PENDAHULUAN - research-report.umm.ac.id

21
Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penerbitan Prosiding: Review Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019 (Terbit Maret 2020) Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak Husamah, S.Pd, M.Pd Oleh: Wiranti Mulyandari (201810070311062) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2020 PENDAHULUAN Penggunaan bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi baik kepada pendengar maupun pembaca, salah satunya penggunaan bahasa dalam penulisan karya ilmiah (prosiding). Pada penulisan karya ilmiah (prosiding) harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yaitu PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Yuni Ertinawati, Ai Siti Nurjamilah, 2019) menyatakan bahwa, kaidah kebahasan adalah berbagai macam aturan yang terdapat dalam suatu tataran kebahasan yang mengacu pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang meliputi kaidah penyususnan paragraf, kaidah ejaan, kaidah penulisan unsur serapan dll. Ciri-ciri dari penulisan karya ilmiah (prosiding) yaitu 1) lugas, artinya penggunaan bahasa Indonesia dapat dikatan baik dan benar jika penyampaian informasi dari sebuah karya ilmiah (prosiding) secara jelas, langsung dan tidak berbelit-belit, 2) efektif, artinya penulisan kalimat harus dapat diterima oleh pembaca persis sesuai apa yang disampaikan penulis, 3) kosa kata yaitu, pemilihan kosakata harus tepat agar tidak terjadi miskomunikasi anatara pembaca dan penulis, 4) tidak bersifat ambigu, artinya penulisannya tidak mengandung dua makna ganda dll yang tentunya mengacu dengan kaidah-kaidah yang ada. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dapat terjadi pada penulisan karya ilmiah (prosiding) yang sifatnya inheren, dimana jika penulis belum menguasi sistem kaidah penulisan atau gagal dalam merealisasikan sistem kaidah yang telah dikuasai.

Transcript of PENDAHULUAN - research-report.umm.ac.id

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019 (Terbit Maret 2020)
Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa Indonesia” yang dibina oleh Bapak
Husamah, S.Pd, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Malang
penggunaan bahasa dalam penulisan karya ilmiah (prosiding). Pada penulisan karya
ilmiah (prosiding) harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
yaitu PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Menurut (Yuni Ertinawati, Ai
Siti Nurjamilah, 2019) menyatakan bahwa, kaidah kebahasan adalah berbagai macam
aturan yang terdapat dalam suatu tataran kebahasan yang mengacu pada PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang meliputi kaidah penyususnan paragraf,
kaidah ejaan, kaidah penulisan unsur serapan dll. Ciri-ciri dari penulisan karya ilmiah
(prosiding) yaitu 1) lugas, artinya penggunaan bahasa Indonesia dapat dikatan baik dan
benar jika penyampaian informasi dari sebuah karya ilmiah (prosiding) secara jelas,
langsung dan tidak berbelit-belit, 2) efektif, artinya penulisan kalimat harus dapat
diterima oleh pembaca persis sesuai apa yang disampaikan penulis, 3) kosa kata yaitu,
pemilihan kosakata harus tepat agar tidak terjadi miskomunikasi anatara pembaca dan
penulis, 4) tidak bersifat ambigu, artinya penulisannya tidak mengandung dua makna
ganda dll yang tentunya mengacu dengan kaidah-kaidah yang ada.
Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dapat terjadi pada penulisan karya
ilmiah (prosiding) yang sifatnya inheren, dimana jika penulis belum menguasi sistem
kaidah penulisan atau gagal dalam merealisasikan sistem kaidah yang telah dikuasai.
1
Menurut (Supriani & Siregar, 2012), kesalahan berbahasa dibahas juga oleh S. Piet
Corder dalam bukunya yang berjudul Introducing Applied Linguistics menyatakan
bahwa, kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode berbahasa dimana tidak
hanya dalam bentuk fisik melainkan kurang sempurnanya suatu pengetahuan dan
penguasaan terhadap kode bahasa yang baik dan benar. Selain itu, kesalahan dari
penulisan bahasa Indonesia pada karya ilmiah (prosiding) merujuk 4 hal, sesuai dengan
pernyataan yaitu 1) salah, artinya penulisan tidak sesuai dengan kaidah penulisan, 2)
pelanggaran, artinya tidak memikirkan atau memperdulikan penggunaan bahasa
Indonesia dalam penulisan karya ilmiah (prosiding), 3) kekhilafan, artinya
ketidaksengjaan dalam melakukan kesalahan penulisan bahasa Indonesia pada karya
ilmiah (prosiding), 4) penyimpangan, artinya lebih kepada sikap penulis yang tidak
mengikuti kaidah yang ada (Yusrianti, 2019).
