pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat

36
Kelompok 5 : 1. Isnainatu Ulfa 40014120 2. Rahma Wanti Buana Putri 40014120 3. Avidia Sarasvati 4001412037 4. Nindya Handayani M.U. 40014120 5. Nuzul Andri P. 40014120 Pemisahan, Pemurnian, dan Perubahan Zat

Transcript of pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat

  • 1. Kelompok 5 : 1. Isnainatu Ulfa 2. Rahma Wanti Buana Putri 3. Avidia Sarasvati 4. Nindya Handayani M.U. 5. Nuzul Andri P.40014120 40014120 4001412037 40014120 40014120

2. Memisahkan komponen penyususun campuran bedasarkan perbedaan sifat fisiknya. b. Memurnikan zat cair pelarut dengan cara destilasi. c. Menunjukan adanya perubahan fisika dan perubahan kimia. a. 3. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunya bedasarkan perbedaan sifat fisiknya. Metode-metode yang dapat dilakukan anatara lain a. pengayakkan, b. penyaringan, c. sentrifugasi, d. evaporasi, e. pemisahan campuran dengan menggunakan magnet, 4. sublimasi, b. destilasi, c. corong pisah, d. Kromatografi. a. Materi dapat mengalami perubahan, baik bentukmaupun struktur kimianya sebagai akibat dari pengaruh lingkungan. Perubahan tersebut dibedakan menjadi dua yaitu 1. Perubahan fisika 2. Perubahan kimia 5. Alat : 1. Pembakar spiritus2. Pipa kaca / batang pengaduk3. Penjepit (tang) 6. 4. Tabung reaksi5. Penjepit tabung6. Sendok logam7. Gelas kimia 50 ml 7. 8. Corong9. Pinggan penguap10. Labu distilat11. Pendingin Liebig 8. 12. Termometer -100 1000 13. Kaki tiga14. Kasa asbes15. Statif dan klem 9. 16. Labu erlemeyer17. Selang plastik18. Botol kromatografi 10. 1.Lilin2.Pita Mg3.Kawat nikrom4.Belerang 11. 5. Garam kotor6. Kertas saring7. Kertas kromatografi 8. Tinta biru, merah, dan hijau 12. 9. Batu didih10. Air teh 13. A. Pemisahan campuran 1.Pemisahan dengan melarutkan, menyaring dan menguapkan Dimasukan satu sendok teh garam kotor ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air.DiLipat kertas saring menjadi bentuk kerucut, dimasukan ke dalam corong.Disaring larutan dan dikumpulkan filtrat dalam gelas kimia yang bersih. 14. Diambil 5 ml filtrat dan dimasukkan ke dalam pinggan penguapan.Dipanaskan pinggan sampai hampir semua air habis.Dilanjutkan penguapan dengan pemanas perlahan dengan cara memperbesar jarak antara nyala api dengan pinggan penguap. 15. Ditarik garis dengan menggunakan pensil pada jarak 1 cm dari ujung bawah kertas. Kromatografi.Dibuat titik dengan tinta warna hijau di tengah garis.Dibuatl titik lain di sebelah kiri dan kanan titik hijau dengan jarak 0,75 cm . 16. Dimasukan air ke dalam botol kromatografi setinggi 1 cm . Kemudian gulung bagian atas kertas krotogradi pada lidi dan digantungkan kertas itu tefgk lurus di dalam botol.Dibiarkan tinta merambat naik pada kertas kromatografi. Jika air sudah merambat mendekati ujung kertas, dikeluarkan kertas itu dan diberi tanda batas air merambat.Diukur jarak batas air dan jarak tiap noda zat warna dari garis pensil pada ujung bawah kertas saring. 17. Diisi labu distilasi sampai setengahnya dengn air teh. Dimasukan beberapa butir didih kedalamnya.Dipasang alat seperti pada gambar.Dijalankan air ledeng melalui alat pendingin Liebig. 18. Dipanaskan labu distilasi sampai air mendidih.Dibaca titik didih distilatDibandingkan antara air teh awal dengan dstilat. 