PENANAMAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN …repository.iainpurwokerto.ac.id/5054/1/COVER_BAB I_BAB...
Embed Size (px)
Transcript of PENANAMAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN …repository.iainpurwokerto.ac.id/5054/1/COVER_BAB I_BAB...

PENANAMAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN
PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI SD QARYAH THAYYIBAH PURWOKERTO
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
ISRO NURJANAH
NIM. 1423301011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
PURWOKERTO
2019

ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Isro Nurjanah
NIM : 1423301011
Jenjang : S-1
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa naskah skripsi yang berjudul Penanaman Akhlak
Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SD Qaryah
Thayyibah Purwokertosecara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya sendiri
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka, saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar
akademik yang saya peroleh.

iii

iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth.
DekanFTIK IAIN Purwokerto
Di Purwokerto
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap
penulisan skripsi dari
Nama : ISRO NURJANAH
NIM :1423301011
Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penanaman Akhlak Melalui Metode Pembiasaan
Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SD Qaryah
Thayyibah Purwokerto
Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Dekan FTIK IAIN Purwokerto untuk dapat diujikan dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.).
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

v
Penanaman Akhlak Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak Berkebutuhan
Khusus di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Isro Nurjanah
1423301011
ABSTRAK
Kondisi dunia pendidikan saat ini sangat mengkhawatirkan dengan banyak
terjadinya berbagai tindakan-tindakan menyimpang yang dilakukan peserta didik
yang tercermin dalam bentuk perilakunya seperti, perkelahian, tawuran, bahkan
pelecehan seksual yang menyebabkan dunia pendidikan perlu melakukan tindakan
pencegahan untuk mengatasi hal tersebut. Penanaman akhlak menjadi salah satu
solusi dan mencegah terjadinya tindakan menyimpang, sehingga peserta didik
mampu membentengi dirinya dari perbuatan tercela. Anak-anak berkebutuhan
khusus memerlukan adanya cara khusus dalam menanamkan akhlak, berbeda
dengan anak normal pada umumnya karena mngelami kelambanan dalam berfikir
dan mudah lupa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara yang
dilakukan oleh guru dalam menanamkan akhlak kepada anak berkebutuhan
khusus dengan kondisi ringan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif.
Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru kelas 1 samapai kelas 4,
koordinator inklusi, guru pendamping, koordinator tilawati dan obyek dalam
penelitian ini adalah siswa ABK di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto.
Selanjutnya dilaksnakan pengumpulan data dengan melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Setelah itu, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
mereduksi data, menyajikan data dan membuat kesimpulan. Data yang sudah
dianalisis diuji keapsahan datanya dengan uji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara triangulasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman akhlak melalui
metode pembiasaan pada ABK di SD Qaryah Thayyibah
Purwokerto,dilaksanakan dengan kegiatan- kegiatan yang meliputi: akhlak
terhadap Allah salah satunya seperti, berdo’a saat memulai dan mengakhiri
pelajaran. Akhlak terhadap sesama manusia salah satunya seperti 3S (Senyum,
Sapa, Salam). Akhlak terhadap lingkungan salah satunya seperti, membuang
sampah pada tempatnya. Sedangkan proses penanaman akhlak melalui metode
pembiasaan pada ABK meliputi prinsip-prinsip yaitu prinsip kasih sayang dan
prinsip keperagaan dan cara-cara penanaman akhlak meliputi pengawasan,
pemberian anjuran dan pemberian ancaman kepada peserta didik.
Kata Kunci:Penanaman Akhlak, Anak Berkebutuhan Khusus, Metode
Pembiasaan.

vi
MOTTO
“Bersungguh-sungguhlah kamu untuk menjadikan anak-anakmu itu benar dalam
menjalankan akidah, ibadah, kokoh akhlak, sehat jasmani bermanfaat bagi orang
lain, gigih, teratur dalam segala hal dan mampu usaha sendiri.”1
(Syaikh Muhammad Sa’id Mursi)
1Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2003), hlm. 397.

vii
PERSEMBAHAN
Sebuah karya ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang
sangat penulis sayangi, Ibu Siti Rokhimah dan Bapak Sachirun (Alm), suami saya
Tri Yuliawan yang selalu mensuport saya untuk segera menyelesaikan studi ini
dan anak saya Queensha Najwa Shidqia yang selalu menjadi penyemangat saya.

viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap kalimat syukur Alhamdulillah penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penanaman Akhlak
Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SD Qaryah
Thayyibah Purwokerto”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.
Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan penelitian hingga terwujudnya
skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang memfasilitasi dan
membantu pelaksanaan penelitian. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. H. A. Lutfi Hamidi, M.Ag. Rektor IAIN Purwokerto.
2. Dr. H. Munjin, M.Pd.I. Wakil Rektor I IAIN Purwokerto.
3. Drs. Asdlori, M.Pd.I. Wakil Rektor II IAIN Purwokerto.
4. Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I. Wakil Rektor III IAIN Purwpkerto.
5. Dr. Kholid Mawardi, S.Ag., M.Hum.,Dekan FTIK IAIN Purwokerto.
6. Dr. Fauzi, M.Ag., Wakil Dekan I FTIK IAIN Purwokerto.
7. Dr. Rohmat, M. Ag. M.Pd. Wakil Dekan II FTIK IAIN Purwokerto.
8. Drs. H. Yuslam, M.Pd., Wakil Dekan III FTIK IAIN Purwokerto.
9. H.M.Slamet Yahya, M.Ag., Ketua Jurusan PAI IAIN Purwokerto.
10. Dr. H. Suwito, M.Ag. Penasehat Akademik Pendidikan Agama Islam
angkatan 2014 IAIN Purwokerto.

ix
11. H. Toifur, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing
dan memberikan arahan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
12. Segenap staff administrasi FTIK IAIN Purwokerto.
13. Cecep Suprianto, S.Pt. selaku Kepala Sekolah SD Qryah Thayyibah
Purwokerto yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
14. Segenap Guru SD Qaryah Thayyibah Purwokerto yang telah banyak
membantu keberhasilan penelitian ini.
15. Ibu Siti Rokhimah, Bapak Sachirun (Alm) yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang dan do’anyauntuk keberhasilan dan kesuksesan putrinya.
16. Suami saya Tri Yuliawan yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus
dan motivasi serta semangat dukungannya selama kuliah dan menyelesaikan
tugas akhir ini serta tak lupa putri kecil kami Queensha Najwa Shidqia tercinta
yang selalu menjadi penyemangat saya.
17. Sahabatku Rahma Ayu AP, Hana Nurmalasari, Hani Nurmalasari yang selalu
memberikan dukungan dan pengalaman hidup yang begitu berwarna, keluarga
PAI-A 2014 yang penuh cerita.
Tidak ada hal yang dapat penulis berikan melainkan doa, semoga apa yang
telah diberikan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan dari Allah SWT.

x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
HALAMAN MOTO ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Definisi Operasional .......................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 11
E. Kajian Pustaka ................................................................................... 12
F. Sistematika Pembahasan .................................................................... 13
BAB II PENANAMAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN
PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
A. Konsep Akhlak .............................................................................. 16
1. Definisi Akhlak ........................................................................ 16

xi
2. Ruang Lingkup Akhlak ............................................................ 17
3. Tujuan Penanaman Akhlak ...................................................... 19
4. Metode Penanaman Akhlak ..................................................... 20
B. Metode Pembiasaan ....................................................................... 22
1. Pengertian Metode Pembiasaan ................................................ 22
2. Kelebihan dan KelemahanMetode Pembiasaaan ...................... 24
3. Langkah Pembiasaan ................................................................ 25
C. Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................... 26
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus................................... 26
2. Jenis dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ............... 28
3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Anak Berkebutuhan
Khusus ...................................................................................... 43
D. Penanaman Akhlak Pada Anak Berkebutuhan Khusus Melalui
Metode Pembiasaan ....................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................... 51
B. Sumber Data....................................................................................... 52
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 54
D. Teknik Analisis Data.......................................................................... 58
E. Keabsahan Data ................................................................................. 60
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Qaryah Thayyibah Purwokerto .................. 62
1. Letak Geografis ........................................................................ 62

xii
2. Visi dan Misi ............................................................................ 62
3. Struktur Organisasi................................................................... 64
4. Klasifikasi Keadaan Siswa ....................................................... 65
5. Sarana dan Prasarana................................................................ 68
B. Penyajian Data ............................................................................... 69
C. Analisis Data .................................................................................. 86
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................ 92
B. Saran .............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Struktur Organisasi SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.2 Data Keadaan Siswa Kelas 1 SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa Kelas 2 SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.4 Data Keadaan Siswa Kelas 3 SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.5 Data Keadaan Siswa Kelas 4 SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
Tabel 4.7 Data Guru Kelas Pengampu Siswa ABK Ringan
Tabel 4.8 Data Siswa ABK Ringan

