BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat (Mulyasa, 2007: 3), serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut menurut Prof. Sanusi mencakup socialchange, turbulence, complexity, dan chaos, seperti pasar bebas (free trade), tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan masyarakat informasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang sangat dahsyat. Usaha peningkatan mutu pendidikan selalu dan terus diusahakan oleh pemerintah dengan berbagai cara dan ragamnya, mulai dari cara yang sifatnya lokal oleh sekolah yang bersangkutan, Dinas Pendidikan setempat akan tetapi juga oleh pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Usaha ini dilakukan memang dalam beberapa hal mutu pendidikan di Indonesia terus mengalami kemerosotan baik dari segi mutu siswanya maupun mutu gurunya. Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus diimbangi oleh SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas pemerintah harus membuat suatu sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi pendidikan yang selalu berubah. Untuk itulah sistem pendidikan begitu penting dalam

Transcript of BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Page 1: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan

tuntutan dan kebutuhan masyarakat (Mulyasa, 2007: 3), serta ditantang untuk dapat

menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu

pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut menurut Prof. Sanusi mencakup

socialchange, turbulence, complexity, dan chaos, seperti pasar bebas (free trade),

tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan masyarakat informasi, serta

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang sangat dahsyat.

Usaha peningkatan mutu pendidikan selalu dan terus diusahakan oleh

pemerintah dengan berbagai cara dan ragamnya, mulai dari cara yang sifatnya lokal

oleh sekolah yang bersangkutan, Dinas Pendidikan setempat akan tetapi juga oleh

pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Usaha ini dilakukan

memang dalam beberapa hal mutu pendidikan di Indonesia terus mengalami

kemerosotan baik dari segi mutu siswanya maupun mutu gurunya.

Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus

diimbangi oleh SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas

pemerintah harus membuat suatu sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi

pendidikan yang selalu berubah. Untuk itulah sistem pendidikan begitu penting dalam

mengaplikasikan teknologi pendidikan didalam dunia pendidikaan baik itu pendidik

maupun tenaga kependidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di era

globalisasi saat ini terlihat sangat pesat.Perkembangan tersebut tidak hanya

melahirkan era informasi global, tetapi juga melahirkan media informasi dan

telekomunikasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu.

Pengaruh global juga dirasakan pada bidang ekonomi dan manajemen

yang sangat berkaitan dengan teknologi, yakni dengan munculnya peralatan

peralatan teknologi canggih yang memudahkan usaha manusia dalam

meningkatkan motivasi dan produktivitas untuk menghadapi persaingan diantara

instansi. Disamping kecanggihan teknologi tersebut, instansi dituntut untuk mampu

menghadapi tingkat persaingan yan tinggi tersebut dengan memanfaatkan sumber

daya yang dimiliki.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Penggunaan teknologi untuk instansi sebagai acuan efektivitas kinerja

adalah adanya pengadaan sistem komputerisasi dalam aktivitas kerja salah satunya

adalah sistem absensi pegawai menggunakan sistem komputerisasi yang baik

yaitu Sistem Biometriks dengan sistem ini pegawai akan lebih cepat karena tidak

harus antri terlalu lama dan membuang waktu dan kertas. Instansi bisa menghemat

waktu dan uang ketika sistem komputerisasi dijalankan menggunakan biometrics

karena tidak perlu ada kartu atau kertas guna mendukung sistem absensi sehingga

bagian sumber daya manusia atau penggajian hanya perlu melihat laporan hasil

absensi tanpa harus memantau sistem absensi pegawai. Kelemahan sistem

konvensional adalah terbukanya peluang manipulasi,kesalahan pencatatan, ma

upun hilangnya catatan kehadiran seorang pegawai.Selain itu kemungkinan

terjadinya (buddy punching) dimana rekan sekerja yang lain mencatatkan waktu

kerja yang bukan dirinya sangat besar. Hal ini membuatpencatatan waktu

kehadiran pegawai menjadi tidak akurat.

