pemurnian

15
PEMURNIAN Putri Rizqi Zulhiyati 123020169 Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin Tujuan Percobaan : Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian. Memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat. Serta membandingkan hasil dari metode pemurnian yang berbeda, misalnya filtrate dan sentrat. Prinsip Percobaan : Berdasarkan ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat dengan berbagai cara: Filtrasi : Berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel yang akan dilewatkan melalui penyaring. Sentrifugasi : Berdasarkan perbedaan berat jenis zat yang akan dipisahkan, dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugal. Ekstraksi : Berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara dua zat yang saling tercampur, namun zat ketiga tidak ikut bereaksi. Rekristalisasi : Berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat Kristal yang telah terlarut.

description

kimia dasar

Transcript of pemurnian

Praktikum Kimia Dasar 2012

Praktikum Kimia Dasar 2012

PEMURNIANPutri Rizqi Zulhiyati123020169Asissten : Ganjar Ginanjar ArifinTujuan Percobaan: Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian. Memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat. Serta membandingkan hasil dari metode pemurnian yang berbeda, misalnya filtrate dan sentrat.Prinsip Percobaan: Berdasarkan ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat dengan berbagai cara: Filtrasi

: Berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel yang akan dilewatkan melalui penyaring.

Sentrifugasi: Berdasarkan perbedaan berat jenis zat yang akan dipisahkan, dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugal.

Ekstraksi

: Berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara dua zat yang saling tercampur, namun zat ketiga tidak ikut bereaksi.

Rekristalisasi: Berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat Kristal yang telah terlarut.

Metode Percobaan:

Gambar 1. Metode Percobaan Sentrifugasi dan Filtrasi

Gambar 2. Metode Percobaan Rekristalisasi

Gambar 3. Metode Percobaan EkstraksiHasil Pengamatan:Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan PemurnianNo.PercobaanHasil

1.Sentrifugasi

Sentrat berwana bening. Jika dibandingkan dengan filtrate, sentrat lebih bening. Endapan terdapat warna putih susu kedelai.

2.Filtrasi

Filtrat yang dihasilkan berwarna bening. Dan sisa penyaringannya berwarna putih susu kedelai.

3.Rekristalisasi CuSO4 NaCl

Kristal CuSO4 berbentuk serat-serat dan panjang berbentuk jarum. Kristal NaCl berbentuk kubus.

4.Ekstraksi

Terdapat gumpalan berwarna ungu, dan bagian atasnya berwarna bening.

(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)Pembahasan: Filtrasi dan Sentrifugasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan sentrifugasi, setelah dimasukkan kedalam alat sentrifugasi, larutan menjadi memisah dan ada endapan berwarna putih susu kedelai dan bagian atasnya tidak berwarna atau bening. Lalu larutan tersebut didekantasi menggunakan pipet, larutan yang diambil menjadi bening. Kemudian pada percobaan filtrasi, larutan pun menjadi tidak berwarna atau bening, dan terdapat endapan diatas kertas saring.

Pada hasil percobaan tesebut dihasilkan filtrat yang bening, begitupun dengan sentrat yang bening pula. Tetapi jika dibandingkan, hasl sentrifugasi lebih bening daripada hasil filtrasi. Karena jika pada percobaan filtrasi, partikel-partikel masih ada yang lolos. Sesuai dengan prinsipnya, yaitu berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Sedangkan percobaan filtrasi menggunakan gaya sentrifugal dengan cara memutarnya.

Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam percobaan ini yaitu, ketika hasil sentrifugasi didekantasi dengan pipet ada endapan yang telah terpisah tersebut terbawa, sehingga filtrat yang dihasilkan kurang bening.

Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemurnian senyawa berdasarkan ukuran partikel untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat penyaring. Filtrasi merupakan pemisahan untuk campuran heterogen, contohnya memisahkan air dengan tanah. Sedangkan sentrifugasi adalah proses yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing.

Proses filtrasi dilakukan dengan cara menyaring larutan yang akan dipisahkan dari campurannya kedalam tabung reaksi melalui corong yang sudah diletakkan kertas saring diatasnya sehingga menghasilkan filtrat. Sedangkan proses sentrifugasi dilakukan dengan cara memasukkan larutan kedalam tabung sentrifuge kemudian untuk memisahkan larutan tersebut dari campurannya tabung sentrifuge tadi diletakkan di dalam alat sentrifugasi atau pemusing yang menggunakan gaya sentrifugal, dan akan dihasilkan sentrat.

