PAPARAN mp3ei..

33
1 KESDM Rapat Tim Kerja Koridor Kalimantan MP3EI Jakarta, 11 Oktober 2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BAHAN KETUA SUB TIM REGULASI KORIDOR KALIMANTAN THAMRIN SIHITE DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

Transcript of PAPARAN mp3ei..

Page 1: PAPARAN mp3ei..

1KESDM

Rapat Tim Kerja Koridor Kalimantan MP3EIJakarta, 11 Oktober 2011

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAHANKETUA SUB TIM REGULASI KORIDOR

KALIMANTAN

THAMRIN SIHITEDIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA

Page 2: PAPARAN mp3ei..

2KESDM

DAFTAR ISILANDASAN HUKUM

REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

PROGRAM KERJA

II

3

28

4

Page 3: PAPARAN mp3ei..

3KESDM

I. LANDASAN HUKUM

A. Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2025

B. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. KEP-06/M.EKON/08/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025

C. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. KEP-35/M.EKON/08/2011 tentang Tim Kerja Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025

D. Keputusan Menteri Pertanian No. 4191/Kpts/OT.160/10/2011 Tentang Pembentukan Sub Tim Kerja Koridor Kalimantan pada KP3EI 2011 - 2025

Page 4: PAPARAN mp3ei..

4KESDM

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

NO JENIS REGULASI

STATUS REGULASI

Teridentifikasi Telah Ditindaklanjuti

Akan Ditindaklanjuti

1 Undang-Undang 10 6 4

2 Peraturan Pemerintah 8 4 4

3 Peraturan Presiden 4 2 2

4 Keputusan Presiden 1 1 0

5 Instruksi Presiden 1 1 0

6 Peraturan Menteri/Kepala LPNK

7 4 3

Page 5: PAPARAN mp3ei..

5KESDM

A. REGULASI SEKTOR ESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG1. UU No. 22

Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Peninjauan kembali penyederhanaan pola bisnis (Production Sharing Cost-PSC), penyederhanaan regulasi, mengurangi subsidi, mekanisme lex specialistpenerapan perpajakan, kejelasan pengelola aset cadangan minyak nasional.

Ditjen Minyak dan Gas BumiKementerian ESDM

Peraturan pelaksana UU No. 22 Tahun 2001

Desember 2011

Pembahasan Rancangan Undang-Undang Migas masih menunggu penjadwalan pembahasan dari DPR

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 6: PAPARAN mp3ei..

6KESDM

A. REGULASI SEKTOR ESDM (LANJUTAN)

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG2. UU No. 4

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

Ketidakpastian usaha dikarenakan pengaturan terkait masa izin usaha 20+10+10 tahun, mekanisme pengubahan dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Kontrak Karya menjadi izin usaha.

PT Wedabay pada acara retreat MP3EI menyampaikan masukan mengenai jangka waktu smelter menjadi 50 tahun agar dapat menjamin kepastian usaha.

Ditjen Mineral dan BatubaraKementerian ESDM

Penerbitan peraturan pelaksana

Desember 2011

Akan dilakukan revisi PP 23 Tahun 2010, final darft sudah masuk Biro Hukum ESDM untuk dilakukan pembahasan lintas sektor.

Penetepan Permen IUP OP khusus status sudah legal drafting di Biro Hukum ESDM

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 7: PAPARAN mp3ei..

7KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG2. (lanjutan) Penyusunan Wilayah

Pertambangan dan mekanisme penyesuaian KP-IUP

Ditjen Mineral dan BatubaraKementerian ESDM

Desember 2011

Menunggu pengesahan WP dari DPR, sudah dilakukan 2 kali pertemuan Panja DPR

3. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

Swasta mendapat kesempatan untuk membantu kemandirian dalam penyediaan tenaga listrik dan peraturan pelaksanaan yang berkaitan peraturan di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Revisi UU No. 30 Tahun 2009 dan peraturan pelaksana

Desember 2011

DJK merasa tidak perlu diubah UU karena tidak ada yang menghambat dari UU tersebut

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

A. REGULASI SEKTOR ESDM (LANJUTAN)

Page 8: PAPARAN mp3ei..

