Pemeriksaan Fisik Pada Anak
-
Upload
ali-imran-chan -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
Transcript of Pemeriksaan Fisik Pada Anak
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
1/19
Tanda-tanda vital seorang manusia antara lain:
1.Tekanan darah
2. Nadi / pols
3. Suhu Tubuh / temperatur
4. Pernapasan
TEKANAN DARAH
Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg
- Usia 16 bulan : 90/60 mmHg
- Usia 612 bulan : 96/65 mmHg
- Usia 14 tahun : 99/65 mmHg
- Usia 46 tahun : 160/60 mmHg
- Usia 68 tahun : 185/60 mmHg
- Usia 810 tahun : 110/60 mmHg- Usia 1012 tahun : 115/60 mmHg
- Usia 1214 tahun : 118/60 mmHg
- Usia 1416 tahun : 120/65 mmHg
- Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg
- Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg
Seseorang dikategorikan hypertensiberdasarkan tekanan darahnya adalah:
*Hypertensi rendah : 140159/ 90-99 mmHg
*Hypertensisedang : 160169/100-109 mmHg
*Hypertensiberat : 180209/110-119 mmHg
Seseorang dikatakan hypotensijika tekanan darahnya lebih kecil dari 110/70 mmHg
Tempat untuk mengukur tekanan darah seseorang adalah:
- Lengan atas
- Pergelangan kaki
NADI
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan
systol dan gystole dari jantung.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi baru lahir : 140 kali per menit
- Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
- Umur 16 bulan : 130 kali per menit
- Umur 612 bulan : 115 kali per menit
- Umur 12 tahun : 110 kali per menit
- Umur 26 tahun : 105 kali per menit
- Umur 610 tahun : 95 kali per menit
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
2/19
- Umur 1014 tahun : 85 kali per menit
- Umur 1418 tahun : 82 kali per menit
- Umur di atas 18 tahun : 60100 kali per menit
- Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebutpradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:
* Untuk mengetahui kerja jantung
* Untuk menentukan diagnosa
* Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang
Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
-Ateri radalis : Pada pergelangan tangan
-Arteri temporalis : Pada tulang pelipis
-Arteri caratis : Pada leher
-Arteri femoralis : Pada lipatan paha-Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki
-Arteri politela : pada lipatan lutut
-Arteri bracialis : Pada lipatan siku
-Ictus cordis : pada dinding iga, 57
SUHU
Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah:
- Ketiak/ axilea, pada area ini termometer didiamkan sekitar 1015 menit
- Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 35 menit
- Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan sekitar 23 menit
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36oC37,5oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya 40oC
PERNAPASAN
Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)
Jumlah pernapasan seseorang adalah:
- Bayi : 3040 kali per menit
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
3/19
- Anak : 2050 kali per menit
- Dewasa : 1624 kali per menit
A. PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk
memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.
Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian
terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan.
Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila
suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
1. PRINSIP PEMERIKSAAN PADA BAYI BARU LAHIR
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan
Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan
Pastikan pencahayaan baik
Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayitelanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan
cepat
Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
a) Kapas
b) Senter
c) Termometer
d) Stetoskop
e) selimut bayi
f) bengkok
g) timbangan bayi
h) pita ukur/metlin
i) pengukur panjang badan
3.PROSEDUR
Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu
(maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal
Susun alat secara ergonomis
Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersihMemakai sarung tangan
Letakkan bayi pada tempat yang rata
2
4. PENGUKURAN ANTHOPOMETRI
a). Penimbangan berat badan
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
4/19
Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum
penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi
b). Pengukuran panjang badan
Letakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan
kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.
c). Ukur lingkar kepala
Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.
d). Ukur lingkar dada
ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui
kedua puting susu)
5. PEMERIKSAAN FISIK
a). Kepala
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura yang
berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada
kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebutmoulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun
mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel
yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil
terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan
intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba fontanel
ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21
Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan
subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan
sebagainya
b). wajah
wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi
bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere
robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.
3
c). Mata
Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.
Periksa jumlah, posisi atau letak mata
Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna
Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian
sebagai kekeruhan pada kornea
Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan
adanya defek retina
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
5/19
Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi
panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down
d). Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.
Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada
obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang
menonjol ke nasofaring
Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya
sifilis kongenital
Perksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya
gangguan pernapasan
e). Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan
adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatiaPeriksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut)
Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak
Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibatvEpisteins
pearl atau gigi
Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan
intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote)
4
f). Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang
Dauntelinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagia atas
Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada
bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)
Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas
ginjal
g). Leher
Leher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika
terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher
Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis
Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan vena jugularis
Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan
trisomi 21.
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
6/19
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
7/19
n). Tungkai
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya
dan bandingkan
Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma,
misalnya fraktur, kerusakan neurologis.
Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki
p). Spinal
Periksa psina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti
spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya
abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra
q). Kulit
Perhatikan kondisi kuli bayi.
Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
Periksa adanya pembekakan
Perhatinan adanya vernik kaseosaPerhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan
6
B. DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK
Diagnosis fisik cara baku untuk diagnosa penyakit, Pemeriksaan penunjang (sederhana-canggih)
tidak dapat menggantikan kedudukan diagnosis fisik, Urutan proses diagnostik tetap diawali
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan dengan petunjuk
anamnesis dan PD. Bayi dan anak Tumbuh dan berkembang, perlu perhatian pada PD (Physic
Diagnostik). Di daerah terpencil diagnosis fisik penyakit hanya dari anamnesis dan PD
1. ANAMNESIS
Wawancara langsung pasien (Autoanamnesis) atau orang lain (Heteroanamnesis)
dimana Diagnosis penyakit anak + 80 % dari anamnesis sehingga hal ini Merupakan bagian yang
sangat penting dalam pemeriksaan klinis. Pemeriksa harus waspada akan terjadinya Bias.
Menggunakan bahasa awam, Harus dilakukan pada saat yang tepat dan suasana yang
memungkinkan. Heteroanamnesis dilakukan kepada orang yang dekat dengan anak. Pemeriksa
harus bersikap empati, menyesuaikan diri dengan yang diwawancarai, Pada kasus gawat darurat
anamnesis terbatas pada keadaan umum dan yang penting saja, anak harus segera ditolong,
Anamnesis harus diarahkan oleh pemeriksa, supaya tidak ngelantur
2. IDENTITASSupaya tidak keliru anak lain berakibat fatal
a) Nama, Umur
b) Jenis kelamin
c) Nama orang tua (ayah, ibu)
d) Alamat (lengkap)
e) Umur, Pendidikan Orang tua
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
8/19
f) Pekerjaan Orang tua
g) Agama, Suku bangsa
3. RIWAYAT PENYAKIT
a) Keluhan Utama
Keluhan yang menyebabkan anak dibawa berobat
Tidak selalu keluhan yang pertama diucapkan orang tua/pengantar
Keluhan utama harus sejalan dengan kondisi pasien dan kemungkinan diagnosis
Riwayat Perjalanan Penyakit
Disusun cerita yang kronologis terinci dan jelas
Dimulai dengan perincian keluhan utama
Diperinci mengenai gejala sebelum keluhan utama sampai anak berobat
7
b) Perincian gejala mencakup
Lamanya keluhan
Terjadinya gejala-gejala mendadak, terus menerus, hilang timbulBerat ringannya keluhan menetap, bertambah berat
Keluhan baru pertama atau pernah sebelumnya
Apakah ada saudara/serumah yang mempunyai keluhan sama
Upaya pengobatan yang dilakukan dan obat yang diberikan
Keluhan utama yang sering dijumpai: Panas badan, Sesak nafas, mencret, muntah, kejang, tidak
sadar, bengkak, kuning, perdarahan
Dari riwayat penyakit diperoleh gambaran kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding
4. RIWAYAT KEHAMILAN
