Pendahuluan Selada

10

Click here to load reader

description

Selada

Transcript of Pendahuluan Selada

Page 1: Pendahuluan Selada

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beberapa negara yang menaruh perhatian besar mengembangkan dan

menciptakan varietas selada maupun Andewi unggul di antaranya adalah: Jepang,

Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Belanda. Di Indonesia, selada belum

berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami

selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayuran seperti Cipanas (Cianjur)

dan Lembang (Bandung). Di masa mendatang sangat mungkin kedua jenis

sayuran ini menjadi komoditas komersial (Biro Pusat Statistik, 1991)

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman yang

mempunyai arti penting dalam perekonomian masyarakat.Hal ini dikarenakan

nilai jual sayuran selada cukup menjanjikan. Sejalan dengan semakin

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi yang terkandung

dalam tanaman selada. Tanaman selada memiliki fungsi sebagai zat pembangun

tubuh, dengan kandungan zat gizi dan vitamin yang cukup banyak dan baik bagi

kesehatan masyarakat (Harjono, 2001).

Tanaman selada dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran

tinggi (pegunungan). Adapun syarat penting agar selada tumbuh dengan baik

adalah tanah mengandung pasir dan lumpur (subur), suhu udara 15-20 derajat, dan

derajat keasaman tanah (pH) 5-6,5. Waktu tanam selada yang baik adalah pada

akhir musim hujan (Maret-April). Tapi selada dapat pula ditanam pada musim

kemarau, akan tetapi jikapola penyiramannya dilakukan secara teratur (Pracaya,

2002).

Page 2: Pendahuluan Selada

2

Selada (Lactuca sativa) memiliki penampilan yang menarik. Ada yang

berwama hijau segar dan ada juga yang berwama merah. Selain sebagai sayuran,

daun selada yang agak keriting ini sering dijadikan penghias hidangan. Jenis yang

banyak diusahakan di dataran rendah ialah selada daun. Jenis ini begitu toleran

terhadap dataran rendah sampai di daerah yang sepanas dan serendah Jakarta pun

masih subur dan bagus pertumbuhannya. Selada daun memiliki daun yang

berwama hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan

mentah (Decoteau, 2000)

Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan ini dilakukan adalah untuk mengetahui cara

membudidayakan tanaman selada (Lactuca sativa L.).

Kegunaan Percobaan

Adapun kegunaan dari percobaan ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk dapat mengikuti praktikal tes di Laboratorium Dasar Agronomi Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dan juga sebagai bahan informasi

bagi pihak yang membutuhkan.

Page 3: Pendahuluan Selada

3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom :Plantae;

Divisio : Spermatophyta; Subdivisio :Angiospermae; Kelas :Dicotyledoneae;

Ordo :Asterales ; Famili :Asteraceae; Genus :Lactuca; Spesies : Lactuca sativa L.

(Haryanto et al.,1996).

Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar

serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman

20-50 cm atau lebih (Rukmana, 1994).

Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam,

bergantung varietasnya. Daun selada krop berbentuk bulat dengan ukuran daun

yang lebar, berwarna hijau terang dan hijau agak gelap. Daunselada memiliki

tangkai daun lebar dengan tulang daun menyirip (Wicaksono, 2008).

Tanaman selada memiliki batang sejati. Batang selada krop sangat pendek

dibanding dengan selada daun dan selada batang. Batangnya hampir tidak terlihat

dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Diameter batang

selada krop juga lebih kecil yaitu berkisar antara 2-3 cm dibanding dengan selada

batang yang diameternya 5,6-7 cm dan selada daun yang diameternya 2-3 cm

(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Bunga selada berbentuk dompolan (inflorescence). Tangkai bunga

bercabang banyak dan setiap cabang akanmembentuk anak cabang. Pada dasar

bunga terdapat daun - daun kecil, namun semakin ke atas daun tersebut tidak

muncul. Bunganya berwarna kuning (Ashari, 1995).

Page 4: Pendahuluan Selada

4

Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras,

berwarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang empat milimeter dan

lebar satu milimeter. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dan

dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Syarat Tumbuh

Iklim

Selada dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun,

hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di dataran tinggi. Pada

penanaman di dataran tinggi, selada cepat berbunga. Suhu optimum bagi

pertumbuhannya adalah 15-20ºC (Sunarjono, 2003).

