repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan...

15

Transcript of repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan...

Page 1: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 2: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 3: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 4: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 5: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

NASKAH MATERI TULISAN, SILAHKAN DIAMBIL DI OJS UNUD

Page 6: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 7: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan
Page 8: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

ISSN 1907-9850

161

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA FLAVONOID DARIEKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PUTIH (Psidium guajava Linn)

Egi Azikin Maulana*, I. A. R. Astiti Asih, dan Made Arsa

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali*E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas. Salah satu tanaman yangberpotensi sebagai antioksidan adalah tanaman jambu biji putih (Psidium guajava Linn). Penelitian ini dilakukanuntuk mengidentifikasi senyawa golongan flavonoid dan mengetahui nilai IC50 ekstrak daun jambu biji putih.Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografikolom. Identifikasi senyawa dengan spektrofotometri FTIR dan UV-Vis, serta uji aktivitas antioksidan denganmetode DPPH.

Ekstraksi 1000 gram serbuk daun jambu biji putih dengan n-heksana diperoleh 103,40 gram ekstrak pekat n-heksana dan ekstraksi dengan etanol 70% diperoleh 128,49 gram ekstrak pekat etanol. Partisi 80 gram ekstrak etanolmengahasilkan ekstrak n-heksana 1,01 gram, kloroform 1,95 gram, dan n-butanol 3,77 gram. Ekstrak n-butanolmenunjukan dominan mengandung flavonoid dari hasil uji fitokimia yang dilakukan. Hasil uji aktivitas antioksidanekstrak n-butanol menghasilkan nilai IC50 sebesar 37,14 ppm. Ekstrak n-butanol dipisahakan dan dimurnikan denganeluen n-heksana : etil asetat : n-butanol (8:2:1) menghasilkan 5 fraksi (A, B, C, D, E), dan fraksi C positif flavonoid.Analisis FTIR menunjukkan gugus fungsi dari isolat C yaitu CH alifatik, CH aromatik, C = C aromatik, C = O, OHdan C - O. Analisis isolat dengan UV-Vis menghasilkan 2 puncak pada λ 347,30 nm (pita I) dan λ 278,50 nm (pita II)yang diduga merupakan senyawa golongan flavon dengan kemungkinan gugus OH pada atom, C-2’, C-3 danterdapat gugus orto dihidroksi pada atom C-4’,C-5’; C-5’,C-6, serta pada atom C-7 terdapat gugus O-glikosida.

Kata kunci : Psidium guajava Linn, flavonoid, antioksidan

ABSTRACT

Antioxidant is molecules that can inhibit the activity of free radical. White guava (Psidium guajava Linn) isone of many plants that have potential as antioxidant. This research was aimed to identify the flavonoid compoundsand to determine IC50 values in the white guava leaf extract. Extraction was done by maceration method. Theseparation and purification was done by TLC and coloumn chromatography method. Flavonoid compound wasidentified using FTIR and UV-Vis spectrofotometry and antioxidant activity was tested with DPPH method.

A 1000 grams of white guava leaf powder was extracted by n-hexane produced 103,40 grams ofconcentrated n-hexane extract and extraction procces by ethanol 70 % produced 128,49 grams of concetrated etanolextract. Eighty grams of ethanol extract partition produced 1.01 grams of n-hexane extract, 1.95 grams of chloroformextract, and 3.77 grams of n-butanol extract. The results of phytochemical test indicated that n-butanol extractpositively contained flavonoids. The results of antioxidant activity towards DPPH from n-butanol extract showedIC50 of 37,14 ppm. The separation and purification n-butanol extract with n-hexane : ethyl acetate : n-butanol (8:2:1)as the eluent resulted 5 fractions (A, B, C, D, E), with C fraction positively contained flavonoids. FTIR analysisshowed C isolates contained functional groups of CH aliphatic, CH aromatic, C = C aromatic, C = O, OH, and C - O.C fraction was analyzed with UV-Vis showing 2 peaks at λ 347.30 nm (band I) and λ 278.50 nm (band II) suggestingthe presence of flavones group with possibility of OH groups attached to C-3, C-2’ atoms, ortho-dihydroxy groupsattached to C-5', C- 6; C-4', C-5', and O-glycoside group at C-7 atom.

