PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN...

21
PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN SPP PADA SMP “17” 2 YOGYAKARTA Naskah Publikasi diajukan oleh NUR DIHAN NUGRAHANTO 08.12.2913 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013

Transcript of PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN...

PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN SPP

PADA

SMP “17” 2 YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

NUR DIHAN NUGRAHANTO

08.12.2913

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2013

MAKING AN APPLICATION DATA PROCESSING OF PAYMENT

ON

SMP “17” 2 YOGYAKARTA

PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN SPP

PADA

SMP “17” 2 YOGYAKARTA

Nur Dihan Nugrahanto

Erik Hadi Saputra

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

For this time, the developing of computer technology has much change of grow up, with the time many people necessary of human has increasingly and complex. The computer of involvement in many sides of human job, make the technologist to always try making develop that like or in particular ability humans work. The computer as hardware of sophisticated technology, then any ways one of alternative which can help to finishing of work and handling the current of information in bulk and make great and right decisions.

In SMP “17” 2 Yogyakarta, the data of payment still using manual ways and document. With system has done with manual, it can make not effective and intricate. And system data storage in a paper has high risk such as the data can be lost. To make the optimize necessary of new computerization system to produce the information better than last system.

Making an Application Data Processing of Payment on SMP “17” 2 Yogyakarta, then hope that will get the information which needs to fast, accurate, and efficient. This application based on Visual Basic 6.0 and as Database SQL Server 2000 has made with destination from this application save the time and try to fix the inaccuracy to evaluate payment of transaction.

Keyword: Application Visual Basic, SQL Server 2000.

1. PENDAHULUAN

SMP “17” 2 Yogyakarta adalah intitusi pendidikan yang selalu ingin mengikuti

perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang. Bidang administrasi

keuangan yang selama ini masih terasa sulit untuk dikerjakan karena masih

menggunakan cara manual. Sehingga informasi yang dihasilkan terkadang masih

mengalami kekeliruan dan keterlambatan pembuatan laporan. Hal ini disebabkan

terbatasnya sumber daya manusia dan banyaknya data yang dikelola. Dalam hal ini

tentunya proses pengolahan harus diolah secara efektif, efisien dan proses pengolahan

data yang dijalankan harus mudah dalam pengisian data, pemprosesan data dan

pelaporannya. Sedangkan ditinjau dari kefektifan sebuah sistem baik dari segi manfaat,

biaya, maupun waktu yang digunakan, kesemuanya itu harus dapat mendukung

tercapainya pemenuhan akan informasi pengolahan data yang berkualitas.

Melihat permasalahan di atas menjadi motivasi bagi penulis untuk membuat

Pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Pembayaran SPP Pada SMP “`17” 2

Yogyakarta.

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian Sistem

Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum:

1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

yang sama.

2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta

hubungan antar objek bias dilihat sebagai suatu kesatuan yang dirancang

untuk mencapai suatu tujuan.

2.2. Pengertian Informasi

2.2.1 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan

informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya

lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.2.2 Syarat-Syarat Informasi

Informasi berhubungan dengan keputusan dan keputusan yang

diambil akan berhasil sesuai dengan tujuan bila informasinya berkualitas.

Adapun syarat-syarat agar informasi berkualitas yaitu :

1. Akurat, adalah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bisa atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, dalam menyampaikannya tidak ada

keterlambatan, apabila terlambat akan mempengaruhi terhadap nilai

tersebut

3. Relevan, sesuai dengan kebutuhan yang menerima sehingga

informasi tersebut memiliki manfaat bagi pemakai.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem

informasi. Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas

rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan

informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut

:

1. Perangkat keras (Hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Perangkat lunak (Software) atau program, sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data

dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (Database)

Database sebagai inti dari sistem basis data. Sekumpulan tabel, hubungan

dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Konsep Arsitektur Sistem

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer dapat merupakan suatu

tugas yang kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya, dapat memakan waktu

berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses

pengembangan sistem itu harus melewati beberapa tahapan, dimulai dari saat sistem itu

direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara.

Bila pengoperasian dari sistem yang dikembangkan itu masih mengalami masalah yang

kritis yang tidak dapat diatasi dengan pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan

sistem untuk mengatasinya. Bila hal ini yang terjadi berarti proses harus kembali ke

tahap pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup

suatu sistem. Daur atau siklus hidup hasil pengembangan sistem merupakan suatu

bentuk digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam

tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun

sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah

ada.

