Makalah kolesterol dan antikolesterol
-
Author
mina-audina -
Category
Education
-
view
1.334 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Makalah kolesterol dan antikolesterol

KOLESTEROL DAN ANTIKOLESTEROL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakologi Sistem Organ
Disusun Oleh:
1. Mina Audina (31113030)
2. Ms. Rochmatin S (31113031)
3. Nadhya Dwi Yanti (31113032)
4. Nikken Nurul R (31113033)
5. Nova Mardiana (31113034)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lipid atau lemak merupakan suatu zat yang kaya akan energi dan berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredardi dalam
tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Fungsi lemak adalah sebagai sumber
energi, pelindung organ tubuh, pembentuk sel, sumber asamlemak esensial, alat angkut
vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai
pelumas dan memelihara suhu tubuh. Menurut ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan menjadi: lipid
sederhana, lipid majemuk dan lipid turunan (Poedjiadi 1994; Mayes, 2003)
.Lemak adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di
hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga
melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak
merupakan komponen pentingdari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-
sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.
Lemak mengikat dirinyapada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah;
gabungan antara lemak danprotein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama
adalah:
1. Kilomikron
2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
3. LDL (Low Density Lipoproteins)
4. HDL (High Density Lipoproteins)
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL,
HDL, Total kolesterol dan Trigliserida dari hati, kolesterol di angkut olehlipoprotein
yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang
memlliki komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL iniakan
menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain sepertisel
makrofag, kemudian membawanya ke hati. VLDL (Very Low Density Lipoprotein )
adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi
LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling banyak dan
akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan sepertidinding pembuluh darah.
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke
dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari
pada HDL sehingga ia akan mengambang didalam darah. Protein utama yang membentuk LDL
adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai
lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari
dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yangmembentuk
HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan
mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein
adalahprediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan
perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari
LDL dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat terkait denganpenyakit
kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara
HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara genetikal, tetapi dapat diubah dengan
pengobatan, pemilihan makanan dan faktor lainnya.
Dari latar belakang tersebut makalah kami mengangkat pembahasan tentang
kolesterol dan antikolesterol.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pembentukkan kolesterol?
2. Bagaimana proses ekskresi kolesterol?
3. Apa yang dimaksud kolesterol LDL dan HDL?
4. Bagaimana gejala dan resikonya bila kolesterol tinggi?
5. Apa yang menyebabkan kolesterol tinggi?
6. Apa sajakah makanan pantangan kolesterol?
7. Apa sajakah makanan penurun kolesteroil?
8. Bagaimana penggolongan obat-obat antikolesterol?
9. Bagaimna mekanisme obat antikolesterol?
10. Siapa sajakah yang dapat meminum obat antikolesterol?
11. Bagaimana mekanisme kerja dan metode pembuatan ekstrak etanol daun cerme sebagai
antikolesterl?
C. Tujuan Makalah
Tujuan umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca
mampu mengetahui tentang kolesterol dan antikolesterol tersebut.
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan wawasan kolesterol dan antikolesterol. Secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah wawasan dan pengetahuan khususnya
kolesterol dan antikolesterol .
2. Pembaca/dosen, sebagai media informasi tentang kolesterol dan antikolesterol
secara teoritis maupun secara praktis.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kolesterol
Gambar Struktur Kolesterol
1. Pembentukan Kolesterol
Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam
tubuh, misal kortikosteroid, asam empedu dan vitamin D. Kolesterol disintetis
di dalam tubuh dari asetil-KoA membentuk mevalonat melalui sebuah jalur yang
kompleks. Lipid di dalam tubuh diperoleh melalui dua cara yaitu melalui jalur
eksogen (lipid dari asupan makanan) dan melalui jalur endogen (lipid berasal dari
sintesis kolesterol oleh hati). Jalur eksogen dimulai dari trigliserida atau asam lemak
dan kolesterol yang berasal dari makanan masuk ke dalam saluran pencernaan.
Selanjutnya trigliserida dan kolesterol dalam usus dikemas dalam bentuk partikel
besar lipoprotein yang disebut kilomikron. Kilomikron akan membawa trigliserida
dan kolesterol ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam kilomikron
mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase sehingga terbentuk asam lemak bebas dan
sisa-sisa kilomikron. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk
diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sisa-sisa kilomikron akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Kolesterol atau trigliserida yang dihasilkan oleh hati akan diangkut ke jaringan
adiposa melalui jalur endogen. Lipoprotein yang berperan dalam jalur ini adalah VLDL yang

