pendahuluan kolesterol

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam tubuh, misal kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D.Kolesterol disintetis di dalam tubuh dari asetil-KoA membentuk mevalonat melalui sebuah jalur yang kompleks (Murray, 2002).Kolesterol penting bagi metabolisme tubuh. Kebutuhan tubuh akan kolesterol dapat diperoleh dari sintetis yang dilakukan hati maupun dari asupan makanan. Tubuh membutuhkan kolesterol, kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati. Sekitar 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dalam hati, sedangkan sisanya 30 % merupakan sumbangan dari konsumsi produk hewani seperti jeroan, otak, kuning telur,daging, hasil perikanan seperti; kerang, kepiting, siput, udang, dan lain-lain (Netzer, 1994). Aterosklerosis terjadi karena kadar kolesterol dalam darah meningkat dan menumpuk pada dinding arteri atau pembuluh darah. Penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang disebut plak, membuat dinding pembuluh darah menjadi sempit, keras dan kaku sehingga tidak ada lagi sisa ruangan untuk aliran darah, tekanan darah naik dan berakibat pada serangan

description

kolesterol

Transcript of pendahuluan kolesterol

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam tubuh, misal kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D.Kolesterol disintetis di dalam tubuh dari asetil-KoA membentuk mevalonat melalui sebuah jalur yang kompleks (Murray, 2002).Kolesterol penting bagi metabolisme tubuh. Kebutuhan tubuh akan kolesterol dapat diperoleh dari sintetis yang dilakukan hati maupun dari asupan makanan. Tubuh membutuhkan kolesterol, kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati. Sekitar 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dalam hati, sedangkan sisanya 30 % merupakan sumbangan dari konsumsi produk hewani seperti jeroan, otak, kuning telur,daging, hasil perikanan seperti; kerang, kepiting, siput, udang, dan lain-lain(Netzer, 1994).Aterosklerosis terjadi karena kadar kolesterol dalam darah meningkat dan menumpuk pada dinding arteri atau pembuluh darah. Penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang disebut plak, membuat dinding pembuluh darah menjadi sempit, keras dan kaku sehingga tidak ada lagi sisa ruangan untuk aliran darah, tekanan darah naik dan berakibat pada serangan jantung dan pendarahan otak. Banyak obat sintetik yang beredar tetapi kurang terjangkau oleh masyarakat umum karena harga yang relatif mahal dan cenderung menimbulkan efek samping obat yang merugikan. Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai tingkat kolesterol yang lebih tinggi dari normal. Hiperkolesterolemia yang dihasilkan dari perubahan metabolik kolesterol, merupakan penyebab utama dari gangguan kardiovaskular, seperti atherosclerosis dan penyakit jantung koroner (Tzu-Li Lin, et al, 2007) Hiperkolesterolemia akan mengakibatkan terbentuknya Plaque timbunan kolesterol bagian dari Low Density Lipoprotein (LDL), sel otot, beberapa protein, dan kalsium yang akan menghambat aliran darah dalam pembuluh darah dengan cara mempersempit pembuluh darah, mengeraskan dinding pembuluh darah dan menutup pembuluh darah (Wardlaw, 2003). Ketika penimbunan dalam darah ini menjadi cukup besar, kolesterol menghambat aliran darah yang kemudian menimbulkan hipertensi.

BAB IILANDASAN TEORI

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik, terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid. Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol (Montgomery, 1993).Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum untuk steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu (Page, 1985).Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber untuk sintesa hormon steroid. Kolesterol dieksresikan ke dalam empedu sebagai kolesterol yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam bentuk larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid. Kolesterol yang dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma dengan asam lemak yang berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester kolesterol ini bias diangkut ke lipoprotewin lain oleh penukaran dengan trigliserida.Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim hepar, karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat defisiensi LCAT yang jarang, pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam plasma dan jaringan (Baron, D.N 1990).

1.1. Jenis-jenis kolestrolLipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnyayang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi. Kelima fraksi tersebutadalah kilomikron, very low density lioprotein (VLDL), intermediatedensity lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoproteinhigh (HDL).1. Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar danmengandung Apo-B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jamsejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di dalam plasma.Adanya kilomokron sewaktu puasa dianggap abnormal (Dalimartha,2008). 2. Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol jahat adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembulu darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembulu darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha, 2010).3. High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa oleh LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali. Dengan membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya plak dipembulu darah yang dapat mengganggu peredaran darah dan membahayakan tubuh. Karena itu kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik (Graha, 2010).4. Very Low Density Lioprotein (VLDL)Dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo-B100. VLDL mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol(Dalimartha, 2008).5. Intermediate Density Lipoprotein (IDL)Juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%).IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga VLDL sisa (Dalimartha, 2008).1.2. Pembentukan Kolesterol

Kolesterol merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi kolesterol bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke(Indica, 2010). Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL(Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkutkembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalahApo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat"karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluhdarah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluhdarah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yangmembentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat (Parker, 2010).

Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama, antara lain:1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA).2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2. 4. IPP diubah menjadi squalene 5. Squalene diubah menjadi kolesterol.