Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

9
ILMUSIPIL.COM @ Hak cipta oleh www.Ilmusipil.com Memperbanyak, menyalin atau menyebar luaskan artikel ini di perbolehkan dengan syarat Bukan untuk tujuan komersil Mencantumkan http://ilmusipil.com sebagai sumber artikel Demikian semoga bermanfaat untuk bangsa indonesia PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT I. TUJUAN PERCOBAAN Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar air dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai kadar air ini digunakan untuk korelsi tekanan air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat lapangan. II. PERALATAN a. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh. Ahadi 1

Transcript of Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

Page 1: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

@ Hak cipta oleh www.Ilmusipil.com

Memperbanyak, menyalin atau menyebar luaskan artikel ini di

perbolehkan dengan syarat

Bukan untuk tujuan komersil

Mencantumkan http://ilmusipil.com

sebagai sumber artikel

Demikian semoga bermanfaat untuk bangsa indonesia

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar air dengan cara

pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang

terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai

kadar air ini digunakan untuk korelsi tekanan air untuk adukan beton yang

disesuaikan dengan kondisi agregat lapangan.

II. PERALATAN

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.

b. Oven yang suhunya dapat diatur sampai 110±5°C

c. Talam logam tahan karat berkapasitas cukup besar bagi tempat

pengeringan contoh benda uji.

III.BAHAN – BAHAN

Berat minimum contoh agregat tergantung pada ukuran maksimum dengan

batasan sebagai berikut :

Ukuran maksimum : 6,30mm (1/4”) = 0,50 kg

9,50mm (3/8”) = 1,50 kg

Ahadi 1

Page 2: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

12,70mm (0,5”) = 2,00 kg

19,10mm (3/4”) = 3,00 kg

25,40mm (1,0”) = 4,00 kg

38,10mm (1,5”) = 6,00 kg

50,80mm (2,0”) = 8,00 kg

63,50mm (2,5”) = 10,00 kg

76,20mm (3,0”) = 13,00 kg

88,90mm (3,5”) = 16,00 kg

101,60mm (4,0”) = 25,00 kg

152,40mm (6,0”) = 50,00 kg

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

a. Timbang dan catat berat dalam talam (W1).

b. Masukkan benda uji kedalam talam, kemudian berat talambenda uji

ditimbang. Catat beratnya (W2).

c. Hitung berat uji benda uji : W3 = W2 – W1.

d. Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven pada suhu

(110±5)°C sampai mencapai bobot tetap.

e. Setelah kering, contoh ditimbang dan dicatat berat benda uji beserta talam

(W4).

f. Hitunglah berat benda uji kering : W5 = W4 – W1

V. PERHITUNGAN

Kadar air agregat =

Dimana : W3 = Berat contoh semula (gr).

W5 = Berat contoh kering (gr).

Ahadi 2

Page 3: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

APARATUS UNTUK ANALISIS GRAVITY DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Ahadi 3

Page 4: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

VI. DATA PERCOBAAN V

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT HALUS

A. Berat wadah = 180 gr

B. Berat wadah dan benda uji = 3.000 gr

C. Berat benda uji (B-A) = 2.820 gr

D. Berat benda uji kering = 2.770 gr

Kadar air =

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR

A. Berat wadah = 180 gr

B. Berat wadah dan benda uji = 5.000 gr

C. Berat benda uji (B-A) = 4.820 gr

D. Berat benda uji kering = 4.804,5 gr

Kadar air =

Ahadi 4

Page 5: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

PERCOBAAN VI

ANALISIS SPECIFIC GRAVITY

DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

I. TUJUAN PERCOBAAN

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan bulk dan apparent specific

gravity dan penyerapan (absobsion) dari agregat kasar menurut prosedur

ASTM C127. Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya komposisi

volume agregat dalam beton.

II. PERALATAN

a. Timbangan dengan ketelitian 0,5gr yang mempunyai kapasitas 5kg.

b. Keranjang besi diameter 203.2 (b”) dan tinggi 63,5mm (2,5”).

c. Alat penggantung keranjang.

d. Oven.

e. Handuk.

III.BAHAN – BAHAN

Bahan contoh agregat disiapkan sebanyak 11 liter dalam keadaan kering

muka (SSD = Surface Saturated Dry). Contoh diperoleh dari bahan yang

diproses melalui alat pemisah atau dengan cara perempatan. Butiran agregat

lolos saringan no. 4 tidak dapat.

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

a. Benda uji direndam selama 24 jam.

b. Benda uji dikering mukakan (kondisi SSD) dengan menggulungkan

handuk pada butiran agregat.

c. Timbang contoh. Hitung berat contoh kondisi SSD = A.

d. Contoh benda uji dimasukkan kekeranjang dan direndam kembali didalam

air. Temperature air dijaga (73.4± 3)°F,dan kemudian ditimbang, setelah

Ahadi 5

Page 6: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

ditimbang keranjang digoyang – goyangkan dalam air untuk melepaskan

udara yang terperangkap. Hitung berat contoh kondisi jenuh = B.

e. Contoh dikeringkan pada temperatur (212 – 230)°F. Setelah didinginkan

kemudian ditimbang. Hitung berat contoh kondisi kering = C.

APARATUS UNTUK ANALISIS SPESIFIC GRAVITY

DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

Ahadi 6

Page 7: Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus Dan Kasar

ILMUSIPIL.COM

V. DATA DAN PERHITUNGAN

A. Berat contoh SSD = 6.928gr

B. Berat keranjang dalam air = 779gr

C. Berat contoh + keranjang dalam air = 4.962gr

D. Berat contoh dalam air = 4.183gr

E. Berat contoh kering sesudah di oven = 6.666,4gr

Apparent Spesific Grafity =

Bulk SG kondisi kering =

Bulk SG kondisi SSG =

Prosentase Absorpsi Air =

Berat tali = 29,5gr

Berat keranjang = 804gr

Agregat + keranjang = 7.769gr

Besi + rafia = 912gr

ANALISA PERCOBAAN

Dari analisa specific gravity agregat kasar dapat diketahui nilai :

APPARENT S.G = 2,6844

BULK S.G KONDISI KERING = 2,4286

BULK S.G KONDISI SSD = 2,524

ABSORPSI AIR = 3,924%

Ahadi 7