Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
-
Upload
hadiagungs -
Category
Documents
-
view
306 -
download
11
Transcript of Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 1/14
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU UKUR WILAYAH
(Materi 7. Pemetaan Planimetris dengan Alat Ukur Optis Teodolit)
Oleh :
Kelompok : 4
Kelas / Hari / Tanggal : A2 / Rabu / 29 Oktober 2014
Nama dan NPM : 1. Ria Diana (240110130032)
2. Sally Yull V. (240110130042)
3. Wisnu Jaya W. (240110130046)
4. Putri Zahwa P. S. (240110130050)5. Hadi Agung S. (240110130054)
Asisten : 1. Agung Ridwan
2. Dimas Nurjaman
3. Ghani Faliq F.
4. Mareta Gita P.
5. Nizar Ulfah
6. Rijki Aulia R.
LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 2/14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran pada Teodolit
Tempat
Alat
Tinggi
Alat (cm)
Titik
Bidikan
Bacaan Belakang Bacaan Depan
BA BT BB BA BT BB
IV 152
U 164,2 161,5 158,6
1 189,8 177,6 165,52 263,4 250 236,7
3 194,3 186,8 179,4
4 209,4 193,1 176,8
x3 77,6 59,45 41,3
III 151
3 165,9 152,7 199,5
5 112,1 96,9 81,8
6 140 125,9 111,9
7 181 169,2 157,5
x2 264,9 243,2 221,7
II 148
5 273,5 266,4 259,4
8 251,3 243 234,7
x1 210,9 198,7 186,5
I 150,3
8 248,5 222,9 197,4
9 191,5 182,4 174,4
10 196,4 187,7 179
x5 169,3 147,7 126,2
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 3/14
V 147,5
9 71,8 59,1 46,4
11 265,6 254,9 244,3
12 298,8 286,3 273,8
X6 292,8 288,8 268,9
VI 151
12 262,7 240 219,2
13 47,2 38,8 30,4
14 54,2 45,5 36,9
x7 154,1 143,4 162,8
VII 148
13 182,8 180,7 178,6
15 154,5 153 151,6
16 166,5 161,7 156,9
17 149,8 147 145,4
x8 170,7 160,6 151,2
VIII 150,3
15 126,6 121,1 115,6
18 171,9 164,8 157,8
19 154,5 198,2 142
20 200,7 192,2 193,7
x5 209,8 199,4 189IX 151 x4 196.9 189,3 181,8
(sumber : hasil praktikum)
Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran pada Teodolit
Tempat
Alat
Bacaan SudutJarak (m)
Beda Tinggi
(m)Horizontal Vertikal
IV
0 5,589 24,296
24,25 105,894
26,57 180,118
14,83 100,541
32,56 109,729
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 4/14
36,07 284,679
III
0 26,07 -289,927
29,9 -332,602
27,75 -308,453
23,21 -77,366
43,19 38,224
II
0 14,01 -111.428
16,49 -131,128
12,12 -193,121
I
0 50,67 464,471
17,09 -1,611
17,29 5,678
42,83 -335,630
V
0 25,24 196,394
20,59 382,113
24,20 439,983
23,81 -139,214
VI
0 42,52 643,382
16,79 0,938
17,29 22,294
21,25 97,782
VII
0 4,15 41,867
2,87 28,918
9,53 95,729
4,35 36,893
19,28 205,875
VIII0 10,71 116,134
13,93 -224,049
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 5/14
12,34 -198,625
6,91 -111,230
20,64 180,594
IX 14,85 191,663
(sumber : hasil praktikum)
3.1.2 Perhitungan
Jarak = (BA – BB) sin2m
Keterangan : BA = Bacaan atas
BB = Bacaan Bawahm = sudut vertikal
Tempat Alat IV Bidikan U = (BA – BB) sin2m
= (164,2 – 158,6) sin ()2
= 5,589 m
Bidikan 1 = (BA – BB) sin2m
= (189,8 – 165,5) sin ()2
= 24,25 m
Bidikan 2 = (BA – BB) sin2m
= (263,4 – 236,7) sin ()2
= 26,57 m
Bidikan 3 = (BA – BB) sin2m
= (194,3 – 179,4) sin ()2
= 14,83 m
Bidikan 4 = (BA –
BB) sin2m
= (209,4 – 176,8) sin ()2
= 32,56 m
Bidikan x3 = (BA – BB) sin2m
= (77,6 – 41,3) sin (2
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 6/14
= 36,07 m
Tempat Alat III Bidikan 3 = (BA – BB) sin2m
= (165,9 – 139,5) sin (2
= 26,07 m
Bidikan 5 = (BA – BB) sin2m
= (112,1 – 81,8) sin (2
= 29,9 m
Bidikan 6 = (BA – BB) sin2m
= (140 – 111,9) sin (2
= 27,75 m
Bidikan 7 = (BA –
BB) sin
2
m= (181 – 157,5) sin ()2
= 23,21 m
Bidikan x2 = (BA – BB) sin2m
= (264,9 – 221,7) sin ()2
