OE (Repaired).docx

download OE (Repaired).docx

of 24

Transcript of OE (Repaired).docx

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    1/24

    PENDAHULUAN

    Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluranpendengaran bagian luar (CAE), daun telinga, atau keduanya. Penyakit ini

    merupakan penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua kelompok umur.

    Otitis eksterna ( OE ) biasanya merupakan infeksi bakteri akut kulit saluran

    telinga (paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa atau Staphylococcus

    aureus, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain, virus, atau infeksi jamur.1

    Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang

    dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh

    liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap

    pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna di fusa merupakan tipe infeksi

    bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus

    dan proteus, atau jamur.2

    Otitis eksterna, juga dikenal sebagai telinga perenang atau swimmers ear,

    adalah radang telinga luar baik akut maupun kronis. Kulit yang melapisi saluran

    telinga luar menjadi merah dan bengkak karena infeksi oleh bakteri atau jamur

    dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret

    di liang telinga, dan kecenderungan untuk kambuh kembali. Pengobatan amat

    sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam menjaga

    kebersihan liang telinga.3

    Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang

    disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan virus. Faktor yang mempermudah radang

    telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau

    asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun.4

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    2/24

    ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

    OE paling sering disebabkan oleh bakteri patogen. Varietas nya antara lainotitis eksterna oleh jamur (otomycosis). Dalam sebuah penelitian, 91% kasus OE

    disebabkan oleh karena bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan bahwa

    sebanyak 40% kasus OE tidak memiliki mikroorganisme primer sebagai agen

    penyebab. Bakteri penyebab yang paling umum adalah Pseudomonas spesies

    (38% dari semua kasus), Staphylococcus spesies, dan anaerob dan organisme

    gram negatif.1

    Faktor Resiko penyakit otitis eksterna antara lain :

    Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds,ujung jari atau alat lainnya

    Kelembaban merupakan foktor yang penting untuk terjadinya otitiseksterna.

    Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit danmerupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri

    Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarnarambut yang bisa membuat iritasi, yang memungkinkan bakteri dan

    jamur untuk masuk

    Kanal telinga sempit Infeksi telinga tengah Diabetes.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    3/24

    EPIDEMIOLOGI

    Selama periode penelitian November 2012 - Januari 2013 di Poliklinik

    THT BLU Prof Dr. R. D. Kandou didapatkan 20 pasien otitis eksterna yang terdiri

    dari kelompok usia 0-12 tahun enam orang (30%), 13-17 tahun dua orang (10%),

    18- 59 tahun 10 orang (50%), 60 tahun dua orang (10%). Penelitian Kunarto di

    Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (2009) mendapatkan

    hasil yang hampir sama yaitu 318 pasien otitis eksterna dengan kelompok usia 18-

    59 tahun sebanyak 208 orang (65,41%), terutama kelompok usia 31-40 tahun (68orang).6

    Dari hasil dikemukakan oleh Palandeng di Poliklinik THT BLU RSUP

    Prof. Dr. R.D. Kandou Manado (2011) yang mendapatkan pasien perempuan lebih

    banyak dibandingkan laki-laki, dengan hasil 255 perempuan (57,96%) dan 185

    laki-laki (42,04%).5

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    4/24

    PATOFISIOLOGI

    Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan

    dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih

    kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-

    sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah

    ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang

    telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam

    liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan

    gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri

    dan jamur.1,7

    Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya

    lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini

    menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi

    inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya

    infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.

    Prosesinfeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa tidak

    nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan/nanah

    yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga

    hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada

    liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.4

    Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh:

    a. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukanbantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain

    itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa

    sakit yang hebat.

    b. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengankulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun

    telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    5/24

    sehingga mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis

    eksterna.1,7,8

    Serumen bersifat asam (pH 4-5) mcegah ptumbuhan bakteri&jamur jg mcegahkerusakan kulit

    Biasanya trauma lokal mendahului Terkena air yang berlebihan mengurangi jumlah serumen yg akan membuat kanal

    kering dan pruritus.

    Membersihkan saluran telinga dengan cotton budterlalu sering bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.

    Penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang, kulit pada

    saluran telinga menjadi basah sehingga mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur

    Kandungan air pada permukaan luar kulit diduga memegang peranan yg nyatadidalam mudahnya terjadinya infeksi telinga luar

    Stratum korneum menyerap kelembaban dari lingkungan

    suhu yang tinggi ,kelembaban yang tinggi (berenang)

    Peningkatan kelembaban dari keratin didalam serta disekitar unit-unit apopilo sebasea

    menunjang pembengkakan & pyumbatan folikel

    berkurangnya aliran serumen kepermukan kulit

    Serumen bsifat asam (pH 4-5) mencegah pertumbuhan bakteri & jamur juga mencegah

    kerusakan kulitkalau berkurang tidak ada yang mencegah

    Gatal

    Garuk/cedera

    invasi organisme eksogen melalui permukaan superficial epidermis yang biasanya

    resisten terhadap bakteri

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    6/24

    MANIFESTASI KLINIS

    Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia).Gejala dan tanda pasien otitis eksterna selengkapnya :26,33

    1. Otalgia.2. Gatal-gatal (pruritus).3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap

    awal otitis eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan

    daun telinga.

    4. Pendengaran berkurang atau hilang.5. Deskuamasi.6. Tinnitus.7. Dischargedanotore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga

    (otore). Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukansekret/ cairan

    berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebutberbau yang tidak

    menyenangkan. Tidak bercampur dengan lendir (musin).

    8. Demam.9. Nyeri tekan pada tragus17dan nyeri saat membuka mulut.10.Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna

    sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah

    dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.

    Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya

    berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti

    terbakar hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering

    merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala

    mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat peradangan yang

    ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar

    langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema

    dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi

    pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    7/24

    tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga

    akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan

    mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.

    Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap

    awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan

    nyeri tekan daun telinga.

    Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan

    pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan

    penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda

    permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta.

    Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis

    eksterna. Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan

    kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama sering menyumbat lumen

    kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi,

    rambut, serumen, debris, dan obat -obatan yang digunakan kedalam telinga bisa

    menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    8/24

    KLASIFIKASI

    Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi : 4

    1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga

    menyempit.

    2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan

    eksudat positif

    3. Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak

    4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema

    positif.

    Otitis eksterna diklasifikasikan atas :33

    1. Otitis eksterna akut : Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul) Otitis eksterna difus

    2. Otitis eksterna kronik

    1.Otitis eksterna akutOtitis eksterna sirkumskripta (furunkel/ bisul)

    Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi gram-positif biasanya

    stafilokokus pada folikel rambut. Lesi primer biasanya berupa jerawat kecil yang

    bisa membesar menjadi furunkel atau menggabungkan dengan beberapa lesi yang

    sama untuk membentuk sebuah inas. Infeksi paling sering terjadi di persimpangan

    dari concha dan kulit liang atau di 1/3 liang telinga luar.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    9/24

    Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya dari

    ringan sampai berat, dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila

    mengunyah makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang

    telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat

    atau abses pada 1/3 luar liang telinga.33

    Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta: 33

    Terapi bergantung pada keadaan furunkel. Drainase spontan dapat

    dilakukan dengan penggunaan peredam panas, dilengkapi dengan antibiotik

    topikal dan oral. Jika masih keluhan masih dirasakan setelah pengobatan, insisi

    dan drainase bawah anestesi lokal.

    Topikal : Salep antibiotik seperti polymixin B, bacitrasin. Antiseptik sepertirivanol

    Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukupberat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin 250 qid.

    Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.

    Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg qid (dewasa).Pada kasus-kasus berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik yaitu

    adanya penyakit diabetes melitus.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    10/24

    Otitis Eksterna Difus

    Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat

    infeksi bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri

    penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit

    liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat

    furunkel (bisul). Gejalanya berupa nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit,

    kelenjar getah bening regional membesar, terdapat sekret yang bau dan tidak

    berlendir seperti pada otitis media. 5

    Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang

    mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara

    obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika

    sistemik. 5

    Menurut Senturia HB (1980) otitis ekterna dibagi menjadi 3 stadium :4

    1. PreinflamasiTahap preinflammatory dimulai ketika stratum korneum menjadi

    edematous karena hilangnya lapisan lipid pelindung canalis akustikus

    eksternus, sehingga menyumbat unit apopilosebaceous. proses obstruksiterus berlanjut, rasa penuh dan gatal telinga dimulai. Terganggunya lapisan

    epitel memungkinkan invasi bakteri yang baik berada di CAE atau benda

    asing dari luar masuk ke dalam saluran, seperti kapas atau kuku kotor.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    11/24

    2. Inflamasi akut (ringan/sedang/berat)Tahap inflamasi akut disertai dengan rasa sakit dan nyeri dari daun telinga.

    Tahap ringan , kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema

    ringan dan edema minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat pada CAE.

