BULAN Mei 2017 - djppr.kemenkeu.go.id (Govt Debt... · Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017...

93
JUNI 2017 BULAN Mei 2017

Transcript of BULAN Mei 2017 - djppr.kemenkeu.go.id (Govt Debt... · Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017...

JUNI 2017

BULAN Mei 2017

Kementerian Keuangan

Ringkasan Eksekutif

Utang Pemerintah Pusat sampai dengan bulan Mei 2017 sebesar Rp3.672,33 triliun, terdiri dari SuratBerharga Negara (SBN) sebesar Rp2.943,73 triliun (80,2%) dan pinjaman sebesar Rp728,60 triliun (19,8%).Penambahan utang neto selama bulan Mei 2017 sebesar Rp4,92 triliun berasal dari penerbitan SBN (neto)sebesar Rp11,03 triliun dan pelunasan pinjaman (neto) sebesar Rp6,11 triliun.

Selama bulan Mei 2017, telah dilakukan lelang penerbitan SBN dengan total penerbitan (bruto) mencapaiRp38,09 triliun, sedangkan penarikan pinjaman (bruto) sebesar Rp1,24 triliun.

Pembayaran kewajiban utang di bulan Mei 2017 mencapai sebesar Rp62,98 triliun, terdiri dari pembayaranpokok utang yang jatuh tempo sebesar Rp39,89 triliun dan pembayaran bunga utang sebesar Rp23,09 triliun.

Indikator risiko utang bulan Mei 2017 menunjukkan sedikit perubahan untuk risiko tingkat bunga dimanavariable rate ratio berada level 11,3 dan refixing rate di level 19,3. Sedangkan indikator jatuh tempo utangdengan tenor hingga 5 tahun naik dari 37,2% menjadi 38,6% dari total outstanding.

Dibanding bulan sebelumnya, rata-rata perdagangan SBN di pasar sekunder bulan Mei 2017 cenderungmeningkat. Porsi kepemilikan oleh asing atas SBN yang dapat diperdagangkan di bulan Mei 2017 mencapai39,15%. Mayoritas investor asing masih memegang SBN dengan jangka menengah-panjang (diatas 5 tahun).

Imbal hasil SUN (domestik maupun SUN Valas) pada akhir bulan Mei turun dibanding posisi akhir tahun2016, rata-rata penurunan mencapai 59 bps untuk SUN domestic dan 17 bps untuk SUN berdenominasi USD.

Kementerian Keuangan

Daftar Isi

Bagian 1

Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang, Jenis-jenis Utang,Landasan Hukum

1. Latar Belakang (1)

2. Latar Belakang (2)

3. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang

4. Jenis-jenis Utang (1)

5. Jenis-jenis Utang (2)

6. Landasan Hukum Pengelolaan Utang

Bagian 2

APBN, Pembiayaan APBN dan Perkembangan Defisit

7. APBN 2012-2017

8. Cashflow Pembiayaan 2012-2017

9. Defisit dan Pembiayaan APBN 2012-2017

10. Defisit Anggaran di Berbagai Negara 2012-2017

11. Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan UtangTahun 2017

12. Realisasi Penerbitan SBN 2017

13. Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2017

14. Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pembiayaan,2012-2017

15. Pinjaman Tunai APBN 2017

16. Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 – 2016

17. Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017

Bagian 3Portofolio Utang (Outstanding Utang, Profil Jatuh TempoUtang, Perkembangan SBN dan Pinjaman)18. Posisi Utang Pemerintah Pusat 2012-2017

19. Posisi Utang Pemerintah Pusat 2012-2017 (Grafik)

20. Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusat per 31Mei 2017

21. Posisi Surat Berharga Negara 2012 – 2017

22. Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur(1)

23. Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur(2)

24. Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur(Grafik)

25. Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi

26. Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan BeberapaMata Uang Utama

27. Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan MataUang Lainnya

Kementerian Keuangan

28. Posisi Utang Pemerintah Pusat Beberapa Mata UangUtama (Grafik)

29. Posisi Pinjaman Berdasarkan Status & Jumlah Loan

30. Proporsi Penarikan Pinjaman Berdasarkan JenisPinjaman

Bagian 4

Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang (Berbagai Rasio Utangdan Perbandingan Antar Negara, Pemanfaatan Pinjaman,Reprofiling Struktur Jatuh Tempo SUN)

31. Perkembangan Rasio Utang Indonesiaterhadap PDB

32. Rasio Utang terhadap PDB Indonesia dan berbagaiNegara

33. Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di BerbagaiNegara Tahun 2007-2017

34. Jatuh Tempo SBN Tradable 31 Mei 2017

35. Program Debt Switch dan Buyback SBN

36. Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap

37. Pemanfaatan Pinjaman

38. Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri terhadapCadangan Devisa

39. Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2007 –2017

40. Indikator Risiko Utang 2012-2017

Bagian 5Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang (RealisasiPembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield Curve, BiayaPinjaman Luar Negeri)

41. Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat TahunAnggaran 2016 dan 2017

42. Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat TahunAnggaran 2017 (Grafik)

43. Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah PerDenominasi TA 2016 dan 2017

44. Rasio Pembayaran Bunga Utang Neto

45. Realisasi Pembayaran Bunga Utang Neto

46. Biaya Pinjaman dari Kreditur Multilateral

47. Biaya Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang)

48. Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah

49. Kurva Imbal Hasil SUN Valas (dlm denominasi USD)

Bagian 6Kinerja Pasar Sekunder SBN (Aktivitas Perdagangan,Kepemilikan SBN oleh Investor)

50. Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah di PasarSekunder

51. Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah di PasarSekunder

Daftar IsiDaftar Isi

Kementerian Keuangan

52. Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan(Grafik)

53. Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan

54. Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan(dalam %)

55. Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan olehNon Residen (Asing) berdasarkan Tenor

56. Spread terhadap UST- Jan 27

57. Spread terhadap UST- Feb 47

58. Spread terhadap 7Y Euro Midswap

59. Spread terhadap 10Y Euro Midswap

60. Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1)

61. Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2)

Bagian 8Rating, Opini BPK, Kesimpulan71. Rating Indonesia72. Perkembangan Credit Rating Indonesia (1)73. Perkembangan Credit Rating Indonesia (2)74. Performa Sovereign Rating Indonesia (1)75. Performa Sovereign Rating Indonesia (2)76. Opini BPK tentang Laporan Keuangan77. Kesimpulan

Bagian 9

Ekstra Slide

78. Utang Luar Negeri Indonesia

Bagian 7

Penjaminan Pemerintah

62. Definisi Kewajiban Penjaminan

63. Landasan Hukum Pemberian Penjaminan Pemerintah

64. Pengelolaan Kewajiban Penjaminan, Batas MaksimalPenjaminan (BMP) dan Jenis Potensi Default

65. Program Penjaminan Pemerintah 2008 s.d. saat ini

66. Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban PenjaminanDalam APBN

67. Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan

68. Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah (per31 Maret 2017)

69. Maturity Profile Penjaminan Kredit yang DijaminPemerintah (per 31 Maret 2017)

70. Realisasi dan Proyeksi Outstanding Kredit yangDijamin Pemerintah (per 31 Maret 2017)

Daftar Isi

Kementerian Keuangan

Bagian 1

Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang, Jenis-jenis Utang,

Landasan Hukum

Kementerian Keuangan

Latar Belakang (1)

Utang merupakan bagian dari Kebijakan Fiskal (APBN) yang menjadi bagian dari Kebijakan PengelolaanEkonomi secara keseluruhan.

Tujuan Pengelolaan Ekonomi adalah:

Menciptakan kemakmuran rakyat dalam bentuk:

Penciptaan kesempatan kerja;

Penurunan angka kemiskinan;

Penguatan pertumbuhan ekonomi.

Menciptakan keamanan.

Utang terutama merupakan konsekuensi dari postur APBN (yang mengalami defisit), dimanaPendapatan Negara lebih kecil daripada Belanja Negara.

Pembiayaan defisit APBN merupakan keputusan politik antara Pemerintah dan DPR-RI antara lainuntuk:

Menjaga stimulus fiskal misalnya melalui pembangunan infrastruktur; misalnya pembangunanjalan, bandara, Bendungan, Sanitasi dan Air Bersih, Jalur Kereta Api, Irigasi dan Perumahan

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), BOS,Raskin, PKH, Subsidi;

Mendukung pemulihan dunia usaha termasuk misalnya insentif pajak;

Mempertahankan anggaran pendidikan 20% dan anggaran kesehatan 5 %;

Meningkatkan anggaran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista);

Kementerian Keuangan

Latar Belakang (2)

Pembiayaan APBN melalui utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan negara yanglazim dilakukan oleh suatu negara:

Utang merupakan instrumen utama pembiayaan APBN untuk menutup defisit APBN,dan untuk membayar kembali utang yang jatuh tempo (debt refinancing);

Refinancing dilakukan dengan terms & conditions (biaya dan risiko) utang baru yanglebih baik.

Kenaikan jumlah nominal utang Pemerintah berasal dari:

Akumulasi utang di masa lalu (legacy debts) yang memerlukan refinancing yang cukupbesar;

Dampak krisis ekonomi tahun 1997/1998:

Depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing;

BLBI dan Rekapitalisasi Perbankan; Sebagian setoran BPPN dari asset-recovery digunakanuntuk APBN selain untuk melunasi utang/obligasi rekap.

Pembiayaan defisit APBN

Kementerian Keuangan

Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang

Tujuan Memenuhi kebutuhan pembiayaan, termasuk pembiayaan kembali utang jatuh tempo, dengan biaya yang

optimal dan risiko yang terkendali;

Mendukung pengembangan pasar SBN domestik untuk mendukung terciptanya pasar SBN yang dalam, aktif,dan likuid yang berdampak pada peningkatan efisiensi pengelolaan utang dalam jangka panjang;

Meningkatkan akuntabilitas publik sebagai bagian dari pengelolaan utang Pemerintah yang transparan dalamrangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Kebijakan Mengendalikan rasio utang terhadap PDB pada level yang aman;

Mengupayakan peningkatan efisiensi biaya utang dalam jangka panjang untuk mendukung kesinambunganfiskal;

Mengoptimalkan bauran mata uang (currency mix) dalam penerbitan SBN dengan mengutamakan penerbitandalam mata uang Rupiah, sedangkan penerbitan SBN valas dilakukan sebagai komplementer;

Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan dan melakukanpendalaman pasar SBN domestik;

Melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif antara lain melalui cash buyback dan debt switch untukmengingkatkan likuiditas dan stabilitas pasar serta implementasi Asset Liability Management (ALM) dalamupaya untuk menjaga keseimbangan makro;

Mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif antara lain melalui pengadaan pinjaman kegiatandan penerbitan sukuk yang berbasis proyek dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pendanaanpembangunan dalam jangka menengah;

Mengoptimalkan penggunaan pinjaman untuk mendukung pembiayaan belanja modal APBN danpemanfaatan pinjaman sebagai alternatif instrumen pembiayaan.

Kementerian Keuangan

Jenis-jenis Utang (1)

Pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri :

Pinjaman Luar Negeri

World Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor bilateral(Jepang, Jerman, Perancis dll), serta Kredit Ekspor.

Pinjaman Tunai:

Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidangkegiatan untuk mencapai SDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan, ketahanan pangan,kesejahteraan masyarakat), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate changedan infrastruktur.

