Makalah Pembuatan Media BA

36
makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karenanya diperlukan keahlian dalam mengidentifikasi penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tersebut melalui media khusus menumbuhkan bakteri yang dibuat ketetentuan tertentu. Media / perbenihan merupakan bahan yang digunakan untuk memperkembangbiakan bakteri laboratorium secara invitro. Sebelum digunakan media harus keadaan steril, artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan. Pelaksanaan pembuatan media memerlukan keterampilan dan kehati-hatian agar di dapatkan hasi yang maksimal mungkin. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang bersangkutan dalam pembuatan media tersebut. Penyadiaan kebutuhan media biakan bakteri sangat di tentukan oleh tindakan persiapan sebelumnya dan beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat di gunakan. Mutu dari media di tentukan sejak stok bahan baku di pesan, penyimpanan bahan baku dan pembuatan sampai penyimpanan setelah jadi.

Transcript of Makalah Pembuatan Media BA

Page 1: Makalah Pembuatan Media BA

makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA

makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Oleh karenanya diperlukan keahlian dalam mengidentifikasi penyakit yang

diakibatkan oleh bakteri tersebut melalui media khusus menumbuhkan bakteri yang

dibuat ketetentuan tertentu.

Media /  perbenihan merupakan bahan yang digunakan untuk

memperkembangbiakan bakteri laboratorium secara invitro. Sebelum digunakan

media harus keadaan steril, artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di

harapkan.

Pelaksanaan pembuatan media memerlukan keterampilan dan kehati-hatian

agar di dapatkan hasi yang maksimal mungkin. Untuk itu diperlukan pengetahuan

mengenai hal-hal yang bersangkutan dalam pembuatan media tersebut.

Penyadiaan kebutuhan media biakan bakteri sangat di tentukan oleh tindakan

persiapan sebelumnya dan beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat di gunakan.

Mutu dari media di tentukan sejak stok bahan baku di pesan, penyimpanan bahan

baku dan pembuatan sampai penyimpanan setelah jadi.

Berbagai kesalahan dapat terjadi pada proses pembuatan. Untuk itu diperlukan

uji kwalitas dari masing-masing bahan setelah jadi dengan bakteri standar. Misalnya

standar ATCC. Untuk penyimpanan stok mesia perlu di perhatikan suhu ruangan atau

lemari pendingin yang sesuai dengan petunjuk suhu penyimpanannya. Pada umumnya

media sangat hidroskopik, sehingga penutupan setelah penggunaan bahan baku

tersebut harus di perhatikan.

Page 2: Makalah Pembuatan Media BA

Kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses pembuatan media yaitu kwalita

aquades jelek, wadah tercemar, terlalu panas pada proses pembuatannya, terlalu lama

di simpan pad suhu 50 derajat celcius, PH tidak sesuai, cara melarutkan tidak

sempurna, dan kesalahan pada penyimpanan media.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan media,

yaitu Media Blood Agar (BA), Coklat Agar (CA), Endo Agar (EA), Nutrien Agar (NA),

Salmonella Shigella Agar (SSA), Mac Conkey (MC), Taurocholate Citrate Broom

Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS), Eosin Metyhlen Blue (EMB), dan

ManitolSalt Agar (MSA).

C. Rumusan Masalah

1. Penjelasan tentang media

2. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan media

3. Prosedur kerja dalam pembuatan media

4. Mengetahui jenis bakteri apa saja yang dapat tumbuh pada media tersebut

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media

Media merupakan suatu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang

dapat menimbulkan mikro organisme pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu,

atau bahan yang di gunakan untuk memperkembangakan mikro organisme di

laboratorium secara invitro. Sebelum di gunakan media harus dalam keadaan steril,

artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan.

Persyaratan-persyaratan agar media dapat di tumbuhi dan mikroba dapat

berkembang dengan baik yaitu :

Page 3: Makalah Pembuatan Media BA

a. Dalam media harus terkandung semua unsur hara yang di perlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri.

b. Media harus mempunyai tekanan osmosa dan PH yang sesuai dengan kebutuhan

mikroba.

c. Media harus keadaan steril.

Bentuk susunan dan sifat media di tentukan oeh senyawa penyusun media,

persentase campuran dn tujuan penggunaan. Bentuk media di tentukan oleh ada

tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar-agar, gelatin, dsb. Bentuk media di

kenal 3 jenis yaitu :

-          medai pemadat

-          media cair

-          media semi sulid

Sesuai dengan fungsi fisiologid dari masing-masing komponen yang terdapat dalam

media, maka susunan media pada jenis memiliki kesamaan isi yaitu :

-          Kandungan air

-          Kandungan nitrogen

-          Kandungan sumber air

-          Faktor pertumbuhan

Berdasarkan susunan pembentukan, media di bedakan menjadi :

-          Media alami, yaitu mdia yang di susun oleh bahan-bahan alami, seperti : kentang,

tepung, daging,telur, dsb.

-          Media sintesis, yaitu media yang di susun oleh senyawa kimia, seperti : media untuk

pertumbuhan dan perkembangan bakteri Clostridium

Page 4: Makalah Pembuatan Media BA

-          Media semi sintesis, yaitumedia yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami

dan bahan-bahan sintesis

Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembngbiakan mikroba,

tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain misalnya sulasi, seleksi, evaluasi, dan diferensiasi

biakan yang di dapatkan.

Berdasarkan sifat-sifatnya, media dapat di bedakan menjadi :

-          Media umum

-          Media pengaya

-          Media selektif

-          Media diferensial

-          Media penguji

-          Media perhitungan

B. Jenis-jenis Media

1. Media Umum / Media Dasar

Merupakan media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum di

perlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen

dasar untuk membuat media biakan lainnya.

Secar rutin media ini selalu tersedia dilaboratorium, contohnya : Nutrient Broth,

Nutrient Agar, dll.   

