Pencitraan daerah

22
1. Latar Belakang Kabupaten Gunung Kidul, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibukotanya adalah Wonosari. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat. Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Wonosari. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Pengertian opini menurut kamus besar bahasa Indonesia sangat sederhana, yaitu pendapat atau pikiran yang muncul dari diri seseorang. Opini yang keluar dari setiap orang itu sangat bermacam- macam, bisa opini tentang hal positif atau bahkan opini negatif. Opini yang berkembang dipublik ini sangatlah mempengaruhi citra sesuatu hal, misalnya orang, daerah, dan bahkan negara. Opini negatif yang berkembang dipublik dapat mengakibatkan penurunan citra orang, daerah, atau negara, seperti yang dialami oleh kabupaten Wonosari Gunung Kidul. 1

Transcript of Pencitraan daerah

Page 1: Pencitraan daerah

1. Latar Belakang

Kabupaten Gunung Kidul, adalah sebuah kabupaten di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibukotanya adalah Wonosari. Kabupaten ini

berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Samudra

Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat.

Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas

sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Wonosari.

Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan

kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu.

Pengertian opini menurut kamus besar bahasa Indonesia sangat

sederhana, yaitu pendapat atau pikiran yang muncul dari diri seseorang.

Opini yang keluar dari setiap orang itu sangat bermacam-macam, bisa

opini tentang hal positif atau bahkan opini negatif. Opini yang

berkembang dipublik ini sangatlah mempengaruhi citra sesuatu hal,

misalnya orang, daerah, dan bahkan negara. Opini negatif yang

berkembang dipublik dapat mengakibatkan penurunan citra orang, daerah,

atau negara, seperti yang dialami oleh kabupaten Wonosari Gunung Kidul.

Opini yang berkembang di masyarakat luas, bahkan di masyarakat

kota Yogyakarta itu sendiri, mempunyai pandangan yang kurang baik

terhadap kabupaten Gunung Kidul dan masyarakatnya. Banyak

masyarakat memandang sebelah mata tentang masyarakat Gunung Kidul,

pandangan negatif seperti Gunung Kidul itu sangat kekurangan air, banyak

penduduk Gunung Kidul yang nikah-cerai dan rawan perselingkuhan,

masyarakat Gunung Kidul kampungan, sampai masyarakat Gunung Kidul

yang dianggap hidupnya kurang sejahtera.

Realitas yang ada Gunung Kidul tidak seperti yang kita bayangkan,

disana cukup air karena sekarang sudah dibangun air bor. Kesejahteraan

masyarakat Gunung Kidul pun tidak seperti yang kita bayangkan, banyak

pengusaha sukses yang lahir di Gunung Kidul, mereka dapat

mengembangkan skill dan kemauannya untuk maju. Pendidikan

masyarakat Gunung Kidul juga tak kalah dengan orang kota, banyak orang

1

Page 2: Pencitraan daerah

Gunung Kidul yang melanjutkan studi mereka diperguruan tinggi sampai

menempuh gelar sarjananya. Potensi alam yang ada di daerah Gunung

Kidul pun sangat menjanjikan, seperti pantainya yang masih alami dan

asri dengan pasir putihnya, yang di daerah Yogyakarta hanya dapat

ditemui didaerah Gunung Kidul saja. Selain pantai masih banyak lagi

potensi alam seperti goa bawah tanah dan bukit yang indah.

Merubah cara pandang seseorang itu sangat sulit, tak segampang

membalik telapak tangan. Begitu juga merubah cara pandang seseorang

terhadap sesuatu hal negatif tentang kabupaten Gunung Kidul. Perlu suatu

publikasi besar-besaran untuk membangun brand image masyarakat luas

agar pandangan negatif berubah menjadi positif. Publikasi melalui media

massa tentang pembangunan image bisa menjadi pilihan tepat untuk

mengangkat citra positif masyarakat dan potensi kabupaten Gunung Kidul.

Media massa baik cetak ataupun seperti new media berupa media online

seperti saat ini yang memiliki jangkauan lebih luas dan juga dapat

memberikan info-info tentang citra positif itu.