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ngumpriyatin, 2020) dalam
penulisan “Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi” perlu diperhatikan agar
tidak terjadi kesalahan-kesalahan bagi penulis berikutnya jika tidak segera diperbaiki dan
juga bisa menimbulkan miskomunikasi anatara penulis dan pembaca mengenai
informasi/tujuan yang disampaiakan, dalam mengetahui kesalahan penulisan tersebut
perlu melakukan review karya ilmiah (prosiding). Oleh karena itu, tujuan dari mereview
karya ilmiah (prosiding), untuk memberi masukan kepada penulis dan menambah
pengetahuan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah
penulisan dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sehingga tidak terjadi
kesalahan yang berkelanjutan.
Metode yang digunakan yaitu analisis literatur pada “Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi”. Data yang diperoleh yaitu kesalahan tanda baca, kesalahan
penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan huruf abjad, kesalahan penulisan huruf
serapan, kesalahan paragraf, dan kesalahan diksi. Sumber data yang digunakan yaitu
“Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi”: Prosiding Seminar Nasional V 2019,
Peran Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan yang
dipublikasikan pada 5 Maret 2020. Objek yang digunakan dalam analisis literatur adalah
prosiding yaitu Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, sebanyak 7 yang
dipublikasikan pada 5 Maret 2020. Teknik pengumpulan data pada analisis literatur
tersebut yaitu terdapat 4 tahap. Pertama, membaca dengan teliti prosiding yang akan
direview mengenai kesalahan penulisan bahasa Indonesia yang tidak mengacu pada
2
kembali kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak mengacu pada kaidah untuk
memastikan data yang diperoleh sudah sesuai. Keempat, menjabarkan kesalahan-
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang didapat dari prosiding 1 s.d 7 beserta
pembenarannya yang mengacu pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. PROSIDING 1
Pada prosiding ke 1 yang berjudul “Asesmen Autentik dalam Kegiatan Praktik
Pembelajaran Sains” dalam penerbitan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi
UMM : Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam Konservasi dan
Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Pantiwati & Nyono, 2020) terdapat beberapa
kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan tanda baca yang dapat ditemukan yaitu kesalahan tanda koma.
Dijelaskan sebagai data berikut :
Semua aspek kompetensi (aspek kognitif, aspek
psikomotor dan aspek afektif)……
(anecdotal / narative records), Skala penilaian
(rating scale), Memori atau ingatan (memory approach).
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu bagan (a) tidak ada tanda
koma di didepan kata “dan” begitupun juga pada bagian (b) di depan kata “atau”.
Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) tanda koma dipakai
diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, sedangkan data
tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi tanda koma sehingga terjadi
kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) Menyeluruh berarti penilaian oleh guru mencakup
Semua aspek kompetensi (aspek kognitif, aspek
Psikomotor, dan aspek afektif)……
(anecdotal / narative records), Skala penilaian
(rating scale), Memori, atau ingatan (memory approach).
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan penggunaan huruf miring sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan
Dijelaskan sebagai data berikut :
scientific approach adalah penilaian autentik
(authentic assessment).
berupa tes praktek (performance assessment). Aspek
afektif siswa dapat dinilai dengan instrumen skala sikap
(rating scale) (Hayat, 2004).