19. Dinyalakan lilin dan diamati lilin yang menyala.Dimasukan pipa kaca yang bersih.Dimasukan pipa kaca yang bersih ke dalam zat cair yang terdapat di bawah nyala lilin. 20. Dijepitl sepotong pita Mg dengan penjepit tang dan dimasukan ujungnya dalam nyala api sampai ujung pita Mg berpijar.Dimasukan kawat nikrom ke dalam nyala api sampai kawat itu berpijar.Dimasukan seujung sendok teh serbuk belerang ke dalam tabung reaksi. dijepit tabung reaksi tsb. dengan penjepit tabung dan dipanaskan dengan perlahan.Diletakan sedikit belerang pada sendok logam dandi panaskan. 21. A. Pemisahan campuran1. Pemisahan dengan melarutkan, menyaring, dan menguapkan Warna garam kotor sebelum dicampur dengan air : putih kecoklatan Warna larutan (campuran garam kotor dan air) : putih keruh Warna zat yang tertinggal pada kertas saring : kuning kecoklatan ada titik-titik hitamnya 22. Warna cairan setelah melalui kertas saring : bening Zat padat yang tertinggal pada pinggan setelahpenguapan filtrat : garam bersih Perbandingkan warna garam kotor dengan zat padat yang tertinggal pada pinggan penguapan : perbandingan warnanya jauh, warna garam kotor putih kekuningan , sedangkan zat padat yang tertinggal pada pinggan putih bersih. 23. 2. Pemisahan dengan kromatografi kertas Pengamatan hasil kromatografi terhadap tinta merkJenis TintaWarna NodaJarak noda/ jarak airTinta Biru1. Biru1. 10 cm / 11 cm2. Ungu muda2. 5,5 cm / 11 cm1. Biru muda1. 9 cm / 10,5 cm2. Kuning2. 8,7 cm / 10,5 cm1. Kuning1. 9,5 cm / 11 cm2. Merah muda2. 7,75 cm / 11 cm3. Ungu muda3. 5,25 cm / 11 cmTinta hijauTinta merah 24. B. Distilasi Perbedaan distilat dengan cairan sebelum disuling : warna cairan sebelum disuling adalah coklat, tapi setelah disuling bening. Titik didih distilat : tetesan I titik didihnya 44oC , lalu saat teh mendidih dan mengeluarkan uap air titik didihnya 990 C. 25. C. Perubahan zat Pembakaran lilin : lilin meleleh, tapi tidak ternakar. Perubahan yang terjadi pada lilin adalah ketika dipanaskan melelh, kemudian setelah dingin menjadi padat kembali. Lilin yang terbakar mengeluarkan panas. Sumbu dari lilin terbakar semakin habis dan terjadi perubahan kimia. Pipa kaca setelah dimasukan ke dalam nyala lilin : -Pipa kaca mengalami perubahan warna menjadi hitam. - Zat baru yang terbentuk dari lilin yang terbakar yaitu lelehan dari lilin tersebut juga terbentuk arang yang menempel pada pipa kaca. 26. Pipa kaca setelah dimasukan ke zat cair dibawah nyalalilin : zat baru yang terbentuk yaitu lelehan lilin yang memadat akibat suhu udara yang dingin. Pembakaran pita Mg : pita Mg yang bewarna silver / perak setelah dipanaskan kemudian berpijar terang, kemudian pita Mg berubah menjadi abu bewarna putih dan terjadi perubahan kimia. 27. Pembakaran kawat nikrom : warna awal kawat nikromhitam . Kawat nikrom tidak terus berpijar , kawat nikrom berpijar hanya saat dipanaskan dalam api dan bewarna merah menyala. Pemanasan belerang dengan tabung reaksi : warna wal belerang kuning, kemudian warna belerang saat dipanaskan adalah oranye. Setelah dingin zat padat dalam tabung berbeda dengan belerang semula, tapi warnanya kembali kuning. Zat baru yang terbentuk yaitu belerang menjadi padatan yang lengket dan melekat pada dinding tabung. 