Sumber daya manusia sangatlah penting bagi instansi untuk meningkatkan

dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif demi

tercapainya tujuan instansi.Sumber daya manusia mempunyai peranan utama

dalam pelaksanaan kegiatan instansi. Tanpa dukungan sumber daya manusia yang

berkualitas, kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik dan tidak tepat

sasaran.Sebagai kunci utama, sumber daya manusia akan menentukan pelaksanaan

kegiatan instansi. Tuntutan sektor pemerintahan maupun swasta untuk

memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang

berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang

selaluberubah.

Dalam upaya mencapai efisiensi kerja, faktor kehadiran pegawai

merupakan hal yang cukup penting.Apalagi berhubungan dengan

produksi,penggajian, prestasi kerja, dan lain -lain.Pada alat pencatatan absensi

pegawai yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian

administrasi kepegawaian, maupun kejujuran pegawai. Hal ini memungkinkan

adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada

proses ini tidak dilakukan secara intensif

Dengan sistem absensi berbasis finger print(sidik jari)proses

pengambilan informasi kehadiran pegawai menjadi hampir 100% akurat karena

didasarkan pada sidik jari masing-masing pegawai, serta proses pencatatan dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun

manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai

administrasimenjadi minimal.Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang

sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan dan

kemajuansuatu instansi atau lembaga.

Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari Absen sidik jari adalah

suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan

bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok meupun

instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan

teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori yang besar

dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule

Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll

Pada awal tahun 2005, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur

mulai menerapkan absensi karyawan dengan menggunakan sidik jari. Hal ini

dilakukan untuk menghindari terjadinya korupsi waktu yang sering dilakukan oleh

karyawan dengan cara menitip absen kepada karyawan lain. Untuk itu Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur menyediakan sebuah alat finger print, yaitu

peralatan absensi canggih yang merekam sidik jari pegawai saat jam datang dan jam

pulang. Para karyawan tidak bisa lagi menitip absen kepada temannya, karena

peralatan ini hanya merekam sidik jari karyawan yang bersangkutan, selain itu

peralatan ini bekerja secara online dan dapat dipantau dari komputer yang terhubung

dengan peralatan tersebut. Finger print ini juga memudahkan bagi administratornya

untuk merekap absensi para karyawan

Beberapa perusahaan sedikitnya sepuluh negara di dunia sudah menggunakan

teknologi ini. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di

perusahaan atau instansi, alat ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu,

tenaga, sekaligus menjamin keamanan. Dengan demikian, bukti kehadiran karyawan

(absensi) bisa didapat melalui alat ini. Tentu saja hal ini sangat membantu divisi

sumber daya manusia untuk mengevaluasi kinerja para karyawan.

Kelemahan sistem konvensional adalah terbukanya peluang manipulasi,

kesalahan pencatatan, maupun hilangnya catatan kehadiran seorang karyawan.

Selain itu kemungkinan terjadinya (buddy punching) dimana rekan sekerja yang

lain mencatatkan waktu kerja yang bukan dirinya sangat besar. Hal ini membuat

pencatatan waktu kehadiran karyawan menjadi tidak akurat.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Peningkatan motivasi dan kinerja karyawan adalah hasil yang

diharapkan oleh setiap perusahaan atau institusi khususnya Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan Jawa Timur setelah dilaksanakannya program absensi dengan

menggunakan fingerprint. Penerapan program yang tepat, diharapkan dapat

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang

terbaik kepada institusi.