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Waktu Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Lampiran 4 PedomanObservasi
Lampiran 5 Hasil Observasi
Lampiran 6 Pedoman Dokumentasi
Lampiran 7 Hasil Dokumentasi
Lampiran 9 Surat-surat
b. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
c. Surat Ijin Observasi Pendahuluan
d. Surat Pemberian Izin Observasi Pendahuluan
e. Surat Rekomendasi Seminar Proposal
f. Surat Daftar Hadir Seminar Proposal
g. Surat Permohonan Riset Individu
h. Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi
i. Surat Persetujuan Judul Skripsi
j. Surat Keterangan Telah Seminar Proposal
k. Surat Berita Acara Seminar Proposal
l. Surat Keterangan Mengikuti Seminar Proposal
m. Surat Rekomendasi Munaqosyah
n. Blangko Bimbingan Proposal

xv
o. Blangko Bimbingan Skripsi
p. Surat Keterangan Wakaf Buku
q. Surat Keterangan Lulus Mata Kuliah
r. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing
Lampiran10 Sertifikat-sertifikat
a. Sertifikat OPAK
b. Sertifikat BTA-PPI
c. Sertifikat Aplikasi Komputer
d. Sertifikat Bahasa Arab
e. Sertifikat Bahasa Inggris
f. Sertifikat KKN
g. Sertifikat PPL
h. Sertifikat Kegiatan
Lampiran 11Daftar Riwayat Hidup

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam mengembangkan
potensi manusia yang beriman. Hal itu sesuai dengan UU SISDIKNAS No. 20
Tahun 2003 yang mengatakan bahwa:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”2
Pendidikan secara umum harus relevan garis hidup untuk mencerdaskan
rakyat dan mengangkat martabat bangsa, dalam rangka membangun kerjasama
yang saling menguntungkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk
memperkuat dinamika pendidikan sebagai penguatan kebangsaan, konsep
pembangunan pendidikan harus senafas dengan nilai-nilai budaya yang
berkembang di masyarakat.3Belajar disekolah menjadi pola umum kehidupan
masyarakat di Indonesia. Dewasa ini, keinginan hidup lebih baik telah dimiliki
oleh warga masyarakat. Belajar telah dijadikan alat hidup, wajib belajar 9 tahun
merupakan kebutuhan hidup.4 Oleh karena itu, warga masyarakat mendambakan
agar anak-anaknya memperoleh tempat belajar di sekolah yang baik.
2 Tim Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20
Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 39. 3 Eka Prihatin, Konsep Pendidikan, (Bandung: PT Karsa Mandiri Pustaka, 2008), hlm. 21.
4 Dinayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rinneka Cipta, 2009), hlm.
106.

2
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah
dengan cara melalui proses belajar-mengajar. Dalam proses belajar mengajar, tipe
hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru,
agar dapat mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.
Permasalahan yang sering kali dijumpai dalam pengajaran, khususnya
Pendidikan Agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa
secara baik sehingga diperoleh proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan metode
yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka guru akan dapat
mengajar dengan baik.5
Berbagai permasalahan-permasalahan muncul di dalam dunia pendidikan
saat ini dan mulai mendapat banyak sorotan yaitu yang berkaitan dengan masalah
akhlak peserta didik yang tercermin dari bentuk perilaku-perilakunya. Banyaknya
terjadi kekerasan, perkelahian, tawuran bahkan pembunuhan yang menyebabkan
dunia pendidikan saat ini seperti kehilangan jati diri dan kehilangan arah dalam
membentuk generasi yang berakhlak mulia.
Pembiasaan pada pendidikan anak sangatlah penting, khususnya dalam
pembentukan pribadi dan akhlak. Pembiasaan agama akan memasukkan unsur-
unsur positif pada pertumbuhan anak. Semakin banyak pengalaman agama yang
didapat anak melalui pembiasaan, maka semakin banyak unsur agama dalam
pribadinya dan semakin mudah memahami ajaran agama.6 Pembiasaan merupakan
proses pendidikan. Ketika suatu praktik sudah terbiasa dilakukan, berkat
5 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung; PT
Refika Aditama, 2010), hlm. 15. 6 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), hlm. 64-65.

3
pembiasaan ini maka akan menjadi habit bagi yang melakukannya, terhadap aspek
yang bersangkut paut dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa.7
Akhlak itu sendiri berasal dari bahasa Arab, khilqun yang berarti kejadian,
perangai, tabiat atau karakter. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah sifat yang
melekat pada diri seseorang dan menjadi identitasnya. Selain itu akhlak juga dapat
diartikan sebagai sifat yang telah dibiasakan, ditabiatkan, didarah dagingkan,
sehingga menjadi suatu kebiasaan dan mudah dilaksanakan, dapat dilihat
indikatornya dan dapat dirasakan manfaatnya.8 Mendidik akhlak kepada anak
merupakan pembentuka karakter manusia, khususnya saat anak masuk dibangku
Sekolah Dasar (SD), hal ini menjadi tugas yang penting bagi seorang guru untuk
menanamkan nilai akhlak kepada anak dengan baik, supaya mereka tidak terbawa
hal-hal yang buruk. Seorang pendidik merupakan salah satu faktor utama dalam
menanamkan pengaruh-pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seorang
anak, yang mana pengaruh-pengaruhnya itu berdampak besar kepada anak. Anak
akan tumbuh menurut apa yang sudah dibiasakan dan menjadi kebiasannya sejak
ia kecil. Apabila anak sejak kecil dilatih dan diberi penanaman akhlak yang baik,
seperti taat aturan, murah senyum, suka menolong, menghargai orang lain, maka
perangai tersebut akan menjadi sifat dan perilaku yang melekat pada dirinya.
Dalam hal ini, maka guru memiliki peran yang sangat dominan dalam membentuk
siswanya agar memiliki akhlak yang mulia. Guru adalah sosok orang senantiasa
digugu dan ditiru, ditaati perintahnya dan ditiru perilakunya. Maka pentingnya
seorang guru memiliki akhlak yang baik, yang nantinya guru itu sendiri akan
7 Zakkiah Drajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2004), hlm. 201. 8 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), hlm. 208.