8KESDM

A. REGULASI SEKTOR ESDM (LANJUTAN)

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANGGUN

GJAWAB

TARGET

KELUARAN

WAKTU(Bln/Thn)

Capaian

PERATURAN MENTERI1 Permen

DMO Batubara

Penetapan jaminan pasokan energi (batubara) untuk pengembangan industri hilir Diperlukan Peraturan yang mengatur tentang Penerapan DMO untuk Batubara

- Kementerian ESDM

- Kementerian Pertanian

Penerbitan Permen

Desember 2011

DMO Batubara sdh diterbitkan Permen 34/2009 mengenai DMO Batubara dan setiap tahun terbit Kepmen ESDM mengenai Prosentase DMO per perusahaan untuk tahun 2011 (Kepmen No. 2360.K/30/MEM/2010)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 9: PAPARAN mp3ei..

9KESDM

A. REGULASI SEKTOR ESDM (LANJUTAN)

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANGGUN

GJAWAB

TARGET

KELUARAN

WAKTU(Bln/Thn)

Capaian

PERATURAN MENTERI2 Permen DMO

MigasPenetapan jaminan pasokan energi (migas) untuk pengembangan industri hilir Diperlukan Peraturan yang mengatur tentang Penerapan DMO untuk Migas

Ditjen Migas, Kementerian ESDM

Desember 2011

1.) Terkait jaminan pasokan gas bumi untuk domestik telah ditetapkan dalam Permen ESDM No. 03 tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri.

2.) Terkait penerapan DMO untuk migas belum ada wacana untuk penerbitan Permen baru karena telah diakomodir pada revisi UU No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 10: PAPARAN mp3ei..

10KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG1 UU No. 5 Tahun

1960 tentang Pokok-Pokok Agraria

Perlu pengkajian ulang untuk memasukkan status tanah ulayat sebagai bagian dari komponen investasi, sehingga memberikan peluang kepada pemilik tanah ulayatuntuk menikmati pertumbuhan ekonomi di daerahnya (terkait realisasi MIFEE)

-BPN-Kemen-terian Kehutan-an

Penerbitan peraturan pelaksana tentang tanah ulayat

Desember 2011

Pembahasan di pansus DPR-RI ditolak untuk direvisi karena harus melibatkan sektor lain terkait UU Kehutanan, UU Tata ruang. Mengenai tanah ulayat sudah diterbitkan Peraturan Kepala BPN No. 55/199 tentang Penyelesaian sengketa tanah ulayat.

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 11: PAPARAN mp3ei..

11KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG2 UU No. 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan

Terkait dengan pasal-pasal kontrak kerja, outsourcing, dan pesangon (hanya 5 pasal)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Revisi UU No. 13 tahun 2003

Januari 2012

Sudah ada surat ke Menko Perekonomian untuk meminta pengunduran jadwal penyelesaian revisi ke Des 2012

3 UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

-Kementerian Keuangan,Kementerian Dalam Negeri

Revisi UU No. 28 Tahun 2009

Desember

2011

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 12: PAPARAN mp3ei..

12KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG4 UU No. 23 Tahun

2007 tentang Perkeretaapian

Diamanatkan pemisahan Badan Penyelenggara Prasarana dan Badan Penyelenggara Sarana Perkeretaapian

Kementerian Perhubungan

Penerbitan peraturan pelaksana

Desember 2011

5 UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

Percepatan pemisahan antara fungsi regulator (Otoritas Pelabuhan) dan operator (Badan Usaha)

Kementerian Perhubungan

Penerbitan peraturan pelaksana

Desember 2011

6 UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

Percepatan pemisahan antara fungsi regulator (Otoritas Bandara) dan operator (Badan Usaha)

Kementerian Perhubungan

Penerbitan peraturan pelaksana

Desember 2011

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 13: PAPARAN mp3ei..

13KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANG PENANGGUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

UNDANG-UNDANG7 UU No. 10 Tahun

2009 tentang Kepariwisataan

Amanat Pasal 9 UU No. 10 Tahun 2009

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Penetapan RPP Riparnas 2010-2025

Juni 2011 Paraf ke Kementerian terkait, yang belum adalah Kementerian Perhubungan baru kemudian disampaikan ke PresidenTelah ditetapkan Keppres Nomor 22 Tahun 2011 tentang BPPIMasa keanggotaan BPPI diatur dalam Kepmen No. 147/M/2011

Sesuai amanat UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Pasal 10

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Penerbitan Keppres tentang Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI)

Mei 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 14: PAPARAN mp3ei..

14KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANGGU

NGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH1 PP No. 38 Tahun 2003

tentang Pembebasan Bea Masuk Bahan Baku Impor Alutsista

Perluasan klasifikasi, semula hanya amunisi dan senjata diperluas menjadi amunisi, senjata, kendaraan tempur, pesawat, radar, kapal laut, dan alat optik.

Kementerian Keuangan

Revisi PP No. 38 Tahun 2003

Desember 2011

Finalisasi Draft RPP di Kementerian Keuangan

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 15: PAPARAN mp3ei..

15KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH2 PP No. 18 Jo. PP

No. 85 Tahun 1995

Penyesuaian dengan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang membedakan antara limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dengan limbah khusus dalam rangka mempermudah pemanfaatan limbah industri oleh industri maupun industri penghasil limbah sendiri guna meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Kemente-rian Lingkungan Hidup

Revisi PP No. 18 Jo. PP No. 85 Tahun 1995 atau penerbitan Kepmen LH

Juli 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 16: PAPARAN mp3ei..

16KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANG

PENANGGUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH3 PP No. 69 Tahun 1999

tentang Label dan Iklan Pangan

Labelisasi barang kemasan dalam bahasa Indonesia

Kementerian Perdagangan

Penerbitan Permen Perdagangan

Desember 2011

•Sedang dilakukan evaluasi oleh BPOM,

•Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Permendag No. 22/M/DAG/PER/5/2010 tertanggal 21 Mei 2010 yang diberlakukan 1 September 2010.

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 17: PAPARAN mp3ei..

17KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANGGU

NGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH4 PP No. 62 Tahun 2008

tentang Perubahan atas PP No. 1 Tahun 2007 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal “di bidang tertentu dan atau di daerah tertentu

Penetapan sub sektor baru sesuai prioritas MP3EI yang layak untuk menerima tax allowance (seperti untuk pajak gas coal bed methane yang IRRnya kurang menarik jika tanpa insentif)

Kementerian Keuangan

Revisi PP No. 62 Tahun 2008

Desember 2011

Draft RPP TELAH disampaikan ke Presiden

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 18: PAPARAN mp3ei..

18KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANG

PENANG-GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH

5 PP No. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan Suaka Alam

Perlunya aturan pelaksana yang lebih detail tentang pertambangan bawah tanah dalam rangka investasi geothermal (Perpres)

Kemente-rian Kehutanan

-Revisi PP No. 68 Tahun 1998

Desember 2011

6 PP No. 11 Tahun 2011 tentang Tanah Terlantar

Peraturan yang mengatur tentang percepatan pelaksanaan pemanfaatan lahan-lahan terlantar.

-BPN, -Kementerian. Dalam Negeri,

-Pemda

Penerbitan Peraturan Kepala BPN

Juli 2011 Sudah diterbitkan Peraturan Kepala BPN NO. 4/2010 tentang Penertiban tanah terlantar dan No. 5/2011 tentang Pendayagunaan tanah terlantar.

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 19: PAPARAN mp3ei..

19KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANG

PENANG-GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PEMERINTAH

7 PP No. 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan

Perlu peraturan teknis tentang jenis-jenis industri yang layak menerima pembebasan pajak (tax holiday).

Kementerian. Keuangan

Penerbitan Permen

Agustus 2011

8 PP No. 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik

Perlu peraturan teknis pengembangan dan budidaya benih Genetically Modified Organism (GMO) untuk tanaman pangan dan perkebunan sebagai penjabaran dari PP 21 Tahun 2005

-Kementerian. Pertanian

-Kementerian. Lingkungan Hidup

Penerbitan Permen Pertanian

Oktober 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (LANJUTAN)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 20: PAPARAN mp3ei..

20KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

NO REGULASI LATAR BELAKANG PENANGGUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PRESIDEN, KEPUTUSAN PRESIDEN, INSTRUKSI PRESIDEN1 Perpres No.13 Tahun 2010

Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Pengaturan tata cara pengadaan, mekanisme dan persyaratan unsolicited project¸ jaminan pemerintah serta pembebasan tanah.

-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Revisi Perpres No.13 Tahun 2010

Juli 2011 RPerpres telah diajukan ke Presiden untuk penetapan

2 Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN Tahun 2010-2014

Penerbitan peraturan Perundang-undangan yang mendorong pembangunan infrastruktur di Kawasan Indonesia Timur

Kementerian PU,

Kementerian Perhubungan

Penerbitan Perpres atau Inpres percepatan pembangunan KIT

Desember 2011

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 21: PAPARAN mp3ei..

21KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

NO REGULASI LATAR BELAKANG PENANGGUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PRESIDEN, KEPUTUSAN PRESIDEN, INSTRUKSI PRESIDEN3 RPerpres tentang

Penggunaan Kawasan Hutan Lindung untuk Penambangan Bawah Tanah.

Perlunya aturan pelaksana dari PP No. 68 tahun 1998 tentang Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan Suaka Alam dalam rangka investasi geothermal

Kementerian Kehutanan

Agustus 2011

•Telah terbit Perpres No. 28 Tahun 2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung untuk Penambangan Bawah Tanah

4 Penerbitan INPRES Moratorium Kehutanan

Penyelamatan hutan alam dan lahan gambut sebagai aplikasi dalam pelaksanaan REDD+

Kementerian Kehutanan

Juli 2011 •Telah terbit Inpres No. 10 Tahun 2011

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 22: PAPARAN mp3ei..

22KESDM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

NO REGULASI LATAR BELAKANG PENANGGUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN PRESIDEN, KEPUTUSAN PRESIDEN, INSTRUKSI PRESIDEN5 Revisi SKB Tiga Menteri

tentang PSO, IMO dan TAC Perkeretaapian

Penguatan pengaturan tentang PSO, IMO dan TAC Perkeretaapian dalam bentuk Perpres

-Kementerian Perhubungan

-Bappenas -Kementerian Keuangan

Penerbitan Perpres

Desember 2011

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 23: PAPARAN mp3ei..

23KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN MENTERI

1 PMK 67 Tahun 2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar (BK)

Peninjauan kembali tarif BK serta mekanisme pengembalian dana BK untuk pengembangan sektor yang bersangkutan melalui mekanisme DIPA. Khususnya yang terkait dengan penerapan BK progresif untuk Kelapa Sawit, Karet, Kakao, termasuk industri turunannya (contohnya industri biodiesel); dan PPN yang terintegrasi agar tidak ada lagi pajak ganda (double taxation).

-Kementerian. Keuangan,

-KementeriaN Perdagangan,

-Kementerian Perindustrian

Revisi PMK 67 Tahun 2010

Agustus 2011

PMK revisi PMK 67/PMK.011/2011 telah ditandata-ngani Menkeu dan sedang diproses pengundang-annya di Kementerian Hukum dan HAM

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 24: PAPARAN mp3ei..

24KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN MENTERI

2 - Perlu adanya peraturan yang mengatur tentang insentif/fasilitasi yang membuka peluang untuk percepatan masuknya investasi industri olahan di sentra-sentra produksi pertanian, peternakan, perikanan.

•Kementerian. Keuangan, •Kementerian.

Pertanian•Kementerian.

Kelautan Perikanan

Penerbitan Permenkeu

Agustus 2011

3 PMK No. 107 Tahun 2009 tentang Pembebasan Bea Masuk untuk Keperluan Hankam

Perlunya pembebasan Bea Masuk untuk keperluan Hankam, yang semula harus didukung data kontrak (RIB) diubah menjadi rencana produksi yang disahkan oleh Kemenhan.

