Bab 9 b j Agregat Halus

6
BAB IX BERAT JENIS AGREGAT HALUS A. MAKSUD DAN TUJUAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat halus. 1. Berat Jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu 2. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. 3. Berat jenis semu (apparent specivic gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. 4. Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering. B. BENDA UJI Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no 4 diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak 500 gr. C. PERALATAN

description

-

Transcript of Bab 9 b j Agregat Halus

Page 1: Bab 9 b j Agregat Halus

BAB IX

BERAT JENIS AGREGAT HALUS

A. MAKSUD DAN TUJUAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering

permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dan

penyerapan dari agregat halus.

1. Berat Jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan

berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu

tertentu

2. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat

kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat

dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

3. Berat jenis semu (apparent specivic gravity) ialah perbandingan antara berat agregat

kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering

pada suhu tertentu.

4. Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat

kering.

B. BENDA UJI

Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no 4 diperoleh dari alat pemisah contoh

atau cara perempat sebanyak 500 gr.

C. PERALATAN

1. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0.1 gr.

2. Piknometer dengan kapasitas 1000 ml.

3. Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 3)mm, diameter bagian

bawah (903)mm dan tinggi (753)mm dibuat dari logam tebal minimum 0.8 mm

4. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (34015)gr,

diameter permukaan penumbuk (253)mm.

5. Saringan no 4

6. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C

7. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1C

8. Talam

9. Bejana tempat air

Page 2: Bab 9 b j Agregat Halus

10. Pompa hampa udara (vaccum pump) atau tungku.

11. Air suling

12. Desikator.

D. PELAKSANAAN

1. Menyiapkan benda uji agregat lolos saringan no. 4 sebnyak 500 gr.

2. Melakukan pengujian SSD pada agregat lolos saringan no 4 dengan cara :

a. Mencuci agregat halus yang akan di uji.

b. Mengeringkan agragat yang telah dicuci dengan kain lap sampai permukaan

agregat tidak terlihat selaput air.

c. Memasukkan agregat yang telah di keringkan dalam corong konus 1/3 tinggu

corong, kemudian tumbuk dengan penumbuk 25 kali, lakukan hingga corong

tersebut penuh.

d. Angkat corong tersebut dan amati jatuhnya agregat yang ada.

3. Melakukan penimbangan terhadap piknometer kosong

4. Melakukan penimbangan terhadap piknometer + air, kemudian keluarkan air yang

ada dalam piknometer.

5. Memasukkan agregat halus lolos saringan no. 4 kedalam tabung piknometer

sebanyak 500 gr, tambahkan air sampai batas line akhir dari piknometer.

6. Goyang-goyangkan piknometer hingga udara yang ada dalam agregat semuanya

keluar.

7. Tambahkan air yang berkurang pada tabung piknometer hingga mencapai line batas

akhir.

8. Timbang piknometer + agregat + air.

9. Keluarkan agregat dari dalam tabung, buang airnya.

10. Agregat yang telah dipisahkan dengan air kemudian di oven selama 24 jam dalam

suhu 105oC.

11. Menimbang agregat kering oven.

E. DATA PRAKTIKUM DAN PERHITUNGAN

Data Praktikum :

Page 3: Bab 9 b j Agregat Halus

Uraian Contoh I Satuan

Berat piknometer

Berat piknometer + benda uji 500 gr

Berat piknometer + benda uji + air (Bt)

Berat piknometer + air (B)

Berat wadah

Berat wadah + benda uji kering oven

Berat benda uji kering oven (Bk)

178,65

678,65

1555,5

1268,8

119,6

610,1

490,5

Gram

Gram

Gram

Gram

Gram

Gram

Gram

Perhitungan :

1. Contoh I

a. Berat jenis (bulk specivic gravity ) =

=

= 2,3

b. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry)

=

=

= 2,34

c. Berat jenis semu (apparent spesivic gravity) =

=

= 2,41

d. Penyerapan =

=

= 1,94 %

Dimana :

Bk = Berat benda uji kering oven, (gram)

B = Berat piknometer berisi air (gram)

Page 4: Bab 9 b j Agregat Halus

Bt = Berat piknometer berisi benda uji dan air, (gram)

SSD = Berat benda uji dalam keaadan kering permukaan jenuh (gram)

Uraian Contoh I Satuan

Berat jenis bulk 2,3 -

Berat jenis kering jenuh 2,34 -

Berat jenis semu 2,41 -

Penyerapan 1,94 %

F. PEMBAHASAN

Agregat yang mempunyai pori-pori berguna untuk menyerap aspal sehingga ikatan

antara aspal dan agregat baik. Penyerapan agregat maksimal 3 % yang digunakan untuk

lapisan permukaan dengan pengikat aspal. Angka pori agregat halus lebih kecil sehingga

penyerapan aspal lebih sedikit. Agregat yang porositas lebih besar tidak baik sebagai

campuran dengan aspal karena mudah terjadi stripping.

G. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan percobaan diperoleh :

1. Berat jenis bulk rata-rata : 2,3

2. Berat jenis SSD rata-rata : 2,34

3. Berat jenis semu rata-rata : 2,41

4. Penyerapan rata-rata : 1,94 %

Menurut syarat SNI 1969-1990-F

a. Bj semu minimum : 2.5 2.3 > 2.5 memenuhi

b. Penyerapan terhadap air maximal : 3 % 1,94 % < 3% memenuhi.

Jadi agregate halus yang diuji memenuhi syarat, sehingga bisa digunakan dalam

perencanaan campuran beraspal.

H. LAMPIRAN

1. Laporan Sementara

2. Flow Chart

3. Gambar Alat

GAMBAR ALAT

PERCOBAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Page 5: Bab 9 b j Agregat Halus