Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

9
3. Letak Geografis ` Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Indonesia berada pada lokasi yang sangat strategis karena Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka, di mana jalur ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global sehingga memiliki akses langsung ke pasar dunia. Berdasarkan data United Nations Environmental Programme (UNEP, 2009) terdapat 64 wilayah perairan Large Marine Ecosystem (LME) di seluruh dunia yang disusun berdasarkan tingkat kesuburan, produktivitas, dan pengaruh perubahan iklim terhadap masing-masing LME. Indonesia memiliki akses langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk Bengala; LME 36 – Laut Cina Selatan; LME 37 – Sulu Celebes; LME 38 – Laut-laut Indonesia; LME 39 – Arafura – Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut Australia Utara. Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembangkan industry perikanan tangkap sangat besar. Tantangan Indonesia Potensi – potensi yang merupakan keunggulan Indonesia ini tidak akan terwujud dengan sendirinya, Indonesia

description

MP3EI

Transcript of Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

Page 1: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

3. Letak Geografis

` Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia

memiliki wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870

km. Indonesia berada pada lokasi yang sangat strategis karena Indonesia dilewati

oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka, di mana jalur

ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global sehingga

memiliki akses langsung ke pasar dunia.

Berdasarkan data United Nations Environmental Programme (UNEP,

2009) terdapat 64 wilayah perairan Large Marine Ecosystem (LME) di seluruh

dunia yang disusun berdasarkan tingkat kesuburan, produktivitas, dan pengaruh

perubahan iklim terhadap masing-masing LME. Indonesia memiliki akses

langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yang mempunyai potensi kelautan dan

perikanan yang cukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk Bengala; LME 36 – Laut

Cina Selatan; LME 37 – Sulu Celebes; LME 38 – Laut-laut Indonesia; LME 39 –

Arafura – Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut Australia Utara. Sehingga, peluang

Indonesia untuk mengembangkan industry perikanan tangkap sangat besar.

Tantangan Indonesia

Potensi – potensi yang merupakan keunggulan Indonesia ini tidak akan terwujud

dengan sendirinya, Indonesia harus mampu menghadapi dan mengatasi sejumlah

tantangan untuk merealisasikan keunggulan tersebut. Beberapa tantangan

Indonesia antara lain :

1. Struktur ekonomi Indonesia saat ini masih terfokus pada pertanian dan

industri

Kedua sektor ini telah mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam.

Industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses

produksi dan distribusi di dalam negeri masih terbatas.

2. Terjadinya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan

Timur Indonesia

Hal ini tidak boleh dibiarkan berlanjut ke generasi yang akan datang, perlu

dipahami bahwa upaya pemerataan pembangunan tidak akan terwujud

dalam jangka waktu singkat. Walaupun begitu, upaya tersebut harus dimulai

Page 2: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

melalui upaya percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia

sebagai titik awal menuju Indonesia yang lebih merata.

3. Penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi

Maksudnya adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah

sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi

Indonesia. Penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan

menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat

meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi.

4. Kualitas Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja di Indonesia saat ini sekitar 50% masih berpendidikan Sekolah

Dasar (SD) dan hanya sekitar 8% berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas

sumber daya manusia ini sangat erat kaitannya dengan kualitas sarana

pendidikan, kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar.

5. Indonesia mengalami urbanisasi yang sangat cepat

Implikasi langsung yang harus diantisipasi akibat urbanisasi adalah

terjadinya peningkatan pada pola pergerakan, berubahnya pola konsumsi

dan struktur produksi yang berdampak pada struktur ketenagakerjaan,

meningkatnya konflik penggunaan lahan, dan meningkatnya kebutuhan

dukungan infrastruktur yang handal untuk mendukung distribusi barang dan

jasa

6. Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan akibat

perubahan iklim global

Indikator perubahan iklim yang berdampak signifikan terhadap

berlangsungnya kehidupan manusia adalah: kenaikan permukaan air laut,

kenaikan temperatur udara, perubahan curah hujan, dan frekuensi perubahan

iklim yang ekstrem. Demikian pula, pengaruh kombinasi peningkatan suhu

rata-rata wilayah, tingkat presipitasi wilayah, intensitas kemarau/banjir, dan

akses ke air bersih, menjadi tantangan bagi percepatan dan perluasan

pembangunan ekonomi Indonesia.

E. Percepatan Transformasi Ekonomi melalui Not Business As Usual

Dengan seluruh potensi dan tantangan yang telah diuraikan, Indonesia

membutuhkan percepatan transformasi ekonomi agar kesejahteraan bagi seluruh

Page 3: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

masyarakat dapat diwujudkan lebih dini yang diupayakan melalui langkah-

langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk itu

dibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasari oleh semangat “Not

Business As Usual”.