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf miring yaitu bagian (a) “scientific
approach” artinya pendekatan ilmiah dan “authentic assessment” artinya penilaian
autentik sedangkan bagian (b) “performance assessment” artinya penilaian kinerja dan
“rating scale” artinya skala peringkat. Kata tersebut termasuk kata dalam bahasa asing
yakni bahasa Inggris yang seharusnya ditulis dengan huruf miring sebagaimana pedoman
pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
scientific approach adalah penilaian autentik
(authentic assessment).
berupa tes praktek (performance assessment). Aspek
afektif siswa dapat dinilai dengan instrumen skala sikap
(rating scale) (Hayat, 2004).
c. Kesalahan Penggunaan Huruf Abjad
Pada kesalahan penggunaan huruf abjad sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan
Dijelaskan sebagai data berikut :
penilaian.
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf abjad yaitu kata “Autentik” yang
seharusnya tidak ditulis dengan huruf abjad karena huruf abjad dipakai sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat sedangkan kata “Autentik” tersebut tidak termasuk
5
sehingga terjadi kesalahan penulisan huruf abjad. Jadi penulisan data yang benar sebagai
berikut :
penilaian.
d. Kesalahan Penulisan Huruf Serapan
Pada kesalahan huruf serapan sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
Aspek psikomotor efektif
praktek (performance assessment).
Pada data tersebut kesalaha penulisan huruf serapan yakni kata “praktek” yang
merupakan kata serapan bahasa Inggris yaitu practice. Dalam bahasa Indonesia
penulisannya dan tulisannya diubah tetapi diubah seperlunya yang masih dapat
dibandingkan dengan bentuk asalnya yaitu “Praktik”. Jadi, penulisan yang benar pada
data tersebut seperti berikut :
praktik (performance assessment).
2. PROSIDING 2
Pada prosiding ke 2 yang berjudul “Peran Pendidikan Karakter Sebagai Wujud
Pendidikn Berkualitas Sesuai Dengan Tujuan Sustainable Development Goals (Sdgs)”
dalam penerbitan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi UMM : Prosiding
Seminar Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan
Lingkungan Berkelanjutan (Anggorowati, Shinta, Nafi’ah, & Lathif, 2020), terdapat
beberapa kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan tanda baca yang dapat ditemukan di prosiding 2 sebanyak 1 yaitu
kesalahan tanda koma. Dijelaskan sebagai data berikut :
Kesalahan Tanda Koma (,)
6
manusia untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan nilai-nilai……
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu di depan kata “dan”
seharusnya diberi tanda koma. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, sedangkan data tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi
tanda koma sehingga terjadi kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
manusia untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai……
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan huruf miring sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan Dijelaskan
sebagai data berikut :
Bahwa usia anak-anak sering disebut sebagai
usia emas (golden age)……
terhadap lingkungan sosial dan rasa ingin
tahu yang tajam atas fenomena-fenomena
yang ada dimasyarakat dengan Discovery
learning……
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf miring yaitu bagian (a) “golden age”
artinya zaman keemasan dan (b) “Discovery Learning” artinya belajar penemuan. Kata
tersebut termasuk kata dalam bahasa asing yakni bahasa Inggris yang seharusnya ditulis
dengan huruf miring sebagaimana pedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) Hal ini selaras dengan pernyataan (Muali, 2017),
Bahwa usia anak-anak sering disebut sebagai
usia emas (golden age)……
7
tahu yang tajam atas fenomena-fenomena
yang ada dimasyarakat dengan Discovery
learning……
c. Kesalahan Penggunaan Huruf Abjad
Pada kesalahan huruf abjad sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
seperti penghargaan atas……
(b) Pendidikan karakter penting digalakkan
seperti yang tersirat dalam Undang-undang……
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf abjad yaitu bagian (a)m“Nilai-nilai”
yang seharusnya tidak ditulis dengan huruf abjad karena huruf abjad dipakai sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat sedangkan kata “Nilai-nilai” tersebut tidak
termasuk sehingga terjadi kesalahan penulisan huruf abjad. Pada bagian (b) “Undang-
undang” seharusnya ditulis dengan huruf abjad. Berdasarakan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama setiap unsure
bentuk ulangan sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi seperti halnya pada kata “Undang-undang” . Jadi
penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) Namun pada kenyataannya nilai-nilai fundamental
seperti penghargaan atas……
(b) Pendidikan karakter penting digalakkan
seperti yang tersirat dalam Undang-Undang……
d. Kesalahan Penulisan Huruf Serapan
Pada kesalahan huruf serapan sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
peningkatan keterlibatan dalam praktek, dialog,
dan diskusi……
8
Pada data tersebut kesalaha penulisan huruf serapan yakni kata “praktek” yang
merupakan kata serapan bahasa Inggris yaitu practice. Dalam bahasa Indonesia
penulisannya dan tulisannya diubah tetapi diubah seperlunya yang masih dapat
dibandingkan dengan bentuk asalnya yaitu “Praktik”. Jadi, penulisan yang benar pada
data tersebut seperti berikut :
peningkatan keterlibatan dalam praktik, dialog,
dan diskusi……
Pada prosiding ke 3 yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir
Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran CBL ” dalam penerbitan Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi UMM : Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran
Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Nurhasanah,
Susanti, Rumperiai, & Hindun, 2020), terdapat beberapa kesalahan pengguaan bahasa
Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan penggunaan tanda baca yang dapat ditemukan di prosiding 3
sebanyak 2 yaitu kesalahan tanda koma dan tanda titik. Dijelaskan sebagai data berikut :
Kesalahan Tanda Koma (,)
memiliki rasa nasionalisime, integritas,
mandiri, gotong-royong dan religius.