Nutrient Agar

Komposisi :

-          Ekstark sapi = 3 gram

-          Pepton = 5 gram

Page 5: Makalah Pembuatan Media BA

-          Agar = 15 gram

-          PH = 6,8

-          Aquadest = 1000 mL

Alat ;

-          Kertas timbang            - Cawan petri

-          Neraca analitik            - Erlen Meyer

-          Sendok                        - Gelas ukur

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Stephylococus

Echerichia coli

- Kontrol Negatif : Media yang tidak ditanami

Prosedur Kerja

-          Di timbang 20 gram Nutrient Agar, kemudian media di larutkan dengan aquadest sebanyak 500mL dalam Erlenmeyer (Erlenmeyer di beri label).

-          Erlenmeyerdi beri media di tutup rapat kemudian panaskan kurang lebih 10 menit pada suhu 50 derajat celcius.

-          Mdia di dinginkan kemudian media tersebut di bagi 2.  Mulut erlenmeyer di sumbat dengan kapas, di tutup dengan kertas dan ikat dengan tali.

-          Media di sterilkan dalam Autoclave selama 15 menit dengan suhu 121 derajat celcius.

-          Erlenmeyer pertama di perkirakan suhunya 80 derajat celcius, di tambahkan darah vena sebanyak 3 cc dengan cara di semprotkan melalui dinding Erlenmeyer.

-          Media di kocok (jangan sampai terbentuk busa) dan di tuang ke dalam cawan petri sebanyak detengah dari volume cawan petri.

2. Enriched Media

Page 6: Makalah Pembuatan Media BA

Adalah perbenihan yang telah di tambahkan factor-factor pertumbuhan seperti darah, vitamin, eksrak ragi, dsb sehingga bakteri yangsulit di tumbuhkan dapat di biak di perbenihan ini.

Media yang termasuk dalam Enriched Media yaitu Blood Agar dan Coklat Agar.

Blood Agar

Media ini di gunakan untuk menumbuhkan mikro organisme yang sulit untuk dibiakan dan juga untuk di membedakan kelompok mikro organisme yang melisis atau tidak melisiskan butir darah merah.

Agar darah terdiri dari bahan dasar yang mengandung 5% darah domba. Lisis butir darah merah terlihat sebagai wiayah jernih di sekitar koloni. Bila proses lisis sempurna akan terlihat di wilayah yang benar-benar jernih dan jenis hemalisisnya di sebut beta – hemolisis. Bila proses lisis tidak sempurna dan media berwarna kehijauan maka jenis hemolisisnya di sebut Alpha Hemolisis. Bakteri yang tidak mampu melisiskan butir darah dan tidak menyebabkan perubahan nyata pada media tersebut di sebut gamma hemolisi. Kelompok mikro organisme yang sering di bedakan berdasarkan kemampuan melisiskan butir darah merah adalah sreptococcus dan staphylococcus, proses hemolisis di sebabkanoleh enzim yang di lepas mikro organisme.

Komposisi :

-          Heart extract = 10 gram

-          Tryphtose = 10 gram

-          Nacl = 5 gram

-          Agar-agar = 15 gram

-          PH = 6,9

-          Aquadest

Alat ;

-          Kertas timbang            - Cawan petri

-          Neraca analitik            - Erlen Meyer

-          Sendok                        - Gelas ukur

Alat ;               

-          Timbangan analitik                        Autoclave    

-          Gelas ukur                                    Petridich

Page 7: Makalah Pembuatan Media BA

-          Erlen Meyer                    –                       Alat Pemanas

-          Sendok Reagen

Prosedur Kerja

-          Larutkan 40 gram bahan tersebut dengan 1 liter aquadest

-          Sterilkan dengan menggunakan autoclave 115 derajat celcius selama 25 menit

-          Setelah di sterilkan, dinginkan pada suhu 50derajat celcius kemudian tambahkan 4-8% darah domba, aduk rata

-          Tuang dalam petridich steril kurang lebih 200

-          cc secara aseptis. Hindari gelembung udara dan simpan dalam lemari es.

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Streptococcus pyogenes

Sterptococcuc Pneumoniae

- Kontrol Negatif : Media yang tidak ditanami

Coklat Agar

Kegunaannya adalah untuk menumbuhkan bakteri yang sulit tumbuh pada perbenihan sederhana dan biasanya di pakai untuk menumbuhkan golongan Neisseriae dan Hemorhylus influenza. Prosedur kerjanya sama dengan pembuatan Blood Agar, hanya setelah penambahan darah, di panaskan kembali sampai 80-90% selama 5-15 menit sampai berwarna coklat. Semua ini di kerjakan dalam water bath.

Bahan dari coklat agar sama dengan bahan pada media  Blood Agar. Mengapa medianya berwarna coklat ? hal tersebut di sebabkan oleh suhu yang lebih sehingga kepanasan dan media berwarna coklat. Mengapa media ini kecoklatan ? hal tersebut di karenakan bakteri N. Conarhoe dan Haemophylus suka di coklat agar.

3. Media Selektif

Pada perbenihan ini, hanya bakteri tertentu yang bisa tumbuh dengan baik, sedangakan bakteri lainnya dapat terhambat pertumbuhannya karena telah di tambahkan zat atau bahan tertentu yang bersifat menghambat.

Media yang termasuk dalam selektif media yaitu Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS), Mac Conkey (MC), Salmonella Shigella Agar (SSA),  Endo Agar (EA).

Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS)

Page 8: Makalah Pembuatan Media BA

(TCBS) adalah media selektif untuk Vibrio Cholera.

Komposisi :

- Yeast extract = 5 gram

- Bacteriological Peptone = 10 gram

- Sodium thiosulphate = 10 gram

- Sodium Citrate = 10 gram

- Ox bile = 8 gram

- Sucrose = 20 gram 

- Sodium Chloride = 10 gram

- Broom Thymol Blue = 0,04 gram

-Thymol Blue = 0,04 gram

- Agar = 14 gram

- Aquadest = 1000mL

- PH = 8,6

Alat ;

Timbangan analitik            - Gelas ukur

      Erlen Meyer                      - Sendok  reagen

Alat Pemanas

Prosedur Kerja

-          Ditimbang 88 gram dehydrate medium kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer dan larutkan 1000mL aquadest.

