Pemicu Mahasiswa Indera 2014

3
KUMPULAN PEMICU MODUL INDERA 2015 PEMICU Selama 5 minggu akan diberikan 4 pemicu yang sama kepada semua mahasiswa untuk dibahas, dan mahasiswa ditugaskan menetapkan masalah yang terdapat pada pemicu berdasarkan langkah pembelajaran berdasarkan masalah (langkah Branda). Bila pemicu merupakan masalah klinis, maka mahasiswa diharapkan menyusun rencana tata laksananya. Tiap mahasiswa ditugasi mencatat hasil diskusi sesuai dengan tahapan PBL di dalam buku catatannya. Hasil diskusi dan jawaban yang dicari oleh mahasiswa pada rujukan yang telah disediakan akan dipresentasikan dalam kelompok dan dinilai oleh fasilitator. Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada pleno. Catatan mahasiswa harus meliputi: Data Identifikasi masalah Urutan pertanyaan Jawaban pertanyaan disertai daftar rujukan Hasil pleno yang bersifat meluruskan informasi, cantumkan rujukannya PEMICU 1 Aman, laki-laki usia 18 tahun datang ke dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan mata termasuk pemeriksaan buta warna untuk keperluan melanjutkan pendidikan. Aman khawatir tidak lulus pemeriksaan karena merasa mengalami gangguan penglihatan terutama pada sore hari. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan tanpa koreksi mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior bola mata menunjukkan kedua mata dalam batas normal, refleks pupil kedua mata baik. Hasil pemeriksaan lapang pandang monokuler maupun binokuler dalam batas normal. Pada pemeriksaan tes buta warna menggunakan buku Ishihara, Aman dapat membaca semua angka pada buku tersebut dengan menggunakan kacamata minusnya. PEMICU 2 Saat libur semester lalu, Shanti berkunjung ke rumah neneknya yang berumur 65 tahun. Sesampai di gerbang pagar rumah nenek, tampak

description

p3 indera

Transcript of Pemicu Mahasiswa Indera 2014

Page 1: Pemicu Mahasiswa Indera 2014

KUMPULAN PEMICU MODUL INDERA 2015

PEMICU

Selama 5 minggu akan diberikan 4 pemicu yang sama kepada semua mahasiswa untuk dibahas, dan mahasiswa ditugaskan menetapkan masalah yang terdapat pada pemicu berdasarkan langkah pembelajaran berdasarkan masalah (langkah Branda). Bila pemicu merupakan masalah klinis, maka mahasiswa diharapkan menyusun rencana tata laksananya.

Tiap mahasiswa ditugasi mencatat hasil diskusi sesuai dengan tahapan PBL di dalam buku catatannya. Hasil diskusi dan jawaban yang dicari oleh mahasiswa pada rujukan yang telah disediakan akan dipresentasikan dalam kelompok dan dinilai oleh fasilitator. Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada pleno.

Catatan mahasiswa harus meliputi: Data Identifikasi masalah Urutan pertanyaan Jawaban pertanyaan disertai daftar rujukan Hasil pleno yang bersifat meluruskan informasi, cantumkan rujukannya

PEMICU 1

Aman, laki-laki usia 18 tahun datang ke dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan mata termasuk pemeriksaan buta warna untuk keperluan melanjutkan pendidikan. Aman khawatir tidak lulus pemeriksaan karena merasa mengalami gangguan penglihatan terutama pada sore hari. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan tanpa koreksi mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior bola mata menunjukkan kedua mata dalam batas normal, refleks pupil kedua mata baik. Hasil pemeriksaan lapang pandang monokuler maupun binokuler dalam batas normal. Pada pemeriksaan tes buta warna menggunakan buku Ishihara, Aman dapat membaca semua angka pada buku tersebut dengan menggunakan kacamata minusnya.

