Pemeriksaan Sistem Integumen

6
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sistem Integumen Nama : Dian Oktavia NIM : 11141013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA TAHUN AJARAN 2015

Transcript of Pemeriksaan Sistem Integumen

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sistem Integumen

Nama: Dian OktaviaNIM: 11141013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKATAHUN AJARAN 2015 Jalan Bintaro Raya, NO. 10 Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12240(021) 7234122PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMENA. KulitInspeksi dan palpasi kulit dengan menggunakan :1. Penlight untuk menyinari lesi.2. Pakaian pasien atau klien dapat dilepaskan seluruhnya dan diselimuti dengan benar.3. Proteksi diri sarung tangan harus dipakai ketika melakukan pemeriksaan kulit.Periksa seluruh permukaan kulit dibawah cahaya yang baik lalu Inspeksi dan palpasi setiap area. Perhatikan :a) Warna kulitNormal : Saat di inspeksi kulit nampak lembab, Jika ditemukan kemerahan itu merupakan hal yang disebabkan kulit sering terpapar cahaya matahari yang berlebihan sehingga berpigmen efek vasodilatasi yang ditimbulkan oleh demam sengatan matahari dan inflamasi yang menimbulkan bercak kemerahan pada kulit.Abnormal : Ditemukan Jaundice / Ikterik, Cyanosis / Pucat.

b) Tekstur kulitPalpasi tekstur kulit dengan cara menekan secara lembut dengan ujung jari lembut dengan ujung jari.Normal : Lembut dan elastis ( dewasa ), lembek dan kurang elastis ( orang tua). Turgor adalah elastisitas dari kulit. Diukur dengan tekan berapa lama kulit dan jaringan dibawahnya kembali ke bentuk awal setelah ditarik kembali ke bentuk awal setelah ditarik. Normalnya kembali < 3 detik.Abnormal : Nampak tegang karena odema dan adanya atrofi.

c) Kelainan / lesi kulitNormal : Tidak terdapat lesiAbnormal : Terdapat lesi kulit, tentukan : 1. Bentuk Lesi a. Lesi Primer : Bulla, macula, papula, plaque, nodula, pigmentasi, hypopigmentasi, pustula.b. Lesi Sekunder : Tumor, crusta, fissura, erosi, vesikel, eskoriasi, lichenifikasi, scar, ulceratif.2. Distribusi dan konfigurasinya : General, Unilateral, Soliter, Bergerombol.d) TemperaturDikaji dengan dorsal tangan.Normal : Saat diraba hangat secara keseluruhan. Bila ada hipertermi atau hipotermi, bandingkan dengan bagian opposite. Abnormal : Kulit terasa dingin ( kekurangan oksigen/sirkulasi), temperatur meningkat ( infeksi).

e) Odor / BauPada kulit normal, kulit bebas dari bau yang tidak mengenakan. Bau yang tajam secara normal akan ditemukan pada peningkatan produksi keringat pada area aksila dan lipat paha atau bau yang disebabkan karena adanya luka terbuka ataupun kurangnya perawatan hygiene dari pasien.B. KukuPemeriksaan kuku dilakukan dengan melakukan inspeksi terhadap warna, bentuk, dan keadaan kuku. Adanya jari tubuh (clubbed fingers) dapat menunjukkan penyakit pernafasan kronis, atau penyakit jantung. Bentuk kuku yang cekung atau cembung menunjukkan adanya cedera defisiensi besi, atau infeksi.Inspeksi dan palpasi kuku jari tangan dan kaki. Perhatikan :1. Warna : Sianosis / pucat, Ikterik.2. Bentuk : Jari tubuh (clubbing)3. Adanya lesi : Paronkia, onikolisis.

C. RambutDalam keadaan normal, bulu halus (velus) menutupi semua bagian tubuh kecuali telapak tangan dan kaki, serta permukaan labia dalam. Rambut yang kering, rapuh, dan kekurangan pigmen dapat menunjukkan adanya kekurangan gizi. Rambut yang jarang atau tumbuh kurang subur dapat menunjukkan adanya malnutrisi, penyakit hipotiroidisme, efek obat dan lain-lainnya.Inspeksi dan palpasi rambut. Perhatikan :1. Kuantitas: Tipis, tebal2. Distribusi: Alopesia sebagian atau total3. Tekstur : Halus, kasar.

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA SISTEM INTEGUMENA. BiopsiDilakukan untuk mendapatkan jaringan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah jaringan.Indikasi : Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim dan pembentukan lepuh.B. Patch TestUntuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester khusus ( exclusive putches ). Berikan penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan patch test.1. Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tanggal pelaksanaan.2. Sample masing masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah yang bervariasi ( 20 30 buah.)3. Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel.4. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit.5. 2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.

C. Pengerokan KulitSampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.D. Pemeriksaan Cahaya Wood ( Light Wood )Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.E. Apus TzanckUntuk memeriksa sel sel kulit yang mengalami pelepuhan.Indikasi : Herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.Dan secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.