selanjutnya terhidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL. Sebagian IDL masuk ke hati dan
separuh lainnya diubah menjadi LDL. Partikel LDL yang banyak mengandung kolesterol ester
akan diserap oleh sel-sel jaringan selain hati melalui reseptor LDL yang terdapat di
permukaan sel. Sebagian besar kolesterol dalam partikel LDL akan dikonversi
menjadi HDL oleh enzim lesitin kolesterol asil transferase (LCAT) untuk diangkut ke
hati dan disirkulasikan kembali. LCAT menyebabkan teresterifikasinya kolesterol
bebas pada partikel LDL dan memberikan efek kebalikan pada transpor kolesterol
dengan melibatkan lipid transfer protein (LTP).
2. Ekskresi Kolesterol
Kolesterol yang berlebihan diekskresi dari hati ke dalam empedu sebagai kolesterol atau
garam empedu. Garam empedu akan disekresikan ke dalam usus, berfungsi sebagai
detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian kolesterol lainnya
dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu. Pada
akhirnya, kilomikron yang tersisa (lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh
hati. Sepertiga dari seluruh kolesterol dalam tubuh diserap dari makanan melalui sistem pencernaan,
namun sebagian besar kolesterol disintesis dalam tubuh, terutama di hati dan usus selain
di dalam sel-selpermukaan dan jaringan. Kolesterol diproduksi di hati lewat sintesis
kolesterol pada sitosol dan disempurnakan pada retikulum endoplasma. Seluruh kolesterol
disintesis dari asetil-KoA yang membentuk mevalonat melewati reaksi penting yang
membatasi laju lintasan tersebut dan dikatalisis oleh enzim HMG-KoA (3-hidroksi-3-
metilglutaril koenzim A) reduktase. Unit isoprenoid lima-karbon terbentuk dari mevalonat.
Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk skualen. Skualen mengalami
kondensasi untuk membentuk senyawa induk steroid ianosterol yang setelah
mengalami kehilangan tiga gugus metilnya membentuk kolesterol.
3. Kolesterol LDL dan HDL
Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol
jahat adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di
dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol

lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembuluh darah pada saat transportasi
dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk
tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembuluh
darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit
pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha,
2010).
Tabel. Klasifikasi Kadar LDL (NCEP-ATP III 2001)
Kadar LDL Kategori
<100 mg/Dl Optimal
100-129 mg/Dl Hampir Optimal
130-159 mg/dL Batas Atas
160-189 mg/Dl Tinggi
>190 mg/Dl Sangat Tinggi
High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol
baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung
banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa oleh
LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali. Dengan
membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka HDL membantu
mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya plak dipembuluh darah
yang dapat mengganggu peredaran darah dan membahayakan tubuh. Karena itu
kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik
Tabel. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP-ATP III 2001)
Kadar HDL Kategori
< 40 mg/Dl Rendah
≥ 60 mg/dL Tinggi
4. Gejala dan Resiko Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol tinggi biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala
khusus. Banyak orang tidak tahu bahwa kadar kolesterol mereka terlalu tinggi. Setiap
orang berusia 20 tahun atau lebih seharusnya memeriksakan kadar kolesterol mereka
setiap lima tahun. Hal ini bertujuan untuk memantau jangan sampai meningkatnya
kadar kolesterol menimbulkan resiko kesehatan lain. Jika kadar kolesterol tinggi,
maka harus dilakukan pemeriksaan secara rutin dan lebih sering. Berkonsultasi
dengan dokter untuk menentukan seberapa sering pemeriksaan dilakukan.
Tidak adanya gejala kolesterol tinggi
merupakan indikasi bahwa kondisi tersebut bukanlah merupakan penyakit. Tetapi hal
tersebut dapat mengakibatkan berbagai penyakit serius, seperti kardiovaskular
(penyakit jantung dan pembuluh darah), angina, stroke, dan stroke mini yang dikenal
sebagai serangan iskemik transient (TIA).
Dokter akan mengambil sampel darah dari vena kemudian
melakukan pemeriksaan sampel darah tersebut di laboratorium untuk mengetahui
kadar kolesterol dalam darah.Jika kadar kolesterol dalam darah dinyatakan tinggi dan
tidak segera diobati, hal itu berpotensi menyebabkan Aterosklerosis. Aterosklerosis
adalah pengerasan pada dinding arteri, merupakan penyakit berbahaya. Hal ini dapat
mepersempit bahakan memblokir aliran darah yang melalui arteri. Dalam kasus yang
parah, ini dapat menimbulkan beberapa penyakit serius, antara lain angina, serangan
jantung, serta komplikasi serius lainnya Pada orang yang memiliki sejarah
keluarga dengan masalah kolesterol, tidak jarang tingginya kadar kolesterol darah
menimbulkan bercak kuning tebal, yang disebut xanthomas, merupakan endapan
kolesterol, biasanya di sekitar mata atau di tempat lain pada kulit.
5. Penyebab Kolesterol Tinggi
Penyebab kadar kolesterol dalam darah tinggi
a) Pola makan yang buruk
Makanan tidak sehat yang paling berperan meningkatkan kadar kolesterol
LDL adalah makanan yang mengandung lemak jenuh dan asam lemak trans.

