Pemrosesan alat

2
HAND OUT MATA KULIAH : Ketrampilan Dasar Praktik Klinik SEMESTER : I ( Satu ) TOPIK : Pemrosesan Alat Modern SUB TOPIK : Desinfeksi Tingkat Tinggi dan Sterilisasi Alat WAKTU : 60 menit DOSEN : Yesie Aprillia S.Si.T OBJEKTIF DARI SILABUS : Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat melakukan pemrosesan alat dengan berbagai metode sesuai dengan prosedur OBJEKTIF PERILAKU SISWA Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang berbagai cara pemrosesan alat dengan Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan benar. SUMBER PUSTAKA 1. Tiedjen, Linda, Debora Bossemayer, Noel Melnntosh. 2003. Buku Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Terbatas.. Alih Bahasa: Abdul Bari Saifudin, dkk. Jakarta: YBPSP. 2. Depkes, JNPK-KR dan JHPIEGO. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR PENDAHULUAN Desinfeksi Tingkat Tinggi merupakan alternatif yang dapat diterima jika peralatan untuk sterilisasi tidak tersedia. Proses DTT membunuh mikroorganisme ( termasuk bakteri vegetatif, tuberkolosis, ragi dan virus) kecuali beberapa endospora bacterial. DTT dapat diperoleh dengan merebus dalam air, mengukus ( dengan uap panas ) atau merendam alat dengan desinfektan kimiawi. Agar efektif semua langkah dalam setiap metode perlu dipantau dengan seksama antara lain yaitu dengan melakukan dekontaminasi dan pencucian peralatan sebaik– baiknya terlebih dahulu. Untuk peralatan perebusan sering kali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien. URAIAN MATERI Efektivitas Uap Panas Umumnya semua bacteria vegetatif akan mati pada uap panas 60o-75oC dalam 10 menit (Salle 1973). Virus Hepatitis B, salah satu virus yang sukar dibunuh, dapat diinaktivasi dalam 10 menit jika dipanaskan pada suhu 80oC (Kobayashi,dkk 1984, Russell, Hugo dan Ayliffel 1982). Sebaliknya walaupun banyak jenis spora mati jika direbus pada suhu 99,5oC selama 15-20 menit (Williams dan Zimmerman 1951), klostridium tetani adalah tahan panas dan dapat bertahan walaupun direbus sampai 90 menit (Spaulding 1939) Suhu tertinggi yang dapat dicapai oleh air mendidih atau uap tekanan rendah adalah 100oC pada permukaan laut. Karena titik didih air 1,1oC lebih rendah pada setiap 1000 kaki dari permukaan laut, sebaiknya perebusan atau pengukusan alat untuk DTT sekurang – kurangnya selama 20 menit. Dengan ini dapat dicapai batas keamanan untuk ketinggian yang bervariasi sampai 5000 meter, dan pada waktu yang bersamaan dapat mengeliminasi infeksi dari beberapa endospora. Keuntungan dan Kekurangan Perebusan dan Pengukusan Dibandingkan DTT kimiawi Beberapa keuntungan dan kerugian perebusan dan penguapan terhadap DTT kimia adalah sebagai berikut: Keuntungan Murah Mudah diajarkan pada petugas kesehatan Tidak memerlukan bahan kimiawi atau larutan khusus Sumber panas ( pemasak atau dandang ) tersedia di mana- mana. Kerugian Waktu pemrosesan harus diatur dengan seksama. Sekali mulai tidak boleh menambahkan air atau alat – alat lain. Obyek tidak dapat dipak sebelum diDTT, sehingga kemungkinan kontaminasi lebih besar. A. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan Pengukusan Pengukusan sarung tangan bedahn sebagai langkah akhir dalam pemrosesan sarung tangan dilakukan sejak lam di Indonesia dan Negara – Negara Asean lainnya. Pada tahun 1994, penelitian Melntosh dkk membuktikan efektivitas proses ini. Keuntungan dan Kerugian DTT dengan Pengukusan Pengukusan dan perebusan dua–duanya menggunakan panas untuk membunuh mikroorganisme. Pengukusan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan perebusan untuk proses akhir sarung tangan dan alat – alat lain seperti kanula plastic dan semprit. Cara ini kurang merusak dan lebih efektif ditinjau dari sudut biaya. Misalnya, hanya diperlukan air 1 liter untuk mengukus sarung tangan dan instrumen, sedangkan untuk merebus diperlukan 4-5 liter. Juga perubahan warna alat karena kalsium dan logam berat lain yang terdapat pada pipa air tidak terdapat pada penguapan, karena uap hanya mengandung molekul–molekul air murni. Akhirnya walaupun perebusan dan pengukusan sama–sama mudah dilakukan, pengeringan sarung tangan