-          Bila belum larut panaskan di atas nyala api sampai suhunya 45-50 derajat celcius.

-          Jangan menggunakan autoclave, kemudian tuangkan pada petridisk.

Medium TCBS Oxid sempurna dan tidak membutuhkan bahan tambahan atau tambahan darah steril, dan media ini lebih menguntungkan dari media lanryl sulphate tellurite agar yang membutuhkan tambahan lebih lanjut setelah pensterilisasian penampakan koloni dari organisme. Pada media TCBS setelah 24 jam inkubasi pada suhu 35 derajat celcius.

Page 9: Makalah Pembuatan Media BA

Bakteri Koloni

Vibrio parahaemolyticus kuning, tipis

Vibrio Alginiliticus biru, kekuning-kuningan

Vibrio Metchnicovin kuning(3,5mm)

Vibrio Flufialis kuning (3,4mm)

Vibrio Vulnivicus biru, kehijauan (2,3mm)

Vibrio mimicus biru, kehijauan (1mm)

Jenis Entrococcus

Jenis proteus kuning, kehijauan (1mm)

Jenis Pseudomonas biru, kehijauan (1mm)

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Vibrio Colera

- Kontrol Negatif :      Escheristia coli di hambat pertumbuhannya

Mac Conkey Agar (MCA),

Pembenihan ini bersifat selektif untuk hasil gram negative baik Enterobacteriateae maupun yang non fermented basilgram negative, sedangakn bakteri lainnya umumnya tidak tumbuh / tumbuh dengan tidak subur.

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam empedu dan nerah netral. Media ini menghambat pertumbuhan bakteri garam poditif yang di sebabkan oleh garam empedu dan kristal violet, bakteri gram negatif yang tumbuh di bedakan dalam kemampuannya memfermentasekan aktosa.

Koloni dari bakteri yang memfermentasekan laktosa berwarna merah bata dan di kelilingi oleh endapan garam empedu. Endapan ini di sebabkan oleh enguraian laktosa menjadi asam yamg bereaksi dengan garam empedu.

Bakteri yang tidak memfermentasekan laktosa biasanya bersifat pathogen. Golongan bakteri ini tidakmemperlihatkan perubahan pada media. Warna koloni di lihat pada bagian koloni terpisah.

Komposisi :

-          Peptone Yeast extract  = 17 gram        -          Agar  = 13,5 gram

-          Protease Pepton           = 3 gram                      -          Netral Red = 0,03 gram

Page 10: Makalah Pembuatan Media BA

-          Lactosa                        = 10 gram                                -          Crystal Violet  = 0,001gram

-          Bile salt no 3               = 1,5 gram                    -          Aquadest = 1000ml

-          Sodium Cloride           = 5 gram                      -          PH  = + 7,4

Alat ;

-     Erlen Meyer

-          Sendok tanduk                        - Gelas ukur

-          Tabung Reaksi            - Tabung Durham

-          Beaker Gelas               - Botol semprot

Prosedur Kerja

-          Timbang bahan tersebut di atas, masukkan dalam beaker gelas 50 mL dan larutkan dengan aquadest dan masukkan dalam Erlen meyer.

-          Homogenkan dengan cara di panaskan di dalam pemanas selama 15 menit, kemudian mulut Erlenmeyer di sumbat dengan menggunakan kapas, yang dilapisi kertas, kemudian sumbatan tersebut di tutup kembali dengan menggunakan kertas, lalu di ikat.

-          Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit

-          Dinginkan dengan tuangkan ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es.

Media dalam MCA ini mempunyai keistimewaan memilih bakteri enteric gram negative yang memfrementasekan laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan netral rerbile salt. Kemampuan Ecoli memfregmentasekan laktosa menyebabkan penurunan PH, sehingga mempermudah absorbsi netral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata.

Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain : Enterobacter, proteus, salmonella, shigella, aerobacter, enterococcus.

Endo Agar

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, Na-s\ulfat dan fiksin-busa. Sifat pertumbuhan koloni pada EA adalah :

1. Bakteri yang tidak memfregmentasikan laktosa

Page 11: Makalah Pembuatan Media BA

Terlihat sebagai koloni yang terang tembus, tidak berwarna dan di kelilingi oleh media yang berwarna merah muda. Kelompok media ini menyebabkan indicator fuksin-fuksin yang berwarna.

2. Bakteri yang memfregmentasikan laktosa

Trelihat sebagai koloni yang berwarna merah metalik dan di kelilingi oleh media yang berwarna kemerahan. Perubahan warna media di sekeliling koloni bakteri bukan di sebabkan oleh pengiraian asam, tetapi oleh reaksi penengahnya yaitu asetaldehida dengan Na-dulfiat, bakteri gra positif di hambat pertumbuhannya oleh sulfiat dan fuksin. Beberapa pertumbuhan koloni pada agar ini.

Koloni Mikro organisme

Tidak berwarna, bening lactosa-negative, salmonella, shigella

Merah dengan kilau logam lactosa-positif, E.coli

(Metallic Sheen )

Merah mudam mukoid Enteribacter, klebsiella, citrobacter

Komposisi :

-          Dipotassium phuspate = 3,5 gram

-          Peptic digest of animal tissuerotease = 10 gram

-          Agar = 15 gram

-          Lactosa = 10 gram

-          Sodium sulfite = 2,5 gram

-          Basic Fuchsin = 0,5 gram

Alat :

-          Kertas timbang

-          Neraca analitik

-          Sendol

-          Cawan Petri

-          Erlenmeyer

-          Gelasukur

Page 12: Makalah Pembuatan Media BA

Prosedur Kerja

-          Timbang Endu Agar sebanyak 20, 75 gram

-          Dilarutkan dalam Erlenmayer dengan aquadest sampai 500mL, kemudian panaskan kurang lebih 15 menit

-          Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 121 derajat celcius

Salminella Shigella Agar (SSA)

Perbenihan ini mirip MCA, hanya penggunaanya lebih khusus lagi untuk basil gram negative pathogen enteric, sehingga di pakai untuk isolasi dari specimen yinja terutama salmonella shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tidak berwarna. Sebagai bahan penghambat utama adalah garam empedu dan brilliant green yang tidak hanya mengam,bat bakteri asam positif saja tetapi menekan pertumbuhan basil pathogen non enteric lainnya.

