PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan...

4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium di perlukan sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui penyebab timbulnya suatu penyakit. Karena itu pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam menentukan diagnosis klinis, salah satu pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan Hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan darah khusus. Pemeriksaan darah rutin yang dilakukan tanpa indikasi meliputi : haemoglobin (Hb), Laju Endap Darah (LED), hitung jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, dan koreksi Hb dengan hitung jumlah eritrosit. Pemeriksaan darah khusus : hematokrit, retikulosit, eosinofil, evaluasi hapusan; faal hemostatik (trombosit, PPT, aPPT, dll) serta pemeriksaan daya tahan osmotik. (Depkes RI, 1989). Pada pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara manual dan cara automatik. Pada cara manual dilakukan dua pengukuran yaitu secara mikro dan secara makro. Pengukuran secara mikro menggunakan tabung kapiler sehingga disebut juga dengan metode kapiler sedangkan pengukuran secara makro menggunakan tabung wintrobe disebut juga dengan metode wintrobe. Sampel pada metode mikro digunakan sampel darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan, hasil pemeriksaan dibaca dengan menggunakan

Transcript of PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan...

Page 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-indahpurwa... · Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan ... eritrosit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan laboratorium di perlukan sebagai salah satu penunjang

untuk mengetahui penyebab timbulnya suatu penyakit. Karena itu

pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam menentukan diagnosis

klinis, salah satu pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan Hematologi.

Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan

pemeriksaan darah khusus. Pemeriksaan darah rutin yang dilakukan tanpa

indikasi meliputi : haemoglobin (Hb), Laju Endap Darah (LED), hitung

jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, dan koreksi Hb dengan hitung jumlah

eritrosit. Pemeriksaan darah khusus : hematokrit, retikulosit, eosinofil,

evaluasi hapusan; faal hemostatik (trombosit, PPT, aPPT, dll) serta

pemeriksaan daya tahan osmotik. (Depkes RI, 1989).

Pada pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

cara manual dan cara automatik. Pada cara manual dilakukan dua pengukuran

yaitu secara mikro dan secara makro. Pengukuran secara mikro menggunakan

tabung kapiler sehingga disebut juga dengan metode kapiler sedangkan

pengukuran secara makro menggunakan tabung wintrobe disebut juga dengan

metode wintrobe.

Sampel pada metode mikro digunakan sampel darah kapiler atau darah

vena dengan antikoagulan, hasil pemeriksaan dibaca dengan menggunakan

Page 2: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-indahpurwa... · Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan ... eritrosit

alat khusus dan dinyatakan dalam persen (Dep Kes RI, 1989). Metode

pengukuran secara makro digunakan tabung khusus digunakan sampel darah

vena dengan anti koagulan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). Hasil

pemeriksaan dapat langsung pada tabung tersebut, karena darah yang

digunakan lebih banyak daripada metode mikro sehingga didapatkan volume

plasma yang lebih banyak. (Sir John V. D. S. M. Lewis, 1991).

Pada pemeriksaan secara automatik spesimen diolah berdasarkan

prinsip impedansi elektrik yaitu metode impedansi untuk penentuan WBC

(White Blood Cell), RBC (Red Blood Cell), dan PLT (Platelet) serta metode

kolorimetrik untuk penentuan HGB (Hemoglobin). Perhitungan cara

automatik menggunakan alat penghitung elektronik (BC-2600 Auto

hematology Analyzer). (Mindray, 2006).

Pada pemeriksaan hematokrit cara manual (metode mikro) specimen

diolah berdasarkan daya sentrifugal, dimana alat tersebut mempunyai

kekurangan yaitu saat dilakukan sentrifuge atau pemusingan yang kurang kuat

atau terlalu cepat, terjadinya kebocoran pada tabung kapiler saat pemusingan

sehingga dapat menyebabkan endapan sel darah merah yang didapat tidak

maksimal/berkurang, adanya plasma yang terperangkap (dikarenakan bentuk

eritrosit tidak normal) yang menyebabkan nilai hematokrit akan meningkat

(Larry Waterbury, 1998), sedangkan untuk kelebihannya yaitu waktu

pemusingan untuk mendapatkan endapan sel darah merah yang singkat

sehingga sesuai untuk kepentingan rutin.

Page 3: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-indahpurwa... · Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan ... eritrosit

Pada pemeriksaan hematokrit dengan cara automatik yang

menggunakan alat BC-2600 Auto Hematology Analyzer yang bekerja

berdasarkan prinsip impedansi elektrik, alat tersebut juga memiliki

keterbatasan/kekurangan yaitu disaat jumlah eritrosit meningkat maka

analyzer tidak mampu menghitungnya, waktu pemeriksaan yang ditunda

terlalu lama akan menyebabkan terjadinya perubahan morfologi sel darah

merah, sampel yang tidak homogen menyebabkan hasil pemeriksaan yang

kurang akurat, sedangkan untuk kelebihannya yaitu waktu pemeriksaannya

yang singkat, hasil pemeriksaan segera diperoleh dan dapat menunjukkan 19

parameter sekaligus, dapat melakukan 30 kali pemeriksaan dalam 1 jam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan hasil

pemeriksaan kadar hematokrit cara manual dan cara automatik?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan cara manual dan

cara automatik.

2. Tujuan Khusus

a. Menghitung kadar hematokrit cara manual dengan menggunakan

metode mikro (Sentrifuge).

Page 4: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-indahpurwa... · Pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan ... eritrosit

b. Menghitung kadar hematokrit cara automatik dengan menggunakan alat

analyzer (BC-2600 Auto Hematology Analyzer).

c. Menganalisa perbedaan kadar hematokrit cara manual dan cara

automatik.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Dapat menambah keterampilan dan ketelitian dalam melakukan

pemeriksaan hematokrit serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

tentang pemeriksaan hematokrit.

2. Bagi Akademi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam penelitian dibidang

ilmu hematologi.

3. Bagi Mahasiswa

Mendapatkan informasi tentang pemeriksaan hematokrit cara manual

(metode mikro) dan cara automatik (BC-2600 Auto Hematology Analyzer)