PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH...

76
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1) Oleh : Qowwam Sabilalhaq Muthohari 1112033100015 JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Transcript of PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH...

Page 1: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Strata (S1)

Oleh :

Qowwam Sabilalhaq Muthohari

1112033100015

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT

FAKULTAS USHULUDDIN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri (UIN)

Syarif Hidayatullah untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)

Oleh:

Qowwam Sabilalhaq Muthohhari

NIM: 1112033100015

Pembimbing

Kusen, Ph.D

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 3: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH

telah diujikan dalam siding munaqosah Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 18 Juni 2019. Skripsi ini telah di terima sebagai salah

satu syarat mendapatkan gelar sarjana Program Strata Satu (S1) pada program Studi

Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sidang Minaqasah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap anggota

Dra. Tien Rohmatien, MA Dr. Abdul Hakim Wahid, MA

NIP. 19680803 199403 2 002 NIP. 197804 242015 03 1 001

Anggota

Penguji 1 Penguji II

Akhtobi Ghozali, MA Drs. Agus Darmaji, M.Fils

NIP. 197330520 200501 1003 NIP. 19610827 199303 1 002

Pembimbing

Kusen Ph.D

19291612 199603 1 002

Page 4: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang saya ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 22 Mei 2019

Qowwam Sabilalhaq M

Page 5: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

Abstrak

Qowwam Sabilalhaq Muthohhari (1112033100015)

Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Taimiyyah

Ibnu Taimiyyah adalah tokoh cendikiawan yang terkenal cerdas dan jenius

dalam pemikiran ekonomi Islam pada abad ke-13 M. Sumbangsihnya terhadap

pemikiran-pemikiran Islam masih sangat melekat dalam benak para cendikiawan

Muslim dan non-Muslim yang mengagumi pemikirannya. Penilitan ini terfokus

kepada pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang Pemikiran Ekonomi Islam. Penelitian

ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Adapun metodologi

skripsi ini menggunakan pendekatan historis-normatif-filosofis

Prinsip prinsip akan permasalahan ekonomi dalam dua buku, di antaranya

Al-Hisbah fi’l-Islam yakni Lembaga Hisbah dalam Islam dan al-Syiasah al-Syariah

fi Islah al-Rai wa’l-Ra’iyah yakni Hukum publik dan privat dalam Islam. Dalam

buku pertama, ia banyak membahas tentang pasar dan intervensi pemerintah dalam

kehidupan ekonomi. Dan dalam buku kedua, ia membahas akan masalah

pendapatan dan pembiayaan public.

Pemerintah merupakan institusi yang sangat dibutuhkan. . Ia memberikan

dua alasan dalam menetapkan negara dan kepemimpinan negara seperti apa adanya.

Penekanan dari pembahasannya lebih pada karakter religius dan tujuan dari sebuah

pemerintahan;“Tujuan terbesar dari negara adalah mengajak penduduknya

melaksanakan kebaikan dan mencegah mereka berbuat munkar”.

Kata Kunci : Ibnu Taimiyyah, Prinsip Ekonomi, Peranan Pemerintah

Page 6: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang

diberikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini bisa rampung. Shalawat

dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad Saw.

beserta keluarganya, sahabat-sahabtnya serta para pengikutnya yang telah

mensyiarkan Islam di berbagai penjuru dunia.

Alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul “Pemikiran Ekonomi Ibnu

Taimiyyah bin Abdul Halim” telah dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Agama

(S.Ag) Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tentunya, proses penulisan skripsi ini melibatkan banyak kalangan. Oleh

sebab itu, penulis merasa perlu untuk menghaturkan terima kasih kepada pihak

yang telah ikut serta membantu proses penyelesaian skripsi ini. Terutama terima

kasih penulis kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Sunarto dan Trismiyati yang tiada henti

memanjatkan do’a dan memberikan support demi kelancaran untuk

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga kepada adik-adik penulis, dan

keluarga Tercinta Hj. Nimin serta Hj. Amud yang selalu mengingatkan

penulis, tentunya untuk segera menyelesaikan pendidikanya dari bangku

perkuliahan.

2. Bapak Kusen, Ph.D Selaku pembimbing penulisan skripsi ini. Yang tiada

lelah meluangkan waktu dan kesabarannya membimbing penulis. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ibu Dra. Tien rohmatin, MA Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tidak lelah

untuk terus memberi nasihat, mengingatkan dan mendorong anak didiknya

agar cepat menyelesaikan tugas akhir.

Page 7: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

4. Dr Abdul Hakim Wahid, MA Sebagai Sekretaris Jurusan Aqidah dan

Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah yang juga terus

mengarahkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir.

5. Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, MA. dan segenap civitas

akademika Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu kelancaran administrasi dan birokrasi.

6. Rektor UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, Prof. Dr. Amani Lubis, MA.

Beserta jajarannya.

7. Segenap dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya dosen Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam terima kasih banyak

atas pencerahan, ilmu, dan didikannya kepada penulis.

8. Para teman-teman angkatan. Teman angkatan Aqidah dan Filsafat Islam

2012, khusunya teman yang sama-sama mengerjakan skripsi. Semoga

silaturahimnya terus terjaga dan selalu menjadi teman yang baik.

9. Teman Aliyah, khusunya teman seperjuangan yang kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dan pihak yang telah ikut membantu proses penulisan skripsi ini. Semoga

Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua.

Amin.

Ciputat, 22 Mei 2019

Qowwam Sabilalhaq M

Page 8: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

PEDOMAN TRANSLITERASI1

Arab Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط A ا

ẓ ظ B ب

‘ ع T ت

gh غ Ts ث

f ف J ج

q ق ḥ ح

k ك Kh خ

l ل D د

m م Dz ذ

n ن R ر

w و Z ز

h ه S س

’ ء Sy ش

y ي ṣ ص

h ة ḍ ض

Vokal Panjang

Ā آ

Ī إي

Ū أو

1Hipius, Ilmu Ushuluddin’ Jurnal: Himpunan Peminat Ilmu Ushuluudin (HIPIUS).

Vol.1, no.1 Januari 2013

Page 9: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIASI .................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ............................................. 1

B. Rumusan masalah ....................................................... 6

C. Batasan Masalah ......................................................... 6

D. Tujuan penelitian ........................................................ 6

E. Manfaat penelitian ...................................................... 7

F. Studi Kepustakaan ...................................................... 7

G. Metodologi Penelitian ................................................ 8

BAB II Biografi Ibnu Taimiyyah

A. Riwayat Hidup Ibnu Taimiyyah .................................... 10

B. Latar Belakang Politik dan Sosial Ibnu Taimiyyah .. 12

C. Aktifitas dan Kegiatan Taqyuddin Ahmad ................... 19

Page 10: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

D. Karya Karya Ibnu Taimiyyah .................................. 24

BAB III Gambaran Umum tentang Ekonomi Islam

A. Definisi Ekonomi Islam ............................................... 26

B. Sejarah Ekonomi Islam pada Masa Nabi dan Sahabat .. 27

C. Prinsip-Prinsip dalam Ekonomi Islam ......................... 34

BAB IV Hasil Kajian Tentang Pemikiran Ibnu Taimiyyah

A. Pandangan Ekonomi Ibnu Taimiyyah ……………. 41

B. Pokok Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyyah ............ 43

C. Tantangan Ibnu Taimiyyah dalam memerankan

ekonomi di pemerintahan ............................................. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 63

B. Saran-saran ................................................................... 66

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Page 11: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tentunya tidak akan dapat dipisahkan dengan

permasalahan ekonomi, yang mana melibatkan hubungan manusia dengan manusia

lainnya, tentunya hubungan tersebut harus didasarkan pada norma-norma agama

yakni Islam, yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk yang berkaitan

dengan masalah ini. Dalam usaha mengembangkan sistem ekonomi Islam, kita

mencoba melihat sebuah konsep pemikiran yang sangat brilliant pada masa itu,

sebagai inspirasi dan petunjuk, oleh karena itu penulis mencoba menyampaikan

pokok-pokok pemikiran dari salah satu tokoh yakni Ibnu Taimiyyah yang berkaitan

dengan masalah ekonomi, meskipun lahirnya beliau sangat jauh. Ibnu Taimiyyah

hidup pada akhir abad ke 13 M, dia memiliki ilmu pengetahuan yang sangat dalam

tentang ajaran Islam. Islam masa kini tentunya membutuhkan pandangan ekonomi

yang jernih tentang apa yang di harapkan dan bagaimana sesuatu itu bisa dilakukan.

Untuk mewujudkan hlm tersebut diperlukan kebebasan dalam berusaha dan hak

milik, yang dibatasi oleh hukum moral serta diawasi pula oleh negara yang adil dan

mampu menegakkan hukum syariat.1

Konsep ekonomi Islam tentunya sangat berbeda dari agama-agama lainnya

karena Islam ini memiliki aturan-aturan yang ketat, namun di dalam ketatnya aturan

Islam ini tentunya juga memiliki alasan yang indah dan berharga, baik ketika dikaji

1 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari'ah, Jakarta: Alvabet, 2003, hlm. 10.

Page 12: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

2

agamis maupun rasionalis dan hlm ini tentunya harus dilandasi oleh Al-Qur’an

maupun Hadist. Dalam kehidupan sehari-hari, Islam secara bersama-sama, dapat

diterjemahkan ke dalam teori dan juga dapat diinterpretasikan ke dalam praktek

tentang bagaimana seseorang berhubungan/bersosialisasi dengan orang lain. Dalam

ajaran Islam, perilaku individu dan masyarakat ditujukan ke arah bagaimana cara

pemenuhan kebutuhan mereka dilaksanakan dan bagaimana menggunakan sumber

daya yang ada. Hlm ini menjadi subyek yang dipelajari dalam ekonomi Islam

sehingga implikasi ekonomi yang dapat ditarik dari ajaran Islam berbeda dari

ekonomi tradisional (Adam Smith). Oleh sebab itu, dalam ekonomi Islam, hanya

pemeluk Islam yang berimanlah yang dapat mewakili satuan ekonomi.2 Kasus

krisis moneter ini melanda di mana-mana, tidak terkecuali di negeri tercinta ini.

Para pemikir ekonom dunia ini sangat sibuk mencari sebab-sebabnya dan berusaha

sekuat tenaga untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing.

Krisis ekonomi telah menimbulkan banyak kerugian, meningkatnya pengangguran,

meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya.

Sistem ekonomi kapitalis yang sangat kejam muncul dengan sistem

bunganya yang sangat tinggi diduga sebagai penyebab terjadinya krisis. Membahas

sedikit akan sistem kapitalis ini, Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi

ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi

yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif.

Selajutnya pengertian sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang

memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk

2 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari'ah, Jakarta: Alvabet, 2003, hlm. 12.

Page 13: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

3

melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumberdaya-

sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Pada sistem ekonomi ini terdapat

keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki sumberdaya, seperti kompetisi antar

individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam

mencari keuntungan. Prinsip keadilan yang dianut oleh ekonomi kapitalis adalah

setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hlm ini

campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai

“pengamat” dan sebagai pelindung dalam perekonomian. Dari beberapa pengertian

tersebut, di atas tidak ada yang luput dari apa yang diajarkan oleh “Nabi”

pertamanya yaitu Adam Smith melalui bukunya yang terbit pada tahun 1776

dengan judul An Inquiry the Nature and Cause of the Wealth of Nation yang

menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk bekerja dan berusaha dalam

persaingan sempurna dengan meniadakan sama sekali intervensi pemerintah.

Cici ciri sistem kapitalis ini adalah :

- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya

- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba

- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)

- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

- Persaingan dilakukan secara bebas

- Peranan modal sangat vital

Page 14: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

4

Sistem ekonomi kapitalis ini juga suatu sistem ekonomi di mana seluruh

kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan

sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Penjelasan ini pun juga terdapat di dalam

bukunya yang sangat popular dan sudah penulis jelaskan di atas.

Kami hanya menjelaskan tentang kelemahan Karl Marx dalam sistem

ekonomi kapitalis di bukunya yakni :

- Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan

- Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal

- Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat

- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian

Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik ini berlangsung sekitar abad ke-

XVII sampai menjelang abad ke-XX, di mana individu/swasta mempunyai

kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa

adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut,

sehingga mengakibatkan munculnya berbagai dampak yang negatif di antaranya

eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem

liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.

Sistem ekonomi Islam mulai dilirik sebagai suatu pilihan alternatif, dan

diharapkan mampu menjawab tantangan dunia di masa yang akan datang. Al-

Qur'an telah memberikan beberapa contoh tegas mengenai masalah-masalah

ekonomi yang menekankan bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian

Islam.

Page 15: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

5

مين : م رسول أ

كى ل

قون : إن ت

ت

لعيب أ

هم ش

ال ل

ق

إذ

ف

طيعون : وما

وأ

ٱلل

قوا ٱت

م ل ع

ٱل

ى رب عل

جرى إل

جر إن أ

يه من أ

م عل

كلسـ

من أ

وا

ون

ك ت

يل ول

ك ٱل

وا

وف

ين : أ

ٱل

قسط

بٱل

وا

ستقيم : وزن

اس ٱل

قسط

بٱل

وا

سرين : وزن

ستقيم : خ

اس ٱل

سوا

بخ

ت

ول

ءهم يا

ش

اس أ رض مفسدين ٱلن

فى ٱل

وا

عث

ت

ول

"(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah):

'Mengapa kamu tidak bertaqwa?' Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang

telah mendapatkan kepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah

dan ta'atilah aku. Aku sama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini,

upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah ketika

kamu menakar dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang merugi.

