Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

63
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbusana merupakan kebutuhan pokok manusia sesudah makan, sehingga pembuatan busana telah dipelajari dari jaman kuno dan sampai sekarang masih dipelajari. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan kemajuan teknologi yang semakin meningkat, banyak orang semakin terampil dalam menciptakan suatu hal untuk memenuhi kebutuhannya, terutama yang berkaitan dengan busana. Keanekaragaman busana, mode busana wanitalah yang paling banyak mendominasi dunia fashion. Bermacam- macam model busana wanita selalu mewarnai perkembangan mode dewasa ini dibandingkan dengan busana pria, dari model yang sederhana sampai model yang mewah. Sejalan dengan berkembangnya mode yang semakin maraknya dengan berbagai model busana dikalangan

Transcript of Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

Page 1: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbusana merupakan kebutuhan pokok manusia sesudah makan, sehingga

pembuatan busana telah dipelajari dari jaman kuno dan sampai sekarang

masih dipelajari. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan kemajuan

teknologi yang semakin meningkat, banyak orang semakin terampil dalam

menciptakan suatu hal untuk memenuhi kebutuhannya, terutama yang

berkaitan dengan busana.

Keanekaragaman busana, mode busana wanitalah yang paling banyak

mendominasi dunia fashion. Bermacam-macam model busana wanita selalu

mewarnai perkembangan mode dewasa ini dibandingkan dengan busana pria,

dari model yang sederhana sampai model yang mewah.

Sejalan dengan berkembangnya mode yang semakin maraknya dengan

berbagai model busana dikalangan masyarakat pada umumnya sehingga

dalam mengambil judul laporan Praktek kerja Lapangan,“ Pembuatan

Busana Dengan Hiasan Pesta Dengan Hiasan Smock Di Ave

Bridal&Beauty Salon Semarang”.

Busana pesta adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai

ujung kaki sebagai pelengkap pada saat menghadiri pesta. Namun yang

membedakan busana pesta dengan yang lain adalah pemilihan bahan yang

digunakan.

Page 2: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

2

Pemilihan bahan untuk proses pembuatan busana pesta yaitu

menggunakan bahan yang memiliki nilai istimewa bagi pemakainya antara

lain busana pesta dengan hiasan yang mewah, glamor serta indah seperti

berbagai payet, manik dan aksesoris

Busana pesta dapat dibuat dengan bahan yang sederhana tidak harus bahan

yang mahal, namun tetap memiliki nilai keindahan serta nilai seni yang

tinggi. Seperti halnya busana pesta dibuat dengan hiasan smock. Smock

adalah suatu teknik hiasan untuk melekatkan kerut-kerut dengan

menggunakan berbagai tusuk dan benang hias sehingga menghasilkan suatu

bentuk hiasan yang baik.

Proses pembuatan busana pesta, dengan model staples dari bahan taffeta

dengan hiasan smock yang di kombinasikan hiasan payet. Smock dapat

dikerjakan pada kain yang polos atau bermotif (kotak, berbintik) disesusikan

dengan jenis smock yang dikerjakan. untuk menghasilkan hiasan smock yang

menarik serta terkesan glamour dan anggun, tidak kalah menariknya dengan

hiasan yang lainnya.

Pembuatan busana pesta ini dengan model gaun bagian atas kamisol

dengan hiasan smock karena smock masih jarang di kenal oleh

masyarakat.Selain itu juga pembuatan hiasan smock membutuhkan

ketelitian, ketekunan,kesabaran dan yang relatif lama dan juga harganya

mahal.Untuk laporan Praktek Kerja Lapangan ini di harapkan menghasilkan

suatu barang yang mempunyai seni busana yang kreatif dan inovatif serta

menjadi awal perkembangan busana. Dan dapat berguna bagi perkembangan

Page 3: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

3

ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang busana serta

berguna bagi masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah;

1. Mengetahui Desain Busana Pesta dengan Hiasan Smock.

2. Mengetahui Proses pembuatan Busana Pesta dengan Hiasan Smock.

2. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) diantaranya adalah :

Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi industri

baik manajemen yang diterapkan di industry, kondisi fisik, peralatan

yang digunakan dan sebagainya.

Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan

dan meningkatkan materi perkuliahan dan kurikulum dalam upaya

pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, sehingga proses

pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dapat lebih disesuaikan

dengan kemajuan teknologi di dunia industry di bidang busana.

Page 4: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

4

C. Tempat dan Pelaksanaan

1. Tempat

Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di AVE BRIDAL &

BEAUTY SALON Semarang yang terletak di Jl. Kasipah 2A Dr.

Wahidin Semarang.

2. Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dirancang

secara terpadu agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan

rencana. Dalam pelaksanaan dapat dilaksanakan perkelompok atau

perorangan dengan system blok yang telah disepakati bersama institusi

mitra sesuai ekuivalensi bobot system kredit semester, masing-masing

program studi dilingkungan Fakultas Teknik. Waktu pelaksanaan yaitu

mulai Tanggal 19 Januari sampai 19 Februari 2011.

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang disajikan dalam pembuatan Laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Yaitu metode pengumpulan data pada obyek melalui pengamatan

langsung tentang sistem mekanisme kerja dalam pembuatan desain

busana di Ave Bridal & Beauty Salon dengan jalan pemilihan tempat

Prktek Kerja Lapangan,dengan mengamati model-model yang ada di Ave

Bridal &Beauty Salon dalam rangka pembuatan busana pesta dengan

hiasan smock di Ave Bridal &Beauty Salon Semarang.

Page 5: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

5

2. Metode Interview

Yaitu metode dengan cara mengadakan Tanya jawab secara

langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan model busana,

pembuatan pola, dan cara pembuatan busana dengan pembimbing

lapangan.

3. Metode Eksperiment.

Yaitu metode dengan cara melakukan pembuatan busana pesta

dengan hiasan smock.

4. Metode Dokumentasi

Yaitu metode untuk mencari data tentang stuktur

organsasi,system karja, proses produksi, cara memperoleh bahan,yang

berkaitan dengan Ave Bridal &Beauty Salon.

Page 6: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

6

BAB II

ISI

A. Pekerjaan /Kegiatan Umum

1. Sejarah Singkat Ave”Bridal Dan Beauty Salon

Ave”Bridal Dan Beauty Salon adalah suatu usaha yang bergerak

jasa persewaan busana pesta,pengantin,aksesoris sampai tata rias wajah

untuk berbagai macam kesempatan.Selain itu,untuk lebih memenuhi

kepuasan konsumen Ave Bridal Dan Beauty Salon juga melayani pesanan

rancangan khusus baik untuk busana pesta ataupun busana pengantin.

Nama Ave merupakan nama yang di ambil dari nama pemilik usaha

yaitu bapak Ave Sanjaya.Ave Bridal Dan beauty Salon didirikan oleh

Bapak Ave Sanjaya pada tahun 1980 di kota kudus,yang pada saat itu usaha

awalnya adalah salon kecantikan. Lima tahun kemudian sekitar tahun 1985

Bapak Ave Sanjaya berpindah tempat usaha di kota Semarang. Di kota

semarang Ave salon berlokasi di Jl. Gajah mada.Semarang. Bidang usaha

pada Ave Bridal Dan Beauty Salon yaitu usaha di bidang jasa persewaan

busana pesta,pengntin,asesoris.

Adapun Pelayanan yang disediakan dalam Ave Bridal Dan Beauty

Salon Semarang antara lain:

1) Pembuatan gaun pengantin dan gaun pesta.

2) Persewaan gaun pesta, pengntin, asesoris.

3) Tata rias wajah.

Page 7: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

7

2. Struktur Organisasi

Untuk memperlancarkan kegiatan produksi dan pemasaran Ave

Bridal dan Beauty salon mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Pimpinan

Asisten I Asisten II

Pendamping I Pendamping II Pendamping III Pendamping IV

Tenaga

Keterangan :

a. Pimpinan

Pimpinan sekaligus penanggung jawab di AVE BRIDAL &

BEAUTY SALON Semarang, bertugas sebagai :

1) Melindungi dan menjaga kesejahteraan karyawan member hak-hak

karyawan yang seharusnya diperoleh.

2) Mengatur dan memberikan tugas kepada semua pihak atau kepala

bagian sesuai dengan bidang masing-masing.

3) Mengelola perusahaan dan merencanakan sesuatu yang behubungan

dengan perusahaan.

