Pemuda Dan Sosialisasi
-
Upload
kewin-harahap -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
Transcript of Pemuda Dan Sosialisasi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas “PEMUDA DAN SOSIALISASI”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini
telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan
dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan
dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap
untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik
kulminasi.
Jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari kesempatan pendidikannya serta
dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam suatu wilayah, maka proses sosialisasi yang
dialami oleh para pemuda sangat rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu
sendiri dan dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka pengalaman-
pengalaman yang dialainya itu kadang membingungkan dirinya sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMUDA
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai
macam harapan karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus bangsa .
Pemuda merupakan suatu identitas yang potensial dalam kehidupan bernegara
dan berbangsa. Pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan
perjuangan dan mengisi, serta melangsungkan estafet pembangunan secara
terus menerus. Oleh karena itu berbagai potensi berbagai potensi positif yang
dimiliki generasi muda ini harus digarap, dibina dan dikembangkan sesuai
dengan arah dan tujuan yang baik. Pemuda sering juga disebut dengan
generasi muda yang merupakan istilah dalam konteks umum, beberapa
literatur menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pemuda adalah :
1. Mereka yang berumur antara 10-24 tahun
2. Mereka yang berumur antara 15-30 tahun
3. Mereka yang berumur antara 15-35 tahun
4. Mereka yang secara sikologis mempunyai jiwa muda dan mempunyai
identitas kepemudaan. 1[1]
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di
Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda
pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok
umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
1[1] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 27
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak,
remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas.2[2]
Berdasarkan dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud
dengan Pemuda adalah Mereka yang berumur antara 10- 35 tahun atau lebih,
dengan catatan bahwa yang lebih dari umur 35 tahun tersebut secara psikologis
mempunyai jiwa kepemudaan serta mempunyai identitas kepemudaan.
Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita- cita perjuangan bangsa
dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya, maka ibarat suatu mata
rantai yang terurai panjang, posisi pemuda dalam masyarakat menempati mata
rantai yang paling sentral. 3[3]Masa muda pada umumnya dapat dipandang
sebagai suatu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia. Karateristik
yang menonjol dari pemuda adalh peranannya dalam masa peralihan menuju
kedudukan yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat, seperti
menimbulkan gagasan baru dan semangat dalam mengabdikan dirinya. Begitu
juga dengan kedudukan Pemuda sebagai bagian dari masyarakat dapat dilihat
dari berbagai aspek yang merupakan bahagian dari potensi dirinya,
diantaranya:
a. Idelisme secara sosiologis
b. Dinamika dan Kreativitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan semangat
e. Mandiri dan disiplin
2[2] http://isramrasal.wordpress.com/2009/10/30/pemuda-dan-sosialisasi/33[3]lmu sosial dasar noor, Arifin hal 97
f. Terdidik, dan lainnya
B. SOSIALISASI PEMUDA
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah Proses Ilmiah yang membimbing individu untuk mempelajari, memahami
dan mempraktekkan nilai- nilai, norma- norma, pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh
masyarakat. Proses sosialisasi yang membuatseseorang menjadi tahu bagaimana seseorang
bertingkah laku di tengah- tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Proses sosialisasi
membawa seseorang dari keadaan belum tersosialisasi menjadi masyarakat yang beradab.4[4]
Sosialisasi adalah Proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuain diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai maupun sebagai anggota
masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga seperti anak –anak yang
masih kecil dalam keluarga.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-
kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan
proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi
manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat
terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar
dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat
berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar
kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.
Meskipun Sosialisasi itu mungkin berbeda – beda dalam berbagai lingkungan dan lembaga
baik formal maupun informal namun sasaran sosialisasi tersebut banyak memilki kesamaan terutama
dari segi Tujuan bersosialisasi tersebut.
4[4] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 37
2. Tujuan Sosialisasi
Adapaun Tujuan pokok Sosialisi yang diberikan pada pemuda adalah:
1. Memberikan pemuda tersebut ilmu pengetahuan ( keterampilan) yang bermacam- macam agar
dapat digunakan dan sangat ia butuhkan bagi kehidupannya kelak dalm bersosialisasi dan
berhunbungan dengan masyarakat
2. Agar Individu mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
3. Membantu Pengendalian fungsi- fungsi organik yang dipelajari melalui latihan- latihan yang
didpatkan dari lingkungan
4. Agar Pemuda dapat bertingkah laku sesuai dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok
yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya masyarakat pada umumnya.
