PENCEGAHAN KARIES GIGI

24
MAKALAH DENTAL PUBLIC HEALTH PENCEGAHAN KARIES GIGI Disusun Oleh : Inneke Rachmawaty Syam 2011-11-071

description

Upaya Pencegahan di KG :Menghindari terjadi karies awal, Menghambat proses yang lebih lanjut, Mengendalikan penyebarannya, Mengurangi komplikasi dan akibat-akibatnya, Melakukan rehabilitasi.

Transcript of PENCEGAHAN KARIES GIGI

Page 1: PENCEGAHAN KARIES GIGI

MAKALAH DENTAL PUBLIC HEALTH

PENCEGAHAN KARIES GIGI

Disusun Oleh :

Inneke Rachmawaty Syam 2011-11-071

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIV. PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA2013

Page 2: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Upaya Pencegahan di KG :

1. Menghindari terjadi karies awal

2. Menghambat proses yang lebih lanjut

3. Mengendalikan penyebarannya

4. Mengurangi komplikasi dan akibat-akibatnya

5. Melakukan rehabilitasi

3 Tahap pencegahan:

1. Pencegahan primer(tahap prepatogenik)

2. Pencegahan sekunder(pencegahan patogenik)

3. Pencegahan tertier(pencegahan pascapatogenik)

Plak dan Penyakit Gigi

Plak gigi penyebab karies gigi dan penyakit periodontal.

A.Plak gigi : a. Plak supragingival

b. Plak subgingival

B. Penyakit periodontal,

Enzim ini akan merusak:

1. substansi interseluler dari epitelium sulkus dan epithelial junctional

2. kolagen dan substansi dari jaringan ikat

C. Kontrol plak

Mencegah akumulasi dan menghilangkan plak mikrobial dan mencegah terjadinya

kembali dan akumulasi kembali plak pada gigi dan gingival.

Mencegah plak dengan cara:

1. Pit and fissure sealants

2. Prophylactic odontotomy

3. Fissure eradication

4. Tooth surface conditioning by LASER(light amplification by stimulated

emission of radiation)

Pasien dapat melakukan kontrol plak dengan:

1. Menyikat gigi

2. Flossing dan pembersihan interdental

3. Irigasi mulut untuk melepaskan plak

4. Pengunaan fluorida dalam bentuk pasta gigi, obat kumur dan gel

1

Page 3: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Karies gigi

Proses terjadinya karies gigi

KATZ

1. Karbohidrat terutama sukrosa + bakteri polisakharida ekstraseluler

2. Polisakharida ekestraseluler + bakteri + air ludah plak gigi

3. Bakteri asidogenik dalam plak gigi + karbohidrat asam

4. Asam dengan permukaan gigi karies gigi

GRAY

Reaksi :

Ca10(PO4)6(OH)2 + 8H+ 10 Ca++ + 6HPO4 + 2H2O

Bila konsentrasi kalsium dan fosfat cukup daya kerja asam akan berhenti. Dan akan

mulai lagi bila ada:

1. Asam yang masuk

2. Kalsium serta fosfat ke luar dari email

Berulang-ulang reaksi ini secara siklis akan menyebabkan dekalsifikasi.

4 faktor karies gigi :

1. Kerentanan gigi

2. Subtrat dalam mulut, tergantung dari diet

3. Mikroorganisme dalam plak gigi

4. Waktu yang cukup lama substrat berada dalam mulut

Fluorida diendapkan dalam email dalam tiga tahap yaitu:

1. Waktu pembentukan gigi, fluorida diendapkan banyak sekali pada masa

pembentukan kristal

2. Sesudah kalsifikasi, tetapi belum erupsi. Fluorida diambil dari cairan jaringan

sekitar gigi.

3. Sesudah erupsi selama gigi itu hidup dan dari cairan-cairan sekitarnya yang

mengandung fluorida.

Dua faktor yang menentukan jumlah fluorida yang diendapkan adalah:

1. Waktu gigi terkena fluorida, lebih muda umur gigi, lebih banyak fluorida

diendapkan. Lapisan email yang terluar yang terbanyak endapan fluoridanya

2

Page 4: PENCEGAHAN KARIES GIGI

2. Konsentrasi fluorida dalam lengkungan gigi. Bertambah tingginya konsentrasi

fluorida , bertambah tinggi juga pengendapan fluorida.

