ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara...

10
ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH JARANG SECARA KROMATOGRAFI PENUKAR ION *) Oleh : F. DAVID dan A. AMIRUDDIN Laboratorium radiok imia Institut Tek nologi Bandung dan Pusat Reaktor Atom Bandung I. PENDAHULUAN Dasar dan tujuan Unsur_unsur logam tanah jarang mempunyai sifat_sifat kimia yang bersamaan, se- hingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan mengalami kesulitan. Dari sifat_sifat keradioaktipan yang spesifik yang akan timbul bila logam_ logam tanah jarang disinari dengan netron, maka dapatlah ditentukan kemurnian hasil pemisahan. Berdasarkan hal_hal tersebut, maka dilakukan penel i tian (merupakan peni njauan kembal i dari apa yang telah dilakukan orang) dengan tujuan mencari karakteristik_ karakteristik pemisahan dari suatu kolom kromatografi, dan penentuan kwalitatip serta kwantitatip logam-Iogam ini dalam fraksi_fraksi eluen yang ditampung. Sebagai indika_ tor digunakan isotop-isotop radioaktip logam tanah jarang yang diperoleh dengan me_ nyinarinya dalam reaktor inti. Pada pemisahan dengan penukar ion beberapa variabel yang harus diperhatikan adalah : 1. Geometd dad suatu kolom. Makin panjang kolom makin baik pemisahan, sedang_ kan pengaruh penampang lintang adalah sebaliknya. Sebagai kebiasaan diambil penam- pang lintang paling banyak 5% dari panjang kolom. 2. Suhu. Makin tinggi suhu makin cepat pemisahan. 3. Kecepatan mengalir. Kecepatan mengalir 0,5 ml/cm2jdetik menghasilkan kurva distribusi yang sempit. 4. Besaran partikel resin dan ikatan silang. Makin kecil partikel serta makin banyak ikatan silang memberikan kurva distribusi yang sempit yang berarti pemisahan terjadi dengan baik. 5. pH. Makin tinggi pH makin cepat pengeluaran, akan tetapi pemisahan kurang baik kalau pH terlalu tinggi. 6. Muatan. Pemuatan kolom dengan logam tanah jarang yang berkel ebihan akan melebarkan kurva distribusi; oleh karena itu pemuatan tak melebihi mili_ekivalen yang ditentukan oleh pembuat penukar kation. 7. Eluen. Dalam percobaan ini digunakan asam sitrat. Mekanisme penukaran dapat dinyatakan dengan reaksi kesetimbangan antara resin dengan fasa cair : *) Penelitian ini dilakukan atas kerjasama Pusat Reaktor Atom Bandung dan Labaratorium Radiokimia Institut Teknologi Bandung, dan dibiayai oleh Deportemen Urusan Research Nasional. 16

Transcript of ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara...

Page 1: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH JARANGSECARA KROMATOGRAFI PENUKAR ION *)

Oleh :F. DAVID dan A. AMIRUDDIN

Laboratorium radiok imia Institut Tek nologi Bandungdan

Pusat Reaktor Atom Bandung

I. PENDAHULUAN

Dasar dan tujuan

Unsur_unsur logam tanah jarang mempunyai sifat_sifat kimia yang bersamaan, se­

hingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan mengalami

kesulitan. Dari sifat_sifat keradioaktipan yang spesifik yang akan timbul bila logam_

logam tanah jarang disinari dengan netron, maka dapatlah ditentukan kemurnian hasil

pemisahan.

Berdasarkan hal_hal tersebut, maka dilakukan penel i tian (merupakan peni njauan

kembal i dari apa yang telah dilakukan orang) dengan tujuan mencari karakteristik_

karakteristik pemisahan dari suatu kolom kromatografi, dan penentuan kwalitatip sertakwantitatip logam-Iogam ini dalam fraksi_fraksi eluen yang ditampung. Sebagai indika_

tor digunakan isotop-isotop radioaktip logam tanah jarang yang diperoleh dengan me_

nyinarinya dalam reaktor inti.Pada pemisahan dengan penukar ion beberapa variabel yang harus diperhatikan

adalah :

1. Geometd dad suatu kolom. Makin panjang kolom makin baik pemisahan, sedang_

kan pengaruh penampang lintang adalah sebaliknya. Sebagai kebiasaan diambil penam­pang lintang paling banyak 5% dari panjang kolom.

