Pembuatan Media

4
PEMBUATAN MEDIA I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat menetahui dan membuat beberapa macam media yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. II. TEORI DASAR A. Macam-macam media Secara umum media dapat dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu media alam, media semi buatan, dan media buatan. Media alam contohnya : media tape, nasi, tanah, dll. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-bahan kimia dicampur dengan bahan alami, contohnya : media agar touge, agar kentang dextrose, dll. Sedangkan medium buatan adalah media yang seluruhnya dibuat dari bahan kimia, contohnya : agar sabouraud, agar czapek Doc, dan lain-lain. Menurut bentuknya, media dapat digolongkan dalam : media cair, media semi padat, dan media padat. Media semi padat adalah media yang mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi ditambah dengan agar-agar sehingga hampir padat. Sedangkan medium padat yaitu : medium cair yang ditambah agar- agar sehingga jadi padat. Menurut kegunaannya, medium dapat digolongkan atas : a. Medium umum, yaitu medium yang umum dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme, dimana berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada medium ini. Contohnya : agar nutrisi untuk bakteri, agar kentang dextrose untuk jamur. b. Medium selektif, yaitu medium yang hanya dapat ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja. Contoh : agar Endo, agar SS, agar HS, dll. c. Medium differensial, yaitu medium yang dapat ditumbuhi semacam mikroorganisme dengan memberikan ciri tertentu. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan salah satu

Transcript of Pembuatan Media

Page 1: Pembuatan Media

PEMBUATAN MEDIA

I. TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat menetahui dan membuat

beberapa macam media yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

II. TEORI DASARA. Macam-macam media

Secara umum media dapat dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu media alam, media semi buatan, dan media buatan. Media alam contohnya : media tape, nasi, tanah, dll. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-bahan kimia dicampur dengan bahan alami, contohnya : media agar touge, agar kentang dextrose, dll. Sedangkan medium buatan adalah media yang seluruhnya dibuat dari bahan kimia, contohnya : agar sabouraud, agar czapek Doc, dan lain-lain.

Menurut bentuknya, media dapat digolongkan dalam : media cair, media semi padat, dan media padat. Media semi padat adalah media yang mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi ditambah dengan agar-agar sehingga hampir padat. Sedangkan medium padat yaitu : medium cair yang ditambah agar-agar sehingga jadi padat.

Menurut kegunaannya, medium dapat digolongkan atas :a. Medium umum, yaitu medium yang umum dipakai untuk menumbuhkan

mikroorganisme, dimana berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada medium ini.Contohnya : agar nutrisi untuk bakteri, agar kentang dextrose untuk jamur.

b. Medium selektif, yaitu medium yang hanya dapat ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja. Contoh : agar Endo, agar SS, agar HS, dll.

c. Medium differensial, yaitu medium yang dapat ditumbuhi semacam mikroorganisme dengan memberikan ciri tertentu. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana mikroorganisme lain yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu. Contoh : agar darah, agar ecsin metilen blue, dll.

d. Medium pengaya, yaitu medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganime tertentu sebelum ditumbuhkan pada medium yang dipakai dalam penelitian dengan maksud menyuburkan lebih dahulu mikroorganime tersebut.

B. Penyimpanan mediaSebelum digunakan, medium yang sudah disterilkan, baik medium cair maupun

medium padat, dapat disimpan di dalam tabung-tabung gelas berupa Erlenmeyer atau tabung reaksi ataupun dalam botol.

Penyimpanan dalam jumlah kecil biasanya dalam tabung reaksi sebanyak 10-15 ml untuk agar yang nantinya diperlukan untuk mengisi cawan petri. Sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring yang dipelukan untuk menanam biakan, agar miring dibuat dengan memiringkan tabung reaksi berisi medium setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.

Page 2: Pembuatan Media

III.ALAT DAN BAHANIII.1 Alat yang digunakan

a. Gelas ukurb. Gelas kimiac. Tabung reaksid. Cawan petrie. Timbangan digitalf. Kaca arlojig. Hot plateh. Magnetic stirrer

III.2 Bahan yang digunakana. NaClb. Pepton (bacto)c. Ekstrak dagingd. Aquadest

IV. LANGKAH KERJAa. Mencampurkan bahan (a-d).b. Memanaskan hingga mendidih selama 5-10 menit.c. Mengambil dari atas api, menambahkan 3-5 ml NaOH 20% sambil mengaduk dengan

menggoyangkan labu Erlenmeyer, hingga bereaksi basa terhadap brom-thymol blue.d. Membiarkan kotorannya mengendap.e. Menyaring melalui saringan kapas hingga bening.f. Memeriksa reaksinya terhadap brom-thymol blue 0,04% dan menetralkan hingga

akhirnya diperoleh pH 6,8-7,0.g. Menambahkan air hingga mencapai 1 liter.h. Mensterilkan selama 20 menit pada suhu 120ºC.

V. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

VI. DATA PENGAMATAN

VII. ANALISA PERCOBAAN Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahan yang digunakan adalah

pepton (bacto), agar-agar bacto, dan aquadest. Kesterilan diperlukan dalam pembuatan media agar karena alat yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan. Jadi, jika tidak steril dapat mengakibatkan gagalnya percobaan (belum berhasil).

Proses pemasakan agar pun amat sangat diperlukan. Agar dimasak hingga mendidih karena jika tidak mendidih maka agar tidak akan membeku.

Pembuatan media agar yang benar/berhasil, ditandai dengan membekunya larutan agar dalam waktu kurang dari 5 menit yang diletakkan di udara terbuka.

Page 3: Pembuatan Media

VIII. KESIMPULAN Untuk membuat media agar (Nutrien agar) alat-alat yang digunakan harus steril

karena mempengaruhi keberhasilan. Pembuatan media agar yang berhasil ditandai dengan tidak adanya bakteri berbahaya (bintik hitam) dalam media agar yang telah jadi.

IX. DAFTAR PUSTAKAJobsheet.2013.”Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses”.Palembang : Politeknik

Negeri Sriwijaya.