Beberapa macam fluorida yang biasa digunakan:

1. Natrium fluoride(NaF)

2. Stannous fluoride(SnF2)

3. Acidulated phosphate fluoride(APF)

Natrium Fluorida 2 % (9040 ppmF)

Teknik pengulasan NaF:

1. Mahkota gigi dibersihkan dengan rubbercup dan pasta propilaksis

2. Keringkan dan isolasi gigi geligi pada satu kuadran dan ulaskan larutan NaF 2

%

3. Gigi tetap dibiarkan basah dengan larutan fluorida selama 3-4 menit

4. Pengulasan dilakukan pada kuadran berikutnya

5. Pengulasan dilakukan dengan interval 1 minggu

6. Pengulasan dianjurkan pada umur 3,7,11 dan 13 tahun, total 16 kali aplikasi

Keuntungan NaF

1. Larutan secara kimia stabil

2. Rasanya dapat diterima

3. Tidak mengiritasi gingiva

4. Tidak menyebabkan perubahan warna gigi

Kerugian teknik Knutson, pasien harus datang empat kali dalam waktu yang relatif

singkat.

SnF2 8 %(19360 ppmF)

Teknik aplikasi SnF2 8 %

1. Mahkota gigi dibersihkan dengan rubber cup, permukaan gigi dibersihkan dan

dipoles dengan pumice 5-10 detik setiap gigi

2. Setiap kuadran diisolasi dan dikeringkan

3. Larutan SnF2 8% yang segar disiapkan. Ulaskan terus menerus pada

permukaan gigi dengan aplikator kapas sehingga tetap basah selama 4 menit.

3

Page 5: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Pengulasan ulang biasanya tiap 15-30 detik. Dan biarkan kering untuk 2-3

menit.

Kerugian:

1. Larutan tidak stabil, dengan cepat mengalami hidrolisis dan oksidasi, setiap

kali harus digunakan larutan segar

2. Larutan SnF2 8% sebagai astrigen dan rasanya tidak enak

3. Larutan kadang-kadang mengiritasi jaringan

4. Terjadi pigmentasi dan bercak pada gigi

APF

Teknik aplikasi APF

Teknik pengulasan dengan larutan APF sama dengan jenis fluorida lainnya.

Permukaan email tetap basah selama 4 menit.

Keuntungan:

1. Secara kimia stabil bila disimpan dalam tempat plastik

2. Rasa dapat ditoleransi

3. Tidak menimbulkan bercak-bercak pada email

4. Tidak bersifat astringen terhadap jaringan gingiva

5. Efektif untuk pencegahan karies

6. Email dapat mengikat fluorida lebih banyak dari APF daripada jenis

fluorida lainnya.

Varnis fluorida

Fluorida dilarutkan dalam varnis, sangat berguna dan nyaman digunakan pada anak-

anak. Keuntungan memakai varnis fluorida lebih lama bertahan melekat dengan email

daripada dengan larutan dan gel. Teknik aplikasinya sama setelah gigi dikeringkan

ulaskan varnis fluorida selama 1-2 menit biarkan kering selama 2 menit. Selama

varnis belum kering tidak boleh kena air ludah.

Selain cara pengulasan permukaan gigi dengan larutan fluorida, dapat juga dilakukan

dengan cara kumur-kumur dengan larutan NaF 0,2 % untuk memperkuat email

dengan frekuensi dua minggu sekali. Mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun

1974, sekarang sudah tidak dilaksanakan lagi.

4

Page 6: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Mineral

Mineral yang mempengaruhi jaringan rongga mulut adalah kalsium dan fosfat. Kalau

kekurangan akan menyebabkan:

1. Perubahan kalsifikasi

2. Meningkatkan karies gigi

3. Pembentukan tulang tidak sempurna

Diet seimbang

Diet seimbang harus meliputi berbagai macam makanan baik dalam kualitas dan

proporsi untuk memenuhi kebutuhan kalori dan mengandung semua nutrien.

