MAKALAH aloe vera (1)

18

Click here to load reader

Transcript of MAKALAH aloe vera (1)

Page 1: MAKALAH aloe vera (1)

MAKALAH

STANDARISASI BAHAN OBAT ALAMI

ALOE VERA

Kelompok 5

Nama Anggota:

Heppy Akbar Rita (09613158)

Ranita Rahmaniar (09613162)

Wiendha Liendriasari (09613163)

Nadia Puspita (09613164)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 2: MAKALAH aloe vera (1)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

I. LATAR BELAKANG (Sejarah dan Asal Usul Tanaman)

Lidah Buaya atau Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan

tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah

Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat

dan manfaatnya yang luar biasa.$ Catatan sejarah yang ada menyebutkan bahwa

Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman

kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar

biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman

keabadian.

Tidak hanya itu, seorang tabib dari zaman Yunani kuno yang bernama

Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki

khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang

tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta

lecet.

Sekilas lidah buaya atau aloe vera hanya merupakan tanaman hias

yang banyak memenuhi pot di rumah-rumah, akan tetapi ternyata lidah

buaya mempakan tanaman yang memiliki banyak kandungan zat bermanfaat

untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Lidah buaya atau Aloe vera termasuk

suku liliaceae, konon berasal dari kepulauan disebelah barat Afrika, hal tersebut

terungkap dari catatan “Papyrus Ebers” atau pada “Egyption Book of

Remidies” di dalam buku itu dikisahkan bahwa pada jaman Cleopatra, lidah

buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan pelembab kulit. Beberapa

sumber mengatakan bahwa lidah buaya masuk Indonesia dibawa petani

keturunan cina pada abad ke-17 (Fumawanthi, 2004).

Sudah banyak bukti yang mengarah pada khasiat lidah buaya

terhadap penyembuhan berbagai penyakit, maka banyak peneliti yang

berusaha mencari tahu kandungan lidah buaya yang mujarab tersebut. Saat

ini sudah banyak lidah buaya digunakan untuk mengobati Diabetes Melitus,

Page 3: MAKALAH aloe vera (1)

sembelit, radang tenggorokan, menurunkan kadar kolesterol yang tinggi,

disentri, beri-beri, anemia, bisul, tumor, dan lainnya (Purbaya, 2003).

II. SINONIM DAN DESKRIPSI TANAMAN

A. Sinonim

Nama Ilmiah : Aloe vera L. atau Aloe barbandensis

Nama daerah : ilat baya (Jawa), letah buaya (Sunda), lidah buaya

(Melayu), hat-baya,

Nama asing : lu hui (Cina), Crocodiles tongues (Inggris), Jadam

(Malaysia), Salvila (Spanyol), Quadranal (Pakistan),

Ghrtakumari (India), Sabila (Amerika); Katraazhai

(Tamil)erika); katraazhai (Tamil)

TAKSONOMI:

Kerajaan : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Liliales

Family : Liliaceae

Genus : Aloe

Species : barbadensis

B. Deskripsi Tanaman

Daunnya berdaging tebal mirip lidah dengan bagian tepi bergerigi

tajam sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan lidah buaya.

Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/

berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6

cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna

kuning kemerahan (jingga), Sosok tanaman pendek dan mudah

menghasilkan anak, terutama bila udara di sekitarnya banyak

mengandung air. Warna daun hijau muda dengan totol-totol putih.

Daging daun berwarna bening dan licin. Terkadang dari pucuk tanaman

keluar bunga berwarna kuning ditopang oleh tangkai panjang yang

menjulang. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah panas maupun di daerah

beriklim sedang atau ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias.

Page 4: MAKALAH aloe vera (1)

III. MORFOLOGI

Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi

4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi menjadi

lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah

buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman. Tanaman lidah buaya

dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Amerika dan Asia. Hal ini di

karenakan lidah buaya dapat menutup stomatamya sampai rapat pada musim

kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunya. Lidah buaya juga dapat

tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman lidah buaya juga

termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologis

tumbuhan, tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid

metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam

hari,stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk.