2. Tujuan

Untuk mengubah cara pandang negatif masyarakat luas terhadap

masyarakat Gunung Kidul pada umumnya

Untuk menjadikan potensi alam daerah Gunung Kidul lebih

berkembang di mata masyarakat di dalam dan di luar jogjakarta

Untuk mempromosikan daerah Gunung Kidul sebagai daerah yang

memiliki potensi wisata khususnya daerah wisata pantai dengan

keindahan alam yang menarik

Untuk mempersepsikan masyarakat luas terhadap masyarakat

Gunung Kidul sebagai masyarakat yang maju dan juga yg lebih

berkembang.

2

Page 3: Pencitraan daerah

3. Manfaat

a) Bagi masyarakatGunung Kidul

Agar Gunung Kidul menjadi dikenal positif dari segi

masyarakat maupun potensi alamnya dimata publik yang

menjadi daya tarik tersendiri.

b) Bagi publik eksternal

Agar masyarakat luas dapat memperoleh kebenaran tentang

hal–hal yang menjadi opini negatif terhadap kabupaten Gunung

Kidul dan penduduknya.

Publik dapat lebih mengetahui potensi alam atau objek wisata

yang sangat menarik dikunjungi di Gunung Kidul khususnya

wilayah pantai.

4. Rencana Perbaikan Citra

Banyak cara yang digunakan untuk memberikan citra positif

kabupaten Gunung Kidul melalui media masa, cara yang bisa dilakukan

adalah:

Menonjolkan potensi wisata pantai yang masih bersih dan indah

yang ada di kabupaten Gunung Kidul seperti wisata Pantai yang

akan kami angkat yaitu pantai Indrayanti. Dengan pasir putih dan

ombak yang dapat digunakan untuk bermain jetsky/speedboat

diharapkan dapat menarik perhatian para wisatawan lokal mauapun

wisatawan mancanegara.

Memperkenalkan makan khas Gunung Kidul seperti tiwul, gatot,

walang goreng dan sego abang dengan cara mengadakan festival

makanan khas, dan bisa digunakan sebagai nilai pendukung obyek

wisata di gunungkidul.

3

Page 4: Pencitraan daerah

5. Strategi yang Digunakan

Media massa merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau

seluruh lapisan masyarakat, oleh sebab itu dalam memperbaiki citra

kabupaten Gunung Kidul ini adalah menggunakan media massa. Cara

yang digunakan bisa menggunakan pendekatan yang sering dilakukan

praktisi public relations dalam membangun image melalui media massa.

Langkah-langkah yang bisa ditempuh dalam memperbaiki citra

kabupaten Gunung Kidul ini bisa dengan membangun brand image publik

dengan menonjolkan potensi alam dan kebudayaan yang ada di kabupaten

Gunung Kidul. Dalam penonjolan potensi alam ini dapat dilakukan

melalui iklan atau bekerja sama dengan perusahaan swasta seperti Djarum

dan Yamaha untuk menjadikan Gunung Kidul sebagai icon produknya.

Dengan cara ini diharapkan publik luas mengetahui dan tertarik

untuk mengunjungi Gunung Kidul. Iklan ini diharap juga dapat menarik

pengunjung untuk dapat menyaksikan langsung atau membuktikan secara

langsung tentang keindahan juga kebudayaan yang diangkat Gunung

Kidul, serta memupuskan tanggapan miring tentang Gunung Kidul.

6. Konsep Perbaikan Citra

a) Konsep Acara Festival Makanan Khas GK dengan nuansa Pantai

Dari beberapa penjelasan diatas, cara yang efektif untuk menarik

pengunjung agar datang ke Gunung Kidul adalah dengan menawarkan

objek wisata yang masih bagus dan indah dengan beberapa fasilitas yang

dapat memberikan kenyamanan pengunjungnya. Salah satu objek wisata di

Gunung Kidul yang sangat bagus adalah Pantai Indayanti. Pantai ini

terletak di kawasan pantai Sundak kecamatan Tepus kabupaten

Gunungkidul.