Pinjaman Kegiatan:

Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi, dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM).

Pinjaman Dalam Negeri Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan

Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ;

Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan Perusahaan Daerah;

Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri danpembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan investasi yang menghasilkanpenerimaan.

Kementerian Keuangan

Jenis-jenis Utang (2)

Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah dan valuta asing, tradable & non-tradable, fixed & variable : Surat Utang Negara (SUN)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN/T-Bills): SUN jangka pendek (s.d.12 bln);

Obligasi Negara (> 1 thn)

Coupon Bond

Tradable: Obligasi Negara Ritel (ORI), FR/VR bond, SUN Valas Domestik , Global bond, Euro denominated Bonds, Samurai Bonds.

Non tradable: Saving Bonds Ritel (SBR), SRBI untuk BLBI, dan Surat Utang/SU ke BI untuk penyehatandan restrukturisasi perbankan

Zero coupon

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/ Sukuk Negara dalam Rupiah dan valuta asing denganberbagai struktur, misalnya Ijarah Sale and Leased Back, Ijarah Assets to be Leased, Ijarah Al-khadamat dan Wakalah.

SBSN jangka pendek: Surat Perbendaharaan Negara Syariah(SPN-S/Islamic T-Bills);

SBSN jangka panjang : SBSN Ritel (Sukuk Ritel/SR); Ijarah Fixed Rate (IFR); Global Sukuk (SNI); Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI); Project Based Sukuk (PBS) terdiri dari Project Underlying Sukuk dan Project Financing Sukuk.

Kementerian Keuangan

Landasan Hukum Pengelolaan Utang

Ketentuan Perundang-undangan: Undang-Undang No 24/2002 tentang Surat Utang Negara;

Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;

Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Undang-Undang No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

Undang-Undang No 19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara;

Peraturan Pemerintah No. 23/2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit APBN dan APBD, sertaJumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

Peraturan Pemerintah No 54/2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negerioleh Pemerintah;

Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan PenerimaanHibah;

Peraturan Presiden No 82/2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas Pembiayaan Infrastruktur melaluiPinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada BUMN

Mengatur a.l, prinsip-prinsip good governance: Pengadaan/penerbitan utang melalui mekanisme APBN/mendapatkan persetujuan DPR;

Koordinasi Pemerintah (Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas), dan BI dalam perencanaandan pengelolaan utang;

Pengawasan perdagangan SBN di pasar sekunder oleh otoritas pasar modal;

Pertanggungjawaban pengelolaan utang dan publikasi data & informasi utang.

Bagian 2

APBN, Pembiayaan APBN dan

Perkembangan Defisit

Kementerian Keuangan

APBN 2012–2017

[ Triliun Rupiah ]

Sumber:

- LKPP (DJPBN-Kemenkeu)

- APBN / APBN-P (DJA-Kemenkeu)

APBN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

A. Pendapatan Negara dan Hibah 1,338.1 1,438.9 1,550.5 1,508.0 1,555.9 1,750.3

I. Penerimaan Dalam Negeri 1,332.3 1,432.1 1,545.5 1,496.0 1,546.9 1,748.9

1. Penerimaan Perpajakan 980.5 1,077.3 1,146.9 1,240.4 1,285.0 1,498.9

2. Penerimaan Bukan Pajak 351.8 354.8 398.6 255.6 262.0 250.0

II. Hibah 5.8 6.8 5.0 12.0 9.0 1.4 /

B. Belanja Negara 1,491.4 1,650.6 1,777.2 1,806.5 1,864.3 2,080.5

I. Belanja Pemerintah Pusat 1,010.6 1,137.2 1,203.6 1,183.3 1,154.0 1,315.5

a. Bunga Utang 100.5 113.0 133.4 156.0 182.8 221.2

- Dalam Negeri 70.2 98.7 118.8 141.9 167.8 205.5

- Luar negeri 30.3 14.3 14.6 14.1 15.0 15.7

b. Subsidi 346.4 355.0 392.0 186.0 160.1

II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 480.6 513.3 573.7 623.1 710.3 764.9

III. Suspend 0.2 0.1 (0.1) 0.1 - - /

C. Keseimbangan Primer (52.8) (98.6) (93.3) (142.5) (125.6) (109.0) /

D. Surplus / (Defisit) Anggaran (A-B) (153.3) (211.7) (226.7) (298.5) (308.3) (330.2)

Rasio Defisit APBN thd PDB (%) (1.9) (2.3) (2.3) (2.6) (2.5) (2.4) /

E. Pembiayaan 175.2 237.4 248.9 323.1 334.5 330.2

I. Pembiayaan Utang 137.0 219.3 253.2 378.3 403.0 384.7

II. Pembiayaan Non Utang 38.1 18.1 (4.3) (55.2) (68.5) (54.5)

Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan 21.9 25.7 22.2 24.6 26.2 0.0

LKPP / Audited

Kementerian Keuangan

Cashflow Pembiayaan 2012-2017

Sumber:*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu), APBN-P (DJA-Kemenkeu)**) Untuk tahun 2012-2017 terdapat reklasifikasi pengelompokkan Penerusan Pinjaman dariPembiayaan Utang menjadi Pembiayaan Non Utang

APBN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kebutuhan Pembiayaan (357,337) (393,596) (475,561) (606,896) (725,739) (648,128)

Defisit (153,301) (211,673) (226,692) (298,495) (308,341) (330,168)

Pembayaran Utang (174,421) (160,421) (237,030) (226,261) (322,549) (263,138)

Jatuh Tempo dan Buyback Surat Berharga Negara (123,193) (103,075) (174,468) (160,125) (253,540) (197,042)

Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Luar Negeri (51,115) (57,204) (62,421) (65,995) (68,726) (65,082)

Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri (113) (141) (141) (141) (283) (1,013)

Pembiayaan Non Utang (29,616) (21,502) (11,839) (82,140) (94,849) (54,823)

Sumber Pembiayaan 379,195 419,317 497,762 631,509 751,902 648,128

Utang 315,214 383,643 492,762 607,177 725,558 647,828

Penerbitan SBN, Bruto 282,897 327,748 439,097 522,382 660,799 597,035

Penerbitan SBN Domestik 227,174 269,013 353,093 409,361 518,353 477,335

Penerbitan SBN Valas 55,724 58,735 86,003 113,021 142,446 119,700

Penarikan Pinjaman Luar Negeri 31,403 55,280 52,575 83,821 63,424 48,293

Pinjaman Program 15,003 18,426 17,777 55,085 35,325 13,300

Pinjaman Proyek Pemerintah Pusat 16,400 36,853 34,798 28,737 28,099 34,993

Penarikan Pinjaman Dalam Negeri 913 616 1,091 974 1,335 2,500

Non Utang 63,981 35,674 4,999 24,331 26,343 300

Kelebihan / (Kekurangan) Pembiayaan 21,858 25,722 22,201 24,613 26,162 0

Net Cash Flow Pembiayaan 175,158 237,395 248,893 323,108 334,503 330,168 /

Utang Neto 140,793 223,222 255,732 380,916 403,009 384,690

Surat Berharga Negara 159,704 224,673 264,629 362,257 407,259 399,993

Pinjaman Dalam Negeri 800 474 950 832 1,052 1,487

Non Utang Neto 34,366 14,172 (6,840) (57,808) (68,506) (54,523)

LKPP

[ Dalam Miliar Rupiah ]

Kementerian Keuangan

Defisit dan Pembiayaan APBN 2012-2017

Sejak tahun 2005 SBN menjadi instrumen utama pembiayaan APBN

Kenaikan SBN periode 2011-2016, antara lain untuk refinancing utang lama yang jatuh tempo, dan refinancing dilakukan dengan utang baru yang mempunyai terms & conditions yang lebih baik.

Sumber:*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu), APBN-P (DJA-Kemenkeu)**) Untuk tahun 2012-2017 terdapat reklasifikasi pengelompokkan Penerusan Pinjaman dariPembiayaan Utang menjadi Pembiayaan Non Utang

160

225

265

362

407 400

(19)(1) (9)

19

(4)(15)

34 14

(7)

(58) (69)(55)

(153) (212) (227) (298) (308) (330)

(1.9)

(2.3)

(2.3)

(2.6)(2.5)

(2.4)

(4)

(3)

(2)

(1)

-

1

2

3

4

(380)(360)(340)(320)(300)(280)(260)(240)(220)(200)(180)(160)(140)(120)(100)

(80)(60)(40)(20)

020406080

100120140160180200220240260280300320340360380400420440460

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

[ % thd. PDB ][ Triliun Rupiah ]

SBN (neto) Pinjaman DN & LN (neto) Non-Utang (neto) Surplus (Defisit) APBN Rasio Defisit APBN thd. PDB (RHS)

Kementerian Keuangan

Defisit Anggaran di berbagai Negara 2012-2017

Defisit anggaran Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan defisit di negara lain.

UU No 17/2003 ttg Keuangan Negara membatasi defisit nasional 3% dari PDB, dengan demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit juga dibatasi.

Keterangan :- Nominal dalam % terhadap PDB- Khusus untuk Indonesia, Tahun 2012 – 2016 menggunakan data LKPP dan 2017 menggunakan data APBN

Sumber : International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2017 & Ministry of Finance

Kementerian Keuangan

Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Utang Tahun 2017

Catatan:*) Termasuk realisasi Commitment Fee sebesar Rp 61,87 Miliar

(miliar Rp)

Nominal %(1) (3) (4) (5) = (4) : (3) (6) = (3) - (4) (7) = (6) : (3)

A. Belanja Utang 221,194.6 98,993.9 44.8 122,200.64 55.2

1 Bunga Utang Dalam Negeri 205,479.4 91,791.2 44.7 113,688.17 55.3

2 Bunga Utang Luar Negeri *) 15,715.2 7,202.7 45.8 8,512.47 54.2

B. Pembiayaan Utang 384,690.5 194,859.9 50.7 189,830.62 49.3

I Surat Berharga Negara (Neto) 399,992.6 210,188.3 52.5 189,804.26 47.5

II Pinjaman (Neto) (15,302.1) (15,328.4) 100.2 26.36 (0.2)

1. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) 1,486.8 32.9 2.2 1,453.88 97.8

A. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto) 2,500.0 270.0 10.8 2,230.03 89.2

B. Pembayaran Cicilan Pokok PDN (1,013.2) (237.1) 23.4 (776.15) 76.6

2. Pinjaman Luar Negeri (Neto) (16,788.9) (15,361.3) 91.5 (1,427.53) 8.5

A. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) 48,293.2 10,253.8 21.2 38,039.45 78.8

i. Pinjaman Tunai 13,300.0 5,342.4 40.2 7,957.60 59.8

ii. Pinjaman Kegiatan 34,993.2 4,911.4 14.0 30,081.85 86.0

B. Pembayaran Cicilan Pokok PLN (65,082.1) (25,615.1) 39.4 (39,466.98) 60.6

No. Uraian

Sisa dari Pagu

APBN Nominal %

(2)

Realisasi

s.d. tgl 31 Mei 2017

Kementerian Keuangan

Realisasi Penerbitan SBN 2017

*) SBN Netto tidak termasuk utang bunga**) Kebutuhan penerbitan menyesuaikan realisasi cash management dan debt switch