Page 8: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

8

4) Memutuskan harga dari penjualan jasa, dana, harga pembelian dan

bahan-bahan yang diperlukan.

5) Merancang desain gaun pengantin dan gaun pesta.

b. Asisten

Asisten I

1) Menangani keluar masukan surat

2) Mengaudit keuangan seperti perhitungan income yang masuk,

membayar tagihan, penawaran, permohonan pengisian acara,

peminjaman kostum, siklus perbankan, membayar bunga, dan

pembagian karyawan.

3) Menerima tamu.

4) Mengawasi pengambilan ukuran sampai fitting II.

5) Merencanakan segala sesuatu tentang produksi.

Asisten II

1) Menangani jadwal show dan menerima tamu.

2) Melayani tawar-menawar harga.

3) Mengelola bagian promosi dan pemasaran.

4) Melayani pelanggan dari pemilihan gaun sewa dan pasen.

5) Pelaksana untuk bagian rias salon.

c. Pendamping

1) Pendamping I bertugas mengawasi pemotongan bahan, pembuatan

pola dan penjahitan.

Page 9: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

9

2) Pendamping II bertugas untuk membuat variasi pemasangan mote,

batu dan payet.

3) Pendamping III bertugas untuk membuat variasi, permak ukuran dan

model.

4) Pendamping IV bertugas mengawasi dan membantu asisten untuk

bagian salon dan persewaan accessories/ perhiasan (crown)

d. Tenaga kerja

1) Tenaga menjahit bertugas menjahit busana mulai dipotong sampai jadi.

2) Tenaga variasi bertugas memberikan hiasan manic-manik, dan payet.

3) Finishing bertugas untuk mengostim, memasang kancing, melukis

busana dan lain-lain.

4) Tenaga bagian mencuci dan menyetrika, menganji, dan penawaran.

5) Pemabantu umum bertugas untuk belanja bahan dan sopir.

3. Peralatan Produksi Ave Bridal & Beauty Salon

Beberapa factor pendukung yang digunakan oleh Ave Bridal &

Beauty Salon untuk memperlancar proses produksi busana pesta yaitu:

Tabel 1. peralatan produksi Ave Bridal & Beauty Salon

No Nama alat Jumlah1 Mesin jahit biasa 6 buah2 Mesin jahit wolsom 2 buah3 Mesin high speed 1 buah4 Mesin obras 1 buah5 Paspop 20 buah6 Setrika dan papan setrika 1 buah7 Meja potong 1 buah8 Meja payet 1 buah

Page 10: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

10

4. Denah Tempat Kerja di Ave Bridal & Beauty Salon

U

Kantor

pintu utama

Gambar 1 . Lay Out Ruang lantai I

Denah Ruang Lantai 2

Gambar 2. Lay Out Ruang Lantai 2

Toilet

Karyawan

Kamar

tidur

Taman

Toilet

Tamu

Show room

pengantin

Ruang

peralatan

Ruang rias

Salon

show

Dapur

Toilet

Kamar Tidur

Page 11: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

11

Denah Ruang Lantai 3

Gambar.3 Lay Out Ruang Lantai 3

5. Cara Memperoleh Bahan

Ave Bridal & Beauty Salon memperoleh bahan baru dari konsumen

itu sendiri, namun Ave Bridal &Beauty Salon juga menyiapkan bahan baku

sendiri dari konsumen itu sendiri, seperti benang, furing. Bahkan Ave

Bridal & Beauty Salon juga menyediakan kain hingga busana siap di

kenakan sesuai pesanan.

6. Konsumen

Konsumen di Ave Bridal & Beauty Salon berasal dari kalangan

pejabat, seperti: Bupati, Gubernur, dan masyarakat kalangan atas,

disamping menbuka, Ave Bridal & Beauty juga memproduksi berbagai

macam gaun pengantin dan gaun pesta.

Jemuran dan cuci Gaun

Pengantin

Jemuran

Ruang Mesin

pengering

Page 12: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

12

7. Proses Produksi

Yang dimaksud proses produksi disini adalah suatu aktivitas yang

berlangsung dari awal hingga akhir pembuatan gaun pengntin dan gaun

pesta.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Konsumen bertemu pimpinan untuk merancang model dan bahan yang

diinginkan, serta kesepakatan harga.

b. Kemudian desain gaun pengantin atau gaun pesta dialihkan kebagian

pola untuk membuat pola sesuai model yang diinginkan oleh

konsumen.

c. Setelah itu kebagian penjahit

d. Setelah proses menjahit selesai di lanjutkan fiting.

e. Kemudian kebagian finishing.