4
menanamkan perilakunya kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berakhlaqul karimah.
Anak dilahirkan merupakan amanat Allah SWT pada orang tua yangkelak
akan dimintai pertanggung jawaban. Anak bagian dari anggota keluarga maka
secara kodrati orang tuanyalah yang bertangung jawab terhadap kelangsungan
hidup anak baik di dunia maupun akhirat, mental maupun spiritual. Tidak terlepas
dari kuasa Allah SWT, ynag menciptakan manusia yang berbeda-beda ada yang
memiliki kelebihan dan ada pula yang memiliki kekurangan, semua itu merupakan
berkah Allah SWT, yang harus disyukuri, salah satunya adalah anak berkebutuhan
khusus (ABK).
Anak berkebutuhan khusus (special needs childern) dapat diartikan sebagai
anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan (retarted) yang tidak akan
pernah berhasil di sekolah pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus juga dapat
diartikan sebagai anak yang mengalami gangguan fisik, mental, intelegensi, dan
emosi sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus.9
Anak berkebutuhan khusus dianggap berbeda dengan anak normal, ia
dianggap sosok yang tidak berdaya sehingga perlu dibantu dan dikasihani.
Pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Setiap anak mempunyai kekurangan,
namun sekaligus mereka juga mempunyai kelebihan. Oleh karena itu, dalam
memandang anak berkebutuhan khusus, kita harus melihat dari segi kemampuan
sekaligus ketidakmampuannya. Anak berkebutuhan khusus memerlukan
perhatian, baik itu dalam bentuk perhatian kasih sayang, pendidikan maupun
9E. Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus, (Bandung: Yrama Widya,
2012), hlm. 1.

5
dalam berinteraksi sosial. Dengan demikian, ia dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya secara optimal.
Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan anak normal
pada umumnya yaitu memperoleh pendidikan untuk kehidupannya. Anak
berkebutuhan khusus ditandai kurang sempurnanya fungsi intelek sehingga
nampak akibatnya secara sosial. Dalam kehidupan di masyarakat masih terjadi
sangat jelas pemberian lebel yang jelek atau negatif kepada anak-anak
penyandang kebutuhan khusus. Mereka menganggap bahwa anak berkebutuhan
khusus merupakan anak yang tidak mempunyai akal, anak yang tidak bermoral
dan tidak memiliki sopan santun. Perlu digarisbawahi bahwa hal tersebut terjadi
karena anak tidak mendapatkan pendidikan yang baik dan anak tidak
mendapatkan penanaman akhlak yang baik, baik itu dari orang tuanya yang tidak
memasukkan anaknya ke sekolah dan orang tua tidak mengajarkan akhlak yang
baik kepada anak-anaknya, sehingga tercermin perilaku-perilaku yang kurang baik
seperti contoh sering mondar-mandir tanpa ada tujuan yang jelas, melakukan hal-
hal yang ceroboh, bersikap acuh kepada orang lain, perhatian kurang, pemalas,
merusak segala sesuatu yang ada disekitarnya dan lain-lain. Oleh karena itu,
pendidikan sangatlah penting bagi anak autis untuk membentuk akhlak pada
dirinya, sehingga nantinya anak berkebutuhan khusus itu sendiri memiliki
kepribadian yang baik.
Di Indonesia sendiri, sudah diterapkan pendidikan inklusi yang mana semua
anak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi secara penuh dalam
kelas reguler, tanpa memandang kelainan, ras, atau karakteristik lainnya. Oleh