Kesehatan Ibu selama hamil
Kunjungan antenatal
Imunisasi TT
Obat yang diminum
Makanan ibu
Kebiasaan merokok, minuman keras
5. RIWAYAT KELAHIRAN
Siapa yang menolong
Cara kelahiran, masa hamil
Tempat melahirkan
Keadaan setelah lahir (nilai APGAR)
BB & Panjang badan Lahir
Keadaan anak minggu I setelah lahir
6. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Dilihat kurva BB terhadap Umur (KMS)
Dapat mendeteksi riwayat penyakit kronik,
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
9/19
7. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Ditanyakan patokan dalam perkembangan (Milestones) motorik kasar, motorik halus, sosial,
bahasa
8. RIWAYAT IMUNISASI
Status imunisasi ditanya BCG, Hep B, Polio, DPT, Campak, dan tanggal / umur waktu imunisasi
Imunisasi lain ditanya kalau ada
9. RIWAYAT MAKANAN
Ditanyakan makanan mulai bayi lahir sampai sekarang
Harus dapat gambaran tentang kwantitas dan kwalitas makanan
10. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Untuk mengetahui hubungan penyakit sekarang dengan penyakit yang diderita sebelumnya
8
11. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Penting untuk mendeteksi penyakit keturunan atau penyakit menular12. RIWAYAT SOSIO EKONOMI KELUARGA
Penghasilan Orang tua
Jumlah keluarga
Keadaan perumahan dan lingkungan
Kebersihan diri dan lingkungan
13. PEMERIKSAAN FISIK
Cara pendekatan tergantung umur dan keadaan anak
Kehadiran orang tua mengurangi rasa takut anak
Pada bayi < 4 bulan pendekatan mudah, juga pada anak besar
Pemeriksa bersifat informal dan komunikatif
Pada anak sakit berat langsung diperiksa
Dimulai dengan Inspeksi (melihat), Palpasi (raba), Perkusi (ketuk), dan Auskultasi (dengar)
Tempat periksa cukup tingginya, terang dan tenang
Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
Bayi dan anak kecil sebaiknya diperiksa tanpa pakaian
a. Inspeksi
Dapat diperoleh kesan keadaan umum anak
Inspeksi lokal, dilihat perubahan yang terjadi
b. PalpasiMenggunakan telapak tangan dan jari tangan
Palpasi Abdomen Flexi sendi panggul dan lutut Abdomen tidak tegang
Dapat menentukan bentuk, besar, tepi, permukaan, konsistensi organ
c. Perkusi
Jari II, III tangan kiri diletakkan pada bagian yang diperiksa (landasan untuk mengetuk) jari II-III
tangan kanan untuk mengetuk (engsel pergerakan pada pergelangan tangan)
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
10/19
Dilakukan pada dada, abdomen
Suara Perkusi
Sonor (pada paru normal)
Tymphani (pada abdomen / lambung)
Pekak (pada otot)
Redup (antara sonorpekak)
Hipersonor (sonortympani)
d. Auskultasi
Menggunakan Stetoskop
Mendengar suara nafas, bunyi dan bising jantung, peristaltik usus, aliran darah
Stetoskop pediatrik dapat digunakan untuk bayi dan anak
Sisi membran mendengar suara frekwensi tinggi
Sisi mangkok mendengar suara frekwensi rendah bila ditekan lembut pada kulit Mendengar
suara frekwensi tinggi, bila ditekan keras pada kulit
Bising presistolik, mid-diastolik nada rendah9
14. KEADAAN UMUM
Dapat diperoleh kesan keadaan sakit dan keadaan gawat darurat yang memerlukan pertolongan
segera
Kesan keadaan sakit tidak identik dengan serius tidaknya penyakit
Selanjutnya perhatikan kesadaran pasien
Komposmentis (CM)
Sadar sepenuhnya
Apatis
Sadar tapi acuh terhadap sekitarnya
Somnolen
Tampak mengantuk dan ingin kembali tidur
Memberi respons terhadap stimulus agak keras kemudian tidur lagi
SoporSedikit respon terhadap stimulus yang kuat
Refleks pupil cahaya positif
Koma
Tidak bereaksi terhadap stimulus apapun
Reflek pupil negatif
Delirium
Kesadaran menurun disertai disorientasi
GCS (Glasgow Coma Scale)
Spontan Terhadap nyeri
Respon Verbal
Orientasi ada
Bingung
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
11/19
Kata-kata tidak dimengerti
Hanya suara
ResponMotorik
Selain kesadaran juga dinilai status mental (tenang, gelisah, cengeng)
Posisi pasien perlu dinilai dengan baik
Fasies pasien
Status Gizi
15. TANDA VITAL
a). Frekwensi Nadi
Paling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenang
Meraba A.Radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari berada di bagian dorsal
tangan anak
Pada bayi dengan penghitungan Heart Rate (denyut jantung)
Penghitungan 1 menit penuh
Tekanan darahAnak berbaring telantang dengan lengan lurus disamping badan atau duduk dengan lengan
bawah diatas meja Lengan atas setinggi jantung
Alat sfignomanometer air raksa
Lebar manset 1/22/3 panjang lengan atas
Pasang manset melingkari lengan atas dengan batas bawah kira-kira 3 cm dari siku
10
Manset dipompa sampai denyut a. brakhialis difossa cubiti tidak terdengar dengan stetoskop.