Pantai berpasir putih yang menghampar dari Timur hingga Barat

ini terbilang baru dan cukup indah. Selain indah, kawasan pantai ini cukup

bersih, karena pengelola pantai ini mengenakan denda pada setiap

pengunjungnya apabila ketahuan membuang sampah sembarangan.

4

Page 5: Pencitraan daerah

Fasilitas yang ada di Pantai Indayanti seperti pondok makan, pondok

penginapan, pondok pangung, gazebo-gazebo dan kamar mandi tentunya

dapat memberi rasa nyaman bagi pengunjungnya. Di Pantai Indrayanti ini,

pengunjung disuguhkan dengan beberapa permainan air dan bermain

jetsky/speedboat, tentunya pengunjung akan merasa puas menikmati

pantai ini.

Selain Pantai Indayanti, suatu acara semacam festival juga dapat

menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Festival yang

dimaksud adalah festival makan khas Gunung Kidul, festival makanan

khas Gunung Kidul ini bertujuan untuk memperkenalkan aset budaya atau

warisan dari nenek moyang yang berupa makanan khas Gunung Kidul

seperti tiwul, gatot, walang goreng dan sego abang kepada para wisatawan.

Dengan menggabungkan keindahan pantai Indrayanti dan acara

festival makanan khas Gunung Kidul tentunya dapat lebih menarik

perhatian publik, sehingga ada tindakan publik untuk datang ke acara

tersebut. Di samping itu Pengunjung nantinya juga akan disuguhkan

dengan keindahan pantai Indrayanti dan kuliner khas Gunung Kidul.

Festival budaya juga tidak lupa menjadi bagian konsep yang bisa

dijadikan sebagai pembangunan citra khususnya untuk masyarakat

gunungkidul sendiri, salah satunya adalah upacara Rasulan.

Rasulan ialah Upacara atau bersih desa (selamatan rasul/metri

desa) berkaitan dengan upacara massal. Upacara ini diadakan setahun

sekali sehabis panen seperti yang dilaksanakan di kelurahan Kemiri,

Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Disebut Rasul/Rasulan

karena dalam upacara selamatan tersebut salah satu tokoh yang dihormati,

diselamati sekaligus dimintai berkah adalah Nabi Muhammad yang

menjadi Rasul Tuhan. Disebut bersih desa/metri desa karena dalam

upacara tadi disertai sebuah tindakan yang bermanfaat, yaitu dikerjakan

secara bersama-sama. Upacara rasulan atau bersih desa dibagi beberapa

tahap, yaitu kerja bakti gotong royong membersihkan tempat umum,

selamatan kenduri, kemudian dilanjutkan dengan kirim doa. Maksud dari

5

Page 6: Pencitraan daerah

penyelenggaraan upacara ini adalah memohon keselamatan, dan sebagai

penuangan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang telah

diberikan kepada para petani selama satu tahun.

Dalam upacara selamatan bersih desa, tokoh-tokoh yang disebut

dalam ujub yaitu Pangeran/Tuhan, Nyai Loro Kidul, Ki Amongsari-Nyai

Amongsari, Kiai Bodho, Nyai Bodho, leluhur desa, Nabi Leyas (Elyas),

Nabi Kilir (Khidzir), Kiai Kundhi, Nyai Kundhi, dan Kiai Sayang-Nyai

Sayang. Upacara Rasulan di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Tepus,

Kabupaten Gunung Kidul diselenggarakan pada hari Rebo Wage, ± jam

15.00 – 17.00 sehabis panen. Dipilih hari Rebo karena hari itu dianggap

baik. Tempat penyelenggaraan di Bale Desa.

Penyelenggaraan teknis upacara untuk tingkat kelurahan adalah

kepala desa atau wakilnya (carik) dan kaum. Adapun orang-orang yang

terlibat dalam upacara ini antara lain: Petugas khusus yang terdiri dari

seorang yang membuat keranjang daun kelapa muda yang (panjang ilang),

dua orang bertugas mengisi sesajen-sesajen dan orang yang menempatkan

panjang ilalang di resan. Petugas pembentu terdiri dari orang yang

bertugas menempatkan panjang ilang di tempat-tempat resan, orang yang

bertugas memikul dan membawa ancak yang berisi nasi selamatan beserta

lauk-pauknya, dan beberapa orang yang bertugas memasak nasi selamatan.