6
karena itu, semua anak memiliki hak yang sama memperoleh pendidikan termasuk
anak-anak berkebutuhan khusus yang didalamnya termasuk anak autis, hal
tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun
2009 pasal 2 tentang pendidikan inklusif yang bertujuan untuk:
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mantal, dan sosial, atau memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman,
dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik sebagaimana yang dimaksud
pada angka 1.
Jadi melalui pendidikan, peserta didik yang memiliki kelainan (fisik
maupun mental) dibentuk menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab yaitu menjadi individu yang bertakwa kepada Tuhannya,
mampu menghargai perbedaan dan berpartisipasi dalam masyarakat dan khusunya
bertujuan untuk membentuk akhlak peserta didik yang mulia melalui penanaman
dan didikan seorang guru di sekolah. Menjadi tugas seorang guru untuk
menanamkan akhlak pada anak berkebutuhan khusus, untuk mengantisipasi
berbagai pengaruh buruk dengan menanamkan akhlak kepada anak dengan baik
agar mereka tidak terjebak kepada hal-hal yang buruk.
B. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas dibatasi hanya pada aspek
penanaman akhlak terpuji pada anak berkebutuhan khusus melalui metode

7
pembiasaan di SD QITA Purwokerto. Kemudian, untuk mengantisipasi salah
tafsir terhadap judul penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu peneliti batasi
pegertiannya, antara lain:
1. Penanaman Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari kata khulq.
Dalam kamus-kamus besar bahasa Arab, khulq berarti thabi’ah, tabiat dan
watak, yang dalam bahasa inggris sering diterjemahkan character. Akhlak
adalah kondisi mental yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,
disebabkan ia telah membiasakannya, sehingga ketika akan melakukan
perbuatan tersebut, ia tidak perlu memikirkannya lagi, seolah perbuatan
tersebut telah menjadi gerak reflek.10
Penananaman adalah cara atau proses untuk menanamkan sesuatu pada
objek, sehingga nantinya apa yang diiinginkan untuk ditanamkan akan
tumbuh.11
Penanaman akhlak merupakan proses menanamkan akhlak kepada
seseorang, dengan mengajarkan tentang akhlak yang sesuai dengan ajaran
agama Islam. Penanaman akhlak merupakan salah satu cara yang dilakukan
untuk membentuk generasi yang memiliki etika, moral, tabiat agar generasi
Islam memiliki nilai atau ukuran yang termasuk kedalam golongan insan
kamil.12
Jadi, penanaman akhlak adalah proses atau cara dalam membentuk akhlak
yang baik bagi anak-anak yang tertanam kuat dalam diri anak sehingga anak
10
Abdul Mustaqim, Akhlak Tasawuf: Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati, (Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara, 2013), hlm. 1-2. 11
Zulfa Binta Hasanah, “Penanaman Nilai-nilai Akhlaqul Karimah Di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Purwokerto”, Skripsi, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016), hlm. 6. 12
Zulfa Binta Hasanah, “Penanaman Nilai-nilai..., hlm. 8.

8
memiliki akhlak yang mulia dan membiasakannya dalam keseharian mereka
dalam berperilaku sebagai pribadi yang berakhlak mulia. Sedangkan
penanaman akhlak yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah cara atau
proses untuk menanamkan akhlak yaitu akhlak terpuji kepada peserta didik
yang dilakukan oleh para guru di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto.
2. Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus yang dimaksud adalah anak yang memiliki
ketidakmampuan secara sosial, keterbatasan secara fisik maupun mental
ataupun anak-anak dengan kemampuan diatas rata-rata. Maksudnya, anak
berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kekurangan dalam kesehatan
secara fisik maupun mental, misalnya karena tidak memiliki anggota tubuh
yang lengkap seperti kebanyakan orang yang normal, atau kekurangan lain
yang terjadi pada kecerdasan anak akibat beberapa faktor yang terjadi sebelum
atau sesudah masa kelahiran. Atau mungkin justru sebaliknya, anak tersebut
dikaruniai intelegensi diatas rata-rata, sehingga ia pun harus mendapat
bimbingan khusus sesuai dengan kemampuannya.13
Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga menunjuk mereka yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial. ABK
memiliki masalah dalam sensori, motorik, belajar, dan tingkah lakunya. Semua
ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak. Hal ini karena
sebagian ABK mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang
diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru, dan bahkan memang
13
Haenudin, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Rungu (Jakarta: Luxima Metro
Media, 2013), hlm. 2.

