PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan...

22
PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan Pertanian Industrial unggul berkelanjutan Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember www.adamjulian.net

Transcript of PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan...

Page 1: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL

Kawasan Pertanian Industrial unggul berkelanjutan

Julian Adam RidjalPS Agribisnis Universitas Jember

www.adamjulian.net

Page 2: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Pengembangan Kawasan Pertanian Industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk

meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani

Sumber : Kementerian Pertanian RI

Page 3: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Proses Pengembangan Kawasan (1) tahap inisiasi pada kawasan yang belum berkembang;

(2) tahap penumbuhan pada kawasan yang belum berkembang;

(3) tahap pengembangan kawasan;

(4) tahap pemantapan kawasan;

(5) tahap integrasi antar kawasan.

• Jenis kegiatan pada masing-masing tahap berbeda-beda tergantung pada tingkat keterkaitan antar pertanian, kekuatan sub sistem agribisnis yang ada (hulu, produksi, hilir dan penunjang), maupun kualitas SDM dan aplikasi teknologi yang telah dilakukan

Page 4: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Proses Pengembangan Kawasan Pertanian

Sumber : Kementerian Pertanian RI

Page 5: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

KAWASAN AGROPOLITAN

Page 6: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH

• Kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaanserta kemiskinan di perdesaan telah mendorong upaya-upaya pembangungan di kawasan perdesaan. Meskipun demikian, pendekatan pengembangankawasan perdesaan seringkali dipisahkan dari kawasanperkotaan. Hal ini telah mengakibatkan terjadinyaproses urban bias yaitu pengembangan kawasanperdesaan yang pada awalnya ditujukan untukmeningkatkan kawasan kesejahteraan masyarakatperdesaan malah berakibat sebaliknya yaitutersedotnya potensi perdesaan ke perkotaan baik darisisi sumber daya manusia, alam, bahkan modal (Douglas, 1986)

Page 7: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Proses urbanisasi yang terjadi seringkalimendesak sektor pertanian ditandai dengankonversi lahan kawasan pertanian menjadikawasan perkotaan, dimana di pantai utaraJawa mencapai kurang lebih 20 %. Konsekuensi logis dari kondisi ini adalahmenurunnya produktifitas pertanian.

Page 8: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Kondisi ini mengakibatkan Indonesia harusmengimpor produk-produk pertanian untukmemenuhi kebutuhan dalam negerinya.

• Berdasarkan kondisi tersebut, tidak berartipembangunan perdesaan menjadi tidak penting, akan tetapi harus dicari solusi untuk mengurangiurban bias. Pengembangan kawasan agropolitandapat dijadikan alternatif solusi dalampengembangan kawasan perdesaan tanpamelupakan kawasan perkotaan.

Page 9: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Melalui pengembangan agropolitan, diharapkan terjadi interaksi yang kuat antarapusat kawasan agropolitan dengan wilayahproduksi pertanian dalam sistem kawasanagropolitan. Melalui pendekatan ini, produkpertanian dari kawasan produksi akan diolahterlebih dahulu di pusat kawasan agropolitansebelum di jual (ekspor) ke pasar yang lebihluas sehingga nilai tambah tetap berada dikawasan agropolitan.

Page 10: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Selama ini ukuran keberhasilan pembangunanhanya dilihat dari terciptanya lajupertumbuhan perekonomian yang tinggidimana alat yang dipergunakannya adalahdengan mendorong industrialisasi di kawasan-kawasan perkotaan. Kondisi ini bila ditinjaudari pemerataan pembangunan telahmemunculkan kesenjangan antara kawasanperdesaan dan perkotaan karena sektorstrategis yang didoroing dalam prosesindustrialisasi hanya dimiliki oleh sebagianmasyarakat (Sonarno, 2003).

Page 11: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Lemahnya dukungan makro ekonomi terhadappengembangan produk pertanian dapat menjadihambatan dalam pengembangan kawasanagropolitan. Perlu adanya perlindungan yang seriusterhadap kegiatan pertanian melalui stabilisasi hargaproduk pertanian pada level yang wajar. Lemahnyadukungan kebijakan fiskal dan moneter seperti bebasmasuknya produk pertanian impor dengan hargamurah dan mahalnya suku bunga kredit pertanianmerupakan faktor-faktor yang dapat menghambatpengembangan perdesaan. Pada akhirnya, kondisi inimenjadi disinsentif terhadap usaha pertanian.

Page 12: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Pada tingkat mikro, masih rendahnya produktifitasdan pemasaran, pertanian, kelembagaan yang tidakkondusif, dan lingkungan permukiman yang masihrendah merupakan permasalahan-permasalahanyang seringkali menjadi hambatan dalampengembangan perdesaan.

