Pemeriksaan Penunjang Pra-bedah
-
Upload
dewi-agustini -
Category
Documents
-
view
4 -
download
2
description
Transcript of Pemeriksaan Penunjang Pra-bedah
Pemeriksaan Penunjang PRA - Bedah
No. Dokumen
..../I/2015/OK
No. Revisi Halaman
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbitMei 2015
Ditetapkan :Kepala Rumah Sakit
Bhayangkara Lumajang
dr. Sri Handayani, MMRSAKBP. NRP 67100358
PENGERTIAN :Suatu Prosedur pemeriksaan penunjang yang diperlukan sebagai bagian
persiapan pra bedah.
TUJUAN :1. Untuk optimalisasi persiapan pasien pra-bedah.2. Mengetahui penyulit yang mungkin dihadapi.3. Mengurangi komplikasi yang terjadi selama dan pasca bedah.
KEBIJAKAN:1. Sebagian dari standart pemeriksaan penunjang pasien pra-bedah dimana DPJP
bertanggung jawab.2. Semua pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan penunjang pra-bedah.a. Menentukan pemeriksaan penujang pra-bedah yang akan dilakukan.b. Membuat rencana pemeriksaan penunjang pra bedah.c. Member informasi kepada pasien dan atau keluarga tentang pemeriksaan
penunjang pra-bedah yang akan dilakukan.3. Pemilihan pemeriksaan penunjang pra-bedah, dilakukan sesuai kebutuhan
berdasarkan temuan assessment pra-bedah, rencana tindakan, dan yang mengacu pada panduan pemeriksaan laboraturium pasien pra-bedah.
4. Hasil pemeriksaan penunjang pra-bedah dapat menjadi dasar dalam pengelolaan selama pembedahan.
PROSEDUR1. Berdasarkan assessment pra-bedah dan isisan form pra anestesia serta
dikaitkan dengan rencana pembedahan, dapat diketahui kondisi medis, penyakit penyerta dan penyulit lain pada pasien.
2. Kondisi medis, penyakit penyerta dan penyulit lain yang didapatkan kemudian di crosscheck dengan mengacu pada panduan pemeriksaan laboraturium pasien pra bedah.
3. Pasien dan keluarga diinformasikan mengenai rencana pemeriksaan penunjang termasuk tujuannya.
Pemeriksaan Penunjang PRA - Bedah
No. Dokumen
..../I/2015/OK
No. Revisi
Halaman
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbitMei 2015
Ditetapkan :Kepala Rumah Sakit
Bhayangkara Lumajang
dr. Sri Handayani, MMRSAKBP. NRP 67100358
4. Pemeriksaan penunjang yang diminta, ditandai sesuai kebutuhan pemeriksaan pada formulir permintaan dari laboraturium.
5. Rencana pemeriksaan penunjang yang akan dikirim, harus dilakukan labelling identitas pasien.
6. Formulir kemudian dibawa oleh pasien/keluarga, ke laboraturium yang dituju.
7. Pada saat hasil pemeriksaan penunjang diterima, harus dilakukan pengecekan kembali labelling identitas pasien, untuk menghindari kesalahan identitas pasien.
8. Semua hasil pemeriksaan penunjang yang didapat, harus dievaluasi oleh DPJP.
9. Bila diperlukan, hasil pemeriksaan penujang pra-bedah di informasikan kepada pasien/keluarga.
10. Semua hasil pemeriksaan penunjang dicatat dalam rekam medis.
UNIT TERKAIT Laboraturium Kamar operasi RS Bhayangkara