    Rasa sakit dan gatal meningkat.

    Tahap sedang, CAE menunjukkan lebih edema dan eksudat tebal lebih

    banyak. Jika tidak diobati maka akan menjadi lebih berat, ditandai dengan

    peningkatan rasa sakit dan kerusakan pada lumen CAE. Banyaknya

    eksudat purulen dan edema pada kulit CAE memungkin mengaburkan

    gambaran membran timpani. Pseudomonas aeruginosa atau lain basil

    gram negatif hampir selalu dapat dikultur pada tahap ini .

    Tahap berat, terjadi perluasan infeksi di luar CAE dengan melibatkan

    kelenjar getah bening didaerah leher.

    Gambar 2. Otitis eksterna akut

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    12/24

    3. Inflamasi kronikPada tahap peradangan kronis, nyeri berkurang tapi gatal lebih terasa.

    Kulit CAE menebal, dan mengelupas. Auricula dan concha sering

    menunjukkan perubahan sekunder, seperti eczematization, lichenification,

    dan ulserasi dangkal.4

    Otomikosis

    Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di

    daerah tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-kadang ditemukan

    juga kandida albikans atau jamur lain.5

    Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi

    sering pula tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang

    telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga

    biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur

    (sebagai salep) yang diberikan secara topikal.5

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    13/24

    2. Otitis eksterna kronik / MalignanOtitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan

    ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks

    menyebabkan liang telinga menyempit.

    Pengobatan memerlukan operasi rekonstruksi telinga.5

    Otitis eksterna malignan adalah infeksi difus di liang telinga luar dan

    struktur lain disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit

    diabetes mellitus. Pada penderita diabetes mellitus PH serumennya lebih tinggi

    dibandingkan PH serumen non diabetes. Kondisi ini menyebabkan penderita

    diabetes lebih mudah mengalami otitis eksterna. Akibat adanya faktor

    immunocompromize dan mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis

    eksterna malignan.5

    Pada otitis eksterna malignan peradangan meluas secara progresif kelapisan

    subkutis, tulang rawan dan tulang disekitarnya. Sehingga dapat timbul kondroitis,

    osteitis, dan osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.5

    Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga yang dengan

    cepat diikuti oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan pembengkakan

    liang telinga. Rasa nyeri tersebut semakin meningkat menghebat, liang telinga

    tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi yang tumbuh secara cepat. Saraf fasial

    dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan paralisis fasial.4 Penebalan

    endotel yang mengiringi diabetes melitus berat bersama-sama dengan kadar gula

    darah yan tinggi yang diakibatkan oleh infeksi yang sedang aktif menimbulkan

    kesulitan pengobatan yang adekuat.8

    Gambar 3. Otitis eksterna kronik

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    14/24

    Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:

    Adanya inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunakperiaurikuler

    Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunakpada ramus mandibula dan mastoid

    Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulang dan tulang rawan.Jaringan ini patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan

    otoskopi juga dapat melihat keterlibatan tulang.

    Nervus kranialis (V-XII) harus diperiksa Membran timpani biasanya intak Demam tidak umum terjadi.9

    Pemeriksaan penunjang

    1) Pemeriksaan Laboratoriuma.

    Jumlah leukosit- Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi- Adanya pergeseran ke kiri

    b. Laju endap darah- Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87 mm/jam- Laju endap darah dapat digunakan untuk mendukung diagnosis klinik

    dari otitis eksternal akut atau keganasan pada telinga yang tidak

    menyebabkan peningkatan tes ini.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    15/24

    c. Kimia darah- Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah

    untuk menentukan intoleransi glukosa basal.

    - Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanyad. Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga

    - Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberianantibiotik

    - Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P.Aeruginosa (95 %). Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies

    pseudomonas mempunyai lapisan mukoid untuk fagositosis.