Keywords : Psidium guajava Linn, flavonoids, antioxidant

Page 9: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

JURNAL KIMIA 10 (1), JANUARI 2016: 161-168

162

PENDAHULUAN

Makhluk hidup akan mengalami prosesmenjadi tua secara alamiah. Proses tua terkadangterjadi tidak tepat waktu karena adanya prosespenuaan dini yang terlalu cepat. Faktor penyebabterjadinya proses penuaan dini salah satunyadisebabkan oleh radikal bebas (Kosasih,et al.,2006).

Radikal bebas merupakan suatu molekulyang orbital terluarnya memiliki satu atau lebihelektron yang tidak berpasangan seperti radikalhidroksil (•OH). Penyakit kanker maupun diabetesmuncul karena adanya molekul tersebut, olehkarena itu organisme harus memproteksi diri dariradikal bebas. Sebagai pertahanannya organismetelah dibekali dengan antioksidan eksogen danendogen (Chludil, et al., 2008; Mondon, et al.,1999).

Tanaman tradisonal juga beperanmenghambat radikal bebas, salah satunya adalahtanaman jambu biji. Bagian daun dan buahtanaman jambu biji memiliki manfaat sebagai obattradisional (Soedibyo, 1998). Kandungan kimiapada daun jambu biji berperan sebagai penghambatpenuaan dini (Okuda, et al., 1982).

Analisis fitokimia oleh Arya (2012),ekstrak daun jambu biji putih mengandungsenyawa saponin, tanin, steroid, flavonoid,alkaloid dan triterpenoid. Beberapa senyawatersebut mempunyai aktivitas antioksidan salahsatunya adalah senyawa golongan flavonoid,karena kemampuannya yang dapat mereduksiradikal bebas. Golongan flavonoid meliputikalkon, flavon, isoflavon, flavonol, flavanon dankatekin mempunyai aktivitas sebagai antioksidan(Markham, 1988; Zuhra, et al., 2008).

Menurut Indriani (2006), daun jambu bijiputih yang dimaserasi dengan etanol 70% memilikipotensi antioksidan terbaik. MenurutTachakittirungrod (2007), ekstrak metanol daunjambu biji putih memiliki kemampuan meredamradikal bebas sebanyak 50% (IC50) yang cukuptinggi yaitu sebesar 1.20±0.02 µg/mL.Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan isolasisenyawa flavonoid dari ekstrak daun jambu bijiputih (Psidium guajava Linn) dan mengujiaktivitas antioksidannya.

MATERI DAN METODE

BahanBahan sampel yang digunakan yaitu daun

jambu biji putih (Psidium guajava Linn), yangdidapat dari daerah Tampaksiring, KabupatenGianyar, Bali. Bahan kimia yang digunakanmeliputi etanol 70%, etil asetat, kloroform, n-heksana, n-butanol, metanol, air, serbukmagnesium, asam klorida, asama sulfat, natriumhidroksida, natrium asetat, asam borat, alumuniumklorida, silika gel GF254, silika gel 60 dandipenilpikril hidrasil (DPPH).

PeralatanAlat yang digunakan meliputi blender,

gelas beker, kertas saring, alumunium foil, batangpengaduk, pipet tetes, penguap putar vakum, labuukur, corong pisah, pipet mikro, botol vial,kromatografi kolom, seperangkat alatspektrofotometer inframerah (FTIR) danspektrofotometer UV-Vis double beam.

Cara KerjaIsolasi Flavonoid

Sebanyak 1000 g serbuk daun jambu bijidiekstraksi melalui proses maserasi bertingkatdengan pelarut awal n-heksana teknis selama 24jam kemudian disaring. Proses ini dilakukansebanyak tiga kali. Filtrat yang diperolehdikumpulkan kemudian diuapkan sehinggamenghasilkan ekstrak kental n-heksana yangkemudian ditimbang. Residu hasil maserasi n-heksana dikeringkan, kemudian dimaserasikembali menggunakan pelarut etanol 70% selama24 jam. Proses ini dilakukan sebanyak tiga kaliuntuk mengindikasikan senyawa yang terdapatdidalamnya terekstrak habis. Ekstrak etanol yangdiperoleh diuapkan kemudian ditimbang.Selanjutnya, pada masing-masing ekstrak kentaldilakukan uji fitokimia flavonoid.