Dengan adanya mata kuliah Magang Manajemen II yang harus ditempuh oleh

mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Manajemen Pendidikan yang memprogram,

dalam hal ini penulis melaksanakan Magang Manajemen di Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan Provinsi Jawa Timur khususnya di Seksi Kepegawaian yang bergerak pada

bidang penglolaan absensi pegawai. Selama melaksanakan magang, penulis mengikuti

alur kerja dan melakukan berbagai pekerjaan di tempat magang.Salah satu pekerjaan

yang lebih banyak dikerjakan oleh penulis adalah menerima surat tugas dan surat keluar

yang kemudian didistribusikan ke bidang lain serta merekap absensi pegawai serta

menginput data ketidakhadiran pegawai dengan font keterangan ketidakhadiran.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum diadakan Magang Manajemen adalah dengan magang kerja ini

mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah ke

dunia kerja dan mendapatkan ilmu serta pengalaman baru dalam dunia

kerja.Tujuan dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut:

a. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu

menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu

mahasiswa;

b. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,

mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan

dalam bekerja;

c. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam

dunia kerja.

d. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

e. Memperdalam ilmu pengetahuan sesuai bidang yang diambil.

f. Untuk menyelesaikan mata kuliah magang kerja pada Prodi Manajemen

Pendidikan, Fakultas ilmu Pendidikan, Univerisitas Negeri Surabaya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus diadankannya absensi finger print untuk Efisiensi penggunaan

sistem identifikasi sidik jari di perusahaan atau instansi, bukti kehadiran karyawan

(absensi) bisa didapat melalui alat ini sehingga bisa merekap pegawai yang tidak

hadir,telat atau dengan keterangan lain dengan menginput data di font keterangan

menggunakan komputerisasi.

3. Manfaat

Magang kerja mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa, perguruan

tinggi, dan lembaga terkait. Adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain:

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah.

b. Bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.

c. Melatih rasa tanggung jawab dan mentalitas mahasiswa dalam bekerja.

d. Sebagai pembanding antara Ilmu yang dimiliki Mahasiswa dengan kebutuhan

dunia kerja.

e. Memperdalam pengetahuan khususnya ilmu manajemen pendidikan yang

diterapkan dalam dunia kerja.

2. Bagi Perguruan Tinggi

a. Memperkenalkan manusia dengan dunia usaha.

b. Mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing.

c. Membina hubungan baik dengan perusahaan atau instansi yangterlibat.

d. Sebagai evaluasi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bagi Lembaga

a. Membina hubungan baik dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi.

b. Dapat membantu meringankan tugas – tugas pegawai.

c. Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa yang melakukan magang, khususnya

pada bidang manajemen pendidikan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

4. Bentuk Kegiatan,Alur Kegiatan dan Indikator Keberhasilan

1.Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan program magang penulis adalah proses rekapitulasi absensi

kehadiran dan ketidakhadiran pegawai di lembaga penjaminan mutu jawa timur

2. Alur Kegiatan

1. Alur Kegiatan

2. Indikator keberhasilan

Dalam melaksanakan program magang, terdapat indikator keberhasilan yang

disusun yakni :

Kegiatan Keberhasilan

Menggunduh data dari mesin

fingerprint ke aplikasi AttendenceData di unduh tepat waktu setiap awal bulan

Menyambungkan ke mesin 2 dan

mesin 3Data dari dua mesin dijadikan satu dalam

aplikasi tanpa ada kendala mengunduh

Kalkulasi data

Tidak ada kekeliruan tanggal dan keterangan

tidak masuk ataupun keterangan

keterlambatan

Menggunduh data dari mesin

fingerprint ke aplikasi

Attendence

menyambungkan ke mesin2 dan

mesin 3

Kalkulasi data

Rekapitulasi

Data dalam 1 bulan

Keterangan tidak hadir

Tanggal

Keterlambatan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Rekapitulasi

Data dalam 1 bulan Semua data direkap dalam satu bulan di awal

bulan dengan tepat waktu.

5. Objek/Sasaran

Objek/sasaran dari adanya kegiatan rekapitulasi absensi kehadiran setiap hari

adalah seluruh pegawai di lembaga penjaminan mutu pendidikan.

6. Bidang Garapan yang direncanakan

Bidang garapan yang direncanakan masuk ke dalam subtansi sistem informasi

manajemen dan manajemen sumber daya manusia, yaitu mengunakan

komputerisasi dalam mengelolah kehadiran dan ketidakhadiran kepegawaian

dengan cara menggunakan aplikasi dan mengoperasikannya menggunakan

internet dan jaringan. Rekapitulasi absensi dengan sistem data base yang

diaplikasikan dalam bentuk softwere. Dimana rekapitulasi data dengan cara

mengunduh data dari mesin fingerprin ke aplikasi.