Perlengkapan untuk persiapan penyelenggaraan upacara antara

lain: sega wuduk, ingkung, sekul jawi/ambengan, jenang putih, putih

abang, jenang baro-baro, jenang pliringan, tumpeng mong-mong, tumpeng

alus, bathok bolu, tape ketela. Tiap-tiap pedukuhan yang mengikuti

upacara selamatan rasul, semuanya membuat sekul wilujengan yang

ditempatkan di gunungan yang berisi lawuh sapitan terdiri dari krupuk,

tempe goreng dan peyek yang dijepit semuanya. Gunungan untuk tiap-tiap

pedukuhan tersebut selanjutnya dikumpulkan di Balai Desa, sebagai

tempat berlangsungnya upacara Rasulan.

Hal-hal lain yang harus dihindari pada saat upacara rasulan

diantaranya; dalam melaksanakan kirim doa dengan menyajikan panjang

6

Page 7: Pencitraan daerah

ilalang berisi nasi selamatan untuk di resan, tidak boleh dilakukan sebelum

melaksanakan ijab qabul untuk sedekah Rasul, karena dinilai belum sah

apabila belum diberi doa/mantera.

Seperti yang saya lihat di acara rasulan 3 dusun padukuhan di salah

satu wilayah Gunung Kidul. Selain acara do'a bersama (acara puncak) di

Balai Desa, acara-acara hiburan lain yang diselenggarakan sehari sebelum

pelaksanaan acara puncak banyak diadakan di balai desa. hal demikian

menjadi hiburan dan daya tarik khusus bagi pendatang maupun warga

sekitar. Acara-acara tersebut diantaranya yaitu, acara wayang kulit,

ketoprak dan acara-acara lainnya.

Kebiasaan lain yang terjadi dalam acara rasulan adalah kumpul-

kumpul. Setiap rumah memasak makanan yang cukup banyak untuk

diantar kepada sanak saudara maupun kerabat-kerabat di desa lain. Selain

itu makanan tersebut sebagai penyediaan untuk tamu yang hadir ke

rumahnya. Karena bila Rasulan, teman-teman maupun kerabat-kerabat

yang merantau biasanya pulang ke kampung halaman untuk menyaksikan

acara tersebut, selain itu teman-teman sekolah maupun teman kerja

biasanya pun akan main ke rumah untuk silahturahmi. Hal tersebut sudah

menjadi tradisi warga.

b) Tempat Festival

Pinggir Pantai Indrayanti, di kawasan pantai Sundak kecamatan

Tepus kabupaten Gunung Kidul. Pemilihan tempat ini dikarenakan pantai

ini indah yang sebelumnya juga jarang dijamah oleh wisatawan dan

dengan didukung beberapa fasilitas yang disuguhkan di pantai ini sangat

memadahi. Dengan gazebo dipinggir pantai, pengunjung akan merasa

nyaman saat menikmati keindahan pantai dan makanan khas Gunung

Kidul.

c) Fasilias Penunjang Acara

7

Page 8: Pencitraan daerah

Fasilitas menggunakan yang sudah ada di Pantai Indrayanti, yaitu

berupa Pondok Penginapan, Pondok Panggung, Gazebo dipinggir pantai

yang dapat dimanfaatkan untuk makan, istirahat serta berteduh dan

kamar mandi, selain itu juga disediakan satu gubug untuk menunaikan

ibadah sholat.

