PEMERIKSAAN TINGKAT PENERAPAN PRINSIP TQM OLEH KEPALA SEKOLAH

DAN GURU DI SEKOLAH DASAR KASUS PROVINSI ADIYAMAN

Dr. Hüseyin H. Taşar Faculty of Education, Adıyaman University, Turkey

Harianto Baharuddin- Junita CH. Balubun- Irma, MMP Uncen

ABSTRAK

Tujuan: Untuk memeriksa tingkat pelaksanaan prinsip-prinsip TQM

Penelitian ini dilaksanakan dengan 30 kepala sekolah dan 300 guru

Kuesioner: dikembangkan oleh para peneliti setelah berkonsultasi dengan pendapat ahli

Hasil: kepsek dan guru menerapkan prinsip TQM; guru memiliki tingkat implementasi lebih tinggi dari kepala sekolah.

1. Introduction

Kritikal ReviewKelebihan Tergambar:1. Alasan melakukan penelitian2. Dasar Empirik (Pengalaman, kondisi nyata)3. Kondisi yang diprediksi akan terjadiKekuranganTidak tergambar:1. Dasar Teoretik (Teori terkait)2. Dasar Yuridik (peraturan perundangan dan kebijakan yang berlaku dan

mendukung)3. Hasil penelitian/kajian terdahulu yang terkait,

2. Aspek Umum Manajemen Mutu2.1. Konsep Kualitas dan Total Quality • Konsep kualitas tidak lagi digunakan hanya untuk

produk yang diproduksi, telah menjadi elemen yang sangat diperlukan di setiap bidang kehidupan (Simsek & Çelik, 2009 hal. 198). KR. Mestinya kutipan tidak langsung

• Total Quality bermaksud untuk memenuhi permintaan pelanggan dan harapan di tingkat maksimum dengan diimplementasikan di semua lembaga atau sektor.

• TQE memberikan kontribusi kepala sekolah, guru, siswa dan para pemangku kepentingan sekolah lainnya untuk menyadari peran masing-masing.

2.2. PRINSIP TOTAL QUALTY DAN ADAPTASI TERHADAP PENDIDIKANperminataan & harapan pelanggan

• Can, 2007, Kepsek:orang yang bekerja sama dengan guru dan wali murid, dan mengarahkan sumber daya masyarakat untuk sekolah. Kepsek harus memiliki pengetahuan tentang topik-topik tidak hanya sebagai undang-undang, peraturan, proses manajemen dan aplikasi mengenai sekolah tetapi juga pada topik-topik seperti isi kurikulum, penilaian dan pengembangan program. Kepsek; elemen yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap kualifikasi kerja guru di sekolah, tingkat prestasi siswa dan tingkat efektivitas pada fungsi sekolah.

1. Kepemimpinan manajemen puncak

2. Partisipasi keputusan3. Orientasi pelanggan4. Pembangunan yang

berkelanjutan5. Tingkat komunikasi6. Motivasi

2.Tufan, Mızrak & Çelik 2009. Partisipasi karyawan untuk proses pengambilan keputusan sangat penting; karyawan di semua tingkatan organisasi bertanggung jawab. Memahami masalah serta memberikan solusi

Kritikal Review

1. Semua landasan teori yang dikemukakan tidak ada satupun mengutip nama Deming

2. Menganalisis implementasi TQM sekolah dapat menggunakan 14 point deming, sebagai suatu PANDUAN

3. TUJUAN, METODOLOGI STUDI DAN EVALUASI TEMUAN YANG DIPEROLEH

3.1. Tujuan dan Pentingnya Studi

• Untuk meneliti tingkat implementasi prinsip-prinsip TQM oleh kepala sekolah dan guru.

• Sebagai hasil dari temuan yang diperoleh dari penelitian ini: para personil sekolah harus menyadari cacat dan akan berusaha untuk memperbaiki perilaku kerja mereka.

• Selain itu, para kepala sekolah dan guru harus dapat memahami tingkat pelaksanaannya untuk TQM dan harus melakukan evaluasi diri dalam kerangka temuan tersebut.