yang direbus tidak praktis karena kontaminasi susah dicegah. Dengan pengukusan sarung tangan tidak perlu dikeringkan di luar karena ini tetap berada dalam kukusan, sehingga kemungkinan terkontaminasi kurang. Kekurangan pengukusan adalah kukusan yang tersedia umumnya kecil, sehingga hanya cukup untuk alat–alat dalam jumlah terbatas. Agar cukup efektif, kukusan bagian bawah harus terisi cukup air agar tetap mendidih selama proses penguapan. Sebaliknya dandang yang cukup besar lebih mudah digunakan untuk peralatan logam dan tidak perlu dipantau sepanjang waktu. Langkah Kerja DTT dengan pengukusan Sarung tangan Setelah didekontaminasi dan dicuci bersih, sarung tangan ini siap untuk diDTT dengan pengukusan. 1. Lipat pangkal sarung tangan sehingga mudah diletakkan tanpa terkontaminasi. 2. Letakkan sarung tangan dalam panci berlubang. Lipatan sarung tangan menghadap keluar. Lima sampai 15 pasang sarung tangan dapat diletakkan pada setiap panci. 3. Lakukan hal yang sama sampai ketiga panci terisi sarung tangan. Jangan menumpuk sarung tangan. 4. Letakkan semua panci di atas panci bawah yang berisi air yang dididihkan. 5. Siapkan panci kosong tanpa lubang di dekat sumber panas.

Transcript of Pemrosesan alat

Page 1: Pemrosesan alat

HAND OUTMATA KULIAH : Ketrampilan Dasar Praktik KlinikSEMESTER : I ( Satu )TOPIK : Pemrosesan Alat ModernSUB TOPIK : Desinfeksi Tingkat Tinggi dan Sterilisasi AlatWAKTU : 60 menitDOSEN : Yesie Aprillia S.Si.TOBJEKTIF DARI SILABUS : Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat melakukan pemrosesan alat dengan berbagai metode sesuai dengan prosedurOBJEKTIF PERILAKU SISWASetelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang berbagai cara pemrosesan alat dengan Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan benar.SUMBER PUSTAKA1. Tiedjen, Linda, Debora Bossemayer, Noel Melnntosh. 2003. Buku Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Terbatas.. Alih Bahasa: Abdul Bari Saifudin, dkk. Jakarta: YBPSP.2. Depkes, JNPK-KR dan JHPIEGO. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KRPENDAHULUANDesinfeksi Tingkat Tinggi merupakan alternatif yang dapat diterima jika peralatan untuk sterilisasi tidak tersedia. Proses DTT membunuh mikroorganisme ( termasuk bakteri vegetatif, tuberkolosis, ragi dan virus) kecuali beberapa endospora bacterial. DTT dapat diperoleh dengan merebus dalam air, mengukus ( dengan uap panas ) atau merendam alat dengan desinfektan kimiawi. Agar efektif semua langkah dalam setiap metode perlu dipantau dengan seksama antara lain yaitu dengan melakukan dekontaminasi dan pencucian peralatan sebaik–baiknya terlebih dahulu. Untuk peralatan perebusan sering kali merupakan metode DTT yang paling sederhana dan efisien.URAIAN MATERIEfektivitas Uap PanasUmumnya semua bacteria vegetatif akan mati pada uap panas 60o-75oC dalam 10 menit (Salle 1973). Virus Hepatitis B, salah satu virus yang sukar dibunuh, dapat diinaktivasi dalam 10 menit jika dipanaskan pada suhu 80oC (Kobayashi,dkk 1984, Russell, Hugo dan Ayliffel 1982). Sebaliknya walaupun banyak jenis spora mati jika direbus pada suhu 99,5oC selama 15-20 menit (Williams dan Zimmerman 1951), klostridium tetani adalah tahan panas dan dapat bertahan walaupun direbus sampai 90 menit (Spaulding 1939)Suhu tertinggi yang dapat dicapai oleh air mendidih atau uap tekanan rendah adalah 100oC pada permukaan laut. Karena titik didih air 1,1oC lebih rendah pada setiap 1000 kaki dari permukaan laut, sebaiknya perebusan atau pengukusan alat untuk DTT sekurang – kurangnya selama 20 menit. Dengan ini dapat dicapai batas keamanan untuk ketinggian yang bervariasi sampai 5000 meter, dan pada waktu yang bersamaan dapat mengeliminasi infeksi dari beberapa endospora.Keuntungan dan Kekurangan Perebusan dan Pengukusan Dibandingkan DTT kimiawiBeberapa keuntungan dan kerugian perebusan dan penguapan terhadap DTT kimia adalah sebagai berikut:KeuntunganMurahMudah diajarkan pada petugas kesehatanTidak memerlukan bahan kimiawi atau larutan khususSumber panas ( pemasak atau dandang ) tersedia di mana- mana.KerugianWaktu pemrosesan harus diatur dengan seksama. Sekali mulai tidak boleh menambahkan air atau alat – alat lain.Obyek tidak dapat dipak sebelum diDTT, sehingga kemungkinan kontaminasi lebih besar.A. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan PengukusanPengukusan sarung tangan bedahn sebagai langkah akhir dalam pemrosesan sarung tangan dilakukan sejak lam di Indonesia dan Negara – Negara Asean lainnya. Pada tahun 1994, penelitian Melntosh dkk membuktikan efektivitas proses ini.Keuntungan dan Kerugian DTT dengan PengukusanPengukusan dan perebusan dua–duanya menggunakan panas untuk membunuh mikroorganisme. Pengukusan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan perebusan untuk proses akhir sarung tangan dan alat – alat lain seperti kanula plastic dan semprit. Cara ini kurang merusak dan lebih efektif ditinjau dari sudut biaya. Misalnya, hanya diperlukan air 1 liter untuk mengukus sarung tangan dan instrumen, sedangkan untuk merebus diperlukan 4-5 liter. Juga perubahan warna alat karena kalsium dan logam berat lain yang terdapat pada pipa air tidak terdapat pada penguapan, karena uap hanya mengandung molekul–molekul air murni. Akhirnya walaupun perebusan dan pengukusan sama–sama mudah dilakukan, pengeringan sarung tangan yang direbus tidak praktis karena kontaminasi susah dicegah. Dengan pengukusan sarung tangan tidak perlu dikeringkan di luar karena ini tetap berada dalam kukusan, sehingga kemungkinan terkontaminasi kurang.Kekurangan pengukusan adalah kukusan yang tersedia umumnya kecil, sehingga hanya cukup untuk alat–alat dalam jumlah terbatas. Agar cukup efektif, kukusan bagian bawah harus terisi cukup air agar tetap mendidih selama proses penguapan. Sebaliknya dandang yang cukup besar lebih mudah digunakan untuk peralatan logam dan tidak perlu dipantau sepanjang waktu.Langkah Kerja DTT dengan pengukusan Sarung tanganSetelah didekontaminasi dan dicuci bersih, sarung tangan ini siap untuk diDTT dengan pengukusan.1. Lipat pangkal sarung tangan sehingga mudah diletakkan tanpa terkontaminasi.2. Letakkan sarung tangan dalam panci berlubang. Lipatan sarung tangan menghadap keluar. Lima sampai 15 pasang sarung tangan dapat diletakkan pada setiap panci.3. Lakukan hal yang sama sampai ketiga panci terisi sarung tangan. Jangan menumpuk sarung tangan.4. Letakkan semua panci di atas panci bawah yang berisi air yang dididihkan.5. Siapkan panci kosong tanpa lubang di dekat sumber panas.6. Tutup panci dengan rapat dan didihkan air.7. Turunkan suhu sampai air tetap mendidih. Jika air mendidih secara perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan bahan bakar akan cepat habis.8. Sewaktu uap mulai keluar antara tutup dan panci, mulailah catat waktu.9. Kukus sarung tangan selama 20 menit.10. Angkat panci paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perlahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapt menetes, kemudian tutup panci berikutnya.11. Letakkan panci yang berisi sarung tangan di atas panci kosong.12. Letakkan penutup di atasnya hingga sarung tangan dingin dan kering tanpa terkontaminasi13. Dinginkan sarung tangan dalam panci selama 4-6 jamsebelum dipakai. Jika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab ( Setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan sarung tangan sulit dipakai atau digunakan )14. Pindahkan sarung tangan pada container menggunakan cunam DTT, jika sarung tangan tidak akan segera dipakai. Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat (sarung tangan bisa disimpan dalam panci pengukus yang berpenutup rapat). Sarung tangan tersebut bisa disimpan sampai satu minggu. Sumber minyak diperlukanB. Desinfeksi Tingkat Tinggi dengan PerebusanPerebusan dalam air merupakan cara yang efektif dan praktis untuk DTT. Walaupun perebusan dalam air selama 20 menit akan membunuh semua bakteri vegetatif, virus, ragi dan jamur, perebusan tidak membunuh endospora, sehingga sterilisasi tidak dapat diperoleh.Langkah Kerja untuk DTT dengan perebusan:1. Dekontaminasi dan bersihkan semua alat yang akan diDTT2. Jika mungkin semua alat harus terendam dalam air atau permukaan air sedeemikian rupa sekurang- kurangnya 2,5 cm air di atas alat.