Kementerian Keuangan

Revisi Permenkeu

Desember 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 25: PAPARAN mp3ei..

25KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN MENTERI

4 PMK No. 241 Tahun 2010 tentang Pembebanan Tarif Bea Masuk untuk Bahan Baku dan Barang Modal Industri Manufaktur, Farmasi, Kosmetika, Obat Tradisional, dan Mesin Peralatan Grafika.

Tarif Bea Masuk untuk bahan baku dan barang modal lebih tinggi daripada barang jadi.

Kemente-rian Keuangan

Revisi Permenkeu

Agustus 2011

PMK revisi PMK 67/PMK.011/2011 telah ditandatangani Menkeu dan sedang diproses pengundangannya di Kementerian Hukum dan HAM Surat ke tim kerja Kepresidenan tembusan ke Menkeu bahwa tanggung jawab PMK ini ada di Menkeu bukan di Kementerian Perdagangan

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 26: PAPARAN mp3ei..

26KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN

WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN MENTERI

5 PMK No. 140 Tahun 2007 tentang Impor Sementara

Dibutuhkan pembebasan Bea Masuk bagi kendaraan atau sarana pengangkut yang digunakan sendiri oleh wisatawan mancanegara dan pemasukan barang pendukung kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Kementerian Keuangan

Revisi Permenkeu

Desember 2011

Telah dibahas dan dirapatkan antara DJBC, BKF dan Biro Hukum Kemenkeu.

6 RPMK tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan (RPMK Tax Holiday).

Perlunya PMK tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan (RPMK Tax Holiday) untuk mendorong investasi sebagai aturan pelaksana dari PP No. 94 Tahun 2010

Kementerian Keuangan

Agustus 2011

Sudah terbit PMK No. 130/PMK.011/ 2011 tanggal 15 Agustus 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 27: PAPARAN mp3ei..

27KESDM

NO REGULASI LATAR BELAKANGPENANG-

GUNGJAWAB

TARGET

KELUARAN

WAKTU(Bln/Thn) Capaian

PERATURAN MENTERI

7 Penerbitan Permen tentang penjabaran PP No. 21/2005 tentang Keanekaragaman Hayati Produk Rekayasa Genetik

Peraturan teknis pengembangan dan budidaya benih untuk tanaman pangan dan perkebunan

Kementerian Pertanian dan KLH

Permen Oktober 2011

B. REGULASI SEKTOR LAINNYA (Lanjutan)

II. REKAPITULASI TERKAIT DENGAN STATUS REGULASI KORIDOR KALIMANTAN

Page 28: PAPARAN mp3ei..

28KESDM

III. PROGRAM KERJA SUB TIM REGULASI

No Kegiatan Tahun

Keterangan2011 2012 2013 2014

1 Identifikasi Permasalahan regulasi yang menghambat pelaksanaan MP3EI

X X X X Proses identifikasi debottlenecking regulasi terus dilakukan sepanjang tahun terhadap proyek-proyek yang tidak jalan karena hambatan regulasi.

2 Penyampaian Rencana Aksi penyelesaian debottlenecking regulasi

M II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannya

Masing-masing Kementerian menyusun rencana aksi penyelesaian debottlenecking regulasi

3 Penyampaian progres laporan penyelesaian debottlenecking berdasarkan rencana aksi yang telah disusun

M II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannya

Laporan penyelesaian debottlenecking regulai di sampaikan kepada Ketua Tim Koridor Kalimantan setiap 2 minggu pada rapat Tim Kerja di Kementerian Pertanian

4 Pembahasan permasalahan regulasi lintas sektor pada Rapat Sub Tim Kerja

M II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannyaM II dan IV setiap bulannya

Rapat Tim Kerja minimal 1 kali dalam 2 minggu di Kantor Kementerian Pertanian

Page 29: PAPARAN mp3ei..

29KESDM

www.esdm.go.id

Page 30: PAPARAN mp3ei..

30KESDM

LAMPIRAN

Page 31: PAPARAN mp3ei..