Indikator sistem yang mengalami masalah:

1. Adanya keluhan dari pelanggan atas pelayanan perusahaan.

2. Adanya pelaporan yang salah/ terlambat/ sulit.

3. Terjadinya keterlambatan dalam pembayaran.

4. Biaya operasi yang tinggi.

5. Investasi yang tidak efisien.

2.5. Konsep Basis Data

2.5.1 Pengertian Database

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga

didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk

memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronik..

2.5.2 Proses Model

Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan

bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang

dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Ada

banyak cara untuk mempresentasikan proses model. Cara yang popular adalah

dengan menggunakan data flow diagram (DFD).

2.5.3 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-

cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah

yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Proses

normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logic, yang

mudah untuk dimengerti, dan sederhana dalam pemeliharaannya.

2.6 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan

2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup

MS-Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows

secara optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang

berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows.

Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponen-

komponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai

dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows..

2.6.2 Microsoft SQL Server 2000

SQL Server 2000 merupakan salaj satu produk DBMS yang dibuat

oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang

lain adalah Microsoft Access yang di-include-kan dalam paket Microsoft Office

sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Microsoft Office yang

ada.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Sejarah SMP “17” 2 Yogyakarta

Sebelum Setelah bangsa Indonesia berhasil mencapai kemerdekaan Para

eksponen pelajar-pejuang / tentara-pejuang ex brigade 17 didorong oleh rasa kesadaran

dan tanggung jawab untuk nasib bangsanya sejak tahun 1958 telah bertekad untuk tetap

bersatu guna ikut serta dalam perjuangan pembangunan nasional sebagai kelanjutan

perjuangan kemerdekaan. Kemudian bersama-sama berketetapan hati guna melakukan

pengabdian pada dunia pendidikan dalam rangka pembentukan watak dan kepribadian

bangsa, dibawah satu panji lembaga pendidikan yang dinamakan Yayasan Pendidikan

Tujuh Belas dan SMP ”17” 2 Yogyakarta berada dibawah naungannya.

Yayasan Pendidikan Tujuh Belas menurut namanya berpegang pada angka 17

yang bermakna bahwa “YP-17” akan selalu konsekuen dan mengembangkan terus

tradisi spirit serta semangat patriotisme warga pelajar pejuang/tentara pelajar ex brigade

17 dalam segala kegiatan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah dengan ikut

serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

SMP ”17” 2 Yogyakarta didirikan oleh Yayasan Pendidikan ” 17 ” Yogyakarta

pada tanggal 31 Agustus 1958 sesuai dengan SK pendirian sekolah dari Kepala Kantor

Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor : 847 /I 13 4/I.1985 tanggal 10 April 1985. Beliau adalah eksponen pelajar-

pejuang / tentara-pelajar ex brigade 17, setelah merdeka dan tugas ketentaraannya

selesai) serta berasaskan kekeluargaan dan kebersamaan yang dijiwai nilai-nilai

proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan semangat patriotisme perjuangan pelajar-

pejuang / tentara-pelajar ex brigade 17.

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi

“Terwujudnya Sumber daya alam manusia yang cerdas, terampil,

berbudaya dan bertaqwa,mandiri, serta dapat melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi”

3.1.2.2 Misi

1. Mengembangkan Peningkatan Mutu bidang akademis dan peningkatan nilai

ujian sekolah maupun ujian nasional.

2. Mengembangkan Bidang Keterampilan.

3. Meningkatkan Budaya Bangsa.

4. Mencipatakan IMTAQ Sesuai agama yang di anut.

5. Mengembangkan lingkungan pendidikan sebagai modal masyarakat yang

Agamis, Demokratis, Tenggang Rasa dan penuh nilai-nilai Kekeluargaan dan

Gotong-Royong

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

3.3 Analisis Kelemahan Sistem

Untuk menganalisis sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan

penyebab sebenarnya permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem

yang lama tidak berfungsi.

3.3.1 Kinerja (Performances)

Performance (Kinerja)

Sangat berkaitan dengan peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem

yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

3.3.2 Informasi (Informations)

Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka perusahaan maupun

instansi akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan

sesuai dengan yang diharapkan.