Campuran pelarut etanol air (7:3)digunakan untuk melarutkan ekstrak kental etanol,selanjutnya penguap putar vakum digunakan untukmenguapkan etanolnya sampai tersisa ekstrak air.Ekstrak air dipartisi berturut-turut menggunakanpelarut n-heksana, kloroform dan n-butanol. Prosespartisi dilakukan berulang kali sampai semuakomponen senyawa yang bersifat non polar dansemi polar habis terekstraksi. Keempat ekstrak

Page 10: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

ISSN 1907-9850

163

yang diperoleh diuapkan, ditimbang, dandilakukan uji fitokimia flavonoid. Ekstrak yangpositif mengandung flavonoid kemudian dilakukanuji aktivitas antioksidan, kemudian dipisahkan dandimurnikan secara kromatografi. (Astiti danSetawan, 2008).Uji Fitokimia Flavonoid

Uji fitokimia senyawa golongan flavonoiddilakukan pada ekstrak hasil maserasi, ekstrakhasil partisi, dan fraksi hasil kromatografi kolom.Pengujian dilakukan dengan beberapa pereaksiberikut (Geissman, 1962) : Uji Wilstatter: Sejumlah tertentu sampel

ditambah serbuk Mg dan HCl pekat. Uji Bate Smith-Matcalfe: Sejumlah tertentu

sampel ditambahkan H2SO4 pekat dandipanaskan selama 15 menit diatas penangasair.

Uji dengan NaOH 10%: Sejumlah tertentusampel ditambahkan beberapa tetes NaOH10%.

Uji Aktivitas Antioksidan terhadap DPPHUji aktivitas antioksidan dilakukan dengan

menguji larutan sampel pada konsentrasi 4, 8, 12,16 ppm dan pengukuran blanko. Serapannyadiukur pada panjang gelombang maksimumnyamenggunakan spektrofotometri UV-Vis. Panjanggelombang maksimum diukur dengan caramengukur larutan blanko yaitu DPPH 0,5 mMpada rentang panjang gelombang 400-600 nm(Zuhra, et al., 2008).

Identifikasi Isolat AktifIsolat flavonoid relatif murni yang

diperoleh dari pemisahan dan pemurnian secarakromatografi, kemudian diidentifikasi sifat fisiko-kimia menggunakan spektrofotometer inframerah(FTIR) dan spektrofotometer UV-Vis, selanjutnyaditentukan kedudukan hidroksil pada inti flavonoidmengunakan pereaksi geser AlCl3-HCl, NaOAc-H3BO3 dan NaOH.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Isolasi FlavonoidProses maserasi dilakukan secara

bertingkat, ekstraksi pertama sebanyak 1000 gramserbuk daun jambu biji putih dengan menggunakan4500 mL n-heksana selama 3 x 24 jam, dihasilkanekstrak kental n-heksana 103,40 gram yangberwarna hijau pekat. Ekstraksi kedua daun jambubiji putih menggunakan 6000 mL etanol 70%selama 3 x 24 jam, dihasilkan ekstrak kental etanol128,49 gram yang berwarna coklat.

Hasil uji fitokimia dari ekstrak hasilmaserasi pada Tabel 1 menunjukkan bahwaekstrak etanol positif flavonoid terhadap pereaksiNaOH 10% dan uji Bate-Smith Metcalfe denganmemberikan warna yang khas flavonoid padamasing-masing pereaksi. Sedangkan, ekstrak n-heksana menunjukkan hasil yang negatifflavonoid.

Tabel 1. Hasil uji fitokimia pada ekstrak hasil maserasi

EkstrakUji warna

KeteranganWarna awal NaOH 10%

H2SO4 pekat (Uji Bate-Smith Metcalfe)

Mg-HCl (UjiWilstatter)

Etanol Kuning Orange Merah tua Coklat ++ (Flavonoid)n-heksana Hijau Hijau Hijau Hijau (-)

Tabel 2. Hasil uji fitokimia ekstrak n-heksana, kloroform dan n-butanol dan air

EkstrakUji warna

KeteranganWarna awal NaOH 10%

H2SO4 pekat (Uji Bate-Smith Metcalfe)

Mg-HCl (UjiWilstatter)

n-heksana Hijau Hijau Hijau pekat hijau (-)kloroform Kuning coklat Coklat coklat + (Flavonoid)n-butanol Kuning Kuning Merah tua Merah +++ (Flavonoid)Air Kuning Kuning tua Coklat Coklat + (Flavonid)

Page 11: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

JURNAL KIMIA 10 (1), JANUARI 2016: 161-168

164

Ekstrak kental etanol daun jambu biji putihsebanyak 80 gram selanjutnya dipartisimenggunakan pelarut n-heksana, kloroform dan n-butanol. Kemudian masing-masing ekstrakdiuapkan, sehingga dihasilkan ekstrak pekat n-heksana sebanyak 1,01 gram, ekstrak pekatkloroform sebanyak 1,95 gram, ekstrak pekat n-butanol sebanyak 3,77 gram dan ekstrak air adalah10,34 gram. Terhadap masing-masing ekstrakdilakukan uji fitokimia flavonoid dan hasilnyaditampilkan pada Tabel 2. Hasil uji fitokimia padaTabel 2 menunjukkan ekstrak kloroform, n-butanol, dan air positif mengandung flavonoid,karena terjadi perubahan warna yang khas untuksenyawa flavonid. Berdasarkan hasil tersebutekstrak n-butanol memiliki hasil yang palingpositif terhadap senyawa flavonoid. Hal iniditunjukkan dari hasil uji fitokimia pada ekstrak n-butanol yang positif terhadap ketiga pereaksiflavonoid, dan memiliki intensitas warna yang kuatjika dibandingkan dengan ekstrak kloroform danair, sehingga ekstrak n-butanol dilanjutkan untukuji aktivitas antioksidan dan proses pemisahanserta pemurnian.

Uji Aktivitas AntioksidanEkstrak n-butanol yang positif flavonoid

diukur aktivitas antioksidannya secaraspektrofotometer UV-Vis dengan metode DPPH.Metode uji aktivitas antioksidan dengan DPPHmerupakan pengukuran secara kuantitatif yaitupengukuran yang dilakukan dengan penangkapanradikal DPPH oleh senyawa yang memilikiaktivitas antioksidan secara spektrofotometri UV-Vis, sehingga akan diketahui nilai IC50 (inhibitionconcentration) (Molyneux, 2004 ; Prakash, 2001).

Larutan DPPH 0,5 mM yang digunakansebagai blanko ditentukan panjang gelombangmaksimumnya terlebih dahulu. Penentuan panjanggelombang maksimum larutan DPPH 0,5 mMmenghasilkan serapan maksimum pada panjanggelombang 516,60 nm dengan absorbansi 1,0013.Selanjutnya, pengukuran absorbansi dari ekstrak n-butanol yang dibuat dengan beberapa variasi kadardilakukan pada panjang gelombang tersebut.Pembuatan variasi kadar bertujuan untukmenggambarkan aktivitas senyawa uji sebagaiantioksidan. Seiring dengan penambahan ekstrakke dalam larutan DPPH 0,5mM, nilai absorbansiDPPH mengalami penurunan dibandingkan dari

absorbasni blanko (Molyneux, 2004). Hal inisesuai dengan hasil yang didapatkan pada Tabel 3.Penurunan absorbansi disebabkan tereduksinyamolekul DPPH oleh senyawa antioksidan dalamekstrak. Penurunan absorbansi juga diikuti denganberkurangnya intensitas warna ungu dari larutanDPPH (Prakash, 2001).

Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrakn-butanol

Konsetrasi(ppm)

Absorbansi%

PeredamanIC50

(ppm)Blanko 1,0013 0

37,144 0,9513 4,998 0,8975 10,3712 0,8313 16,9816 0,7910 21,00

Berdasarkan Tabel 3 didapat nilai IC50

ekstrak n-butanol sebesar 37,14 ppm. Ekstrak n-butanol termasuk memiliki aktivitas antioksidanyang sangat kuat (Sinaga, 2009). Kurva regresilinier dari pengukuran aktivitas antioksidanditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kurva Regresi Linier Ekstrak n-butanol

Kurva regresi linier ekstrak n-butanolmenunjukkan bahwa bertambahnya konsentrasiekstrak n-butanol yang dimasukkan ke dalamlarutan DPPH 0,5 mM maka nilai % peredamanDPPH semakin tinggi. Hal tersebut menggam-barkan bahwa senyawa flavonoid yang terdapatpada ekstrak n-butanol dapat mendonorkan atomH-nya dari gugus OH untuk meredam senyawaradikal (Prakash, 2001).

Page 12: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

ISSN 1907-9850

165

Pemisahan dan PemurnianPemisahan ekstrak n-butanol daun jambu

biji putih menggunakan kromatografi kolomdengan fase gerak dari campuran n-heksana : etilasetat : n-butanol (8:2:1). Hasil pemisahan dengankromatografi kolom didapatkan 73 eluat. Eluatyang didapatkan dilihat kesamaan pola noda yangsama menggunakan KLT dan kemudian eluatdigabungkan sehingga dihasilkan 5 fraksi (A, B, C,D, E). Hasil KLT ditampilkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil KLT penggabungan eluatFraksi Jumlah

nodaRf Warna

A (1-4) 1 0,87 Kuning mudaB (5-12) 2 0,87

0,72Kuning muda

C (13-20) 1 0,72 Kuning mudaD (21-54) 3 0,90

0,730,53

Kuning muda

E (55-73) 1 0,22 Kuning muda

Uji fitokimia dilakukan terhadap 5 fraksihasil kromatografi kolom untuk mengetahui fraksiyang paling positif terhadap flavonoid, sepertiyang ditunjukkan pada Tabel 5. Hasil uji fitokimiapada Tabel 5 dari hasil kromatografi kolommenunjukkan hanya 3 fraksi yang positifmengandung flavonoid yaitu fraksi B, C, dan D.Hasil dominan yang menunjukan positif senyawaflavonoid terdapat pada fraksi C karenamenunjukkan hasil yang positif terhadap ketigapereaksi dan memiliki intensitas warna yang lebihkuat.

Fraksi C yang menunjukkan positifmengandung flavonoid kemudian dilakukan ujipemurnian. Pemurnian fraksi C yang positifflavonoid dilakukan dengan metode KLT danmenggunakan beberapa campuran fase gerak yaituKloroform : etil asetat : asam asetat (2:7:1), n-heksana : n-butanol (6:4), Etil asetat : n-butanol(2:8), n-heksana : kloroform (3:7). Hasilpemurnian menghasilkan noda tunggal yangmengindikasikan bahwa fraksi C relatif murni.

Identifikasi Isolat AktifIdentifikasi isolat aktif (fraksi C) dengan

spektrofotometeri FTIR menghasilkan spektra IR(Gambar 2) menunjukkan adanya gugus-gugusfungsi dari karakteristik flavonoid yaitu vibrasiulur gugus –OH terikat yang muncul pada bilangangelombang 3367,20 cm-1 dan diperkuat denganmunculnya serapan pada 1252,78 cm-1, 1161,55cm-1, 1115,86 cm-1 yang menunjukkan adanya ulurgugus C-O alkohol. C-H aromatik pada serapan3074,53 cm-1, dugaan ini diperkuat adanya serapanpada daerah bending 876,60 cm-1, 758,76 cm-1.Vibrasi ulur -C-H alifatik pada 2900,94 cm-1,2821,29 cm-1 dan dugaan ini diperkuat denganserapan 1347,39 cm-1. Serapan -C=C aromatikpada 1476,35 cm-1, 1541,65 cm-1, 1575,98 cm-1.Serapan C = O muncul pada 1755,22 cm-1

(Silverstein, 1991).

Gambar 2. Spektrum fraksi C

Identifikasi fraksi C dalam pelarut etanoldengan spektrofotometeri UV-Vis (Gambar 3)menunjukkan adanya dua pita serapan. Serapanpada panjang gelombang 347,30 nm untuk pita Idan serapan pada panjang gelombang 278,50 nmuntuk pita II merupakan rentang serapan senyawagolongan flavon (Markham, 1988). Serapan padapanjang gelombang 347,30 nm untuk pita Imengindikasikan adanya suatu kromofor C=Cterkonjugasi yang memiliki transisi π → π*.Serapan pada panjang gelombang 278,50 nm untukpita II kemungkinan disebabkan oleh transisi n→π*

berupa kromofor tunggal seperti C=O dan transisiπ→π* dari kromofor C=C terkonjugasi(Sastrohamidjojo, 1991).

