Gangguan Sistem Integumen

34
Ns. Indri Permanasari,S.Kep. STIKes Medistra Indonesia GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

Transcript of Gangguan Sistem Integumen

Page 1: Gangguan Sistem Integumen

Ns. Indri Permanasari,S.Kep.

STIKes Medistra Indonesia

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

Page 2: Gangguan Sistem Integumen

PsoriasisPsoriasis adalah penyakit autoimun yang

mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.

Page 3: Gangguan Sistem Integumen

Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.

Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang,

Penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatkan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik.

Page 4: Gangguan Sistem Integumen

Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.

Page 5: Gangguan Sistem Integumen
Page 6: Gangguan Sistem Integumen
Page 7: Gangguan Sistem Integumen

Psoriasis sering timbul di kuku, dimulai dari bintik putih pada kuku sampai ke penebalan kuku, juga mengenai kulit kepala (skalp) ditandai dengan sisik besar dan penebalan dengan warna kemerahan yang akan melewati batas rambut.

Penyakit ini sering mengenai siku dan lutut, walaupun dapat juga mengenai wajah, lipat lutut dan siku, genitalia, telapak tangan dan kaki, sesuai tingkat keparahannya penyakit ini bisa meluas keseluruh tubuh (eritroderma) yang akan menimbulkan kegawatan dan dapat mengancam jiwa.

Page 8: Gangguan Sistem Integumen

PsoriasisPsoriasis dipicu oleh kelainan herediter

pada gen yang membawa kecenderungan, faktor lingkungan seperti trauma dan cuaca, faktor penyakit lain seperti infeksi dan stress, faktor obat-obatan seperti anti malaria, beta blocker, alkohol, serta status imunologi penderita seperti HIV, kanker dan atopi.

Page 9: Gangguan Sistem Integumen

PSORIASIS

Beberapa hal yang diperkirakan dapat memicu timbulnya Psoriasis, antara lain adalah : Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnya

pada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggota tubuh terlalu sering pada saat beraktivitas. Bila Psoriasis sudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek, maka akan mengakibatkan kulit bertambah tebal.

Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik.

Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit. Emosi tak terkendali. Sedang mengalami infeksi saluran nafas bagian atas, yang

keluhannya dapat berupa demam nyeri menelan, batuk dan beberapa infeksi lainnya.

Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas dan kulit menjadi merah , misalnya mengandung alcohol.

Page 10: Gangguan Sistem Integumen

PsoriasisPSORIASIS sampai saat ini belum dapat

disembuhkan secara total. Pengobatan dilakukan secara bertahap dengan obat topikal (oles), obat sistemik (minum), penyinaran (ultraviolet), laser dan obat biologik.

Pengobatan yang ada hanya untuk menekan gejala Psoriasis ini, memperbaiki keadaan kulit, mengurangi rasa gatalnya. Penderita Psoriasis tidak bisa berhenti dari pengobatan, ada pengobatan lanjutan sebagai pemeliharaan yang diberikan dalam jangka waktu lama untuk mempertahankan kondisi dan juga untuk mengontrol timbulnya kelainan kulit yang baru

Page 12: Gangguan Sistem Integumen

PSORIASISKomplikasi yang diakibatkan dapat menjadi

serius, seperti pada Psoriasis artropi yaitu Psoriasis yang menyerang sendi, Psoriasis bernanah (Psoriasis Postulosa) dan terakhir seluruh kulit akan menjadi merah disertai badan menggigil (Eritoderma)

Page 13: Gangguan Sistem Integumen

HERPESHerpes atau kadang disebut dengan

penyakit cacar merupakan penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok.

Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Simplex dan Herpes Zoster. Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus.

Page 14: Gangguan Sistem Integumen

Herpes Simplex

Herpes Simplex dibagi menjadi dua tipe. Tipe 1 atau dikenal dengan Herpes Simplex Virus-1 (HSV-1), virus ini menyerang bagian mulut atau pinggang ke atas. HSV-1 pada kenyataannya adalah infeksi yang sangat umum.

HSV 1 seperti sariawan di mulut bibir dan ruam lepuh lainnya, bisa diobati tapi tidak bisa sembuh secara total karena sewaktu-waktu kalau tubuh lemah bisa muncul lagi.