2. Suhu. Makin tinggi suhu makin cepat pemisahan.

3. Kecepatan mengalir. Kecepatan mengalir 0,5 ml/cm2jdetik menghasilkan kurva

distribusi yang sempit.4. Besaran partikel resin dan ikatan silang. Makin kecil partikel serta makin banyak

ikatan silang memberikan kurva distribusi yang sempit yang berarti pemisahan terjadi

dengan baik.

5. pH. Makin tinggi pH makin cepat pengeluaran, akan tetapi pemisahan kurang

baik kalau pH terlalu tinggi.

6. Muatan. Pemuatan kolom dengan logam tanah jarang yang berkel ebihan akan

melebarkan kurva distribusi; oleh karena itu pemuatan tak melebihi mili_ekivalen yangditentukan oleh pembuat penukar kation.

7. Eluen. Dalam percobaan ini digunakan asam sitrat. Mekanisme penukaran dapatdinyatakan dengan reaksi kesetimbangan antara resin dengan fasa cair :

*) Penelitian ini dilakukan atas kerjasama Pusat Reaktor Atom Bandung dan Labaratorium RadiokimiaInstitut Teknologi Bandung, dan dibiayai oleh Deportemen Urusan Research Nasional.

16

Page 2: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

MH + 3NH R4

M3+ ialah ion logam tanah jarang. NH4R ialah senyawa resin dengan ion amonium,berasal dari larutan asam sitrat yang pH-nya dijadikan 3,0 dengan amonia pekat.Pada pH 3,0 asam sitrat berada dalam kesetimbangan :

H3Sit. --- ....- H+ + H2Sit;

Dalam suasana tersebut, perbandingan antara MR3 dengan NH4 R dapat dinyatakandengan rumus :

MR3 [M(H2Sit')3] [H+J3

-- = C.Kd'NH4R [H3Sit.j3

C ialah suatu tetapan. Kd' ialah koefisien distribusi antara kedua fasa.

Dari persamaan ini dapatlah diambil kesimpulan_kesimpulan :untuk mempereepat pengel uaran, harga ruas kiri harus diperkeeil, dengan pengertianbahwa pH harus diperbesar dengan diikuti kenaikan kadar asam sitrat.

Berdasarkan uraian_uraian diatas, maka diambil kondisi_kondisi seperti berikut:

1. Untuk pereobaan pada suhu kamar :Resin : DOWEX 50 W_X 12

Eluen : asam sitrat 5% pada pH 3,0Kolom : 20 em dan ¢ 0,6 em

2. Untuk pereobaan pada suhu 700 CResin : DOWEX 50 W_X 12

EIuen : asam sitrat 5% pada pH 3,0Kolom : 50 em dan (/) 1 em

3. pH dinaikkan dari 3,0 menjadi 4,0 dengan amonia pekat setelah Se keluar(llpH = 0,2 setiap 2 jam).

Untuk pereobaan kedua ini lihat bagan pemisahan (Gambar 1)Kondisi_kondisi tersebut adalah minimum; dari hasil_hasilnya akan dieari kemung­

kinan-kemungkinan untuk melakukan penelitian lebih lanjut,

II. PERCOBAAN

A. Mempersiapkan kolom kromatografi

a. Penukar Anion

1. Didihkan eampuran [)owex 1 x 8 dan air selama 5 menit. Setelah dingin, eam_puran diaduk dan dibiarkan mengendap selama 1 menit, lalu larutan atasnya didekantasibersama partikel_partikel resi n yang hal us. Pembuangan partikel_partikel resi n denganeara ini diulangi sampai larutan atas bening pawa waktu pengendapan 2_3 menit.

