Pemeriksaan Parasit

2
Pemeriksaan Parasit (stadium serkaria) Klas Trematoda Tujuan : untuk mengetahui adanya serkaria dari jenis cacing tertentu. Prinsip : perkembngbiakan Trematoda secara aseksual berada pada hospes perantara yaitu tuduh siput yang berlokasi di hati (berada pada segmen ketiga) DASAR TEORI Trematoda termasuk digenea yang mengalami reproduksi seksual pada stdium dewasanya diikuti oleh reproduksi aseksual selama larvanya yang terjadi dalam tubuh siput sebagai hospes perantaranya. Pada waktu keluar dari dari badan, mungku\ing mengandung larva yang telah ataupun yang belum matang. Telur menetas dalam air menjadi mirasidium yang bergerak aktif menembus kepala, alat peraba, kaki siput, dapat juga tertelan dan menetas ditubuh siput. Di dalam jaringan siput, mirasidium mengalami metamorphosis menjadi sporokost6a tingkat dua atau redia. Redia mempunyai farinx dan usus sederhana atua ekskresi dangan sela api dan saluran pengumpul serta sel geninal. Didalam redia terbentuk serkara yang masuk ke dalam jaringan siput yang akhirnya melewati integument siput masuk ke dalam air. Serkaria akan keluar dari tubuh siput, beranang menuju ke binatang air (hewan atua tumbuhan) sebagai hospes perantara kedua, dan akan tumbuh menjadi kista yang dikenal dengan metaserkaria dalam bentuk yang infektif. A. Alat : a) Mikroskop

Transcript of Pemeriksaan Parasit

Page 1: Pemeriksaan Parasit

Pemeriksaan Parasit (stadium serkaria) Klas Trematoda

Tujuan : untuk mengetahui adanya serkaria dari jenis cacing tertentu.

Prinsip : perkembngbiakan Trematoda secara aseksual berada pada hospes perantara yaitu tuduh siput yang berlokasi di hati (berada pada segmen ketiga)

DASAR TEORI

Trematoda termasuk digenea yang mengalami reproduksi seksual pada stdium dewasanya diikuti oleh reproduksi aseksual selama larvanya yang terjadi dalam tubuh siput sebagai hospes perantaranya. Pada waktu keluar dari dari badan, mungku\ing mengandung larva yang telah ataupun yang belum matang.

Telur menetas dalam air menjadi mirasidium yang bergerak aktif menembus kepala, alat peraba, kaki siput, dapat juga tertelan dan menetas ditubuh siput. Di dalam jaringan siput, mirasidium mengalami metamorphosis menjadi sporokost6a tingkat dua atau redia. Redia mempunyai farinx dan usus sederhana atua ekskresi dangan sela api dan saluran pengumpul serta sel geninal. Didalam redia terbentuk serkara yang masuk ke dalam jaringan siput yang akhirnya melewati integument siput masuk ke dalam air.

Serkaria akan keluar dari tubuh siput, beranang menuju ke binatang air (hewan atua tumbuhan) sebagai hospes perantara kedua, dan akan tumbuh menjadi kista yang dikenal dengan metaserkaria dalam bentuk yang infektif.

A. Alat :a) Mikroskopb) Objek glass dan cover glassc) Cutterd) Tempat pemotong dari kayue) Nampanf) Tissue

B. Bahan : berbagi macam siput:a) Limnea sp, bentuk kecil beningb) Pleurocerra, bentuk kecil dan panjangc) Pomea sp, keong masd) Compeloma sp, bentuk besar dan hitam

Page 2: Pemeriksaan Parasit

C. Cara kerja :a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakanb) Potong siput pada ruans ketiga dari ujung, yaitu ruas diman

terdapat hati.c) Ketuk-ketuklah kedua potongan tasi di objek glass, lalu tutup

dengan cover g;ass.d) Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah (100x)e) Cata hasil pengamatan.