PENANGANAN GADUH GELISAH

download PENANGANAN GADUH GELISAH

of 3

Transcript of PENANGANAN GADUH GELISAH

  • 7/27/2019 PENANGANAN GADUH GELISAH

    1/3

    PENANGANAN GADUH GELISAH

    Pasien dalam episode kekerasan tidak memperhatikan campur tangan rasional dari

    orang lain dan kemungkinan tidak mendengarkan mereka. Jika memiliki senjata, pasien

    tersebut secara khusus berbahaya dan mampu untuk membunuh. Pasien tersebut harusdilucuti senjatanya dan kalau bisa tanpa membahayakan pasien tersebut. Hal ini sebaiknya

    dilakukan oleh aparat keamanan yang terlatih.

    Pasien harus ditempatkan dalam lingkungan yang aman. Beberapa pasien perlu

    dipindahkan ke unit forensik karena beratnya potensi kekerasan mereka. Medikasi yang

    spesifik diberikan jika diindikasikan, kecuali diperlukan tindakan non spesifik untuk

    memodifikasi perilaku sampai penyebabanya dipastikan dan terapi psesifik dimulai.

    Pemakaian medikasi adalah dikontraindikasikan pasien yang teragitasi akut yang

    menderita cidera kepala, karena medikasi dapat membingungkan gambaran klinis. Pada

    umumnya, haloperidol intramuskular (IM) adalah salah satu terapi gawat darurat yang paling

    bermanfaat untuk pasien psikotik yang melakukan kekerasan.

    Terapi elektrokonvulsif (ECT) juga telah digunakan dalam ruang gawat darurat untuk

    mengendalikan kekerasan psikotik. Satu atau beberapa kali ECT dalam beberapa jam

    biasanya mengakhiri suatu episode kekerasan psikotik.

    PSIKOTERAPI

    Dalam intervensi psikiatrik gawat darurat, semua usaha dilakukan untuk membantu

    pasien mempertahankan harga dirinya. Empati adalah penting untuk penyembuhan pasien psikiatrik. Pengetahuan yang diperlukan adalah bagaimana biogenetik, situasional,

    perkembangan dan eksistensial berkumpul pada satu titik dalam riwayat penyakit untuk

    menciptakan kegawat daruratan psikiatrik adalah seruppa untuk kematangan keterampilan

    pada dokter psikiatrik.

    Untuk keadaan kegawt daruratan psikiatri, diperlukan lebih dari satu orang psikiater. Dan

    tidak ada prosedur yang baku untuk setiap orang, karena masing-masing orang memiliki

    kerentanan yang berbeda dan proses psikoterapi yang berbeda.

    FARMAKOTERAPI

    Indikasi utama untuk pemakaian medikasi psikotropik diruang gawat darurat adalah

    perilaku kekekrasan atau menyerang, kecemasan atau panik yang masif, dan reaksi

    ekstrapiramidalis, seperti distonia dan akathisia sebagai efek samping dari obat psikiatrik.

  • 7/27/2019 PENANGANAN GADUH GELISAH

    2/3

    Suatu bentuk yang jarang dari distonia adalah laringospame, dan dokter psikiatrik harus siap

    untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka dengan intubasi jika diperlukan.

    Orang yang paranoid atau dalam keadaan luapan katatonik memerlukan trankuilisasi.

    Ledakan kekerasan yang episodik berespon terhadap lithium (Eskalith), penghambat-beta,

    dan carbamazepine (Tegretol). Jika riwayat penyakit mengarahkan suatu gangguan kejang,

    penelitian klinis dilakukan untuk menegakkan diagnosis, dan suatu pemeriksaan dilakukan

    untuk memastikan penyebabnya. Jika temuan adalah positif, antikonvulsan adalah dimulai,

    atau dilakukan pembedahan yang sesuai (sebagai contohnya, pada massa serebral). Untuk

    intoksikasi akibat zat rekreasional, dilakukan tindakan konservatif mungkin adekuat. Pada

    beberapa keadaan, obat-obat seperti thiothixene (Navane) dan Haloperidol (Haldol), 5-10 mg

    setiap setengah sampai satu jam diperlukan sampai pasien distabilkan. Benzodiazepine

    digunakan sebagai pengganti atau sebagai tambahan antipsikotik (untuk menurunkan dosis

    antipsikotik). Jika obat reaksional memiliki sifat antikolinergik yang kuat, maka

    benzodiazepine lebih tepat dibandingkan antipsikotik. Orang dengan respon alergik atau

    menyimpang terhadap antipsikotik atau benzodiazepine diobati dengan sodium amobarbital

    (Amytal) (sebagai contohnya, 130 mg oral atau IM), paraldehyde, atau diphenhydramine

    (Benadril, 50 sampai 100 mg oral atau IM).