Sedangkan yang masuk dalam manajemen sumber daya manusia adalah

bagaimana suatu instansi dan lembaga dalam meningkatkan kinerja pegawai

dengan memberikan motivasi berbagai cara seperti absensi dalam bentuk

fingerprin yaitu pegawai didorong untuk disiplin waktu dan tidak korupsi waktu

Peningkatan motivasi dan kinerja karyawan adalah hasil yangdiharapkan oleh

setiap perusahaan atau institusi khususnya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Jawa Timur setelah dilaksanakannya program absensi dengan menggunakan

fingerprint. Penerapan program yang tepat, diharapkan dapat memotivasi

karyawan untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang terbaik

kepada institusi.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

7. Jadwal Kegiatan

No. KegiatanMinggu

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Observasi lapangan

2. Merancang Program

3. Mengajukan Program

4. Melaksanakan program

5. Membuat laporan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

BAB II KAJIAN TEORI

1.Pengertian Rekapitulasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996 : 828)

“ Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan.

Menurut Mintorogo dan Sedarmayanti (1992: 41)

Rekapitulasi adalah suatu kegiatan meringkaskan data sehingga menjadi lebih berguna

bentuk, susunan, sifat atau isinya dengan bantuan tenaga tangan atau bantuan suatu

peralatan dan mengikuti rangkaian langkah, rumus, atau pola tertentu.

Rekapitulasi adalah fungsi utama pada sistem yang akan dirancang. Proses ini akan

mengumpulkan nilai–nilai yang disetorkan oleh guru-guru mata pelajaran untuk selanjutnya

disetorkan kepada wali kelas. Selanjutnya nilai tersebut akan diolah menjadi raport dan

dibagikan pada siswa. Rekapitulasi merupakan suatu kegiatan meringkas dan mengumpulkan

data dengan pola-pola yang sudah ditentukan sehinggabentuk, susunan dan isinya menjadi

lebih berguna. Kegiatan rekapitulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual dan

cara otomatis.

Cara manual yaitu dimana cara ini saja akan membutuhkan waktu dan tenaga yang

lebih banyak dan kurang efisien apalagi dalam era informasi dan teknologi saat ini. Cara

otomatis merupakan cara yang pastinya sangat menguntungkan dari segi efisiensi waktu dan

biaya. Cara ini juga mempermudah para guru dalam mengumpulkan nilai karena kegiatan

rekapitulasi tersebut dilakukan secara komputerisasi yang tentu saja akan lebih cepat dan

minim kesalahan.

2.Pengertian Absensi

Absensi adalah pola kebiasaan ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban. Secara

tradisional, ketidakhadiran telah dilihat sebagai indikator kinerja individu yang malas, serta

pelanggaran kontrak implisit antara karyawan dan majikan, melainkan dilihat sebagai

masalah manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi atau kuasi-ekonomi. Absensi dalam

ketidakhadiran sebagai indikator psikologis, penyesuaian medis, atau sosial untuk bekerja.

Sering tidak adanya dari tempat kerja merupakan perilaku yang menunjukkan moral

yang buruk atau sindrom malas masuk. Namun, ada beberapa perusahaan yang menerapkan

kebijakan yaitu memberikan kelonggaran bagi karyawan yang melakukan absensi

Page 10: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

dikarenakan mengidap penyakit tertentu atau izin tertentu. Namun ada juga perusahaan yang

tidak mengizinkan karena karyawan mengidap penyakit yang ringan dan akibatnya, banyak

karyawan merasa wajib masuk kerja saat sakit, dan menularkan penyakit menular ke rekan

kerja mereka. Hal ini menyebabkan ketidakhadiran yang lebih besar dan penurunan

produktivitas antara pekerja lain yang mencoba untuk bekerja saat sakit.

