Fiber optik

21
SISTEM OPERASASI FIBER OPTIK A. Pengenalan Fiber Optik Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia bekerja dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu pemancar. Pemancar menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui kabel fiber optik. Regenerator optik dibutuhkan ketika sinyal cahaya mengalami pelemahan karena berjalan pada jarak yang sangat jauh dan membutuhkan penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya disalin ulang dan sinyal baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali oleh regenerator. Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia menerima sinyal cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh alat kita. Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang panjang dan sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut manusia. fiber optik tersusun dalam satu kelompok Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 1

description

Arhild.wordpress.com

Transcript of Fiber optik

Page 1: Fiber optik

SISTEM OPERASASI FIBER OPTIK

A. Pengenalan Fiber Optik

Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia

bekerja dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu pemancar.

Pemancar menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui kabel fiber

optik. Regenerator optik dibutuhkan ketika sinyal cahaya mengalami

pelemahan karena berjalan pada jarak yang sangat jauh dan membutuhkan

penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya disalin ulang dan sinyal

baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali oleh regenerator.

Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia menerima sinyal

cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh alat kita.

Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang

panjang dan sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut manusia.

fiber optik tersusun dalam satu kelompok yang disebut kabel optik dan

berguna untuk menyalurkan sinyal cahaya pada jarak yang jauh.

Gambar 7 Potongan melintang serat optikSumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 1

Page 2: Fiber optik

B. Jenis-Jenis Fiber Optik

1. Single-mode fibers

Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9

micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang

gelombang 1300-1550 nanometer)

Gambar 8 Fiber optik single-mode

2. Multi-mode fibers

Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau

62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah

(panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Gambar 9 Fiber optik multi-mode

Sumber: http://www.instalasijaringan.com/instalasifiberoptic1.html

C. Prinsip Kerja Fiber Optik

Fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang

unik: mempunyai kecepatan sangat tinggi1 dan dapat dibelokkan yang

kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total

merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan

antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 2

Page 3: Fiber optik

secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika

cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar

menuju medium dengan indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya

yang merambat dari air ke udara.

Prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan dengan jelas

menggunakan analogi: jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang

lurus, kita cukup menyalakan lampu dan cahaya akan memancar lurus

sehingga terowongan akanmenjadi terang. Lain halnya jika terowongan

tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari

lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya

akan terhalang oleh belokan terowongan. Cara supaya lampu dapat

menerangi seluruh terowongan adalah dengan meletakkan cermin pada

lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu dapat membelok menuju

lokasi yang kita inginkan.

Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang

akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut

datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan

cladding, cahaya akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut kritis,

terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya membelok ke

bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di

bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali

ke atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima.

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/prinsip-kerja-serat-optik-sebagai-media- transmisi/

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 3

Page 4: Fiber optik

D. Alat Sambung dan Alat Ukur Fiber Optik

Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur fiber Optik. (OTDR)

merupakan salah satu perangkat pendukung dalam operasional

pengelolaan jaringan access fiber optik untuk keperluan Operasional dan

Maintenance (O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan

jaringan acccess serat optik, maka sangat penting peranan alat sambung

dan alat ukur fiber optik.

Jaringan access fiber optik sebagai media transport untuk layanan

broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan, yaitu berupa

putusnya Kabel fiber optik sehingga mengakibatkan terjadinya

Perhubungan Putus (PERPU) pada perangkat terminal yang mensupply

port maupun data . Maka untuk membantu trouble shooting pada jaringan

access fiber Optik dapat segera dilakukan penanggulangan, baik berupa

pencarian (searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm kabel fiber

Optik .

1. Alat Sambung Fiber Optik (Fusion Splicer)

Gambar 10 Fusion Splicer

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 4

Page 5: Fiber optik

Alat sambung fiber Optik dikenal dengan sebutan FUSION

SPLICER yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core

fiber Optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya

listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk

sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core

sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini

harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan

(splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya

pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang

menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa

adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa

yang sama.Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak

mengikuti prosedur penyambungan yang benar.

Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus

mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus

dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi pelanggaran-

pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses

penyambungan maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna

karena akan menghasilkan suatu nilai dari alat sambung yang

menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan

dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan

tidak sempurna karena memiliki resistansi.

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 5

Page 6: Fiber optik

2. Alat Ukur Fiber Optik (OTDR)

Gambar 11. OTDR

Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam

melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada

jaringan akses fiber Optik karena tanpa menggunakan alat ukur fiber

Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi.