Disebabkan pada malam hari udaranya dingin, uap air tersebut berbentuk embun.

Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak akan

terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam

tubuh daunya dapat dipertahankan. Karenanya dia mampu bertahan hidup dalam

kondisi bagaimanapun keringnya. $Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di

daerah basah dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama

fusarium sp. Yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi

budidayanya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif tidak memerlukan

investasi yang cukup besar. Hal ini di sebabkan tanaman ini merupakan tanaman

tahan yang dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun.

Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat

sukulen dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek,

mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar

6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga

berbentuk lonceng.

ORGANOLEPTIk:

Page 5: MAKALAH aloe vera (1)

Warna Aloe vera yang dipasarkan, biasanya warnanya dari kemerahan hitam

menjadi kecoklatan, hitam coklat tua dalam warna. Bau tidak enak, rasanya agak

asam, memuakkan dan sangat pahit.

A. Makroskopis

1. Batang

Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan

karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam

dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang

selanjutnya menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang

juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.

Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman.

Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun

dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul

tunas-tunas baru atau anakan.

2. Daun

Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan helaian yang

memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna

hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan

banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat.

Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam

daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada

waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan

ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas

dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat

0,5 kg - 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.

Page 6: MAKALAH aloe vera (1)

Struktur daun buaya terdiri dari empat lapis:

Gambar 1

Rind ( Kulit) : lapisan pelindung luar; bagian yang berwarna hijau daun,

sampai 15 sel tebal.

Sap : lapisan cairan pahit yang membantu melindungi tanaman dari

hewan, sel-sel yang mengandung Aloin

Mucilage Gel (Lendir Gel) : dalam dari bagian daun yang filleted keluar

untuk membuat Aloe Vera. Gel gel ini dikelilingi oleh lapisan lendir

yang mengandung polisakarida bernilai tinggi.

Gel - Aloe Vera (dalam) gel berisi 8 esensial Asam Amino yang

dibutuhkan tubuh manusia tetapi tidak dapat memproduksi. Aloe Gel

(parenkim) bagian ini Anda akan menemukan di buaya berkualitas tinggi

produk (berisi 200 + nutrisi).

3. Bunga

Page 7: MAKALAH aloe vera (1)

Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang

mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil,

tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa

mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di

pegunungan. Nektar dari bunga buaya adalah makanan favorit bagi

kolibri

Gambar 2

4. Akar

Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan

berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100

cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur

dan gembur di bagian atasnya.

B. Mikroskopis

Dari bubuk bahan gaharu yang berwarna coklat kekuningan sampai ke

kemerahan coklat gelap. Mikroskopis, Cape Aloe warnanya coklat

transparan atau coklat kehijauan yang tidak merata dan fragmen sudut;

Curacao Aloe menunjukkan fragmen pada kristal yang tidak rata yang

terdapat dalam matriks amorphus.

IV. IDENTIFIKASI

Page 8: MAKALAH aloe vera (1)

Beberapa identifikasi yang dapat dilakukan pada aloe vera adalah sebagai

berikut:

1. Reaksi identifikasi

Daging daun Lidah Buaya ditetesi dengan larutan Ammonia atau larutan

Natrium hydroxide atau larutan Kalium Hydroxide akan mem berikan

warna merah, menunjukkan terjadinya reaksi senyawa Anthra quinone

dengan basa, dan apabila dilihat di bawah lampu ultra violet akan

memberikan fluoresensi hijau terang.Larutan daging daun dalam alkohol

dengan pereaksi Ferric chlo ride akan memberikan warna hijau

kecoklatan.

2. Reaksi Schönteten

Campurkan ekstrak dengan 45 ml air dan 20 ml larutan natrium borate

(5%), lihat di bawah lampu ultra violet, maka campuran akan

berfluoresensi hijau bagian atas tabung dan se cara bertahap (gradasi)

akan berfluoresensi coklat pada dasar tabung.