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu di depan kata “dan”
seharusnya diberi tanda koma. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, sedangkan data tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi
tanda koma sehingga terjadi kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
memiliki rasa nasionalisime, integritas,
mandiri, gotong-royong, dan religius.
divalidasi Dr. Sukarono, M.Si selaku ahli CBL
hasil validasi tersebut diketahui bahwa draf
pengembangan intrumen penilaiaan berpikir
namun perlu dilakukan revisi
Pada data tersebut terdapat kesalahan tanda titik (.) yaitu di akhir suatu
paragraf pada kata “revisi” merupakan kalimat akhir. Berdasarkan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan
seperti halnya pada kata tersebut. Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
Draf instrumen yang telah dibuat kemudian
divalidasi Dr. Sukarono, M.Si selaku ahli CBL
hasil validasi tersebut diketahui bahwa draf
pengembangan intrumen penilaiaan berpikir
namun perlu dilakukan revisi.
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Abjad
Pada kesalahan huruf abjad sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
melatihkemampuan siswa…..
pendidikan karakter yang dilakukan oleh
kemendikbud.
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf abjad yaitu bagian (a)“Karakter” yang
seharusnya tidak ditulis dengan huruf abjad karena huruf abjad dipakai sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat sedangkan kata “Karakter” tersebut tidak termasuk
sehingga terjadi kesalahan penulisan huruf abjad. Pada bagian (b) “kemendikbud”
seharusnya ditulis dengan huruf abjad. Berdasarakan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama setiap unsure bentuk
10
ulangan sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi seperti halnya pada kata “Undang-undang” . Jadi
penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) Nilai-nilai Karakter yang ditegaskan
Dalam model ini diharapkan dapat
melatihkemampuan siswa…..
pendidikan karakter yang dilakukan oleh
kemendikbud.
c. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan huruf miring sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
sebaiknya dilakukan tidak hanya oleh peneliti sendiri
untuk mengurangi bias penilaian.
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf miring yaitu “rubric” artinya rubric. Kata
tersebut termasuk kata dalam bahasa asing yakni bahasa Inggris yang seharusnya ditulis
dengan huruf miring sebagaimana pedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
Penilaian berpikir kritis menggunakan rubric,
sebaiknya dilakukan tidak hanya oleh peneliti sendiri
untuk mengurangi bias penilaian.
Pada kesalahan paragraf yang dapat ditemukan. Dijelaskan sebagai data berikut :
Tahapan pada penelitian ini dibatasi pada tahapan
pengembangan lebih tepatnya adalah tahapan uji
kelayakan yaitu uji yang dilakukan oleh ahli materi
dan ahli media.
Pada data tersebut terdapat kesalahan paragraf, dimana syarat suatu paragraf yang
baik memiliki kesatuan yaitu setiap paragraf harus menjelaskan satu maksud di dalamnya
dengan gagasan utama yang jelas. Dalam suatu paragraf harus terdapat gagasan utama
beserta kalimat penjelas, namun pada data tersebut tidak menunjukkan kelengkapan suatu
11
paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau kalimat pengembang sebagai
pendukung gagasan utama.