Kebanyakan karyawan memberikan alasan ketidakhadiran disebabkan oleh alasan

medis dan membuat surat keterangan dokter atau bentuk lain dokumentasi untuk meyakinkan

perusahaan dan biasanya dengan menelpon ke perusahaan agar menunjukkan itikad baik.

3.pengertian fingerprint

Fingerprinting adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang menggunakan

karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Sidik jari sangat ideal untuk tujuan ini

karena mereka murah untuk mengumpulkan dan menganalisis, dan mereka tidak pernah

berubah, bahkan dengan umur orang.

Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk

identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik karena mereka mudah untuk

mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka juga dapat diakses.

Sidik jari yang terbuat dari susunan pegunungan, yang disebut ridges gesekan. Setiap tonjolan

berisi pori-pori, yang melekat pada kelenjar keringat di bawah kulit. Anda meninggalkan

sidik jari di gelas, meja dan hanya hal-hal lain yang Anda sentuh karena keringat ini.

Semua punggung bentuk pola sidik jari yang disebut loop, whorls atau lengkungan:

•Loop dimulai pada satu sisi jari, kurva sekitar atau ke atas, dan keluar dari sisi lain. Ada dua

jenis loop: Radial loop lereng ke arah ibu jari, sementara ulnaris loop lereng ke arah

kelingking.

•Whorls membentuk lingkaran atau pola spiral.

•Lengkungan miring ke atas dan kemudian ke bawah, seperti gunung-gunung sangat sempit.

Para ilmuwan melihat susunan, bentuk, ukuran dan jumlah baris dalam pola-pola sidik jari

untuk membedakan satu dari yang lain. Mereka juga menganalisis karakteristik yang sangat

kecil yang disebut hal-hal kecil, yang tidak dapat dilihat dengan telanjang mata .

Page 11: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

4. Pengaruh Mesin Absensi Terhadap Kedisiplinan Karyawan/Pegawai

Perusahaan atau instansi pemerintah adalah tempat dimana para karyawan/pegawai melakukan aktifitas setiap harinya dengan tugas dan tanggung jawahnya sebagai roda perusahaan atau aparatur pemerintahan. Setiap perusahaan/instansi pemerintah demi terwujudnya lingkungan kerja yang efektif dan harmonis harus memperhatikan segala struktur organisasnya untuk meningkatnya suatu kinerja organisasinya. Oleh karena itu untuk mencapai cita-cita perusahaan/instansi dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan dari kinerja organisasinya maka diperlukannya alternatif-alternatif yang mendukung dalam segi pengawasan terhadap kedisiplinan para karyawan/pegawainya.

Kinerja perusahan menurut pendapat dari Anwar Prabu Mangkunegara (2001, h. 67), bahwa “kinerja perusahaan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai yang disiplin dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung  jawab yang diberikan kepadanya”. Sedangkan menurut berbagai penelitian berupa hasil kesimpulan dari tesis menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan suatu kinerja perusahaan yang baik, seorang pegawai dituntut untuk mempunyai disiplin yang tinggi. Kinerja perusahaan/instansi bisa dikatakan baik dan sukses bila didukung dengan tingkat kedisiplinan karyawannya dalam bekerja serta manajemen yang baik terhadap organisasinya. Manajemen yang selalu memperhatikan kedisiplinan organisasinya akan meningkatkan kinerja suatu perusahaan/instansi.Seorang pegawai disebut berdisiplin tinggi bila dia memiliki sikap, mental dan perbuatan  yang taat  pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan/instansi dimana mereka bekerja. Oleh karena itulah agar setiap karyawan di  perusahaan/instansi pemerintah dapat disiplin dalam bekerja, harus dimulai dari mendisiplinkan karyawan untuk selalu hadir ke kantor dengan tepat waktu sesuai jadwalnya karena dengan begitu aktivitas perusahaan tidak akan terbengkalai dan dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Kehadiran karyawan tersebut agar dapat disiplin, tidak lepas dengan di terapkannya system absensi yang dapat diandalkan yaitu dengan bantuan dari mesin absensi sidik jari yang menuntut kehadiran karyawan secara interaktif dan objektif. Sehingga dengan adanya mesin absensi sidik jari, tingkat kedisiplinan karyawan untuk hadir tepat waktu dapat terwujud.