Perubahan pola pikir (mindset) yang paling mendasar adalah pemahaman bahwa

pembangunan ekonomi membutuhkan kolaborasi bersama antara Pemerintah

Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam semangat

Indonesia Incorporated). Perlu dipahami bahwa kemampuan pemerintah melalui

ABPN dan APBD dalam pembiayaan pembangunan sangat terbatas. Di sisi lain,

semakin maju perekonomian suatu negara, maka proporsi anggaran pemerintah

dalam pembangunan ekonomi juga akan semakin kecil pula. Maka dinamika

ekonomi suatu negara pada akhirnya akan tergantung pada dunia usaha yang

mencakup BUMN, BUMD, dan swasta domestic dan asing. Pemahaman tersebut

harus direfleksikan dalam kebijakan Pemerintah. Regulasi yang ada seharusnya

dapat mendorong partisipasi dunia usaha secara maksimal untuk membangun

berbagai macam industri dan infrastruktur yang diperlukan. Karena itu percepatan

dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia memerlukan evaluasi terhadap

seluruh kerangka regulasi yang ada, dan kemudian langkah-langkah strategis

diambil untuk merevisi dan mengubah regulasi sehingga mendorong partisipasi

maksimal yang sehat dari dunia usaha.

Semangat Not Business As Usual harus terefleksi dalam elemen penting

pembangunan, terutama dalam penyediaan infrastruktur. Pola pikir masa lalu

mengatakan bahwa infrastruktur harus dibangun menggunakan anggaran

Pemerintah. Akibat anggaran Pemerintah yang terbatas, pola pikir tersebut

Page 4: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

berujung pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai

bagi perekonomian yang berkembang pesat. Saat ini telah didorong pola pikir

yang lebih maju dalam penyediaan infrastruktur melalui model kerjasama

pemerintah dan swasta atau Public-Private Partnership (PPP).

Namun demikian, untuk mempercepat implementasi MP3EI, perlu juga

dikembangkan metode pembangunan infrastruktur sepenuhnya oleh dunia usaha

yang dikaitkan dengan kegiatan produksi. Peran Pemerintah adalah menyediakan

perangkat aturan dan regulasi yang memberi insentif bagi dunia usaha untuk

membangun kegiatan produksi dan infrastruktur tersebut secara paripurna.

Insentif tersebut dapat berupa kebijakan (sistem maupun tarif) pajak, bea masuk,

aturan ketenagakerjaan, perizinan, pertanahan, dan lainnya, sesuai kesepakatan

dengan dunia usaha. Perlakuan khusus diberikan agar dunia usaha memiliki

perspektif jangka panjang dalam pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Selanjutnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus membangun linkage

semaksimal mungkin untuk mendorong pembangunan daerah sekitar pusat

pertumbuhan ekonomi.

Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia menetapkan

sejumlah program dan kegiatan ekonomi utama yang menjadi fokus

pengembangan strategi dan kebijakan. Prioritas ini merupakan hasil dari sejumlah

kesepakatan yang dibangun bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan

di dalam serial diskusi dan dialog yang sifatnya interaktif dan partisipatif.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, fokus dari pengembangan MP3EI ini

diletakkan pada 8 program utama, yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri,

kelautan, pariwisata, dan telematika, serta pengembangan kawasan strategis.

Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama.

Page 5: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

F. MP3EI Merupakan Bagian Integral Perencanaan Pembangunan

Nasional

Dokumen MP3EI berisikan arahan pengembangan kegiatan ekonomi

utama yang lebih spesifik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan

rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu

dilakukan maupun pemberlakuan peraturan-perundangan baru yang diperlukan

untuk mendorong percepatan dan perluasan investasi. Selanjutnya MP3EI menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

MP3EI bukan dokumen pengganti dari dokumen perencanaan pembangunan yang

telah ada seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025

(UU No. 17 Tahun 2007) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,

namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer yang penting serta

khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Dalam

perumusan MP3EI juga perlu memperhatikan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah

Kaca (RAN-GRK) karena merupakan komitmen nasional yang berkenaan dengan

perubahan iklim global.

Page 6: Pendahuluan MP3EI Hlm 19-24

G. Kerangka Desain MP3EI

Berdasarkan berbagai faktor di atas, maka kerangka desain dari MP3EI 2011 –

2025 dirumuskan sebagaimana pada Gambar 1.10 berikut ini. Secara lebih detail,

setiap bagian dari strategi utama MP3EI akan diuraikan lebih lanjut pada bab

selanjutnya.