2. Tuangkan bubur resin ini kedalam tabung kromatografi yang garis penampanglintangnya 1 em; panjang kolom resin yang diperlukan eukup 5 em.

3. Untuk meratakan partikel _ partikel resi n dalam kolom, dilakukan peneuciankembali (back washing) dengan air yang telah dididihkan.

4. Biarkan resin mengendap dengan sendirinya, lalu peneucian diteruskan denganmengalirkan air melalui kolom.

5. Hentikan peneueian dengan membiarkan permukaan air setinggi 5 em diatas per_mukaan resi n.

Kolom ini kalau hendak dipakai, diliwatkan terlebih dahulu larutan HCI pekatuntuk menyamakan keadaan.

17

Page 3: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

b. Penukar kation

1. Campuran Dowex 50 W-X 12 dan air dididihkan selama 5 menit, campuran di_

aduk dan didekantasi seperti ".a.1.2. Resin disentrifuga dan dididihkan dalam larutan sitrat 5% pada pH = 3,0. La_

rutan atas didekantasii pengerjaan secara ini diulangi 2 kali untuk menyamakan keada_

an _ "prae conditioning" -.

3. Kolom pada gambar 1 diisi dengan asam sitrat 5% pH = 3,0 setinggi 5 cm,

biarkan agar suhu menjadi 70°C, sama dengan suhu air pemanas yang dialirkan melalui

pembungkus. Jangan sampai terjadi gelembung-gelembung udara didinding kolom yang

mengandung larutan eluen itu.4. Tuangkan resin yang telah disamakan keadaannya itu sampai mengisi kolom se_

panjang kira_kira 55 cm.5. Lakukan pencucian kembali (back washing), dengan asam sitrat 5% pH = 3,0,

untuk menyama ratakan partikel resin didalam kolom.

6. AI irkan eluen pada suhu 700C selama 6 jam dengan kecepatan satu tetes setiap15 detik. Tambahkan resin lagi, bila panjang kolom kurang dari 50 cm.

B. Pemisahan

Campuran Sc, La, Ce, Pr, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Yb dan Lu nitrat yang

mengandung kira_kira 100 mg/ml, sebanyak 3 ml disinari selama 4 jam dan digunakan

sebagai indikator.

1. Pipet 1 ml larutan aktip kedalam gelas piala 50 mi.

2. Uapkan sampai kering diatas pemanas listrik.

3. Tambahkan 2 ml HCI pekat i uapkan lagi sampai kering, untuk membuang asamnitrat.

4. Larutkan dengan menambahkan 10 ml HCI pekat.

5. liwatkan melalui kolom Dowex 1 x 8 (l1.A.a), yang telah disamakan keadaan_

nya dengan HCI pekat. Bilasi gelas piala dengan HCI pekat dan Iiwatkan melalui

kolom. Tampung eluen sebanyak 30 mi.6. Uapkan sampai kering diatas pemanas listrik.7. Setelah dingin, dilarutkan kedalam HCI 0,001 N.

8. Tambahkan resi n Dowex 50 W_X 12 sebanyak 1 ml, yang telah dikerjakan me­

nurut II.A.b.l disertai dengan penyamaan keadaan dengan HCI 0,001 N.

9, Rebus campuran i ni untuk menghilangkan gel embung udara,

10. Sentrifuga resin tersebut dan cuci dengan HCI 0,001 N sesedikit mungkin,11. Masukkan resin ini kedalam kolom yang telah disamakan keadaannya den3an

asam sitrat 5% pH = 3,~ : II.A.b,),

12, Tampung eluen setiap 2 menit dengan kecepatan menetes kira_kira 15 detik/tetes,