9
ada yang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang
terarah dengan benar.14
3. Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat
dianjurkan terutama pada materi yang harus diaplikasikan pada kehidupan
sehari-hari. menurut Nasirrudin, pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan
yang penting sekali, terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Anak-anak
kecil belum mengerti atau memahami apa yang dikatakan buruk dalam arti
susila. Anak-anak dapat menurut dan taat kepada peraturan-peraturan dengan
jalan membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam rumah
tangga, keluarga, di sekolah dan juga di tempat lain.15
Metode pembiasaan digunakan untuk melatih anak atau murid dengan
perbuatan terpuji yang bisa membentuk kepribadiannya. Seseorang yang
dibiasakan berbuat baik maka akan berkembang menjadi baik, sebaliknya jika
seseorang dibiasakan dengan berbuat buruk maka akan tumbuh dengan
keburukan. Apabila anak sejak kecil dibiasakan membaca basmallah sebelum
makan , makan dengan tangan kanan, bertutur kata dengan baik, dan sederet
sifat terpuji lainnya. Jika hal tersebut dibiasakan, maka akan menjadi akhlak
mulia bagi anak ketika ia tumbuh dewasa.16
4. SD Qaryah Thayyibah Purwokerto
SD Qaryah Thayyibah Purwokerto merupakan lembaga pendidikan dengan
jenjang pendidikan setara dengan tingkat SD (Sekolah Dasar). SD Qaryah
14
Haenudin, Pendidikan Anak..., hlm. 3. 15
Nasirrudin, Cerdas Ala Rasulullah, (Jogjakarta: A+ Plus Books, 2014), hlm. 154-155. 16
Chabib Toha, Metodologi Pengajararn Agama, (Yogya: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 125.

10
Thayyibah Purwokerto merupakan sekolah dasar yang menerima siswa
berkebutuhan khusus di wilayah Kabupaten Banyumas, beralamat di Jalan
SMP V Gang Hidayah II, Kelurahan Karangklesem, Purwokerto Selatan. SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto, memiliki tujuan bagi peserta didik yaitu
melaksanakan pembiasaan amal saleh dan akhlak mulia.
Dalam penelitian ini penulis mengambil jenjang pendidikan SD Qaryah
Thayyibah setara tingkat SD (Sekolah Dasar), sebagai fokus penelitian yaitu
siswa-siswa yang memiliki kebutuhan khusus di SD Qaryah Thayyibah
Purwokerto yang terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas 1, 2, 3, dan 4. Siswa-siswa
di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto masih tergolong anak-anak usia dini yang
dalam perkembangannya masih mudah untuk menerima segala pengaruh dari
luar yaitu baik dan buruk, mereka belum bisa memfilter pengaruh-pengaruh
yang datang dari luar. Maka disinilah pentingnya peran dan tugas seorang guru
dalam menanamkan akhlak agar anak bisa membedakan mana pengaruh baik
yang harus ditiru dan mana pengaruh buruk yang harus ditinggalkan atau tidak
boleh ditiru.
Dari definisi operasional di atas, maka yang penulis maksud dengan judul
“ Penanaman Akhlak Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak Berkebuituhan
Khusus di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto”, merupakan sebuah penelitian
yang mengkaji tentang penanaman akhlak terpuji yang dilakukan oleh guru
kepada anak-anak berkebutuhan khusus melalui metode pembiasaan di SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto.

11
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan definisi operasional yang telah diuraikan di
atas, maka penulis merumuskan masalah penulisan skripsi ini sebagai berikut:
“Bagaimana Penanaman Akhlak Terpuji Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak
Berkebutuhan Khusus di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto?”.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara
penanaman akhlak yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik yaitu anak-
anak berkebutuhan khusus kategori ringan melalui metode pembiasaan di SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto.
2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan informasi tentang bagaimana penanaman akhlak terpuji
melalui metode pembiasaan kepada anak berkebutuhan khusus di SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto.
b. Memberikan gambaran bagi guru dalam meningkatkan iman dan takwa
siswanya dalam berperilaku baik dan mencerminkan pribadi seorang
muslim yang bertakwa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
c. Merealisasikan progam sekolah yang belum terlaksana dengan baik
berkaitan dengan penanaman akhlak melalui metode pembiasaan pada anak
berkebutuhan khusus di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto.

12
d. Menambah khasanah pustaka IAIN Purwokerto yang berkaitan dengan
penanaman akhlak pada anak berkebutuhan khusus melalui metode
pembiasaan.
e. Menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya tentang akhlak.
E. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis mengambil rujukan teori-teori para ahli dan
rujukan hasil penelitian lain. Hasil-hasil penelitian terdahulu memuat hasil yang
ada kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan yang berjudul “Penanaman
Akhlak Melalui Metode Pembiasaan Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto”. Walaupun demikian, setiap penelitian memiliki
objek dan subjek yang berbeda, walaupun jenis penelitian sama, belum tentu
menghasilkan tujuan yang sama. Dalam kesempatan ini, adapun yang menjadi
bahan kajian pustaka penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian yang
penulis lakukan antara lain:
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh saudara Subagyo (Mahasiswa IAIN
Purwokerto) yang berjudul “Pembinaan Akhlak Anak Melalui Pembiasaan Sholat
Dhuha di SLB Negeri Purbalingga” mendeskripsikan tentang program
pembiasaan sholat dhuha dapat menumbuhkan akhlak dengan bentuk
menyambung silaturahmi, menjaga kesopanan, dapat mengontrol emosi selain itu
pikiran dan hati jadi tenang sehingga dapat memperlancar proses belajar.dalam
skripsi yang ditulis oleh saudara Subagyo, penulis sama-sama meneliti tentang
penanaman akhlak. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan penulis