1. Diet yang dianjurkan harus sesuai dengan kebiasaan diet yang normal

2. Diet harus memenuhi kebutuhan tubuh untuk semua nutrien esensial

3. Diet yang dianjurkan harus dengan pertimbangan dan mengakomodasi suka

dan tidak suka dari pasien dan kebiasaan makannya dan faktor lingkungan

lainnya.

Diet dan karies gigi

Semua faktor etiologi dari karies gigi dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Untuk

terjadinya karies gigi harus ada gigi, mikroorganisme,lingkungan(karbohidrat) dan

waktu(untuk mikroorganisme dan karbohidrat tetap berada dalam mulut).

Karies dapat dikontrol dengan:

1. Tingkatkan daya tahan permukaan gigi dengan fluorida

2. Tingkatkan kualitas dan bentuk permukaan gigi - prophylactic odontotomy, pit

and fissure sealants

Makan dapat dikontrol dengan:

1. Kurangi makanan yang mudah melekat pada permukaan gigi khususnya snack

di antara waktu makan

2. Tingkatkan makanan yang kasar dalam diet

3. Tingkatkan kebiasaan makan, kurangi frekuensi makan

Bakteri dapat dikontrol dengan

1. Kurangi pembentukan plak

2. Kurangi aktivitas bakteri-karbohidrat

3. Kurangi aktivitas bakteri-enzim

5

Page 7: PENCEGAHAN KARIES GIGI

4. Kurangi pertumbuhan bakteri

Air ludah dapat mencegah karies dengan:

1. Tingkatkan aliran air ludah

2. Tingkatkan kemampuan bufer air ludah

3. Kurangi kekentalan air ludah

4. Tingkatkan air dalam air ludah

5. Air ludah juga membantu meningkatkan remineralisasi permukaan gigi yang

mengalami demineralisasi

Waktu , kurangi lamanya partikel makanan berada pada permukaan gigi untuk

mencegah karies gigi dan dikontrol dengan

1. Kurangi lamanya karbohidrat melekat pada permukaan gigi

2. Tingkatkan frekuensi pembersihan gigi dan lebih sering kumur-kumur

Metode menyikat gigi

Metode Bass(membersihkan sulkus gingiva)

Sikat gigi yang berbulu lunak atau superlunak, letakkan pada sulkus gingiva

membentuk sudut 45o terhadap sumbu gigi. Tekan perlahan-lahan sehingga ujung bulu

sikat masuk ke dalam sulkus . Gerakan mesiodistal sepuluh kali, bulu sikat tetap

berada di sulkus. Untuk permukaan oklusal bulu sikat gigi tegak lurus permukaan

oklusal. Metode ini efektif untuk menghilangkan plak di daerah gingival margin,

servikal dan sulkus. Baik untuk stimulasi gingiva. memerlukan waktu yang lama.

Metode Fone

Pada metode ini, kondisi mulut dalam keadaan oklusi (rahang tertutup) dengan cara :

Permukaan Bukal/ labial rahang atas dan rahang bawah

bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus mahkota gigi, lalu lakukan gerakan memutar,

bulu sikat gigi mengenai rahang atas dan rahang bawah bersamaan.

6

Page 8: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Permukaan palatal/lingual posterior dan anterior

Mulut dibuka, bulu sikat diletakkan antara gigi dan gusi lalu lakukan gerakan

memutar.

Pada permukaan lingual gerakannya mesiodistal. Mudah diajarkan khususnya untuk

anak-anak. Baik untuk stimulasi gingiva. Dapat terjadi trauma pada gingiva, bagian

interdental tidak dapat dibersihkan dengan baik.

Metode Charter

Bulu sikat gigi diletakkan ke arah oklusal sebagian pada permukaan gigi dan sebagian

pada gingiva membentuk sudut 45o dengan permukaan gigi. Bulu sikat gigi

digetarkan dengan tekanan yang ringan untuk membersihkan daerah interdental. Putar

bulu sikat gigi searah jarum jam dengan ujungnya tetap berada di tempat. Prosedur ini

dilakukan beberapa kali pada setiap daerah interdental. Dapat membersihkan daerah

7

Page 9: PENCEGAHAN KARIES GIGI

interdental, sangat baik untuk stimulasi gingiva. Sangat berguna bila ada mahkota,

jembatan dan alat ortodontik. Sulit untuk dipelajari dan sulit untuk meletakkan bulu

sikat di beberapa daerah di dalam mulut. Sulkus gingiva tidak dapat dibersihkan

dengan baik.

