Pemeriksaan Fisik Abdomen

download Pemeriksaan Fisik Abdomen

of 15

description

Abdomen

Transcript of Pemeriksaan Fisik Abdomen

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999).

Rongga Abdomen dan Pelvis (Pearce, 1999)Keterangan :1. Hipokhondriak kanan2. Epigastrik3. Hipokhondriak kiri4. Lumbal kanan5. Pusar (umbilikus)6. Lumbal kiri7. Ilium kanan8. Hipogastrik9. Ilium kiriIsi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus dan usus besar (Pearce, 1999).1. Lambung Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut anthrum pyloricum. Fungsi lambung :a. Tempat penyimpanan makanan sementara.b. Mencampur makanan.c. Melunakkan makanan.d. Mendorong makanan ke distal.e. Protein diubah menjadi pepton.f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.g. Faktor antianemi dibentuk.h. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum (Pearce, 1999).

2. Usus HalusUsus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar.Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm.b. Jejenum adalah menempati dua per lima sebelah atas dari usus halus. c. Ileum adalah menempati tiga pertama akhir. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung isi duodenum adalah alkali (Pearce, 1999).

3. Usus BesarUsus halus adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter. Fungsi usus besar adalah :a. Absorpsi air, garam dan glukosa.b. Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.c. Penyiapan selulosa.d. Defekasi (pembuangan air besar) (Pearce, 1999)

4. HatiHati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secara luar dilindungi oleh iga-iga. Fungsi hati adalah :a. Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah.b. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai pengantar matabolisme.c. Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.d. Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa. e. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin. f. Hati sebagai penghancur sel darah merah. g. Membuat sebagian besar dari protein plasma.h. Membersihkan bilirubin dari darah (Pearce, 1999).

5. Kandung EmpeduKandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher.Fungsi kangdung empedu adalah :a. Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu. b. Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat. (Pearce, 1999).

6. Pankreas Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa. Fungsi pankreas adalah :a. Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.b. Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.c. Menghasilkan hormon insulin mengubah gula darah menjadi gula otot (Pearce, 1999).7. Ginjal Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7 centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140 gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra.Fungsi ginjal adalah :a. Mengatur keseimbangan air.b. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.c. Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. (Pearce, 1999)

8. Limpa Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma.Fungsi limpa adalah :a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat besi bebas.Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :a. Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.b. Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.c. Dua margo yaitu margo anterior dan posterior A. Menentukan regio-regio abdomen:1. Tarik garis vertikal melalui kedua pertengahan tulang clavicula2. Tarik garis horizontal di bawah batas costa (tulang rusuk) atau di garis transpyloric3. Tarik garis horizontal melalui kedua tuberkel crista iliaca (transtubercle line)4. Jadilah 9 regio abdomen

Regio-regio abdomen dan organ-organnya:1. Hypochondrium dextra, yaitu regio kanan atas: Hepar dan Vesica fellea2. Epigastrium, regio yang berada di ulu hatiGaster, Hepar, Colon transversum3. Hypochondrium sinistra, regio yang berada di kiri atas:Gaster, Hepar, Colon Transversum4. Lumbaris dextra, regio sebelah kanan tengah:Colon ascendens5. Umbilicalis, regio tengah:Intestinum tenue, Colon transversum6. Lumbaris sinistra, regio sebelah kiri umbilikalis:Intestinum tenue, Colon descendens7. Inguinalis dextra, regio kanan bawah:Caecum, Appendix vermiformis8. Hypogastrium / Suprapubicum, regio di tengah bawah:Appendix vermiformis, Intestinum tenue, Vesica urinaria9. Inguinalis sinistra, regio kiri bawah:Intestinum tenue, Colon descendens,Colon sigmoideum

B. Menentukan Kuadran abdomenSelain dibagi menjadi regio-regio, dinding abdomen juga dibagi menjadi kuadran-kuadran yang ditentukan oleh dua garis:1. garis vertikal: Midline2. garis horizontal: melalui umbilikusSehingga tercipta regio kanan atas, kanan bawah, kiri atas, dan kiri bawah. Kuadran-kuadran ini digunakan secara klinis.