3.2. METODE STUDI DAN EVALUASI DATA

• Enam prinsip dari prinsip-prinsip TQM ditentukan• 24 pertanyaan mengukur tingkat pelaksanaan enam prinsip• Pertanyaan secara terpisah diadopsi untuk Guru dan kepala

sekolah, • Implementasi prinsip kedua kelompok diukur • Kuesioner diaplikasikan 30 Kepsek dan 300 Guru (bukan

sampel) pada 11 sekolah (sampel) dari 42 sekolah. (KR. Tidak dijelaskan teknik penarikan sampel)

• Data yang dikumpulkan dievaluasi pada komputer menggunakan SPSS 16.0

3.3. ASUMSI STUDI

Bahwa guru tidak menerapkan prinsip-prinsip TQM pada tingkat yang memadai, tetapi Guru mengejar prinsip-prinsip tersebut lebih dari prinsipal.

3.4. ANALISIS DAN IMPLEMENTASI TEMUAN YANG DIPEROLEH DARI STUDI TERSEBUT

3.4.1. Karakteristik demografi dari subyek studi 291 guru, 108 di antaranya adalah perempuan 27 kepala sekolah, semuanya laki-laki.KR. Mengapa? Jumlah subyek studi berkurang

dari 300-291, 30-27 Status perkawinan, 11 guru sudah bercerai, 36

single dan 244 sudah menikah.

Kepemimpinan Manajemen Prinsip TopGURU KEPELA SEKOLAH KESIMPULAN

Para guru menganggap kepala sekolah sebagai orang yang dapat diandalkan, 73%

Kepala sekolah mempertimbangkan guru yang handal di 77%

Sikap Umum: Tingkat yang lebih

tinggi guru bila dibandingkan dengan kepala sekolah.

Para guru menemukan kepala sekolah yang sukses di tingkat 66%

Kepala sekolah menemukan guru yang berhasil pada 70%.

guru tidak menganggap para pelaku sebagaimodel yang sangat baik dalam hal manajemen kualitas total (64%)

kepala sekolah, di sisi lain, menganggap guru sebagai model yang sangat baik (80%)

Para guru menganggap kepala sekolah yang lebih terbuka terhadap kritik dan saran; Rasio ini direalisasikan sebagai 67%

Para kepala sekolah, di sisi lain, menemukan guru terbuka untuk kritik dan saran pada 61%

58% dari guru mengungkapkan bahwa kepala sekolah memainkan peran kepemimpinan daripada peran manajer

63% dari kepala sekolah menemukan guru sebagai pemimpin yang lebih

Partisipasi keputusanKEPELA SEKOLAH GURU MANAJEMEN SEKOLAH KESIMPULAN

Berkonsultasi dengan pendapat dari para guru di 64% saat mengambil keputusan tentang sekolah

Konsultasikan dengan pendapat siswa di 71% saat mengambil keputusan tentang kelas

Berkonsultasi dengan pendapat siswa dan wali di 61% saat mengambil keputusan mengenai sekolah

guru berkonsultasi dengan pendapat dari orang-orang yang mereka memberikan jasa untuk di tingkat yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kepala sekolah. Hal ini dapat dikaitkan dengan isi kurikulum yang berorientasi siswa mulai dilaksanakan selama 2005-2006 tahun akademik.

Menganggap harapan pihak terkait di 71% saat mengambil keputusan tentang sekolah

berkonsultasi dengan pendapat dari para pelaku di 67% saat mengambil keputusan tentang proses pendidikan.

Mempertimbangkan harapan pihak terkait pada 80% saat mengambil keputusan tentang proses pendidikan di kelas

KESIMPULAN

• Tingkat pelaksanaan prinsip-prinsipTQM pada umumnya ditentukan menjadi 67,5%

• Menurut kepala sekolah, para guru menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu total pada 70% (tabel 1,2,3,4,5,6)

• Menurut guru, para kepala sekolaj, menerapkan prinsip-prinsip tersebut pada 65% (tabel 1,2,3,4,5,6)