Komposisi:

-          Ekstark sapi = 5 gram  - Proteose peptone = 5 gram

-          Laktosa = 10 gram  - Garam bile no.3 = 8,5 gram

-          Natrium sitart = 8,5 gram  - Ferrik sitrat = 1 gram

-          Agar = 13,5 gram  Merah netral = 0,025 gram

-          Hijau brilliant = 0,33 gram  - Aquadest = 1000mL

-          PH

Alat :

-          Tabung reaksi

-          Petridisk

-          Sendok tanduk

-          Autoclave

-          Erlenmeyer

-          Gelas ukur

-          Timbangan analitik

Prosedur Kerja

Page 13: Makalah Pembuatan Media BA

-          Timbang bahan tersebut, kemudian masukkan dalam beaker glass 50 ml dan larutkan dengan aquadest, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer

-          Homogenkan dengan cara di panaskan diatas pemabas selama 15 menit

-          Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit

-          Diingimgan dan tuang ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es

Kontrol Kwalitas

- Kontrol Positif : Salmpnella typhimurium

Salmonella enteridis

- Kontrol Negative : Enterococcus raecallis

Manitol Salt Agar (MSA)

Persenyawaan utama dalam media ini adalah NaCL 7,5 %, mannitol, dan merah fenol. Media ini terutama di gunakan untuk membedakan staphylococcus yang bersifat pathogen dan yang tidak pathogen.

Media ini mengandung kadar NaCL tinggi, sehingga akan menghambat pertumbuhan bakteri, namun staphylococcus tidak di hambat pertumbuhannya. Staphylococcus aureus akan membentuk zona kuning. Sedangak S. epidermis akan membentuk zona merah. Warna kuning di sebsbkan oleh fermentasi mannitol disertai permukaan asam, sedangkan warna merahdi sebabkan oleh mennitol yang tidak di frementsikan. Merah fenol merupakan indicator untuk melihat adanya pembentukan asam.

Pada umumnya S. Aureus bersifat pathogen,sedangkan S. Epidermis bersifat tidak pathogen.

Komposisi:

-          Ekstark sapi = 1 gram        -  Proteose peptone no.3 = 10 gram

-          NaCL = 75 gram                -  D-Mannitol = 75 gram

-          Agar = 15 gram                  -  Merah fenol = 0,025 gram

-          Aquadest = 1000mL          -  PH = 7,4

Alat :

-          Cawan petri

-          Gelas kimia

Page 14: Makalah Pembuatan Media BA

-          Tabung reaksi

-          Autoclave

-          Erlenmeyer

-          Rak tabung

-          Neraca analitik

Prosedur Kerja

-          Larutksn 60 gram dehydrate medium dalam 1000ml aquadest dingin.

-          Kocok dan panasi sampai mendidih ( jangan terlalu lama mendidih) sampai larut sempurna

-          Tidak usah steril, tuang pada kotak Petri dalam beaker glass 50 ml

Medi Diferensial

Merupakan media yang mengandung zat-zat kimia tertentu untuk membedakan berbagai tipe bakteri. Media ini berperan dalam pembentukan PH karena aktivitas mikroba dan membedakan organisme tersebut berdasarkan perubahan PH.

Media yang termasuk dalam differential media yaitu Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Komposisi :

-          Pancreahc digest of gelatin = 10 gram

-          Jaciose = 10 gram

-          Dipottasium Phuspate = 2 gram

-          Eosin = 0,4 gram

-          Methylem blue = 0,065 gram

-          Agar = 15,0 gram

-          Aquadest = 1000ml

Alat :

-          Cawan petri

Page 15: Makalah Pembuatan Media BA

-          Batang pengaduk

-          Tabung reaksi

-          Tabung durham

-          Botol semprot

-          Autoclave

-          Erlenmeyer

-          Rak tabung

-          Timbangan analitik

-          Sendok tanduk

-          Kapas

-          Tali

Prosedur Kerja

-          Ditimbang media EMBA sebanyak 18,7 gram kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer.

-          Larutkan dengan aquadest 500ml kemudian panaskan kurang lebih 15 menit.

-          Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 121 derajat celcius.

-          Pada media EMBA mengandung laktosa dan pewarnaan Methylen blue yang dapt memberikan perbedaan di antara enteric yang memfrementasikan lactosa dengan yang tidak sama baiknay seperti identifikasi bakteri E.coli. Media EMBA menghambat pertumbuhan bakteri gram positif sehingga bakteri gram negative lebih subur. Contoh bakteri yang tidak memfrementasikan lactosa yaitu Staphylococcus aureus. P. aerugimnosa dan Salmonella.

PANDUAN PRAKTIKUM – PEMBUATAN MEDIA NUTRIEN AGAR DAN STERILISASIPosted on 2 Desember 2012 by Arya Manangsang

I. Tujuan

1. Untuk mengenal beberapa cara sterilisasi2. Mengetahui macam-macam media dan pembuatannya3. Memperoleh alat dan media yang steril

Page 16: Makalah Pembuatan Media BA

II. Dasar Teori

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang mengganggu atau yang merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia, maupun mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi (Waluyo, 2005).

Ketika anda pertama kali melakukan pemindahan biakan secara aseptik, sesungguhnya anda sudah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Sterilisasi adalah proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121 ̊C pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort. Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160 ̊C selama 2 jam. Alat yang sering digunakan pada umumnya adalah oven (Hadioetomo, 1993).

