Copy of Pendahuluan

download Copy of Pendahuluan

of 48

Transcript of Copy of Pendahuluan

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMikroskop berasal dari bahasaYunani dari katamicro = kecil danscopium = melihat . Mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalukecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang memepelajari benda kecildengan menggunakan alat yang disebutmikroskopi.Dan kataMikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata(Wikipedia, 2009). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitumikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi lagimenjadi dua jenis, yaitu mikroskop monokuler, dan mikroskop binokuler.Mikroskop binokuler itulah yang biasanya digunakan di laboratorium(risnadar ,2009).Untuk mengetahui cara penggunaan dan pemeliharaan mikroskopbinokuler serta cara pembuatan preparat diperlakukan praktikum danpemebelajaran yang mendalami mengenai mikroskop(scale, 1961).1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum Biologi Dasar tentang Penggunaan Mikroskopyaitu untuk mengetahui cara pengguaan mikroskop.Tujuan dari praktikum Biologi Dasar tentang Penggunaan Mikroskopyaitu untuk memperkenalkan Mikroskop Binokuler dan Pemeliharaan sertapembuatan preparat.1.3 Waktu dan TempatPraktikum biologi Dasar tentang penggunaan Mikroskop inidilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2011 pukulo 18.00 - 20.00WIB. Bertempat di gedung C (Lantai 1 Laboratorium Ilmu-Ilmu Perikanan(IIP)) Fakultas Periakanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. 2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian MikroskopMikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengenalibenda-benda mikroskopis menjadi lebih besar dari aslinya. Mikroskopberasal dari bahasaLatin, mikro= kecil, scopioum = penglihatan (Wikipedia,2009).Orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat mikroskop iniadalah Zachrians Janssen. Di bantu dengan Hans Janssen, merekamembuat mikroskop pertama kali, yang dibuat saaat itu mampu melihatperbesaran objek hingga 150 dari ukuran asli.Ada berbagai macam mikroskop, ada dua jenis mikroskopbedarasarkan kemampuan objek yang diamati yaitu Mikroskop 2 dimensi(mikroskop cahaya) dan Mikroskop 3 dimensi (Mikroskop Stereo).Berdasarkan sumber dayanya dibedakan menjadi Mikroskop Cahaya danmikroskop Elektron. Mikroskop memiliki berbagai macam bentuk, yaitumikroskop monokuler,mikroskop binokuler, mikroskop perbedaan fase,mikroskop gelap terang(Wikipedia, 2009).2.2 Sejarah MikroskopMenurut Hadi Irawan, (2008) sejarah mikroskop sebagai berikut :Kata mikroskop (microscopie) berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata(micron=kecil dan scopos = tujuan).Yang maksudnya adalah alat yangdigunakan untuk melihat benda objek yang terlalu kecil yang tidak dapatdilihat oleh mata.Dalam sejarah yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kaliadalah dua ilmuanJerman yaituHans Janssen danZachrians Janssen (Ayah-anak) pada tahun 1590. Temuan mikroskop saat itu mendorongilmuan lain, sepertiGalileo Galilei (italia), untuk membuat alat yang sama.Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 danmikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama Mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan Lensa Optik, sehingga disebutdengan Mikroskop Optik. Mikroskop yang dirakit dengan Lensa Optikmemiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran objek. Hal inidisebabkan karena limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjanggelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanyasampai sekitar 200nm. Untuk itu mikroskop berbasis Lensa optik ini tidakbisa mengamati ukuran dibawah 200nm.2.3 Macam-macam Mikroskop dan Contohnya. Menurut Amelia Piliang dan Dido, (2007), mikrokop ada beberapa jenis,yaitu:a) Mikroskop CahayaMikroskop ini mempunyai bagian-bagian bersifat optis. Yang bergunauntuk mengamati benda-benda transparan dengan perbesaran 1000.b) Mikroskop StereoMikroskopini mempunyai 7-30, ketajaman lensanya lebih baik jikadibandingkan mikroskop cahaya. Jika mengunakan mikroskop cahaya,kita dapat melihat benda dalam tiga dimensi.c) Mikroskop PenderMikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda-bendaasing/antigen dalam jaringan.d) Mikroskop Medan GelapMikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnyabakteri yang begitu tipis hampir mendekati batas dayu pisah mikroskopmajemuk.e) Mikroskop ElektronMikrokop ini mempunyai perbesaran sampai 100.000. Mikroskop inimengunakan electron sebagai pengganti cahaya.f) Mikroskop fase KonntrasMikroskop ini digunakan untuk meneliti fase Ilmiah.