Timbanglah dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan hak-hak orang

(lain) dan janganlah berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di muka bumi."

(Qs.26:177-183)

Allah SWT menjadikan manusia sebagai makhluk sosial, supaya mereka

saling tolong menolong dalam segala usaha dan berkodrat dalam masyarakat sosial,

di dalam hidupnya manusia membutuhkan manusia-manusia yang lain yang

bersama-sama hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu

berhubungan satu dengan yang lain disadari atau tidak untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya.3

Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang sangat didambakan oleh seluruh

umat manusia. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak menginginkannya karena

didalamnya terkandung makna segala kenikmatan hidup, seperti kebahagian,

ketentraman, kemakmuran dan keadilan. Karena itu tidak heran jika manusia

menguras semua energi pemikirannya dalam mencari ‘petunjuk’ yang paling tepat

untuk mencapai kondisi tersebut.

3 Deliar Noer, Pemikiran Politik di Negara Barat (Bandung: Mizan, 1999) hlm. 188.

Page 16: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

6

B. Batasan Masalah

Untuk Menghindari pembahasan masalah yang terlalu meluas dalan

penelitian ini maka penulis membuat batasan yakni hanya seputar pemikiran Ibnu

Taimiyyah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat mengemukakan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Apa pengertian ekonomi menurut Islam?

2. Bagaimana Pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang ekonomi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkritisi akan pemikiran

Ibnu Taimiyyah tentang Ekonomi Islam.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat penulis ambil dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk menambah wawasan penulis mengenai pemikiran ekonomi Islam

Ibnu Taimiyyah.

2. Memberikan sumbangan referensi bagi pengembangan ilmu ekonomi

khususnya dalam ranah sistem pemikiran ekonomi Islam.

Page 17: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

7

F. Studi Kepustakaan

Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Taimiyyah ini dihimpun dari informasi

yang relevan yakni dari buku-buku, dan karya ilmiah. Yakni dari buku karangan

Euis Amalia Tahun 2005 tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, kemudian dari

buku karangan Adiwarman Azwar Karim tahun 2006 yakni tentang Sejarah

Pemikiran Ekonomi Islam juga, dan dalam buku karangan Nur Chamid tahun 2010

tentang Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, serta dari buku karangan

A. A Islahi yang merupakan suatu penjelasan inti dari pemikiran Ibnu Taimiyyah

dan penulisan dari skripsi ini tentang Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah.

G. Metodelogi Penelitian

Ada beberapa hlm yang perlu dijelaskan berkaitan dengan metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan kerancuan,

sebagai berikut :

1. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian biografis, karena

penelitian ini dilakukan untuk mencari, menganalisis, membuat

interprestasi, serta generalisasi dari fakta-fakta, hasil pemikiran, dan ide-ide

yang tertulis oleh para pemikir dan ahli.

2. Sumber Data Penelitian

Sumber Data Penelitian yang digunakan dalam penelitaian ini historis dan

filosofis. Pendekatan historis adalah digunakan untuk memperoleh data biografi

Page 18: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

8

pemikiran Ibnu Taimiyyah. Sedangkan pendekatan filosofis adalah menganalisis

sejauh mana pemikiran yang diungkapkan sampai kepada landasan yang mendasari

pemikiran tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini adalah metode

dokumentasi, yakni mencari bahan-bahan penyususnan yang diperoleh dari buku-

buku yakni buku Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam karangan Euis Amalia Tahun

2005, kemudian dari buku Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam karangan Adiwarman

Azwar Karim tahun 2006, dan juga buku Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah

karangan A. A Islahi yang merupakan suatu penjelasan inti dari pemikiran Ibnu

Taimiyyah dan penulisan dari skripsi ini.

4. Teknik Analisis Data

a) Induktif, yaitu berangkat dari fisi dan gaya khusus yang berlaku bagi

tokoh itu dipahami dengan lebih baik pemikirannya kemudian

diambil kesimpulan umum.

b) Deduktif, yaitu mengumpulkan, menelaah dan meneliti data yang

bersifat umum untuk diambil kesimpulan yang bersifat khusus.

c) Deskriptif, yaitu penguraian secara teratur seluruh konsepsi tokoh

mengenai topik atau bahasan penelitian mengenai pemikiran

Ekonomi Islam Ibnu Taimiyyah.

Page 19: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

9

d) Analisis, yaitu penguraian pembahasan mengenai ekonomi islam,

serta hubungan antar pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyyah dan Islam

untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti

keseluruhan.

Page 20: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

10

BAB II

BIOGRAFI IBNU TAIMIYYAH

A. Biografi

Nama lengkapnya adalah Abul Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdul Al

Hlmim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah. Beliau lahir pada tanggal 22

Januari 1263 M (10 Rabiul Awwal 661 H). Di Harran, Turki. Beliau berasal dari

keluarga religius. Ayahnya Syihabuddin bin Taimiyah adalah seorang Syaikh,

hakim, dan khatib. Kakeknya Majduddin Abul Birkan Abdussalam bin Abdullah

bin Taimiyah al Harrani adalah seorang ulama yang menguasai fiqih, Hadits, tafsir,

ilmu ushul dan penghafal Al Qur'an (hafidz). 1

Ibnu Taimiyyah lahir di zaman ketika Baghdad merupakan pusat

kekuasaan dan budaya Islam pada masa Dinasti Abbasiyah. Ketika berusia tujuh

tahun (tahun 1262), Ibnu Taimiyyah dibawa ayahnya ke Damaskus disebabkan

serbuan tentara Mongol atas Irak.2

Pada usia yang sangat muda Ibnu Taimiyyah telah menyelasaikan

pendidikannya dalam berbagai bidang di antaranya bidang yurisprudensi (fiqh),

hadist nabi, tafsir Al-Quran, matematika, dan filsafat. Guru Ibnu Taimiyyah

berjumlah 200 orang, di antarannya adalah Syamsuddin Al-Maqdisi, Ahmad bin

1 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 61 2 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

Hlm 206

Page 21: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

11

Abu Al-khair, Ibnu Abi Al-Yusr, dan Al- Kamal bin Abdul Maijd bin Asakir,

Yahya bin al-Syairafi, dan yang lainya.

Sejak kecil sudah terlihat tanda-tanda kecerdasannya. Begitu tiba

di Damaskus,3 ia segera menghafalkan Al-Qur’an dan mencari berbagai cabang

ilmu pada para ulama, hafizh dan ahli Hadits negeri itu. Kecerdasan serta kekuatan

otaknya membuat para tokoh ulama tersebut tercengang. Ketika umurnya belum

mencapai belasan tahun, ia sudah menguasai ilmu ushuluddin dan mendalami

bidang-bidang tafsir, Hadits, dan bahasa Arab. Ia telah mengkaji Musnad Imam

Ahmad sampai beberapa kali, kemudian Kutubu Sittah dan Mu’jam At-Thabarani

Al-Kabir.

Kehidupan Ibnu Taimiyyah tidak hanya terbatas pada dunia buku dan kata-

kata. Ketika kondisi menginginkannya, tanpa ragu-ragu ia turut serta dalam dunia

politik dan urusan publik. Dengan kata lain, keistimewaan dari Ibnu Taimiyyah

tidak hanya terbatas pada kepiawaiannya dalam menulis dan berpidato, tetapi juga

mencakup keberaniannya dalam berlaga dimedan perang

Penghormatan yang begitu besar yang diberikan masyarakat dan

pemerintah kepada Ibnu Taimiyyah membuat sebagian orang merasa iri dan

berusaha untuk menjatuhkan dirinya. Sejarah mencatat bahwa sepanjang hidupnya,

Ibnu Taimiyyah telah menjalani masa tahanan sebanyak empat kali akibat fitnah

yang dilontarkan para penentangnya.4

3 Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah (Beirut: Maktabah al-Ma’rif, 1966) vol 14, hlm.

136-137 4 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 42

Page 22: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

12

Beliau wafat di dalam penjara Qal`ah Dimasyq yang disaksikan oleh salah

seorang muridnya bernama Ibnul Qayyim. Ia berada di penjara ini selama dua

tahun tiga bulan dan beberapa hari, mengalami sakit dua puluh hari lebih.

Jenazahnya dishlmatkan di masjid Jami` Bani Umayah sesudah shlmat

Zhuhur yang dihadiri para pejabat pemerintah, ulama, tentara dan para

penduduk. Ia wafat pada tanggal 20 DzulHijjah 728 H dan dikuburkan pada waktu

Ashar di samping kuburan saudaranya yang bernama Syaikh Jamal Al-Islam

Syarafuddin. 5

A. Latar Belakang

Di dalam latar belakang sosok Ibnu Taimiyyah, maka Ada 2 latar belakang

yang akan penulis kemukakan dalam tulisan skripsi, yakni latar belakang politik

dan latar belakang sosial.

Kedua latar belakang ini penulis pisahkan agar lebih mudah untuk di

jelaskan ke dalam skripsi ini.

1. Latar Belakang Politik

Di dalam Sejarah hidup Ibnu Taimiyyah (1263-1328) ditandai dengan

terjadinya pergolakan politik dan social. Sekitar lima tahun sejak ia lahir, Dinasti

Abbasyiah yang telah berusia beberapa abad, dihancurkan oleh pasukan mongol.6

5 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 64 6 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 15

Page 23: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

13

Dan hanya tiga tahun sebelum lahir, pasukan tartar memasuki Damaskus dan

Aleppo, sebagai penakluk. Pasukan tartar menyerang dan menjarah Harran7, yakni

ketika ia masih berusia tujuh tahun. Banyak penduduk setempat kemudian

meninggalkan wilayah tersebut, mengungsi ke suriah dan Mesir. Keluarga Ibnu

Taimiyyah mengungsi ke Damaskus. Semenjak itulah keluarganya banyak belajar

tentang masyarakat dan berusaha mengejar ilmu pengetahuan akademik.

Sekitar 13 tahun sebelum Ibnu Taimiyyah lahir, Dinasti Mamluk

membangun kekuasaan di Suriah dan Mesir. Dalam Bahasa arab, mamluk artinya

budak.8 Orang mamluk aslinya menjadi dan majikannya, Sultan Ayyubiah yakni

keturunan dari shlmlahuddin Al-Ayyub, sebuah pulai dekat sungai Nil. Oleh karna

itu, nama asli mereka adalah kaum bahrites (dari kata bahr, artinya sungai).

Penguasa pertama dari dinasti Mamluk (1260-1383 M) dikenal dengan nama

bahrite mamluks.9 Masa pemerintahannya awal dinasti itu bersamaan dengan masa

hidup Ibnu Taimiyyah, Ketika ia tinggal di damaskus maupun sebagian di kairo.

Hlm ini bisa dengan menggambarkan kondisi politik, social dan ekonomi di Mesir

dan Suriah pada masa itu.

Pengaruh kekuasaan Mamluk tumbuh terus menerus selama masa

pemerintahan Kesultanan Al-Ayyubiyyah di Mesir. Di tahun 1250, Sultan Turan

dibunuh oleh kaum Bahrite Mamluk yang kemudian merebut kekuasaan Amir

Aibak yakni seorang budak Sultan Turan, ia tampil sebagai pemimpin

7 Schumpeter, Histori of Economic Analysis (London: Allen & Unwin, 1972), hlm.69

8 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 15 9 Muir, S. William, The Mameluke or slave Dynasty Of Egypt (London: Smith, elder &

Co., 1896) hlm. 312

Page 24: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

14

pemerintahan dan kemudian memproklamasikan dirinya sebagai sultan. Aibak

sendiri dibunuh tahun 1257 dan anaknya yang masih kecil dinobatkan diri menjadi

sultan dengan nama Qutuz (1259-1260). Meskipun sejumlah pejabat Mamluk

hanya menjadikannya sebagai boneka. Di tengan kemenangannya itu, kurang dari

setahun kemudian ia ditikam hingga mati oleh bekas budak lainnya, baibar yang

kemudian tampil menjadi sultan Mesir yang baru (1260-1277).Baibar melalui

pemerintahannya yang bijaksana, berhasil mempertahankan kekuasaannya dan

popularitasnya. Ia mengurangi pungutan pajak dan membuat penguasa yang di

gantikannya semakin tidak popular di mata rakyat. Ia mengembangkan pekerjaan-

pekerjaan untuk kepentingan umum, membangun kanal dan pelabuhan serta kubu

pertahanan.10

Setelah mempertahankan tahta Mesir, Sultan Baibar menyusun gagasan

untuk membangun kembali kembali kekaisaran Abbasiyah, yang sekitar tiga tahun

sebelum dibersihkan oleh Hulagu (1256-1265) di Baghdad. Ketika mendengar ada

salah satu keluarga dari dinasti Abbasiyah selamat dari pembantaian mongol,

Baibar membawanya dari Suriah ke Kairo dan menobatkannya sebagai Khlmifah.

Baibar dan pengikutnya mengucap sumpah setia kepadanya. Sebagai Imbalannya,

ia menganugrahi Baibar dengan jabatan yang sangat mulia. Dengan legitimasi

relijius yang diberikan khlmifah, peranan baibar semakin kuat.