Agar biakan murni dapat dibuat, medium harus steril sebelum inokulasi; yaitu kita harus yakin bahwa tidak ada organismehidup dapat berada dalam medium jika diinokulasi. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilkan media ialah menempatkannya dalam otoklaf (sebetulnya panci masak bertekanan besar dan dielaborasi). Otoklaf menggunakan uap bertekanan untuk menaikkan suhu barang yang sedang disterilkan sampai suatu taraf yang mematikan semua bentuk kehidupan. Untuk sterilisasi rutin, otoklaf biasanya dioperasikan pada tekanan uap 15 lb/in2. Pada tekanan ini suhu menjadi 121̊C. Waktu yang diperlukan pada suhu ini adalah 15 sampai 20 menit. Apabila medium berukuran besar disterilkan, maka waktu yang diperlukan akan lebih panjang, karena panas memerlukan waktu untuk menembus bahan tersebut (Volk & Wheeler, 1993).

Metode sterilisasi secara fisik dapat dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah akibat suhu yang tinggi atau tekanan yang tinggi. Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim dan membran sel. Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripada dipanasi secara kering (Waluyo, 2005).

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi sistem batch adalah temperatur dan lama pemanasan. Proses pemusnahan mikroba kontaminan dapat digambarkan sesuai reaksi kimia orde satu yang memenuhi persamaan kinetika :

1. Dimana N adalah jumlah sel yang hidup pada waktu t tertentu, t adalah lama sterilisasi dan Kd adalah konstanta laju kematian spesifik. Dengan memplot nilai terhadap t, maka didapat garis lurus dengan kemiringan – Kd. pada kematian mikroorganisme secara sterilisasi juga berlaku persamaan Arhenius yang menunjukkan bahwa temperatur mempengaruhi konstanta laju kematian spesifik.

2. Dimana A adalah konstanta Arhenius, Ea adalah energi aktivasi, dan R adalah konstanta gas dan T adalah temperatur absolut pemanasan. Dari persamaan ini terlihat bahwa laju reaksi

Page 17: Makalah Pembuatan Media BA

kematian sel akan meningkat jika temperatur sterilisasi meningkat karena peningkatan temperatur menyebabkan peningkatan Kd. nilai Ea dan Kd didapat dari hubungan pada persamaan Arhenius tersebut dengan cara mengalurkan ln Kd terhadap 1/T (Achmad, 2007).

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrien) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:

1. harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba,2. harus mempunyai tekanan osmosis,3. tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan tumbuh,4. tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba,5. harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang ditumbuhkan

dapat tumbuh dengan baik (Sutedjo, 1991).

Agar-agar, gelatin atau gel silika merupakan bahan untuk membuat medium menjadi padat. Namun, yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium, namun sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat (Hadioetomo, 1993).

Saat ini media agar merupakan media yang sangat umum digunakan dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk dilakukannya isolasi bakteri dari suatu sampel, karakterisasi morfologi, sampai penghitungaan bakteri yang dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni bakteri dan warna-warninya mudah sekali dikenali dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrien atau menambahkan indikator. Komposisi media bakteri dapat dimodifikasi sehingga dapat digolongkan menjadi media umum, media selektif (bakteri tertentu saja yang dapat tumbuh) dan media diferensial (bakteri tumbuh dengan memberikan ciri-ciri tertentu) (Achmad, 2007).

Media alamiah, misalnya susu skim, tidak begitu sulit di dalam penyiapannya sebagai media pertumbuhan mikroba, karena hanya cukup dengan dituang ke dalam wadah yang telah disterilkan. Media dalam bentuk kaldu nutrien atau yang mengandung agar, disiapkan dengan cara melarutkan masing-masing bahan yang dibutuhkan atau lebih mudah lagi dengan cara menambahkan air pada suatu produk komersial berbentuk medium bubuk yang sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan. Pada praktisnya, semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk, seperti PCA (Plate Count Agar), NA (Nutrient Agar), TSA (Trypticase Soy Agar) dan lain-lain. Bakteri, dari kata latin bacterium (jamak, bacteria) adalah kelompok raksasa dari organisme hidup, mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus (inti sel), Cytoskelen, dan organik lain seperti mitokondria dan kloroplas. Karena bakteri merupakan prokaryota, untuk membedakan dengan organisme lain yang memiliki sel yang lebih kompleks, disebut eukaryota. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya berukuran 0.5 – 5 µm, meskipun akan ada juga jenis yang dapat menjangkau 0.3 mm dalam diameter (Thiomargarita) (Rachdie, 2006).

Page 18: Makalah Pembuatan Media BA

III. Alat

1. Cawan Petri,2. Erlenmeyer,3. Tabung reaksi,4. Otoklaf,5. Pipet mohr,6. Sudip,7. Neraca analitik,8. Magnetic stirer,9. Hot plate dan10. Rak tabung reaksi

IV. Bahan

1. Akuades,2. Nutrient Agar (NA),3. Potato Destroxe Agar (PDA) dan4. MEA (Malt Extract Agar).

V. Prosedur Kerja

Standarisasi Praktikum

1. Periksa autoclave dengan melihat kondisi aquades dibagian bawah dan kondisi umum autoclave (kebersihan, kabel, dll).

2. Bungkus alat-alat gelas dan non gelas dengan kertas cokelat dengan cara sedemikian mungkin.

3. Masukkan semua bahan dan alat kedalam keranjang sterilisasi dengan mengatur posisi yang mantap.

4. Tutup autoclave dengan memutar alat penutup sesuai direksi manualnya.5. Setting waktu dan suhu.6. Kemudian tekan “START”.7. Tunggu sampai alarm berbunyi dan matikan dengan tekan tombol on/off dan cabut kabel.8. Ingat biarkan sampai tanda indikator tekanan betul-betul menunjukkan angka nol.9. Jangan dibuka sembarangan, jika tidak mengikuti aturan, autoclave akan meledak layaknya

bom.10. Hati-hati dalam bekerja. Jika tidak tahu, tanyakan ke petugas laboratorium.