Teruskan pompa sampai 2030 mmHg lagi, kosongkan manometer pelan-pelan dengan
kecepatan 23 mm/detik
Pada penurunan air raksa akan terdengar bunyi korotkof
Bunyi korotkof I : bunyi pertama yang terdengar Tekanan sistolik
Tekanan Diastolik : saat mulai terdengarnya bunyi korotkof IV yaitu bunyi tiba-tiba melemah
b). Frekwensi pernapasan
Dihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasi
Bayi tipe abdominal
Anak tipe torakal
Takipneu
Pernapasan yang cepat
Dispneu
Kesulitan bernapas
Didapatkan Pch, Retraksi interkostal suprasternal
Disertai takipneu, sianosis
Ortopneu
Sulit bernapas bila berbaring, berkurang bila duduk
Pernapasan Kussmaul
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
12/19
Napas cepat dan dalam
Frekuensi pernapasan normal per menit
Umur Range Rata-rata waktu tidur
Neonatus 3060 35
1 bulan1 tahun 3060 30
1 tahun2 tahun 2550 25
3 tahun4 tahun 2030 22
5 tahun9 tahun 1530 18
10 tahun atau lebih 1530 15
c). Tekanan Darah Pada Bayi dan Anak
Usia Sistolik SD Diastolik SD
Neonatus 80 16 46 16
612 bulan 89 29 60 10
1 tahun 96 30 66 25
2 tahun 99 25 64 253 tahun 100 25 67 23
4 tahun 99 20 65 20
56 tahun 94 14 55 9
67 tahun 100 15 56 8
78 tahun 102 15 56 8
89 tahun 105 16 57 9
910 tahun 107 16 57 9
1011 tahun 111 17 58 10
11
1112 tahun 113 18 59 10
1213 tahun 115 18 59 10
1314 tahun 118 19 60 10
d). Frekuensi Denyut Jantung / Nadi Normal Pada Bayi dan Anak
Frekuensi denyut per menit
Umur Istirahat Istirahat Aktif
(bangun) (tidur) /demam
Baru lahir 100180 80160 sampai 220
1 mgg3 bln 100220 80200 sampai 220
3 bln2 thn 80150 70120 sampai 200
2 thn10 thn 70110 6090 sampai 200
> 10 tahun 5590 5090 sampai 200
e). Suhu Tubuh
Menggunakan termometer badan
Umumnya suhu axilla
Sebelumnya air raksa diturunkan < 35 0C dengan mengibaskan termometer
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
13/19
Dikepitkan di axilla 3 menit
Normal 3637 0C
Suhu rektum core temperatur lebih tinggi 1 0C > tinggi dari suhu Axilla ato 0,5 0C > tinggi dari
suhu mulut
16. DATA ANTROPOMETRIK
a) Berat Badan
Bayi: Timbangan bayi
Anak:Timbangan berdiri
Sebelum menimbang cek dulu apakah mulai nol
b) Tinggi Badan
Bayi Tidur terlentang. Ukur vertekstumit
Anak Berdiri tanpa alas kaki, punggung bersandar ke dinding
Lingkar Kepala (LK)
Bayi < 2 thn rutin LK
Alat pengukur meteran yang tidak mudah meregangUkur glabellaatas alis- protoberensia oksipitalis eksterna
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Menggunakan pita pengukur
Mengukur pertengahan lengan kiri antara akromion dan olecranon
17. KULIT
a). Anemi
Paling baik dinilai pada telapak tangan / kaki, kuku, mukosa mulut dan conjunctiva
b). Ikterus
Sebaiknya dinilai dengan sinar alamiah
Paling jelas terlihat di sklera, kulit, selaput lendir
Harus dibedakan dengan karotenemia
12
c) Sianosis
Warna kebiruan pada kulit dan mukosa
Sianosis sentral oleh karena penyakit jantung, paru
Sianosis perifer oleh karena kedinginan, dehidrasi, syok
d) Edema
Akibat cairan extraseluler abnormal
Pitting edema : meninggalkan bekas
Edema minimal cenderung dijaringan ikat longgar (palpebra)
