Pembiayaan Sanitasi

10
Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi PEMBIAYAAN SANITASI Pengelolaan Lingkungan dalam sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan dan Drainase) masih kurang memadai. Hal tersebut dikarenakan alokasi dana APBD untuk pembangunan sarana masih belum mencukupi. Kementerian PU Melalui Ditjen CK mendorong kab./kota selaku penanggungjawab Pembangunan sistem pengelolaan Air Limbah, Persampahan dan Drainase di daerah melalui Program dan kebijakan Pemerintah pusat melalui dana APBN, PHLN dll. Baru 51,19 penduduk yang memiliki akses kepada Sanitasi yang aman (69,5% Rumah Tangga di perkotaan dan 33,9% Rumah Tangga di perdesaan). Masih terdapatnya “gap” antara kebutuhan Pendanaan penyediaan infrastruktur dengan ketersediaan dana APBN. Kebutuhan dana sampai 2014 sebesar Rp. 62 T, sedangkan ketersediaan dana yang tersedia Rp. 14 T. Penggunaan dana APBN sangat selektif untuk pembangunan dan pengembangan sanitasi sesuai pembagian kewenangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya anggaran APBD untuk operasional dan Pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun. Untuk mencapai target target tersebut, Pemerintah Pusat mendampingi daerah untuk menyusun rencana kerja daerah untuk meningkatkan pelayanan bidang keciptakaryaan melalui penyusunan Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah Upaya mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu 1 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Transcript of Pembiayaan Sanitasi

Page 1: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

PEMBIAYAAN SANITASI

Pengelolaan Lingkungan dalam sektor Pengembangan PLP (Air Limbah,

Persampahan dan Drainase) masih kurang memadai. Hal tersebut dikarenakan

alokasi dana APBD untuk pembangunan sarana masih belum mencukupi.

Kementerian PU Melalui Ditjen CK mendorong kab./kota selaku penanggungjawab

Pembangunan sistem pengelolaan Air Limbah, Persampahan dan Drainase di

daerah melalui Program dan kebijakan Pemerintah pusat melalui dana APBN,

PHLN dll.

Baru 51,19 penduduk yang memiliki akses kepada Sanitasi yang aman (69,5%

Rumah Tangga di perkotaan dan 33,9% Rumah Tangga di perdesaan). Masih

terdapatnya “gap” antara kebutuhan Pendanaan penyediaan infrastruktur dengan

ketersediaan dana APBN. Kebutuhan dana sampai 2014 sebesar Rp. 62 T,

sedangkan ketersediaan dana yang tersedia Rp. 14 T. Penggunaan dana APBN

sangat selektif untuk pembangunan dan pengembangan sanitasi sesuai

pembagian kewenangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya anggaran APBD untuk

operasional dan Pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun.

Untuk mencapai target target tersebut, Pemerintah Pusat mendampingi daerah

untuk menyusun rencana kerja daerah untuk meningkatkan pelayanan bidang

keciptakaryaan melalui penyusunan Dokumen Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM).

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pembangunan di Daerah

Upaya mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui

perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu

Sebagai dokumen kelayakan & kerjasama program dan anggaran

pembangunan Bid PU/CK di Daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan

Kab/kota

Mendorong pembangunan INFRASTRUKTUR BID pu/ck dI daerah dalam

rangka memacu pertumbuhan kota/kab dan pemerataan pembangunan

1 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 2: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang PU/Cipta

Karya sebagaimana dimaksud dalam Renstra Cipta Karya tahun 2010-2014

dan seterusnya maupun MDG 2015.

Aturan Pembiayaan Proyek

Pembiayaan proyek tentu harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembiayaan proyek mengacu kepada Undang-undang nomor 18/1999 tentang Jasa Konstruksi. UU ini menyebutkan bahwa usaha jasa

konstruksi meliputi perencanaan konstruksi, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi.

2 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 3: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

3 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 4: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

4 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 5: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

5 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 6: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

6 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 7: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

7 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna

Page 8: Pembiayaan Sanitasi

Sanitasi Tepat Guna: Pembiayaan Sanitasi

8 Parwoto – 201111114 Jurusan Teknik Lingkungan STT Sapta Taruna