PEMERIKSAAN TELINGA

10
PEMERIKSAAN TELINGA

Transcript of PEMERIKSAAN TELINGA

Page 1: PEMERIKSAAN TELINGA

PEMERIKSAAN TELINGA

Page 2: PEMERIKSAAN TELINGA

FUNGSI TUBA Test valsava : paten / non patenTest ini dilakukan dengan cara menutup

kedua hidung, lalu meniup keras-keras dengan mulut tertutup. Apabila patensi kedua tuba bagus, maka dengan perasat Valsalva akan terbuka (kadang-kadang disertai dengan bunyi “pop”).

Page 3: PEMERIKSAAN TELINGA

Test polizer : paten / non paten Udara dipaksa masuk lewat hidung

sementara nasofaring tertutup saat pasien diminta menelan, udara dimasukkan memakai balon Politzer berujung bulat. pemeriksa secara visual memeriksa membran timpani. Jika tekanan yang berkembang dipaksa masuk ke dalam telinga tengah, maka tabung eustachius adalah paten.

Page 4: PEMERIKSAAN TELINGA

AUDIOLOGI GARPUTALA Tes ini dapat menentukan jenis-jenis K.P. Dikenal ada 3 macam

tes garputala yang lazim dipakai :a. Tes Rinne.b. Tes Weber.c. Tes Schwabach.Semua tes garputala ini menggunakan garputala 256 Hz dan 512

Hz.

Tes Rinne

Prinsip: membandingkan kemampuan pendengaran hantaran tulang dan hantaran udara penderita.

Cara :Pegangan garputala (biasanya dipakai 256 Hz) setelah digetarkan dilekatkan pada planum mastoid penderita (hantaran tulang). Penderita akan mendengar getaran tersebut. Bila sudah tidak mendengar, peganan garputala diangkat lalu dengan cepat ujung garputala diletakkan di depan telinga luar penderita (hantaran udara).

Page 5: PEMERIKSAAN TELINGA

Hasil : - Tes Rinne (+) bila hantaran udara >> hantaran tulang

- Tes Rinne (-) bila hantaran udara << hantaran tulang.

- Tes Rinne (+): pada pendengaran normal dan K.P. jenis sensorineural

- Tes Rinne (-): pada K.P. jenis hantaran

Page 6: PEMERIKSAAN TELINGA

Tes Weber Prinsip: membandingkan kemampuan

hantaran tulang pada telinga kiri dan kanan penderita.

Cara : Pegangan garputala yang telah digetarkan (dipakai garputala 256 Hz) dilekatkan pada tengah- tengah dahi (atau dengan menggigit pada ujung gigi depan), penderita disuruh mengatakan telinga sebelah mana yang lebih mendengar getaran garpu tala tersebut.

Page 7: PEMERIKSAAN TELINGA

Hasil :* Tidak ada lateralisasi : Kedua telinga normal* Lateralisasi ke telinga sehat : berarti telinga

yang sakit menderita tuli sensorineural* Lateralisasi ke telinga sakit : berarti telinga

yang sakit menderita tuli konduktif

Page 8: PEMERIKSAAN TELINGA

Tes Schwabach Prinsip: membandingkan kemampuan

pendengaran hantaran tulang penderita dengan hantaran tulang pemeriksa.

Pemeriksa harus normal. Cara : Pegangan garputala yang telah

digetarkan (dipakai garputala 512 Hz) dilekatkan pada planum mastoid penderita, segera setelah penderita tidak mendengar, dengan cepat garputala tersebut dipindahkan keplanum mastoid pemeriksa sendiri. Hal ini diulangi sekali lagi tetapi dimulai dari planum mastoid pemeriksa ke planum mastoid penderita. Di sini pemeriksa harus normal.

Page 9: PEMERIKSAAN TELINGA

Hasil :- Normal bila kemampuan pendengaran

hantaran tulang penderita dan pemeriksa sama.

- Diperpanjang bila kemampuan pendengaran hantaran tulang penderita lebih lama dibanding pemeriksa. Ini pada KP. jenis hantaran.

- Diperpendek bila kemampuan pendengaran hantaran tulang pendengaran lebih pendek dibanding pemeriksa. Ini pada KP. jenis sensorineural

Page 10: PEMERIKSAAN TELINGA

Referensi :Boies Buku Ajar Penyakit THTTHT FK UI