Negara Indonesia dulu sebelum adanya mesin absensi dengan basis sidik jari ini dikenal dengan karyawan yang suka memakai “jam karet” (tidak tepat waktu) dan juga sering melakukan kecurangan untuk tidak hadir dalam jadwal kerjanya dengan mengandalkan “titip absen”. Lebih parahnya lagi hal semacam itu dijadikan budaya oleh sebagian besar karyawan yang malas. Sebenarnya penyebab karyawan/pegawai dari suatu perusahaan/intansi pemerintahan memiliki budaya seperti itu dikarenakan kurangnya penerapan tentang kedisiplinan sejak mereka menimba ilmu di sekolah atau universitas. Berdasarkan dari berbagai analisa dari suatu penelitian yang dilakukakan oleh perkumpulan Human Resource Development (HRD) dari berbagai perusahaan besar yang ada di negara ini, menyatakan bahwa penerapan kedisiplinan terhadap pegawai dengan menggunakan mesin absensi sidik jari sangatlah berpengaruh besar terhadap peningkatan kedisplinan kerja setiap karyawan untuk hadir tepat waktu ke kantor. Menggunakannya mesin absensi berbasis penindaian sidik jari ini merupakan suatu tindakan yang tepat dan benar dalam membangun suatu kinerja perusahaan yang baik, karena disiplin kerja pegawai merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang baik dan mencapai tujuan bisnisnya. Tanpa adanya mesin absensi sidik jari, akan mustahil untuk dapat menigkatkan kinerja perusahaan yang dilihat dari sudut pandang tingkat kedisiplinan karyawan.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

A. Wawancara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wawancara adalah tanya jawab

dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya

mengenai suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara

adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta

keterangan atau pendapat tentang suatu hal.

Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau

suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal yang

diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya

jawab.

Wawancara dalam pelaksanaan Magang Manajemen ini dilakukan oleh

penulis selaku interviewer terhadap informan selaku interviewee.Dalam hal ini yang

menjadi interviewee adalah Bapak oki susandono S.kom selaku pamong magang di Seksi

Sistem Informasi.Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh keterangan atau pendapat

dimaksud untuk digunakan sebagai masukan dan memperoleh Informasi yang ada

relevansinya dengan pokok persoalan khususnya bidang garapan Magang Manajemen

selanjutnya diserahkan kepada deddy dan luluk selaku seumber data untuk yaitu

mengenai rekapan data absensi pegawai LPMP dalam datu bulan Timur.Data wawancara

yang dibutuhkan yaitu tentang alur ekapan mulai dari menggunduh data dari fingerprin

ke dalam aplikasi attendence manajemen , kalkulasi data di aplikasi dan beserta rekapan

data satu bulan kehadiran dan ketidakhadiran pegawai di LPMP.

B. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan

pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamat Observasi menurut

Suharsimi Arikunto (2010:199) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Teknik ini dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara teliti.

Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara

langsung mengenai rekapapitulasi absensi pegawai di LPMP Jawa Timur yang

dilakukan oleh Seksi Kepegawaian di Lembaga Penjaminan Mutu Provinsi Jawa

Page 13: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Timur. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara

langsung proses unduh dan input data ke dalam aplikasi dan rekapitulasi data absensi

semua pegawai di LPMP.

C. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan

terhadap benda-benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk

merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) bahwa dokumentasi dari kata “dokumen”

yang artinya barang-barang tertulis.

Sukmadinata (2007:221-222) mengatakan bahwa dokumentasi merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan menghimpun data dan menganalisis dokumen-

dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektroik. Dokumen yag dihimpun

dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.