3.3.3 Ekonomi (Economics)

Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan.

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu

proyek. Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem lama

karena mungkin terjadi biaya yang tidak dapat diramal.

3.3.4 Kendali (Control)

Control atau pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan yaitu

untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap kesalahan-kesalahn yang

terjadi.

3.3.5 Efisiensi (Eficiency)

Peningkatan terhadap efisiensi operasi berkaitan dengan apakah terjadi

proses yang boros yang tidak ada gunanya dan berkaitan dengan perbandingan

input dan output.

3.3.6 Pelayanan (Service)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem,

berhubungan dengan kepuasan user.

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Sejalan dengan tujuan perancangan sistem yang akan dibuat, diperlukan

perangkat teknologi pendukungnya. Perangkat teknologi itu meliputi personil,

peralatan dan perlengkapannya.

3.4.1 Analisis Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras disini adalah alat yang digunakan untuk pengolahan

data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang diperlukan adalah :

a. Alat Masukan (input)

Perangkat ini digunakan untuk memasukkan data atau program yang akan

diproses oleh komputer.

b. Alat Pemproses

Perangkat ini digunakan untuk memproses instruksi-instruksi dalam proses

pengolahan data. Alat yang digunakan yaitu CPU (Central Processing Unit).

c. Alat Penyimpanan Data

Perangkat ini digunakan untuk penyimpanan data atau program. Alat yang

digunakan adalah harddisk, Flasdisk dan CD.

d. Alat Keluaran

Perangkat ini digunakan untuk hasil atau pengeluaran data, sehingga dapat

dilihat dalam bentuk wujud nyata. Adapun alat yang digunakan adalah

Monitor dan Printer.

3.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara tepat

perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem

informasi. Perangkat lunak untuk menjalankan sistem pengolahan data pegawai

adalah Sistem Operasi Windows XP, Microsoft Visual Basic 6.0 dan MySQL.

3.4.3 Analisis Perangkat Sumber Daya Manusia (Brainware)

Pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara

kerja sistem, pengoperasian sistem, dan pemeliharaan sistem. Sehingga tidak

melenceng dari kebutuhan sistem yang telah ada.

3.5 Studi Kelayakan Sistem (Feasibility Study)

Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah mengetahui apakah

sistem yang baru yang akan diterapkan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal ini

tentunya diperlukan pertimbangan yang matang seberapa besar kegunaan atau

keuntungan yang didapat dan berapa biaya yang diperlukan dari sistem baru.

3.5.1 Kelayakan Teknologi (Technical Feasibility)

Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah

dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudahan

dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua

orang dapat mengaksesnya tanpa login dari user.

3.5.2 Kelayakan Hukum (Law Feasibility)

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar

peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru tidak boleh

menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku,

terutama dalam penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi

pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan

software resmi, berlisensi, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

3.5.3 Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)

Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat

mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses

pengembangannya dilakukan dengan teknik penerapan kebutuhan informasi melalui

penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih

dahulu sehingga akan memudahkan user untuk menjalankannya.

3.5.4 Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)

Untuk pengadaan proyek sistem informasi pembayaran ini tentu

membutuhkan biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi. Dalam hal

ini perusahaan harus mengeluarkan sumber daya demi mendapatkan manfaat di

masa yang akan datang dan juga keuntungan yang lebih bila dibanding keuntungan

dengan menggunakan sistem yang lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam

pemakaian sumber daya maka perlu dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan

manfaat untuk menentukan apakah proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak

untuk dilaksanakan.

3.5.4.1 Analisis Biaya Dan Manfaat

Sebelum sistem informasi dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan

ekonomisnya. Teknik untuk menilai hal ini disebut dengan analisis biaya atau

keuntungan (cost/benefit analys). Keuntungan dari pengembangan sistem informasi

tidak semuanya diukur secara langsung dengan nilai uang.

3.6 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian awal dari pembuatan sistem

informasi dimana tahapan ini bertujuan untuk memberikan ketentuan bentuk dan

proses pada perangkat lunak yang dibuat agar pembuatan program tidak

menyimpang dari aturan dan hasil analisis yang telah diterapkan pada perancangan

program.