Page 2: Pemrosesan alat

3. Tutup rapat dan biarkan air mendidih serta berputar4. Kurangi panas pada keadaan air berputar. Air mendidih terlalu keras memboroskan minyak dan merusak alat.5. Mulailah mencatat waktu6. Rebus alat –alat selam 20 menit7. Setelah merebus 20 menit, pindahkan alaty – alat dengan cunam yang telah diDTT lebih dahulu. Jangan biarkan alat – alat terus terendam dalam air, Karen sewakltu air mulai dingin, kuman dan partikel – partikel masuk dalam container dan dapat mengontaminasi alat – alat. ( Perkins, 1983 ).8. Pakailah alat – alat dan benda lain segera, atau simpan dalam container yang telah diDTT dan tertutup rapat. Jika container basah ( karena air tertinggal di dasarnya ), gantilah dengan container yanmg kering dan dapat ditutup rapat.Tips MerebusRebus selama 20 menit dengan tempat merebus yang tertutup.Mulai catat waktun pada saat air mulai mendidihAlat – alat logam harus terendam sempurnaJangan tambahkan sesuatu ke dalam pot setelah mulai pencatatan waktuC. Desinfeksi Tingkat Tinggi secara KimiawiWalaupun banyak bahan kimia tersedia di banyak Negara, empat desinfektan yaitu klorin, glutaraldehide dan perokside secara rutin digunakan sebagai bahan untuk DTT. Bahan – bahan kimia ini dapat mencapai DTT jika benda – benda yang akan didesinfeksi dibersihkan dahulu sebelum imersi . Pemilihan DTT didasrakan pada sifat- sifatbenda yang akan didesinfeksi, daerah yang digunakan dan petugas yang ada.Keuntungan dan KerugianKeuntungan: Larutan klorin bereaksi cepat dan efektif terhadap HBV,HCV dan HIV/AIHDS serta murah dan mudah didapatKerugiannya : larutan klorin > 0,5% dapat merusak logam.Langkah Kerja1. Dekontamionasi alat – alat dan benda- benda lain yang terkontaminasi darah dan duh tubuh, bersihkan dan keringkan sebelum ditempatkan dalam larutan desinfektan2. Celupkan semua benda dalam larutan DTT3. Kocok selama 20 menit4. Pindahkan alat –alat dengan menggunakan cunam atau sarung tangan DTT atau steril5. Bersihkan dengan air matang 3x dan keringkan di udara6. Segera dipakai atau disimpan dalam container yang kering dan telah diDTTKESIMPULANDTT merupakan satu-satunya cara alternative bila peralatan untuk sterilisasi tidak ada. Desinfeksi Tingkat Tinggi dapat dilakukan angtara lain dengan perebusan, pengukusan dan kimiawi. Masing- masing metode memliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemrosesan sarungt tangan dengan DTT paling efektif menggunakan penguapan.LATIHAN1. Sebutkan metode yang dapat dilakukan untuk Desinfeksi Tingkat Tinggi!2. Jelaskan keuntungan dan kerugian masing- masing metode yang dilakukan dalam DTT!Prostaglandin yang tinggi dalam mekanisme AKDR dapat menyebabkan apa? Jelaskan dengan singkat !Jelaskan langkah kerja untuk pemrosesan sarung tangan dengan DTT menggunakan metode penguapan!