(dalam juta Rupiah)

Uraian Target APBN Nominal Realisasi

(31 Mei 2017)% Realisasi (Target APBN)

SBN Netto* 399,992,586 210,188,339 52.55%

SBN Jatuh Tempo 2017 284,842,264 136,334,436 47.86%

- Rencana Buyback 3,000,000 0.00%

Kebutuhan Penerbitan 2017 (Gross)** 684,835,000 346,522,775 50.60%

232,053,508

184,130,000

88,080,000

96,050,000

47,923,508

47,197,500

- SUN Valas Domestik 726,008

114,469,267

74,500,267

39,969,000 SBSN Valas

SBSN Domestik

- SUN RITEL

SUN

SUN Domestik

- ON

- SPN

- Private Placement

SUN Valas

- SUN Valas USD

- SUN Valas Yen

- SUN Valas EUR

SBSN

Kementerian Keuangan

Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2017

Informasi lebih lanjut dapat melalui website: http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/1449

Tanggal

Lelang/

Pricing

Date

Tanggal

Setelmen/Settl

ement Date

Metode

Penerbitan/

Issuance Method

Seri/Series

Jatuh

Tempo/Maturity

Date

Kupon/Imbala

n - Coupon

Lowest

Incoming

Yield/Price

Highest

Incoming

Yield/Price

WAY Awarded

Highest

Awarded

Yield/Price

Total Penawaran/

Incoming Bid

Total Penawaran

Diterima/ Awarded

Bid

Bid to

cover

ratio

816,405,035 308,430,275

2-May-17 4-May-17 Lelang SPNS03112017 03-Nov-17 Diskonto 5.43750% 6.50000% 5.50538% 4,988,000 2,000,000 2.49

PBS013 15-May-19 6.25000% 6.90625% 7.15625% 6.92955% 2,866,000 820,000 3.50

PBS014 15-May-21 6.50000% 6.93750% 7.25000% 7.04090% 1,220,000 710,000 1.72

PBS011 15-Aug-23 8.75000% 7.31250% 7.62500% - 644,000 - -

PBS012 15-Nov-31 8.87500% 7.87500% 8.12500% 7.94991% 1,233,700 545,000 2.26

10,951,700 4,075,000

9-May-17 12-May-17 Lelang SPN03170811 11-Aug-17 Diskonto 4.90000% 5.29000% 4.97260% 5.05000% 5,630,000 5,000,000 1.13

SPN12180511 11-May-18 Diskonto 5.70000% 6.18000% 5.84625% 5.90000% 5,360,000 2,300,000 2.33

FR0061 15-May-22 7.00000% 6.69000% 6.80000% 6.71947% 6.74000% 5,129,000 2,400,000 2.14

FR0074 15-Aug-32 7.50000% 7.45000% 7.60000% 7.52402% 7.55000% 4,094,500 2,850,000 1.44

FR0072 15-May-36 8.25000% 7.79000% 8.00000% 7.82987% 7.84000% 3,978,700 1,450,000 2.74

24,192,200 14,000,000

16-May-17 18-May-17 Lelang SPNS03112017 03-Nov-17 Diskonto 5.34375% 6.15625% 5.43734% 5,870,000 2,000,000 2.94

PBS013 15-May-19 6.25000% 6.81250% 7.46875% 6.98620% 2,191,000 1,980,000 1.11

PBS014 15-May-21 6.50000% 7.09375% 7.40625% - 651,000 - -

PBS011 15-Aug-23 8.75000% 7.25000% 7.62500% 7.35985% 682,600 445,000 1.53

PBS012 15-Nov-31 8.87500% 7.87500% 8.06250% 7.99133% 1,592,500 1,592,500 1.00

10,987,100 6,017,500

23-May-17 26-May-17 Lelang SPN03170825 25-Aug-17 Diskonto 4.85000% 5.20000% 4.95988% 5.00000% 5,670,000 3,250,000 1.74

SPN12180201 01-Feb-18 Diskonto 5.50000% 6.00000% 5.60900% 5.70000% 5,450,000 1,600,000 3.41

FR0059 15-May-27 7.00000% 6.92000% 7.10000% 6.92116% 6.93000% 9,371,100 2,100,000 4.46

FR0074 15-Aug-32 7.50000% 7.34000% 7.58000% 7.35253% 7.37000% 8,562,800 3,100,000 2.76

FR0072 15-May-36 8.25000% 7.52000% 7.80000% 7.57683% 7.59000% 14,819,600 3,950,000 3.75

43,873,500 14,000,000

90,004,500 38,092,500

906,409,535 346,522,775

Nominal Dalam Juta Rupiah

T o t a l

G r a n d T o t a l s.d. 28 April 2017

T o t a l

T o t a l

T o t a l

G r a n d T o t a l Periode Mei 2017

G r a n d T o t a l s.d. 31 Mei 2017

Kementerian Keuangan

Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pembiayaan, 2012-2017

Sumber/Catatan:*) Angka Sementara-) APBN (DJA-Kemenkeu)

[triliun rupiah]

2012 2013 2014 2015 2016*)

Nominal %

32.32 50.05 52.62 82.66 61.99 50.79 10.52 20.7%

equivalent dlm miliar USD 3.34 4.51 4.28 5.95 4.66 3.82 0.79

1. Pinjaman Program 15.00 18.39 17.77 55.08 35.32 13.30 5.34 40.2%

equivalent dlm miliar USD 1.55 1.55 1.48 3.89 2.65 1.00 0.40

a. World Bank 8.62 9.60 9.22 30.22 14.73 - 5.34 0.0%

b. A D B 5.81 4.90 4.86 19.29 13.28 - - 0.0%

c. JAPAN - 3.89 - - - - - 0.0%

d. FRANCE - - 1.24 2.15 1.40 - - 0.0%

e. I D B 0.57 - - - - - - 0.0%

f. GERMANY - - 2.44 3.42 5.91 - - 0.0%

2. Pinjaman Proyek 16.40 31.12 33.76 26.80 25.41 34.99 4.91 14.0%

equivalent dlm miliar USD 1.70 2.91 2.71 2.00 1.91 2.63 0.37

3. Pinjaman Dalam Negeri 0.91 0.54 1.09 0.78 1.26 2.50 0.27 10.8%

equivalent dlm miliar USD 0.09 0.05 0.09 0.06 0.09 0.19 0.02

TOTAL

APBN

2017

Realisasi Per MeiJENIS PEMBIAYAAN

LKBA 999.01

Kementerian Keuangan

Pinjaman Tunai APBN 2017

(Juta USD)

I World Bank 400.00 400.00

- First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan 400.00 400.00

II KfW 223.50 -

-First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan

(Sub-program I) *)223.50 -

III AFD 167.62 -

- First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan *) 167.62 -

IV Lainnya 208.88 -

- Masih dalam proses Penjajakan 208.88 -

1,000.00 400.00

*) Nilai komitmen lender dalam EUR. Equiv USD per 31 Mei 2017

Lender/Program Nominal Loan Realisasi

Total

Kementerian Keuangan

Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 - 2016

Keterangan:- Angka LKPP- sumber DJPBN

[ triliun Rupiah ]

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penarikan Pinjaman LN, bruto 33.75 31.40 55.28 52.58 83.82 63.42

Pembayaran Pokok Pinjaman LN (47.32) (51.12) (57.20) (62.42) (65.99) (68.73)

Pembiayaan Pinjaman LN, neto (17.80) (23.46) (5.81) (12.35) 15.25 (10.42)

33.7 31.4

55.3 52.6

83.8 63.4

-47.3 -51.1-57.2

-62.4 -66.0 -68.7

-17.8-23.5

-5.8-12.4

15.3

-10.4

-90

-70

-50

-30

-10

10

30

50

70

90

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penarikan Pinjaman LN, bruto Pembayaran Pokok Pinjaman LN Pembiayaan Pinjaman LN, neto

[ tr

iliu

n R

up

iah

]

Kementerian Keuangan

Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017

Juta USD Miliar IDR Juta USD Miliar IDR

A. Organisasi Internasional 688.24 9,153.56 132.35 1,763.80 35.9%

WORLD BANK (IBRD & IDA) 311.11 4,137.70 71.99 958.93 19.5%

A D B 125.36 1,667.22 26.39 351.66 7.2%

I D B 210.19 2,795.59 16.11 214.70 4.4%

I F A D 23.79 316.47 3.36 44.72 0.9%

A I I B 17.79 236.58 14.50 193.78

B. Creditor Country 1,942.83 25,839.61 236.48 3,147.55 64.1%

JAPAN 591.59 7,868.09 44.92 595.12 12.1%

CHINA 263.19 3,500.49 58.20 776.56 15.8%

FRANCE 194.07 2,581.16 37.80 503.73 10.3%

KOREA 105.82 1,407.40 14.98 198.52 4.0%

GERMANY 24.25 322.53 1.25 16.70 0.3%

SPAIN 21.22 282.24 13.10 175.00 3.6%

SINGAPORE 267.97 3,564.02 49.58 660.39 13.4%

Negara Lainnya 474.71 6,313.68 16.65 221.53 4.5%

TOTAL 2,631.07 34,993.17 368.84 4,911.35 100.0%

NEGARA

APBN Realisasi per 31 Mei 2017

%

Kementerian Keuangan

Bagian 3

Portofolio Utang

(Outstanding Utang, Profil Jatuh Tempo Utang,

Perkembangan SBN dan Pinjaman)

Kementerian Keuangan

Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2012-2017

Catatan :* Termasuk semi commercial ** Beberapa termasuk semi concessional *** Seluruhnya termasuk commercial

#) Angka LKPP Audited##) Termasuk SUN Valas Domestik###) Tidak Termasuk Accrued Interest sebesar Rp 45,27 triliun

AprilAngka dalam Triliun Rupiah Nominal %

Total Utang Pemerintah Pusat 1,977.71 2,375.50 2,608.78 3,165.13 3,515.46 3,667.41 3,672.33 100.0%

a. Pinjaman 616.61 714.44 677.56 755.12 734.85 734.71 728.60 19.8%

1). Pinjaman Luar Negeri 614.81 712.17 674.33 751.04 729.71 729.62 723.44 19.7%

Bilateral *) 359.80 383.53 334.62 340.63 315.07 317.50 312.18 8.5%

Multilateral **) 230.23 288.29 292.33 360.04 368.92 368.27 367.08 10.0%

Komersial ***) 24.37 40.00 47.15 50.20 45.61 43.09 43.40 1.2%

Suppliers ***) 0.41 0.35 0.24 0.17 0.10 0.76 0.78 0.0%

2). Pinjaman Dalam Negeri 1.80 2.27 3.22 4.08 5.13 5.10 5.17 0.1%

b. Surat Berharga Negara 1,361.10 1,661.05 1,931.22 2,410.01 2,780.61 2,932.69 2,943.73 80.2%

Denominasi Valas ##) 264.91 399.40 456.62 658.92 766.58 792.23 780.18 21.2%

Denominasi Rupiah 1,096.19 1,261.65 1,474.60 1,751.09 2,014.03 2,140.47 2,163.55 58.9%

Angka dalam Miliar US Dolar

Total Utang Pemerintah Pusat 204.52 194.89 209.71 229.44 261.64 275.19 275.68 100.0%

a. Pinjaman 63.76 58.61 54.47 54.74 54.69 55.13 54.70 19.8%

1). Pinjaman Luar Negeri 63.58 58.43 54.21 54.44 54.31 54.75 54.31 19.7%

Bilateral *) 37.21 31.47 26.90 24.69 23.45 23.82 23.44 8.5%

Multilateral **) 23.81 23.65 23.50 26.10 27.46 27.63 27.56 10.0%

Komersial ***) 2.52 3.28 3.79 3.64 3.39 3.23 3.26 1.2%

Suppliers ***) 0.04 0.03 0.02 0.01 0.01 0.06 0.06 0.0%

2). Pinjaman Dalam Negeri 0.19 0.19 0.26 0.30 0.38 0.38 0.39 0.1%

b. Surat Berharga Negara 140.76 136.27 155.24 174.70 206.95 220.06 220.98 80.2%

Denominasi Valas ##) 27.39 32.77 36.71 47.76 57.05 59.45 58.57 21.2%

Denominasi Rupiah 113.36 103.51 118.54 126.94 149.90 160.61 162.42 58.9%

Nilai Tukar Rupiah (IDR thd US$1) 9,670 12,189 12,440 13,795 13,436 13,327 13,321

Mei ###)2012 2013 2014 2015 2016 #) 2017

Kementerian Keuangan

Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2012-2017 (Grafik)

[ Triliun Rupiah ]

Catatan:#) Angka LKPP Audited*) Angka Sementara

1,361

1,661 1,931

2,410

2,781 2,944

617

714

678

755

735

729

200

700

1,200

1,700

2,200

2,700

3,200

2012 2013 2014 2015 2016#) 2017*)

SBN Pinjaman

[ triliun Rupiah dan % ]

Tahun

Pinjaman 617 31% 714 30% 678 26% 755 24% 735 21% 729 20%

SBN 1,361 69% 1,661 70% 1,931 74% 2,410 76% 2,781 79% 2,944 80%

Total Utang

Pemerintah Pusat1,978 100% 2,375 100% 2,609 100% 3,165 100% 3,515 100% 3,672 100%

2017*)20142012 2013 2015 2016#)

Kementerian Keuangan

Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusatper 31 Mei 2017

100

241 246

152

202177

153

215

123

182

143

75100

29

124

66 52

97

26

90

42 49

7 15

237

45

7078

76

61

58

48

41

37

32

28

24

21

20

18

1716

12

7

5

3 2

21

8

-

50

100

150

200

250

300

3502

01

7

201

8

201

9

202

0

202

1

202

2

202

3

202

4

202

5

202

6

202

7

202

8

202

9

203

0

203

1

203

2

203

3

203

4

203

5

203

6

203

7

203

8

203

9

204

0

204

1-2

05

5

Pinjaman SBN

[triliun Rupiah]

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029

Pinjaman 31% 22% 24% 33% 23% 25% 24% 16% 23% 15% 16% 24% 17%

SBN 69% 78% 76% 67% 77% 75% 76% 84% 77% 85% 84% 76% 83%

Tahun 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040

Pinjaman 41% 12% 20% 24% 11% 22% 5% 7% 3% 18% 8% 3%

SBN 59% 88% 80% 76% 89% 78% 95% 93% 97% 82% 92% 97%

2041-55

Kementerian Keuangan

Posisi Surat Berharga Negara 2012 – 2017

SURAT BERHARGA NEGARA Dec'12 Dec'13 Des'14 Des'15 Dec-2016 31-Mar-17 30-Apr-17 31-May-17

A. Dapat Diperdagangkan 1,085,173 1,394,652 1,666,576 2,120,762 2,542,692 2,676,994 2,696,849 2,709,296

1. Denominasi Rupiah 820,266 995,252 1,209,960 1,461,846 1,775,864 1,887,528 1,904,624 1,929,116

a. Surat Utang Negara (SUN) 757,231 908,078 1,099,257 1,302,610 1,527,570 1,610,451 1,622,117 1,636,517

1) Surat Perbendaharan Negara 22,820 34,050 39,950 42,950 41,040 80,100 83,050 81,600

2) Obligasi Negara Tanpa Kupon 1,263 - - - - - - -

3) Obligasi Negara Fixed Rate +) 610,393 751,273 945,963 1,162,916 1,407,456 1,461,186 1,469,902 1,485,752

4) Obligasi Negara Variable Rate 122,755 122,755 113,344 96,743 79,075 69,165 69,165 69,165

b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 63,035 87,174 110,704 159,236 248,294 277,077 282,507 292,599

1) Surat Berharga Syariah Negara Fixed Rate ++) 62,840 78,541 99,969 150,221 240,594 262,027 265,957 272,049

2) Surat Perbendaharaan Negara-Syariah 195 8,633 10,735 9,015 7,700 15,050 16,550 20,550

2. Denominasi Valuta Asing 264,907 399,400 456,616 658,917 766,829 789,466 792,225 780,180

a. SUN Valas Global (dalam juta US$) 22,950 26,950 28,650 35,150 37,750 36,750 36,750 36,750

b. SUN Valas Domestik (dalam juta US$) 190 540 1,040 1,240 1,240 1,240 200

c. SBSN Valas (dalam juta US$) 2,650 4,150 5,000 7,000 9,500 12,500 12,500 12,500

d. SUN Valas (dalam juta JPY) 155,000 155,000 155,000 255,000 355,000 355,000 355,000 355,000

e. SUN Valas (dalam juta EUR) - - 1,000 2,250 5,250 5,250 5,300 5,300

B. Tidak Dapat Diperdagangkan 275,927 266,403 264,642 289,248 238,163 235,845 235,845 234,431

a. Surat Utang kepada Bank Indonesia 240,144 234,870 229,054 222,642 197,547 195,229 195,229 193,815

b. Surat Perbendaharaan Negara/ Private Placement - - - 22,434 - - - -

c. Surat Berharga Syariah Negara/ SDHI 35,783 31,533 33,197 36,697 36,697 36,697 36,697 36,697

d. SPNS/ Private Placement - 5,084 - - - -

e. SBR002 2,391 2,391 3,919 3,919 3,919 3,919

TOTAL SURAT BERHARGA NEGARA (A +B) 1,361,101 1,661,055 1,931,218 2,410,011 2,780,855 2,912,839 2,932,694 2,943,727

- Asumsi Kurs (IDR/US$1) 9,670 12,189 12,440.000 13,795.000 13,436.000 13,321.000 13,327.000 13,321.000

- Asumsi Kurs (IDR/JPY1) 111.97 116.17 104.25 114.52 115.40 118.85 119.91 119.89

- Asumsi Kurs (IDR/EUR1) 15,133.27 15,069.68 14,161.55 14,228.17 14,486.50 14,886.23

Kementerian Keuangan

Posisi Utang Pemerintah PusatBerdasarkan Kreditur (1)

*)

Catatan:#) Angka LKPP Audited*) Angka Sementara

[ triliun IDR ]

Nominal % Total

A. PINJAMAN 616.70 714.44 677.56 755.12 734.85 728.60 19.8%

- Pinjaman Luar Negeri 614.90 712.17 674.33 751.04 729.71 723.44 19.7%

1. BILATERAL 359.80 383.53 334.62 340.63 315.07 312.18 8.5%

a. Japan 256.10 254.71 212.78 215.28 197.62 196.98 5.4%

b. France 21.30 25.94 24.63 26.22 24.50 24.30 0.7%

c. Germany 20.00 23.71 21.34 22.29 24.72 24.78 0.7%

d. South Korea 6.59 12.21 15.16 19.76 19.73 19.50 0.5%

e. Tiongkok/China 7.56 10.77 11.60 13.01 13.56 13.51 0.4%

f. United States 13.85 15.14 13.04 11.83 9.02 8.26 0.2%

g. Australia 8.03 9.19 8.31 8.06 7.06 6.95 0.2%

h. Spain 3.83 4.55 4.20 4.04 3.50 3.37 0.1%

i. Russia 1.36 3.20 3.55 3.78 3.46 3.30 0.1%

j. United Kingdom 5.78 6.31 4.89 3.61 2.05 1.92 0.1%

k. Others 15.40 17.80 15.12 12.75 9.86 9.31 0.3%

2. MULTILATERAL 230.23 288.29 292.33 360.04 368.92 367.08 10.0%

a. Bank Dunia 122.53 163.77 175.03 221.78 231.93 234.68 6.4%

b. ADB 100.37 114.58 107.35 126.95 124.44 119.51 3.3%

c. IDB 5.09 7.22 7.35 8.62 9.88 9.95 0.3%

d. IFAD 1.26 1.80 1.85 2.08 2.22 2.31 0.1%

e. EIB 0.57 0.60 0.48 0.38 0.30 0.29 0.0%

f. NIB 0.31 0.34 0.27 0.23 0.16 0.15 0.0%

g. AIIB 0.19 0.0%

Per Mei 2017 *)2016#)2012 2013 2014 2015NEGARA

Kementerian Keuangan

Posisi Utang Pemerintah PusatBerdasarkan Kreditur (2)

*)

Catatan:*) Angka sementara.**) Termasuk SUN Valas Domestik#) Angka LKPP Audited

[ triliun IDR ]

Nominal % Total

3. KOMERSIAL BANK 24.46 40.00 47.15 50.20 45.61 43.40 1.2%

a. United States 1.38 4.78 6.81 9.41 10.37 9.84 0.3%

b. Singapore 2.17 2.39 7.41 8.70 7.77 7.29 0.2%

c. France 2.80 5.54 7.41 7.48 8.40 7.79 0.2%

d. Netherlands 6.66 8.42 8.08 7.60 5.58 5.26 0.1%

e. Austria 7.79 9.12 6.98 5.84 4.60 4.51 0.1%

f. Russia 0.00 4.81 4.99 5.57 4.07 4.02 0.1%

g. United Kingdom 1.18 1.24 0.87 1.05 1.32 1.35 0.0%

h. Japan 0.10 0.33 0.66 0.96 0.59 0.42 0.0%

i. Taiwan 0.07 0.20 0.56 0.70 0.68 0.71 0.0%

j. Germany 0.11 0.49 0.68 0.66 0.56 0.53 0.0%

k. Others 2.19 2.69 2.70 2.24 1.67 1.68 0.0%

4. SUPPLIERS 0.41 0.35 0.24 0.17 0.10 0.78 0.0%

- Pinjaman Dalam Negeri 1.80 2.27 3.22 4.08 5.13 5.17 0.1%

B. SURAT UTANG NEGARA 1,361.10 1,661.05 1,931.22 2,410.01 2,780.61 2,943.73 80.2%

Denominasi Valas **) 264.91 399.40 456.62 658.92 766.58 780.18 21.2%

Denominasi Rupiah 1,096.19 1,261.65 1,474.60 1,751.09 2,014.03 2,163.55 58.9%

TOTAL UTANG 1,977.80 2,375.50 2,608.78 3,165.13 3,515.46 3,672.33 100.0%

NEGARAPer Mei 2017 *)

2012 2013 2014 2016#)2015

Kementerian Keuangan

Posisi Pinjaman Pemerintah PusatBerdasarkan Kreditur (Grafik)

Pinjaman Luar Negeri dari multilateral (WB, ADB) dan bilateral (Jepang) merupakan alternatifsumber pembiayaan yang relatif murah dan jangka panjang