3.6.1 Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart sistem adalah gambaran secara umum bagaimana sistem

berjalan. Adapun gambaran flowchart sistem baru sebagai berikut :

Gambar 3.2 Flowchart Yang Diusulkan

3.6.2 Konteks Diagram

Konteks diagram Sistem Sistem Informasi Pembayaran SPP dapat dilihat

pada gambar 3.3.

TU

0.

Sistem Informasi

Pembayaran SPP

Login

Konfirmasi Login

Data Siswa

Data Transaksi

Data TU

Data Wali Kelas

Data KelasData Siswa

Data Transaksi

Data TU

Data Wali Kelas

Data Kelas

Gambar 3.3 Data Flow Diagram level 0

3.6.3 DFD Level 1

Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran sistem secara logika.

Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur

data atau organisasi file.

TU1.0

Pengolahan

Data Siswa

Data Siswa

2.0

Pengolahan

Data User

Data User

3.0

Pengolahan

Data

Transaksi

Data Transaksi

4.0

Pengolahan

Data Wali

kelas

Data Wali Kelas

5.0

Pengolahan

Data Kelas

Data Kelas

6.0

Pengolahan

Laporan

Record Siswa

Siswa

User

User User

Transaksi Transaksi

TransaksiRecord Wali Kelas

Wali Kelas

Record Kelas

Kelas

7.0

Pengolahan

Informasi

Pembayaran

Pengolahan Data Wali KelasInformasi Pembayaran

Laporan Bukti

Pembayaran Laporan

Tunggakan Laporan

Keseluruhan

Gambar 3.4 Data Flow Diagram level 1

3.7 Struktur Tabel

Tabel 3.19 Struktur Tabel Siswa

Nama Kolom Tipe Data Lebar

Not

Null Keterangan lain

Id_siswa int 4

Primary key

NIS Char 4 v

Nm_ siswa varchar 50 v

Nm_Ortu varchar 50 v

Alamat varchar 50 v

No_telp varchar 50 v

Nominal int 9 v

Id_kelas Int 4 v Foreign key

Tabel 3.20 Struktur Tabel User

Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain

Id_user Int 4

Primary key

Username varchar 50 v

Password varchar 50 v

Tabel 3.21 Struktur Tabel Wali Kelas

Nama Kolom Tipe Data Lebar

Not

Null Keterangan lain

Id_walikelas Int 4

Primary key

NIP char 21 v

Nm_WaliKelas varchar 50 v

Tabel 3.22 Struktur Tabel Kelas

Nama Kolom Tipe Data Lebar

Not

Null Keterangan lain

Id_kelas Int

Primary key

Nm_kelas varchar 8 v

Id_walikelas char 21 v Foreign key

Tabel 3.23 Struktur Tabel sts_siswa

Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain

Id_stssiswa Int 4

Primary key

Ket_stssiswa varchar 50 v

Tabel 3.24 Struktur Tabel sts_user

Nama Kolom Tipe Data Lebar Not Null Keterangan lain

Id_stsuser Int 4

Primary key

Ket_stsuser varchar 50 v

Tabel 3.25 Struktur Tabel Transaksi

Nama Kolom Tipe Data Lebar

Not

Null Keterangan lain

Id_transaksi int 4

Primary key

Tgl_trans datetime

V auto

Id_siswa int 4

Foreign key

Id_User int 4

Foreign key

Bulan varchar 20 V

Jml_Bayar int 4 V auto

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

1. Black Box Testing

Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan

atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai

dengan proses yang diinginkan. Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk

menyelesaikannya, dilanjutkan pada pengujian yang kedua yaitu white box testing.

Salah satu bentuk uji coba black box adalah testing validasi. Uji coba ini

dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa

yang diharapkan pemakai. Contoh testing validasi sebagai berikut:

Saat pengisian user account, admin diwajibkan untuk menginputkan username dan

password dengan lengkap. Jika admin menginputkan account yang salah (tidak sesuai

penyimpanan pada database), maka ketika tombol Login di klik akan menampilkan

pesan kesalahan seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.34 Pesan Kesalahan Input User Account

2. White Box Testing

White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau

tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang

dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit

tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. Contoh

pengujian white box sebagai berikut:

Ketika program dijalankan kemudian masuk pada form Input, program berhenti dan

muncul kotak dialog peringatan kesalahan seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.35 Peringatan Kesalahan Kode Program