Metode Stillman

Pada permukaan bukal dan lingual gigi letakkan bulu sikat dengan membentuk sudut

45o terhadap sumbu gigi. Ujung bulu sikat berada daerah gingiva dan servikal gigi.

Pada permukaan oklusal buku sikat tegak lurus permukaan oklusal. Bulu sikat gigi

digetarkan, sikat gigi diangkat dan diletakkan pada tempat yang sama dan digetarkan

kembali. Pada permukaan bukal dan lingual getarkan bulu sikat , gerakan memutar

dan ujung bulu sikat tetap berada di tempat dengan sedikit tekanan untuk

menstimulasi gingiva. Pada permukaan oklusal gerakannya horizontal. Stimulasi

gingiva baik, daerah interdental dibersihkan bersamaan dengan permukaan oklusal.

Sulkus gingiva tidak dapat dibersihkan dengan baik.

8

Page 10: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Metode Roll (Metode merah putih)

Gerakan pada metode ini adalah kombinasi antara memutar dan menarik ke luar bulu

sikat dari arah gingiva ke arah oklusal sepanjang sumbu gigi.

Metode ini disebut juga dengan metode merah putih.

Berbeda dengan metode Fones, metode Roll, rongga mulut dalam keadaan terbuka.

Pada permukaan bukal, labial bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus mahkota gigi, lalu

lakukan gerakan memutar,

Metode horizontal resiprokal atau teknik Scrub(menggosok)

Bulu sikat diletakkan tegak lurus permukaan gigi, gerakannya horizontal maju

mundur pada semua permukaan gigi. Sangat nyaman untuk dilakukan dan efektif

untuk anak kecil dengan gigi susu. Interdental pada orang dewasa tidak dapat

dibersihkan dengan baik. Abrasi servikal pada daerah bukal dan lingual orang dewasa.

Waktu yang terbaik untuk menyikat gigi adalah 30 menit setelah makan minimal dua

kali sehari. Yang terpenting pada waktu malam hari sebelum tidur.

Dentifrices

Membantu membersihkan dan memoles permukaan gigi, dapat berbentuk pasta,

bubuk, gel dan kombinasi antara pasta dan gel dan larutan, mengandung:

1. Bahan untuk pencegahan seperti fluorida

2. Antimikrobial seperti Chlorhexidine

3. Antikalkulus seperti Zinc chloride

Terapetik dentifrices

9

Page 11: PENCEGAHAN KARIES GIGI

1. Non fluorida

a. yang mengandung klorofil

b. yang mengandung antibiotika

c. yang mengandung amonium

d. yang mengandung enzim inhibitor

2. Yang mengandung fluorida

a. Natriun fluorida

b. Stannous fluorida

c. Natrium monofluorofosfat

d. Natrium monofluorofosfat dengan Natrium fluorida

Penyakit periodontal

Yang banyak terjadi:

1. Gingivitis marginalis kronis

2. Acute necrotizing ulcrative gingivitis

3. Peridontitis, juvenile periodontitis

Pencegahan penyakit periodontal:

1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

2. Pembersihan plak gigi

3. Pembersihan kalkulus

4. Pemeriksaan gigi secara teratur

5. Obar kumur hanya sebagai penunjang

peningkatan risiko kanker mulut yaitu:

1. Rokok

Rokok merupakan bentuk paling umum dari tembakau yang banyak digunakan.

American Cancer Society menuturkan bahwa sekitar 80 persen orang dengan kanker

mulut adalah pengguna tembakau. Hal ini karena ada lebih dari 60 zat karsinogen

yang bisa menyebabkan mutasi pada DNA.

2. Cerutu dan pipa

Cerutu dan pipa sering dianggap kurang berbahaya dibanding dengan rokok, padahal

risikonya sama saja. Perokok pipa mengalami peningkatan risiko untuk kanker bibir

yang mana menjadi tempat diletakkannya tangkai pipa, sedangkan cerutu umumnya

membakar tembakau lebih lama dan kandungannya lebih besar sehingga

meningkatkan jumlah paparan asap rokok.