    Pasien yang melakukan kekerasan dan melawan paling efektif ditenangkan dengan

    sedatif atau antipsikotik yang sesuai. Diazepam (Valium), 5-10 mg, atau lorazepam (Ativan),2-4 mg, dapat diberikan intravena (IV) perlahan-lahan sampai 2 menit. Klinisi harus

    memberikan medikasi IV dengan sangat berhati-hati, sehingga henti pernafasan tidak terjadi.Pasien yang memerlukan medikasi IM dapat disedasi dengan haloperidol, 5-10 mg IM, atau

    dengan chlorpromazine (Thorazine), 25 mg IM. Jika kemarahan disebabkan oleh alkohol atau

    sebagai bagian dari gangguan psikomotor pascakejang, tidur yang ditimbulkan oleh medikasi

    IV dengan jumlah relatif kecil dapat berlangsung selama berjam-jam. Saat terjaga, pasien

    seringkali sepenuhnya terjaga dan rasonal dan biasanya memiliki amnesia lengkap untuk

    episode kekerasan.

    Jika kemarahan adalah bagian dari proses psikotik yang sedang berlangsung dan kembali

    setelah medikasi IV menghilang, medikasi kontinu dapat diberikan. Kadang-kadang lebih baik menggunakan dosis IM atau oral kecil dengan interval sampai 1 jam sebagaicontohnya, Haloperidol 2-5 mg, diazepam 10 mg sampai pasien terkendali dibandingkandengan menggunakan dosis besar pada awalnya dan menghentikannya dengan pasien yang

    mengalami overmedikasi. Saat perilaku pasien yang terganggu telah dikendalikan, dosis yang

    semakin kecil dan lebih jarang dapat diberikan. Selama terapi pendahuluan, tekanan darah

    pasien dan tanda vital lainnya harus dimonitor.

    Transkuilisasi cepat . Medikasi antipsikotik dapat diberikan dalam cara cepat dengan

    interval 30-60 menit untuk mencapai hasil terapetik yang secepat mungkin. Prosedur ini

  • 7/27/2019 PENANGANAN GADUH GELISAH

    3/3

    bermanfaat bagi pasien yang teragitasi dan pasien yang dalam keadaan tereksitasi. Obat yang

    dipilih untuk trankuilisasi cepat adalah haloperidol dan antipsikotik potensi tinggi lainnya.

    Pada orang dewasa 5-10 mg Haloperidol peroral atau IM dan diulangi dalam 20-30 menit

    sampai pasien menjadi tenang. Beberapa pasien mungkin mengalami gejala ekstrapiramidal

    ringan dalam 24 jan pertama setelah transkuilisasi cepat. Walaupun keadaan ini jarang, tetapi

    dokter psikiatri harus bisa mengatasinya. Dan keadaan ini biasanya terjadi sebelum diberikan

    dosis total 50 mg. Tujuan dari pemberian ini bukanlah untuk proses sedasi atau somnolensi.

    Tetapi agar pasien mampu bekerja sama dalam proses pemeriksaan dan dapat memeberikan

    penjelasan tentang perilaku teragitasi. Pasien yang teragitasi atau panik dapat diobati dengan

    dosis kecil lorazepam, 2-4 mg IV atau IM yang dapat diulangi jika diperlukan dalam 20-30

    menit sampai pasien ditenagkan

    Kegawatan ekstrapiramidal berespon terhadap benztropine (Cogetin) 2 mg peroral atau

    IM, atau diphenhydramine 50 mg IM atau IV. Beberapa pasien berespon terhadap diazepam

    5-10 mg peroral atu IV.

    PENGIKATAN

    Pengikatan digunakan jika pasien sangat berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lainkarena memiliki ancaman yang sangat parah yang tidak dapat dikendalikan dengan cara lain.Pasien dapat diikat secara sementara untuk mendapatkan medikasi atau untuk periode yanglama jika medikasi tidak dapat digunakan. Paling sering, pasien yang diikat menjadi tenang

    setelah beberapa waktu. Pada tingkat psikodinamika, pasien tersebut mungkin menerima pengendalian impuls yang diberikan oleh pengikatan.