Setelah dilakukan pengecekan kesalahan dengan cara Debug program, maka

akan muncul keterangan seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.36 Keterangan Kesalahan pada Baris Program

Kesalahan terjadi karena data yang tersimpan pada database tidak sesuai dengan

penulisan kode program

4.8.1 Tampilan Menu Utama

Pada menu utama terdapat menu Login, yaitu menu untuk memberikan

hak akses penggunaan aplikasi. Masukkan username dan password kemudian klik

tombol Login, maka fungsi keempat tombol akan aktif yaitu tombol Transaksi,

Input, Laporan, dan Informasi. Tampilan menu utama adalah sebagai berikut:

Gambar 4.37 Tampilan Login pada Menu Utama

4.8.2 Form Transaksi

Form ini digunakan untuk menginputkan data pembayaran. Untuk memulai

menginputkan data pembayaran, pertama kali yang dilakukan user adalah memilih

bulan transaksi, kemudian masukkan NIS lalu tekan ENTER, maka nama siswa

dan kelas akan otomatis muncul seperti contoh pada gambar berikut:

Gambar 4.42 Form Transaksi

4.8.3 Form Laporan

Form ini digunakan untuk mencetak bukti pembayaran dan laporan

tunggakan.

Gambar 4.61 Form Cetak Laporan

5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang disajikan pada bab

sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dalam pengembangan sistem pembayaran

SPP pada SMP “17” 2 Yogyakarta adalah:

a. Kekurangan Sistem Yang Lama :

1.Sistem lama masih dikerjakan secara manual sehingga terjadi keterlambatan

pembuatan laporan dikarenakan antrian proses Pembayaran SPP.

2. Kurangnya efektifitas waktu dan keakuratan data yang disebabkan oleh

kesalahan manusia (human error).

b. Kelebihan Sistem Yang Baru :

1. Sistem ini dapat menangani proses pembayaran sehingga lebih membantu

petugas pembayaran dalam menangani proses dan pengolahan data

pembayaran sehingga tidak akan terjadi double working seperti penggunaan

pada sistem lama.

2. Data yang berhubungan dengan pembayaran SPP tersimpan secara

terkomputerisasi pada database yang dapat melakukan penyimpanan,

pengubahan, penghapusan dan pencarian data serta pembuatan laporan.

3. Penggunaan sistem ini mempermudah proses pembayaran, mendapatkan

informasi yang dibutuhkan dan pencetakan laporan.

4. Sistem ini memberikan informasi bahwa siswa mengalami tunggakan selama

siswa belum melakukan pembayaran pada bulan yang terseleksi.

5. Sistem ini dapat menghasilkan bukti pembayaran untuk siswa, tetapi untuk

menghemat waktu dan biaya, kwitansi dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan

siswa sebagai laporan kepada wali murid, jadi pencetakan kwitansi ini hanya

dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibuat, ada beberapa saran untuk

pengembangan sistem selanjutnya:

1. Pembuatan aplikasi tidak terbatas hanya pada ruang lingkup pembayaran SPP,

dikembangkan lebih luas pada administrasi sekolah yang dapat melakukan dan

merekam pendapatan serta pengeluaran sekolah sehingga dapat membantu

pekerjaan user secara keseluruhan.

2. Laporan yang dihasilkan lebih meluas sesuai dengan pembahasan pada saran

sebelumnya, seperti pembuatan laporan pendapatan dan pengeluaran sekolah.

3. Pemilahan tarif pembayaran per-tahun angkatan pada sistem ini belum

sempurna.

4. Pada sistem ini belum terdapat validasi pembayaran tunggakan untuk dapat

memberikan sanksi pada siswa yang melakukan pembayaran tunggakan lebih

dari waktu yang ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta; Andi Offset.

Arief, M Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact SQL Server

2000. Yogyakarta; Andi Offset.

Kusrini. dan Koniyo, Andri. 2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi

Akuntansi dengan Visual Basic dan SQL Server. Yogyakarta; Andi Offset.

Madcoms. 2005. Aplikasi Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal

Report. Madiun; Andi Offset.

Rusmawan,Uus. 2009. Koleksi Program VB 6.0 Konsep ADO untuk Tugas Akhir dan

Skripsi. Jakarta; PT Elex Media Komputindo.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.

Yogyakarta; Andi Offset.