Sentrat adalah hasil larutan pemisah melalui metode sentrifugasi. Filtrat adalah hasil penyaringan pada partikel-partikel, atau bisa juga dapat diartikan substansi yang telah melewati penyaringan.

Kelebihan dari filtrasi yaitu sederhana, dan bisa dengan peralatan yang biasa, dan kekurangannya yaitu hanya bisa untuk pemisahan dengan perbedaan partikel yang cukup besar. Sedangkan kelebihan sentrifugasi yaitu pemisahan yang terjadi lebih bagus karena menggunakan gaya sentrifugal, dan kekurangannya yaitu alat yang digunakan untuk sentrifugasi tidak bisa mengguanakan alat yang biasa karena harus menggunakan alat sentrifuga.

Dekantasi adalah proses pemisahan zat pada yang tidak ikut terlarut di dalam pelarutnya dengan cara dituangkan, sehingga akibatnya cairan tersebut akan terpisah dari zat padat yang tercampur.

Sifat CaCO3 (kalsium karbonat) yaitu dapat bereaksi dengan asam yang kuat dan melepaskan karbon dioksida. CaCO3 melepaskan karbon dioksida pada pemanasan, bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang dinamakan kalsium oksida (CaO) dengan reaksi CaCO3 ( CaO + CO2. Sedangkan sifat CaO (kalsium oksida) yaitu larut di dalam air, sehingga tidak akan ada reaksi balik (airnya lepas kembali), karena telah menjadi senyawa baru.

Aplikasi filtrasi dalam bidang pangan yaitu dalam penyaringan air kopi dan ampasnya. Kemudian aplikasi sentrifugasi dalam bidang pangan untuk proses pembuatan minyak kelapa dengan metode pemisahan. Rekristalisasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan rekristalisasi, NaCl yang ditambahkan aquades kemudian disaring dan CuSO4 yang juga ditambahkan aquades, setelah dipanaskan beberapa lama, larutan tersebut menjadi kristal.

Kesalahan yang dapat terjadi pada proses rekristalisasi yaitu pemanasan yang kurang lama sehingga menyebabkan lamanya pembentukan kristal.

Setelah dilakukan rekristalisasi dan dilihat menggunakan mikroskop bentuk Kristal CuSO4 berbentuk seperti jarum, dan bentuk Kristal NaCl yaitu seperti kubus. Kristal-kristal dari berbagai senyawa yang telah ditemukan dapat digambarkan hanya dengan sejumlah kecil kisi-kisi. Kisi itu sendiri merupakan pola titik yang dihubungkan. Apabila diterapkan dalam sebuah benda padat, dapat disebut dengan kisi kristal (Brady, 1999). Setiap padatan kristal dapat digambarkan sebagai salah satu dari tujuh jenis sel satuan. Tujuh jenis sel satuan terrsebuta adalah kubus sederhana, balok, ortotombik, rombohedral, monoklin, triklin, dan heksagonal (Chang, 2004). Hal tersebut yang menyebabkan kristal dari CuSO4 dan NaCl memiliki bentuknya masing-masing.

Rekristalisasi adalah proses pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok dengan cara pemanasan dan pendinginan.

Sifat dari NaCl yaitu larut dalam air, larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air, memiliki tekanan osmotik yang tinggi, dan bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pHnya netral. Sedangkan sifat CuSO4 yaitu akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150(C, akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63(C, pada suhu 650(C akan terdekomposisi menjadi CuO dan SO3, dan dapat bereaksi dengan logam lain yang lebih reakstif dari tembaga (misalnya Mg. Fe, Zn, Sn, Pb, dll.).

Aplikasi rekristalisasi dalam bidang pangan yaitu dalam pembuatan gula dari sari tebu dan pembuatan garam dari air laut. Ekstraksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan ekstraksi, setelah iodium dimasukkan kedalam aquades, warna larutan menjadi coklat. Kemudian larutan tersebut ditambahkan kloroform dan dikocok, hasilnya terdapat gumpalan berwarna ungu pada larutan tersebut dan bagian atasnya tidak berwarna atau bening.

Kesalahan yang dapat terjadi pada proses ekstraksi yaitu gumpalan yang dihasilkan tidak berwarna ungu.

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Hasil dari ekstraksi disebut sari (ekstrak).