13
lakukan, penelitian yang akan penulis lakukan yaitu membahas penanaman akhlak
melalui metode pembiasaan yang fokus pada anak berkebutuhan khusus.
Kedua, Skripsi yang ditulis saudari Yeni Andini Maulani (Mahasiswa IAIN
Purwokerto) yang berjudul “Penanaman Akhlak Pada Anak Tuna GrahitaMelalui
Metode Pembiasaan di SDLB YAKUT-C Purwokerto” mendeskripsikan tentang
penanaman akhlak pada anak tuna grahita meliputi bentuk-bentuk penanaman
akhlak seperti membaca do’a pada saat memulai dan mengakhiri pembelajaran.
Dalam penelitian ini, persamaan terletak pada penanaman akhlak yang
menggunakan metode pembiasaan. Sedangkan perbedaannya terletak pada
penelitian yang akan penulis lakukan fokus penelitian kepada anak berkebutuhan
khusus.
Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh saudara Alhairi (Mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta) yang berjudul “Penanaman Pendidikan Karakter Bagi Siswa
Berkebutuhan Khusus “Tuna Grahita” di SMA-LB N 1 Yogyakarta”
mendeskripsikan tentang penanaman pendidikan karakter bagi siswa tuna grahita
pada dasarnya dapat berpengaruh terhadap berbagai aspek seperti aspek teoritis-
pedagogis, dan praktis yang dapat melahirkan karakter. Dalam penelitian tersebut
sama-sama membahas tentang penanaman pendidikan karakter atau penanaman
akhlak dan perbedaanya terletak pada fokus penelitian yang akan penulis lakukan
yaitu pada anak berkebutuhan khusus dan menggunakan metode pembiasaan.
F. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama,
bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian pertama skripsi ini terdiri dari: halaman

14
judul, pernyataan keaslian, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan abstrak kata pengantar, dan daftar isi.
Bagian isi skripsi ini mencakup pokok permasalahan yang termuat dalam
bab I sampai bab V.
Bab I adalah Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan
masalah, definisi operasional, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,
kajian teori, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori tentang penanaman akhlak melalui metode
pembiasaan pada Anak Berkebutuhan Khusus, yang diuraikan kembali dalam
variabel-variabel penelitian dan teori-teori penelitianyang lebih spesifik. Pertama,
penanaman akhlak meliputi: pengertian penanaman akhlak, tujuan penanaman
akhlak dan metode penananman akhlak. Kedua, metode pembiasaan. Ketiga,
Anak Berkebutuhan Khusus meliputi: pengertian ABK, karakteristik ABK,
klasifikasi ABK dan faktor-faktor penyebab terjadinya ABK. Keempat, proses
penanaman akhlak terpuji pada anak berkebutuhan khusus melalui metode
pembiasaan
Bab III adalah metode penlitian yang dalam pembahasannya meliputi: jenis
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan
keabsahan data.
Bab IV merupakan pembahasan hasil penelitian yabng terdiri dari tiga sub
pokok pembahasan. Bagian pertama membahas mengenai gambaran umum SD
Qaryah Thayyibah Purwokerto yang berisi sejarah berdirinya SD Qaryah
Thayyibah Purwokerto, letak geografis SD Qaryah Thayyibah Purwokerto, visi