Selain fasilitas yang ada di Pantai Indrayanti, pengunjung juga

dapat menyewa beberapa tempat/cottage/hotel yang bisa menjadi

alternatif di sekitar kawasan Pantai Indayanti untuk menginap dengan

tarif yang relatif murah, seperti di:

1. Hotel Bintang Baru

Kelas : Melati

Fasilitas :16 kamar

Tarif : Rp 20.000,- s.d Rp 80.000,-

Alamat : Pantai Baron, Telp (0274)392052

2. Hotel Baronsari

Kelas : Melati

Fasilitas : 9 kamar

Tarif : Rp 150.000,- s/d 200.000,-

Alamat : Pantai Baron, Telp (0274)392741

3. Hotel Harlois

Kelas : Melati

Fasilitas : 8 kamar

Tarif : Rp 20.000,-

Alamat : Pantai Kukup

4. Hotel Paradiso

Kelas : Melati

Fasilitas : 8 kamar

Tarif : Rp 20.000,-

Alamat : Pantai Krakal

5. Hotel Puri Thalaso

8

Page 9: Pencitraan daerah

Kelas : Melati

Fasilitas : 9 kamar

Tarif : Rp 20.000,-

Alamat : Pantai Sundak

6. Hotel Willy

Kelas : Melati

Fasilitas : 7 kamar

Tarif  : Rp 20.000,-

Alamat  : Jl. Baron km 20

7. Pondok Wisata Kukup

Kelas : Melati

Fasilitas :13 kamar

Tarif : Rp 100.000,- s.d. Rp 250.000,-

Alamat : Pantai kukup, Telp (0274)391031

8. Hotel Suhardi

Kelas : Melati

Fasilitas : 9 kamar

Tarif : Rp 20.000,-

Alamat : Pantai Kukup

9. Hotel Jogja Off Road

Fasilitas : 2 cottage

Sistem : Paket, Sistem Member

Alamat : Pantai Ngandong

10. Pondok Lembah Bukit

Kelas : Melati

Fasilitas : 1 pondok, 4 gubuk

Tarif : Rp 50.000,- s.d. Rp 200.000,-

Alamat : Pantai Wediombo, Telp (0274)392115

d) Kuliner yang disuguhkan di Festival

9

Page 10: Pencitraan daerah

Olahan Belalang

Banyak orang menganggap walang goreng / belalang goreng adalah

extreme kuliner, karena perlu keberanian tinggi untuk bisa

menikmati makanan yang satu ini, bagi yang tidak terbiasa

menyantap makanan ini bisa-bisa terkena alergi gatal-gatal.

Tak banyak orang mengetahui akan potensi keanekaragaman

kuliner indonesia yang di hasilkan dari olahan belalang ini, biasa

oleh penduduk setempat diolah menjadi beraneka masakan,

seperti : bacem walang, keripik walang atau hanya sekedar diberi

bumbu bawang terus digoreng itupun sudah nikmat, rasanya tidak

kalah dengan rasa udang goreng.

Tiwul dan Gatot

Tiwul dan Gatot dibuat dari Gaplek, singkong yang dikeringkan.

Untuk membuat Tiwul gaplek ditumbuk sampai lembut, tapi

sebenarnya tidak terlalu lembut juga. Tepung gaplek tersebut

kemudian dikukus. Sedangkan Gatot terbuat dari Gaplek yang

10

Page 11: Pencitraan daerah

potongannya kecil-kecil. Gaplek tersebut direndam semalaman,

setelah itu airnya dibuang dan gaplek yang sudah direndam tersebut

dibersihkan untuk selanjutnya dikukus.Tiwul dan Gatot biasanya

dimakan bersama parutan kelapa.

Sego Abang Lombok Ijo

Sego abang dan sayur lombok tergolong sebagai makanan khas

Gunung Kidul yang memiliki gizi yang tinggi. Nilai gizi tersebut

diperoleh dari kualitas beras, cara memasak dan penyajiannya.

Beras merah tercatat memiliki kadar protein yang lebih tinggi

dibanding dengan beras putih yang dominan karbohidratnya.