= 43,19 m
Tempat Alat II Bidikan 5 = (BA – BB) sin2m
= (273,5 – 259,4) sin (2
= 14,01 m
Bidikan 8 = (BA – BB) sin2m
= (251,3 – 234,7) sin (2
= 16,49 m
Bidikan x1= (BA – BB) sin2m
= (210,9 – 186,5) sin (2
= 12,12 m
Tempat Alat I Bidikan 8 = (BA –
BB) sin2m
= (248,5 – 197,2) sin (2
= 50,67 m
Bidikan 9 = (BA – BB) sin2m
= (191,5 – 174,4) sin (2
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 7/14
= 17,09 m
Bidikan 10= (BA – BB) sin2m
= (196,4 – 179) sin (2
= 17,39 m
Bidikan x5 = (BA – BB) sin2m
= (169,3 – 126,2) sin ()2
= 42,83 m
Tempat Alat V Bidikan 9 = (BA – BB) sin2m
= (71,8 – 46,4) sin (2
= 25,24 m
Bidikan 11= (BA –
BB) sin
2
m= (265,6 – 244,3) sin (2
= 20,59 m
Bidikan 12= (BA – BB) sin2m
= (298,8 – 273,8) sin (2
= 24,20 m
Bidikan x6 = (BA – BB) sin2m
= (292,8 – 268,9) sin (2
= 23,81 m
Tempat Alat V1 Bidikan 12= (BA – BB) sin2m
= (262,7 – 219,2) sin (2
= 42,52 m
Bidikan 13= (BA – BB) sin2m
= (47,2 – 30,4) sin (2
= 16,79 m
Bidikan 14= (BA –
BB) sin2m
= (54,2 – 36,9) sin (2
= 17,29 m
Bidikan x7 = (BA – BB) sin2m
= (154,1 – 132,8) sin (2
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 8/14
= 23,81 m
Tempat Alat VII Bidikan 13= (BA – BB) sin2m
= (182,8 – 178,6) sin (2
= 4,15 m
Bidikan 15= (BA – BB) sin2m
= (154,5 – 151,6) sin (2
= 2,87 m
Bidikan 16= (BA – BB) sin2m
= (166,5 – 156,9) sin (2
= 9,53 m
Bidikan 17= (BA –
BB) sin
2
m= (149,8 – 145,4) sin ()2
= 4,35 m
Bidikan x8 = (BA – BB) sin2m
= (170,7 – 151,2) sin (2
= 19,28 m
Tempat Alat VIII Bidikan 15= (BA – BB) sin2m
= (126,6 – 115,6) sin (2
= 10,71 m
Bidikan 18= (BA – BB) sin2m
= (171,9 – 157,8) sin (2
= 13,93 m
Bidikan 19= (BA – BB) sin2m
= (154,5 – 142) sin (2
= 12,34 m
Bidikan 20= (BA –
BB) sin2m
= (200,7 – 193,7) sin ()2
= 6,91 m
Bidikan x9 = (BA – BB) sin2m
= (209,8 – 189) sin (2
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 9/14
= 20,64 m
Tempat Alat IXBidikan x4 = (BA – BB) sin2m
= (196,9 – 181,8) sin (2
= 14,85 m
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 10/14
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan diminta untuk membuat peta planimetris
yaitu dengan membidik bacaan depan dan belakang pada titik-titik posisi bangunan,
lalu mencatat hasilnya pada catatan lapangan. Alat ukur yang digunakan masih sama
seperti sebelumnya yaitu teodolit yang merupakan alat ukur sudut horizontal dan
sudut vertical. Prinsip pembuatan peta ini yaitu menggambarkan bentuk lahan atau
objek berdasarkan posisi dari titik-titik yang mewakili bentuk lahan atau objek yang
akan dipetakan. Oleh karena itu, pengukuran kali ini pada dasarnya adalah
menentukan posisi titik. Terdapat berbagai macam cara untuk menentukan posisi dari
suatu titik. Salah satunya ditentukan berdasarkan pada arah dan jarak dari suatu titik
tertentu yang telah diketahui atau yang dijadikan sebagai patokan.
Dalam praktikum ini, kelompok empat mendapat wilayah di lahan kosong yang
berada tepat di antara gedung FTIP dan FPIK. Adapun titik yang dibidik adalah
gedung FTIP, gazebo atas, dan gazebo bawah. Pada dasarnya untuk mendapatkan
titik yang tepat, setiap kelompok harus membuat strategi dalam mengatur posisi
tinggi teodolit yaitu dengan menempatkan pada titik dimana dapat membaca bidikan
ke banyak titik bangunan. Salah satu tips agar cepat membidik semua titik bangunan
adalah pilih titik yang dapat membidik banyak titik bangunan. Pada praktikum ini,
setelah mendapat bacaan muka kemudian menentukan posisi alat yang tepat dengan
syarat tempat itu dapat membidik banyak titik untuk mempercepat pengerjaanya.