8. Pengendalian Mutu

Hasil produksi di Ave Bridal & Beauty Salon terus ditingkatkan

pengendalian mutu produksinya, sehingga konsumen puas akan pelayanan

dan ketepatan waktu serta hasil barang terjamin.

Di Ave Bridal & Beauty Salon pengendalian mutu dilakukan

dengan cara memberikan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian masing-

masing karyawan sehingga hasil yang didapat lebih baik dan memuaskan.

9. Kepegawaian

Ave Bridal & Beauty Salon dalam menentukan pegawainya

diprioritaskan minimal lulusan SMK jurusan tata busana dan yang

Page 13: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

13

terpenting harus mengetahui tentang busana dan harus mempunyai

keuletan, kreafitas, kerja sama, tanggung jawab serta mempunyai keinginan

untuk maju.

Pada saat ini Ave Bridal & Beauty Salon memiliki karyawan

sebanyak 42 orang, dengan pembagian kerja sebagai berikut:

Tabel 2. Pegawai Ave Bridal & Beauty Salon

NO Pekerja Jumlah pekerja1 Asisten 2 orang2 Pendamping 43 Bagian pembuatan pola 14 Bagian pemotongan bahan 25 Bagian variasi motif 26 Bagian finishing 37 Bagian menjahit 58 Bagian pemasangan payet 209 Bagian transportasi 210 Bagian computer 1

Total pegawai 42

10. Pemeliharaan Tempat Kerja

Ave Bridal &Beauty Salon menciptakan dan mewujudkan suasana

berrsih, tertib dan tenang, diperlukan adanya kesadaran dan partisipasi para

karyawan dan mahasiswa PKL.

Pemeliharaan alat-alat dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah

alat itu dipakai. Alat tersebut harus dipersihkan dan disimpan dengan rapi

ditempat semula. Sedangkan untuk busana yang belum jadi diatur dengan

digantung ditempat gantungan, sedangkan busana yang sudah jadi langsung

dikemas dalam plastic kemas.

B. Pekerjaan /Kegiatan

Page 14: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

14

1. Pengertian Smock

Smock adalah suatu teknik hiasan untuk melekatkan kerut-kerut

dengan menggunakan berbagai tusuk dan benang hias sehingga

menghasilkan suatu bentuk hiasan yang baik(Marlina,1994:30).Smock

dapat dikerjakan pada kain yang polos atau bermotif (kotak, berbintik)

disesuaikan dengan jenis smock yang dikerjakan. Dalam mendesain smock

tidak perlu digambar pada kertas, cukup pada bahannya saja apabila

memerlukan garis-garis pertolongan. Pada bahan yang berkotak atau

berbintik tak memerlukan garis pertolongan karena cukup menggunakan

kotak-kotak dan bintik-bintik yang letaknya beraturan.

Smock ada tiga macam yaitu smock inggris, smock belanda dan smock

jepang.pembuatan busana pesta dengan hiasan smock menggunakan smock

inggris.

Smock inggris adalah smock yang terjadi karena adanya tarikan

benang sehingga berbentuk kerutan-kerutan yang kecil-kecil (halus) dan

rata (Marlina,1994:31). Karena berupa kerutan-kerutan maka bahan

yang diperlukan minimum harus dua kali lipat dari besarnya hiasan

yang dikehendaki. Bahan untuk smock inggris dapat yang polos

maupun yang bermotif.

Cara mengerjakan smock inggris

a. bahan yang akan di smock diberi tanda garis-garis (dengan pensil)

b. tanda- tanda yang telah dibuat dijelujur kecil-kecil atau disetik

dengan setikan mesin yang jarang.

Page 15: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

15

c. jelujur tersebut ditarik sedikit demi sedikit sehingga terjadi kerut

kerut yang bentuknya (besar-kecilnya) sesuai dengan kehendak kita

d. untuk mendapatkan bentuk kerutan yang bagus maka jelujuran pada

kerut-kerut dapat disetik dengan mesin yang menggunakan benang

sewarna dengan bahan.