 Pembuatan Media NA dan Sterilisasi

1. 1,2 gram nutrien agar (NA) ditimbang dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.2. Ditambahkan 50 mL akuades.3. Dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirer sampai

homogen, lalu dibiarkan beberapa saat.4. Dipipet sebanyak 4 mL dan dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi.5. Tabung reaksi disumbat dengan kertas dan ditutup dengan kertas yang diikat dengan karet

gelang.6. Dimasukkan dalam autoklaf untuk disterilkan beserta alat-alat yang akan digunakan selama

2 jam pada suhu 12 C dan tekanan 15 psi.1̊ 1̊�

Page 19: Makalah Pembuatan Media BA

 Pembuatan Media PDA dan Sterilisasi

1. 1,95 gram potato destroxe agar (PDA) ditimbang dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.2. Ditambahkan 50 mL akuades.3. Dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirer sampai

homogen, lalu dibiarkan beberapa saat.4. Dipipet sebanyak 4 mL dan dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi.5. Tabung reaksi disumbat dengan kertas dan ditutup dengan kertas yang diikat dengan karet

gelang.6. Dimasukkan dalam autoklaf untuk disterilkan beserta alat-alat yang akan digunakan selama

2 jam pada suhu 12 C dan tekanan 15 psi.1̊ 1̊�

 Pembuatan Media MEA (Malt Extract Agar) dan Sterilisasi

1. 2,4 gram MEA ditimbang dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.2. Ditambahkan 50 mL akuades.3. Dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirer sampai

homogen, lalu dibiarkan beberapa saat.4. Dipipet sebanyak 4 mL dan dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi.5. Tabung reaksi disumbat dengan kertas dan ditutup dengan kertas yang diikat dengan karet

gelang.6. Dimasukkan dalam autoklaf untuk disterilkan beserta alat-alat yang akan digunakan selama

2 jam pada suhu 12 C dan tekanan 15 psi.1̊ 1̊�

VI. ANALISIS DATA

Pembuatan Media NA dan Sterilisasi

1. Tentukan komposisi Nutrient Agar (20 gr/L).2. Tentukan warna sesudah sterilisasi.

 Pembuatan Media PDA dan Sterilisasi

1. Tentukan komposisi Potato Destroxe Agar (39 gr/L).2. Tentukan warna sesudah sterilisasi.

 Pembuatan Media Media MEA dan Sterilisasi

1. Tentukan komposisi Malt Extract Agar (48 gr/L).2. Tentukan warna sesudah sterilisasi

VII. Pertanyaan

1. Apa fungsi dari media tanam mikroba?2. Apa saja syarat-syarat pemilihan medium tanam mikroba?3. NA, PDA, dan MEA termasuk media penanaman mikroba jenis apa?4. Apa fungsi dari sterilisasi?5. Apa saja teknik-teknik dalam proses sterilisasi?

Page 20: Makalah Pembuatan Media BA

Daftar PustakaAchmad, D,. 2007, Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti, http://www.nvtech.com , Diakses tanggal 1 November 2010

Hadioetomo, RS, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Gramedia: Jakarta

Rachdie, 2006, Mengenal Media Pertumbuhan Mikrobia, http://rachdie.blogsome.com/2006/10

laporan pembuatan media agar untuk bakteri dan jamurJanuary 18, 2013 by nurfitrirahim

BAB I

PENDAHULUAN

 

1. Latar Belakang

 

Medium adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat untuk menambahkan mikroba. Selain itu juga berguna untuk isolasi sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dalam suatu bahan. 

            Begitu tersedia kodisi yang memuaskan untuk kultivasi, maka reproduksi dan pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, untuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi dan pertumbuhan bakteri tersebut, dan untuk menentukan perubahan-perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkngan tumbuhnya.

            Mikrobiologi adalah satu ilmu yang mempelajari kehidupan dan mikroba organisme hidup yang berukuran mikro atau sangat renik. Mikroorganisme ini sangaterat kaitannya denga kehidupan, baik yang bermanfaat atau merugikan makhluk hidup yang lainnya. Ada diantara mereka yang hidup dalam media agar yang dapat menyebabkan penyakit ataupun menguntungkan misalnya dalam proses pembutan anggur, keju, yogurt, produksi penisilin dan proses pembuangan limbah (Tortora, 1992 : 22).

            Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan bakteri dalam biakan murni.Untuk melakukan hal itu, haruslah mengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkngan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Dalam pembuatan medium harus ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :

1. Mengandung semua zat yang mudah digunakan oleh mikroba.2. Tidak mengandung zat penghambat pertmubuhan.3. Mempunyai tekanan osmose dan tekanan muka.4. Mempunyai derajat keasaman (pH) yang sesuai.

Page 21: Makalah Pembuatan Media BA

5. Dan dalan keadaam seteril.

Medium dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Berdasarkan susunan kimianya, yaitu medium organic, medium anorganik, mediu sintetik dan medium nonsintetik.

2. Berdasarkan konsistensi medium yaitu medium cair, padat dan semi padat.3. Berdasarkan fungsi yaitu diperkaya, spesifik, perhitungan penguji dan khusus.

             Dalam pembuatan media agar ini, dilakukan dengan pembuatan Media agar OF, Media agar TS, Media agar MR, Media agar TSI, dan Media uji agar indole, yang telah disiapkan dan diseterilkan. Setelah disterilkan semua media tersebut didapatkan berbagai warna, seperti : Media agar OF berwarna hijau, Media agarTS berwarna kuning.

                                            Mikroorganisme seperi bakteri yang terdapat di ikan atau lingkungan budidaya, umumnya terdapat dalam populasi campuran. Untuk keperluan identifikasi diperlukan suatu biakan murni sehingga teknik isolasi mutlak diperlukan. Mikroorganisme yang telah diisolasi ini belum dapat ditentukan sifat atau jenis bakterinya. Pengamatan mengenai bentuk morfologi, sifat gram, dan pola penataan sel dapat diketahui dengan cara pewarnaan gram. Akan tetapi, untuk mengetahui jenis bakteri tidak cukup hanya dengan metode pewarnaan gram.