Lemak jenuh ditemukan dalam produk hewani - seperti daging sapi,
domba, babi, mentega, krim, es krim, susu, keju, kuning telur, dan
makanan yang dibuat dengan produk ini.
Asam lemak trans yang ditemukan dalam makanan yang digoreng,
dipanggang komersial (donat, cookies, crackers), makanan olahan, dan
margarin.
b) Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kolesterol LDL tinggi. Di sisi
lain, olahraga teratur dapat meningkatkan kolesterol baik, menurunkan kolesterol
jahat, menurunkan risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan.
c) Kelebihan berat badan
Orang gemuk atau kelebihan berat badan biasaya tidak memiliki HDL
(kolesterol baik) dalam jumlah cukup, dan LDL (kolesterol jahat) maupun
trigliserida biasanya terlalu tinggi. Selain itu, obesitas meningkatkan risiko
tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, yang berhubungan dengan penyakit
jantung.
d) Usia lebih tua
Kadar kolesterol cenderung meningkat baik pada pria maupun wanita ketika
mereka semakin tua. Meningkatnya kada kolesterol akan mrningkatkan resiko
seseorang mengalami penyakit jantung. Hingga saat ini, penyakit jantung merupa
kan penyebab kematian tertinggi.
Pria - rata-rata mengalami penyakit jantung 10-15 tahun lebih awal dari
wanita. Pria memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung
pada usia yang lebih muda daripada wanita.

Wanita - setelah menopause, kadar kolesterol meningkat secara signifikan.
LDL kolesterol meningkatkan dan HDL kolesterol menurun pada fase ini,
hal ini tentu saja akan meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung.
e) Keturunan
Genetika memainkan peran penting dalam menentukan tingkat kolesterol
darah seseotang. Anak-anak dan remaja harus mendapatkan pemeriksaan
kolesterol jika anggota keluarga ada yang mengalami penyakit jantung dini atau
kadar kolesterol total yang lebih besar dari 240 mg/dL. Penyakit jantung dini
yang dimaksud adalah penyakit jantung yang dialami ayah, kakak, paman, atau
kakek sebelum usia 55, atau seorang ibu, saudara perempuan, bibi, atau nenek
sebelum usia 65.
f) Penyebab lain kolesterol tinggi
Diabetes tipe 2, Stres, Hypothyroidism, Penyakit ginjal, Penyakit hati,
Beberapa obat (progestin, steroid), Sindrom ovarium polikistik.
6. Makanan Pantangan Kolesterol
Rekomendasi diet untuk menurunkan kolesterol adalah menghilangkan atau
setidaknya membatasi makanan mengandung lemak jenuh, lemak trans, kolesterol,
dan karbohidrat olahan.
a) Lemak jenuh: Makanan ini biasanya ditemukan dalam makanan hewani,
termasuk daging, mentega, produk whole-milk dairy (termasuk yogurt, keju,
es krim), kulit unggas. Lemak jenuh juga ditemukan di beberapa makanan
nabati tinggi lemak, termasuk minyak sawit. The Nurses Health Study
melakukan penelitian, melibatkan lebih dari 80.000 peserta. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa lemak jenuh meningkatkan risiko penyakit arteri
koroner. Sejumlah penelitian lain telah menunjukkan bahwa mengganti lemak
jenuh dengan minyak zaitun atau kacang (lemak tak jenuh tunggal), dapat
mengurangi kolesterol LDL secara signifikan.
b) Lemak Trans: Lemak ini dikembangkan di laboratorium untuk meningkatkan
umur simpan makanan olahan. Tapi kalori lemak trans lebih berbahaya