Perkembangan teknologi di bidang hiasan busana dari pembuatan

smock dengan cara jelujur manjadi kerutan dalam pembuatan smock

inggris,hal ini menjelaskan bahwa dalam pembuatan smock inggris

yaitu menggunakan benang elastik, yang menjahitnya dengan mesin

jahit. Smock inggris yang menggunakan benang Plastik kebanyakan

untuk menghias pakaian yaitu untuk kerut-kerut dipinggang maupun

lengan serta pada bagian-bagian lain. Dalam mengerjakan ini benang

elastk cukup pada bagian sekoci saja, bagian atas benang biasanya yang

sewarna dengan kainnya dan menjahitnya dari bagian baik kain.

Gbr 4. smock inggris

Page 16: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

16

Proses Pembuatan Busana Pesta dengan hiasan smock Desain Busana

dengan hiasan smock.

Desain adalah suatu kreatifitas seni yang di ciptakan seseorang

dengan pengetahuan dasar serta rasa indah, ( Hartatiati, 1994 :22 ).

Desain busana besar pengaruhnya terhadap penampilan seseorang

untuk memantaskan diri, karena desain busana dapat di gunakan untuk

tipuan pandangan. Desain busana pesta biasanya mengutamakan

kenyamanan di dalam pemakaianya dan merupakan pakaian yang

menarik perhatian serta tidak seperti pakaian santai, maka model busana

pesta biasanya di buat mewah dengan penempatan pusat perhatian yang

tepat, sehingga cocok dan layak dikatakan sebagai busana pesta.

Pembuatan produk busana pesta dengan hiasan smock dengan

disain berupa gaun pendek bagian badan tengah berupa hiasan

payet.bagian bawah terdapat hiasan smock, yang menggunakan bahan

taffeta. Resliting terletak ditengah belakang (TB).

Alat yang di gunakan dalam pembuatan busana pesta dengan hiasan

smock

Alat yang di gunakan dalam pembuatan busana pesta pada umumnya yaitu:

a. Alat untuk menggambar pola :

1) Buku pola / Buku kostum2) Pensil biasa, pensil merah biru dan alat tulis lainya3) Skala meter ( Skala 1:4 )4) Penggaris5) Kertas daurslag merah biru dan kertas pola6) Gunting kertas7) Lem kertas8) Pita ukuran (untuk mengambil ukuran dan membuat pola dasar

Page 17: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

17

sebenarnya).

b Alat untuk menjahit :

1) Mesin jahit dan peralatanya2) Gunting ( gunting jahit , gunting benang )3) Pendedel4) Jarum ( jarum mesin, jarum tangan, jarum pentul, jarum payet )5) Bidal dan penarik benang6) Rader dan karbon jahit7) Kapur jahit8) setrika dan papan setrika.

2. Bahan yang di perlukan dalam pembuatan busana pesta dengan

hiasan smock di Ave Bridal & Beauty Salon Semarang.

Pembuatan busana pesta diperlukan bahan yang di sesuaikan dengan

jenis busana yang di buat. Bahan–bahan tersebut antara lain :

a. Bahan Utama

Jenis bahan yang dipilih adalah kain tafeta

b. Bahan Pelengkap

Bahan pelengkap terdiri dari : benang jahit, benang jelujur, retsleting,

payet,kom, balance.

c. Bahan Pembantu

Bahan pembantu yang digunakan untuk melapisi busana pesta ini

adalah kain ero. Kain ini di pilih untuk furing karena kain ini

mempunyai sifat menyerap keringat sehingga busana tersebut nyaman

di pakai.

3. Masalah Pola Dalam Pembuatan Busana pesta dengan hiasan smock di

Ave Bridal &Beauty Salon Semarang.

Page 18: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

18

Pembuatan busana pesta ini pola yang digunakan yaitu pola sistem

praktis, karena mudah, cepat dan enak dipakai sedangkan proses

pembuatannya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

a. Mengambil ukuran

Mengambil ukuran badan harus dilakukan secara teliti, karena akan

mempengaruhi letak busana pada badan. Untuk mengambil ukuran

dengan tepat perlu dikuasai terlebih dahulu teknik mengukur yang

sebaik- baiknya, mengukur dengan cara berurutan mulai dari bagian

atas ke bawah kemudian bagian muka ke belakang atau sebaliknya.