4. PROSIDING 4
Pada prosiding ke 4 yang berjudul “Tehnik induksi diabetes mellitus
menggunakan hewan model Rattus novergicus sebagai sumber belajar biologi” dalam
penerbitan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi UMM : Prosiding Seminar
Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan
Berkelanjutan (Susanti & Patmawati, 2020), terdapat beberapa kesalahan pengguaan
bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan penggunaan tanda baca yang dapat ditemukan di prosiding 4
sebanyak 1 yaitu kesalahan tanda koma. Dijelaskan sebagai data berikut :
Kesalahan Tanda Koma (,)
dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll) ataupun dari
dalam (penyakit autoimun); terjadinya desensitas reseptor
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu di depan kata “ataupun”
seharusnya diberi tanda koma. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, sedangkan data tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi
tanda koma sehingga terjadi kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll), ataupun dari
dalam (penyakit autoimun); terjadinya desensitas reseptor
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan huruf miring sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut
achromogenes” yang merupakan nama ilmiah dari “bakteri“ yang seharusnya ditulis
dengan huruf miring atapun digaris bawahi, sesuai ai aturan penamaan baku suatu
organisme atau tata nama binomial. Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
Streptozotosin (STZ) atau 2-deoksi-2-
Pada prosiding ke 5 yang berjudul “Membangun Karakter dalaM Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam materi Klasifikasi Makhluk Hidup kelas VII SMPIT Insan
Permata Malang” dalam penerbitan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi
UMM : Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam Konservasi dan
Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Palupi, 2020), terdapat beberapa kesalahan
pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan tanda baca koma (,) sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan.
Dijelaskan sebagai data berikut :
sumber daya manusia yang perlu dipersiapkan
di awal sebagai dasar kemudian dilanjutkan
sebagai sumber daya manusia yang sehat, berilmu,
cakap, kreatif dan mandiri.
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu di depan kata “kreatif”
seharusnya diberi tanda koma. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, sedangkan data tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi
tanda koma sehingga terjadi kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
sumber daya manusia yang perlu dipersiapkan
13
sebagai sumber daya manusia yang sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan mandiri.
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Abjad
Pada kesalahan huruf abjad sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
sholat, shoum, tilawah al-Qur’an, dzikir dan
doa sesuai petunjuk Al-Qur’an dan As Sunnah.
(b) segala keperluan hidupnya dan memiliki bekal
yang cukup dalam pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan
nafkahnya; cerdas dan Berpengetahuan yaitu memiliki
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf abjad yaitu bagian (a)“al-Qur’an” yang
seharusnya ditulis dengan huruf abjad karena huruf abjad dipakai sebagai huruf pertama
dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci. Sedangkan pada
bagian (b) “Berpengalaman” seharusnya tidak ditulis dengan huruf abjad karena kata
tersebut bukan termasuk kata awal, jadi tidak seharusnya ditulis dengan huruf abjad. Hal
tersebut sesuai yang tercantum dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) gemar melaksanakan ibadah yang meliputi
sholat, shoum, tilawah Al-Qur’an, dzikir dan
doa sesuai petunjuk Al-Qur’an dan As Sunnah.
(b) segala keperluan hidupnya dan memiliki bekal
yang cukup dalam pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan
nafkahnya; cerdas dan berpengetahuan yaitu memiliki
6. PROSIDING 6
Pada prosiding ke 6 yang berjudul “Pengaruh Konsenstrasi EM-4 terhadap C/N
Rasio Kompos Mata Lele (Lemna sp.)” dalam penerbitan Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi UMM : Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam
14
beberapa kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara lain:
a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Pada kesalahan tanda baca yaitu tanda koma (,) sebanyak 1 kata yang dapat
ditemukan. Dijelaskan sebagai data berikut :
Kesalahan Tanda Koma (,)
dikesampingkan oleh petani, beberapa diantaranya adalah
menurunnya kadar bahan organik tanah, struktur tanah
rusak, penurunan pH dan pencemaran, lingkungan
(Pratiwi, Simanjuntak, & Banjarnahor, 2013).