daripada lemak jenuh. Kebanyakan margarin mengandung lemak trans, selain
itu lemak trans banyak ditemukan dalam berbagai makanan kemasan.
Mengganti kalori dari lamak trans dengan minyak zaitun atau minyak sayu,
dapat mengurangi resiko penyakit jantung hingga 53%. Bagi penderita
kolesterol, menghindari konsumsi lemak trans merupakan langkah efektif
menurunkan kadar kolesterol.
c) Makanan kaya kolesterol: Tentu saja bagi penderita kolesterol tinggi,
makanan tinggi kolesterol harus dihindari, jika Anda tidak menginginkan
kadar kolesterol naik. Beberapa makanan kaya kandungan kolesterol antara
lain kuning telur, kerang, hati, daging, serta organ lain.
7. Makanan Penurun Kolesterol
Pada dasarnya, makanan penurun kolesterol adalah makanan dengan
kandungan serat tinggi, omega 3, lemak tak jenuh, minyak ikan, serta beberapa zat
penting lain.
a) Serat larut: Serat larut dapat berperan sebagai penurun kolesterol dengan
cara mengikat kolesterol kemudian membawa serta mengeluarkan dari tubuh
melalui sistem pencernaan. Hal ini juga dapat mengurangi penyerapan
kolesterol oleh usus. Penelitian telah menunjukkan bahwa makan tambahan 5
sampai 10 gram serat larut setiap hari dapat menurunkan kolesterol LDL
sebesar 3 sampai 5 persen. Oleh karena itu, seorang penderita kolesterol tinggi
sebaiknya mengkonsumsi beberapa makanan kaya serat larut setidaknya 5
gram setiap hari. Beberapa makanan dengan kandungan serat larut tinggi
meliputi oatmeal, barley, lentil, kubis brussel, kacang polong, kacang-
kacangan, apel, blackberry, pir, kismis, jeruk, jeruk nipis, kurma, buah ara,
plum, aprikot, brokoli, dan ubi jalar.
b) Omega-3 lemak dan lemak tak jenuh tunggal. Lemak omega-3 dan lemak
tak jenuh tunggal sebenarnya baik untuk kesehatan jantung. Omega-3 maupun
lemak tak jenuh tunggal juga merupakan senyawa yang cukup efektif sebagai
penurun kolesterol. Para ilmuwan menemukan manfaat dari lemak tak jenuh

