Pendahuluan Batubara - Copy

10
PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Batubara Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification). Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara (coal field) dan lapisannya (coal seam). Batubara itu adalah bahan bakar fosil. Batubara terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama Eko Nopiadie H1C112078

description

dd

Transcript of Pendahuluan Batubara - Copy

Page 1: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Sejarah BatubaraBatubara adalah mineral organik yang dapat terbakar,

terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification). Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara (coal field) dan lapisannya (coal seam).

Batubara itu adalah bahan bakar fosil. Batubara terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batubara. Batubara merupakan salah satu sumber energi primer yang memiliki riwayat pemanfaatan yang sangat panjang. Semakin panjang riwayat suatu batubara maka kualitas dari batubara akan semakin meningkat.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 2: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Beberapa ahli sejarah yakin bahwa batubara pertama kali digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang menyatakan bahwa suatu tambang di timur laut Cina menyediakan batubara untuk mencairkan  tembaga dan untuk mencetak uang logam sekitar tahun 1000 SM. Bahkan  petunjuk paling awal tentang batubara ternyata berasal dari filsuf dan  ilmuwan Yunani yaitu Aristoteles, yang menyebutkan adanya arang seperti  batu. Abu batubara yang ditemukan di reruntuhan bangunan bangsa Romawi  di Inggris juga menunjukkan bahwa batubara telah digunakan oleh bangsa Romawi pada tahun 400 SM (Anonim, 2014). 

Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh ke dalam air atau rawa yang cukup dalam, maka pohon tersebut akan mengalami pembusukan baik secara biokimia maupun secara kimia dan fisika. Pada kedalaman tertentu bakteri yang menguraikan sisa pohon tersebut tidak dapat bekerja lagi, sehingga perubahan yang terjadi selanjutnya hanya perubahan fisik dan kimia. Dalam hal ini pohon tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan lama kelamaan sisa tumbuhan tersebut akan berubah menjadi suatu sedimen organik yang kemudian disebut batubara.1.1.1. Tempat Terbentuknya Batubara

Terdapat dua teori yang menjelaskan tentang tempat dalam proses pembentukan batubara, yaitu:a. Teori Insitu

Proses pembentukan batubara terjadi di tempat asal tumbuhan tersebut berada. Tumbuhan yang telah mati akan langsung tertimbun lapisan sedimen dan kemudian mengalami proses pembatubaraan tanpa mengalami proses perpindahan tempat. Batubara yang dihasilkan dari proses ini memiliki kualitas yang baik. Penyebaran batubara jenis ini sifatnya merata dan luas.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 3: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Teori DriftBerdasarkan teori ini, batubara terbentuk bukan di

tempat asal tumbuhan itu berada. Tumbuhan yang telah mati akan terangkut air hingga terkumpul di suatu tempat dan  mengalami proses sedimentasi dan pembatubaraan. Kualitas batubara yang dihasilkan dari proses ini tergolong kurang baik karena tercampur  material pengotor pada saat proses pengangkutan. Penyebaran batubara ini tidak begitu  luas, namun dapat dijumpai di beberapa tempat seperti di lapangan batubara delta Mahakam Purba, Kalimantan Timur.

1.1.2. Proses-proses yang Mempengaruhi Pembentukan BatubaraBeberapa faktor yang berpengaruh dalam

pembentukan batubara adalah:a. Material Dasar b. Proses Dekomposisi c. Umur Geologi d. Posisi Geotektonik

(Anonim, 2014)1.1.3. Bentuk Lapisan Batubara

Dikenal beberapa bentuk lapisan batubara yaitu :a. Bentuk Horse Back

Gambar 1.1 Horse Back

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 4: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Bentuk Pinch

Gambar 1.2.Pinch

c. Bentuk Clay Vein

Gambar 1.2. Clay Vein

d. Bentuk Burried Hill

Gambar 1.3.Burried Hill

e. Bentuk Fault (Patahan)

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 5: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 1.4. Fault (Patahan)

f. Bentuk Fold (Perlipatan)

Gambar 1.5. Fold (Perlipatan)

1.2. Kualitas BatubaraSalah satu tahapan penting dalam rangkaian proses

eksploitasi dan produksi batubara adalah memahami benar tipikal batubara dalam hal ini kualitasnya. Mengingat biaya eksploitasi yang mahal, semuanya harus memperhitungkan segala aspek ekonomis. Hanya batubara bernilai ekonomis yang akan menjadi titik target untuk memenuhi permintaan pasar. Demikian juga dalam rangkaian proses produksi yang pada ujungnya akan berhubungan dengan marketing dimana customer atau buyer (pembeli) akan membeli produk batubara dengan parameter kualitas tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 6: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Batubara sendiri merupakan endapan organik yang mutunya sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain tempat terdapatnya cekungan, umur dan banyaknya kontaminasi. Di dalam penggunaannya perancangan mesin yang mempergunakan batubara sebagai bahan bakar harus menyesuaikan dengan kualitas batubaranya agar mesin yang dipergunakan tahan lama. 