3. Media Sosialisasi
Sosialisasi pada dasarnya menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat pemuda /I
menjadi selaras dalam hidupnya di tengah- tengah orang lain . Seorang pemuda atau anggota
masyarakat akan menunjukkan sosialisasi yang baik apabila ia dapat bersosialisasi dengan baik
dengan lingkungannya, kemampuan unuk dapat hidup ditengah- tengah orang lain atau bersosialisasi
dengan masyarakat pada umunya tidak datang begitu saja dalam diri seorang pemuda tanpa proses
sosialisasi dan kematangan belajar. Sering terdapat anggapan yang keliru bahwa kemampuan
sosialisasi pemuda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan semata- mata hanya hasil dari
belajar, Anggapan yang demikian itu pada dasarnya melupakan bahwa untuk belajar pemuda juga
memerlukan taraf kematangan tertentu baik dalam kemampuan berbicara dan lain sebagainya.
Dan disamping proses sosialisasi berlangsung melalui proses kematangan dalam belajar,
pemuda tersebut juga memerlukan media tertentu dalam proses pemahaman dan pengembangan
pengalaman yang ia dapatkan dan inilah yang disebut dengan Media Sosialisasi.
Apabila ditinjau perkembangan individu dari sejak masa anak- anak sampai dewasa, maka
terdapat beberapa media sosialisasi diantaranya:
1. Orangtua dan keluarga
2. Teman Bermain
3. Sekolah
4. Media Massa
5. Masyarakat5[5]
4. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi generasi muda adalah Suatu Proses yang sangat
menetukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah- tengah
kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu pada tahap pengembangan dan
pembinaannya melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai
media sosialasi yang ada dimasyarakat, seorang pemuda harus mampu
menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan
diri dalam hidupnya ditengah- tengah masyarakat dan tetap mempunyai
motivasi sosial yang tinggi.
Proses sosialisasi tidak hanya berhenti sampai keluarga saja tapi masih
bersambung pada lingkungan atau lembaga lainnya. Menurut COHAN 1983
menyatakan bahwa lembaga – lembaga sosialisasi yang terpenting ialah
keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. 6[6]Dengan demikian
sosialisasi dapat berlangsung secara formal ataupun informal. Secara formal
proses sosialisasi lebih teratur , secara sadar dan disengaja sedangkan yang
informal proses sosialisasi tidak teratur, tidak disadari dan tidak disengaja.
5
65[5] Ilmu sosial dasar noor, Arifin hal 108[6] Ilmu sosial dasar noor, Arifin hal 102
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang
peranan penting karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut
dengan segala daya imitasinya melalui perolehan pengalaman demi
pengalaman yang pemuda tersebut terima, lebih- lebih pada masa peralihan
dari masa muda menjelang pemuda tersebut dewasa karena disaat inilah
mereka rata- rata sering menemukan konflik . Nah disinilah peran pendidik
lingkungan diutamakan, lingkungan atau wadah pembinaan haruslah bersifat
fleksibel, mampu dan mengerti dalam membina pemuda tanpa harus
mematikan jiwa mudanya yang penuh dengan semangat hidup.