tunggal, terutama dalam minyak zaitun, dikenal sebagai minyak sehat dari
daerah Mediterania. Orang yang menggunakan minyak zaitun secara rutin,
biasanya memiliki resiko lebih rendah terhadap penyakit arteri koroner.
Mengganti lemak jenuh, karbohidrat olahan berkualitas rendah, dengan
minyak zaitun dapat menurunkan LDL-kolesterol serta meningkatkan HDL-
Kolesterol. Dengan demikian, minyak zaitun memiliki khasiat cukup ampuh
sebagai makanan penurun kolesterol. Makanan terbaik untuk lemak tak jenuh
tunggal meliputi: Minyak zaitun, minyak canola, alpukat, kacang macadamia,
hazelnut, pecan, almond, kacang tanah, kacang mete, kacang pistachio, selai
kacang, dll.
c) Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3. Dalam beberapa studi
selama 15 tahun terakhir, orang-orang dengan menu diet tinggi omega-3
memiliki 30 sampai 40 persen penurunan resiko penyakit jantung. Omega-3
tampaknya mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah tinggi,
menurunkan trigliserida, membantu untuk membuat darah lebih cair, tidak
mudah menempel sehingga kemungkinan membeku lebih kecil. Selin itu,
omega-3 juga berkhasiat meningkatkan kolesterol HDL. Dengan
meningkatnya kadar kolesterol HDL, secara tidak langsung omega-3 juga
berperan sebagai penurun kolesterol LDL. Jadi omega-3 mempengaruhi
hampir setiap faktor risiko penyakit jantung. Makanan mengandung omega-3
tinggi antara lain ikan seperti salmon liar, sarden, teri, mackerel (bukan raja),
atau dapat juga dengan kapsul minyak ikan.
d) Sterol atau stanol: Kedua jenis senyawa tersebut merupakan senyawa alami
yang ditemukan dalam jumlah kecil dalam membran sel tanaman, termasuk
buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sterol ditemukan
dalam jumlah relatif tinggi dalam kacang pistachio, biji bunga matahari, biji
wijen, dan gandum. Sterol dan stanol memiliki pengaruh yang hampir sama
terhadap tubuh manusia.

Baik sterol maupun stanol memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol,
senyawa ini bersaing dengan kolesterol untuk akses ke reseptor di usus kecil.
Baik sterol maupun stanol cukup efektif memblokir akses kolesterol.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kedua jenis senyawa ini telah terbukti
berperan ampuh sebagai penurun kolesterol yang diserap oleh usus kecil
sekitar 50 persen.
e) Alkohol: Penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dalam jumlah
moderat (tidak lebih dari satu porsi per hari untuk wanita, dan dua porsi per
hari untuk pria) dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner sekitar 25
persen, dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung sekitar 12
persen. Alkohol juga meningkatkan kolesterol HDL. Namun, penggunaan
alkohol dapat menimbulkan efek samping, oleh karena itu, berkonsultasilah
pada dokter sebelum menggunakannya.
B. Antikolesterol
1. Mekanisme Antikolesterol
Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipidplasma.
Tindakan menurunkan lipid plasma merupakan salah satu tindakan yang ditujukan
untuk menurunkan risiko aterosklerosis. Obat-obatan penurun kolesterol yang dijual
secara komersial sudah banyak jenisnya di pasaran. Obat penurun kolesterol tersebut
dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu :
a) resin pengikat empedu yang bekerja dengan cara mengikat asam empedu diusus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah, contoh obat ini adalah
kolesteramin dan kolestipal.

b) penghambat sintesis lipoprotein yang bekerja dengan cara mengurangi kecepatan
pembentukan VLDL dan meningkatkan HDL, contoh obat ini adalah niasin.
c) penghambat HMG-KoA reduktase atau golongan statin yang bekerja dengancara
menghambat secara kompetitif enzim HMG-KoA reduktase, contoh obat
iniadalah fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin, dan atorvastatin.
d) derivat asam fibrat yang bekerja dengan cara meningkatkan aktivitaslipoprotein lipase,
contoh obat ini adalah siprofibrat, simfibrat, bezafibrat, klofibrat,fenofibrat,
dan gemfibrosil.
2. Penggolongan Obat Antikolesterol
Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan kelebihan lipida darah
(Hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk :
1. Menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan
2. Meningkatkan perombakan (katabolisme) lipoprotein dalam plasma
3. Mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh
Obat-obat dapat digunakan tunggal atau
kombinasi, tetapi harus disertai diet rendah lipid,
terutama kolesterol dan lemak jenuh. Penggolongan
obat-obat kolesterol adalah :
a) Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)
Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan
lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam klinik
terbatas karena efek samping yang tidak
menyenangkan. Mekanisme kerja : Niasin
merupakan vitamin larut air, menghambat lipolisis
trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam
lemak bebas digunakan sebagai bahan sintesis
trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk sintesis VLDL. VLDL
selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat

menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan
LDL). Penggunaan niasain akan meningkatkan kadar HDL, selanjutnya dengan
meningkatkan sekresi aktivator plasminogen jaringan dan menurunkan fibrinogen
plasma, niasin dapat mengubah beberapa disfungsi sel endotel penyebab trombosis
yang berkaitan dengan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis.
Penggunaan : berdasarkan atas kemampuannya menurunkan kadar plasma kolesterol
dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan
VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga merupakan obat antihiperlipidemia
paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.
b) Derivat Asam Fibrat
Obat ini menurunkan kadar trigliserida darah. Obat ini
sedikit menurunkan kadar kolesterol. Digunakan
terutama untuk menurunkan VLDL pada
hiperlipidemia tipe IIb, III dan V. Mekanisme kerja :
memacu aktivitas lipase lipoprotein, sehingga
menghidrolisis trigliserida pada kilomikron dan
VLDL, sehingga mempercepat pengeluaran partikel-
partikel dalam plasma. Fibrate monoterapi efektif
dalam mengurangi VLDL, namun kenaikan timbal
balik dalam LDL dapat terjadi dan nilai kolesterol
total mungkin tetap relatif tidak berubah. Konsentrasi
HDL plasma akan naik 10% sampai 15% atau lebih
dengan fibrate. Gemfibrozil mengurangi sintesis
VLDL dan, pada tingkat lebih rendah, apolipoprotein B dengan peningkatan
bersamaan dalam tingkat penghapusan lipoprotein trigliserida-kaya dari plasma.
Clofibrate kurang efektif dibandingkan gemfibrozil atau niasin dalam mengurangi
produksi VLDL. Termasuk golongan ini adalah Klofibrat, Bezafibrat dan
Gemfibrozil.

c) Resin Pengikat Asam Empedu
Mekanisme kerja : obat ini merupakan resin (damar) penukar ion yang
bersifat basa, yang mempunyai afinitas tinggi terhadap asam empedu. Asam empedu
akan diikat oleh resin ini, membentuk senyawa yan tidak larut dan tak dapat
direabsorbsi untuk selanjutnya diekskresi melalui feses. Dengan demikian ekskresi
asam empedu yang biasanya sedikit akibat peredaran darah enterohepatik, dapat
ditingkatkan hampir 10 kalinya. Kekurangan asam empedu didapat dari sintesis baru
dari kolesterol (yang terdapat dalam LDL), dengan demikian kadar LDL plasma
menurun.
Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin)
adalah obat-obat pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe IIa dan IIb.
Contoh obat golongan ini adalah Kolesteramin dan Kolestipol.
d) Probukol

Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka
obat ini tidak disukai. Namun sifat antioksidannya
penting dalam menghambat aterosklerosis.
Mekanisme kerjanya dengan menghambat oksidasi
kolesterol, sehingga terjadi penguraian LDL-
kolesterol yang teroksidasi oleh makrofag. Makrofag
yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel busa yang
menempel pada vaskular dan merupakan dasar
pembentukan plak pada aterosklerosis. Dengan
demikian, pencegahan oksidasi kolesterol akan
menghambat perkembangan aterosklerosis.
Penggunaan : pada hiperkolesteromia tipe IIa dan
IIb, meskipun kurang dari resin yang mengikat asam
empedu. Obat ini digunakan jika antihiperlipidemia
lain tidak efektif.
Contoh obat golongan ini adalah vitamin E, vitamin C, vitamin A, dan antioksidan
lain.
e) Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril Koenzim A) Reduktase
Mekanisme kerjanya yaitu statin
menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl
koenzim A (HMG-CoA) reduktase,
mengganggu konversi HMG-CoA ke
mevalonate, tingkat-membatasi proses
biosintesis kolesterol. Mengurangi sintesis
LDL dan katabolisme disempurnakan melalui
reseptor LDL. LDL berfungsi sebagai
mekanisme utama untuk penurun efek lipid.