31KESDM

6 (ENAM) KORIDOR EKONOMI INDONESIA DAN

TEMA PEMBANGUNAN TIAP KORIDOR

Page 32: PAPARAN mp3ei..

32KESDM

Nilai Tambah Sektor ESDM1. Migas Meningkatkan eksplorasi dalam rangka menambah cadangan baru dan

meningkatkan produksi.2. Batubara Meningkatkan produksi dgn membangun infrastruktur yg dapat mencapai

tambang di pedalaman dan meningkatkan nilai tambah batubara3. Bauksit Pembangunan, pengolahan an pemurnian bauksi di Kabupaten Mempawah an kab,

Sanggau (nilai investasi US$ 1,45 miliar.4. Pengolahan Tembaga di Bontang (nilai investasi US$ 700 juta).5. Pengolahan Bijih besi di Batu Licin, Kalsel (nilai investasi US$ 800 juta)

KORIDOR EKONOMI KALIMANTANCadangan dan Potensi • Cadangan Minyak Bumi 670 juta barel • Cadangan Gas Bumi 18,3 triliun kaki kubik• Cadangan Batubara 9,5 miliar ton • Cadangan Bijih Besi 2,2 juta ton• Cadangan Bauksit 142 juta ton• Potensi Tenaga Air 21.600 MW

"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional"

Infrastruktur :Infrastruktur minerba• Pelabuhan Sungai Fasilitas Barge Loading Pelabuhan yang menghubungkan Rel Kereta Api

untuk membawa batubara melalui sungai; Sungai Barito dan Mahakam• Rel Kereta Api Dibutuhkan untuk membuat pertambangan batubara di pedalaman layak

secara ekonomi; Kal-TengInfrastruktur Listrik • Tambahan infrastruktur ketenagalistrikan dari tahun 2011-2015 terdiri dari: Pembangkit 2.160

MW; Transmisi 5.346 kms; Gardu Induk 1.720 MVA; Jaringan Tegangan Menengah 10.810 kms; Jaringan Tegangan Rendah 9.907 kms; Gardu Distribusi 898 MVA

• Kebutuhan investasi USD 4,08 miliar, dengan rinciannya adalah pembangkitan USD 3,1 miliar, jaringan transmisi USD 368 juta, gardu induk USD 137 juta dan sistem distribusi USD 460 juta.

Infrastruktur migas• Pembangunan SPBG di Balikpapan• Pembangunan Jaringan Gas di Tarakan, Bontang, Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong• Upgrading SPBU BBM Subsidi ke SPBU Non-subsidi• Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan Stasiun Pengangkutan dan

Penyimpanan Bulk Elpiji (SPPBE) di beberapa Kabupaten yang terkonversi mitan ke elpiji.

Page 33: PAPARAN mp3ei..

33KESDM

MEKANISME KERJA SUB TIM REGULASI1. Setiap anggota tim kerja dalam koridor Kalimantan melakukan kegiatan inventarisasi

permasalahan hambatan regulasi untuk disampaikan ke sekretariat KP3EI Koridor Kalimantan dan Sekretariat Tim Regulasi Koridor Kalimantan (Ditjen Mineral dan Batubara).

2. Penyampaian inventarisasi hambatan regulasi setiap 2 minggu kepada Sekretariat Sub Tim Regulasi (Ditjen Mineral dan Batubara) dan ditembuskan ke Sekretariat Koridor Kalimantan.

3. Setiap Kementerian yang menyampaikan inventarisasi hambatan regulasi harus menyusun rencana aksi penyelesaian debottlenecking regulasi kepada Sekretariat KP3EI Koridor Kalimantan dan Sekretariat Sub Tim Regulasi Koridor Kalimantan (Ditjen Mineral dan Batubara).

4. Progres laporan penyelesaian debottlenecking akan disampaikan Ketua Sub Tim Regulasi kepada Ketua Tim Koridor Kalimantan setiap 2 minggu sekali pad rapat Tim Kerja Koridor Kalimantan di Kementerian Pertanian.

5. Permasalahan debottlenecking yang lintas sektor akan dibahas dalam rapat – rapat tim kerja setiap 2 minggu sekali di kantor Kementerian Pertanian