5. Model Sosialisasi
Terlepas dari media dan cara sosialisasi sebagaimana yang diterangkan
diatas kita harus menetapkan pilihan model daripada sosialisasi. Ada dua model
proses sosialisasi, yaitu:
a. Model deterministik, yaitu: diatur
b. Model aktualisasi, yaitu dikembangkan
6. Cara Sosialisasi
Pada dasarnya seorang pemuda tidak begitu saja mampu bersosialisasi
dengan sendirinya ditengah masyarakat, guna untuk memperoleh kemudahan
maka ada beberapa cara penyampaiannya, diantaranya adalah;
a. Lazim
b. Imitasi
c. Identifikasi
d. Internalisasi7[7]
7[7] Ilmu sosial dasar, hartono, hal136[8] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 40
Sosialisasi sebagai bagian dari pendidikan berlangsung dalam tiga
komponen penting yang menjadi faktor penentu terbentuknya kepribadian
seseorang. Oleh Ki Hajar Dewantara faktor – faktor tersebut dihimpun dalam
suatu istilah yang dinamakan dengan Tri Pusat Pendidikan yang meliputi :
a. Rumah
b. Sekolah
c. Masyarakat8[8]
Dalam bersosialisasi, seorang pemuda akan mendapatkan pencerahan cara berpikir dan
kebiasaan- kebiasaan lain dalam hidupnya. Melalui proses sosialisasi seseorang akan dapat
mengetahui bagaimana ia harus berprilaku ditengah- tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan belum tersosialisasi, akhirnya ia menjadi manusia bermasyarakat dan beradab . Melalui
Sosialisasi kepribadian seseorang menjadi terbentuk dan hal tersebut merupakan suatu komponen
penyebab atau pemberi warna dari wujud tingkah laku sosial manusia.
C. PERANAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Secara kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan. Pencarian jati diri
dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati, kesenangan, sex bebas, narkotika, kenakalan
dan lain-lain merupakan refleksi kelebihan energi yang bermuatan negative. Selama ini pemuda
merupakan obyek dan bukan subjek bagi pembangunan. Sehingga hanya sebagai penonton dan
penikmat hasil dari pembangunan. Hal ini terjadi karena ketidak percayaangenerasi tua terhadap
generasi muda. Takut akan terjadi kegagalan dan sikap mengecilkan bukan suatu sikap yang
membangun generasi muda menuju ke arah yang lebih baik karena hal itu dapat mengganggu
perkembangan mental pemuda.
Tidak adanya kesempatan untuk melakukan pembangunan menumbuhkan suatu perasaan yang
membosankan dari diri pemuda. Kegiatan mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok
preman serta melakukan kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara
8
mereka dalam menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi muda
yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain merupakan proses
belajar. Maka lingkungan juga memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan setiap insan.
Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lain-lain memiliki porsi yang
berbeda dalam membentuk kepribadian anak. Misal seorang anak yang tinggal di lingkungan sekolah
pasti memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang tinggal dilingkungan pasar.
Padahal hakikatnya adalah bahwa Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda, artinya
merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa . Oleh karena itu
mereka perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan dengan cara memberikan mereka pendidikan
baik formal maupun informal, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. Pembangunan yang
dilakukan oleh generasi muda merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kemajuan. Didalam
pembangunan nasional, bukan hanya pembangunan fisik saja yang diperlukan melainkan membawa
mereka agar terciptanya perubahan sosial.
Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah
melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda.
Pada garis besarnya, pemuda mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Agent of change
Pemuda bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan
yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan
2. Agent of defelopment
Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat
fisik maupun non fisik.
3. Agent of modernization
Pemuda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda
dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.
Jurang pemisah antar golongan akan musnah jika kita memandang semua golongan itu
sebagai totalitas (orang tua, pemuda, anak-anak). Dengan demikian tidak ada pertentangan antara
pemuda, orang dewasa (generasi tua) dan anak-anak, secara fundamental. Tidak ada generasi yang
menganggap dirinya pelindung generasi sekarang atau yang akan datang. Semuanya bertanggung
jawab atas keselamatan kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang akan
dating.Kalaupun perbedaan dalam kematangan befikir, dalam menghayati makna hidup dan
kehidupan ini semata-mata disebabkan oleh tingkat kedewasaannya saja. Melainkan perbedaan
antara kelompok-kelompok yang ada, antara generasi tua dan generasi muda misalnya, hanya terletak
pada derajat dan ruang lingkup tanggung jawabnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa
mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan
sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka
dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang
lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
B. SARAN
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing untuk menggapai
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMUDA
B. SOSIALISASI PEMUDA
1. Pengertian Sosialisasi
2. Tujuan Sosialisasi
3. Media Sosialisasi
4. Proses Sosialisasi
5. Model Sosialisasi
6. Cara Sosialisasi
C. PERANAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilmu Sosial Dasar , Drs. H. Hartono dan Dra. Arnicun Aziz
2. Ilmu Sosial Budaya Dasar, Zainimal SKM
3. ISD , Drs . H.M. Arifin Noor
4. Google