Namun setelah Baibar meninggal, selama masa 13 tahun, sebanyak 9 sultan

susul menyusul bergantian menaiki tahta. Akan tetapi, tidak ada di antara mereka

10 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 16

Page 25: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

15

yang mampu bertahan cukup lama kecuali sultan Qalawun (1279-1290) yang

mampu memerintah dengan bijaksana dan membangun kesultanan yang

kokoh.selama masa 12 tahun pemerintahannya, dia berhasil mengalahkan musuh

dan penantangnya serta membuat Mesir secara politik dan ekonomi menjadi sangat

kuat.

Yakni sekitar tahun 1309, Sultan Qalawun tampil ke tahta untuk ke-

tigakalinya dan berkuasa kurang lebih selama 13 Tahun. Inilah masa emas bagi

dinasti Mamluk. Ia memperkenalkan sejumlah pembaruan politik dan ekonomi

serta memperluas hubungan diplomatic dengan negara negara tetangga. Ia sangat

menghargai ulama dan kaum intelektual.11

Pada masa ini, Ibnu Taimiyyah mampu merai pengalaman akademik, politik

dan ekonomi. Sultan Nasir memberikannya kedudukan yang tinggi di antara para

ulama, setelah ia di jemput dari penjara akibat sejumlah kesalahpahaman,

perbedaan dan perselisihan pendapatnya dengan sejumlah ahli hukum yang

menentang dirinya dan gagasan-gagasannya.

Terdapat sebuah ikatan yang sangat erat antar sultan-sultan mesif dan raja-

raja india.Sultan Mahmud Tughluk dan Firuz shah, memperoleh gelar kehormatan

dari khlmifah Abbasiyah di Mesir. Mereka mengirm duta ke m=Mesir untuk

memperoleh bantuan untuk melawan Mongol.

11 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 17

Page 26: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

16

Ketika di analisis, ternyata ancaman yang paling besar bagi dinasti

mamlukterjadi sejak awal dari kekuatan mongol di TransoXanianyang terus

berusaha mengembangkan wilayah kekuasaannyake irak dan beberapa kali

menyerang Suriah. Oleh karna itu sultan mamluk kehilangan kehormatannya. Dan

beberapa kali juga kekuasaan mamluk harus mundur namun,Sultan Nasir berhasil

menaklukkan Gubenur mongol, sehingga setelah itu tidak ada lagi kekuatan mongol

yang berani memasuki Mesir.

Masalah internal pemerintahan kelultanan Mamluk merupakan salah satu

sumber instabilitas. Hlm itu disebabkan oleh invasi pasukan mongol yang

meninggalkan berbagai bentuk anarki dan juga karna pergantian pergantian sultan.

Dan semenjak itulah tidak dapat diterima secara sepakat sebuah tatanan atau sistem

sukses setelah meninggalnya sejumlah sultan. Karna sejumlah tokoh mamluk

maupun amir saling berambisi dan berjuang untuk memperoleh kekuasaan.

Akbibatnya, terjadilah sejumlah gangguan keamanan, Selama pemerintahan

mereka terjadi perkembangan di bidang ilmu pengetahuan akademis dan

ekonomi.12

1. Latar Belakang Sosial

a. Struktur dalan bermasyarakat

Struktur di dalam masyarakat Mamluk terbagi menjadi 3 kelas. Pertama

yakni bangsa Mamluk sendiri. Mereka memandang rendah para petani bahkan

12 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 18

Page 27: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

17

menolak berbaur dengan mereka. Kedua, di samping bangsa Mamluk adalah

masyarakat lain yang disebut dengan Ahl al-Imamah atau bisa juga disebut “kaum

serbanan” yang bekerja di sejumlah kanttor pemerinntahan. Bangsa Mamluk sangat

menghormati ulama karena mereka belajar ilmu agama terhadapnya. Akan tetapi

para elite Mamluk ini sangat khawatir karna para ulama itu tidak pernah ragu dalam

menyampaikan kritik ketika melihat sesuatu yang bertentangan dengen perintah

agama yang secara benar. Dan ketiga yakni para pedagang dan pengusaha, karna

memiliki kekayaan yang lebih dan menjadi obyek pungutan pajah bahkan mangsa

penyitaan.13

Di dalam latar belakang sosial pasti terjadi beberapa konflik dan kerusuhan,

hlm ini sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial dan intelektual. Herbert Heaton

menulis dalam bukunya Economic History Of Europe, Kerusuhan yang terjadi

ibarat angin surga yang memberi kesempatan untuk memperkuat jejak kaki yang

mempertemuka timur dan barat. Orang-orang muslim dan nasrani secara bebas

bercampur baur dalam kehidupan sosial, ekonomi dan akademis, dan menghasilkan

kemanfaatan bersama.

b. Intelektual dan Pendidikan

Di dalam pembahasan ini, tentunya sudah penulis jelaskan juga

bahwasannya Mesir dan Suriah ini menjadi pusat pengkajian ilmu pengetahuan

selama periode Mamluk. Sejumlah lembaga pendidikan madrasan yang didirikan

13 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 23

Page 28: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

18

sultan di sejumlah kota berbeda dengan di seluruh wilayah kesultanan.14 Ada

sejumlah pengajar spesialis tentang subjek tertentu, memberikan sertifikat kepada

para murid mereka yakni setelah menyelesaikan studinya. Nilai dan sertifikat ini

tergantung pada kapasita personal dari guru-guru itu sendiri. (37) Sultan sultan

Mamluk sangat suka mengkoleksi buku dan membangun sejumlah perpustakaan.

Hamper di setiap madrasan dan masjid ada perpustakaan yang sangat bernilai.

Sultan Qalawun memperkaya koleksi perpustakaannya dengan sejumlah buku dan

tafsir Al-Quran, hadis yurisprudensi, ilmu Bahasa, buku pengobatan, literature dan

puisi.

Di dalam ruang lingkup Geografi, sejumlah buku yang sangat berharga

ditulis pada periode ini. Yang cukup penting misalnya buku Taqwiim al-Buldan

yang dalam argumentasinya ia menyebutkan bahwa bumi itu bulat dan setiap orang

yang berjalan mengelilinginya akan memperoleh pengalaman yang bermanfaat dan

kehilangan masa satu hari.15

Buku buku geografi yang ditulis pada masa itu, masih memiliki nilai penting

hingga saat ini. Di antaranya yang paling terkenal yakni penulis biografi

muslimadalah Ibnu Khlmikan yang hidup di Suriah. Ia pertama kali menerbitkan

kamus biografi tentang tokoh nasional dalam Bahasa arab yang berjudul Wafayat

al-A’yan wa anba’ ahl-Zaman, kemudian Al-Kutubi menulis pelengkap buku

seperti di Aleppo yang berjudul Fawat al-Wafayat.

14 ‘Ashur, S.A.F, al-‘Asr al-Mamaliki (Kairo: Dar al-Nahdahah al-Arabiyah,1965), hlm.

330-331 15 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 26

Page 29: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

19

Kemudian karya tulisan sejarah yang demikian populernya diteruskan dan

diikhtisarkan oleh penulis-penulis kemudian. Buku karya Ibnu Katsir yang berjudul

al-Bidayah wa al-Nikayah, juga merupakan karya yang sangat bernilai dalam

sejarah Islam. Ada 14 jilid yang berkaitan dengan periode itu. Ibnu katsir juga

sangat dikenal sebagai Penafsir Al-Quran. Nuwairi juga banyak menjabat dalam

pmerintahan kesultanan Mamluk yang menulis buku Nihayah al-Arab fi Funun al-

Adab sebanyak 13 jilid. Sebagian di antaranya berkaitan dengan kegiatan

pemerintahan, Khususnya pada jilid kedelapan yang bernilai sangat penting dalam

riset sistem keuangan di Mesir, Pada masa itu.

Dalam bidang ilmu Bahasa dan literature teologi, periode ini juga

memberikan kontribusi yang sangat besar. Sejumlah kamus Arab yang sangat

otentik dan terbesar, misalnya Lisan al-‘Arab, sebanyak 20 jilid cukup tebal,

dipersiapkan oleh Ibnu Manzur (1331). Ahli grametika Bahasa Arab Abu Hayyan

al-Tahwidi juga hidup di masa ini. Ahli teologi al-Dhahabi, al-Nawawi, Izzuddin

bin ‘Abdul-Salam, al-Subki, dan Ibnu al-Qoyyim juga hidup pada masa itu.16

B. Aktifitas dan Kegiatan

1. Aktifitas Ibnu Taimiyyah

Aktifitas dan kegiatan Ibnu Taimiyyah ini adalah mengajar dan hubinya

dalam menulis, di dalam metode mengajarnya sangat elegan dan mencolok, bahkan

penuh dengan referensi yang otentik, diperkuat dengan argumentasi rasional dan

16 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 28

Page 30: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

20

bukti-bukti dari Hadits nabi. Dalam memberikan khotbah tentang subyek apapun,

ia selalu mengutip ayat Al-Quran sebagai dasarnya, membahas maknanya dengan

referensi silang dengan Hadits nabi. Kemudian ia menguraikan dengan pendapat

para imam yang relevan srtapendapat para ahli fiqih termasyhur lainnya. Caara

membahas masalahnya ini menggunakan berbagai jalan, sehingga masalah dan

jalan keluarnya menjadi jelas dalam pikiran para pendengarnya. Ibnu Taimiyyah

memiliki ingatan yang sangat bagus , yang membantunya membanjiri lawan

lawannya dalam berpolemik.17

Menurut Ibnu Taimiyyah pada garis besarnya metode pengajaran dapat

dibagi kepada dua bagian, yaitu metode ilmiah dan metode iradiah. Hlm ini

didasarkan pada pemikirannya bahwa al-Qalb (hati) merupakan alat untuk belajar.

Hatilah yang mengendalikan anggota badan dan mengarahkan jalannya. Menurut

Ibnu Taimiyyah bahwa al-qalb (hati) tersebut memiliki dua daya, yaitu daya ilmiah

atau daya berpikir, dan daya iradiah yaitu kecenderungan untuk mengamalkan apa

yang dipikirkan. Pemikiran tersebut dimulai dalam hati dan berakhir dalam hati dan

ketika iradah (kemauan) bermula di dalam hati dan berakhir pada anggota badan,

pada puncaknya penggunaan kedua daya tersebut di dalam akal. Dengan demikian,

akal merupakan sifat yang terdapat pada hati, yaitu pemikiran dan kemauan.

Melalui daya ilmiah, hati seorang akan menghasilkan ma’rifah (pengetahuan yang

mendalam) dan ilmu (pengetahuan biasa). Tujuan utama metode ini adalah

mendidik kemauan seorang pelajar sehingga hatinya tergerak untuk tidak

17 Ibnu Katsir, al-bidayah wa al-Nihayah (Beirut: Maktabah al-Ma’arif, 1966), Vol. 14,

hlm. 45.

Page 31: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

21

menginginkan sesuatu kecuali yang diperintahkan Allah SWT, dan mendapatkan

cinta-Nya. Untuk terlaksananya metode ini diperlukan tiga syarat: pertama, dengan

mengetahui maksud dari iradah, kedua dengan mengetahui tujuan dari iradah,

ketiga mengetahui tindakan yang sesuai untuk mendidik iradah tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan syarat pertama, mengetahui iradah, menurut

Ibnu Taimiyyah mengetahui daya kecintaan dan berusaha memilih sesuatu yang

menggerakkan manusia dan mengarahkannya kepada tujuan tertentu, yaitu

kemampuan untuk menyeimbangkan antara tiga daya, daya aqliyah, daya ghadah

(amarah), dan daya syahwat (kecenderungan pada nafsu biologis). Di atas daya-

daya ini terdapat daya akal yang membedakan antara manusia dengan binatang dan

menjadikannya sejajar dengan para malaikat dalam kedudukannya. Bahkan orang

yang akalnya dapat mengalahkan syahwatnya ia akan lebih utama daripada

malaikat. Sebaliknya orang yang terkalahkan akalnya oleh syahwatnya maka ia

lebih hina dari binatang. Yang dimaksud dengan syarat kedua untuk mendidik

iradah yang mulia adalah adanya tujuan yang mulia yang sesuai dengan kedudukan

manusia sebagaimana makhluk yang paling mulia.18

Menurut Ibnu Taimiyyah pada mulanya tujuan penciptaan manusia adalah

untuk mencapai tujuan hidup, bekerja dan berjuang serta memperdalam sesuatu

yang dapat mengantarkan skripsi ini sampai pada tujuan. Tujuan tersebut adalah

mencapai keridhaan Allah. Sedang alat untuk mencapai tujuan adalah

melaksanakan apa yang diperintahkan rasul, yakni ibadah sebagaimana

18 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 76

Page 32: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

22

disyariatkan Allah. Adapun seluruh aspek kehidupan lainnya yang tampak dalam

bidang kebudayaan, kegagahan, makanan dan lainnya tidak akan pernah mencukupi

kebutuhan manusia dalam beribadah dan mencintai Allah seperti dalam firman

Allah:

ر للاوبهم بذك

لن ق مٮ

ط

منوا وت

ذين ا

ل ا

بذك

لوب ا

قل

ن ال مٮ

ط

ت

ر للا

“Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang”.

(QS. Ar-Ra’d: 28).