Pada data tersebut kesalahan tanda koma (,) yaitu di depan kata “PH”
seharusnya diberi tanda koma. Berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan, sedangkan data tersebut termasuk suatu perincian namun tidak diberi
tanda koma sehingga terjadi kesalahan penulisan. Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
dikesampingkan oleh petani, beberapa diantaranya adalah
menurunnya kadar bahan organik tanah, struktur tanah
rusak, penurunan PH, dan pencemaran, lingkungan
(Pratiwi, Simanjuntak, & Banjarnahor, 2013).
b. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan huruf miring sebanyak 2 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
mempercepat proses pengomposan, juga dapat
menghilangkan bau……
15
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf miring yaitu “organic” dan “Effective”.
Kata tersebut termasuk kata dalam bahasa asing yakni bahasa Inggris yang seharusnya
ditulis dengan huruf miring sebagaimana pedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia). Jadi penulisan data yang benar sebagai berikut :
(a) Tobing (2009) prinsip pengomposan adalah
menurunkan C/N rasio bahan organic hingga
sama dengan C/N rasio tanah (<20).
(b) Larutan Effective microorganism-4 (EM4) adalah
kultur campuran dari mikroorganisme yang dapat
mempercepat proses pengomposan, juga dapat
menghilangkan bau……
Pada prosiding ke 7 yang berjudul ”Studi Keanekaragaman Struktur Morfologi
Famili Caesalpinaceae Berdasarkan Indeks Pollen” dalam penerbitan Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi UMM : Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran
Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Arasti, 2020),
terdapat beberapa kesalahan pengguaan bahasa Indonesia yang dapat ditemukan, antara
lain:
a. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Pada kesalahan huruf miring sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan
sebagai data berikut :
(Scanning Electron Microscope) memungking
gambar 3 dimensi dan Depth of Field yang lebih
baik dari mikroskop cahaya.
pollen,Unit Pollen, jenis pollen berdasarkan ukurannya,
jenis apertura, dan ornamentasi pollen.
Pada data tersebut kesalahan tanda huruf miring yaitu “Depth of Field” dan
“Scanning Electron Microscope”. Kata tersebut termasuk kata dalam bahasa asing yakni
bahasa Inggris yang seharusnya ditulis dengan huruf miring sebagaimana pedoman pada
16
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Jadi penulisan data yang benar
sebagai berikut :
(Scanning Electron Microscope) memungking
gambar 3 dimensi dan Depth of Field yang lebih
baik dari mikroskop cahaya.
pollen,Unit Pollen, jenis pollen berdasarkan ukurannya,
jenis apertura, dan ornamentasi pollen.
b. Kesalahan Diksi
Pada kesalahan diksi sebanyak 1 kata yang dapat ditemukan. Dijelaskan sebagai
data berikut :
Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta
penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan
menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu.
Pada data tersebut kesalahan diksi yaitu kata “Peneliti” tidak diperbolehkan dalam
penulisan karya ilimiah seperti skrisi, tesis, prosiding dan karya tulis ilmiah lainnya. Kata
“Peneliti” bisa diganti kata sambung lainnya seperti kata “Dengan” tetapi, tetap melihat
keefektifan kalimat agar tidak terjadi miskomunikasi antara penulis dan pembaca. Jadi,
penulisan yang benar pada data tersebut seperti berikut:
Menurut Nazir (2009), penelitian deskriptif adalah
Pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat.
Adakalanya dengan mengadakan klasifikasi, serta
penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan
c. Kesalahan Paragraf
Pada kesalahan paragraf yang dapat ditemukan. Dijelaskan sebagai data berikut :
Berdasarkan pengamatan pada pollen spesies
Cassia siamea, diperoleh hasil dari pengukuran
17
pengukuran tersebut dapat ditentukan jenis ukuran
pollen yaitu media karena nilai tersebut berada
di antara 25 μm sampai 50 μm.