28. Pemanasan belerang dengan sendok logam : warnaawal belerang kuning , saat dipanaskan belerang melebur tetapi tidak terbakar. Ya, terbentuk zat baru yang berupa zat padat yang bewarna kuning. 29. Pemisahan Garam KotorPemisahan garam kotor dengan melarutkan , menyaring, dan menguapkan dihasilkan kristal NaCl yang putih jernih. Awalnya garam kotor bewarna coklat tua , kemudian dilarutkan dalam air hingga terbentuk larutan. Larutan ini masih bewarna coklat tua dan disaring dengan kertas saring untuk mendapatkan filtrat gram murni. Filtrat ini diuapkan sampai kadar air benar, sehingga didapatkan kristal NaCl yang putih jernih. benar hampir habis. 30. Warna zat yang tertinggal pada kertas saring adalah coklat tua ini berarti bahwa ukuran partikel pengotor pada garam tidak dapt melewati pori kertas asaring yang hanya dapat dilewati oleh filtrat garam tersebut. Perbandingan warna garam kotor dan zat paddat yang tertinggal pada pinggan penguapan sangatlah berbeda jauh. Putih jernih coklat tua (pinggan penguapan) (belum difiltrasi) 31. Tinta biru ternyata hasil dari penggabungan (campuran) antara biru dan ungu muda. Hasil itu didapatkan karena pada kromatografi terjadi proses pemisahan zat warna yang didasarkan pada perbedaan pola pergerakan anatara fase gerak dan fase diam. Tinta hijau terlarut menjadi biru tua dan kuning. Warna merah terurai menjadi kuning, merah muda, dan ungu muda. Jarak noda jika dibandingkan dengan jarak air akan selalu berada di bawah jarak air. 32. DistilasiPada proses distilasi dihasilkan distilat yang benar-benar murni. Artinya partikel-partikel teh tidak ikut terbawa pada proses pemurnian sehingga dapat dihasilkan cairan yang benar-benar terpisah dari campuran zat asal. Perubahan ZatPada saat proses pembakaran lilin, terjadi 2 perubahan yaitu fisika saat lilin melelh dan perubahan kimia saat sumbu lilin terbakar hitam. 33. Pita magnesium yang dibakar di atas nyala api akan berpijar dan segera terbentuk zat baru berupa oksida magnesium MgO, ini termasuk perubahan kimia.Belerang yang dipanaskan pada tanbung reaksi hanya mengalami perubahan fisika, namun belerang yang dipanaskan da aias sendok logam terjadi perubahan kimia karena belerang tersebut bereaksi dengan sendok logam tadi. Pada kawat nikrom, hanya terjadi perubhan fisika. Karena saat diletakan di atas api yang menyala, kawat akan berpijar dan jika kawat tersebut dipindahkan dari atas nyala api maka kawat akan mati/tidak berpijar. 34. Simpulan Teknik pemurnian zat padat dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya penyaringan (filtrasi), rekristalisasi, kromatografi dan distilasi. Perubahan zat berguna untuk mengidentifikasikan apakah zat tersebut berubah secara struktur kimia atau hanya mengalami perubahan secara fisika yang biasanya ditandai dengan perubahan wujud saja, tetapi sifat masih sama dengan zat asalnya. Kromatografi hanya digunakan untuk memisahkan zat warna tinta saja. 35. Teknik pemurnian dan pemisahan zat yang terbaik adalah distilasi karena dari proses tersebut dapat menghasilkan distilat (zat murni) dalam jumlah dan kadar kemurniannya yang sangat meyakinkan. Terlebih lagi distilasi merupakan teknik yang dapat dipakai dalam skala besar , baik alat maupun hasil.