10

Page 12: PENCEGAHAN KARIES GIGI

3. Mengunyah tembakau

Mengunyah tembakau bisa dalam bentuk daun (dalam kemasan) atau bentuk bubuk

yang biasanya dijual dalam kaleng. Meskipun produk ini dianggap tanpa asap, tapi

bahan kimia berbahaya seperti nikotin tetap tertelan, dan lebih dari 28 bahan kimia

penyebab kanker ditemukan pada tembakau yang tidak berasap.

Faktor yang mempengaruhi timbulnya kanker di rongga mulut:

1. Konsumsi tembakau dalam jumlah besar

2. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar

3. Virus: Virus Epstein Barr, Virus herpes, sitomegalo dan virus papiloma

4. Paparan sinar matahari(pada ras kulit putih/kaukasia)

Materi penyuluhan kesehatan gigi masyarakat untuk pencegahan kanker di rongga

mulut:

1. Kaitan antara kanker dengan merokok, mengunyah tembakau dan konsumsi

alkohol berlebihan

2. Pemeriksaan gigi secara teratur untuk memeriksa bila terdapat lesi awal pada

jaringan mulut dan tulang alveolar

3. Mewaspadai 5 tanda peringatan terjadinya kanker di rongga mulut:

a. Pembengkakan atau pertumbuhan

b. Eritema atau bercak putih

c. Luka yang tidak sembuh

d. Rasa kebal atau sakit yang persisten

e.Perdarahan yang persisten

3. Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menjadi faktor timbulnya kanker

di bibir, sehingga perlu menggunakan lotion pelindung bagi yang terpapar

sinar matahari langsung(anjuran ini untuk ras kulit putih/kaukasia)

Problem atau penyakit pada usia lanjut yang mempengaruhi perawatan kesehatan

gigi dan mulut:

1. Secara fisiologi menurun, dengan penurunan haemostasis seperti kemunduran

fungsi ginjal dan kemampuan untuk bernafas

2. Meningkatnya kemungkinan aktifnya kembali infeksi Mycobacterium

tuberculosis dan Varicella zoster

11

Page 13: PENCEGAHAN KARIES GIGI

3. Infeksi saluran pernafasan seperti influenza dan pneumonia

4. Penurunan respon pengobatan dan batas aman dari obat-obatan

5. Hipertensi, stroke dan penyakit jantung

6. Diabetes melitus

7. Dimensia, depresi dan penyakit Alzheimer

8. Lebih dari satu penyakit kronis dan saling berhubungan

9. Meningkatnya pemakaian obat dan perawatan yang kurang terkoordinasi

Masalah kesehatan gigi dan mulut pada usia lanjut

1. Tidak ada gigi sebagian atau penuh

2. Karies gigi

3. Penyakit periodontal : Periodontitis, resesi gingiva, gigi goyang, telah

mengenai furkasi

4. Atrisi, abrasi yang berat dan erosi

5. Lesi pada mukosa mulut, biasanya stomatitis karena pemakaian gigi tiruan

6. Gangguan kelenjar ludah: Xerostomia, disphagia

7. Penurunan kemampuan untuk mengunyah

8. Penurunan/perubahan rasa kecap

9. Kanker rongga mulut

HIV/AIDS

Hidup dengan HIV/AIDS

HIV positif berarti di dalam tubuh terdapat HIV serta antibodi untuk melawan infeksi.

Tanda-tanda HIV positif:

Demam

Sakit kepala

Otot dan sendi sakit

Sakit perut

Kelenjar getah bening bengkak

Ruam pada kulit selama 1-2 minggu setelah tertular

Gejala ini bisa hilang tanpa diobati

Bagaimana HIV menular

HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:

12

Page 14: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Darah

Air mani

Cairan vagina

Air susu ibu(ASI)

HIV menular melalui:

Bersanggama yang membiarkan darah, air mani atau cairan vagina dari orang HIV

positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi(yaitu sanggama yang

dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur, juga melalui mulut, walau

dengan kemungkinan kecil)

memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah

yang terinfeksi HIV

menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV

dari ibu HIV positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui

sendiri

HIV tidak menular melalui:

bersalamam, berpelukan

berciuman

batuk, bersin

memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC dan

kamar tidur

gigitan nyamuk

bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama

memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna

Infeksi oportunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang timbul akibat penurunan kekebalan tubuh,

infeksi ini dapat timbul karena mikroba(bakteri, jamur, virus) yang berasal dari luar

tubuh, maupun yang sudah ada dalam tubuh manusia namun dalam keadaan terkendali

oleh kekebalan tubuh.

