Pendahuluan Gel Aloe

2
Penggunaan produk herbal saat ini telah berkembang pesat baik di negara maju maupun di negara berkembang. Pengembangannya bisa berupa sediaan padat, semi padat, dan liquid. Salah satu contoh sediaan semi padat adalah gel. Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspense yang dibuat dari pertikel organic yang kecil atau molekul organic besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel kadang-kadang disebut jeli. (Anonim, 1995) Sediaan gel memeiliki keuntungan antaralain : efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan sediaan yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu; mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan penyebarannya pada kulit baik. Salah satu gel yang dikenal di masyarakat secara umum adalah gel lidah buaya. Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Lendir lidah buaya kaya akan nutrisi serta zat pelembab dan mengandung kurang lebih 96% air, aloektin B yang menstimulasi sistem imun dan memberikan lapisan perlindungan bagian kulit yang rusak serta mempercepat tingkat penyembuhan. Antrakuinon dan kuinonnya memiliki efek untuk menghilangkan rasa sakit (analgetik). Saponin loidah buaya berperan sebagai pembersih sekaligus anitseptik. Kandungan polisakarida (terutama

description

fitofar

Transcript of Pendahuluan Gel Aloe

Penggunaan produk herbal saat ini telah berkembang pesat baik di negara maju maupun di negara berkembang. Pengembangannya bisa berupa sediaan padat, semi padat, dan liquid. Salah satu contoh sediaan semi padat adalah gel. Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspense yang dibuat dari pertikel organic yang kecil atau molekul organic besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel kadang-kadang disebut jeli. (Anonim, 1995)

Sediaan gel memeiliki keuntungan antaralain : efekpendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan sediaan yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis,daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu; mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan penyebarannya pada kulit baik.

Salah satu gel yang dikenal di masyarakat secara umum adalah gel lidah buaya. Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Lendir lidah buaya kaya akan nutrisi serta zat pelembab dan mengandung kurang lebih 96% air, aloektin B yang menstimulasi sistem imun dan memberikan lapisan perlindungan bagian kulit yang rusak serta mempercepat tingkat penyembuhan. Antrakuinon dan kuinonnya memiliki efek untuk menghilangkan rasa sakit (analgetik). Saponin loidah buaya berperan sebagai pembersih sekaligus anitseptik. Kandungan polisakarida (terutama glukomannan) yang bekerja sama dengan asam-asam amino, enzim oksidase, enzim katalase, lipase, dan protease memecah jaringan kulit yang sakit akibat kerusakan dan memebantu memecah bakteri, sehingga lender bersifat antibiotic dan pengganti sel yang rusak ( ida dan Noer, 2012)

Tanaman ini mendapat julukan medical plant atau master healing plant (tanaman penyembuh utama) karena memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah membantu penyembuhan luka. Khasiat ini didukung oleh berbagai penelitian yang dilakukan pada tahun 1990an yang menunjukkan bahwa luka bakar yang sederhana hingga parah dapat disembuhkan selama enam hari dengan selalu mengoleskan lender lidah buaya, berbeda dengan luka yang hanya dibalut dengan pembalut kasa (Ida dan Noer,2012)

Daftar PustakaAnonim, 1995. Farmakope Indonesia, 4th ed. Depkes RIIda, N., Noer, S.F ., Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.). Maj. Farm. Dan Farmakol., 216, 79-84