PEMICU 2

Saat libur semester lalu, Shanti berkunjung ke rumah neneknya yang berumur 65 tahun. Sesampai di gerbang pagar rumah nenek, tampak oleh Shanti nenek sedang memandang ke pagar, namun sepertinya nenek tidak mengenalinya. Nenek mengeluhkan bahwa sejak 1 tahun ini penglihatannya semakin kabur.

Keesokan harinya Shanti mengajak neneknya mengunjungi dokter puskesmas terdekat. Pada anamnesis ditemukan bahwa nenek Shanti menderita diabetes mellitus sejak 20 tahun yang lalu dengan kadar gula darah sering tidak terkendali. Pada pemeriksaan, dokter menemukan tajam penglihatan mata kanan2/60, mata kiri 6/30. Tekanan bola mata kanan 18 mmHg, mata kiri 15 mmHg. Tidak tampak kelainan pada palpebra, konjungtiva, kornea kedua mata nenek, bilik mata depan dalam, lensa mata kanan keruh total, shadow test

Page 2: Pemicu Mahasiswa Indera 2014

negatif, dan pada pemeriksaan funduskopi mata kanan refleks fundus negatif, funduskopi sulit dinilai. Pada mata kiri tampak lensa jernih, pemeriksaan funduskopi menunjukkan retina tampak ada mikroaneurisma, perdarahan dot dan blot, eksudat.

Di ruang tunggu Shanti bertemu dengan Rika 20 tahun, tetangga nenek yang juga berobat karena matanya merah, dan selalu keluar secret kotor. Meskipun tampaknya mengerikan, Rika tidak mengeluhkan gangguan penglihatan pada keduamatanya. Shanti tidak berani mendekat dan bersalaman dengan Rika, karena takut tertular penyakit mata Rika.

PEMICU 3

Pak Maman, seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat ke dokter umum karena merasa pilek yang tidak membaik sejak 2 minggu yang lalu. Pasien merasa hidungnya tersumbat, sakit kepala, nyeri di pipi, dan kurang dapat mencium bau makanan dan mengecap makanan dengan baik. Saat anamnesis, diketahui bahwa ada benjolan di leher kanannya seukuran kelereng sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan tidak nyeri saat ditekan dan tidak dapat digerakkan. Enam bulan yang lalu pasien pernah mengalami mimisan ringan. Sejak setahun terakhir pendengaran telinga kanan berkurang dan telinga terasa penuh, sehingga bila dipanggil dari sisi kanan Pak Maman sering tidak menanggapi. Kadang-kadang Pak Maman mendengar suara denging di telinga kanan serta keluhan post-nasal drip. Akhir-akhir ini kalau melihat sesuatu seperti berbayang atau terlihat ganda. Pada pemeriksaan fisik didapatkan diplopia, nyeri tekan sinus di kanan, dan limfadenopati leher kanan. Dengan hasil tersebut pasien kemudian dirujuk ke dokter THT.

PEMICU 4

Seorang laki-laki, Pak Amin, berusia 46 tahun datang ke dokter dengan keluhan pusing berputar saat bangun dari tidur 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut disertai dengan keluar keringat dingin, mual, dan kadang-kadang sampai muntah. Sekarang kalau berjalan, atau kalau menoleh ke kiri merasa oleng. Rasa oleng bertambah ketika ia menutup mata dan membaik bila berjalan sambil berpegangan pada tembok. Pak Amin merasa tidak nyaman saat menonton TV atau ketika berada di tempat orang ramai lalu-lalang. Kadang-kadang telinga kiri Pak Amin mendengar bunyi denging, tetapi tidak ada keluhan gangguan pendengaran. Pak Amin bekerja sebagai operator mesin generator di menara pembangkit listrik. Dari anamnesis tidak didapatkan riwayat infeksi di telinga, trauma kepala, dan pemakaian obat yang mengganggu fungsi telinga. Dokter kemudian memeriksa pasien dengan tes Dix-Hallpike dan memberikan hasil positif.

Page 3: Pemicu Mahasiswa Indera 2014