13, Setelah Sc keluar _ dapat dilihat dari spektrum gamanya_penampungan dilakukan

setiap 4 menit untuk logam tanah jarang yang berikutnya. Tabung_tabung disusun menu_

rut urutannya, untuk kemudian di tentukan keakti pannya masi ng_masi ng,

C. Pencacahan

1, Tabung_I<..~ung dijadikan volumenya kira_kira 5 ml _ tingginya disamakan untuk

memperol eh geometrik yang sama,2. Cacah setiap tabung dengan spektrometer sintilasi, dengan kristal detektor NaJ

(Tl) berbentuk tabung (well type), Spektrometer yang digunakan I DL 1700 bersal uran

tunggal (single channel), dan yang ditentukan ialah: keaktipan integral diatas 0,020Mev,

3. Tentukan kurva distribusinya dengan menggambarkan keaktipan integral sebagai

ordinatnya dan nomor tabung menjadi absisnya dikertas semilog,

18

Page 4: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

4. Tentukan spektrum gamanya untuk daerah puncak kurva distribusi, untuk me­

nentukan 10gam_logam tanah jarang yang dikeluarkan dari kolom secara kwalitatip.

Untuk memperoleh hasil yang kwantitatip, pencacahan integral setiap tabung di_

ikuti menurut waktu guna memperoleh kurva keaktipan untuk dibandingkan denganstandar logam tanah jarang yang disinari bersamaan dengan cuplikan.

Yang terakhir ini masih akan diteliti kemungkinannya lebih lanjut.

D. Pereaksi

1. Larutan campuran legam tanah jarang dibuat dengan melalui pengendapan denganamonia, dan melarutkan kedalam asam nitrat encer.

Logom tonoh jorong murni diperoleh dori Direktorot Geologi Bandung, dan zat_zattersebut adalah buatan USSR.

2. Larutan asam sitrat dibuat dengan melarutkan asam sitrat p.a. dan pH_nya di_jadikan 3,0 dengan amonia pekat.

Penentuan pH dilakukan dengan Beckman pH-meter.

III. HASIL DAN PENELAAHAN

Dari pengalaman, pemisahan pada suhu kamar, menghasilkan kurva distribusi yang

cukup sempit untuk Sc, sedangkan legam tanah jarang tiga atau empat kali lebih lebar;

terpisahnya dengan logam tanah jarang juga baik.

Pemurnian dengan meliwatkan logam tanah jarang melalui penukar anion Dowex

1 x 8 diperlukan, untuk menghindari kemungkinan pengotoran unsur-unsur lain yangakan tertahan didalam kolom dalam keadaan 12N HCI atau HCI pekat.

Ketika memisahkan 10gam_logam tanah jarang pada suhu kamar dengan kolam yangpanjangnya 20 cm dan ~ 0,6 cm, memakai penukar kation Dowex 50 W_X 12 200-400

mesh, Sc keluar setelah 12 jam.

Karena lamanya pengel uaran, maka penel itian dengan memakai isotop_isotop radio_

aktip akan mengalami kesukaran disebabkan waktu parohan yang pendek dari beberapalegam tanah jaran~ yang akan terjadi bila disinari dengan netron.

Dengan memperhatikan hal_hal Xang telah disebutkan itu maka percobaan dilakukan

dengan memanasi kolom sampai 700C; menghasilkan kurva distribusi yang lebih sempit

dan waktu pengeluaran lebih pendek. Dalam 4 sampai 5 jam, Sc sudah keluar. Ternyatakurva distribusi legam tanah jarang yang keluar juga tiga sampai empat kali lebih lebar

dari Sc, sehingga waktu penampungan logam tanah jarang dilakukan tiga kali lebih

lama dari pada Sc. Setelah sel esai penampungan dan pembuatan kurva distribusi,

tabung_tabung yang mengandung unsur_unsur yang sama dapat disatukan untuk analisa

radiometriknya, sedangkan sebalumnya harus diketahui secara kwalitatip dari spektrumgamanya. Pencampuran i ni perl u kal au keakti pannya keci I.

Kurva distribusi dapat dil ihat pada gambar 2 dan 3a sedangkan gambar 3 adalahkurva untuk Lu dan Yb.