Pada praktikum kali ini kelompok kami membutuhkan sembilan kali pemindahan alat
untuk membidik 37 titik pada gedung FTIP, gazebo atas, dan gazebo bawah.
Praktikan juga ditugaskan untuk membuat sketsa peta planimetris dari
bangunan yang sudah kita ukur sudut, jarak, bacaan benangnya (BA, BT, BB) dan
beda tinggi dengan menggunakan skala. Artinya dalam praktikum ini praktikum
membuat sketsa dari 9 kali pemindahan alat dan 37 titik bidikan yang terdiri dari 8
titik pada gedung FTIP, 4 titik pada gazebo atlas, 8 titik pada gazebo bawah dan
sisanya adalah bacaan belakang serta posisi pemindahan alat.
Adapun pada praktikum ini membutuhkan ketelitian yang baik karena saat akan
menentukan posisi alat selanjutnya, praktikan harus memastikan tempat itu dapat
Nama : Sally Yull Vernandes
NPM : 240110130042
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 11/14
membidik banyak titik dan bacaan depan pada tempat sebelumnya harus menjadi
patokan bacaan belakang pada titik selanjutnya. Banyak kesalahan yang dilakukan
praktikan pada praktikum ini yaitu dalam membaca rambu ukur. Seharusnya dalam
membaca bacaan tengah harus sesuai dengan yang dilihat pada rambu ukur dan bukan
menggunakan kalkulator. Selain itu kesalahan juga banyak terdapat dalam
penempatan alat karena semestinya praktikan menentukan posisi alat yang tepat agar
dapat membidik banyak titik tetapi yang terjadi penempatan alat hanya dapat
membidik sedikit titik sehingga praktikan harus berpindah alat lagi untuk
mendapatkan titik yang lainnya. Hal ini membuang-buang waktu dan memperlambat
pekerjaan jadi dibutuhkan strategi dalam praktikum planimetris ini. Selain itu
kesalahan fatal lainnya adalah masih banyak garis yang tidak bertemu pada peta
planimetris ini.
Kesalahan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu garis bidik
yang belum sejajar dengan rambu ukur, pembacaan sudut vertikal dan horizontal,
rambu ukur juga sering goyang karena pengaruh angin dan tanah yang tidak rata
sehingga terjadi kesalahan pembacaan pada rambu ukur, kurang teliti dalam
menggambar sketsa, dan kesalahan pada praktikan itu sendiri. Jadi usahakan
praktikan harus memiliki kerja sama yang baik dalam suatu kelompok agar dapat
meminimalisir kesalahan dan mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan.
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 12/14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum dan mendapatkan hasil, kesimpulan yang
didapatkan yaitu :
1. Posisi titik sudut yang akan dibidik akan mewakili bentuk bangunan
tersebut.
2. Untuk menentukan letak titik satu dengan titik lainnya diperlukan unsur-
unsur ini yaitu arah dan jarak.
3. Prinsip pembuatan peta planimetris yaitu menggambarkan bentuk lahan
atau objek berdasarkan posisi dari titik-titik yang mewakili bentuk lahan
atau objek yang akan dipetakan.
4. Pastikan tempat pemindahan alat dapat membidik banyak titik untuk
mempercepat pengerjaan.
5. Untuk mengetahui letak titik I dan II maka harus diketahui koordinat-
kooordinatnya sehingga dengan menggambar sketsanya dapat diketahui
letak titik I dan II.
4.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini adalah :
1. Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan dan asisten dosen
mengecek alat yang akan digunakan sehingga antar kelompok tidak terjadi
tukar-menukar alat dan data yang dihasilkan memenuhi kriteria.
2. Pastikan menempatkan kaki tiga di dekat titik alat sebagai patokan saat
melihat melalui optical plummet .
3. Pastikan nivo tabung dan nivo kotak berada di tengah
4.
Memvisir objek sehingga lebih mudah ditemukan saat membidik melalui
teropong
Nama : Sally Yull Vernandes
NPM : 240110130042
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 13/14
LAMPIRAN
Gambar 1. Teodolit dan Rambu Ukur
Gambar 2. Pembidikan Titik menggunakan Teodolit
7/26/2019 Pemetaan Planimetris Menggunakan Alat Ukur Optik Theodolit
http://slidepdf.com/reader/full/pemetaan-planimetris-menggunakan-alat-ukur-optik-theodolit 14/14
Gambar 3. Pengaturan Nivo pada Teodolit