Seperti halnya mikroorganisme lainnya bakteri mempertahankan kehidupannya melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan generasinya. Untuk itu, bakteri mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuk larutan) yang ada di linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Setiap jenis spesies bakteri mempunyai karakterisasi sifat biokimia dan fisiologi yang khas. Sifat-sifat ini dapat dijadikan acuan dalam proses identifikasi. Oleh karena itu dalam praktikum kali ini dilakukan uji enzimatik untuk mengetahui karakteristik sifat dari bakteri.

 

 

1. TUJUAN

Membuat media agar untuk bakteri dan jamur Mengetahui organ penyakit dari organ dan luka Mempelajari karakteristik sifat biokimia dan fisiologi bakteri sehingga dapat melakukan

identifikasi bakteri

 

 

 

 

 

Page 22: Makalah Pembuatan Media BA

 

BAB II

METODOLOGI

 

1. Waktu dan Tempat

 

Hari/ tanggal : Selasa/ 24 April 2012Pukul : 09.00 – selesaiTempat : Lab. Hama dan Penyakit     

1. Alat dan Bahan

 

Alat :

Cawan petri Erlemeyer Timbangan analitik Mesin autoklaf Alumunium foil Gelas piala Ose Incubator Media SIM Media OF Kertas sitokrom Media gelatin Pipet micron

Bahan :

Aquades TCBS OF 1,1 gr TSA GELATIN TSA + NaCl 1,5% Ikan nila H2O2

KOH Paraffin cair Biakan bakteri (otak)

 

 

1. Prosedur kerja

 

1. Pembutan media agar 1. Bahan masing-masing media dimasukkan kedalam erlenmeyer, dilarutkan dengan

aquadest lalu ditutup dengan aluminium foil.2. Kemudian masukkan kedalam wadah yang berisi air kemudian dimasak hingga

mendidih/ bening.

Page 23: Makalah Pembuatan Media BA

3. Bila sudah larut dan bening kemudian dimasukkan dalam autoklaf namun ada juga media yang tidak perlu di autoklaf

4. Setelah steril, didapatkan berbagai media dengan berbagai warna, kemudian media didinginkan hingga suhu ± 50o C lalu dimasukkan kedalam cawan petri dan ditutup.

 

1. Kultur penyebab penyakit 1. Siapkan alat dan bahan2. Bersihkan meja dengan alcohol3. Potong sirip ekor ikan nila4. Nyalakan Bunsen5. Masukkan sirip ekor ikan nila kedalam cawan petri6. Beri larutan fisiologis7. Homogenkan dan diamkan beberapa menit8. Ambil larutan fisiologis tadi dengan menggunakan pipet9. Tuangkan kedalam media PCA10. Tutup media PCA dan rekatkan dengan menggnakan parafilm11. Beri label, dengan format tanggal,nama kelompok, jenis ikan dan organ yang

digunakan12. Inkubasi selama 24 jam dengan posisi terbalik.

 

1. Isolasi penyebab penyakit 1. Ambil koloni biakanbakteri yang telah diinkubasi dengan menggunakan ose2. Inokulasi biakan bakteri kedalam media PCA dengan menggunakan metode gores3. Inkbunasi selama 24 jam4. Apabila sudah didapatkan biakan yang murni, ambil sedikit hasil biakan kemudian

inokulasi kembali pada media miring dengan menggoreskan pada permukaan media dengan cara siksak.

5. Tutup tabung tabung reaksi6. Inkubasi lagi selama 24 jam

 

Uji biokimia

 

1. Uji KOH 1. Ambil biakan bakteri dari media miring dengan menggunakan ose2. Simpan biakan pada objek gelas3. Tetesi dengan larutan KOH4. Kemudian homogenkan, lalu angkat

 

1. Uji katalase 1. Ambil biakan bakteri dari media miring dengan menggunakan ose2. Simpan biakan dalam objek gelas

Page 24: Makalah Pembuatan Media BA

3. Tetesi dengan larutan H2O2

4. Homegenkan,5. Amati perubahan yang terjadi

 

1. Uji motil 1. Ambil biakan bakteri dengan ose lurus

1. Masukkan kedalam media SIM dengan cara menusukkan ose secara vertical sampai kedasar tabung

2. Tutup tabung reaksi3. Inkubasi selama 24 jam

 

1. Uji oksidasi 1. Ambil biakan bakteri dengan menggunaka ose2. Taruh kedalam objek gelas tambahkan aquades3. Homogenkan4. Ambil biakan tadi yg telah diencerkan dengan aquades ke kertas sitokrom5. Amati yang terjadi

 

1. Uji OF 1. Siapkan alat dan bahan2. Beri label pada tabung A dan tabung B3. Ambil biakan bakteri denggan menggunakan ose4. Tusukkan kedalam media OF5. Tabung B ditetesi dengan paraffin cair setinggi 1 cm kemudian ditutup6. Inkubasi selama 24 jam7. Amati perubahan yang terjadi

 

1. Uji gelatin 1. Ambil biakan bakteri dengan ose lurus2. Masukkan kedalam media gelatin dengan cara menusukkan ose secara vertical

sampai kedasar tabung3. Tutup tabung reaksi4. Inkubasi selama 24 jam

 

 

 

 

 

Page 25: Makalah Pembuatan Media BA

 

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

1. Hasil

Pembuatan media Agar

 

Media WarnaTCBS Hijau pekatOF Hijau beningTSA KuningGELATIN Kuning kecoklatanTSA + NaCl Kuning

 

 

Uji biokimia

 

 

 

 