Adapun syarat yang ketiga adalah lingkungan yang mulia. Hlm ini dapat

mendorong terjadinya kerjasama bantu membantu antara seluruh kekuatan yang

efektif dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk

menumbuhkan kehidupan sosial kemasyarakatan yang baik dan menjauhi

perbuatan maksiat dan tercela. Hlm ini penting karena jiwa manusia apabila

terpengaruh akhlak yang buruk akan amat sulit untuk diperbaiki. Metode

pengajaran/ cara memperoleh pengetahuan yang dipaparkan Ibnu Taimiyyah

menurut penulis adalah menggunakan pendekatan rasional/ metode ilmiah karena

dengan menggunakan pemikiran dan argumen akan diperoleh ilmu yang kemudian

menyeimbangkan antara amal dan pengetahuan. Sedangkan metode iradah sama

dengan pendekatan empirisme yakni ilmu pengetahuan diperoleh melalui panca

indera yang kemudian menjadi pengalaman seseorang. Indera merupakan

instrument untuk menghubungkan ke alam.19 Dari paparan di atas, dapat pemakalah

19 Jalaluddin Rahmat, dalam Ali Abdul Adhim, Epistemologi dan Aksiologi, Ilmu

Perspektif Al-Qur’an. (Bandung: PT Rosdakarya, 1989), hlm. 14-16

Page 33: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

23

simpulkan bahwa Ibnu Taimiyyah termasuk aliran yang menggabungkan antara

pendekatan empirisme dan rasionalisme. Aliran ini berkeyakinan bahwa cara untuk

memperoleh ilmu pengetahuan itu melalui pengertian dan penginderaan, karena

pengertian tidak dapat melihat dan indera tidak dapat berpikir, sehingga rasio

danindera perlu disatukan.20

2. Kegiatan Ibnu Taimiyyah

Gayanya dalam menulis juga sangat elegan karna tulisannya sangat kaya

dengan referensi yang dalam dari sumber al-Quran, Hadits, pendapat para sahabat

dan tabiit-tabiin dan para ahli fiqih, sehingga pembaca muslim manapun merasa

hidup di zaman yang penuh berkah. Dari pandangan-pandangan yang ada dalam

literature itu, tulisannya mengandung unsur estetika yang tinggi. Dari sudut sastra,

pemikirannya sangat jernih, juga tekhnik menulisnya yang tinggi, tidak bisa

dibandingkan dengan karya sastra manapun.

Akan tetapi, berlawanan dengan kehebatan itu , ada saja tuduhan tuduhan

buruk akan tulisannya. Menurut pendapat mereka yang membenci Ibnu Taimiyyah,

tulisannya memiliki kelemahan yang cukup terlihat misalnya, dia seringkali

“melantur”.21

C. Karya karya Ibnu Taimiyyah

20 Sahri Muhammad, Rasyunah Azes. Pengantar Menuju Ilmu Pengetahuan dalam Islam.

(Malang: YPSA, 1981), hlm. 34. 21 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 76

Page 34: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

24

Ibnu Taimiyyah memiliki banyak karya ilmiah yang sangat fantastis. Ia

memiliki banyak karya buku yang menguraikan tentang hukum, ekonomi, filsafat

dan masih banyak lagi yang lainnya. Para peneliti tidak bisa menentukan berapa

banyak jumlah buku yang dikarang oleh Ibnu Taimyah. Namun mereka dapat

memperkirakan sekitar 300-500 buah buku karya ilmiah yang dibuat oleh Ibnu

Taimiyah baik dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil.

Penulis kitab Fatawat al-Wafayat menyebutkan karangan-karangan Ibnu

Taimiyah mencapai 300 buah buku di antaranya; Majmu’Fatawa Syaikh al-Islam,

Iqtitip al-Siratal Mustaqim wa Mukhlmafah Ashab al Jahir, al Sarim al Maslul ‘Ula

Syatim al Rasul, al Jawab al Salih Liman Baddala Din al Masih, al Jawami fi al

Siyasah al Ilahiyah wa al Ayat al Nabawiyah, al-Rass ‘ala al Mantiqin, al Siyasah

al Syar’iyyah fi Ishlah al Ra’I wa al Ra’Iyah, Fatawa Ibnu Taimiyah, al Hisbah fi

al Islam dan sebagainya.22

Beliau memahami semua Hadits yang termuat dalam Kutubus Sittah dan

Al-Musnad. Dalam mengemukakan ayat-ayat sebagai hujjah atau dalil, beliau juga

memiliki kehebatan yang luar biasa, sehingga mampu mengemukakan kesalahan

dan kelemahan para mufassir atau ahli tafsir. Tiap malam beliau menulis tafsir,

fiqh, ilmu ‘ushul sambil mengomentari para filusuf. Sehari semalam ia mampu

menulis empat buah kurrosah (buku kecil) yang memuat berbagai pendapatnya

dalam bidang syari’ah. Karyanya yang terkenal adalah Majmu’ Fatawa yang berisi

masalah fatwa-fatwa dalam agama Islam.

22 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

Hlm 206

Page 35: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

25

Dalam bidang ekonomi beliau membahas tentang prinsip-prinsip ekonomi

yang dituliskan dalam dua buku yaitu: al Hisbah fi al Islam ( Lembaga Hisbah

dalam Islam) dan al Siyasah al Syari’iyyah fi Ishlah al Ra’I wa al Ra’iyyah (Hukum

publik dan privat dalam Islam) yang akan di jelaskan di bab berikutnya.23

Begitu banyak karya-karya yang dibuat oleh Ibnu Taimiyyah yang

memberikan perubahan terhadap perkembangan dunia Islam, berkat gagasan dan

wawasan keilmuannya beliau dikenal sebagai pembaharu dengan pengertian

memurnikan ajaran agama Islam agar tidak tercampur dengan hlm-hlm yang

berbau bid’ah. Di antaranya melakukan reformasi melawan praktek-praktek yang

tidak Islami, berbuat untuk kebaikan publik melalui intervensi pemerintah dalam

kehidupan ekonomi serta mendorong keadilan dan keamanan publik untuk

menjaga mereka dari sikap mementingkan diri sendiri.

23 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997) hlm. 65

Page 36: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

26

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG EKONOMI ISLAM

A. Definisi Ekonomi Islam

Untuk mendapatkan definisi ekonomi Islam, kami melakukan pendekatan

secara terminologi. Pendekatan secara terminologi adalah upaya mendefinsisikan

sesuatu berdasarkan pendapat dari para ahli, seperti berikut ini. Menurut

Muhammad Abdul Manan, ekonomi Islam adalah sebuah cabang Ilmu Pengetahuan

Sosial yang mempelajari mengenai masalah-masalah ekonomi masyarakat yang

diangkat dari nilai-nilai Islam.1 Lebih lanjut beliau berpendapat bahwa Ekonomi

Islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap yang didasarkan pada

empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran, sunnah, ijma dan qiyas.

Hasan az-Zaman juga mengungkapkan tentang Pengertian Ekonomi Islam.

Ekonomi Islam merupakan pengetahuan, aplikasi dan aturan syariah yang

mencegah ketidakadilan dalam permintaan dan pembuangan sumber daya material

untuk memberikan kepuasan kepada manusia. Tidak hanya itu, Ekonomi Islam juga

memungkinkan mereka untuk melakukan kewajiban mereka kepada Allah dan

masyarakat. Begitupun Monzer Kahf juga mengungkapkan tentang Pengertian

Ekonomi Islam. Bahwa Ekonomi Islam adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang bisa

1 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010, hlm

32

Page 37: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

27

mempunyai sifat interdisipliner. Dalam arti kajian ekonomi Islam ini tidak dapat

berdiri sendiri tetapi perlu penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu

syariah dan ilmu pendukungnya. Bagi yang lintas keilmuan termasuk di dalamnya

terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of analysis; seperti matematika,

statistik, logika, ushul fiqh.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat penulis simpulkan bawasannya

Definisi dari ekonomi Islam yakni Suatu ilmu pengetahuan dalam bidang sosial

yang membahas dan mengatur akan perekonomian pada masyarakat, baik produksi,

konsumsi, harga maupun distribusi yang dilandasi oleh Al-Quran maupun Hadits.

B. Sejarah Ekonomi Islam

1. Perekonomian pada masa Nabi Muhammad SAW

Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW ditunjuk

sebagai seorang Rasul. Rasululllah SAW mengeluarkan sejumlah kebijkan yang

menyangkut berbagai hlm yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan, selain

masalah hukum (fiqih), politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau ekonomi

(muamalah).2 Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian Rasulullah SAW,

karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus

diperhatikan. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rasulullah SAW menjadikan

pedoman oleh para Khlmifah sebagai penggantinya dalam memutuskan masalah-

2 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: Pustaka Pelajar,

2010), Cet.1, hlm. 17

Page 38: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

28

masalah ekonomi. Al-Qur’an dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori ekonomi

oleh para Khlmifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata kehidupan

ekonomi negara. Perkembangan pemikiran-pemikiran pada masa-masa tersebut

adalah sebagai berikut.3

Rasulullah diberi amanat untuk mengemban dakwah Islam pada umur 40

tahun. Pada masa Rasulullah SAW, tidak ada tentara formal. Semua muslim yang

mampu boleh jadi tentara. Mereka tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi mereka

diperbolehkan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang. Rampasan tersebut

meliputi senjata, kuda, unta, domba, dan barang-barang bergerak lainnya yang

didapatkan dari perang. Situasi berubah setelah turunnya Surat Al-Anfal ayat 41 :

س مسه وللر خ

ن لل

أيء ف

نمتم من ش

ما غ ن

موا أ

يتامى ول ول واعل

قربى وال

ذي ال

ساكين وابن وال

ن وما أ

نتم آمنتم بالل

بيل إن ك ان يوم الس

فرق

ا يوم ال

ى عبدن

نا عل

زل

دير يء ق

ش

ل ى ك

عل

جمعان, وللا

ى ال

تق

ال

“Ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai

rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul,

Kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika

kamu beriman kepada Allah dan kepada yang Kami turunkan kepada

hamba Kami (Muhammad) di hari furqaan, yaitu di hari bertemunya dua

pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Rasulullah SAW biasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan

perang tersebut menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk beliau dan keluarganya,

bagian kedua untuk kerbatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang

sedang membutuhkan dan orang yang sedang dalam perjalanan. Empat perlima

3 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: Pustaka Pelajar,

2010), Cet.1, hlm. 17-23

Page 39: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

29

bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut perang, dalam kasus tertentu

beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga mendapat bagian.

Penunggang kuda mendapat dua bagian, untuk dirinya sendiri dan kudanya.

Pada masa Rasulullah SAW, beliau mengadopsi praktik yang lebih

manusiawi terhadap tanah pertanian yang telah ditaklukkan sebagai fay’ atau tanah

dengan kepemilikan umum. Tanah-tanah ini dibiarkan dimiliki oleh pemilikinya

dan penanamnya, sangat berbeda dari praktik kekaisaran Romawi dan Persia yang

memisah-misahkan tanah ini dari pemiliknya dan membagikannya kepada elit

militernya dan para prajurit. Semua tanah yang dihadiahkan kepada Rasulullah

SAW (iqta’) relatif lebih kecil jumlahnya dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak

bertuan. Kebijakan ini tidak hanya mambantu mempertahankan kesinambungan

kehidupan administrasi dan ekonomi tanah-tanah yang dikuasai, melainkan juga

mendorong keadilan antar generasi dan mewujudkan sikap egaliter.4

Pada tahun kedua setelah hijrah, sedekah ini kemudian dengan zakat fitrah

yang dibayarkan setiap kali setahun sekali pada bulan ramadhan. Besarya satu sha

kurma, gandum, tepung keju, atau kismis, setengah sha gandum untuk setiap

muslim, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua dan

dibayar sebelum shlmat idul fitri.

Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah, sementara shadaqah fitrah pada

tahun ke-2 hijrah. Akan tetapi ahli hadist memandang zakat telah diwajibkan

4 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: Pustaka Pelajar,

2010), Cet.1, hlm. 24

Page 40: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

30

sebelum tahun ke-9 hijrah ketika Maulana Abdul hasan berkata zakat diwajibkan

setelah hijrah dan kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat

bersifat sukarela dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.

2. Perekonomian Di Masa Khulafaurrasyidin

1. Abu Bakar

Abu Bakar merupakan Khlmifah pertama yang di angkat setelah Nabi

Muhammad SAW wafat. Sebelum menjadi Khlmifah Abu Bakar tinggal di

pinggiran kota Madinah.25 Setelah 6 bulan, Abu Bakar pindah ke Madinah dan

bersamaan dengan itu sebuah Baitul Mal dibangun. Sejak menjadi Khlmifah,

kebutuhan keluarganya diurus oleh kekayaan dari Baitul Mal ini. Menurut beberapa

keterangan beliau diperbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga perempat

dirham setiap harinya dari Baitul Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan

tersebut kurang mencukupi sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan

menurut keterangan 6000 dirham per tahun.

Khlmifah Abu Bakar sangat memperhatikan keakuratan perhitungan zakat.

Beliau juga mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengumpulkan zakat

dari semua umat Islam termasuk Badui yang kembali memperlihatkan tanda-tanda

pembangkangan sepeninggal Rasulullah SAW.

2. Umar bin Khattab (40SH – 23H / 584 – 644 M)

5 M. Rida, Abu Bakar Assh-Shiddiq Awalu Al-Khulafa Ar-Rasyidin, (Beirut: Dar Al-

fikr,1983), hlm, 7.