    Eksotoksin (yaitu eksotoksin A, kolagenase, elastase) dapat

    menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan

    neurotoksin yang menyebabkan neuropati cranial.8

    2) Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan

    penyakit, dan respon terapi, antara lain : CT scan dan MRI keduanya berguna

    untuk memeriksa perluasan inflamasi terhadap anatomi jaringan lunak,

    pembentukan abses, komplikasi intracranial.8

    Staging

    Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang menetap, terbatas pada liang

    telinga luar, tidak ada kelumpuhan n. fasialis)

    Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang terbatas (kelumpuhan nevus

    fasialis pada foramen jugualar bagian lateral)

    Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang ekstensif (Ekstensi sampai

    foramen jugular dan lebih medial bawah dari kepala).8

    Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan kultur dan resistensi.

    Sementara menunggu hasil kultur obat yang diberikan dapat berupa golongan

    fluo-requinolone (ciprofloxacin) dosis tinggi, mengingat penyebab tersering

    adalah kuman pseudomonas. Pada keadaan yang lebih berat dapat diberikan

    antibiotik parenteral kombinasi dengan antibiotik golongan aminoglikosida yang

    diberikan selama 6-8 minggu.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    16/24

    Selain obat-obatan, lakukan tindakan pembersihan luka (debridment)

    secara radikal. Pembersihan luka yang kurang bersih dapat menyebabkan

    penjalaran penyakit yang semakin luas.5

    Herpes simplex otikus

    Primer virus herpes simpleks terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh

    yang kurang, terutama bayi dan anak-anak. Dapat bermanifestasi sebagai

    gingivostomatitis, keratokonjungtivitis, atau meningoencephalitis. Agen penyebab

    adalah virus DNA. Tampak vesikel pada kulit daun telinga dan telinga eksternal.

    Terapi otitis eksterna herpes adalah menjaga daya tahan tubuh, dan pengobatan

    sesuai gejala, yang terdiri dari analgesik dan antibiotik topikal atau sistemik untuk

    infeksi sekunder. Terapi medis yang paling efektif adalah pada fase prodromal

    infeksi.4

    Terapi infeksi primer adalah 400 mg acyclovir tiga kali sehari selama 7

    sampai 10 hari. Dosis profilaksis untuk pasien yang sering kambuh adalah 400 mg

    dua kali sehari. Agen Alternatif termasuk valacyclovir 2 g dua kali sehari selama

    satu hari, atau famsiklovir 500 mg tiga kali sehari selama 7 hari. 4

    Herpes zoster otikus

    Herpes zoster oticus (HZ oticus) adalah infeksi virus pada telinga bagian dalam,

    tengah, dan eksternal. HZ oticus bermanifestasi sebagai otalgia parah dan erupsi

    vesikular kulit yang terkait, biasanya dari kanal eksternal dan aurikula. Bila

    dikaitkan dengan kelumpuhan wajah, penyakit ini disebut sindrom Ramsay Hunt.

    Reaktivasi virus varicella-zoster (VZV) sepanjang distribusi saraf sensorik

    innervating telinga ganglion geniculate merupakan lokasi paling sering terjadinyaherpes zoster (HZ) oticus.1

    Gejala terkait, seperti kehilangan pendengaran dan vertigo, yang

    diperkirakan terjadi sebagai akibat dari penularan virus melalui kedekatan

    langsung saraf kranial (CN) VIII CN VII cerebellopontine angle atau melalui vasa

    vasorum yang perjalanan dari CN VII lainnya sekitar saraf kranial. Gejala klinis

    lainnya : 1

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    17/24

    Terasa sakit, lecet dan terbakar di sekitar telinga, wajah, di mulut, dan /atau di lidah.

    Vertigo , mual, muntah Gangguan pendengaran , hyperacusis , tinnitus Sakit mata , lakrimasiOnset nyeri bisa mendahului ruam oleh beberapa jam atau hari . Juga , pada

    pasien dengan sindrom Ramsay Hunt, vesikel dapat muncul sebelum, selama ,

    atau setelah facial palsy ( zoster sine herpete ) . Biasanya terdapat riwayat penyaki

    cacar air ( varicella ) sewaktu kecil . Sebagian kecil pasien ( < 10 % ) memberikan

    riwayat herpes zoster infeksi virus sebelumnya.1

    Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya vesikel , biasanya CAE, concha, dan

    aurikula .Ruam juga dapat muncul pada kulit postaurikular , dinding nasal lateral,

    langit-langit lunak , dan anterolateral lidah .1

    .