Ternyata keaktipan Ce dan Dy tidak tercacah, karena usia rata_rata isotop_isotop

yang terjadi dari kedua unsur ini pendek kalau dibandingkan dengan lamanya pemisah_an.

Legam-Iogam tanah jarang keluar mulai yang beret nomor atomnya, dan hal in;sesuai dengan hasil_hasil yang telah diperoleh orang lain.

Kurva distribusi untuk Lu dan Yb kelihatannya berhimpitan; hal ini terjadi karena

I h Yb177 ~- 177 /3- •pe uru an 1 9 . >Lu 6 8 h . > yang akan memperpanlang, lam , an

ekor kurva distribusi dari Lu. Meskipun demikian Yb dan Lu masih °bisa dipisahkan dan

dibedakan karena adanya perbandingan isotop_isotop yang tetap untuk masing-masing

19

Page 5: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

unsur; lagi pula Yb mempunyai puncak energi pada 0,40 Mev sedangkan lu dibawah

0,32 Mev, sehingga pencacahan pada 0,40 Mev dapat dilakukan untuk penentuan Ybsecara kwal itatip dan kwantitatip. Kalau menentukan lu, harus diperhatikan keaktipanYb dan begitu juga sebaliknya. Karena hal_hal tersebut maka penentuan kadar lebihbaik dilakukan dengan mengikuti peluruhan setiap waktu, guna memperoleh kurva ke_aktipan terhadap waktu untuk masing_masing cuplikan dan standar. Cara ini perlu di_lakukan bila terjadi pencampuran dalam eluen, sehingga pembentulan keaktipan yangsatu terhadap yang lainnya dapat dilakukan.

Kalau distribusi lu dan Yb ini normal dalam eluen-eluen yang ditampung, makapemisahan kedua unsur ini dapat dilakukan _ lihat garis-garis putus pada gambar 3.

Er, Ho, dan Tb dapat dipisahkan satu dari yang lainnya dengan baik, sedangkanGd, Eu dan Sm kelihatannya tercampur sesamanya yang disebabkan harga Kd yang ber­dekatan dari ketiga unsur ini, sedangkan yang lain_lainnya lebih besar perbedaannya.

Dari hasil_hasil yang telah dicapai, dengan keadaan yang minimum dapatlah di_lakukan anal isa pengaktipan netron untuk penentuan 10gam_legam tanah jarang.

Untuk memisahkan 10gam_legam ini yang satu dari yang lainnya diperlukan perbaik_an keadaan yang diberikan.

IV. KESIMPULAN

1. Pemisahan Sc, Lu, Vb, Er, Ho, Dy, Tb, Gd, Eu, Sm, Pr, Ce dan La dengancara kromatografi kolom, memakai penukar kation Dawex 50 W_X 12 200_400 mesh,dengan keadaan minimum - panjang kolom 50 cm; ¢ 1 cm; eluen asam sitrat 5% yangpH-nya dijadikan 3,0 dengan amonia pekat dan suhu ± 700C _ telah dilakukan danmenghasilkan: Sc dapat dipisahkan pada suhu kamar dan 700C dari logam tanah jarang;pada suhu kamar pemisahan legam tanah jarang yang satu dari lainnya memakan waktuyang lama dan kurva distribusinya lebar; pada suhu 700C hasilnya cukup memuaskanuntuk Sc, Lu, Vb, Ho dan Tb sedangkan kelompok Gd, Eu, dan Sm pengeluarannyaberimpitan; untuk kelompok yang sisanya belum dapat diambil kesimpulannya karenastandar untuk Nd dan Pm tidak ada.

2. Untuk anal isa pengaktipan netron legam_legam tanah jarang, keadaan minimumini sudah cukup baik secara kwalitatip dan kwantitatip.

