatu sampai taraf yakin 2. C = cara kerjanya 3. A = harus disesuaikan dengan pokok bahasannya 4. A = berpikir kritis, analitis, obyektif, dan logis 5. B = mengembangkan aspek kognitif 6. A = free inquiry 7. C = guided inquiry 8. B = sumber informasi utama bagi siswa 9. B = membantu siswa dalam memahami suatu konsep 10. C = film Tes Formatif 2 1. B = perbedaan antara kenyataan dan yang dikehendaki 2. C = rasional dan logis 3. A = guru menentukan isi, tujuan, dan cara belajar siswa 4. D = mempunyai subyek 5. A = induktif 6. B = deduktif 7. B = 2 ; 4 ; 1 ; 3 ; 5 8. D = sudah dapat memecahkan masalah walaupun tidak melalui langkah-

langkah yang sistematis dan benar 9. A = mencari penyebab timbulnya masalah 10. C = mencari factor pendukung dan factor penghambat Tes Formatif 3. 1. B = siswa dapat memecahkan masalah 2. C = konsep dan proses sains hendaknya sesuai dengan kehidupan anak 3. B = berbasis masalah 4. A = mendorong sikap antosias dan ambisus siswa 5. C = masalah yang diangkat harus yang actual dan relevan dengan pokok 6. bahasan 7. B = mengantarkan siswa untuk melihat ilmu sebagai dunianya 8. D = konstruktivisme

Page 41: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 41

9. C = perkembangan sains dan teknologi mengakibatkan isu-isu sosial 10. A = alternative pemecahan masalah dalam era masa kini 11. C = aplikasi

Page 42: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 42 Unit 6

Daftar Pustaka Arnie Fajar.2002. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. Conny Semiawan & AF. Tangyong. 1984. Membina Guru Mengajar Ilmu-ilmu

Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta : Diknas Dikti Depdiknas, Dikti. 2005. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Dikti Insih Wilujeng. 2006. Rancangan dan Implementasi Pembelajaran STS dan

tematik Unit untuk Sekolah Dasar. Makalah Semiloka. Yogyakarta : FIP UNY

Iskandar, Srini,M. 1996. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dalam Pendidikan IPA. Makalah Seminar Regional Jurusan Pendidikan Kimia : Malang

Kosasih Djahiri,A. 1980. CBSC dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : P3G Depdikbud

Mangunwijaya,YB (ed). 1963. Teknologi dan Dampak Kebudayaannya Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Mead, Margaret. 1962. Cultural Patterns and Technical Change. New York : Preceton

Mukminan, dkk. 2000. Pendidikan Ilmu Sosial. Yogyakarta : Unversitas Negeri Yogyakarta

Noman Somantri. 2001. Menggagas Perkembangan Pendidikan IPS. Bandung : FPIPS UPI dan Remaja Rosdakarya.

Paul Suparno.1997. Filsafat Konstrukvisme dalam pendidikan. Yogyakarta : Kanisius

Suryobroto,B. 1986. Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan pendekatan Baru dalam Proses Belajar mengajar. Yogyakarta : Amarta

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. 1995. Strategi belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Page 43: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 43

Glosarium Analisis = penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya (sebab-sebabnya) Asimilasi = penyesuaian/peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki dengan

sifat-sifat lingkungan sekitar Divergen = dalam keadaan bercabang-cabang/menyebar Eksplorasi = kegiatan untuk memperoleh pengalaman pengalaman-

pengalaman baru dari situasi yang baru. Eksperimen = percobaan yang bersistem da berencana untuk membuktikan

suatu kebenaran/teori Fakta = keadaan/peristiwa yang merupakan kenyataan atau suatu

yang benar-ada/terjadi Fasilitator = orang yang menyediakan fasilitas Fenomena = hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat

diterapkan serta dinilai secara ilmiah Formulasi = perumusan Generalisasi = perihal membentuk gagasan atau kesimpulan umum dari

suatu kejadian/peristiwa; hubungan dua konsep atau lebih dalambentuk kalimat lengkap yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip/ketentuan

Heuristic = sesuatu yang diperoleh dengan prosedur analitis yang dimulai dengan perkiraan yang tepat dan mengeceknya kembali sebelum memberi kepastian; melacak kembali

Hipotesis = sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pendapat, meskipun sebenarnya masih harus dibuktikan

Inovasi = pembaruan; penegnalan hal-hal yang baru Intrinsic = terkandung di dalamnya Intuitif = berdasar bisikan hati; daya/kemampuan mengetahui/

memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari Interpretasi = tafsiran; pemberian kesan, pendapat, pandangan teoritis

terhadap sesuatu Konsep = ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit;

ide/pengertian untuk menjelaskan sesuatu secara abstrak melalui kata-kata

Page 44: PENDEKATAN INQUIRY, PROBLEM SOLVING, DAN SAINS …file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121... · Media yang digunakan adalah bahan ajar ... Model. Anda dapat

6 - 44 Unit 6

Konstruktivisme = salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi/bentukan kita sendiri

Klarifikasi = penjernihan, penjelasan, dan pengembalian kepada yang sebenarnya

Klasifikasi = penyusunan bersistem dalam kelompok; golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan

Restrukturisasi = penataan kembali Stimulator = orang atau sesuatu yang menstimulasi Tentative = belum pasti ; sementara ; masih dapat berubah Variable = faktor atau unsur yang yang ikut menentukan perubahan Verifikasi = kebenaran laporan