Pada data tersebut terdapat kesalahan paragraf, dimana syarat suatu paragraf yang
baik memiliki kesatuan yaitu setiap paragraf harus menjelaskan satu maksud di dalamnya
dengan gagasan utama yang jelas. Dalam suatu paragraf harus terdapat gagasan utama
beserta kalimat penjelas, namun pada data tersebut tidak menunjukkan kelengkapan suatu
paragraf dengan tidak adanya kalimat penjelas atau kalimat pengembang sebagai
pendukung gagasan utama.
penulisan “Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi” antara lain kesalahan tanda
baca, kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan huruf abjad, kesalahan
penulisan huruf serapan, kesalahan paragraph, dan kesalahan diksi dari prosiding 1 s.d
prosiding 7. Pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang mengacu pada
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) seringkali terjadi kesalahan. Seperti
halnya, menurut pernyataan bahwa kesalahan dari penulisan bahasa Indonesia pada karya
ilmiah (prosiding) merujuk 4 hal yaitu salah, pelanggaran, kekhilafan dan penyimpangan
(Yusrianti, 2019).
Hasil kajian ini juga dapat dibandingkan dengan kajian sebelumnya yang telah
saya lakukan, yaitu kepada Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar STKIP
PGRI Sumenep” pada artikel Volume 4, Nomor 1 yang terbit pada tahun 2020. Dimana
ada 6 artikel yang telah saya review, yaitu (1) “Pengaruh Model Inkuiri Berbantuan Alat
Peraga Edukatif Terhadap Literasi Spasial” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik:
Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Yustitia, 2020), (2) “Respon Kebijakan
Pemerintah Desa Terhadap Peraturan Bupati Tentang Wajib Madrasah Diniyah”dalam
penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Kuswandi et
al., 2020), (3) “Implementasi Nilai Religius Melalui Budaya Sekolah: Studi
Fenomenologi” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan
Pendidikan Dasar (Hardiansyah & Mas’odi, 2020), (4) “Penggunaan Metode Talking Ball
Meningkatkan Keterampilan Bercerita Pada Mata Pelajaran Bhasa Indonesia Di Sekolah
Dasar” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar
(Ngumpriyatin, 2020), (5) “Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Di MI Tarbiyatus
Shibyan Jadung Dungkek Sumenep” dalam penerbitan jurnal yaitu Autentik: Jurnal
Pengembangan Pendidikan Dasar (Hidayat & Sukitman, 2020), dan (6) “Analisis Peran
18
Pendidikan Moral Untuk Mengurangi Aksi Bully Di Sekolah Dasar” dalam penerbitan
jurnal yaitu Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar (Purnaningtias et al.,
2020).
KESIMPULAN
Biologi” UMM: Prosiding Seminar Nasional V 2019, Peran Pendidikan dalam
Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, yang dipublikasikan pada 5
Maret 2020 ditemukan beberapa kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak
sesuai dengan kaidah PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) antara lain pada
1) prosiding 1 berjudul “Asesmen Autentik dalam Kegiatan Praktik Pembelajaran Sains”
ditemukan sebanyak 4 kesalahan yaitu kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan huruf
miring, kesalahan penggunaan huruf abjad, dan kesalahan penulisan huruf serapan. 2)
prosiding 2 berjudul “Peran Pendidikan Karakter Sebagai Wujud Pendidikn Berkualitas
Sesuai Dengan Tujuan Sustainable Development Goals (Sdgs)” ditemukan sebanyak 4
kesalahan yaitu kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan
penggunaan huruf abjad, dan kesalahan penulisan huruf serapan. 3) prosiding 3 berjudul
“Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran
CBL” ditemukan sebanyak 4 kesalahan yaitu kesalahan tanda baca, kesalahan
penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan huruf abjad, dan kesalahan paragraf. 4)
prosiding 4 berjudul “Tehnik induksi diabetes mellitus menggunakan hewan model
Rattus novergicus sebagai sumber belajar biologi” ditemukan sebanyak 2 kesalahan yaitu
kesalahan tanda baca dan kesalahan penggunaan huruf miring. 5) prosiding 5 berjudul
“Membangun Karakter dalaM Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Klasifikasi
Makhluk Hidup kelas VII SMPIT Insan Permata Malang” ditemukan sebanyak 2
kesalahan yaitu tanda baca dan kesalahan penggunaan huruf abjad. 6) prosiding 6
berjudul “Pengaruh Konsenstrasi EM-4 terhadap C/N Rasio Kompos Mata Lele (Lemna
sp.)” ditemukan sebanyak 2 kesalahan yaitu kesalahan tanda baca dan kesalahan
penggunaan huruf miring. 7) prosiding 7 berjudul ”Studi Keanekaragaman Struktur
Morfologi Famili Caesalpinaceae Berdasarkan Indeks Pollen” ditemukan sebanyak 3
kesalahan yaitu kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan diksi, dan kesalahan
paragraf.