3. Makin tinggi pH, makin sempit kurva distribusi dan makin singkat waktu pemi­sahan.

DAFT AR PUST AKA

1. DON M. YOST, HORACE RUSSEL JR DAN CLIFFORD S. GARNER, "The RareEarth elements and their Compounds", New York: John Willy & Sons,Inc. london: Chapman & Hall Ltd. 1947.

2. P. C. STEVENSON and W. E. NERVIK, "The Radiochemistry of the Rare Earths,Scandium, Yettrium and Actinium". lawrence Radiation laboratory Uni­versity of California livermore Calif. National Academy of Sciences:omission 1961. NAS_NS 3020.

3. A. W. MvSSEN, R. A. SCHMITT, and J. VASILEVSKI, "A procedure for the de­termination of the rare_earth elements, lanthanum through Lutecium, inChondritic, Achondritic and Iron Meteorites by Neutron_ActivationAnal yses", General Atomi c Division of General Atomi c Corpatation,John Jay Hopkins Laboratory for Pure and Applied Sciences Son Diego12, California, CA_1447 September 12, 1960.

4. E. R. TOMKINS, D. H. HARRIS, and J. X. KHYM, "A study of the effect of anumber of column variables", J.Am.Chem.Soc. 71, 2504_10 (1949).

20

Page 6: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

5. E. R. TOMKINS and S. W. MAYER, "Ion Exchange as a Separation Method. III.Equilibrium Studies of the Reaction of the Rare Earth Complexes with

Syntheti,c Ion Exchange Resins", J.Am.Chem.Soc. 69, 2859_65 (1947).

21

Page 7: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

L TJ

AKTIP

PEMBUATAN

LARUTAN LTJ

DALAM HCI

PEKA T

PEMISAHAN

MELALUI

DOWEX 1 x 8

PEMBUATAN

LARUTAN LTJ

DALAM HCI

0.001 N

TERMOSTAT

70°C

PEMBUATAN

BEBAN LTJ

DE NGA N DOWEX

50_W_X 12

LTJ

BEBAN

DOWEX 50 W_X 12

CITRA T

pH 3.0

22

LTJ = LOGAM TANAH JARANG

Gambar 1. BAGAN TATA_CARA PEMISAriP!'-J LOGAM TANAH JARANG

Page 8: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

104pH DINAIKKAN DARI 3.0 MENJADI 4.0

DENGAN104

Gambar 2. AMONIA PEKAT SETELAH Sc KELUAR(SETIAP 2 JAM pH = 0,2)

Sc

SmEu

1

La

Lu103

103-' <{to<::0wI-ZZ

Pr<{ c.. 10-1 10-1

i=:>.::<{w:>.:: Tb

Ha

102

~

U102

~-1020

304050~7080901 0120130140150

N

No. TABUNG:>w

Page 9: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

104Lu

Yb

!r

,.~

J

\'

I

\1

\1\

I\1

(

\1

\I

\1

103

\

{

\1

\

1

I\1

....•

I \I\1

<{'" I \I\'

<.')

I \II

UJl- I \1

ZI

\

I\1

Z

\

I\1

<{

I \I\1

0-

\I \'

~I

\1

~I \I

\1<{I

UJ

ScI

\\'~

R\I

I II

\I

II

\I

II

\

II

II

I

\/

"

I/

I /,I /

I iI I

;'

I III

II III

I I

010!r'130

150170190210230. 250

1No. TABUNG:>

Gambar 3. PENAMPUNG I PADA pH 3.0

24

Page 10: ANALISA DAN PEMISAHAN LOGAM DAN TANAH · PDF filehingga pemisahan dan analisa secara konvensionil dalam jumlah mikro akan ... dan zat_zat tersebut adalah ... Pemurnian dengan meliwatkan

!104-'«

""<.:)wI-ZZ«0-j::~«w~

103

Er

Ho

Gambar 3a. PENAMPUNGAN II PADA pH 3.0

Tb

Pr

N01

10 20102

30 40 50 ClJ 70 80 90 100 110 120 130 140 150 1ClJ 170 220 230 240 250

No. TABUNG