C. Indikasi a. Semua pasien barub. Pasien dengan gangguan system gastrointestinalc. Pasien dengan gangguan system hepatorenald. Pasien dengan gangguan pada liene. Pasien dengan gangguan pada vesika urinaria

D. Alat & Bahan 1. Stetoskop 2. Handscoon k/p3. Sabun4. Handuk tangan5. CatatanE. Prosedur Kerja1. Persiapan pemeriksaana. Penerangan cukupb. Perhatikan privasi pasien dengan menutup pintu & jendela, pasangan sampiranc. Penderita dalam keadaan rileks posisi supinasi dengan fleksi lutut / letakkan bantal di atas lututd. Daerah dari atas processus xiphoideus sampai simpisis pubis harus terbukae. Kandung kemih pasien dalam keadaan kosongf. Hangatkan telapak tangan pemeriksa & stetoskop bagian diafragma dengan cara mengosokkan dengan telapak tangan2. Pembagian AbdomenAbdomen dapat di bagi menjadi 4 kuadran menurut 2 garis imajiner yang saling tegak lurus dan berpotongan di umbilicus :a. Kuadran kanan atas / Right upper (RUQ)b. Kuadran kanan bawah / Right lower (RLQ)c. Kuadran kiri atas / Left upper (LUQ)d. Kuadran kiri bawah/ left lower (LLQ)Akan tetapi dapat digunakan system pembagian lain, yang membagi abdomen menjadi 9 bagian :a. Hypochondric kananb. Epigastrikc. Hypochondric kirid. Lumbar kanane. Umbilicalf. Lumbar kirig. Iliac kananh. Hypogastriki. Iliac kiri3. Lokasi Organ Dalam Abdominal 9 Regio 4 Kuadrana. Right hypochondriac : liver and gall bladderb. Eft hypochondriac : spleen and stomachc. Epigastric : pancreas, stomach and common bile ductd. Umbilical: small intestinee. Lumbar: kidneysf. Iliac regions: ovariesg. Left iliac : sigmoid colonh. Right iliac or lumbar : cecum and appendixi. Suprapubic: bladder and uterusKuadran kanan atas :a. Hepar Lobus kanan b. Kandung empeduc. Duodenumd. Pangkal pankreasKuadran kiri atas :a. Hepar lobus kirib. Gasterc. Ujung pancreasd. sebagian colon transversum & desendenKuadran kanan bawah :a. Sebagian transversum b. colon asendenc. Cecum & appendixKuadran kiri bawah :a. Colon sigmoidb. Sebagian colon desenden4. Tahap pemeriksaana. Inspeksi1) Kulit abdomen Sikatrik/scar riwayat injuri/pembedahan abdominal Striae kehamilan, cushing sindrom Warna :a. Warna kebiruan di sekitar umbilicus (Cullen's sign) : tanda perdarahan dalam cavum peritoneum.b. Memar diatas panggul (Grey Turner's sign): retroperitoneal bleeding inflamasi dari pancreasc. Jaundice/ikterik : liver disease, obstruksi saluran empedu Pelebaran vena (caput medusa) : sirosis hepatis2) Umbilicus Kaji bentuk umbilikus:a. Adakah tanda inflamasib. Adakah tanda herniaUntuk mengkaji adanya hernia umbilicus : anjurkan pasien berbaring dengan mengangkat kepala dan bahunya, jika ada hernia umbilicus, maka tampak bagian umbilicus menonjol selama maneuver tersebut.Bentuk normal umbilicus : concave, warna sama dengan kulit sekitar abdomen Kaji Lokasi Umbilikus : normal lokasi umbilicus in mid-line.3) Permukaan (countur) abdomen : termasuk daerah inguinal dan femoral : datar, bulat, protuberant/scapoid. Penonjolan melengkung akibat acites, penonjolan suprapubik karena kehamilan, kandung kemih penuh, tonjolan asimetris akibat pembesaran organ setempat atau masa.4) Pembesaran organ : perhatikan penonjolan hepar atau lien di bawah arcus costa pasien saat inspirasi dalam.5) Pulsasi aorta : terkadang dapat terlihat daerah epigastriumInspect for Possible SignificanceContoura. Scaphoid/cekungb. Distentionc. EvertedUmbilicusa. Cachexiab. Fluid, flatulence, fat, feces, fibroid