Penggunaan : Ketika digunakan sebagai monoterapi, statin total yang paling ampuh
dan LDL- agen penurun kolesterol. Total dan kolesterol LDL berkurang dengan dosis
sebesar 30% atau lebih ketika ditambahkan ke terapi diet. Kombinasi terapi dengan
statin dan BAR sangat rasional untuk meningkatkan jumlah reseptor LDL,
menyebabkan degradasi lebih besar dari LDL kolesterol, sintesis intraseluler
kolesterol dihambat, dan enterohepatic daur ulang dari asam empedu terganggu.
Kombinasi terapi dengan statin dan ezetimibe juga rasional karena ezetimibe
menghambat penyerapan kolesterol di seberang perbatasan usus dan menambah 12%
sampai 20% pengurangan lebih lanjut bila dikombinasikan dengan obat statin lainnya.
Contoh obat golongan ini adalah Atorvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin
dan Fluvastatin.
f) Minyak Ikan
Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3, bermanfaat
dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun demikian, kadand-kadang
minyak ikan dapat memperburuk hiperkolesteromia (Susanto, 2007).
3. Penderita yang dapat Meminum Obat Kolesterol
Satu-satunya golongan obat kolesterol yang direkomendasikan adalah
golongan statin. Terapi statin, baik sebagai pencegahan primer maupun sekunder
telah terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian kardiovaskula
a) Mereka yang telah menderita penyakit-penyakit kardiovaskular, yaitu
penyakit jantung koroner, stroke, atau penyakit pembuluh darah tepi.
Rekomendasi: Statin intensitas tinggi (terutama bila usia 40 – 75 tahun)
b) Umur di atas 21 tahun dengan kadar kolesterol LDL > 190 mg/dl
Rekomendasi: Statin intensitas tinggi
c) Penderita diabetes tipe 1 atau 2, dan berumur antara 40 – 75 tahun
Rekomendasi: Statin intensitas sedang
d) Tidak termasuk 3 kelompok di atas, tapi memiliki Resiko Kardiovaskular 10
tahun > 7.5%. Rekomendasi: Statin intensitas sedang

Untuk kelompok a): terapi Statin dimaksudkan sebagai pencegahan sekunder.
Artinya mencegah jangan sampai terkena kejadian kardiovaskular lagi,
seperti serangan jantung atau stroke
Untuk kelompok b) – d): terapi Statin dimaksudkan sebagai pencegahan
primer. Artinya mencegah jangan SAMPAI terkena kejadian kardiovaskular, seperti
serangan jantung atau stroke
4. Ektrak Etanol Daun Cerme sebagai Antikolesterol
Ekstrak etanol daun cerme (P. acidus L.) mempunyai efek antikolesterol,
dengan salah satu mekanisme kerjanya adalah menghambat penyerapan kolesterol
pada saluran cerna menyebabkan penurunan bobot badan.
Metode pembuatan ekstrak etanol daun cerme (Phyllanthus acidus L. Skeels).
Simplisia diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan seperangkat alat soxhlet.
Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary eveporator, diuapkan di atas
penangas air dan dikeringkan pada oven bersuhu 60oc. Rendemen ekstrak etanol
daun cerme yang dihasilkan sebesar 8,98%
Dosis optimal yang mempunyai efek antikolesterol dalam serum ditunjukkan
oleh ekstrak etanol daun cerme dosis 45 mg/kg bb, dan efek penghambatan
penyerapan kolesterol pada saluran cerna ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun cerme
dosis 22,5 mg/kg bb.

DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha S. 2000.36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol
` Jakarta : Penebar Swadaya.Fusegawa
Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik .Jakarta: Salemba Medika.
Suyatna, et al. 2007.Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Jakarta : FKUI Press.
Tjay Hoan dan Kirana, 2007. Obat-obat penting: Khasiat, Kegunaan, dan Efek-
efek Sampingnya.
Jakarta:Gramedia.Witztum, J.L. 1996.
Terjemahan dari: Basic and Clinical Pharmacology.Mayes PA. 2003.Sintesis,
pengangkutan dan ekskresi kolesterol . Di alam Hartono A, penerjemah; Bani AP dan Tiara
MN, editor. BiokimiaHarper.Ed ke-25.
Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Harper’s