1. Pembahasan

Pembuatan media agar

                        Pada praktikum digunakan media agar uji TSA, Media agar uji OF, Media agar uji gelatin, Media agar uji TSA + NaCl, yang alatnya sudah disterilkan. Dan adapun medium yang digunakan nutrient agar digunakan untuk menambahkan bakteri dan plate count agar (PCA) digunakan sebagai medium untuk menumbuhkan jamur. PCA ini jarang digunakan karena tidak spesifik dan juga selain menumbuhkan bakteri, jamur juga ikut tumbuh. Jadi kita hendak salah satu harus dilakukan dengan cara isolasi terlebih dahulu.            Media yang telah ada diatas disterilkan beserta alat-alatnya. Kemudian media dicampur dengan aquadest dan dipanaskan dengan hotplate dan diaduk. Setelah diperoleh media yang telah dipanaskan tersebut dibagi kedalam beberapacawan petri yang telah

Jenis uji Hasil keteranganUji KOH 3% - berlendirUji katalase + berbusaUji oksidase - Tidak berwarnaUji motil + Tumbuh disemua bagian mediaUji gelatin - Membeku/ padatUji OF    Tabung A - Berwarna hijauTabung B

(paraffin cair)

- Berwarna hijau

Page 26: Makalah Pembuatan Media BA

tersedia.khusus untuk beberapa media dimasukkan kedalam autoklaf terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kontaminan yang masuk.            Selain itu, pada praktikum ini dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mencampur zat sampai menjadi homogen dan juga untuk sterilisasi. Pada praktikum ini tidak menggunakan plate count agar dikarenakan berfungsi untuk menumbuhkan bakteri dan jamur.

                        Menurut Suryawiris (1986), salah satu persyaratan untuk menumbuhkan mikrobia adalah tekanan osmose, hal ini untuk dimasukkan karena dapat digunakan untuk medium yang padat yang tumbuh didalam media tersebut adalah bakteri aerob (membutuhkan oksigen) oleh karena itu dibutuhkan tegangan osmose agar bakteri dapat tumbuh diatas permukaan dan memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk hidup.

            Menurut Dwiseputro (1989 : 39), mikroba adalah suatu mikroorganisme yang hidup dan melakukan aktivitas seperti halnya makhluk hidup lainnya. Salah satunya mempunyai warna media yang tidak disterilakan karena terdapat kemugkianan ada mikroorganisme yang menempel atau yang terkontaminasi oleh mikroba yang ada diudara, angina atau yang ada didalam media itu sendiri. Sedangkan yang telah mengalami sterilisasi tidak mengalami sterilisasi tidak mengalami perubahan yang sangat berarti dan kemungkianan untuk terkontaminasi juga sangat kecil karenasebagian mikroba yang ada didalamnya sudah musnah karena mengalami pemanasan dengan suhu tinggi.

 

Uji Biokimia

 

Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji motil, uji katalase, uji KOH, uji OF, hidrolisis gelatin, uji oksidase dan lain-lain. Uji-uji ini sangat penting dalam identifikasi bakteri-bakteri patogen begitu pula uji yang lain sebenarnya digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dengan karakter tertentu, yang mana dengan karakter tersebut ia dapat dibedakan dengan jelas dari bakteri-bakteri yang lain yang hidup disekitarnya (Dwidjoseputro, 1994).

Uji katalase positif menunjukkan bahwa bakteri mempunyai enzim katalase untuk menguraikan H2O2 menjadi oksigen dan air. Reaksi positif ditandai dengan adanya gelebung-gelembung pada gelas objek sama halnya dengan uji KOH 3% negative karena berlendir setelah diteteskan larutan KOH.

Berdasarkan uji motilitas yang telah dilakukan didapatkan bahwa baik bakteri yang terdapat pada organ otak motil. Hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan bakteri tidak hanya dibekas tusukan melainkan juga di atas medium. sedangkan Berdasarkan pengujian oksidase diketahui bahwa bakteri tersebut tidak menunjukkan reaksi yang positif karena kertas yang digunakan tidak megalami perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut mempunyai enzim dehidrogenase.

            Media OF merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian fisio-metabolisme suatu bakteri yakni untuk mengetahui kemampuan memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobic (oksidatif) atau anerobik (fermentative). Berdasarkan hasil

Page 27: Makalah Pembuatan Media BA

pengujian OF didapatkan bahwa bakteri yang diambil dari organ otak tersebut tidak mampu merubah warna medium menjadi kuning dengan atau tanpa parafin. Hal ini berarti bakteri tersebut tidak mampu memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobik ataupun anaerobik.

Uji selanjutnya yaitu uji gelatin. Gelatin adalah protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yaitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari hewan. Hasil uji menunjukan bakteri memberikan hasil negative (-). Hal ini menunjukan bakteri tersebut tidak memiliki enzim proteolitik karena gelatin membeku saat dimasukan ke lamari pendingin. Atau juga dapat dikatakan bahwa gelatin tidak terhidrolisis.

Hasil pengamatan karakteristik sifat biokimia dan fisiologi bakteri dengan menggunakan beberapa uji yang kemudian dicocokkan dengan table cowan, maka dipeoleh hasil yaitu kemungkinan besar bakteri tersebut berasal dari genus Aeromanas. Aeromonas merupakan bakteri gram negatif, Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram.   Aeromonas berbentuk batang pendek ( 1,3-2,0 x 0,8-1,3 µm ), motil atau bergerak, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob, resisten terhadap 0/129, pertumbuhan optimum pada suhu 22⁰C, G+C ratio 57-63%, memproduksi brown pigmen yang diffusible (untuk strain typical). Koloni bakteri ini berwarna putih, kecil, bulat, dan cembung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

Page 28: Makalah Pembuatan Media BA

1. Kesimpulan

 

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan :

1. Suatu media telah diketahui secara rinci komposisi yang akan digunakan tersebut disebut dengan media sintetik.

2. Media yang digunakan harus dalam keadaan steril dan media tersebut tidak di tumbuhi oleh mikroba.

3. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan terhadap bakteri yang diambil dari organ otak maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar bakteri tersebut berasal dari genus Aeromonas.

 

1. Saran

      Saran kami yaitu agar perlatan yang digunakan dalam praktikum dipersiapkan dalam keadaan steril serta berhati-hati dalam melakukan praktikum.