Dari prosiding 1 s.d 7 yang paling banyak terdapat kesalahan pengunaan bahasa
Indonesia yang ditemukan yaitu pada prosiding 1,2 dan prosiding 3 sebanyak 4
19
sedikit pada prosiding 4, 5 dan 6.
SARAN
Pendidikan Biologi” dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) agar tidak terjadi kesalahan penulisan yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorowati, E. L., Shinta, A. A. M., Nafi’ah, E. R., & Lathif, S. (2020). Peran
Pendidikan Karakter Sebagai Wujud Pendidikan Berkualitas Sesuai Dengan
Tujuan Sustainable Development Goals ( Sdgs ). Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi V 2019, 354–361. Malang: Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang.
Hardiansyah, F., & Mas’odi, M. (2020). Implementasi nilai religius melalui budaya
sekolah: Studi fenomenologi. Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar,
4(1), 15–24.
Hidayat, H., & Sukitman, T. (2020). Model pembelajaran pendidikan karakter di mi
tarbiyatus shibyan jadung dungkek sumenep. Autentik: Jurnal Pengembangan
Pendidikan Dasar, 4(1), 33–40.
Kuswandi, I., Wajdi, M. B. N., Faruq, U. Al, Zulhijra, Z., Khairudin, K., & Khoiriyah,
K. (2020). Respon kebijakan pemerintah desa terhadap peraturan bupati tentang
wajib madrasah diniyah. Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1),
7–14.
keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.
Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 25–32.
Nurhasanah, S. (2020). Pengaruh Konsenstrasi EM-4 terhadap C/N Rasio Kompos Mata
20
Lele (Lemna sp.). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019, 290–
299. Malang: Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Nurhasanah, S., Susanti, F. D., Rumperiai, M. G., & Hindun, I. (2020). Pengembangan
Instrumen Penilaian Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran CBL.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019, 347–353. Malang:
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Palupi, G. (2020). Membangun Karakter dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi Klasifikasi Makhluk Hidup kelas VII SMPIT Insan Permata Malang.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019, 320–326. Malang:
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Pantiwati, Y., & Nyono, N. (2020). Asesmen Autentik dalam Kegiatan Praktik
Pembelajaran sains. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi V 2019, 385–
392. Malang: Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Purnaningtias, F., Aika, N., Fasihah, L., Farisi, M. S. Al, Sucipto, A., & Putri, Z. M. B.
(2020). Analisis peran pendidikan moral untuk mengurangi aksi bully di sekolah
dasar. Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, 4(1), 42–49.
Supriani, R., & Siregar, I. R. (2012). Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa. Edukasi
Kultura, 67–76.
Susanti, F. D., & Patmawati, P. (2020). Tehnik induksi diabetes mellitus menggunakan
hewan model Rattus novergicus sebagai sumber belajar biologi. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi V 2019, 335–339. Malang: Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Muhammadiyah Malang.
Yuni Ertinawati, Ai Siti Nurjamilah, W. N. K. (2019). Persepsi Mahasiswa Terhadap
Kesalahan Penggunaan Kaidah Kebahasaan Pada Papan Reklame di Jalan K.H.
Zaenal Musthafa Tasikmalaya. Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan, 5(1), 7–18.
Yusrianti, E. (2019). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dan Faktor Penyebabnya
Pada Proposal Tugas Akhir Mahasiswa Akuntansi PNUP. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2019 (Pp.496-501, 2019,
496–501. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.