Page 15: Gangguan Sistem Integumen
Page 16: Gangguan Sistem Integumen

Herpes SimplexTipe 2, biasa dikenal dengan HSV-2, virus ini

menyerang bagian pinggang ke bawah, biasanya bagian kelamin sehingga biasa disebut dengan Herpes Genitalis.

HSV2 (herpes genitalis) tidak bisa menular melalui udara, tetapi bisa menular melalui hubungan sex.

Herpes ini bisa muncul di vagina, dubur, selangkangan kaki. Ini juga tidak bisa sembuh. Pada laki-laki herpes ini bisa terlihat tapi pada perempuan tidak kelihatan.

Page 17: Gangguan Sistem Integumen
Page 18: Gangguan Sistem Integumen

Herpes ZosterHerpes zoster (HZ) is also called shingles. It is an infection caused by the same virus (germ) that

causes chickenpox (varicella-zoster virus). After you get chickenpox, the virus stays in your body for

several years without causing any symptoms. HZ occurs when the virus becomes active again. Once

active, the virus will travel along a nerve to your skin and cause a rash.

Early treatment may help your symptoms get better faster and prevent you from spreading the virus to others. It may also prevent the virus from causing long-term problems like severe pain and vision loss

Page 19: Gangguan Sistem Integumen

What problems may occur with herpes zoster?

You may have some serious problems after having herpes zoster: Pain: You may have pain before, during, and after your rash.

Sometimes pain may last longer than six months. This is a serious condition called postherpetic neuralgia. This pain can go away or last for many years.

Eye problems: HZ may cause you to have eye problems. These problems include drooping eyelids (ptosis), damage that may cause blindness, and infections. Herpes zoster ophthalmicus is a serious problem that can cause permanent eye problems, including blindness.

Brain problems: You could get an infection in your brain and spinal cord. You may also have a stroke. A stroke happens when blood flow to a part of your brain suddenly decreases or stops.

Nerve problems: Some of the nerves in your face may twitch or stop working. This may happen when your HZ is in your ear or on other parts of your face. Ramsay Hunt syndrome may cause you to be dizzy. It may also make it harder for you to hear and taste.

Skin problems: You may get permanent scars or skin color changes after you have HZ.

Page 20: Gangguan Sistem Integumen

Can I infect others with herpes zoster?

The virus can be passed to a person who have never had chickenpox.

Once exposed to the virus, this person may get chickenpox, but he will not get shingles.

You may pass the virus to others as long as you have a rash. Usually, you cannot infect others once the rash crusts over (dries up). The virus can be passed on to others who breathe air infected with the virus. Touching a person may also increase his chances of getting the virus.

Page 21: Gangguan Sistem Integumen

What are the signs and symptoms of herpes zoster?

HZ often starts with pain in your back, chest, neck, or face. A rash then develops where you had your pain.

Sometimes pain does not occur before the rash. The rash is usually found on only one side of your body.

Eye pain when exposed to light.Fatigue (getting tired easily).Fever (high body temperature).Headache.Pain when your skin is touched very lightly.Weakness.

Page 22: Gangguan Sistem Integumen

HERPES ZOSTERHow is herpes zoster diagnosed?About your signs and symptoms. Tell your

caregiver if you have had chickenpox. Tell him also if you have been exposed to the HZ virus or have been around any sick people.

Blood tests: You may need blood taken to give caregivers information about how your body is working. The blood may be taken from your hand, arm, or IV.

Virus tests: Your caregiver may send skin scrapings or fluid from your blisters to the lab for tests.

Page 23: Gangguan Sistem Integumen
Page 24: Gangguan Sistem Integumen

Herpes ZosterPada permulaannya, herpes zoster akan

menyebabkan sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.

Pada kasus yang lebih berat, bisa dirasakan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Nyeri akan terasa di bagian tubuh Anda yang sarafnya terpengaruh. Nyeri ini berkisar dari ringan sampai berat berupa rasa pegal, terbakar atau menusuk-nusuk. Kulit di bagian tubuh yang terkena biasanya terasa lunak.