Alat ukur fiber Optik disebut dengan nama OTDR ( Optical

Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk

mendeteksi kontinuitas suatu kabel fiber Optik dalam jarak tertentu

sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan

ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat

dilaksanakan dengan baik karena akan dengan mudah menentukan

letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur

dari perangkat alat ukur OTDR.

Gambar 12 cutter

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 6

Page 7: Fiber optik

Dalam pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan

akses fiber Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan

dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi

pada jaringan akses fiber Optik sehingga dengan secepatnya

gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu

lama.

Gambar 13 tools

Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble

shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang merupakan

implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna yang terjadi

dengan menggunakan alat sambung yang bernama Splicer dengan

accessories yang lengkap termasuk tools kit pendukung sehingga

pelaksanaan penanggulangan gangguan akan ditekan waktunya

secepat mungkin

Gambar 14 assesoris tools

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 7

Page 8: Fiber optik

E. Penyambungan Fiber Optik

Penyambungan fiber optik atau yang sering disebut dengan

splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh

faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-

lain atau untuk  menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi

dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat

mengurangi redaman.

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan serat optik

Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan

agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal

tersebut antara lain:

a. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan

bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran

pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.

b. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan

pengupasan pelindung serat.

c. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di

dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.

d. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab

cairan alkohol bisa menguap ke udara.

e. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena

bisa membuat core putus.

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 8

Page 9: Fiber optik

f. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit

dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.

g. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat

masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

h. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

2. Langkah-langkah instalasi

Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara.

Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan

penyambungan atau splicing serat optik :

a. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam

keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.

+150 cm

Gambar 15 Panjang kabel yang dikupas

b. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang

berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan

menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang

logam.

c. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang

batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 9

Page 10: Fiber optik

1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm

dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan

mengenai tube.

2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah

tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.

3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan

kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya

tube yang dilapisi jelly.

d. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan

thinner-B sampai bersih.

e. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda

dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan

menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi

sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah

jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30 o agar

serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya

serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Bersihkan core tersebut dari

jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

150 cm

Gambar 16 Panjang tube yang dikupas

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 10

Page 11: Fiber optik

f. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan

tidak mengenai tanah.

Spiral   Pengikat Tube    Core         Kaset

Gambar 17 Penempatan serat optik pada kaset

3. Langkah-langkah splicing

a. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian

core yang telah di splice satu persatu dengan diberi tanda dengan

spidol.

b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara

memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara

perlahan.

c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi

dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan

sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.

d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan

ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat

memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan

konstan.

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 11

Page 12: Fiber optik

e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi

menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core

menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 18 Peletakan serat optik pada splicer

f. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan

meleburkan kedua core dan menyambungnya.

g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi

core yang telah mengalami proses splice.

h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar

di bawah ini.

Gambar 19 Peletakan protektor pada kaset

4. Rugi-rugi penyambungan

Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :

a. Perbedan struktur serat optik antara lain: Diameter core tidak sama,

letak core tidak berada di tengah.

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 12

Page 13: Fiber optik

b. Kualitas penyambungan antara lain : permukaan serat tidak rata,

smbu serat tidak sejajar.Penyimpangan sudut.Serat masih basah

Ujung serat menyentuh sesuatu

5. Kualitas penyambungan

a. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi

b. Alat sambung yang baik.

c. Lingkungan harus bersih.

d. Jointer harus berpengalaman.

Sumber: http://blognggonku.blogspot.com/2009/04/penyambungan-serat- optik.html

F. Keunggulan Transmisi Serat Optik

Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi

transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

1. Redaman transmisi yang kecil.

Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman

transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya,

seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM.

2. Bidang frekuensi yang lebar

3. Ukurannya kecil dan ringan

4. Tidak ada interferensi

http://fcute.blogspot.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-fiber-

optik.html

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 13

Page 14: Fiber optik

G. Kekurangan Fiber Optik

Biaya yang mahal untuk peralatannya. Hal ini dikarenakan fiber

optik dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan

jarak transmisi yang lebih jauh jika dibandingkan tembaga yang masih

memerlukan investasi tambahan berupa perangkat penguat. Perlu konversi

data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit.karena tingkat kesulitan

implementasi dan deployment fiber optik yang cukup tinggi.

Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan

pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di

bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak

menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti

memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.

Sumber:http://yustianatkjsmkn1cilacap.blogspot.com/2009/03/keunggulan-kelemahan-serat-optik.html

Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 14