    Terapi menggunakan gabungan dari antiviral dan kortikosteroid. Pasien yang

    diobati dengan asiklovir ditambah prednison memiliki hasil yang lebih baik

    dibandingkan mereka yang diobati dengan baik prednison atau asiklovir saja.1

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    18/24

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    19/24

    3. PEMERIKSAAN PENUNJANG Biakan dari sekret Gula darah sewaktu

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    20/24

    PENATALAKSANAAN

    Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal

    untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.

    Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternaldengan irigasi atau dengan menggunakan kuret plastik lembut atau kapas

    di bawah visualisasi langsung. Pembersihan kanal meningkatkan

    efektivitas dari obat topikal.

    Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pHdan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid

    (untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik, dan / atau agen

    antijamur.

    Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon denganpenggunaan agen acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif,

    campuran perbandingan (2:1) antara alkohol isopropil 70% dan asam

    asetat dapat digunakan.

    Infeksi sedang: Pertimbangkan penambahan antibiotik dan antijamurke agen acidifyingdan kortikosteroid.

    Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi,diabetes, adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi

    infeksi di luar saluran telinga.

    Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapatdimasukkan ke dalam kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan secara

    langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang

    dianjurkan dokter). Setelah kasa digunakan, harus dicabut kembali 24-

    72 jam setelah insersi.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    21/24

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    22/24

    KOMPLIKASI

    PerikondritisRadang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma

    atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan

    kartilago telinga luar. Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan

    yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga. Adakalanya perikondritis

    terjadi setelah suatu memar tanpa adanya hematoma. Dalam stage awal infeksi,

    pinna dapat menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan yang

    general dan membentuk abses subperikondrial dengan pus terkumpul di antara

    perikondrium dan tulang rawan dibawahnya

    SelulitisPeradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi

    umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Hal ini dapat

    terjadi sebagai akibat dari trauma kulit atau infeksi bakteri sekunder dari luka

    terbuka, seperti luka tekanan, atau mungkin terkait dengan trauma kulit. Hal ini

    paling sering terjadi pada ekstremitas, terutama kaki bagian bawah.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    23/24

    PROGNOSIS

    Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktorpencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika

    kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes

    yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor

    pencetus dengan baik.

  • 8/14/2019 OE (Repaired).docx

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Otitis Externa, Author: Ariel A Waitzman, MD, FRCS (C) ; Chief Editor:Arlen D Meyers, MD, MBA. Updated: Jan 22, 2013,

    http://emedicine.medscape.com/article/994550-overview. ( diakses tanggal

    30 Oktober 2013 )

    2. Carr, MM. Otitis Eksternahttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htm.

    3. Liston SL. Embriologi, Anatomi dan Fisiologi Telinga. Dalam : Boies, BukuAjar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, ed 6. Alih Bahasa Dr. Caroline

    Wijaya, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta., 1994: 27 - 33.

    4. Bailey, Byron J.; Johnson, Jonas T.; Newlands, Shawn D.: Head and NeckSurgery Otolaryngology. Vol 1, 4th edition, Philadephia ; J.B. Lippicont

    Company, 2006: 1542 - 55.

    5. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar IlmuKesehatan Tel inga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Keenam.

    Cetakan Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2010

    6. Palandeng RW. Otitis eksterna di Poliklinik THT-KL RSU Prof. Dr. R. D.Kandou Manado periode januari 2011- Desember 2011 [skripsi]. Manado:

    Universitas Sam Ratulangi; 2012.

    7. Kunarto. Otitis Eksterna di Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado periode Januari 2007- Desember 2010. Manado: Universitas

    Sam Ratulangi. 2011.

    8. Surbakti R : Uji Coba Banding Klinik Pemakaian Larutan Burrowi Saring(Aluminium Acetate Solution) dan Tetes Telinga Campuran Antibiotika

    (Framycetine, Gramicidin) dan Steroid Pada Otitis Eksterna Akut, Tesis,

    FK.USU/ RS. H. Adam Malik Medan, 1996: 1 - 73.

    9. Hammond. V :Disease of the External Far, Otology, Dalam : Scott Brown'sOtolaryngology, 5h ed, London, Butterworth ; 1987: 165 - 9.

    http://emedicine.medscape.com/article/994550-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/994550-overviewhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://www.icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/994550-overview