Page 41: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

31

Khlmifah Umar sangat memperhatikan sektor ekonomi untuk menunjang

perekonomian negerinya. Pada masa keKhlmifahan Umar banyak dibangun saluran

irigasi, waduk, tangki kanal, dan pintu air seba guna untuk mendistribusikan air di

ladang pertanian. Hukum perdagangan juga mengalami penyempurnaan untuk

menciptakan perekonomi secara sehat. Umar mengurangi beban pajak untuk

beberapa barang, pajak perdagangan nabati dan kurma Syiria sebesar 50%. Hlm ini

untuk memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota. Pada saat yang sama

juga dibangun pasar agar tercipta peradangan dengan persaingan yang bebas. Serta

adanya pengawasan terhadap penekanan harga. Beliau juga sangat tegas dalm

menangani masalah zakat. Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam rangka

memecahkan masalah ekonomi secara umum. Umar menetapkan zakat atas harta

dan bagi yang membangkang didenda sebesar 50% dari kekayaannya.6

Pada masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang

reguler dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang dan didirikan pula

Baitul Mal cabang di ibu kota propinsi. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi

sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara Islam. Harta Baitul Mal dipergunakan

mulai untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-

anak terlantar, membiaya penguburan orang-orang miskin, membayarkan utang

orang-orang yang bangkrut, membayar uang diyat, untuk kasu-kasus tertentu,

sampai untuk pinjaman tanpa bunga untuk tujuan komersial.

6 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: Pustaka Pelajar,

2010), Cet.1, hlm. 27

Page 42: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

32

Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Mal, Umar mendirikan Diwan Islam

yang disebut Al-divan. Al-divan adalah kantor yang mengurusi pembayaran

tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun serta tujangan lainnya secara

reguler dan tepat. Khlmifah Umar juga membentuk komite yang terdiri dari Nassab

ternama untuk membuat laporan sensus penduduk Madinah sesuai dengan tingkat

kepentingan dan kelasnya.7

3. Ustman bin Affan ( 47 SH – 35H / 577 – 656 M )

Khlmifah Ustman mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Umar. Pada

enam tahun pertama Balkh, Kabul, Ghazni Kerman, dan Sistan ditaklukan.

Kemudian tindakan efektif dilakukan untuk pengembangan sumber daya alam.

Aliran air digali, jalan dibangun, pohon-pohon ditanam untuk diambil buah dan

hasilnya dan kebijakan di bidang keamanan perdagangan dilaksanakan dengan

pembentukan organisasi kepolisian tetap.8

Ustman mengurangi jumlah zakat dari pensiun. Tabri menyebutkan ketika

Khlmifah Ustman menaikkan pensiun sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada

rinciannya.Beliau menambahkan santunan dengan pakaian. Selain itu ia

memperkenalkan kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang

miskin dan musafir.

7 Amir Nuruddin, Studi tentang Perubahan Hukum Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 1991),

hlm. 136

8 Deliarnoer, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1995) hlm. 11-23

Page 43: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

33

Pada masa Ustman, sumber pendapatan pemerintah berasal dari zakat, ushr,

kharaj, fay, dan ghanimah. Zakat ditetapkan 2,5 persen dari modal aset. Ushr

ditetapkan 10 persen iuran tanah-tanah pertanian sebagaiman barang-barang

dagangan yang diimpor dari luar negeri. Kharaj merupakan iuran pajak pada

daerah-daerah yagn ditaklukan. Prosentase dari kharaj lebih tinggi dari ushr.

Ghanimah yang didapatkan dibagi 4/5 kepada para prajurit yang ikut andil dalam

perang sedangkan 1/5-nya disimpan sebagai kas negara.

4. Ali bin Abi Thlmib ( 23H – 40H / 600 – 661 M )

Pada masa pemerintahan Ali, beliau mendistribusikan seluruh pendapatan

provinsi yang ada di Baitul Mal Madinah , Busra, dan Kuffah. Ali ingin

mendistribusikan sawad, namun ia menahan diri untuk menghindari terjadi

perselisihan.

Secara umum, banyak kebijakan dari Khlmifah Ustman yang masih

diterapkan, seperti alokasi penegeluaran yang tetap sama. Pengeluaran untuk

angkatan laut yang ditambahkan jumlahnya pada masa Ustman hampir dihilangkan

seluruhnya.

Khlmifah Ali mempunyai konsep yang jelas mengenai pemerintahan,

administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannnya seperti

mendiskripsikan tugas dan kewajiban dan tanggung jawab penguasa, menyusun

dispensasi terhadap keadilan, kontrol atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan

Page 44: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

34

kebaikan dan kekurangan jaksa, hakim dan abdi hukum, menguraikan pendapatan

pegawai administratif dan pengadaan bendahara.9

C. Prinsip Prinsip Ekonomi Islam

Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang merupakan bangunan ekonomi Islam

didasarkan atas lima nilai universal yakni : tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan),

nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan ma’ad (hasil). Kelima nilai ini

menjadi dasar inspirasi untuk menyusun teori-teori ekonomi Islam.10

Namun teori yang kuat dan baik tanpa diterapkan menjadi sistem, akan

menjadikan ekonomi Islam hanya sebagai kajian ilmu saja tanpa member dampak

pada kehidupan ekonomi. Karena itu, dari kelima nilai-nilai universal tersebut,

dibangunlah tiga prinsip Derivatif yang menjadi ciri-ciri dan cikal bakal sistem

ekonomi Islami.

Ketiga prinsip Derivatif itu adalah Multitype Ownership, Freedom to Act,

dan Social Justice. Di atas semua nilai dan prinsip yang telah diuraikan di atas,

dibangunlah konsep yang memayungi kesemuanya, yakni konsep akhlak. Akhlak

menempati posisi puncak, karena inilah yang menjadi tujuan Islam dan dakwah

para Nabi, yakni untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak inilah yang

menjadi panduan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan aktivitasnya.

Nilai- nilai Tauhid (keEsaan Tuhan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian),

9 Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada ,2006) ed 3, hlm. 85 10 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami (Jakarta: III T, 2002), hlm. 17

Page 45: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

35

khilafah (pemerintah, dan ma’ad (hasil) menjadi inspirasi untuk membangun teori-

teori ekonomi Islam :

1. Tauhid

Prinsip pertama dalam sistem ekonomi Islam adalah tauhid. Karna dari

sinilah lahir prinsip-prinsip yang bukan saja dalam bidang ekonomi, tetapi juga

menyangkut segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.11

Tauhid dapat diibaratkan sebagai matahari, yang mana sebagai sumber

kehidupan di bumi dan planet sekelilingnya. Tauhid mengantarkan manusia

mengakui bahwa keesaan Allah mengandung konsekuensi keyakinan bahwa segala

sesuatu bersumber dari Allah dan kesudahannya pun berakhir pada Allah Swt.12

Dalam Islam juga, segala sesuatu yang ada itu tidak diciptakan dengan sia-

sia, tetapi memiliki tujuan. Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah

kepada-Nya. Karena itu segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan alam

dan sumber daya serta manusia (mu’amalah) dibingkai dengan kerangka hubungan

dengan Allah. Karena kepada-Nya manusia akan mempertanggungjawabkan segala

perbuatan, termasuk aktivitas ekonomi dan bisnis.13

2. Keadilan dan Keseimbangan

11 Shihab, M. Quraish, Menabur Pesan Illahi Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan

Masyarakat, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 198 12 Shihab, M. Quraish, Menabur Pesan Illahi Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan

Masyarakat, Jakarta: Lentera Hati, 2006, h. 402 13 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam (Jakarta: Raja Wali Pers, 2007),h.14-15

Page 46: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

36

Prinsip ekonomi Islam yang kedua ini dimaksudkan bahwa seluruh

kebijakan dan kegiatan ekonomi harus dilandasi paham keadilan, yakni

menimbulkan dampak positif bagi pertumbuhan dan pemerataan pendapatan dan

kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan

keseimbangan adalah suatu keadaan yang mencerminkan kesetaraan antara

pendapatan dan pengeluaran, pertumbuhan dan pendistribusian dan antara

pendapatan kaum yang mampu dan kurang mampu.14

Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil.

Dia tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim.

Manusia sebagai khlmifah di muka bumi harus memelihara hukum Akhmad

Mujahidin, Allah menciptakan bumi dan menjamin bahwa pemakaian segala

sumber daya diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat

manfaat daripadanya secara adail dan baik. Dalam banyak ayat, Allah

memerintahkan manusia untuk berbuat adil. Islam mendefinisikan adil sebagai

tidak menzalimi dan tidak dizalimi.

Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak

dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hlm itu merugikan orang lain

atau merusak alam. Tanpa keadilan, manusia akan terkotak-kotak dalam berbagai

golongan. Golongan yang satu akan menzalimi golongan yang lain, sehingga terjadi

eksploitasi manusia atas manusia. Masing-masing beruasaha mendapatkan hasil

yang lebih besar daripada usaha yang dikeluarkannya karena kerakusannya.

14 Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011,

h. 415

Page 47: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

37

Keadilan dalam hukum Islam berarti pula keseimbangan antara kewajiban yang

harus dipenuhi oleh manusia (mukallaf) dengan kemampuan manusia untuk

menunaikan kewajiban itu. Di bidang usaha untuk meningkatkan ekonomi,

keadilan merupakan “nafas” dalam menciptakan pemerataan dan kesejahteraan,

karena itu harta jangan hanya saja beredar pada orang kaya, tetapi juga pada mereka

yang membutuhkan.15

3. Kehendak bebas

Kehendak bebas adalah prinsip yang mengantar seorang Muslim menyakini

bahwa Allah Swt. memiliki kebebasan mutlak, namun manusia juga mendapatkan

anugerah kebebasan untuk memilih jalan yang terbentang dihadapannya baik dan

buruk. Manusia yang baik di sisi-Nya adalah manusia yang mampu menggunakan

kebebasan itu dalam rangka penerapan tauhid dan keseimbangan.

Setiap orang tentunya dapat menikmati kebebasan sepenuhnya untuk

berbuat sesuatu atau mengambil pekerjaan apapun atau juga memanfaatkan

kekayaan dengan cara yang ia sukai.16

15 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam (Jakarta: Raja Wali Pers, 2007),hlm. 16 16 Afzalur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, terj. H. M. Arifin, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2000), hlm. 194

Page 48: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

38

4. Tanggung Jawab

Menurut Islam, bahwa sungguh manusia diberikan kebebasan untuk

menentukan jalan hidup dan memilih dalam bidang usaha ekonomi yang akan

dilakukan, namun kebebasannya ini harus di dasari juga rasa tanggungjawab.17

Konseps tanggung jawab dalam Islam secara komprehensif ditentukan. Ada

dua aspek dari konsep ini yang harus dicatat sejak awal.

1. tanggung jawab menyatu dengan status kekhlmifahan manusia

keberadaannya sebagai wakil Tuhan di muka bumi.

2. konsep tanggung jawab dalam Islam pada dasarnyabersifat sukarela dan

tidak harus dicampuradukkan dengan ‘pemaksaan’ yang ditolak

sepenuhnya oleh Islam.

5. Khalifah

Dalam doktrin Islam manusia diciptakan Allah untuk menjadi khlmifah

(wakil Allah) di muka bumi. Manusia telah diberkahi dengan semua kelengkapan

akal, spiritual, dan material yang memungkinkannya untuk mengemban misinya

dengan efektif.

جعل فيها من يفسد فيها توا أ

ال ق

ليفة

رض خ

ي جاعل في ال

ة إن

ئك

مال

ك لل ال رب

ق

وإذ

س د قح بحمدك ون

سب حن ن

مآء ون

مون }ويسفك الد عل

تم ما ل

عل

ي أ

ال إن

ك ق

{ 30 ل

نسمآء هؤآلء إن ك

نبئوني بأ

ال أ

قة ف

ئك

ال ى ال

م عرضهم عل

ها ث

لسمآء ك

م ءادم ال

تم وعل

مت 31صادقين } ما عل

نآ إل

م ل

عل

ك ل

وا سبحان

الحكيم }{ ق

عليم ال

نت ال

ك أ { 32نا إن

17 Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011), hlm. 419

Page 49: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

39

م غ

عل

ي أ

م إن

كل ل

قم أ

لال أ

سمآئهم ق

هم بأ

نبأ

آ أ م

لسمآئهم ف

نبئهم بأ

ال يآءادم أ

يب ق

تمون }كنتم ت

بدون وما ك

م ما ت

عل

رض وأ

ماوات وال {33الس

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khlmifah di muka bumi.” Mereka berkata

: “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahlm kami senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman :

“Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” Dia mengajar

kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para

malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika

kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada

yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah

berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !”

Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah

berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku

mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan

kamu sembunyikan?”

Fungsi kekhalifahan manusia adalah untuk mengelola alam dan

memakmurkan bumi ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syariah Allah.

Dalam mengemban tugasnya sebagai khlmifah, ia diberi kebebasan dan juga dapat

berfikir serta menalar untuk memilih antara yang benar dan yang salah, baik dan

buruk dan mengubah kondisi hidupnya ke arah yang lebih baik. Berbeda dengan

paradigma kapitalisme, konsep khilafah mengangkat manusia ke status terhormat

di dalam alam semesta. Serta memberikan arti dan misi bagi kehidupan baik laki-

laki maupun wanita. Arti ini diberikan oleh keyakinan bahwa mereka tidak

diciptakan dengan sia-sia tetapi untuk mengemban sebuah misi. Khlmifah berbuat

sesuai ajaran Tuhan dan berfungsi sebagai wakil wakil Tuhan di muka bumi.18

18 Nurul Huda, “Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis”, (Jakarta; Kencana, 2007),

hlm. 79

Page 50: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

40

Manusia bebas memilih berbagai alternatif penggunaan sumber-sumber ini.