Beras merah dihasilkan dari ladang sawah padi gogo yang tidak

menggunakan produk pupuk kimia maupun pestisida. Oleh karena

itu, bagi penggemar masakan organik, Sego Abang bisa menjadi

pilihan utama. Keistimewaan yang lain adalah bagi penikmat Sego

Abang yang sedang menjalani program diet. Mengkonsumsi Sego

Abang tidak menggemukkan badan, karena tingginya kadar protein

yang terkandung. Sehingga perut tetap kenyang tanpa perlu risau

menjadi gemuk.

e) Akses Menuju Lokasi Festival

11

Page 12: Pencitraan daerah

Dari kota Yogyakarta akses utama menuju kabupaten Gunung Kidul

hanya dapat melalui Jln. Jogja-Wonosari, yaitu melalui Lingkar Timur

atau Ring Road Timur menuju Piyungan Bantul. Kemudian dari

Piyungan, naik ke Pathuk Wonosari Gunung Kidul. Setelah masuk

daerah Wonosari nantinya akan ada papan penunjuk jalan yang akan

mengantarkan kita sampai ketempat yang tujuan. Meskipun jalannya

naik turun, tetapi jalannya sudah diaspal halus dan sudah banyak jalan

yang diperlebar, jadi pengunjung tidak perlu khawatir lagi. Pintu masuk

menuju Pantai Indrayanti itu sendiri dapat melalui pintu masuk menuju

Baron, Krakal, Kukup, dan Sundak, tentunya pengunjung akan

dikenakan retribusi digerbang pintu masuk.

f) Transportasi menuju Lokasi Festival

Transportasi yang dapat digunakan menuju Pantai Indrayanti itu sendiri

dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi seperti minibus, mobil

dan motor atau dapat menggunakan kendaraan rental dan mobil

carteran. Itu bisa menjadi alternatif sehubungan belum ada fasilitas

transportasi atau semacam paket wisata (tour guide) di bidang

transpotasi yang disediakan pemda, karena pantai Indrayanti msh

dikelola oleh pihak swasta.

g) Cara Publikasi

12

Page 13: Pencitraan daerah

Cara publikasi tetap menggunakan media massa dan new media/media

online karena jangkauannya sangat luas dan juga lebih efektif dalam

menarik minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.

h) Media Publikasi

Web. DisbudParGK di www.pariwisata.gunungkidulkab.go.id

Web. Komunitas Wonosari di www.wonosari.com

Blogger

Media Elektronik (JogjaTV, SCTV, Trans TV, RCTI)

Media Cetak (KR, Harjo, Sindo, Tribun)

Radio (Retjo Buntung FM, Star FM, Swaragama FM)

7. Penutup

Dengan adanya pencitraan lewat wisata pantai indrayanti dan juga

beberapa macam acara kebudayaan dan juga kuliner asli gunung kidul

sebagai nilai tambah/pendukung disamping komoditi utama onjek wisata

pantai Indrayanti itu sendiri diharapkan dapat mengangkat citra

masyarakat Gunung Kidul menjadi lebih baik. Pencitraan ini juga

diharapkan agar publik dapat berfikir lebih positf secara rasional tanpa

memandang sebelah mata, serta potensi daerah kabupaten Gunung Kidul

dapat ikut terangkat nama baiknya dari segi wisata alam juga budaya.

Harapan lainnya adalah kondisi geografis lingkungan Gunung Kidul yang

letaknya berapa di daerah pegunungan yang cenderung terpencil dari pusat

kota justru akan semakin lebih maju dan potensial apabila bisa dikelola

oleh pemda setempat yang juga bisa bekerjasama dengan stakeholder dari

pihak swasta untuk bisa saling mengelola objek wisata sehingga dapat

dikenal oleh masyarakat luas.

13

Page 14: Pencitraan daerah

Tugas Resume Mata Kuliah Media Government and Relation

Kampanye Pencitraan Daerah

Festival Masakan Khas Gunung Kidul di Pantai Indrayanti

Disusun oleh :

MEDI TRI LAKSONO (153050163)

ABIMANYU ADI PUTRO (153080032)

RIZKI HARDWITYA (153080039)

ARIS HANUNG SETYAJI (153080045)

JAGAD OKA RAHARDIAN (153080046)

ARNOLD NOPIANSYAH (153080213)

HENGKY RISKIANDIRA (153080217)

TAUFIK AKBAR W (153080310)

EGA SANDRA YUDHA (153070124)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN” YOGYAKARTA

2011

14