Ukuran yang diperlukan untuk pembuatan suatu pola busana harus

sesuai dengan desain busana yang akan dibuat, yang harus dilakukan

pertama – tama ikat bagian pinggang dengan menggunakan tali atau

peterban untuk memastikan bagian pinggang. Letakkan pita ukur pada

badan di bagian- bagian yang akan diukur secara pas agar dapat

diperoleh hasil ukuran yang benar – benar pas. (Erna setyowati.

2006)

Cara merngambil ukuran

1. Lingkar Badan (Li. Bdn) Diukur

sekeliling badan atas terbesar,

melalui puncak dada, lalu ketiak,

Diukur pas kemudian ditambah 4

cm.

Page 19: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

19

2. Lingkar pinggang (Li. pi) Diukur

sekeliling pinggang, bagian sisi

yang tidak mempunyai tulang

melewati badan belakang.

3. Tinggi Panggul (Ti. Pa) Diukur

dari batas peterban pinggang

sampai peterban batas pangggul.

4. Lebar Muka (Le. Mk) Diukur

pada 5 cm dibawah tengkuk leher

atau pertengahan jarak bahu

terendah dan ketiak dari batas

lengan kanan–lengan kiri.

5. Panjang Muka (P. Mu) Diukur

dari lekuk leher pada tengah muka

kebawah sampai batas peter ban

pinggang.

6. Panjang Bahu (P. Bh) Diukur dari

batas leher sisi sampai pada tulang

paling menonjol pada lengan.

7. Panjang Punggung (P. Pu) Diukur

dari tulang tengah belakang yang

Page 20: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

20

menonjol lurus kebawah sampai

pada peter ban batas pinggang.

8. Panjang Gaun dari pinggang

Diukur dari peterban sisi bagian

pinggang sampai pada membuat

Pola.

Pembuatan diperlukan ukuran badan seseorang atau ukuran standar yang

telah ditentukan. Ukuran harus lengkap sesuai dengan desain / model busana yang

dibuat. Ukuran yang dibutuhkan untuk membuat busana pesta dengan hiasan

smock di Ave Bridal & Beauty Salon Semarang

UKURAN MODEL

Tabel 3. ukuran model Ave Bridal & Beauty Salon

Pola Dasar Badan Sistem PraktisSkala 1 : 6

No Keterangan ukuran1 Lingkar Badan 822 Lingkar Pinggang 663 Lingkar Panggul 904 Tinggi Panggul 185 Panjang Bahu 126 Panjang Sisi 187 Panjang Gaun 608 Lebar Muka 269 Panjang Muka 3510 Lebar Punggung 3011 Panjang Punggung 37

Page 21: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

21

Keterangan pola dasar badan muka : Keterangan pola dasar badan belakangA-B = 7 cm A-B = 2 cm ( ukuran tetap )B-C = Panjang muka B-C = Pankang punggungA-D = 1/6 (Lingkar leher + 0,5 cm) A-D = 1/6 lingkar leher + ½ cmD-F = Panjang bahu D-F = Panjang bahuE-F = 3,5 cm ( ukuran tetap ) D-E = Panjang bahu E-F = 4,5 ( ukuran tetap ) D-E = Panjang bahuC-G = Panjang sisi C-G = Panjang sisiG-H = ½ BG H-I = ½ Lebar dada G-H = ½ BG H-I = ½ Lebar punggungG-J = C-K = ½ Lingkar badan+ 1 cm G-J = ½ L. bdn – 1 cmC-L = ¼ L.pi + 1 cm + kup + 1 cm C-M = 1/10 L. bdn – 1 cmC-M = 1/10 L.bdn + 1 cm M-N = 3 cm ( untuk kup ) M-N = 3 cm (untuk kup) M-K = ½ M-NvvvM-K = ½ M-N

Pola Dasar Rok Sistem PraktisSkala 1 : 6

Page 22: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

22

A.keterangan bagian muka

1. A-B = 2 CM2. B-C = T.pang 1;B-D =P.R3. B-E = ¼ L Pi +la2 + kup4. C-F = D-G = ¼ L Pgl +la2 5. G-H = 5 cm6. B-B’ = A-A’(pola badan muka)7. Buat kupnat.