Namun karena ia bukan satu-satunya khlmifah tetapi masih banyak milyaran

lagi khlaifah dan saudara-saudranya, maka mereka harus memanfaatkan sumber-

sumber daya itu secara adil dan efisien sehingga terwujud kesejahteraan (falah)

yang menjadi tujuan kegiatan ekonomi Islam. Tujuan ini hanya tercapai jika

sumber-sumber daya itu digunakan dengan rasa tanggung jawab dan dalam batas-

batas yang digariskan syariah dalam simpul maqashid. Konsep khilafah juga

meniscayakan peranan negara dalam perekonomian. Peran penting tersebut antara

lain memberikan jaminan sosial kepada masyarakat, jaminan pelaksanaan ekonomi

Islam, serta kontrol pasar dan memastikan tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-

hak orang lain dalam kegiatan bisnis melalui lembaga hisbah. Peran negara dalam

perekonomian tidak berarti bahwa Islam menolak mekanisme pasar sepenuhnya.19

19 Nurul Huda, “Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis”, (Jakarta; Kencana, 2007),

hlm. 80

Page 51: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

41

BAB 1V

HASIL KAJIAN TENTANG PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

MENURUT IBNU TAIMIYYAH

A. Pandangan Ekonomi menurut Ibnu Taimiyyah

Ekonomi Islam ialah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya memandang,

meninjau, meneliti yang pada akhirnya menyimpulkan dan menyelesaikan

permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islami yakni yg dilandasi

oleh Al-Quran dan Hadits . Titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah bagaimana Islam

memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi

umat secara umum.

Tidak dapat dipungkiri dan digambarkan bilamana masalah perekonomian

Islam ini akan diabaikan oleh seorang filosof yang sangat jenius dan bahkan sangat

di akui pada masanya, yakni Ibnu Taimiyyah. Ia menyaksikan dengan mata

kepalanya sendiri ketika sejumlah keluarganya bangkrut dan tentunya kehidupan

ekonomi mereka berada karena berada di ombang ambing kebangkrutan tersebut,

kehidupan perekonomian mereka sangat miris bahkan bisa dikatakana berantakan,

yakni dari semenjak awal kehidupannya.1 Keluarganya pun harus mencari tempat

untuk berteduh yakni di sebuah tempat yang tidak cukup untuk di jadikan tempat

1 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963), Vol.

24, hlm. 280.

Page 52: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

42

peristirahatan untuk tidur lelap, tempat pengungsian dan juga kehilangan harta

benda yang sangat berharga.

Ketika itu, ia melihat dan mengamati serta mengkritisi kehancuran akan

perekonomian secara umum yang melanda negri tercintanya, yang telah di jajah

oleh pasukan Mongol. Tidak hanya diam, tokoh jenius ini ternyata turun untuk

menganalisis mengapa kehancuran ini bisa terjadi, lantas ia berhubungan dengan

seluruh orang dari berbagai tingkatan. Tanpa merasa ragu dan malu, ia memulai

berhubungan dengan kaum Fallahin (buruh tani miskin), tukang batu, sampai para

amir dan sultan.2 Ketika dia terjun langsung dan dengan seketika matanya berkaca-

kaca dikarnakan merasakan penderitaan yang sangat mendalam, yang dihadapi oleh

para faqir dan miskin serta karna eksploitasi oleh para pejabat yang berkuasa.

Semua itu terasa mencekam dalam dinamika pemikirannya, karna itulah ia

membangunkan dan menyadarkan semangat hidupnya, sehingga hlm itu tidak

mungkin membuatnya berpangku tangan begitu saja. Hlm itu smua juga yang

memberikan suatu inspirasi terhadapnya bahwa Islam sebagai sebuah agama,

sangat memberikan perhatian ke ranah masalah-masalah perekonomian saja namun

juga mengembangkan sejumlah prinsip-prinsip dasar tentang masalah tersebut.

Ibnu Taimiyyah menegaskan juga bahwasannya setiap manusia harus

dijamin kecukupan hidupnya pada standar minimum, agar ia mampu mengabdi

kepada Allah SWT dan hidup dengan layak.3

2 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 80 3 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963), Vol.

24, hlm. 9.

Page 53: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

43

Pada saat yang sama, ia menekankan akan perlunya sebuah keadilan. Ia

menekankan khususnya akan tanggung jawab setiap orang, begitupun negara

karena keduanya harus saling bekerjasama dan tidak boleh saling berkelakuan

aniaya. Menurutnya, keadilan merupakan nilai yang harus dihargai oleh seluruh

bangsa. Ia berkata: “seluruh penduduk setuju bahwa konsekuensi dari ketidakadilan

adalah kesuraman dan buah dari keadilan adalah kemasyhuran bagi seluruh

masyarakat dan bangsa-bangsa.4

Ibnu Taimiyyah juga membahas prinsip prinsip akan permasalahan

ekonomi dalam dua buku, di antaranya Al-Hisbah fi’l-Islam yakniLembaga Hisbah

dalam Islam dan al-Syiasah al-Syariah fi Islah al-Rai wa’l-Ra’iyah yakni Hukum

public dan privat dalam Islam. Dalam buku pertama, ia banyak membahas tentang

pasar dan intervensi pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Dan dalam buku kedua,

ia membahas akan masalah pendapatan dan pembiayaan publik.

Terpisah dengan dua buku tersebut, sejumlah karya tulis juga menggali

berbagai masalah yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Meskipun terkadang,

kajiannya terlalu meluas, sehingga pandangannya mengenai ekonomi hamper bisa

ditemukan dalam seluruh bukunya.5

B. Pokok Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyyah.

Menurut Ibnu Taimiyah, suatu harga dipertimbangkan oleh kekuatan

penawaran dan permintaan. naik turunnya harga tak selalu berkait dengan

4 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963), Vol.

24, hlm. 11. 5 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 81

Page 54: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

44

penguasaan (zulm) yang dilakukan oleh seseorang. Sesekali alasannya adalah

karena adanya kekurangan dalam produksi atau penurunan impor dari barang-

barang yang diminta. Jadi, jika kebutuhan terhadap jumlah barang meningkat,

sementara kemampuan menyediakannya menurun, harga dengan sendirinya akan

naik. Disisi lain, jika kemampuan penyediaan barang meningkat dan permintaan

menurun, harga akan turun. Kelangkaan dan kelimpahan tak mesti diakibatkan oleh

perbuatan seseorang. Bisa saja berkaitan dengan sebab yang tidak melibatkan

ketidakadilan. Atau sesekali bisa juga disebabkan oleh ketidakadilan.6

Ibnu Taimiyah memberikan penjelasan yang rinci tentang beberapa faktor

yang mempengaruhi permintaan dan tingkat harga. Adapun faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut:7

1. Permintaan masyarakat (al-ragabah) yang sangat bervariasi (people’s

desire) terhadap barang. Faktor ini tergantung pada jumlah barang yang

tersedia (al-matlub). Suatu barang akan semakin disukai jika jumlahnya

relatif kecil (scarce) daripada yang banyak jumlahnya.

2. Tergantung kepada jumlah orang yang membutuhkan barang

(demander/consumer/ tullab). Semakin banyak jumlah peminatnya,

semakin tinggi nilai suatu barang.

3. Harga juga dipengaruhi oleh kuat lemahnya kebutuhan terhadap suatu

barang, selain juga besar dan kecilnya permintaan. Jika kebutuhan terhadap

6 Ibnu Taimiyah, “Alhisbah Fi Al Islam”, (Kairo: Dar al-Sa’ab 1976), h. 41 7 Ibnu Taimiyah, “Majmu’ Fatawa”, (Kairo: Dar al-Sa’ab 1976), h. 304-306

Page 55: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

45

suatu barang kuat dan berjumlah besar, maka harga akan naik lebih tinggi

jika dibandingkan dengan jika kebutuhannya lemah dan sedikit.

4. Harga juga akan bervariasi menurut kualitas pembeli barang tersebut (al-

mu’awid). Jika pembeli merupakan orang kaya dan terpercaya (kredibel)

dalam membayar kewajibannya, maka kemungkinan ia akan memperoleh

tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak

kredibel (suka menunda kewajiban atau mengingkarinya).

5. Tingkat harga juga dipengaruhi oleh jenis uang yang digunakan sebagai alat

pembayaran. Jika menggunakan jenis mata uang yang umum dipakai, maka

kemungkinan harga relatif lebih rendah jika dibandingakan dengan

menggunakan mata uang yang tidak umum atau kurang diterima secara luas.

Hal di atas dapat terjadi karena tujuan dari suatu transaksi haruslah

menguntungkan penjual dan pembeli. Jika pembeli memiliki kemampuan untuk

membayar dan dapat memenuhi semua janjinya, maka transaksi akan lebih mudah

atau lancar dibandingkan dengan jika pembeli tidak memiliki kemampuan

membayar dan mengingkari janjinya. Tingkat kemampuan dan kredibilitas pembeli

berbeda-beda. Hal ini berlaku bagi pembeli maupun penjualnya, penyewa dan yang

menyewakan, dan siapa pun juga. Obyek dari suatu transaksi terkadang (secara

fisik) nyata atau juga tidak nyata. Tingkat harga barang yang lebih nyata (secara

fisik) akan lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak nyata. Hal yang sama

dapat diterapkan untuk pembeli yang kadang-kadang dapat membayar karena

memiliki uang, tetapi kadang-kadang mereka tidak memiliki uang cash dan ingin

Page 56: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

46

meminjam. Harga pada kasus yang pertama kemungkinan lebih rendah daripada

yang kedua.

Kasus yang sama dapat diterapkan pada orang yang menyewakan suatu

barang. Kemungkinan ia berada pada posisi sedemikian rupa, sehingga penyewa

dapat memperoleh manfaat dengan tanpa tambahan biaya apapun. Akan tetapi,

kadang-kadang penyewa tidak dapat memperoleh manfaat ini jika tanpa tambahan

biaya, seperti yang terjadi di desa yang dikuasai penindas atau oleh perampok, atau

di suatu tempat diganggu oleh binatang-binatang pemangsa. Sebenarnya, harga

sewa tanah seperti itu tidaklah sama dengan harga tanah yang tidak membutuhkan

biaya-biaya tambahan ini.8

Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Hisbah fi Al-Islam membedakan dua

jenis harga, yakni harga yang tidak adil dan cacat hukum serta harga yang adil dan

sah menurut hukum

ومن هنا یتبين أن السعر منه ما هو ظلم ل یجوز ،ومنه ما هو عدل جائز

Dan dari sini jelaslah bahwa harga itu diantaranya ada yang zholim dan dia

tidak diperbolehkan, dan ada juga yang adil dan dia diperbolehkan

Dalam kitab al Hisbah Ibnu Taimiyah lebih memperjelas apa yang

dimaksud dengan harga yang adil yaitu:

8 Ibnu Taimiyah, “Alhisbah Fi Al Islam”, (Kairo: Dar al-Sa’ab 1976), hlm. 42

Page 57: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

47

فإذا كان الناس یبیعون سلعهم على الوجه العروف من غير ظلم منهم وقد

إما لقلة الش يء ، واما لكثرة الخلق ، فهذا إلى هللاا ارتفع السعر

Apabila orang-orang memperjual belikan barang dagangannya dengan cara-

cara yang bisa dilakukan tanpa ada pihak yang dizholimi kemudian harga

mengalami kenaikan karena kurangnya persediaan barang ataupun

bertambahnya jumlah penduduk (permintaan) maka itu semata-mata karena

Allah SWT.9

Di dalam Skripsi ini, penulis hanya menjelaskan 3 pokok pemikiran Ibnu

Taimiyyah, yang mana pemikiran ekonomi ini menjadi pokok atau menjadi suatu

kajian yang menarik untuk di aplikasikan kedalam tulisan ini, pertama Harga Yang

Adil, kedua Pasar Yang Sehat dan ketiga Hak Milik. Berikut ini adalah penjelasan

dalam hlm tersebut.

a. Harga Yang Adil

Ketika membahas harga yang adil maka terdapat pula sebuah mekanisme di

dalam harga, mekanisme harga yakni suatu proses yang berjalan atas dasar gaya

tarik menarik antara konsumen dan produsen, baik dari pasar Output (barang)

ataupun input (faktor-faktor produksi).10 Adapun harga dapat diartikan sebagai

sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu.

Harga yang adil menurut Ibnu Taimiyyah adalah “Nilai harga di mana

orang-orang menjual barangnya dan diterima secara umum sebagai hlm yang

9 Ibnu Taimiyah, “Alhisbah Fi Al Islam”, (Kairo: Dar al-Sa’ab 1976), hlm. 42 10 Euis Amalia. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. (Jakarta: Grama Publishing, 1996).

Page 58: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

48

sepadan dengan barang yang dijual ataupun barang-barang yang sejenis lainnya di

tempat dan waktu berbeda”.11

Konsep Ibnu Taimiyyah yang seringkali ditemukan dalam pembahasan

tentang permasalahan harga, yakni kompensasi yang setara/adil (‘Iwad al-

Mitsl) dan harga yang setara/adil (Tsaman al-Mitsl).12 Dia berkata :” Kompensasi

yang setara akan diukur dan ditaksir oleh hlm-hlm yang setara, dan itulah esensi

dari keadilan (Nafs al-‘Adl)”.