15
dan misi SD Qaryah Thayyibah Purwokerto, struktur organisasi SD Qaryah
Thayyibah Purwokerto, keadaan pendidik dan peserta didik SD Qaryah Thayyibah
Purwokerto, keadaan sarana dan prasarana SD Qaryah Thayyibah Purwokerto,
susunan pengurus yayasan SD Qaryah Thayyibah Purwokerto. Bagian yang kedua
membahas tentang penyajian data tentang bentuk-bentuk penanaman akhlak pada
anak berkebutuhan khusus melalui metode pembiasaan di SD Qaryah Thayyibah
Purwokerto dan proses penanaman akhlak pada anak berkebutuhan khusus
melalui metode pembiasaan di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto. Bagian ketiga
membahas tentang analisis data.
Bab V adalah Penutup, meliputi kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa penanaman akhlak melalui metode pembiasaan pada ABK di SD Qaryah
Thayyibah Purwokerto yang dilaksanakan pada tanggal 12 April sampai dengan
12 Juni 2018 meliputi berbagai kegiatan diantaranya:
1. Bentuk-bentuk kegiatan penanaman akhlak terhadap Allah SWT seperti,
memulai dan mengakhiri pelajaran dengan do’a, shalat duha berjama’ah, shalat
duhur berjama’ah, tilawati, membayar infaq setiap hari jum’at, pesantren kilat,
memperingati hari besar Islam, mengucapkan kalimat thayyibah.
2. Penanaman akhlak terhadap sesama manusia kegiatannya seperti, pembiasaan
3s (senyum, sapa, salam), pembiasaan tolong-menolong, pembiasaan berjabat
tangan, pembiasaan meminta maaf dan mengucapkan terimakasih, pembiasaan
berperilaku sopan dan ramah.
3. Penanaman akhlak terhadap lingkungan kegiatannya meliputi, buang sampah
pada tempatnya, pembuatan taman edukasi, menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dengan cara piket bergilir.
4. Penanaman akhlak melalui metode pembiasaan di Sekolah dilaksanakan
melalui proses yang didalamnya ada prinsip kasih sayang dan prinsip
keperagaan.

17
5. Penanaman akhlak melalui metode pembiasaan di sekolah dilakukan dengan
tiga cara yaitu dengan cara pengawasan kepada siswa, pemberian anjuran
kepada siswa dan pemberian ancaman kepada siswanya.
B. Saran
1. Untuk Sekolah
Dalam penelitian tentang penanaman akhlak melalui metode pembiasaan
pada ABK di SD Qaryah Thayyibah Purwokerto ini akan lebih maksimal
apabila adanya penambahan sarana dan prasarana sekolah, perlu penambahan
yang lebih lagi seperti perlengkapan shalat dan alat-alat peraga, proyektor,
LCD, untuk menunjang program penanaman akhlak di SD Qaryah Thayyibah
Purwokerto supaya lebih meningkat kualitas dalam program tersebut.
2. Untuk Guru
a. Guru harus lebih kreatif dalam program penanaman akhlak dengan
meningkatkan strategi, metode, maupun teknik dalam menanamkan akhlak
yang menarik dan menyenangkan siswa agar tujuan dari penanaman akhlak
di sekolah dapat tercapai dengan baik.
b. Guru harus lebih bisa menguasi karakteristik siswa ABK, dan harus
memberikan pelayanan yang maksimal terhadap siswa sehingga dapat
mengelola kelas dengan kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Prespektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah.
Arif, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama
Islam.Jakarta: Ciputat Press.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Anwar, Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.
Bungin, Burhan. 2016. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Delphie, Bandi. 2009. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting
Pendidikan Inklusi. Sleman: KTSP.
Drajat, Zakiah. 1993. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Drajat, Zakiah. 2004. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Haenudin. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu. Jakarta:
Luxima Metro Media.
Hadi, Amirul. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Pustaka Setia.
Hasanah, Zulfa Binta. 2016. Penanaman Nilai-nilai Akhlaqul Karimah di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Purwokerto. Purwokerto: IAIN Purwokerto.
Herdiansyah, Haris. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
HS, Facrudin. 1985. Akidah dan Syariah Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Ilyas, Yunahar. 1999. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Jamaludin, Dindin. 2013. Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Kosasih, E. 2012. Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung:
Yrama Widya.
Mudjiono, Dinayati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinneka Cipta.

Mustaqim, Abdul. 2013. Akhlak Tasawuf: Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati.
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Mursi, Syaikh Muhammad Sa’id. 2003. Seni Mendidik Anak. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar
Nasirudin. 2014. Cerdas Ala Rasulullah. Jogjakarta: A+ Plus Books.
Nata, Abudin. 2007. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Nata, Abudin. 2009. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers.
Prihatin, Eka. 2008. Konsep Pendidikan. Bandung: PT Karsa Mandiri Pustaka.
Rohmad. 2015. Pengembangan Instrumen Evaluasi dan Penelitian. Purwokerto:
STAIN Press.
Santoso, Hargio. 2012. Cara Memahami dan Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Smart, Aqila. 2011. Anak Cacat Bukan Kiamat Metode Pembelajaran dan Terapi
untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: KATA HATI.
Smart, Aqila. 2013. Pendidikan Akhlak Anak Tunagrahita. Jogjakarta: KATA HATI.
Somantri, Sutjihati. 2012. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Sutikno, Pupuh Faturrohman & M. Sobry. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Tim Penyusun. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Redaksi Sinar Grafika. 2007. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No
20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
Wardani. 2013. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
WJS Poerwadarmita. 2005. Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Zuhraini. 1993. Metodologi Pendidikan Agama 1. Surabaya: Ramdhani.