ASTM merupakan suatu organisasi internasional yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem, dan jasa. ASTM membagi batubara berdasarkan tingkat pembatubaraanya. Urutan batubara dari tingkat tertinggi sampai terendah adalah anthracite, bituminous, sub-bituminous, dan lignite. Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon tetap (fixed carbon) akan meningkat sedangkan zat terbang (volatatile matter) dan moisture(kelembaban) akan turun. Semakin tinggi jenis batubara maka energi yang dihasilkan lebih besar dan bentuknya semakin keras dan berwarna semakin hitam.

1.3. Pemanfaatan dan Pengolahan Batubara1.3.1. Pemanfaatan Batubara

Pemanfaatan Batubara Berdasarkan cara penggunaannya sebagai penghasil energi, batubara dibedakan sebagai penghasil energi panas primer, biasanya dipergunakan untuk industri, misalnya sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), bahan bakar lokomotif, pereduksi proses metalurgi. Penghasil energi sekunder, dimana batu bara tersebut tidak langsung dipergunakan untuk industri, misalnya sebagai bahan bakar padat, bahan bakar cair (konversi menjadi bahan bakar cair), bahan bakar gas (konversi menjadi bahan bakar gas). Pemanfaatan batubara sebagai energi panas kontak langsung. Artinya batubara tersebut dimanfaatkan sebagai

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 7: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

bahan bakar pembangkit energi panas, dimana pada proses pembakaran, batubara bersinggungan secara langsung dengan materi lain tanpa ada pembatas, misalya dalam proses pembakaran genting, kapur tohor, dan keramik.

1.3.2. Pengolahan BatubaraSetelah dilakukan penambangan, batubara kemudian

diolah untuk memisahkannya dari kandungan yang tidak diinginkan, sehingga mendapatkan mutu yang baik dan konsisten. Biasanya pengolahan ini disebut (coal washing atau coal benefication) ditujukan pada batubara yang diambil dari bawah tanah (ROM coal). Proses pengolahannya sendiri bisa berbagai macam, tergantung dari tingkat campuran dan tujuan penggunaan batubara.

Batubara yang langsung diambil dari bawah tanah, disebut batubara tertambang run-of-mine (ROM), seringkali memiliki kandungan campuran yang tidak diinginkan seperti batu dan lumpur dan berbentuk pecahan dengan berbagai ukuran. Namun demikian pengguna batubara membutuhkan batubara dengan mutu yang konsisten. Pengolahan batubara juga disebut pencucian batubara (coal benification atau coal washing) mengarah pada penanganan batubara tertambang (ROM Coal) untuk menjamin mutu yang konsisten dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna akhir tertentu. Pengolahan tersebut tergantung pada kandungan batubara dan tujuan dari penggunaannya. Batubara tersebut mungkin hanya untuk memerlukan proses pengolahan yang kompleks untuk bisa mengurangi kandungan campuran. Agar bisa menghilangkan kandungan campuran, batubara tertambang mentah dipecahkan dan kemudian dipisahkan ke dalam pecahan dalam berbagai ukuran. Pecahan-pecahan yang lebih besar biasanya diolah dengan menggunakan metode pemisahan media peralatan.

Eko Nopiadie

H1C112078

Page 8: Pendahuluan Batubara - Copy

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dalam proses demikian, batubara dipisahkan dari kandungan campuran lainnya dengan diapungkan dalam tangki berisi cairan dengan gravitasi tertentu, biasanya suatu bahan berbentuk magnetit tanah halus. Setelah batubara menjadi ringan, batubara tersebut akan mengapung dan dapat dipisahkan, sementara batuan dan kandungan campuran lainnya yang lebih berat akan tenggelam dan dibuang sebagai limbah (Rizali, 2013).

Eko Nopiadie

H1C112078