Hukum yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah hukum Distribusi Nernst. Hukum Distribusi Nerst yaitu zat terlarut akan terbagi dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang perbandingan kedua zat akan konstan dalam temperatur dan tekanan yang konstan juga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi yaitu yang pertama jenis pelarut. Jenis pelarut mempengaruhi senyawa yang tesari, jumlah solut yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi. Kemudian yang kedua yaitu rasio pelarut dan bahan baku. Jika rasio pelarut-bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut, dan laju ekstraksinya pun akan semakin meningkat. Yang ketiga adalah temperatur. Secara umum, kenaikan temperatur akan meningkatkan jumlah zat terlarut ke dalam pelarut.dan yang terakhir yaitu ukuran partikel. Laju ekstraksi juga meningkat apabila ukuran partikel bahan baku semakin kecil.

Iodium gaya tarik antara molekulnya dengan mudah dapat diimbangi sehingga zat-zat semacam ini dapat larut dalam pelarut non polar seperti kloroform. Namun, molekul iodium secara relatif tidak larut dalam air. Molekul-molekul air mempunyai gaya tarik-menarik sangat kuat untuk dapat dipisahkan oleh molekul-molekul iodium yang mempunyai gaya tarik-menarik antarmolekul yang lemah (Brady, 1999). Inilah yang menyebabkan molekul iodium akan membuat lapisan kloroform yang terletak di dasar tabung berwarna ungu. Sementara itu, lapisan air diatasnya tidak berwarna atau bening, karena iodium tidak larut dalam air.

Penambahan kloroform berfungsi untuk memisahkan senyawa menjadi dua fase, antara bagian atas dengan bagian bawah. Dimana bagian atas merupakan capuran air dan iodium, lalu bagian bawah adalah capuran iodium dan kloroform.

Kloroform merupakan senyawa nonpolar. Sifat fisik dari kloroform yaitu wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap. Kloroform sangat reaktif terhadap zat lain, dapat diisolasi, beracun, tidak larut dalam air. Struktur molekulnya berbentuk tetrahedral. Sifat kimia dari kloroform adalah memiliki titik didih 61(C, titik leleh -63,5(C, tekanan uapnya 159 mmHg pada 20(C, berat jenis uap airnya 4,1. Kemudian kerapatan massa kloroform 1,48 g/cm3, kelarutan dalam air 0,8 g/100 mL pada 20(C, dan massa molarnya 119,38 g/mol.

Iodium adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iodium membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya. Iodium menunjukan sifat-sifat menyerupai logam. Iodium mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk gumpalan berwarna ungu.

Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair, atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung karbon) biasanya disebut pelarut organik.

Ada empat macam-macam pelarut organik, yaitu golongan alkohol, golongan eter, golongan keton (alkanon), dan golongan aldehid (alkanal).

Aplikasi ekstraksi dalam bidang pangan yaitu dalam pemisahan minyak goreng dari campurannya dan penjernihan air minum yang berasal dari air kotor menjadi air bersih yang siap minum.Kesimpulan:

Berdasarkan percobaan pemurnian dapat disimpulkan bahwa hasil sentrifugasi lebih bening dibandingkan dengan hasil filtrasi. Pada metode sentrifugasi, sentrat yang dihasilkan tidak keruh. Sedangkan pada metode rekristalisasi dilakukan proses pengkristalan kembali zat kristal yang telah larut, dimana pada metode ini dihasilkan kristal CuSO4 yang berbentuk jarum dan kristal NaCl yang berbentuk kubus. Dan pada metode ekstraksi terjadi pemisahan larutan tersebut menjadi dua bagian. Di bagian bawah terdapat gumpalan berwarna ungu, dan di bagian atasnya berwarna bening.DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2011, Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Ekstraksi, www.lansida.blogspot.com /2011/06/faktor-faktor-yang-berpengaruh-pada.html?m=1, Acessed : 9 Desember 2012.Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.Chang, Raymond, 2004, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Purnama, Eka. 2012, Koefisien dan Angka Banding Distribusi pada Ekstrasi, www.eppurnamaeka.wordpress.com/2012/04/21/koefisien-dan-angka-banding-distribusi-pada-ekstraksi/, Acessed : 8 Desember 2012.Rega, 2011, Kesetimbangan Uap-Cair Pada Sistem Binair, www.rega42.wordpress.com/2011/04/26/keseimbangan-uap-cair-pada-sistem-binair/, Acessed : 8 Desember 2012.