42%36%

31% 29% 27% 27%

20%23%

26%29% 32% 32%

16%16% 16% 17% 17% 16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2012 2013 2014 2015 2016 #) May-17

Jepang Perancis JermanBilateral lainnya Bank Dunia ADBIDB Multilateral lainnya KOMERSIALSUPPLIERS Pinjaman Dalam Negeri

Kementerian Keuangan

Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi

Catatan:*) Data per tanggal 31 Mei 2017- Pengelompokan Sektor Ekonomi didasarkan pada standar yg digunakan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik- Angka Sektor Keuangan didominasi oleh Pinjaman Program- #) Angka LKPP Audited

Sumber: Kementerian Keuangan RI & Bank Indonesia

[ miliar IDR ]

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 17,369 19,124 17,352 17,973 15,991 16,108

Pertambangan & Penggalian 7,052 7,138 6,081 6,165 5,861 5,917

Industri Pengolahan 14,916 14,027 11,004 10,211 8,485 8,128

Listrik, Gas & Air Bersih 49,532 51,488 44,840 46,490 46,736 47,306

Bangunan 112,227 122,628 110,010 113,530 104,742 103,872

Perdagangan, Hotel & Restoran 5,276 4,801 3,671 3,155 2,383 2,216

Pengangkutan & Komunikasi 20,176 20,764 17,735 18,794 17,894 17,996

Keuangan, Persewaan & Jasa Keuangan 98,963 127,770 134,589 194,955 214,885 215,520

Jasa-jasa 168,519 214,405 223,140 243,825 234,585 231,297

Sektor Lain 122,575 132,295 109,136 100,022 83,285 80,243

TOTAL 616,605 714,441 677,557 755,119 734,846 728,603

2015 2017 *)2012 2013 2014 2016 #)

Kementerian Keuangan

Posisi Utang Pemerintah PusatBerdasarkan Beberapa Mata Uang Utama

Catatan:*) Nominal IDR dalam Triliun Rupiah, **) Nominal dalam Miliar, ***) Per 31 Mei 2017, #) Angka LKPP Audited

dalam mata uang asli

IDR*) 1,097.99 1,263.93 1,477.83 1,755.18 2,019.16 2,168.71

USD**) 49.83 56.77 60.98 73.16 80.45 81.26

JPY**) 2,511.84 2,395.29 2,223.12 2,143.43 2,063.13 1,993.81

EUR**) 4.49 4.23 5.13 6.13 8.94 8.83

SDR**) 2.17 2.07 1.94 1.79 1.55 1.52

AUD**) 0.40 0.45 0.47 0.49 0.49 0.48

Mata Uang Lainnya

equivalent dlm triliun Rupiah

IDR 1,097.99 1,263.93 1,477.83 1,755.18 2,019.16 2,168.71

USD 481.86 691.97 758.64 1,009.24 1,081.11 1,082.49

JPY 281.23 278.26 231.76 245.47 238.09 239.03

EUR 57.54 71.11 77.68 92.39 126.53 131.49

SDR 32.41 38.93 35.01 34.37 27.90 27.96

AUD 4.03 4.85 4.82 4.91 4.72 4.80

Mata Uang Lainnya 22.65 26.45 23.04 23.58 17.94 17.85

Total 1,977.71 2,375.50 2,608.78 3,165.13 3,515.46 3,672.33

Kurs Tengah IDR thd USD 9,670.00 12,189.00 12,440.00 13,795.00 13,436.00 13,321.00

Kurs Tengah IDR thd JPY 111.96 116.17 104.25 114.52 115.40 119.88

Kurs Tengah IDR thd EUR 12,809.86 16,821.44 15,133.27 15,069.67 14,161.55 14,886.23

-------------------------- Berbagai Mata Uang --------------------------

2012 2013 2014 2015 2017 ***2016 #)

Kementerian Keuangan

Catatan:*) Nominal dalam Miliar, **) Per 31 Mei 2017, #) Angka LKPP Audited

Posisi Utang Pemerintah PusatBerdasarkan Mata Uang Lainnya

dalam mata uang asli

ACU*) 0.34 0.38 0.41 0.39 0.31 0.41

ADB*) 0.11 0.09 0.07 0.06 0.05 0.05

CAD*) 0.14 0.45 0.12 0.11 0.10 0.09

CHF*) 0.24 0.21 0.17 0.28 0.21 0.08

CNY*) 1.55 1.55 1.55 1.47 1.32 1.24

DKK*) 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02

GBP*) 0.36 0.31 0.25 0.18 0.13 0.12

KRW*) 213.32 219.57 217.27 225.62 225.03 221.34

KWD*) 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00

SAR*) 0.10 0.09 0.11 0.13 0.14 0.13

WBD*) 0.21 0.10 0.03 0.01 0.00 0.00

equivalent dlm triliun Rupiah

ACU 5.09 7.22 7.35 7.47 5.51 7.46

ADB 1.06 1.09 0.83 0.83 0.69 0.66

CAD 1.35 1.48 1.27 1.08 0.98 0.92

CHF 2.55 2.92 2.18 3.94 2.86 1.12

CNY 2.38 3.10 3.15 3.13 2.55 2.41

DKK 0.07 0.08 0.06 0.05 0.04 0.04

GBP 5.66 6.19 4.77 3.68 2.16 2.04

KRW 1.93 2.53 2.48 2.64 2.51 2.63

KWD 0.30 0.32 0.25 0.21 0.14 0.12

SAR 0.26 0.29 0.36 0.47 0.49 0.46

WBD 1.99 1.23 0.33 0.07 0.00 0.00

TOTAL 22.65 26.45 23.04 23.58 17.94 17.85

2017 **2012 2013 2014 2015 2016#)

Catatan:*) Data per tanggal 31 Mei 2017, #) Angka LKPP Audited

Posisi Utang Pemerintah PusatBerdasarkan Beberapa Mata Uang Utama (Grafik)

56% 53%57% 55% 57% 59%

24% 29%29% 32% 31% 29%

14% 12%9% 8% 7% 7%

3% 3% 3% 3% 4% 4%2% 2% 1% 1% 1% 1%1% 1% 1% 1% 1% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2012 2013 2014 2015 2016 #) 2017*)

IDR USD JPY EUR SDR AUD Lainnya

Kementerian Keuangan

Catatan:*) Data per tanggal 31 Mei 2017

Posisi Pinjaman BerdasarkanStatus dan Jumlah Loan

Jml LoanOutstanding

(dlm Milyar IDR)Jml Loan

Outstanding

(dlm Milyar IDR)Jml Loan

Outstanding

(dlm Milyar IDR)%

PINJAMAN LUAR NEGERI 184 130,258 1210 593,372 1393 723,437 99.3%

1. NEGARA 109 74,651 890 280,506 999 355,157 48.7%

a. Jepang 27 20,249 283 177,220 310 197,470 27.1%

b. Perancis 17 11,627 95 20,468 112 32,095 4.4%

c. Jerman 5 6,187 67 19,121 72 25,308 3.5%

d. Amerika Serikat 6 9,051 136 9,047 142 18,098 2.5%

e. Belanda 2 3,633 21 3,961 23 7,594 1.0%

f. Negara lainnya 52 23,903 288 50,688 340 74,591 10.2%

2. ORGANISASI INTERNASIONAL 75 55,608 320 312,866 394 368,280 50.5%

a. Bank Dunia 25 37,118 128 198,949 153 236,067 32.4%

b. ADB 12 10,839 152 108,669 164 119,508 16.4%

c. IDB 33 5,998 30 3,953 63 9,952 1.4%

d. IFAD 4 1,459 5 853 9 2,312 0.3%

e. EIB 0 - 1 293 1 293 0.0%

f. NIB 0 - 4 148 4 148 0.0%

g. AIIB 1 193 0 - 1 193 0.0%

PINJAMAN DALAM NEGERI 67 1,881 144 3,285 211 5,165 0.7%

TOTAL 251 132,139 1354 596,657 1604 728,603 100.0%

ACTIVE FULLY DISBURSED TOTAL

NEGARA

Kementerian Keuangan

Proporsi Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pinjaman

[ Triliun Rupiah ]

Keterangan:- Angka LKPP- sumber DJPBN

[Triliun Rupiah]

JENIS PINJAMAN 2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 % 2016 %

PINJAMAN PROGRAM 15.27 44% 15.00 46% 18.43 33% 17.77 33% 55.08 65% 35.32 55%

PINJAMAN PROYEK 18.48 54% 16.40 51% 36.85 66% 34.80 65% 28.74 34% 28.10 43%

PINJAMAN DALAM NEGERI 0.62 2% 0.91 3% 0.62 1% 1.09 2% 0.97 1% 1.33 2%

TOTAL 34.37 32.32 55.90 53.66 84.79 64.76

15.27

15.00

18.43

17.77

55.08

35.3218

.48

16.40

36.85

34.80

28.74

28.10

0.97

1.33

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-

10

20

30

40

50

60

2011 2012 2013 2014 2015 2016

PINJAMAN PROGRAM PINJAMAN PROYEKPINJAMAN DLM NEGERI % PINJ. PROGRAM (RHS)% PINJ. PROYEK (RHS) % PINJ. DLM. NEGERI (RHS)

Kementerian Keuangan

Bagian 4

Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang

(Berbagai Rasio Utang dan Perbandingan Antar Negara, Pemanfaatan Pinjaman,

Reprofiling Struktur Jatuh Tempo SUN)

Kementerian Keuangan

Perkembangan Rasio Utang Indonesia terhadap PDB

Catatan :*) Proyeksi posisi akhir tahun dengan menggunakan asumsi PDB APBN 2017

23.0% 24.9% 24.7% 27.4% 28.3%28.1%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Pinjaman SBN PDB Rasio Total Utang thd. PDB (RHS)

[ Triliun Rupiah]

[ Triliun Rupiah ]

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

617 710 678 755 735 718

1,361 1,661 1,931 2,410 2,781 3,134

1,978 2,371 2,609 3,165 3,515 3,852

8,616 9,525 10,543 11,541 12,407 13,717

Pinjaman

SBN

Total Utang

PDB

Kementerian Keuangan

Rasio Utang terhadap PDB Indonesiadan berbagai Negara

Keterangan:- Nominal dalam % terhadap PDB

Sumber : IMF, World Economic Outlook Database, April 2017 & Kementerian Keuangan, diolah

Kementerian Keuangan

Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun 2007-2017

Debt to GDP ratio Indonesia relatif rendah dengan pengurangan yang tercepat/terbesar dibandingkan dengan negara lain

Keterangan:- Nominal dalam % terhadap PDB

Sumber : IMF, World Economic Outlook Database, April 2017 & Kementerian Keuangan, diolah

Kementerian Keuangan

[Trilliun Rupiah]

Jatuh Tempo SBN Tradable 31 Mei 2017

Kementerian Keuangan

Program Debt Switch dan Buyback SBN

Buyback : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk stabilisasi pasar, pengelolaan portofolio utang dan mengurangi outstanding utang yang diterbitkan dengan kupon tinggi

Debt Switching : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk mengurangi refinancing risk

*) Data Lelang Debtswitch dan Buyback sampai dengan bulan Mei 2017

Tahun

Frekuensi

(Lelang dan Transaksi

Langsung)