Edema lebih banyak kaki sakrum, skrotum
Edema hebat Anasarka
Edema Lokal alergi, trauma
e) Lain-lain yang perlu dilihat
- PtechiaePurpura
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
14/19
- EritemaHaemangioma
- ScleremaTurgor kulit
18. KEPALA
Bentuk : ukuran kepala
Rambut : Warna, Kelebatan, Rontok
Ubun-ubun besar
Normal : Rata / sedikit cekung
Umur 18 bulanmenutup
Wajah
Mata : Palpebra,Conjungtiva, Sklera, Kornea, Pupil, Bola mata
Telinga
Bentuk daun telinga
Sekret telinga
Hidung
Pernapasan cuping hidungMukosa hidung, Sekret
Epistaksis
Mulut
Trismus, Halitosis
Bibir : Labioskisis, Keilitis ,warna mukosa bibir
Mukosa pipi : Oral thrush, Bercak koplik spots
Palatum : Palatoskisis
Lidah : Makroglossi, lidah kotor
Gigi : Caries
Salivasi : Hipersalivasi
Faring, tonsil : Hiperemi, Edem, Eksudat, Abses
19. LEHER
Tekanan vena jugularis
EdemaBullneckParotitis
Tortikolis
Kaku kuduk
Massa : Kelenjar Getah Bening, Tiroid
13
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
15/19
20. DADA
Inspeksi
Bentuk, simetris
Gerakan dada, Retraksi
21. PARUPARU
a) Inspeksi
Tercakup pada inspeksi dada
b). Palpasi
Simetri
Kel. Axilla
Fremitus Suara
Meraba getaran pada dada
pada konsolidasi paru jika ada cairan
c). PerkusiMulai supraklavikula ke bawah, bandingkan kanan dan kiri
Normal : Sonor
Hipersonor : Emfisema, pneumothorax
Redup : Pneumonia, tumor, cairan
d). Auskultasi
Dilakukan pada seluruh dada atas, bawah, kanan, kiri
Suara Napas Normal Vesikuler
Inspirasi > Ekspirasi
Suara napas tambahan
Ronki basa Cairan
Halus : Alveolus, bronkiolus
Sedang : Bronkus
Nyaring : Nyata terdengar oleh karena melalui benda padat
Ronki kering menyempit
Jelas pada fase ekspirasi
Wheezing
22. JANTUNG
a). Inspeksi
Denyut Apex (Apex / ictus cordis) biasanya sulit dilihat
b). Palpasi
Menentukan letak apex / ictus cordis
NormalICS IV MCL sinistra pada bayi, anak kecil
Anak besar ICS V
Kardiomegali bergeser kebawah, lateral
Getaran bising (thrill) bising jantung (murmur) derajat IV
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
16/19
VSD di ICS IIIIV sternum kiri
RHD di Apex (insufisiensi mitral)
c). Perkusi
Perifer ketengah
Kesan besarnya jantung sulit dilakukan pada anak . Inspeksi, Palpasi lebih baik untuk
menentukan besarnya jantung
14
d). Auskultasi
Bunyi, murmur Sisi mangkok stetoskop
4 daerah auskultasi
Apex Mitral
Parasternal kiri bawah Trikuspid
ICS II sternum kiri Pulmonal
ICS II sternum kanan Aorta
Bunyi jantung IFase sistolik
Bersamaan dengan ictus cordis
Paling jelas di apex
Penutupan katup atrioventrikular
Bunyi jantung II
Fase diastolik
Penutupan katup semilunar (aorta, pulmonal)
Paling jelas di ICS II sternum sinistra
Bunyi jantung III, IV
Bernada rendah
Sulit didengar
Akibat deselerasi darah
Irama derap (Gallop)
Bunyi jantung III, IV terdengar jelas + takikardi
Adanya gagal jantung
Bising jantung
Akibat turbulensi darah melalui jalan yang sempit
Bising sistolik
Terdengar antara S IS II
Pada VSD, MI, TI
Bising Diastolik
Terdengar antara S IIS I Pada AI, PI
Bising Kontinyu Pada PDA
Derajat Bising