Dokumen yang diperlukan dalam metode dokumentasi pada Magang

Manajemen ini meliputi dokumen-dokumen atau file di dalam aplikasi beserta font

keterangan tidak masuk dan keterangan tugas diluar. baik berupa hardcopy maupun

softcopy.

BAB IV

PENGALAMAN YANG DIPEROLEH

A. Pengalaman yang diperoleh secara langsung

Pengalaman yang diperoleh secara langsung dalam melaksanakan kegiatan

Magang Manajemen di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur

khususnya di Seksi Kepegawaian antara lain mendapatkan ilmu tentang administrasi,

dan mendapatkan pengalaman mengenai tata cara melakukan administrasi di suatu

lembaga, mendapatkan pengalaman mengenai cara kerja sehingga mampu

mengaplikasikan antara teori yang dipelajari dengan praktek di lapangan,

mendapatkan pengalaman untuk berkomunikasi dengan baik.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

Berbagai pengalaman langsung tersebut didapatkan penulis melalui beberapa

kegiatan antara lain: (1) Menggunduh data dari fingerprint dimasukkan kedalam

aplikasi Attendence Management. (2) Menyambungkan mesin fingerprint 2 dan mesin

3(3)mengambil transaksi absen (4) mengkalkulasi data apabila ada keterlambatan,

ada surat tugas dari luar dan menyetel tanggal setiap harinya (5) memberikan

keterangan menggunakan aplikasi dengan memberikan warana sesuai dengan

ketentuan (6) Merekap hasil data dalam keseharian di jadikan dalam satu bulan

B. Pengalaman tidak langsung (informatif)

Pengalaman tidak langsung atau bersifat informatif yang didapatkan oleh penulis

melalui metode wawancara, observasi, serta dokumentasi antara lain (1) Mengetahui

struktur organisasi kelembagaan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (2)

Mengetahui alur dan prosedur kegiatan administrasi kelembagaan (3) Mengetahui alur

absensi pegawai LPMP (4) Mengetahui aplikasi Attendence Management yang

digunakan dalam mengabsen(5) Mengetahui cara memasukkan keterangan terlambat

dan surat tugas (6) Mendapat informasi tentang rekapitulasi data absensi (7)

Mengetahui font keterangan tidak hadir dan font macam-macam surat tugas untuk

pegawai LPMP.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Deskripsi Singkat Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan Magang Manajamen di Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan Provinsi Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2015

hingga tanggal 25 September 2015. Pada hari pertama magang anggota

kelompok disebar ke dalam 6 Seksi yakni Seksi Sistem Informasi, Seksi

Fasilitas Penjaminan Mutu Pendidikan dan Seksi Kepegawaian,seksi

persuratan,seksi perlengkapan dan seksi pemetaan mutu dan supervisi.

Seksi Sistem Informasi bergerak pada bidang membuat surat tugas

untuk pegawai yang ditugasi sebagai narasumber diklat dan seminar mengenai

mutu pedidikan .Pada hari pertama magang penulis dan anggota sudah siap

melaksanakan kegiatan dan menerima berbagai tugas, Salah satunya adalah

memverifikasi dan mengklasifikasi data dan dokumen peserta sertifikasi guru

jalur PLPG di Provinsi Jawa Timur.Seluruh7 kegiatan yang dilaksanakan tidak

terlepas dari kegiatan administrasi.Mulai dari penerimaan data peserta sertifikasi

guru dan penempatan peserta di LPTK, setelah itu dilakukan pengecekkan

berkas dan kesesuaian antara berkas peserta dengan data yang diterima dan

diklasifikasikan sesuai kabupaten/kota peserta dan menurut LPTK tempat

peserta mengikuti PLPG.Kemudian membuat laporan seluruh peserta sertifikasi

guru jalur PLPG Di tiap Kabupaten/Kota dan di setiap LPTK.

BAB VI PENUTUPAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: BAB I PENDAHULUAN laporan magang 2 (Repaired).docx

RIWAYAT HIDUP