Tenor Seri Yang Dibeli KembaliVol. Dibeli Kembali

(milliar Rupiah)

2011 10 s.d. 20 tahun 3,500

2012 6 s.d. 9 tahun 1,138

2013 5 s.d. 25 tahun 1,551

2014 3 s.d 14 tahun 1,351

2015 3 s.d. 4 tahun 1,401

2016 2 s.d. 2 tahun 500

2017*

Total 9,441

Tahun Frekuensi Lelang Tenor Seri Yang Hendak Ditukar Tenor Seri Penukar

Vol. Yang

Diterima

(milliar Rupiah)

2011 4 s.d. 4 tahun 15 tahun 664

2012 4 s.d. 5 tahun 10 s.d. 15 tahun 11,859

2013 5 s.d. 9 tahun 5 s.d. 15 tahun 1,976

2014 4 s.d. 5 tahun 5 s.d. 20 tahun 5,944

2015 2 s.d. 4 tahun 10 s.d. 20 tahun 3,005

2016 2 s.d. 3 tahun 15 s.d. 20 tahun 472

2017* 1 s.d. 4 tahun 5 s.d. 15 tahun 1,253

Total 25,173

Kementerian Keuangan

Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap

Keterangan:*) untuk TFCA Jumlah kontribusi dari GoI sebesar USD 20 juta

Jumlah kontribusi dari NGO Conservation Int'l Foundation & Yayasan Kehati sebesar USD 2 jutaJumlah yang akan dicancel dikemudian hari sebesar USD 29,921,500 (principal + interest)

**) Terdapat penambahan komitmen sebesar USD 12.684.814,6 untuk menambah pendanaan untuk kegiatan di wilayah yang sama pada DNS TFCA I

[ Dalam Juta]

Nama

1 2 3

Debt Swap I Elementary Education EUR 12.8 EUR 25.6 EUR 25.6

Debt Swap II Junior Secondary Education EUR 11.5 EUR 23.0 EUR 23.0

Debt Swap IIIa Financial Assistance for Environmental Investements

for Micro and Small Enterprises Project

EUR 6.3 EUR 12.5 EUR 12.2

Debt Swap IIIb Strengthening the Development of National Parks in

Fragile Ecosystems

EUR 6.3 EUR 12.5 EUR 0.0

Debt Swap IV School Reconstruction and Rehabilitation in

Earthquake Area in Yogyakarta and Central Java

EUR 10.0 EUR 20.0 EUR 20.0

Debt Swap V Global Fund to Fight AIDS, Tubercolosis and Malaria

(GFATM)

EUR 25.0 EUR 50.0 EUR 50.0

Debt Swap VII Indonesian - German Scholarship Program EUR 9.4 EUR 18.8 EUR 18.8

Italy Debt Swap I Housing and Setlement EUR 5.7 EUR 5.7 EUR 5.7

USA Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA USD 20.0 USD 29.9 USD 29.7 *)

Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA II USD 23.8 USD 29.5 USD 25.1

Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA III**) USD 12.7 USD 12.7 USD 5.1

Australia Debt Swap Debt2Health AUD 37.5 AUD 75.0 AUD 57.2

EUR 87.0 EUR 168.1 EUR 155.3

USD 56.4 USD 72.1 USD 59.9

AUD 37.5 AUD 75.0 AUD 57.2

181.6 315.8 276.1

TOTAL

TOTAL Equivalent juta USD

4 5 6

Germany

Negara Debt Swap

Proyek Pembatalan

Jumlah Komitmen Realisasi

Kementerian Keuangan

Pemanfaatan Pinjaman

- Data per 31 Mei 2017; angka dalam Juta US Dolar

No. Executing Agency Komitmen

Pinjaman Penarikan

Belum

Tertarik

Availability

Period

14,772.18 6,143.22 8,628.96 2001-2023

1 Badan Informasi Geospasial 57.36 55.85 1.50 2007-2017

2 Bappenas 176.32 119.16 57.17 2011-2023

3 BP Batam 50.00 10.70 39.30 2014-2019

4 BPKP 57.75 41.38 16.37 2012-2018

5 BPS 47.00 8.46 38.54 2011-2018

6 Kemenag 123.75 0.61 123.14 2011-2017

7 kemenaker 32.21 3.20 29.01 2013-2017

8 Kemendikbud 21.23 20.80 0.43 2011-2016

9 KemenDPDTT 708.03 567.50 140.53 2008-2018

10 Kemenhan 3,488.61 2,156.71 1,331.90 2010-2020

11 Kemenhub 2,199.01 535.28 1,663.74 2001-2022

12 Kemenkominfo 53.64 52.40 1.24 2014-2018

13 KemenPUPERA 6,017.70 1,920.92 4,096.78 2005-2023

14 Kemenristek Dikti 918.61 325.15 593.47 2007-2020

15 Kementan 121.83 87.64 34.19 2011-2019

16 KKP 151.84 80.52 71.32 2012-2019

17 LIPI 16.43 13.20 3.22 2011-2016

18 POLRI 530.86 143.72 387.13 2011-2019

4,518.16 857.49 3,660.66 2006-2025

1 PT PERTAMINA 542.69 249.64 293.05 2011-2019

2 PT PII 29.60 2.74 26.86 2012-2018

3 PT PLN 3,845.87 605.12 3,240.75 2006-2025

4 PT SMI 100.00 - 100.00 2017-2020

19,290.34 7,000.71 12,289.63

*Aktif : Pinjaman yang masih dalam periode penarikan komitmen pinjaman

Kegiatan Pada Kementerian/Lembaga

Penerusan Pinjaman

Sub Total (K/L+BUMN)

*Availability period : periode sejak pinjaman ditandatangani hingga batas akhir penarikan dana

No. Komitmen

Pinjaman Penarikan

Belum

Tertarik

900.00 652.54 247.46

1 500.00 252.54 247.46

2 400.00 400.00 -

440.00 440.00 -

1 220.00 220.00 -

2 220.00 220.00 -

167.62 - 167.62

1 167.62 - 167.62

1,507.62 1,092.54 415.08

Grand Total (K/L+BUMN+Program loan) 20,797.96 8,093.25 12,704.71

Total Pinjaman Tunai

Nama Pinjaman Tunai

Pinjaman Tunai

World Bank

Local Government Decentralization Project II

Stepping Up Investments for Growth Acceleration

Program (2)-Subprograme 2

First Indonesia Logistics Reform Development

Policy Loan

KfW

Fiscal and Public Expendicture Management

Programme - Subprogramme 1

AFD

First Indonesia Logistics Reform Development

Policy Loan

Kementerian Keuangan

Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri terhadap Cadangan Devisa

Catatan:Pembayaran kewajiban pinjaman= Pembayaran Bunga dan Pokok Pinjaman*) Angka Sementara, APBN 2016- Data Per 31 Mei 2017

7.9%

7.1%

5.7%5.4%

5.6%

4.9%

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

7.0%

8.0%

9.0%

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

Kementerian Keuangan

Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2007-2017

Sumber: World Economic Outlook – IMF, April 2017 & CEIC

Dalam USD

Utang per kapita Indonesia termasuk paling rendah dengan perubahan yang tidak signifikan dibandingkan negara lain

Kementerian Keuangan

Indikator Risiko Utang 2012-2017

Catatan:*) Menggunakan asumsi PDB pada APBN 2017

16.2 16.014.8

13.712.3

11.3

22.5 23.221.0 20.7

17.819.3

2012 2013 2014 2015 2016 May-2017

Interest Rate Risk

Variable rate ratio [%] Refixing rate [%]

10.2 11.7 10.7 12.2 11.7 11.1

44.446.7

43.4 44.541.8 40.9

2012 2013 2014 2015 2016 May-2017

Exchange Rate Risk

FX Debt to GDP ratio (%) **) FX Debt to total debt ratio (%)

9.79.6

9.7

9.4

9.08.9

2012 2013 2014 2015 2016 May-2017

Average Time To Maturity

ATM (in years)

7.2 8.6 7.7 8.4 6.69.1

21.5 21.8 20.1 21.4 23.0 23.3

32.4 33.4 33.9 34.7 36.538.6

2012 2013 2014 2015 2016 May-2017

Debt Maturing

in < 1 year (%) in < 3 year (%) in < 5 year (%)

Kementerian Keuangan

Bagian 5

Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang

(Realisasi Pembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield Curve,

Biaya Pinjaman Luar Negeri)

Kementerian Keuangan

Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah PusatTahun Anggaran 2016 dan 2017

Catatan :*) Angka sementara, realisasi per 31 Mei 2017

[ miliar Rupiah ]

Q-1 April Mei Q-2 Total

I. POKOK 295,384 322,611 109.2% 293,338 87,543 38,457 39,889 78,346 165,888 56.55%

A. PINJAMAN 69,232 69,007 99.7% 66,095 9,424 7,523 8,903 16,426 25,850 39.11%

a. Pinjaman Dalam Negeri 448 283 63.2% 1,013 - 237 - 237 237 23.40%

b. Pinjaman Luar Negeri 68,784 68,724 99.9% 65,082 9,424 7,286 8,903 16,189 25,613 39.35%

B. SURAT BERHARGA NEGARA 226,152 253,603 112.1% 227,242 78,118 30,934 30,986 61,920 140,038 61.63%

1. SBN Rupiah 209,642 241,106 115.0% 196,110 64,745 30,934 17,112 48,046 112,791 57.51%

a. SUN 153,344 177,554 115.8% 161,739 36,961 28,434 16,520 44,954 81,915 50.65%

b. SBSN 56,298 63,552 112.9% 34,371 27,784 2,500 592 3,092 30,876 89.83%

2. SBN Valas 16,510 12,497 75.7% 31,132 13,373 - 13,874 13,874 27,247 87.52%

a. SUN 16,510 12,497 75.7% 31,132 13,373 - 13,874 13,874 27,247 87.52%

b. SBSN - - 0.0% - - - - - - 0.00%

II. BUNGA 184,940 182,768 98.8% 221,195 65,136 10,773 22,957 33,730 98,866 44.70%

A. PINJAMAN 16,826 15,419 91.6% 16,132 2,969 2,456 1,790 4,246 7,215 44.72%

a. Pinjaman Dalam Negeri 396 405 102.2% 417 2 138 - 138 140 33.62%

b. Pinjaman Luar Negeri 16,430 15,014 91.4% 15,715 2,967 2,318 1,790 4,108 7,075 45.02%

B. SURAT BERHARGA NEGARA 168,115 167,350 99.5% 205,062 62,167 8,318 21,167 29,484 91,651 44.69%

1. SBN Rupiah 130,678 132,718 101.6% 164,560 49,695 5,761 18,952 24,713 74,407 45.22%

a. SUN 116,737 115,137 98.6% 140,545 41,550 4,594 16,653 21,246 62,796 44.68%

b. SBSN 13,941 17,582 126.1% 24,015 8,145 1,167 2,299 3,466 11,611 48.35%

2. SBN Valas 37,437 34,631 92.5% 40,502 12,472 2,557 2,215 4,772 17,244 42.57%

a. SUN 31,902 29,676 93.0% 35,169 10,693 2,557 1,153 3,710 14,402 40.95%

b. SBSN 5,535 4,955 89.5% 5,333 1,779 0 1,062 1,062 2,841 53.28%

III. TOTAL POKOK + BUNGA 480,324 505,379 105.2% 514,532 152,678 49,230 62,845 112,076 264,754 51.46%

Pagu APBN

2017

Realisasi Pembayaran 2017 *) % thd Pagu

APBN

Pagu APBNP

2016

Realisasi

2016

% thd

APBNP

Kementerian Keuangan

Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah PusatTahun Anggaran 2017 (Grafik)