Iwadh al-Mitsl adalah penggantian yang sama yang merupakan nilai harga

sepadan dari sebuah benda menurut adat kebiasaan. Adapun Tsaman al-Mitsl

adalah nilai harga di mana orang-orang menjual barangnya dapat diterima secara

umum sebagai hlm yang sepadan dengan barang yang dijual itu. Keadilan yang

dikehendaki oleh Ibnu Taimiyyah berhubungan dengan prinsip La Dharar yakni

tidak melukai dan tidak merugikan orang lain, dengan berbuat adil maka tidak akan

terjadi kezaliman. Permasalahan tentang kompensasi yang adil muncul ketika

membongkar masalah moral atau kewajiban hukum (berkaitan dengan

kepemilikan). Adapun prinsip-prinsip itu berkaitan dengan kasus-kasus berikut :13

1. Ketika seseorang bertanggung jawab menyebabkan terluka atau rusaknya

orang lain (nufus), hak milik (amwal), keperawanan dan keuntungan

(manafi).

11 Ibnu Taimiyyah, al-hisbah (Kairo: Dar al-Sha’b, 1976), hlm. 25. 12 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm.93 13 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963) Vol

29, hlm. 520.

Page 59: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

49

2. Ketika seseorang mempunyai kewajiban membayar kembali barang atau

profit yang setara atau membayar ganti rugi atas terluka nya salah satu

bagian dari anggota tubuhnya.

3. Ketika seseorang dipertanyakan telah membuat kontrak tidak sah (al-Uqud

al-Fasidah) ataupun kontrak yang sah (al-Uqud al-Shlmihah) pada peristiwa

yang menyimpang (Arsh) dalam kehidupan maupun hak milik.14

Adapun prinsip umum yang sama berlaku bagi pembayaran iuran,

kompensasi dan kewajiban finansial lain misalnya :15

1. Suatu hadiah yang diberikan oleh gubernur (wali) kepada anak yatim piatu

atau hadiah wakaf

2. Kompensasi oleh agen bisnis yang menjadi wakil untuk melakukan

pembayaran kompensasi.

3. Adanya pengupahan oleh atau kepada rekan bisnis (al-musharik wa’l-

mudarib), dan sebagainya.16

Tentunya di dalam kasus-kasus ini tidak merupakan kasus nilai tukar, tetapi

sebagai kompensasi atas pelaksaan sebuah kewajiban. Tentang kompensasi yang

setara dan harga yang setara, ia menguraikan ada 2 macam jumlah kuantitas yang

tercatat dalam kontrak. Pertama, jumlah kuantitas yang sangat akrab di

masyarakat, yang biasa mereka gunakan.Kedua, jenis yang tak lazim (nadir),

14 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 94 15 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963) Vol

29, hlm. 521. 12 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm.95

Page 60: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

50

sebagai akibat dari menigkat atau menurunnya kemauan (raghabah) atau factor

lainnya.

Dalam analisa ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama

dipengaruhi oleh tingkat harganya.Dalam hukum permintaan diuraikan sifat

hubungan antara permintaan barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan

menyatakan : “ Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan

terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka

makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.17 Begitu juga sebaliknya,

hukum penawaran yang menjelaskan tentang hubungan antara harga suatu barang

dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual.

Ibnu Taimiyyah menyebutkan dua sumber penyediaan barang (supply) yaitu

produksi lokal dan impor yang diminta. Konsep harga adil18 Ibnu Taimiyyah hanya

terjadi pada pasar kompetitif, tidak ada pengaturan yang menggangu keseimbangan

harga kecuali jika terjadi suatu usaha-usaha yang menggangu terjadinya

keseimbangan, yaitu kondisi di mana semua faktor produksi digunakan secara

optimal dan tidak ada ide, sebab harga pasar kompetitif merupakan kecenderungan

yang wajar.

Untuk menerapkan harga yang adil Ibnu Taimiyyah menentang adanya

praktek monopoli terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia. Jika ada sekelompok

manusia yang melakukan monopoli maka wajib bagi pemerintah untuk melakukan

17 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963) Vol

29, hlm. 526. 18 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 100

Page 61: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

51

regulasi atau pengaturan terhadap harga. Tujuan utama dari harga yang adil adalah

memelihara keadilan dalam mengadakan transaksi timbal balik diantara

masyarakat.

b. Mekanisme Pasar

Ibnu Taimiyyah juga memiliki pandangan yang jernih dalam sebuah pasar

bebas, Harga sangat dipertimbangkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.

Menurutnya, naik dan turunnya angka dari sebuah harga itu tidak selalu berkaitan

dengan Kezaliman (zulm) yang dilakukan oleh seseorang. Meskipum alasannya

adalah adanya kekurangan dalam produksi atau penurunan impor dari barang-

barang yang diminta. Oleh karna itu, jika membutuhkan peningkatan jumlah

barang, sementara produksinya menurun maka dalam kasus-kasus seperti ini bisa

dipastikan adanya kenaikan harga. Dalam kasus lain, jika kemampuan dalam

produksi barang meningkat, namun dalam permintaan konsumen menurun maka

dapat di pastikan harga juga akan turun. Karna kelangkaan dan kelimpahan suatu

barang itu tidak mesti diakibatkan oleh perbuatan satu pihak. Namun hlm ini dapat

terjadi apabila terdapat suatu ketidakadilan.19

Dari pernyataan di atas dapat di analisis bahwasannya ada kebiasaan yang

tidak baik tepatnya pada zaman Ibnu Taimiyyah, kenaikan harga itu terjadi akibat

adanya ketidakadilan atau malpraktik dari para produsen. Kata yang paling actual

yang sering digunakan oleh Ibnu Taimiyyah adalah zulm, yang berarti sebuah

pelanggaran hukum atau lebih tepatnya ketidakadilan. Pada kasus seperti ini, di

19 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

Hlm 207

Page 62: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

52

gunakan dalam pengertian manipulasi oleh penjual, yang mendorong terjadinya

ketidakseimbangan pasar.

Ibnu Taimiyyah Mengatakan bahwasannya ada dua sumber di dalam

penyediaan barang yakni, Produksi barang dan impor barang yang diminta (ma

yukhlak aw-yujlab min dhlmik al-mal al-matlub).20 Makna dari al-matlub adalah

sinonim dari Bahasa inggris”demand”. Untuk menyatakan permintaan atas barang

tertentu, Ibnu Taimiyyah menggunakan ungkapan raghbat fi al-shai’. Misalnya

keinginan atas suatu barang. Keinginan itu terefleksi dalam bentuk keinginan atau

selera, merupakan salah satu pertimbangan penting dari permintaan.

Pasal yang di kutip di atas memberi kesan bahwasannya Ibnu Taimiyyah

menunjukan pada sesuatu yang kini disebut fungsi penawaran dan permintaan.

Ketika terjadi sebuah lonjakan akan permintaan pada harga yang sama dan

kekurangan kekurangan penyediaan pada harga yang sama pula. Sebaliknya,

kekurangan permintaan dan kelebihan suplai pada harga yang sama, alhasil akan

terjadinya dorongan untuk penurunan harga. Tidak dapat dipungkiri lagi, jika

penurunan suplai disertai dengan peningkatan permintaan maka akan terjadilah

kenaikan dalam harga.

Di dalam satu bagian bukunuya Fatawa,21 Ibnu Taimiyyah mencatat

beberapa faktor yang berpengaruh terhadap permintaan dan konsekuensinya

terhadap harga yakni :22

20 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 105 21 Salin Edgar, “Just Price” dalam Encylopadia of the social sciences (New York:

Macmillan) Vol. 8, hlm. 507. 22 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 107

Page 63: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

53

a. Perubahan juga tergantung pada jumlah para peminta (tullab). Jika jumlah

dari orang-orang yang meminta dalam satu jenis barang dagangan banyak,

maka harga akan naik dan akan terjadi sebaliknya jikalau jumlah permintaan

sedikit.

b. Keinginan penduduk (al-raaghbah) atas jenis yang berbeda-beda dan

sesekali berubah-ubah. Perubahan itu sesuai dengan kelimpahan atau

kelangkaan barang yang diminta (al-matlub). Sebuah barang sangat di

inginkan jika persediaannya sangatlah sedikit.

c. Harga juga berubah-ubah, sesuai dengan siapa saja dalam pertukaran barang

tersebut dilakukan (al-mu’awid). Jika ia kaya dan dijamin membayar hutang

maka harga bisa turun untuknya. Daripada yang di terima dari orang lain

yang diketahui sedang dalam kebangkrutan, suka menunda pembayaran,

atau diragukan dalam melakukan pembayaran.

d. Jikalau tingkat kebutuhan atas suatu barang ini menguat ataupun melemah

ini bisa berpengaruh dalam kenaikan harga karna meluasnya jumlah dan

ukuran dari kebutuhan baik besar maupun kecil.

Harga juga dapat dipengaruhi oleh bentuk alat pembayaran yang digunakan

dalam jual beli. Jika yang digunakan umum dipakai (naqd ra’ji), harga akan lebih

rendah daripada membayar dengan uang yang jarang ada di peredaran

Page 64: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

54

c. Hak Milik

Dalam Islam, Allah lah pemilik yang sesungguhnya dan mutlak. Menurut

Ibnu Taimiyah, penggunaan hak milik dimungkinkan sejauh tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip syariat.23

Hak milik bagi Ibnu Taimiyyah yakni sebuah kekuatan yang didasari atas

suariat untuk menggunakan sebuah objek, Namun kekuatan itu sangatlah bervariasi

dalam bentuk dan tingkatannya.24 Misalkan, kekuatan itu sesekali sangat lengkap,

sehingga pemilk benda tersebut berhak menjual, meminjamkan ataupun

menghadiahkan bahkan menggunakannya untuk tujuan produktif. Akan tetapi,

sekali tempo maka kekuatan tersebut tidak akan lengkap lagi, karna hak dari

pemilik itu terbatas.25 Pembahasan Ibnu Taimiyyah tidak dibatasi oleh hak milik

pribadi, namun juga mencangkup kepemilikan oleh masyarakat maupun negara.

Dalam masalah seperti ini, pandangan akan masalak karakteristik ekonominya.

1. Hak Milik Individu.

Setiap individu tentunya memiliki hak untuk menikmati hak miliknya karna

kerja keras yang telah dilakukannya tersebut, yakni dengan menggunakannya

secara produktif, memindahkannya dan melindunginya dari pemubaziran yang

terbuang sia-sia. Oleh karna itu Ia tidak boleh menggunakannya secara berlebihan

23 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

Hlm 217 24 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 137 25 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

hlm 218

Page 65: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

55

untuk tujuan bermewah-mewahan. Oleh karna itu hak milik individu ini dibatasi

oleh sebuah kesederhanaan.26

2. Hak Milik Sosial atau Kolektif.

Hak milik sosial memiliki bentuk yang bermacam-macam. Misalnya,

sebuah objek bisa saja dimiliki oleh dua orang atau lebih, organisasi atau asosiasi.

Contoh penting dari kepemilikan bersama adalah anugerah alam, seperti air, rumput

dan api yang juga disebutkan dalam hadis Rasulullah Saw. “manusia itu berserikat

(dalam pemanfaatan) tiga alam, yaitu air, rumput dan api”. (HR Ahmad bin

Hambal). Salah satu alas an dari keharusan pemilikan kolektif terhadap obyek-

obyek alam adalah semua itu diberikan oleh Allah seacara gratis dan semua itu demi

kepentingan umum. 27

3. Hak Milik Negara.

Di dalam suatu negara tentunya membutuhkan hak milik untuk memperoleh

pendapatan, sumber-sumber penghasilan dan kekuasaan untuk melaksanakan

kewajibannya, seperti untuk menyelenggarakan pendidikan, regenerasi moral,

memelihara keadilan, memelihara hukum dan secara umum melindungi seluruh

kepentingan material dan spiritual penduduk. Menurut Ibnu Taimiyah, sumber

26 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 138

27 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 142

Page 66: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

56

utama dari pendapatan negara itu adalah zakat dan harta rampasan perang

(ghanimah).28

C. Tantangan Ibnu Taimiyyah dalam memerankan ekonomi di pemerintahan.

Seperti para pemikir Islan lainnya, Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa

pemerintah merupakan institusi yang sangat dibutuhkan.29 Ia memberikan dua

alasan dalam menetapkan negara dan kepemimpinan negara seperti apa adanya.

Penekanan dari pembahasannya lebih pada karakter religius dan tujuan dari sebuah

pemerintahan;“Tujuan terbesar dari negara adalah mengajak penduduknya

melaksanakan kebaikan dan mencegah mereka berbuat munkar”.30

Oleh karna itu jihadnya pemerintah dalam permasalahan ekonomi ini harus

ada, agar pemasalahan-permasalahan ekonomi dapat di pecahkan sebagaimana

Ibnu Taimiyyah mengatakan :

عام لفاعله ولغيره في الدين والدنيا، فإن نفع الجهاد وهو ظاهر عند العتبار؛

ومشتمل على جميع أنواع العبادات الباطنة والظاهرة، فإنه

مشتمل من محبة للا

تعالى، واإلحالص له، والتوكل عليه، وتسليم النفس والال له، والصبر والزهد،

، وسائر أنواع العمال: على ما ل يشتمل عليه عمل آخر. والقائم

بهوذكرللا

من الشخص والمة بين إحدى الحسنيين دائما , واما النصر والظفر, واما

28 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 144

29 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 225

30 Ibnu Taimiyyah, al-Siyasah al-Syar’iyyah (Kairo: Dar al-Shab, 1971), hlm. 184

Page 67: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

57

الشهادة والجنة

Jihad adalah suatu amal yang urgen karena manfaatnya menyeluruh bagi

pelakunya dan bagi orang lain di dunia dan agama. Jihad juga mencakup

segala macam bentuk ibadah, baik yang dzahir maupun yang batin. Ibadah

mencakup mahabatullah, ikhlas, tawakkal, penyerahan harta dan jiwa,

sabar, zuhud, dzikrullah dan ibadah-ibadah yang lain, dimana keseluruhan

rangkaian ibadah ini tidak akan menyatu dalam amal yang lain. Dan setiap

orang atau ummat yang melakukan jihad ini pasti akan memetik salah satu

dari dua kebaikan, yakni kalau tidak menang dan berhasil, atau menemui

syahid dan surga.31

Sama halnya dengan pernyataan yang sebelumnya, bahwa kebijakan

pemerintah dalam regulasi harga dilakukan dalam rangka mensejahterakan

masyarakat. Pemerintah berhak menetapkan harga demi keseimbangan harga pasar.