tumor, fetusc. Tanda peningkatan tekanan abdomen, mis : ascites, pembesaran masa, hernia umbilicusSkina. Pigmentationb. Striaec. Scarsd. SuperficialVeins Umbilicusa. Grey Turners sign echymoses akibat hemorrhagic pancreatitis / strangulated bowel. Cullens sign warna kebiruan di umbilicus menandakan perdarahan di periumbilicalb. pregnancy, abdominal tumor, cusing sindrom, obesityc. previous surgery or traumad. vena cava or portal system obstructione. vena cava obstruction (dilated veins), umbilical hernia, metastatic carcinoma and dampness or the smell of urine (patent urachus)b. Auskultasi1) Peristaltic usus Dengarkan peristaltik usus dengan menggunakan bagian diafragma stetoskop yang sebelumnya telah di hangatkan dengan menggosok ditelapak tangan Perhatikan karakter & frekuensi peristaltik usus di tiap kuadran Frekuensi peristaltik normal 5 - 35x/mnt atau tiap 5-15 detik sekali High pitched, tinkling (raindrops in a barrel) sounds adalah tanda awal obstruksi intestinal Penurunan frekuensi peristaltik usus : post operasi abdomen, peritonitis, trauma abdomen,ileus paralitik Peristaltik usus negatif (tidak ada bunyi peristaltik usus dalam 5 menit ): akibat obstruksi intestinal, perforasi usus, infark/iskemik intestinal Hyperperistaltik : diare2) Bruits /Bising : Menggunakan bagian bel untuk mendengarkan bising Aortic bruits didengar di area epigastrium kemungkinan menandakan aortic aneurysm Renal artery bruits are in each upper quadrant. They may be asign of renal artery stenosis, which is a potentially treatable cause ofhypertension Iliac/femoral bruits are in the lower quadrants. They may be asign of peripheral atherosclerosis.c. Palpasi1) Tujuan Mengetahui ketegangan otot abdoment Mengetahui lokasi nyeri abdomen Mengetahui ukuran, kondisi, & konsistensi organ abdominalNormal: abdomen lembut, rectus muscle relaks dan tidak ada keluhan ketidaknyamanan selama palpasi2) Tehnik palpasi Light palpation : melakukan palpasi dengan penekanan abdomen secara lembut sekitar 1- 2 cm, penekanan ini membuat pasien relaks. Deep palpation : melakukan palpasi dengan kedua tangan, penekanan abdomen dengan kedalaman sekitar 4 cm, Ballottement : gerakan menekan dinding abdomen kemudian dengan cepat melepas tekanan memantul dinding abdomen3) Palpasi Hepar Letakkan tangan kiri di belakang pinggang menyangga kosta ke 11 & 12 dengan posisi sejajar dengan kosta, ajurkan pasien untuk rileks, tangan kanan mendorong hepar ke atas dan kedalam dengan lembut Anjurkan pasien inspirasi dalam & rasakan sentuhan hepar saat inspirasi, jika teraba sedikit kendorkan jari & raba permukaan anterior hepar Normal hepar : lunak tegas, tidak berbenjol-benjol4) Palpasi Lien Letakkan tangan kiri menyangga & mengangkat kosta ke 11& 12 bagian bawah sebelah kiri pasien Tangan kanan diletakkan di bawah arcus costa, lakukan tekanan kearah lien Anjurkan pasien untuk inspirasi dalam & rasakan sentuhan lien pada ujung jari, perhatikan apakah ada nyeri tekan, bagaimana permukaannya, perkirakan jarak antara lien dengan batas terendah dari kosta kiri terbawah.5) Palpasi Ginjala) Ginjal kanan Letakkan tangan kiri di pinggang pasien, paralel pada kosta ke 12, dengan ujung jari anda menyentuh sudut kostovertebral Angkat dan dorong ginjal kanan ke depan Letakkan tangan kanan di kuadran kanan atas di sebelah lateral sejajar terhadap otot rektus, anjurkan pasien untuk