• Kondisi budaya petani lokal yang cenderungsubsisten perlu mendapatkan perhatian yang seriusapabila ingin merubah budaya tersebut menjadibudaya agribisnis. Tanpa adanya peningkatanpemahaman dan kemampuan petani, akan sulitmeningkatkan produktifitas pertanian untukmendukung pengembangan agroindustri.

Page 13: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Konsep PengembanganKawasan Agropolitan

• Berdasarkan issue dan permasalahanpembangunan perdesaan yang terjadi, pengembangan kawasan agropolitanmerupakan alternatif solusi untukpengembangan wilayah (perdesaan). Kawasanagropolitan disini diartikan sebagai sistemfungsional desa-desa yang ditunjukkan dariadanya hirarki keruangan desa yakni denganadanya pusat agropolitan dan desa-desa disekitarnya membetuk Kawasan Agropolitan.

Page 14: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Disamping itu, Kawasan agropolitan ini jugadicirikan dengan kawasan pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannyasistem dan usaha agribisnis di pusatagropolitan yang diharapkan dapat melayanidan mendorong kegiatan-kegiatanpembangunan pertanian (agribisnis) diwilayah sekitarnya

Page 15: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Konsepsi Pengembangan Kawasan Agropolitan

Keterangan:

Penghasil Bahan Baku

Pengumpul Bahan Baku

Sentra Produksi

Kota Kecil/Pusat Regional

Kota Sedang/Besar (outlet)

Jalan & Dukungan Sapras

Batas Kws Lindung, budidaya, dll

Batas Kws Agropolitan

PASAR/GLOBAL

Page 16: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

1. Penetapan pusat agropolitan yang berfungsi sebagai (Douglas, 1986) :

• Pusat perdagangan dan transportasi pertanian(agricultural trade/ transport center).

• Penyedia jasa pendukung pertanian (agricultural support services).

• Pasar konsumen produk non-pertanian (non agricultural consumers market).

• Pusat industri pertanian (agro-based industry). • Penyedia pekerjaan non pertanian (non-agricultural

employment).• Pusat agropolitan dan hinterlannya terkait dengan

sistem permukiman nasional, propinsi, dan kabupaten(RTRW Propinsi/ Kabupaten).

Page 17: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

2. Penetapan unit-unit kawasan pengembanganyang berfungsi sebagai (Douglas, 1986) :

• Pusat produksi pertanian (agricultural production).

• Intensifikasi pertanian (agricultural intensification).

• Pusat pendapatan perdesaan dan permintaanuntuk barang-barang dan jasa non pertanian(rural income and demand for non-agricultural goods and services).

• Produksi tanaman siap jual dan diversifikasipertanian (cash crop production and agricultural diversification).

Page 18: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

3. Penetapan sektor unggulan:

• Merupakan sektor unggulan yang sudahberkembang dan didukung oleh sektorhilirnya.

• Kegiatan agribisnis yang banyak melibatkanpelaku dan masyarakat yang paling besar(sesuai dengan kearifan lokal).

• Mempunyai skala ekonomi yang memungkinkan untuk dikembangkan denganorientasi ekspor.

Page 19: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

4. Dukungan sistem infrastruktur

• Dukungan infrastruktur yang membentukstruktur ruang yang mendukungpengembangan kawasan agropolitandiantaranya : jaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air, dan jaringan utilitas (listrik dantelekomunikasi).

Page 20: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

5. Dukungan sistem kelembagaan

• Dukungan kelembagaan pengelolapengembangan kawasan agropolitan yang merupakan bagian dari Pemerintah Daerah dengan fasilitasi Pemerintah Pusat

• Pengembangan sistem kelembagaan insentifdan disinsentif pengembangan kawasanagropolitan

Page 21: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

• Melalui keterkaitan tersebut, pusatagropolitan dan kawasan produksi pertanianberinteraksi satu sama lain secaramenguntungkan. Dengan adanya polainteraksi ini diharapkan dapat meningkatkannilai tambah (value added) produksi kawasanagropolitan sehingga pembangunanperdesaan dapat dipacu dan migrasi desa-kotayang terjadi dapat dikendalikan

Page 22: PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan …adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/... · 2016-01-29 · proses urban bias yaitu pengembangan kawasan perdesaan

Pengembangan kawasan agropolitan menjadi sangatpenting dalam kontek pengembangan wilayah :

• Kawasan dan sektor yang dikembangkan sesuaidengan keunikan lokal.

• Pengembangan kawasan agropolitan dapatmeningkatkan pemerataan mengingat sektoryang dipilih merupakan basis aktifitasmasyarakat.

• Keberlanjutan dari pengembangan kawasan dansektor menjadi lebih pasti mengingat sektor yang dipilih mempunyai keunggulan kompetitif dankomparatif dibandingkan dengan sektor lainnya.