3. Reaksi Bornträger

Campurkan ekstrak dengan 100 ml air lalu tambahkan benzena sambil

digojog, lapisan benzena ditambah ammo nia, terjadi warna merah.

Dengan asam nitrat akan memberikan warna hijau.

4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika gel GF254',

cairan eluasi (I) campuran etilasetat : metanol : air = 77 : 13 : 10 dan

cairan eluasi (IT) campuran benzen : etilformiat: asam formiat = 75 :

24 :1. Jarak rambat berturut-turut 5 cm dan 10 cm. Dideteksi di bawah

sinar ultraviolet panjang gelombang 366 nm tanpa pereaksi dengan

bcrcak khas berwarna hijau.

V. KANDUNGAN KIMIA

Lidah buaya memiliki rasa pahit dan bersifat dingin. Beberapa bahan

kimia yang terkandung dalam lidah buaya diantaranya aloin, barbaolin, iso-

barbaloin, aloe-imodin, aloenin, dan aloesin. Bahan kimia yang terkandung dalam

tanaman akin masuk ke meridian jantung, hati, dan pancreas.

Page 9: MAKALAH aloe vera (1)

Aloe menghasilkan tidak kurang dari 50% bahan yang larut dalam air.

Aloe mengandung sejumlah glikosida antrakinon, utamanya barbaloin (aloe-

emodin-C-10 glukosida antron). 0-glikosida dari barbaloin dengan gula

tambahan berhasil diisolasi dari Cape aloe, senyawa ini disebut aloinosida. Bentuk

bebas dari aloe-emodin dan antranol kombinasi dan bebas juga ditemukan,

sedangkan asam krisofanat ditemukan dalam tipe aloe tertentu. Senyawa aktif

dalam Curacao aloe lebih baik daripada Cape aloe, karena kandungan aloe-

emodinnya dua setengah kali. Kandungan senyawa fisiologis aktif

berkisar antara 10-30%, sedangkan kandungan yang tidak aktif 16-63%, yaitu

berupa resin dan minyak atsiri.

Tabel Kandungan zat aktif lidah buaya (aloe vera) yang sudah teridentifikasi

Zat Aktif Kegunaan

Lignin

Mempunyai kemampuan penyerapan

yang tinggi sehingga memudahkan

peresapan gel ke dalam kulit atau

mukosa

Saponin

Mempunyai kemampuan

membersihkan dan bersifat antiseptik,

serta bahan pencuci yang baik

Komplekss AnthraguinoneSebagai bahan laksatif, penghilang rasa

sakit, mengurangi

racun, sebagai anti bakteri. Antibiotik

Acemannan Sebagai anti virus, anti bakteri, anti

jamur, dan dapat nienghancurkan sel

tumor, serta meningkatkan daya tahan

tubuh

Page 10: MAKALAH aloe vera (1)

Enzim bradykinase, karbiksipeptidaseMengurangi inflamasi, anti alergi dan

dapat mengurangi rasa sakit

Glukomannan, mukopolysakarida Memberikan efek imonomodulasi

Tennin, aloctin A Sebagai anti inflamasi

SalisilatMenghilangkan rasa sakit, dan anti

inflamasi

Asam amino

Bahan untuk pertumbuhan dan

perbaikan serta sebagai sumber

energi. Aloe vera menyediakan 20

asam amino dari 22 asam amino yang

dibutuhkan oleh tubuh

Mineral

Memberikan ketahanan tubuh

terhadap penyakit, dan berinteraksi

dengan Vitamin untuk mengandung

fungsi-fungsi tubuh

Vitamin A, Bl, B2, B6, B12, C, E, asam

folat

Bahan penting untuk menjalankan

fungsi tubuh secara normal dan sehat

VI. EFEK FARMAKOLOGI

Page 11: MAKALAH aloe vera (1)

Efek farmakologis lidah buaya di antaranya rasa anti-inflamasi, pencahar

(laxatic), parasiticide, dan memperbaiki pancreas. Untuk mengobati sakit kepala,

pusing, sembelit (constipation), kejang pada anak, kurang gizi (malnutrition),

batuk rejan (Pertussis), muntah darah, kencing manis, wasir, meluruhkan haid,

dan menyuburkan rambut.