Page 25: Gangguan Sistem Integumen

Herpes Zoster

 Timbul bintik kecil kemerahan pada kulit. Bintik-bintik ini lalu berubah menjadi gelembung-gelembung transparan berisi cairan, persis seperti pada cacar air namun hanya bergerombol di sepanjang kulit yang dilalui oleh saraf yang terkena

 Jaringan lunak di bawah dan di sekitar lepuhan dapat membengkak untuk sementara karena peradangan yang disebabkan oleh virus.

Page 26: Gangguan Sistem Integumen

PengobatanObat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit

cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol.

Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes.

Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).

Page 27: Gangguan Sistem Integumen

1. Pereda nyeri Salah satu masalah terbesar herpes zoster adalah rasa nyeri. Nyeri

ini kadang-kadang sangat keras. Parasetamol dapat digunakan untuk meredakan sakit, atau berikan resep analgesik yang lebih kuat.2. Antivirus

Dalam beberapa kasus, obat antivirus seperti asiklovir, famsiklovir, dan valaciclovir mungkin diberikan.

Obat-obat tersebut tidak membunuh virus tapi menghambat perkembangbiakan virus. Dengan demikian, tingkat keparahan serangan herpes zoster dapat diminimalkan. Obat antivirus paling berguna pada tahap awal ruam (dalam 3 hari setelah ruam muncul).

Obat antivirus tidak disarankan untuk semua pasien. Misalnya, remaja dan anak-anak yang terkena herpes zoster di perut seringkali hanya memiliki gejala ringan dan berisiko rendah terkena neuralgia pasca herpes. Dalam situasi ini obat antivirus tidak diperlukan.

3. SteroidSteroid membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan lepuhan. Namun, penggunaan steroid untuk herpes zoster masih kontroversial. Steroid juga tidak mencegah neuralgia pasca herpes.

Page 28: Gangguan Sistem Integumen

Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir.

Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster.

Pada anak sehat usia 1 – 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa

pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% – 80%.

Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

Page 29: Gangguan Sistem Integumen

Dapatkah herpes zoster dapat dicegah?Herpes zoster hanya dapat dicegah jika Anda tidak pernah memiliki cacar air, atau jika Anda memiliki kekebalan sangat baik terhadap virus cacar air. Pencegahan yang lebih aktif adalah dengan imunisasi cacar air.

Page 30: Gangguan Sistem Integumen

SINDROM STEVEN JOHNSON

Sindrom Steven-Johnson (SSJ) merupakan suatu kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa, mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum berat.

Page 31: Gangguan Sistem Integumen

Sinonimnya antara lain : sindrom de Friessinger-Rendu, eritema eksudativum multiform mayor, eritema poliform bulosa, sindrom muko-kutaneo-okular, dermatostomatitis, dll. Istilah eritema multiforme yang sering dipakai sebetulnya hanya merujuk pada kelainan kulitnya saja.

Bentuk klinis SSJ berat jarang terdapat pada bayi, anak kecil atau orang tua. Lelaki dilaporkan lebih sering menderita SSJ daripada perempuan.

Tidak terdapat kecenderungan rasial terhadap SSJ walaupun terdapat laporan yang menghubungkan kekerapan yang lebih tinggi pada jenis HLA tertentu

Page 32: Gangguan Sistem Integumen
Page 33: Gangguan Sistem Integumen

Penyebab

Etiologi SSJ sukar ditentukan dengan pasti karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor, walaupun pada umumnya sering dikaitkan dengan respons imun terhadap obat.

Beberapa faktor penyebab timbulnya SSJ diantaranya : infeksi (virus, jamur, bakteri, parasit),

obat (salisilat, sulfa, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontraseptif),

makanan (coklat),fisik (udara dingin, sinar matahari, sinar X),lain-lain (penyakit polagen, keganasan, kehamilan).

Page 34: Gangguan Sistem Integumen

Infeksi virus  Herpes simpleks, Mycoplasma pneumoniae, vaksinia

jamur koksidioidomikosis, histoplasma

bakteri streptokokus, Staphylococcs haemolyticus, Mycobacterium tuberculosis, salmonela

parasit  malaria

Obat salisilat, sulfa, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontraseptif, klorpromazin, karbamazepin, kinin, analgetik/antipiretik

Makanan Coklat