nafas dalam Waktu puncak inspirasi tekanlah tangan kanan anda dalam-dalam ke kuadran kanan atas, dibawah arcus costa & cobalah untuk menangkap ginjal di kedua tangan kanan & rasakan bagaimana ginjal kembali ke posisi waktu ekspirasi, apabila ginjal terab tentukan ukurannya, ada tidaknya nyeri tekanb) Ginjal kiri Gunakan tangan kanan untuk menyangga & mengangkat dari belakang Tangan kiri untuk meraba pada kauadran kiri atas, lakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan ginjal kanand. PerkusiTujuan Untuk mengetahui ukuran hepar,lien Untuk mengetahui adanya asites Untuk mengetahui masa padat/kistik Untuk mengetahui adanya udara pada lambung & usus1) Perkusi Hepar Garis midklavikula kanan mulai dari bawah umbilikus keatas, sampai terdengar suara redup(dullness) yang merupakan batas bawah hepar Lakukan perkusi dari daerah paru ke bawah untuk menetukan batas atas hepar, ukurlah berapa sentimeter tinggi daerah redup hepar tersebut Normal batas atas sampai bawah 6 - 12 cm di midclavicular2) Perkusi Lien Perkusi daerah intercosta terbawah di garis axilaris anterior kiri, kemudian minta pasien untuk inspirasi panjang & lakukan perkusi lagi, jika klien tidak membesar suara perkusi tetap timpani, apabila suara menjadi redup saat inspirasi berarti ada pembesaran lien Perkusi lien dari berbagai arah, jika diketemukan daerah redup yang luas berarti terdapat pembesaran liene. Pemeriksaan Spesifik Abdomen1) Mendeteksi Ascitesa) Shifting Dullnes Posisikan pasien supinasi, perkusi dari umbilikus ke arah panggul, berikan tanda garis di kulit pasien, dimana ada perubahan dari timpani menjadi redup/dullness. Miringkan pasien, lakukan perkusi, beri tanda dari perubahan suara tympani menjadi redup/dullnes.Perbedaan antara garis tersebut menandakan adanya ascitesb) Fluid waveMinta seseorang untuk menekan abdomen dengan sisi telapak tangan tepat berada di tengah abdomen (untuk mencegah getaran melalui dinding abdomen) tempatkan kedua telapak tangan disisi abdomen, getarkan/tepuk abdomen dg tangan kanan, jika tanga kiri merasakan aliran cairan/gelombang, menunjukkan adanya ascites.c) Puddle signPosisikan pasien pronasi dengan bertumpu lutut dan siku (cairan ascites menuju bagian yg lebih rendah), perkusi abdomen mulai dari panggul ke midline, perkusi menjadi lebih nyaring di atas di banding bagian bawah.2) Mendeteksi Appendiksitisa) Psoas SignThe psoas sign. Pain on passive extension of the right thigh. Patient lies on left side. Examiner extends patient's right thigh while applying counter resistance to the right hip (asterisk).Anatomic basis for the psoas sign: inflamed appendix is in a retroperitoneal location in contact with the psoas muscle, which is stretched by this maneuver.b) The obturator signThe obturator sign. Pain on passive internal rotation of the flexed thigh. Examiner moves lower leg laterally while applying resistance to the lateral side of the knee (asterisk) resulting in internal rotation of the femur.

Anatomic basis for the obturator sign: inflamed appendix in the pelvis is in contact with the obturator internus muscle, which is stretched by this maneuver.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.meddean.luc.edu/lumen/meded/MEDICINE/PULMONAR/PD/pstep61.htm http://www.med-ed.virginia.edu/courses/pom1/pexams/Abdomen http://www.patient.co.uk/showdoc/40024881Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama