PEMBUATAN TEMPE.doc
-
Upload
dominika-sari-hutapea -
Category
Documents
-
view
156 -
download
62
Transcript of PEMBUATAN TEMPE.doc
PEMBUATAN TEMPE
I. TUJUAN PERCOBAAN
Diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui proses
pembuatan tempe dan dapat mengaplikasikannya.
II. PERINCIAN KERJA
- Membersihkan kacang kedelei
- fermentasi kacang kedelei
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
- Panci
- Kompor
- Daun pisang/plastik pembungkus
- Gunting
b. Bahan
- Kacang kedelei
- Ragi tempe
- Air
IV. DASAR TEORI
Tempe merupakan salah satu makanan hasil fermentasi
kacang kedele. Meskipun tidak bersifat untuk mengawetkannya,
tetapi setidak-tidaknya dengan melakukan fermentasi kacang
kedele menjadi tempe, berarti tempe mempunyai nilai tambah,
1
karena tempe lebih mudah diterima oleh masyarakat untuk
dimakan. Tempe merupakan makanan konvensional bagi
masyarakat indonesia terutama di Jawa. Dengan melakukan
fermentasi kacang kedele menjadi tempe berarti racun yang
terdapat di dalam kacang kedele akan musnah/berkurang, racun
yang dimaksud adalah Antitrypsin. Juga kelarutan zat-zat akan
meningkat. Kandungan vitamin B-12 dalam kacang kedele relatif
miskin, padahal ditinjau dari segi gizi vitamin B-12 sangat penting
dalam pembentukan sel-sel darah merah dan pencegahan penyakit
anemia. Tetapi dengan terbentuknya tempe berarti meningkatkan
vitamin B-12 selama fermentasi berlangsung yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
Kapang yang digunakan dalam pembentukan tempe adalah
dari jenis Rhyzopus oryzae, Aspergilhus oryzae,. Selama fermentasi
berlangsung jenis-jenis mikroorganisme lain mungkin ikut
tercampur. Fermentasi kapang hanya berlangsung aktif kurang
lebih 1 hari, setelah itu terbentuk spora berwarna putih kehitaman.
Pada saat itu kesempatan pertumbuhan dilakukan oleh jenis
mikroorganisme lain, terutama bakteri-bakteri yang dapat
menimbulkan pembusukan, sehingga tempe harus segera
dimasak/dimakan sebelum pembusukan terjadi.
Ada 3 faktor yang saling mempengaruhi selama proses
fermentasi terhadap pertumbuhan kapang yaitu oksigen, kadar air
dan temperatur. Untuk tumbuh kapang membutuhkan cukup
oksigen, tetapi kalau terlalu banyak maka metabolisme kapang
terlalu cepat, sehingga panas yang ditimbulkan akan
membunuhnya. Kadar air yang terlalu tinggi akan menghalangi
difusi oksigen dan karenya akan menghambat pertumbuhan
2
kapang. Difusi oksigen secara perlahan merata ke dalam tempe
akan menghasilkan pertumbuhan kapang yang optimum.
Dalam pembuatan tempe, pembungkusan kedele yang
telah diberi ragi tempe sebaiknya dibungkus dalam kain tetra yang
berguna untuk mengatur kelembaban. Air yang berlebihan akan
diserap oleh kain dan juga pembungkus kain tetra berguna untuk
mencegah penguapan air yang berlebihan. Terdapat beberapa galur
(strain) Rhyzopus yang dapat digunakan untuk membuat tempe
antara lain Rhyzopus stolonifer, isolasi i berasal dari daun bunga
Hibicus di Hindia Belanda pada tahun 1984 (sekarang Indonesia),
Rhyzoposarrhizus digunakan di Belanda untuk menghasilkan tempe,
kapang ini di isolasikan dari tanah di Texas oleh Dr. M. B. Morrow
pada tahun 1940, strain ini telah diteliti secara ekstensi karena
kemampuannya membentuk asam fumarat. Rhyzopus oryzae
diisolasi dari tempe. Rhyzopus oligosporus dijumpai dalam tempe
oleh Dr. K. Boedijn pada tahun 1958 di Belanda. Rhyzopus
achlamyd sporus diisolasi dari tempe oleh Takeda (dari Jepang) di
Semarang Indonesia.
V. PROSEDUR KERJA
- Kacang kedele dipilih yang bermutu baik lalu dibersihkan
dan dicuci dengan air bersih.
- Kedele direbus sampai mendidih selama kurang lebih ½
jam, rendam dalam air perebus selama 1 malam.
- Kulit kedele dibuang/dikuliti, dan direbus kembali dengan air
baru dan bersih selama kurang lebih 1 jam.
3
- Airnya dibuang dan kacang kedele ditumpahkan diatas
tampah/nyiru yang beralaskan daun pisang sambil ditiriskan
sampai dingin sambil diaduk.
- Taburkan ragi tempe secara merata di atas kacang kedele
dengan alat yang bersih (untuk 1 kg kacang kedele
diperlukan kurang lebih 1 g serbuk ragi tempe).
- Bungkus dengan plastik atau daun pisang yang telah
ditusuk-tusuk dengan jarum layar.
- Simpan pada suhu kamar selama 2 hari (maksimum).
Hindari dari jangkauan tikus dan semut juga bahan kimia.
VI. DATA PENGAMATAN
Dari pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 1
hari, pada kedele yang difermentasikan tersebut ditumbuhi oleh
spora yang berwarna putih kehitaman.
VII. PEMBAHASAN
Dari percobaan pembuatan tempe yang terlebih dahulu
dilakukan dengan mencuci dan memasak kedele kemudian dimasak
dan direndam dengan menggunakan air rebusan tadi selama 1 hari.
Kemudian kacang kedele tersebut dikuliti dan dicuci sampai bersih
dan dimasak kembali dengan air bersih selama kurang lebih 1 jam.
Kacang kedele tersebut didinginkan dan dikeringkan sampai tidak
terasa lengket. Sebab jika terasa lengket akan menghalangi difusi
oksigen dan karenanya dapat menghambat pertumbuhan kapang.
Dalam pembungkusan kedele digunakan daun pisang dan
plastik yang di tusuk-tusuk dengan gunting yang berguna untuk
mengatur kelembaban.
4
Pada percobaan ini digunakan ragi tempe yang ditaburkan
pada kacang kedele yang telah didinginkan. Dari percobaan
diketahui bahwa pada kacang kedele yang telah difermentasikan
terdapat spora yang berwarna putih kehitaman.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan pembuatan tempe dapat disimpulkan
bahwa pada kacang kedele yang telah difermentasikan itu telah
menjadi tempe jika terdapat spora yang berwarna putih kehitaman.
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Praktikum,Teknologi Bioproses, Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.2005
5