j. Revolver :tabung yang dapat diputar danberfungsi sebagai alat pemindah lensak. Kondensor :untuk mengumpulkan cahaya yangdipergunakan menerangi preparat dandapat dinaik-turunkanl. Engsel inklinusi (sekrup) : mengubah sudut tegak lurusmikroskopm. Lengan Mikroskop : pegangan untuk membawa Mikroskopn. Kaki Mikroskop : menyangga mikrosko

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengenalan dan penggunaan mikroskop

Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.

Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.

Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.

Sel-sel penyusun jaringan tumbuhan

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Melalui pengamatannya terhadap gabus tutup botol tampak susunan kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae.

Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Ada beberapa organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membran sel terdapat dinding sel yang relatif tebal.

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya, mengamati susunan jaringan-jaringan dan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).

Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I.

Macam-macam mikroskop, yaitu :

a. Mikroskop Cahaya

Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.

b. Mikroskop Pendar

Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan.

c. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.

d. Mikroskop Fasekontras

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.

e. Mikroskop Elektron

Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996).

d. Mikroskop Elektron Pemayaran

Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).

Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).

Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).

Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).

Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel (Anshory, 1984).

Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).

Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel (Suwasono, 1987).

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Oktober 2007 pukul 08.00-10.00, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Mikroskop cahaya binokuler dan monokuler, Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan silet tajam.

Bahan-bahan yang digunakan adalah penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima), rambut buah kapuk (Ceiba pentandra) dan kapas (Gossypium sp.), penampang melintang daun karet (Ficus elastica), daun Hydrilla verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa), dan akuades.

3.3 Prosedur Kerja

A. Pengenalan Mikroskop

1. Mencari bidang penglihatan

a. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.

b. Lensa objektif di tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).

c. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.

d. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.

2. Mencari bayangan sediaan

a. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja 3 cm.

b. Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

c. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya 1 mm.

d. Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.

e. Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).

3. Memelihara Mikroskop

a. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.

b. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.

c. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak 1cm dari atas meja benda.

d. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.

e. Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.

f. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.

4. Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometri

Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut Mikrometer Objektif dan Mikrometer Okuler.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Pengenalan Mikroskop

Gambar Mikroskop

Keterangan gambar mikroskop, yaitu :

1. Lensa okuler

2. Tabung atau tubus

3. Makrometer atau coarse adjust

4. Revolver

5. Lensa obyektif

6. Mikrometer

7. Lengan atau tangkai mikroskop

8. Klip atau penjepit

9. Diafragma

10. Meja objektif

11. Sekrup engsel

12. Kondensor

13. Sekrup kondensor

14. Cermin

15. Alas dasar kaki

B. Pengenalan Sel Penyusun Jaringan TumbuhanNoSel TumbuhanKeterangan

1Sel kapas

a. Torsi

b. Rongga sel

c. Ruang antar sel

d. Dinding sel

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

2Sel kapuk

a. Dinding sel

b. Rongga sel

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

3Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah

a. Dinding sel

b. Inti sel

c. Sitoplasma

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

4Hydrilla verticillata

a. Dinding sel

b. Inti sel

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

5Sel gabus batang ubi kayu

a. Dinding sel

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

6Penampang melintang daun Ficus Elastica atau daun karet

a. Lapisan kutikula

b. Epidermis

c. Jaringan tiang ganda

d. Xilem

e. Stomata

f. Floem

g. Jaringan bunga karang

h. Epidermis bawah

Perbesaran 40 kali

Mikroskop elektron

4.2 Pembahasan

Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Daya pisah adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.

Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu, mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler. Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif. Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat. Pemegang(lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.

Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.

Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 40 x dengan menggunakan mikroskop elektron. Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel mati. Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 40 x. Warna dari sel gabus sendiri agak coklat muda. Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang berklorofil, sehingga terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk persegi panjang susunan bata dalam pembuatan bangunan, di dalamnya terdapat bintik-bintik berwarna hijau yang disebut klo. Sel dari daun hydrilla ini akan tampak jelas apabila dilihat melalui mikroskop elektron. Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang disebut sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel terlihat kosong, ini menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati. Perbesaran yang digunakan untuk mengamati sel kapas adalah 40 x. Warna dari sel kapas itu sendiri kehitaman. Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel kapuk berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang digunakan untuk mengamati adalah 40 x. Warna dari sel kapuk sendiri agak kehitaman, bening. Sel dari penampang melintang daun Ficus elastica Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk heksagonal, berwarna hijau, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapat, di dalam dinding sel tidak terlihat kosong. Untuk mengamati sel ini praktikan harus mengiris daun Ficus elastica secara melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop elektron. Perbesaran yang digunakan untuk mengamati adalah 40 x.sBAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

2. Sel tumbuhan memiliki bentuk dinding sel tetap yang terdiri dari selulosa.

3. Sel adalah satuan massa protoplasma yang terbungkus di dalam suatu selaput, yang dikenal sebagai membran plasma, dan sering terbungkus oleh suatu dinding yang dapat dikatakan tahan lama.

4. Sel terdiri atas sitoplasma, membran sel, dan organelorganel yang ada di dalam sitoplasma.

5.2 Saran

Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.

Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.

Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.

Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Tubuh mahluk hidup tersusun mulai dari struktur-struktur yang sangat kecil sampai struktur yang sangat besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu. Akan tetapi bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup membutuhkan alat bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah mengamati bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu yang dikenal dengan mikroskop.

Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup, dan sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu biologi berkembang dengan sangat pesat. Contohnya pada penemuan-penemuan baru khususnya di bidang kesehatan yang berawal dari pengatan lensa mikroskop.

Mikroskop dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung secara sederhana dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang bersifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, baik pada mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron.

Perbesaran dalam suatu objek dapat diketahui dengan membandingkan ukuran terhadap bidang pandang. Dalam mengamati objek suatu preparat, yang dilihat di bawah mikroskop, terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah. Oleh karena itu dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami lakukan dengan judul Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop, kami dapat mengetahui komponen-komponen dan cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.

Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu komponen optik dan komponen mekanik dan memilki fungsi yang berbeda-beda, dalam melakukan pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya sehingga mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan mikroskop harus juga diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop itu sendiri.B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat, baik, dan aman untuk melihat sediaan yang sederhana.Manfaat Praktikum

Manfaat praktikum ini adalah :Mengetahui, mengenal bagian-bagian mikroskop, serta cara menggunakannya.Memahami unsur-unsur yang terdapat dalam objek penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an. (Campbell, 2010)

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

(Anonim, 2012)

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. (Campbell, 2010)

Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. (Tim pengajar, 2012)

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop riset. (Anonim, 2012)

Cara pencahayaan terhadap benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa objektif (stereo) berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang mempergunakan satu lensa objektif . pada mikroskop yang memprgunakan satu lensa objektif pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara tranmisi. (Nono Sutarno, 2001)

Menurut Nono Sutarno (2001) mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut:Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40xObjektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 40xObjektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400xObjektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 100x disebut objek imersi . Hal ini karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula.

Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar ,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata.Kekuatan pembesaran lensa tidak terlalu kuat,umumnya sebagai berikut: objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x. (Tim Pengajar, 2012)

Menurut Anonim (2012), macam-macam mikroskop yaitu:Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi lensa yaitu objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.Mikroskop stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki besaran 7 hingga 30 kali. Komponen utamanya hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif.Mikroskop electron

Mikroskop electron merupakan electron yang mampu melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.

Macam-macam mikroskop elektron :Mikroskop transmisi elektron.Mikroskop pemindai transmisi elektron.Mikroskop pemindai elektron.Mikroskop pemindai lingkungan elektron.Mikroskop refleksi elektron. Mikroskop ultraviolet.

Suatu variasi dari mikroskop cahaya, karena cahaya ultraviolet memiliki gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat dari pada mikroskop biasa.Mikroskop pender.

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.Mikroskop medan-gelap.

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.Mikroskop fase kontras.

Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nucleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat.

Mikroskop memilki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Hindarkan perlakuan yang dapat benturan dengan komponen tersebut. Jangan menurunkan makrometer pada saat meneropong, untuk mencegah kemungkinan benturan lensa objektif dengan kaca benda.

(Tim Pengajar, 2012).

METODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Jumat, 2 november 2012

Waktu : Pukul 16.00 s.d 17.30 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNMB. Alat dan BahanAlat :

Alat yang disediakan oleh labolatorium:Mikroskop BiologiKaca BendaKaca Penutup

Alat yang disediakan oleh mahasiswa:Kotak peralatan : PinsetPipet tanganPisau silet baruCawan petriKain planel baruLap katunTusuk gigiTissuePensilBahan

Bahan yang disediakan oleh labolatorium adalah:Air sulingKertas saring atau kertas hisap

Bahan yang disediakan oleh mahasiswa adalah:Bawang merah ( Allium cepa )Daun labu ( Cucurbita muscata )Adam Hawa ( Rhoeo discolor )Daun Waru ( Hibiscus tiliaceus )C. Prosedur KerjaMenyiapkan Mikroskop

1.1 Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihadapan anda.

1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.

1.3 Membuka kotak peralatan, menngeluarkan cawan petri yang berisi kaca bendadan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring.

1.4 Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun, selain dari itu disingkirkan pada tempat yang telah disediakanMengatur masuknya cahaya kedalam tubus

2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum, dari mana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depann, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin.

2.2 Mengatur posisi revolver lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.

2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus maksimal.

2.4 Meneropong lewat lensa okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (medan pandang) akan nampak medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka cermin ssedikit digerakkan sampai terangnya rata. Kalau terangnya silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng.jika medan pandang masih kabur berarti cahaya yang masuk masih kurang, maka diafragma di buka, pasang lubang besar pada lepeng.

2.5 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan

3.1 Mengatur pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil dan sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau, maka meja sediaan bergerak naik apabila makrometer dan mikromater diputar.

3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada ditengah lubang meja, kaca benda dijepit dengan sengkeling sehingga tidak goyang.

3.3 Jarak objetif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. jika jrak itu longgar, maka makrometer diputar menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.

3.4 Meropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Medan pandang diamati sampai muncul bayangan, kalau tubus telah diangkat setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka langkah 3.3 diulangi kembali. Apabila sudah ada bayangan, tetapi masih kabur, maka di teropong terus sambil memutar micrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batas-batasnya.

3.5 Memeriksa perbesaran lensa okuler dan objektif, kemudian menghitung pembesaran yang dilihat.

3.6 Mengeluarkan preparat yang telah diamatiMembuat preparat sederhana

4.1 mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang srata mungkin.

4.2 Ditetesi air jernih atau air satu tetes di tengah-tengah.

4.3 Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan diletakkan di tengah tetesan air. Untuk bahan daun waru, daun labu dan daun kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang merah di iris setipis mungkin setelah itu diletakkan di preparat.