B .keterangan pola bagian belakang.

1. A-B = 4 CM2. B-C = T.pang 1;B - D =P.R3. B-E = ¼ L Pi +la2 + kup4. C-F = D-G = ¼ L Pgl - la2 5. G-H = 5 cm H-H1 = 1 cm6. B-B’ = A-A’(pola badan

muka)7. Buat kupnat.

PECAH POLA BADAN DEPAN DAN BELAKANGSkala 1 : 4

Page 23: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

23

RUBAHAN POLA BADAN DEPAN DAN BELAKANGSkala 1 : 4

Page 24: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

24

b. Merancang Bahan

Page 25: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

25

Merancang bahan adalah merencanakan atau menghitung baik

secara garis besar maupun secara detail bahan yang dibutuhkan untuk

membuat busana. Tujuan merancang bahan dan harga yaitu mengetahui

mengetahui jumlah biaya yang diperlukan, serta memperkirakan atau

memperhitungkan banyaknya bahan. Merancang bahan pada pembuatan

busana pesta dengan hiasan smock di Ave Bridal &Beauty Salon

Semarang membutuhkan:

1. Bahan utama

a. Lebar kain : 150 cmb. Panjang kain : 3 m

2. Bahan Furing

a. Lebar kain : 150 cmb. Panjang kain : 3m

MERANCANG BAHAN

Page 26: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

26

SKALA 1;4

c. Merancang Harga

Page 27: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

27

Merancang harga dibuat untuk menghitung secara keseluruhan

jumlah harga bahan yang digunakan dalam pembuatan busana pesta

dengan hiasan smock di Ave Bridal &Beauty Salon Semarang.

Merancang harga ini mencakup Merancang harga dalam pembuatan

busana pesta dengan hiasan smock di Ave Bridal &Beauty Salon

Semarang adalah sebagai berikut.

Tabel 4. merancang harga

No Nama Barang Jumlah Bahan Satuan Jumlah1 Kain Taffeta 3cm Rp 9.900/m Rp 29.700

2 Kain Asahi 3cm Rp 6500/m Rp 19.5003 Benang 2 Rp 1000 Rp 20004 Karbon 2 Rp 1000 Rp 20005 Payet Pasir 1 bungkus Rp 3500 Rp 35006 Payet Halon 1 bungkus Rp 4000 Rp 40007 Kain gula 1 meter Rp 6000 Rp 60008 Balance 1 meter Rp 4000 Rp 40009 Com 2 Rp 4000 Rp 4000

jumlah Rp 74700

d. Teknik menjahit busana pesta.

Page 28: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

28

Busana pesta biasanya diselesaikan dengan system tailoring, yaitu

teknik penyelesaian yang banyak menggunakan tangan. Dengan system

ini hasilnya lebih halus dan rapi. Kampuh yang digunakan dalam

pembuatan busana pesta ini yaitu kampuh buka dan kampuh balik

semu.

Tertib kerjanya adalah sebagai berikut

a. Membuat dan memahami disainb. Mengukur modelc. Membuat pola kecil skala 1: 4d. Merancang bahan dengan skala kecile. Merancang hargaf. Membuat pola besar (skala 1)g. Menempelkan pola diatas kainh. Memotongi. Meraderj. Menjahit

Langkah kerja menjahit busana pesta:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu metlin, penggaris,

pensil, rader, karbon, kain, gunting kain, gunting kertas, kertas

untuk pola, kapur jahit, benang, dan vislin.

2. Menjahit kup muka dan belakang pada furing.

Caranya : - Menyatukan garis rader kup dengan cara dijelujur.

- Menjahit sesuai garis rader.

3. Meyatukan furing bagian atas dan bawah

Page 29: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

29

Caranya : - Menyatukan furing atas dan bawah dengan dijelujur

sesuai rader.

- Menjahit sesuai garis rader.