Tujuan yang lebih jelas sebagaimana dikatakan Ibnu Taimiyah agar tidak terjadinya

monopoli dari pihak tertantu dalam penetapan harga, sehingga masyarakat kecil

dapat melakukan kegiatan mikro ekonominya dengan lancar.32

1. Menghilangkan kemiskinan

Menurut pandangan ibnu Taimiyah, seseorang harus hidup sejahtera dan

tidak tergantung pada orang lain, sehingga mereka mampu memenuhi segala

kewajibannya dan keharusan agamanya.33 Sebagai kewajiban suatu negara ialah

membantu masyarakatnya untuk mencapai kondisi finansial yang lebih besar.

Dalam daftar pengeluaran publik dan negara ia menulis “ Merupakan sebuah

31 Ibnu Taimiyyah, Al-Siyasah al-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’i wa al-Ra’iyyah, Beirut: Dar

al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1988, hlm. 109 32 Ibnu Taimiyyah, al-Siyasah al-Syar’iyyah (Kairo: Dar al-Shab, 1971), hlm. 185 33 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 227

Page 68: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

58

konsensus umum bahwa siapapun yang tak mampu memeperoleh penghasilan yang

mencukupi harus dibantu dengan sejumlah uang, agar mampu memenuhi

kebutuhan sendirinya.34

2. Regulasi Harga

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pemerintah menurut

Ibnu Taimiya mempunyai otoritas penuh terhadap penetapan sebuah harga, apabila

terdapat ketidaksempurnaan pasar yang mengganggu jalannya perekonomian

negara. Seperti adanya penimbunan oleh oknum-oknum yang menguntungkan dari

keadaan demikian.35

Penetapan upah buruh merupakan tanggung jawab negara untuk

memecahkan perselisihan antara majikan dan karyawan yang biasanya secara

umum berkaitan dengan upah.36

3. Kebijakan Moneter

Negara bertanggung jawab untuk mengontrol ekspansi mata uang dan untuk

mengawasi penurunan nilai uang, yang keduanya dapat mengakibatkan

ketidakstabilan ekonomi. Negara harus sejauh mungkin menghindari anggaran

keuangan yang deficit dan ekspansi mata uang yang tak terbatas, sebab akan

34 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963) Vol

29, hlm. 279. 35 Ibnu Taimiyyah, al-Siyasah al-Syar’iyyah (Kairo: Dar al-Shab, 1971), hlm. 25 36 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 231

Page 69: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

59

mengakibatkan timbulnya inflasi dan menciptakan ketidakpercayaan publik atas

mata uang yang bersangkutan.37

Ibnu Taimiyah sangat jelas memegang pentingnya kebijakan moneter bagi

stabilitasekonomi.Uang harus dinilai sebagai pengukur harga dan alat pertukaran.38

a. Karakteristik dan Fungsi Uang

Secara khusus, Ibnu Taimiyah menyebutkan dua fungsi utama uang, yakni

sebagai pengukur nilai dan media pertukaran bagi sejumlah barang yang berbeda. Ia

menyatakan:

“Atsman (harga atau yang dibayarkan sebagai harga, yaitu

uang) dimaksudkan sebagai pengukur nilai barang-barang (mi’yar al-

amwal) yang dengannya jumlah nilai barang-barang (maqadir al-amwal) dapat

diketahui; dan uang tidak pernah dimaksudkan untuk diri mereka sendiri”

Berdasarkan pandangannya tersebut, Ibnu Taimiyah menentang keras

segala bentuk perdagangan uang, karena hlm ini berarti mengalihkan fungsi uang

dari tujuan yang sebenarnya. Jika uang harus ditukar dengan uang, maka pertukaran

tersebut harus lengkap (taqabud) dan tanpa ada jeda (hulul). Jika dua orang saling

bertukar uang, yang salah satu di antara mereka membayar dengan kontan

sementara yang lain berjanji akan membayarnya nanti, maka orang pertama tidak

dapat menggunakan uang yang dijanjikan dalam transaksi tersebut sampai ia benar-

benar dibayar. Hlm ini menyebabkan orang pertama kehilangan kesempatan

37 Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam (Riyad: Matabi’ al-Riyad,1963) Vol

29, hlm. 469 38 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997), hlm. 232

Page 70: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

60

menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Itulah alasan Ibnu

Taimiyah ketika menentang jual beli uang.

b. Penurunan Nilai Mata Uang

Ibnu Taimiyah menentang keras terjadinya penerunan nilai mata uang dan

pencetakan mata uang yang sangat banyak. Ia menyatakan,

“Penguasa seharusnya mencetak fulus sesuai dengan nilai yang adil

(proposional) atas transaksi masyarakat, tanpa menimbulkan kezaliman terhadap

mereka.

Dari yang beliau nyatakan tersebut, dapat dipahami bahwa beliau melihat

adanya hubungan antara jumlah uang yang beredar di masyarakat, total volume

transaksi yang dilakukan, dan tingkat harga produk yang berlaku. Pernyataan dalam

kalimat pertama (penguasa seharusnya mencetak Fulus sesuai dengan nilai yang

adil (proporsional) atas transaksi masyarakat) dimaksudkan untuk menjaga harga

agar tetap stabil.39

c. Mata Uang yang Buruk akan Menyingkirkan Mata Uang yang baik

Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa uang yang berkualitas buruk akan

menyingkirkan nilai dari mata uang yang berkualitas baik dari peredaraan. Ia

menggambarkan hlm ini sebagai berikut,

39 Sudarsono, Heri. Konsep Ekonomi Islam. (Yogyakarta. Ekonisia. 2002), hlm. 140

Page 71: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

61

”Apabila penguasa membatalkan penggunaan mata uang tertentu dan

mencetak jenis mata uang yang lain bagi masyarakat, hlm ini akan merugikan

orang-orang kaya yang memiliki uang karena jatuhnya nilai uang lama menjadi

hanya sebuah barang. Ia berarti telah melakukan kezaliman karena

menghilangkan nilai tinggi yang semula mereka miliki. Lebih dari pada itu, apabila

nilai intristik mata uang tersebut berbeda, hlm ini akan menjadi sebuah sumber

keuntungan bagi penjahat untuk mengumpulkan mata uang yang buruk dan

menukarkannya dengan mata uang yang baik dan kemudian mereka akan

membawanya kedaerah lain dan menukarkannya dengan mata uang yang buruk

didaerah tersebut untuk dibawa kembali kedaerahnya. Dengan demikian, nilai

barang-barang masyarakat akan menjadi hancur.40

Pada pernyataan tersebut, Ibnu Taimiyah menyebutkan akibat yang akan

terjadi atas masuknya nilai mata uang yang buruk bagi masyarakat yang sudah

terlanjur memilikinya. Jika mata uang tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku

lagi sebagai mata uang, berarti hanya diperlakukan sebagai barang biasa yang tidak

memiliki nilai yang sama disbanding dengan ketika berfungsi sebagai mata

uang. Disisi lain, seiring dengan kehadiran nilai mata uang yang baru, masyarakat

akan memperoleh harga yang lebih rendah untuk barang-barang mereka.

4. Perencanaan Ekonomi

Tidak adan satu pemerintahpun yang menolak kebutuhan perkembangan

ekonomi secara menyeluruh, salah satu caranya ialah melalui rencana ekonomi.

40 A.A Islahi. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. (PT. Bina Ilmu, 1997). hlm. 232

Page 72: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

62

Demi merealisasikan tujuan yang akan dituju dalam perencanaan

ekonomi, suatu negara membutuhkan dibentuknya institusi yang gunanya

mengawasi lajunya pertumbuhan ekonomi negara tersebut, yang dikenal dengan

sebutan Institusi Hisbah. Ibnu Taimiyah mendefinisikan sebagai lembaga yang

befungsi untuk memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah keburukan.41

41 Amalia Euis, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010,

Hlm 221-222

Page 73: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asas Pemikiran Ibnu Taimiyyah merupakan hasil dialog kritis dengan

dengan fenomena sosial, ekonomi dan politik pada zamannya. Ia telah memberikan

inspirasi tentang bagaimana sebuah Negara berperan dalam pembangunan,

khususnya pembangunan ekonomi. Solusi yang ditawarkan Ibnu Taimiyah adalah

negara hendaknya menjadi supervisor moralitas pembangunan untuk menyadarkan

rakyatnya bahwa betapa pentingnya norma moral dan nilai etika sebagai asas

pembangunan dan dapat mewujudkannya dalam kehidupan perekonomian.

Sikap Ibnu Taimiyyah berada antara dua larangan yang sama-sama ekstrem,

yakni secara abdolut melarang dan hak pemerintah mengatur harga tanpa syarat.

Dalam menetapkan harga, tingkat tertinggi dan terendah bisa ditetapkan, sehingga

kepentingan dua pihak, yakni penjual dan pembeli terlindungi. Ahli fiqih juga

sepakat bahwa seorang bisa dipaksa untuk menjual barang dagangan pada tingkat

harga yang setara, jika ia secara hukum terikat untuk menjualnya.

Page 74: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

64

B. Saran

1. Bagi masyarakat yang melakukan transaksi Jual Beli Untuk menjalankan

transaksi Jual Beli yang bersih terbebas dari keragu-raguan kita harus

mengetahui secara pasti tentang Standard Harga yang berlaku dalam Islam,

sehingga kita tidak hanya melakukan sebuah aktivitas dunia tanpa

mendapatkan nilai ibadah.

2. Bagi Ulama dan Pemerintah Agar lebih mendapatkan kepastian hukum

tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan muamalah kita hendaknya

mempelajari kembali bagaimana pandapat para ulama yang berkompeten

untuk kita jadikan sebagai bahan rujukan dalam bertindak.

3. Sebagai Akademisi Filosof Muslim yang membahas tentang ekonomi ini

hendaknya kita harus selalu tanggap dan mencari sebuah jawaban terhadap

persoalan ummat yang sangat urgen dan crucial, sehingga dapat

memberikan pencerahan kepada masyarakat Muslim tentang Ekonomi

Islam.

Page 75: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

65

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta : Pustaka Asatruss, 2005

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari'ah, Jakarta: Alvabet, 2003.

‘Ashur, S.A.F, al-‘Asr al-Mamaliki, Kairo: Dar al-Nahdahah al-Arabiyah, 1965.

Chamid, Nur, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2010

Huda, Nurul, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, Jakarta; Kencana, 2007.

Islahi, Abdul Azim, Economic Concept Of Ibn Taimiyah, London, Islamic

Foundation, 1998

Katsir, Ibnu, al-Bidayah wa al-hinaya, Beirut: Maktabah al-Ma’rif, 1966.

Karim, Adiwarman Azwar, sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2010

Muir, S. William, The Mameluke or slave Dynasty Of Egypt, London: Smith, elder

& Co., 1896.

Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Wali Pers, 2007.

Noer, Deliar, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1995.

Noer, Deliar, Pemikiran Politik di Negara Barat, Bandung: Mizan, 1999.

Rahmat, Jalaluddin, dan Ali Abdul Adhim, Epistemologi dan Aksiologi, Ilmu

Perspektif Al-Qur’an, Bandung: PT Rosdakarya, 1989.

Page 76: PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYYAH SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46643/1/QOWWAM SABILALHAQ-FUF.pdf2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

66

Riva’I, Veithzal dan Antoni Nizar Usman, Islamic Ekonomics and Finance, Jakarta

: Gramedia Pustaka Utama, 2012

Rahman, Afzalur, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, terj. H. M. Arifin, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2000.

Rida, M, Abu Bakar Assh-Shiddiq Awalu Al-Khulafa Ar-Rasyidin, Beirut: Dar Al-

fikr, 1983.

Sahri, Muhammad, dan Rasyunah Azes. Pengantar Menuju Ilmu Pengetahuan

dalam Islam, Malang: YPSA, 1981.

Schumpeter, Histori of Economic Analysis, London: Allen & Unwin, 1972.

Shihab, M. Quraish, Menabur Pesan Illahi Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan

Masyarakat, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Sudarsono, Heri. Konsep Ekonomi Islam, Yogyakarta: Ekonisia, 2002.

Taimiyyah, Ibnu, Majmu’ Fatawa Shaikh al-Islam Riyad: Matabi’ al-Riyad, 1963.

Taimiyyah, Ibnu, al-hisbah, Kairo: Dar al-Sha’b, 1976.

Taimiyyah, Ibnu, al-Siyasah al-Syar’iyyah, Kairo: Dar al-Shab, 1971.