Page 13: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

JURNAL KIMIA 10 (1), JANUARI 2016: 161-168

166

Tabel 5. Hasil uji fitokimia dari hasil kromatografi kolom

Fraksi

Uji warna

KeteranganWarna awal

NaOH10%

H2SO4 pekat (UjiBate-SmithMetcalfe)

Mg-HCl (UjiWilstatter)

A Kuning muda Bening Bening Bening (-)B Kuning muda Kuning Kuning Bening + (Flavonoid)C Kuning muda Kuning Orange Merah +++ (Flavonoid)D Kuning muda Bening Bening Kuning + (Flavonoid)E Bening Bening Bening Bening (-)

Tabel 6. Data panjang gelombang dan pergeseran panjang gelombang

IsolatPanjang gelombang (nm)

Pergeseran panjang gelombang(nm)

Pita I Pita II Pita I Pita IIEtanol 347,30 278,50 - -Etanol+NaOH 395,15 278,50 +47,85 -Etanol+NaOH setelah 5 menit 395,15 278,50 +47,85 -Etanol+NaOAc 345,40 277,35 -1,9 -1,15Etanol+NaOAc+H3BO3 345,30 277,35 -1,9 -1,15Etanol+AlCl3 358,65 278,50 +11,35 -Etanol+AlCl3+HCl 358,86 278,47 +11,56 -0,03

Gambar 3. Spektrum UV-Vis isolat fraksi C dalampelarut etanol

Kedudukan gugus hidroksil pada intiflavonoid yang diduga merupakan senyawagolongan flavon ditentukan menggunakan pereaksigeser, seperti yang ditampilkan pada Tabel 6.Kedudukan hidroksil pada cincin A dan cincin Bsenyawa flavonoid masing-masing terjadipergeseran serapan pada pita II dan Pita I(Markham,1988).

Berdasarkan Tabel 6 menunjukan bahwasetelah penambahan pereaksi geser NaOHmenyebabkan terjadinya pergeseran panjanggelombang yang lebih besar (batokromik) padapita I yaitu 47,85 nm yang mengindikasikanadanya gugus hidroksil pada cincin B sinamoil dinomor atom C-2’, C-5’atau C-6’ (Sukadana,2010), sedangkan pada pita II tidak terjadipergeseran batokromik ataupun hipsokromik.Penambahan pereaksi geser AlCl3 dan AlCl3-HClmemberikan pergeseran batokromik sebesar 11,35dan 11,56 pada pita I yang kemungkinan terdapatgugus hidroksil di nomor atom C-3 dan di nomoratom C-4’,C-5’ terdapat gugus ortodihidroksi,sedangkan pada pita II terjadi pergeseranhipsokromik. Menurut Markham (1988) danMabry (1970), saat penambahan pereaksi AlCl3-HCl dan NaOAc-H3BO3 pada isolat meyebabkanterjadinya pergeseran hipsokromik pada pita IImaka diindikasikan pada cincin A benzoil dinomer atom C-7 terdapat gugus O-glikosida yangtidak tahan asam.

Page 14: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

ISSN 1907-9850

167

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanSenyawa golongan flavonoid yang

teridentifikasi dalam ekstrak daun jambu biji putih(Psidium guajava Linn) merupakan golongansenyawa flavon yang memiliki gugus fungsi yaituCH alifatik, CH aromatik, C = C aromatik, C = O,OH dan C – O, dan kemungkinan gugus OH dinomor atom C-2’, C-3 dan terdapat gugusortodihidroksi di nomor atom C-4’,C-5’; C-5’,C-6,serta pada atom C-7 terdapat gugus O-glikosida.Hasil uji aktivitas antioksidan terhadap DPPH dariekstrak n-butanol daun jambu biji putih (Psidiumguajava Linn) dapat digunakan sebagaiantioksidan karena memiliki nilai IC50 sebesar37,1402 ppm.

Saran1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk

menganalisis senyawa flavonoid yang masihterdapat pada fraksi n-butanol, dan mengujiaktivitas yang lain seperti uji toksisitas maupunuji antibakteri.

2. Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjutmenggunakan instrumen NMR, GC-MS untukmenentukan struktur molekulnya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkanterima kasih kepada Ibu Ni Luh Rustini, S.Si.,M.Si., Ibu Dr. Irdhawati, S.Si., M.Si., dan Ibu NiKomang Ariati, S.Si., M.P., atas saran konstruktif,sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Arya, V., Thakur, N., and Kashyap, C.P., 2012,Preliminary Phytochemical Analysis of theExtracts of Psidium Leaves, Journal ofPharmacognosy and Phytochemistry, 1 (1): 2278-4136

Astiti, I.A.R. dan Setiawan, I M.A., 2008,Senyawa Golongan Flavonoid padaEkstrak n-butanol Kulit Batang Bungur(Lagerstroemia speciosa Pers.), JurnalKimia, 2 (2) : 111-116

Chludil, H.D., Corbino, G.B., and Leicarh, S.R.,2008, Soil Quality Effects onChenopodium album Flavonoid Contentand Antioxidant Potential. Journal ofAgricultural and Food Chemistry, 56 (13): 5050–5056

Geissman, T.A., 1962, The Chemistry of FlavonoidCompounds, Pergamon Press, New York

Indriani, S., 2006, Uji Aktivitas AntioksidanEkstrak Daun Jambu Biji (Psidiumguajava L.), Jurnal Pertanian Indonesia,11 (1) : 13-17

Kosasih, E.N., Tony, S., dan Hendro, H., 2006,Peran Antioksidan pada Lanjut Usia.Pusat Kajian Nasional Masalah LanjutUsia, Jakarta

Mabry, T.J., Markham, K.R., and Thomas, M.B.,1997, The Systematic Indentification ofFlavonoids, Springer-Verlag New YorkInc., New York

Markham, K. R. 1988. Cara MengidentifikasiFlavonoida. a.b. Kosasih Padmawinata,ITB Press, Bandung

Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable FreeRadikal Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)for Estimating Antioxidant Activity,Journal Science of Technology, 26 (2) :211-219

Mondon, P., Leclercq, L., and Lintner, K., 1999,Evaluation of Free-Radical ScavengerEffects of Helianthus Annuus ExtractsUsing New ex Vivo Stripping Methods,Cosmetics, Aerosols & Toiletries inAustralia, 12 (4) : 87-98

Okuda, T., Yoshida, T., Hatano, T., Yakazi, K.,and Ashida, M., 1982, Ellagitannins ofThe Casuarinaceae, Stachyura-Ceae andMyrtaceae, Phytochemistry, 21 (12) :2871-2874

Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity, MedallionLaboratories, 19 (2) : 59-63

Sastrohamidjojo, H., 1991, Spektroskopi, Liberty,Yogyakarta

Silverstein, R.M., Basler, G.C., and Morril, T.C.,1991, Spectrometric Identification ofOrganic Compounds, John willey & SonsInc., Singapore

Sinaga, I.L.H., 2009, Skrining Fitokimia dan UjiAktivitas Antioksidan Dari Ekstrak EtanolBuah Terong Belanda (Solanum betaceum

Page 15: repositori.unud.ac.id · 2017. 6. 6. · Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan KLT dan kromatografi kolom. Identifikasi senyawa dengan

JURNAL KIMIA 10 (1), JANUARI 2016: 161-168

168

Cav.), Skripsi, Fakultas FarmasiUniversitas Sumatra Utara, Medan

Soedibyo, M., 1998, Atlas Sumber KesehatanManfaat dan Kegunaan, Balai Pustaka,Jakarta

Sukadana, I M., 2010, Aktivitas AntibakteriSenyawa Flavonoid dari Kulit Akar AwarAwar (Ficus septica Burm F), JurnalKimia, 4 (2) : 63-70

Tachakittirungrod, S., Ikegami, F., and Okonogi,S., 2007, Antioxidant Active PrinciplesIsolated from Psidium guajava Grown inThailand, Scientia Pharmaceutica, 75 :179-193

Zuhra, C.F., Tarigan, J.B., dan Sihotang, H., 2008,Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoiddari Daun Katuk (Sauropus androgunus(L) Merr.), Jurnal Biologi Sumatera, 3 (1): 7-10