PEMAKAIAN:

Daun: 10 - 15 gram, bila berbentuk pil: 1,5 - 3 gram. Atau berupa bubuk (tepung)

untuk pemakaian topikal.

PEMAKAIAN LUAR:

Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar, tersiram air panas, sakit

kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.

1. Penyubur rambut:

Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang

rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore,

kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai

setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.

2. Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan):

Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh

yang terkena api/air panas.

3. Bisul:

Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.

PEMAKAIAN DALAM:

1. Kencing manis (DM):

1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuat durinya, dipotong-potong

seperlunya direbus dengan 3 galas air sampai menjadi 1 1/2 galas. Diminum

sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.

2. Batuk rejan:

Daun sekitar 15 - 18 cm, direbus kemudian ditambah gula, minum.

3. Syphilis:

Bunga ditambah daging: Direbus, minum.

Page 12: MAKALAH aloe vera (1)

4. Cacingan, susah buang air kecil:

15 - 30 gram akar kering lidah buaya direbus, minum.

5. Luka terpukul, luka dalam (muntah jarah):

10 - 15 gram bunga kering lidah buaya direbus, minum atau bunga ditim

dengan arak putih, untuk pemakaian luar.

6. Kencing darah:

15 gram daun lidah buaya diperas, ditambah 30 gram gula, ditambah air

beras secukupnya, minum.

7. Wasir:

1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu

diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk,

saring. Minum sehari 3 kali.

8. Sembelit:

1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya

dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok

makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.

PERHATIAN :

Dilarang pakai untuk wanita hamil, gangguan pada sistem pencernaan dan diare.

VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Hariana, Drs. H. Arief, 2007, Tumbuhan Obat & Khasiatnya Seri 2, Jakarta :

Penebar Swadaya

2. Mursito, Apt., M.Si, Drs. Bambang dan Ir. Heru Prihmantoro, 2004, Tanaman

Hias Berkhasiat Obat , Jakarta : Penebar Swadaya

3. Setiani, Tenny, dkk, 2010, Penerapan Penggunaan Daun Lidah Buaya (Aloe

Vera) Untuk Pengobatan Stomatitis Aftosa (Sariawan) Di Desa Ciburial

Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, diakses dari:

http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/makalah

%20lidah%20buaya.pdf, diakses 24 November 2010.

4. Anonim,1999, WHO Monographs On Selected Medicinal Plants VOLUME

1 , Geneva, World Health Organization.

Page 13: MAKALAH aloe vera (1)

5. Anonim, 2010, Lidah Buaya (Aloe Vera Linn.), diakses dari:

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=45, diakses 25

November 2010.

6. Meme, 2008, Lidah Buaya, diakses dari:

http://memesa.blogspot.com/2008/01/lidah-buaya.html, diakses 24 November

2010.

7. Ardhi, 2010, Tanaman Obat: Manfaat/Khasiat Lidah Buaya (Aloe vera),

diakses dari: http://kiathidupsehat.com/tanaman-obat-manfaat-khasiat-lidah-

buaya-aloe-vera/, diakses 26 November 2010.

8. Anonim, 2010, Buk- Aloe vera: Lidah Buaya, diakses dari:

http://obtrando.wordpress.com/buk-aloe-vera-lidah-buaya/, diakses 26

November 2010.

9. Mustakin, Hoirun, 2008, Glikosida Antrakinon, diakses pada:

http://moko31.files.wordpress.com/2010/02/kimia-bahan-alam-glikosida-

antrakinon.pdf, diakses tanggal 25 November 2010.