- Setelah itu kampuh diselesaikan dengan kampuh tutup obras

Memasang kom

Memasukkan balent

Page 30: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

30

Page 31: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

31

Page 32: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

32

DESAIN SKETSA

Page 33: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

33

BUSANA PESTA DENGAN HIASAN SMOCK

DEPAN BELAKANG

DESAIN PRODUKSI 1

Page 34: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

34

BUSANA PESTA DENGAN HIASAN SMOCK

Desain Tampak depan Desain Tampak belakang

Staplers

Resleting

Hiasan Payet

Kerutan

Bahan, kain Tafetta

Hiasan Smock

Page 35: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

35

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah memberikan manfaat

yang besar bagi mahasiswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang

diperoleh dari bangku kuliah dan merupakan kesempatan untuk

mengembangkan keterampilan keteknikan yang dimiliki mahasiswa khususnya

teknologi jasa dan produksi.

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Ave bridal &

Beauty Salon Semarang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung di industri.

Disamping itu agar mahasiswa dapat menimba pengalaman dalam

proses persiapan, pengolahan, dan pengoperasian terhitung dan

pemasaran produksi atau jasa

2. Mengetahui Proses pembuatan Busana Pesta dengan Hiasan Smock

3. Mengetahui Desain Busana Pesta dengan Hiasan Smock.

B. Saran

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Ave Bridal &

Beauty Salon Semarang penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

Page 36: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

36

1. Bagi Mahasiswa

a) Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebaiknya

mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan mengenai

teknologi-teknologi terbaru yang diterapkan pada pembuatan busana

saat kegiatan Prakti Kerja Lapangan (PKL).

b) Adaptasi dengan lingkungan kerja industri merupakan hal yang

sangat menentukan keberhasilan melakukan Praktik Kerja Lapangan

(PKL), karena lingkungan kerja sangat jauh berbeda dengan lingkungan

kampus.

c) Mahasiswa hendaknya mematuhi segala peraturan yamg berlaku di

industri.

d) Mahasiswa harus aktif dalam melakukan pekerjaan industri.

e) Mahasiswa harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, industri dan

Universitas Negeri Semarang.

2. Bagi Fakultas Teknik UNNES

a) Waktu untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebaiknya

diperpanjang sehingga mahasiswa benar-benar dapat menguasai ilmu

dan keterampilan dalam pengelolaan bengkel maupun pengetahuan

tentang keteknikan.

b) Diharapkan pihak FT UNNES Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi

selalu meningkatkan kerja sama dengan industri yang bergerak di

Page 37: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

37

bidang busana untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari tempat

Praktik Kerja Lapangan (PKL).

c) Sebaiknya fasilitas dan prasarana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi

terus selalu ditingkatkan dalam mendukung program dan kegiatan

kuliah.

d) Diharapkan dlakukan monitoring oleh pihak jurusan terhadap

mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), untuk mengontrol sekaligus

mempererat hubungan dengan pihak tempat Praktik Kerja Lapangan

(PKL).

3. Bagi Industri atau Perusahaan.

a) Praktikan/mahasiswa sebaiknya diberikan kepercayaan dalam

menghadapi kasus dengan bimbingan yang benar.

b) Dalam penyampaian tugas terhadap praktikan harus lebih sopan dan

lebih menghargai antar karyawan dan praktikan.

c) Kesejahteraan karyawan sebaiknya diperhatikan, untuk meningkatkan

etos kerja dan produktifitas karyawan.

Demikian sedikit saran dan masukan yang dapat penyusun sampaikan

melalui laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Penyusun berharap semoga

saran dan masukan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan bersama.

Page 38: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro,Suharsimi.1998.Prosedur Penelitian .Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Dra.Widowati .2007.Desain hiasan .UNNES PRESS :Semarang.

Dra. Marlina,1997 macam macam hiasan busana.jakarta

Erna setyowati. 2006 kontruksi pola busana.UNNES.semarang

Page 39: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

39

LAMPIRAN

Page 40: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

40

PENASANGAN PAYET PADA GAUN PESTA.

BEBERAPA BENTUK BUSANA PENGANTIN

Page 41: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

41

BUSAN PESTA DI AVE BIDAL AND BEAUTY SALON

Page 42: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

42

BEBERAPA BENTUK BUSANA PENGANTIN

Page 43: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

43

BEBERAPA BENTUK BUSANA PENGANTIN

Page 44: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

44

Page 45: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

45

BUSAN PESTA DI AVE BIDAL AND BEAUTY SALON

Page 46: Pendahuluan-Penutup.docx 1.Docx New

46

BEBERAPA MODEL DI AVE BRIDAL AND BEUTY SALON