Tanaman ini umumnya ditanam pada penghujung musim penghujan,

karena termasuk tanaman yang tidak tahan kehujanan. Pada musim kemarau

tanaman ini memerlukan penyiraman yang cukup teratur. Selain tidak tahan

terhadap hujan, tanaman selada juga tidaktahan terhadap sinar matahari yang

terlalu panas (Suprayitno ,1996)

Tanah

Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah. Namun

pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang

cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang

oleh air. Selada tumbuh baik dengan pH 5,0 -6,5. Bila pH terlalu rendah perlu

dilakukan pengapuran. (Sunarjono, H. 2008)

Selada tumbuh baik pada tanah yang subur dan banyak mengandung humus.

Tanah yang banyak mengandung pasir dan lumpur baik sekali untuk

pertumbuhannya. Meskipun demikian tanah jenis lain seperti lempung berdebu

Page 5: Pendahuluan Selada

5

dan lempung berpasir juga dapat digunakan sebagi media tanam selada

(Haryanto dkk, 1996).

Page 6: Pendahuluan Selada

6

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di lahan

Laboratorium Dasar Agronomi, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilaksanakan pada

Maret 2015 sampai Mei 2015.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit selada

sebagai bahan tumbuh, polybag sebagai media tanam selada, air sebagai bahan

yang disiramkan pada tanaman, Badge name untuk menandai polybag selada,

plastik putih untuk melapisi badge name, selotip untuk melekatkan badge name

pada polybag.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk

membantu membentuk dan menggarap lahan, gembor digunakan untuk membantu

menyiram tanaman.

Metode Percobaan

Adapun metode percobaan ini adalah :

1. Menyiapkan tanah dan kompos dengan perbandingan 8:2.

2. Mencampurkan tanah dengan kompos, lalu menaruhnya ke dalam

polybag

3. Memberi badge name pada polybag

4. Merendam biji selada selama kurang lebih 15 menit

5. Menanam biji dan menaburkan tanah ke atasnya.

Page 7: Pendahuluan Selada

7

PELAKSANAAN PERCOBAAN

Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan selesai dilakukan pada tanggal 28 Maret 2015. Hal-hal

yang dilakukan pada saat penyiapan lahan adalah membersihkan lahan dari gulma

dan sisa tanaman sebelumnya, membuat parit, dan membariskan polybag pada

lahan yang disediakan.

Penyiapan Bahan Tanam

Penyiapan bahan tanam dilakukan degan cara melakukan perendaman

pada bibit Selada (Lactuca sativa L.) selama kurang lebih 15 menit.

Penanaman

Penanaman dilakukan pada tanggal 28 Maret 2015. Hal pertama yang

dilakukan pada saat penanaman adalah dengan menaburkan biji selada ke

permukaan tanah, lalu menaburkan tanah ke atasnya sampai biji tertutupi.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan di awal penanaman dengan cara mencampurkan

tanah dan kompos dengan perbandingan 8:2.

Pemeliharaan

Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari. Penyiraman dilakukan

dengan menggunakan gembor setiap harinya.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan jika terdapat tanaman yang tidak tumbuh/mati.

Dengan cara menggantikan tanaman yang mati dengan tanaman yang baru atau

bias dilakukan dengan cara menanam bibit yang baru.

Page 8: Pendahuluan Selada

8

Penyiangan

Penyiangan dilakukan minimal 2 hari sekali pada sore hari. Penyiangan

dilakukan dengan cara mencabut gulma di sekitar area tumbuh tanaman agar tidak

terjadi persaingan unsur hara.

Panen

Panen dilakukan ketika selada sudah memenuhi kriteria untuk dapat

dipanen.

Page 9: Pendahuluan Selada

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Page 10: Pendahuluan Selada

10

DAFTAR PUSTAKA

Ashari,I. 1995. Hortikultura, Aspek Budidaya. Universitas Indonesia (UI Press).

Jakarta

Biro Pusat Statistik. 1991. Survei Pertanian Produksi Tanaman Sayuran di

Indonesia. BPS-Jakarta, Indonesia.

Decoteau,D.R. 2000. Vegetable Crops. Prentice-Hall, Inc., New Jersey

Harjono,L. 2001. Sayur-Sayur Daun Primadona. CV. Aneka, Solo

Haryanto,E., T.Suhartini dan E. Rahayu. 1996. Sawi dan Selada. Penebar

Swadaya. Jakarta

Pracaya. 2002. Bertanam Sayuran Organik. Penebar Swadaya, Jakarta

Rubetzky,V.E dan M.Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2. ITB, Bandung

Sunarjono,H. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta

Suprayitno. 1996. Menanam dan Mengolah Selada Sejuta Rasa. CV Aneka, Solo

Wicaksono,A. 2008. Penyimpanan Bahan Makanan serta Kerusakan Selada.

Skripsi. Fakultas Politeknik Kesehatan, Yogyakarta.