4.4 Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara sapu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.

4.5 Menyentuhkan sisi kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45 derajat kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes ditepi kaca diserap dengan kertas saring.

4.6 Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.Mengganti perbesaran

5.1 Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, 3.4 dan 3.5 bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus tidak disentuh.

5.2 Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran).

5.3 Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang diamati.

5.4 Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, tubus dinaikkan dengan memutar mikrometer berlawanan arah empu jari, revolver diputar kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat, kemudian mengulangi lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5, lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3 sampai berhasil.

5.5 Untuk mengamati bahan yang lain maka tubus dinaikkan. Preparat yang telah diamati dikeluarkan kemudian kaca benda dan kaca penutup dibersihkan.

5.6 Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai dengan 4.6

5.7 Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petridan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Menurunkan tubus serendah mungkin.Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskopMembersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotak.Peralatan pribadi, disimpan sendiri untuk dipakai dikegiatan berikutnya.Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1. Mikroskop

KETERANGAN GAMBAR :Lensa OkulerMakrometerMicrometerLengan atau pemegangPenggerak mekanikSumbu inklinasiPengatur kondensorKaki mikroskopCermin Diafragma KondensorMeja sediaanSengkelingLensa ObjektifRevolverTubus

Gambar : Mikroskop Biologi

Dalam praktikum, yang diamati jaringan sayatan dari sediaan dimana hasilnya sebagai berikut :Allium cepaHasil PengamatanGambar PembandingKeterangan B. Pembahasan

1) Mikroskop

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, kita dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian mikroskop, prosedur penggunaannya baik itu dalam menggunakan dan meyimpan mikroskop, Adapun fungsi dari bagian-bagian mikroskop yaitu :Lensa okuler

Berfungsi memperbesar benda yang diamati.Tabung mikroskop

Berfungsi mengatur focus, dan dapat dinaikkan atau diturunkan.Makrometer

Untuk menggerakkan tabung mikroskop secara vertikal dengan pergeseran besar atau secara kasar.Mikrometer

Untuk menggerakkan tabung mikrskop secara vertikal dengan pergeseran halus.Revolver

Berfungsi untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.

Lensa objektif

Lensa yang langsung berhubungan dengan objek atau speciemen dan terpasang pada bagian bawah revolver.Panggung mikroskop

Meja preparat atau tempat sediaan objek terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.Kondensor

Berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen.Diafragma

Untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop.Cermin reflector

Untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop dengan cara menggeser kedudukannya.Penjepit objek

Berfungsi untuk menjepit preparat di atas meja benda agar kedudukan preparat stabil.Kaki mikroskop

Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan baik.Tiang

Tempat bersendi dengan mikroskop/pengangan dengan sumbu inklinasi.Lengan atau pegangan mikroskop

Bagian dari mikroskop yang dipegang saat mikroskop di angkat.Pengatur kondensor

Bagian yang diputar jika ingin menaikkan atau menurunkan mikroskop.Lubang meja sediaan

Tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke kaca objek terus ke lensa objektif.

2) Bagian-bagian tumbuhan yang diamati yaitu:Bawang merah (Allium cepa)

Dari hasil pengamatan sel bawang merah kita dapat mengamati dan melihat sel bawang merah tersebut menyerupai susunan batu bata. Dari pengamatan itu terlihat adanya dinding sel dan inti sel. Perbesaran yang digunakan adalah 1010Daun adam hawa (Rhoeo discolor)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada daun adam hawa, dinding selnya terlihat sangat jelas. Menggunakan perbesaran 1010Daun Waru (Hibistus tiliaceus)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada daun waru terlihat bahwa dalam daun waru terdapat trikoma bintang. Perbesaran yang digunakan adalah 1010Daun Labu (Cucurbita muschata)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada daun labu khususnya pada bagian bawah daun ternyata terdapat trikoma yang berbentuk seperti jarum. Perbesaran yang digunakan adalah 1010