1: Sangat lemah, hanya terdengar oleh pemeriksa yang berpengalaman, ditempat tenang
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
17/19
2: Lemah tapi mudah didengar
3: Keras, tidak disertai thrill
4: Keras disertai thrill
5: Sangat keras
6: Paling keras, terdengar meskipun stetoskop diangkat dari dinding dada
23. ABDOMEN
a). Inspeksi
Normal pada anak, perut agak membuncit oleh karena otot abdomen tipis
Distensi abdomen simetris / tidak simetris
Umbilikus
15
b). Auskultasi
Bising Usus (suara peristaltik) terdengar tiap 1030
Frekuensi Pada Diare atau hilang pada ileus paralitik atau peritonitis
Nada tinggi (metalic sound) pada ileus obstruktifc). Perkusi
Normal bunyi timpani pada seluruh abdomen kecuali didaerah hati dan limpa
Untuk menentukan adanya cairan (asites) atau udara
Asites ditentukan dengan :
- Shifting Dulness
- Undulasi
- Batas daerah pekaktimpani
d). Palpasi
Bagian terpenting pada abdomen
Nyeri dapat dilihat dari perubahan mimik anak
Defans musculair (ketegangan otot perut) peritonitis
Hati
Pembesaran hati (Hepatomegali) dinyatakan dalam cm dibawah arcus costae
Limpa
Splenomegali diukur dengan cara Schuffner
Tarik garis dari arcus costaepusatlipat paha
Sampai pusat S IV
Sampai lipat paha S VIII
Massa Intra abdominal
Tumor, Skibala, Hernia
Anus
Anus Imperforata
Fisura ani . Polip Rektum
Diaper Rash
Colok Dubur
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
18/19
Genetalia
Pada neonatus melihat kel. Kongenital
Inspeksi, Palpasi, kadang Transluminasi
Laki-laki: Phymosis, Hipospadia, Skrotum, Testis
Extremitas
Memperhatikan sikap anggota gerak, jari-jari, warna kuku, deformitas
Pemeriksaan otot
Kekuatan, Tonus
Atrofi
Pemeriksaan sendi
Radang sendi (artritis)
16
24. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Tanda rangsang MeningealKaku Kuduk
Brudzinski I, II
Kernig
Kekuatan Otot
Pada anak yang kooperatif
5: Normal
4: Dapat melawan tekanan
3: Dapat menahan berattidak dapat melawan tekanan
2: Hanya dapat menggerakkan anggota badan
1: Teraba gerakan konstraksi otot, tidak dapat bergerak
0: Tidak ada konstraksi
Reflek tendon
KPR, BPR
Pada Tumor batang otak, hipokalsemia, hipertiroid
pada malnutrisi
Reflek
Babinski, oppenheim
Klonus hiperrefleksi, reflek patologis (+)
Pemeriksaan saraf otakN.IXIINeurologi
25. PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
1. setelah lahir
Menilai APGAR Score
Menentukan Prognosa
Mencari kelainan kongenital
-
5/28/2018 Pemeriksaan Fisik Pada Anak
19/19
Menentukan perawatan selanjutnya
Yang perlu diperhatikan
Mengetahui Riwayat kehamilan dan persalinan
Bayi telanjang dibawah lampu penghangat
Menjaga kebersihan tangan dan lain-lain
Bila ada kelainan kongenital sindroma APGAR
Tindakan
Prognosis
2. pemeriksaan lanjutan
Warna kulit, keadaan kulit
Keaktifan, suhu badan
Tangis bayi
Wajah neonatus
Gizi (BB, TB)
KepalaDada
17
Bentuk dada, apnea
Fraktur clavicula
Bunyi jantung
Abdomen
Distensi abdomen
Tali pusat
Anus , Genetalia
Atresia ani
Skrotum, Testis
Extremitas
Polidaktili, Sindaktili
CTEV
Claw hand
Pemeriksaan Neurologis
Reflek moro
Rooting Reflek