13

Page 15: PENCEGAHAN KARIES GIGI

Tes HIV

Prosedur melakukan Tes HIV

Konseling Prates dan Pascates

1. Prates

Biodata klien; kerahasiaan sangat penting

Alasan datang untuk konseling

Pengetahuan klien tentang penyakit

Alasan untuk mendapat informasi

Keinginan tes harus sukarela tidak boleh dipaksa

2. Pascates

Hasil diberikan dalam amplop tertutup, dibuka bersama-sama klien

Tidak boleh diberikan kepada orang lain tanpa seijin klien

Langkah-langkah pemeriksaan:

1. Dengan cara Elisa(enzym linked immunosorbent assay)

mengetahui ada tidaknya virus HIV dalam tubuh,

Hasil negatif dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat.

positif lanjutkan pemeriksaan konfirmasi selanjutnya untuk memastikan

adanya infeksi oleh HIV. Biaya tes Elisa relatif murah.

2. WB(Western Blot),

lebih memastikan hasil negatif dan positif. Untuk pemeriksaan ini perlu

diikutsertakan hasil Elisa dan surat pengantar dari dokter.

hasil negatif tetap diberi konseling agar tetap menjaga pola hidup sehat.

Jika hasil positif segera konsultasikan ke dokter internis untuk pemeriksaan

lanjutan. Biaya WB Rp 500.000 sampai Rp 600.000

3. Tes CD4 jika jumlah dalam tubuh menurun karena dirusak oleh virus HIV.

Biaya pemeriksaan Rp 300.000

4. Tes VL untuk mengukur jumlah virus HIV. Biaya Rp 1,3 juta

Tes viral load membantu dalam:

1. Penelitian, HIV tidak pernah tidur terus menggandakan diri

14

Page 16: PENCEGAHAN KARIES GIGI

2. Diagnosis, dapat menemukan virus setelah terinfeksi HIV

3. Progmosis, dapat meramalkan berapa lama akan tetap sehat

4. Pencegahan, semakin tinggi viral load semakin mudah menularkan HIV

Tes viral load bermanfaat untuk penatalaksanaan terapi, untuk mengetahui apakah

obat antiretroviral mengendalikan virus atau tidak.

Sepuluh tips untuk memakai ARV

1. Carilah dokter yang kita anggap paling cocok.

2. Memeriksakan diri ke dokter sedikitnya setiap enam bulan sekali.

3. Belajar mengenai HIV dan pengobatannya.

4. Meminum obat sesuai dengan jadwal harian.

5. Jangan sampai kehabisan obat.

6. Sebelum meminum obat apa pun, baik obat resep maupun tanpa resep, pastikan

bahwa obat tersebut tidak berinteraksi dengan obat antiretroviralnya.

7. Ingat: tidak ada harapan tanpa perjuangan.

Manfaat ARV

1. Menghambat perjalanan penyakit HIV

2. Meningkatkan jumlah sel CD4

3. Mengurangi jumlah virus dalam darah

4. Merasa lebih baik

Menghindari AIDS dengan

A ABSTAIN tidak melakukan hubungan seks

B BE FAITFUL setia pada satu pasangan(monogami)

C CONDOMISE pakai kondom untuk seks yang aman

"Avoiding AIDS as easy as...

A bstain B e faithfull C ondomise

Definisi menurut PEPFAR

15

Page 17: PENCEGAHAN KARIES GIGI

A bstinence for youth, including the delay of sexual debut and abstinence until

marriage

B eing tested for HIV and being faithful in marriage and monogamous

relationships

C orrect and consistent use of condoms for those who practice high-risk

behaviours.

Pencegahan untuk dokter gigi

1. Pakai kacamata

2. Penutup mulut dan hidung

3. Pakai sarung tangan

4. Sterilisasi alat

5. Cuci tangan

6. Disposable syringe

16