Catatan :*) Angka sementara, realisasi per 31 Mei 2017

66,095

227,242

16,132

205,062

25,852

140,038

7,343

91,651

39%

62%

46% 45%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

A. PINJAMAN B. SBN A. PINJAMAN B. SBN

POKOK BUNGA

Mili

ar R

up

iah

Pagu Realisasi *) % thd Pagu (RHS)

Kementerian Keuangan

[ miliar Rupiah ]

Q-1 April Mei Q-2 Total

A. Denominasi Rupiah 341,164 374,512 109.8% 362,100 114,442 37,070 36,064 73,134 187,576 51.80%

1. POKOK 210,090 241,389 114.9% 197,123 64,745 31,171 17,112 48,283 113,029 57.34%

a. Pinjaman Dalam Negeri 448 283 63.2% 1,013 - 237 - 237 237 23.40%

b. SBN Rupiah 209,642 241,106 115.0% 196,110 64,745 30,934 17,112 48,046 112,791 57.51%

2. BUNGA 131,074 133,123 101.6% 164,977 49,697 5,899 18,952 24,851 74,547 45.19%

a. Pinjaman Dalam Negeri 396 405 102.2% 417 2 138 - 138 140 33.62%

b. SBN Rupiah 130,678 132,718 101.6% 164,560 49,695 5,761 18,952 24,713 74,407 45.22%

B. Denominasi Valas 139,160 130,867 94.0% 152,432 38,236 12,160 26,781 38,942 77,178 50.63%

1. POKOK 85,294 81,222 95.2% 96,214 22,797 7,286 22,776 30,062 52,860 54.94%

a. Pinjaman Luar Negeri 68,784 68,724 99.9% 65,082 9,424 7,286 8,903 16,189 25,613 39.35%

b. SBN Valas 16,510 12,497 75.7% 31,132 13,373 - 13,874 13,874 27,247 87.52%

2. BUNGA 53,866 49,645 92.2% 56,218 15,439 4,874 4,005 8,879 24,318 43.26%

a. Pinjaman Luar Negeri 16,430 15,014 91.4% 15,715 2,967 2,318 1,790 4,108 7,075 45.02%

b. SBN Valas 37,437 34,631 92.5% 40,502 12,472 2,557 2,215 4,772 17,244 42.57%

T O T A L 480,324 505,379 105.2% 514,532 152,678 49,230 62,845 112,076 264,754 51.46%

% thd Pagu

APBN

Pagu APBNP

2016

Realisasi

2016

% thd

APBNP

Pagu APBN

2017

Realisasi Pembayaran 2017 *)

Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah PusatPer Denominasi TA 2016 dan 2017

Catatan :*) Angka sementara, realisasi per 31 Mei 2017

Kementerian Keuangan

Rasio Pembayaran Bunga Utang Neto

- Pembayaran bunga utang neto adalah nominal biaya yang dikeluarkan untuk membayar bunga utang setelah

memperhitungkan premium/gain.

- Outstanding rata-rata adalah rata-rata antara outstanding akhir tahun (T) berkenaan dan akhir tahun sebelumnya (T-1)

- Angka Bunga Utang 2012 masuk pembayaran Imbalan Bunga Pajak

*) Angka menggunakan data LKPP Audited 2016

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

2011 2012 2013 2014 2015 2016*)terhadap Pendapatan Negara & Hibah terhadap Penerimaan Perpajakan terhadap Belanja

terhadap Jumlah Utang rata-rata terhadap PDB

2011 2012 2013 2014 2015 2016*)

terhadap Pendapatan Negara & Hibah 7.5% 6.9% 7.7% 8.4% 9.9% 10.7%

terhadap Penerimaan Perpajakan 10.4% 9.4% 10.2% 11.4% 12.1% 12.9%

terhadap Belanja 7.0% 6.2% 6.7% 7.4% 8.3% 8.9%

terhadap PDB 1.2% 1.1% 1.2% 1.2% 1.3% 1.3%

terhadap Jumlah Utang rata-rata 5.2% 4.9% 5.1% 5.3% 5.2% 5.0%

terhadap Jumlah Utang akhir periode 5.0% 4.7% 4.6% 5.0% 4.7% 4.7%

Kementerian Keuangan

Realisasi Pembayaran Bunga Utang Neto

Keterangan:- Angka LKPP- sumber DJPBN*) Angka LKPP 2016 Audited

29.2% 32.9%

13.0% 11.2% 9.4% 9.0%

70.8% 67.1%

87.0% 88.8% 90.6% 91.0%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

100.0%

2011 2012 2013 2014 2015* 2016*

Pembayaran Bunga Utang DN Pembayaran Bunga Utang LN

[triliun Rupiah ]

Nml % Nml % Nml % Nml % Nml % Nml %

90.53 100.00 92.08 100.00 110.32 100.00 130.95 100.00 149.58 100.00 166.40 100.00

a. Pembayaran Bunga Utang DN 64.10 70.81 61.79 67.10 96.00 87.02 116.35 88.85 135.47 90.57 151.39 90.98

b. Pembayaran Bunga Utang LN 26.43 29.19 30.29 32.90 14.32 12.98 14.60 11.15 14.11 9.43 15.01 9.02

2016*2012

Pembayaran Bunga Utang Neto

2011 2013 2014 2015

Kementerian Keuangan

Profil Pinjaman dari Kreditur Multilateral

*) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada dan/atau setelah 1 Januari 2014**) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada atau setelah 1 April 2012 ***) Mark-up = margin (khusus Loan IDB)****) LIBOR + weighted average variable rate IBRD*****) untuk loan yang undangan untuk melakukan negosiasinya setelah 30 Juni 2014******) untuk pinjaman yang disetujui paling lambat 30 September 2014 atau yang Undangan untuk melakukan Negosiasinya

diterbitkan paling lambat 30 Juni 2014ALM = Average Loan Maturity

AM < 8 8< AM <= 10 10 < AM <= 12 12< AM <= 15 15 < AM <= 18 18 < AM <= 20

USD Lending Rates LIBOR + 0.33% LIBOR + 0.43% LIBOR + 0.53% LIBOR + 0.63% LIBOR + 0.73% LIBOR + 0.83%

USD Lending Rates LIBOR + 0.6% LIBOR + 0.75% LIBOR + 0.85% LIBOR + 1.05% LIBOR + 1.25% LIBOR + 1.35%

Front-End Fee

Commitment Fee

DPL DDO Fees 0.25% Front-End Fee; 0.5% Stand-By Fee

Average Maturity (years)IBRD-WB (Variable Spread) ******)

IBRD-WB (Fixed Spread) ******)

0.25%

0.25%

IFAD AIIB IDB ADB-OCR

Loan Maturity 15-18 years 16,5 years 15-20 years up to 32 years

Grace Period 3 years 7 years 3-5 years up to 8 years

Repayment Period 12 years 9,5 years 11-15 years 5-27 years

Commitment Charge - 0.25% - 0.15%

Front End Fee - 0.25% - -

Service Charge - - - -

Interest Rate/Mark-up ***) IFAD Reference Rate ****)USD LIBOR + Lending Spread

********)LIBOR (swap) + 1.35% LIBOR + 0,50%*)

ALM ≤ 13 years = Nil **)

13 years< ALM ≤ 16 years = 0.10

% p.a **)

16 years < ALM <= 19 years =

0.20% p.a **)

DescriptionMultilateral

Maturity Premium

Kementerian Keuangan

Profil Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang)

STEP

Standard Option1 Option2 Option3 Standard Option1 Option2 Option3 Option4 Standard

Fixed 32 years 26 years 20 years - 26 years 20 years -

Variable 40 years 32 years 26 years 20 years

Fixed 7 years 6 years 5 years - 6 years 5 years -

Variable 10 years 7 years 6 years 5 years 7 years 6 years 5 years

Fixed 25 years 20 years 15 years - 20 years 15 years -

Variable 30 years 25 years 20 years 15 years 25 years 20 years 15 years

Front End Fee Fixed

Fixed 1,40% 0,95% 0,80% - 0,30% 0,25% 0,20% 0,15% -

Variable

JPY

LIBOR+

15bp

JPY

LIBOR+

10bp

JPY

LIBOR+

5bp

JPY

LIBOR

JPY

LIBOR-

95bp

JPY

LIBOR-

105bp

JPY

LIBOR-

110bp

JPY LIBOR-

115bp JPY LIBOR- 120bp

Interest Rate 0,10%

Loan Maturity 50 years 40 years 50 years

Grace Period 10 years 10 years 10 years

Repayment Period 40 years 30 years 40 years

0,2%

Description

Fixed/Vari

able

Bilateral

Japan (JICA)

General terms Prefential terms

Kementerian Keuangan

[ % ]

Source : IDMA, Bloomberg | Mid Level

Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah

Tenor May-17 Dec-16 Dec-15 Jul-14 Dec-13 Dec '12

1Y 5.92 6.44 7.45 6.52 6.67 4.35

2Y 6.43 7.19 8.42 7.11 7.43 4.92

3Y 6.63 7.46 8.71 7.45 7.63 5.22

4Y 6.73 7.61 8.74 7.67 7.84 5.24

5Y 6.79 7.50 8.75 7.80 7.91 5.35

6Y 6.85 7.76 8.87 7.93 8.02 5.45

7Y 6.92 7.94 8.87 7.96 8.20 5.83

10Y 7.17 7.91 8.69 8.00 8.38 5.96

15Y 7.55 7.88 8.93 8.45 8.89 6.56

20Y 7.78 8.14 8.91 8.64 8.97 7.02

30Y 7.95 8.54 9.22 8.90 9.21 7.26

Kementerian Keuangan

Kurva Imbal Hasil SUN Valas(dalam denominasi US Dollar)

[%]

Source : Bloomberg | Mid Level

Tenor May-17 Dec-16 Dec-15 Dec-14 Dec-13 Dec-121 Y 1.593 1.703 1.663 1.164 1.677 1.416

2 Y 1.784 2.149 2.332 1.868 2.212 1.421

3 Y 2.348 2.693 2.989 2.386 2.991 1.647

4 Y 2.794 3.235 3.551 3.146 3.556 1.965

5 Y 3.118 3.501 4.060 3.517 4.249 2.141

6 Y 3.301 3.684 4.439 3.738 4.720 2.448

7 Y 3.488 3.967 4.492 3.911 4.960 2.666

8 Y 3.617 3.981 4.746 4.058 5.213

9 Y 4.088 5.337 2.826

10Y 3.689 4.055 4.703 5.404 2.902

20 Y 4.706 5.154 6.259 5.290 6.634 4.268

25 Y 4.617 5.064 5.939 5.151 6.623 4.297

30 Y 4.705 5.116 5.778 5.148 6.098 4.235

Kementerian Keuangan

Bagian 6

Kinerja Pasar Sekunder SBN

(Aktivitas Perdagangan, Kepemilikan SBN oleh Investor)

Kementerian Keuangan

Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah di Pasar Sekunder

*) Hanya Seri FR dan VRSource: BI-SSSS, data diolah

Kementerian Keuangan

Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah di Pasar Sekunder

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17Rata-ratas.d. Mei

17

REPO ANTAR BANK - - - 1.63 21.63 70.52 36.44 16.31 61.00 - - - - 20.33

REPO BI & BANK - - 0.85 4.76 38.23 95.04 92.57 335.11 422.55 540.72 721.99 740.22 1,019.94 561.75

OUTRIGHT 42.21 113.43 164.49 365.67 497.01 635.54 1,052.53 1,144.31 813.25 462.51 995.24 1,097.77 1,046.62 757.00

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

OUTRIGHT REPO BI & BANK REPO ANTAR BANK

(dalam Miliar Rp)

Kementerian Keuangan

Catatan:- Non-Bank termasuk Institusi Pemerintah- Source: BI-SSSS, data diolah

Trend peningkatan kepemilikan oleh asing menunjukkan menariknya return di pasarSBN domestik.

Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan

Kementerian Keuangan

Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan(dalam Triliun Rupiah)

Catatan:

1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun.

2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan.

*) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia.

Source: BI-SSSS, data diolah

INSTITUTION

SUN SBSN TOTAL SUN SBSN TOTAL SUN SBSN TOTAL

BANK* 367.48 128.44 495.92 357.73 134.20 491.93 370.07 137.91 507.99 BANK*

Bank Konvensional 367.48 102.06 469.54 357.73 106.02 463.75 370.07 108.95 479.02 Conventional Bank

Bank Syariah - 26.38 26.38 - 28.18 28.18 - 28.96 28.96 Islamic Bank

Institusi Negara 68.89 1.69 70.57 68.32 1.66 69.98 59.16 4.30 63.46 Government Institution

Bank Indonesia

(net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam

operasi moneter dengan Bank)

68.89 1.69 70.57 68.32 1.66 69.98 59.16 4.30 63.46

Bank Indonesia

(net, excluding gov't securities used in

monetary operation with Banks)

- Bank Indonesia (gross) 168.49 7.96 176.46 167.92 8.71 176.63 169.30 10.63 179.92 - Bank Indonesia (gross)

- SBN yang digunakan dalam operasi moneter

dengan Bank99.61 6.28 105.88 99.60 7.05 106.65 110.13 6.33 116.47

- Gov't securities used in monetary

operation with Banks

NON-BANK 1,180.18 144.36 1,324.55 1,201.62 144.06 1,345.68 1,212.28 147.81 1,360.09 NON-BANK

Reksadana 76.42 12.90 89.32 76.57 13.54 90.11 76.60 13.91 90.51 Mutual Fund

Asuransi 195.78 53.74 249.52 196.76 54.20 250.96 197.18 55.59 252.77 Insurance

Non Residen 707.43 15.80 723.22 728.72 17.10 745.82 737.12 19.03 756.15 Non Resident

- Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara

Asing118.55 5.77 124.32 129.41 5.80 135.21 126.34 6.03 132.37

- incl. Foreign Government(s) &

Central Bank(s)

Dana Pensiun 72.81 13.68 86.49 73.46 13.95 87.41 74.67 14.23 88.90 Pension Fund

Individu 37.52 28.68 66.20 36.95 25.39 62.34 36.73 24.82 61.55 Individual

Lain-lain 90.23 19.57 109.80 89.16 19.88 109.04 89.98 20.22 110.21 Others

TOTAL 1,616.55 274.49 1,891.04 1,627.67 279.92 1,907.59 1,641.52 290.01 1,931.53 TOTAL

May-17Apr-17INSTITUSI

Mar-17

Kementerian Keuangan

Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan (dalam %)

Catatan:

1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun.

2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan.

*) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia.

Source: BI-SSSS, data diolah

INSTITUTION

SUN SBSN TOTAL SUN SBSN TOTAL SUN SBSN TOTAL

BANK* 22.73 46.79 26.22 21.98 47.94 25.79 22.54 47.55 26.30 BANK*

Bank Konvensional 22.73 37.18 24.83 21.98 37.87 24.31 22.54 37.57 24.80 Conventional Bank

Bank Syariah - 9.61 1.40 - 10.07 1.48 - 9.99 1.50 Islamic Bank

Institusi Negara 4.26 0.62 3.73 4.20 0.59 3.67 3.60 1.48 3.29 Government Institution

Bank Indonesia

(net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam

operasi moneter dengan Bank)

4.26 0.62 3.73 4.20 0.59 3.67 3.60 1.48 3.29

Bank Indonesia

(net, excluding gov't securities used in

monetary operation with Banks)

- Bank Indonesia (gross) 10.42 2.90 9.33 10.32 3.11 9.26 10.31 3.66 9.32 - Bank Indonesia (gross)

- SBN yang digunakan dalam operasi moneter

dengan Bank6.16 2.29 5.60 6.12 2.52 5.59 6.71 2.18 6.03

- Gov't securities used in monetary

operation with Banks

NON-BANK 73.01 52.59 70.04 73.82 51.47 70.54 73.85 50.96 70.41 NON-BANK

Reksadana 4.73 4.70 4.72 4.70 4.84 4.72 4.67 4.80 4.69 Mutual Fund

Asuransi 12.11 19.58 13.19 12.09 19.36 13.16 12.01 19.17 13.09 Insurance

Non Residen 43.76 5.75 38.24 44.77 6.11 39.10 44.90 6.56 39.15 Non Resident

- Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara

Asing7.33 2.10 6.57 7.95 2.07 7.09 7.70 2.08 6.85

- incl. Foreign Government(s) &

Central Bank(s)

Dana Pensiun 4.50 4.98 4.57 4.51 4.98 4.58 4.55 4.91 4.60 Pension Fund

Individu 2.32 10.45 3.50 2.27 9.07 3.27 2.24 8.56 3.19 Individual

Lain-lain 5.58 7.13 5.81 5.48 7.10 5.72 5.48 6.97 5.71 Others

TOTAL 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 TOTAL

May-17Apr-17INSTITUSI

Mar-17

Kementerian Keuangan

Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan oleh Non Residen (Asing) berdasarkan Tenor

Sumber: BI-SSSS, data diolah

Kementerian Keuangan

Spread terhadap UST- Jan 27

[bps]

Source : Bloomberg | Mid Level

DATE PHIL 26 TURK 27 BRA 26 INDO 27 MEX 27 RUSS 26 ARGEN 26 SOUTH AFR 26 UST 27

Jan-17 3.21 5.87 5.02 4.16 4.30 6.84 4.76 2.45

Feb-17 3.02 5.66 4.84 3.86 4.11 6.80 4.48 2.39

Mar-17 3.16 5.47 4.78 3.88 3.92 4.15 6.55 4.78 2.39

Apr-17 3.04 5.08 4.65 3.80 3.81 4.00 6.07 4.72 2.28

30-May-17 3.02 5.03 4.79 3.73 3.72 3.97 5.92 4.53 2.22

31-May-17 3.01 5.01 4.78 3.72 3.74 4.02 5.94 4.55 2.21

Kementerian Keuangan

DATE INDO 47 MEX 47 BRAZ 47 TURK 47SOUTHAFR

46UST 47

Aug-16 4.15 5.53 2.236

Sep-16 4.41 5.66 4.965 2.31

Oct-16 4.65 5.83 5.188 2.568

Nov-16 5.48 6.61 5.574 3.058

Dec-16 5.22 5.29 6.47 5.518 3.066

Jan-17 5.08 5.24 6.06 5.356 3.062

Feb-17 4.82 5.02 5.95 5.229 2.996

Mar-17 4.74 4.83 5.79 5.328 3.010

Apr-17 4.76 4.82 4.82 5.675 5.352 2.952

30-May-17 4.67 4.75 5.82 5.775 5.272 2.881

31-May-17 4.661 4.763 5.817 5.768 5.276 2.866

Spread terhadap UST- Feb 47

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

[bps]

Source : Bloomberg | Mid Level

Kementerian Keuangan

Date7Y Euro

Midswap

Mexico 21

EuroBond

Turkey 21

EuroBond

Brazil 21

EuroBond

Indo 21

EuroBond

25/05/2017 0.4541 0.633 2.22 2.098 1.175

26/05/2017 0.433 0.632 2.226 2.097 1.169

29/05/2017 0.4201 0.631 2.19 2.097 1.156

30/05/2017 0.4135 0.63 2.19 2.022 1.157

31/05/2017 0.4171 0.635 2.189 2.018 1.153

Spread terhadap 7Y Euro Midswap

[bps]

Source : Bloomberg | Mid Level

Kementerian Keuangan

Spread terhadap 10Y Euro Midswap

[bps]

Source : Bloomberg | Mid Level

Date10Y Euro

Midswap

Mexico 24

EuroBond

Turkey 23

EuroBond

Indo 25

EuroBond

SouthAfr 26

EuroBond

25/05/2017 0.815 1.711 2.671 2.796 3.231

26/05/2017 0.786 1.71 2.651 2.792 3.07

29/05/2017 0.777 1.701 2.651 2.782 3.069

30/05/2017 0.765 1.701 2.644 2.786 3.074

31/05/2017 0.78 1.698 2.634 2.772 3.069

Kementerian Keuangan

Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1)

Issuer

Issuer Ratings

Issue Ratings

Issue JPY fixed rate JPY fixed rate

Size EUR1,500 billion EUR1,500 billion JPY62 bilion JPY38 bilion

Pricing / Settlement Date 07 June / 14 June 2016 07 June / 14 June 2016 15 June/ 21 June 2016 15 June/ 21 June 2016

Maturity 14 June 2023 14 June 2028 21 June 2019 21 June 2021

Coupon 2,625% payable semi annually 3,750% payable semi annually 0.83% 1.16%

Reoffer Yield / Price 2,772% / 99,076% 3,906% / 98,528% 100% 100%

Yen Swap Offer - - 95 bps over JP 3yr Swap 125 bps over JP 5yr Swap

Format

Listing

Total Book Order EUR4,23 billion EUR4,13 billion JPY62 billion JPY38 billion

DistributionIndonesia 11%, Asia 10%, Europe 58%,

USA 21%

Indonesia 2%, Asia 10%, Europe 49%,

USA 39% Asia 100% Asia 100%

Investor Type

Fund / Asset Managers 68%,

Banks/Private Banks 21%, Insurance /

Pension Funds 4%, Central

Banks/Sovereigen Funds 7%

Fund / Asset Managers 76%,

Banks/Private Banks 6%, Insurance /

Pension Funds 8%, Central

Banks/Sovereigen Funds 10%

City Bank 10.5%, Public Funds

25.0%, Life Insurance 4.8%,

Asset Managers 11.3%, Regional

Banks 4.8%, Shinkins 3.6%, and

Others 40.0%

City Bank 52.6%, Public Funds

25.8%, Regional Banks 9.2%,

Shinkins 2.6%, and Others 9.8%

Republic of Indonesia Republic of Indonesia

BBB- (Fitch), BB+ (S&P), Baa3 (Moody’s) Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)

BBB- stable (Fitch), BB+ positive (S&P), Baa3 stable (Moody’s) Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)

EUR fixed rate

Rule 144A / Reg S Private Placement

SGX-ST, Frankfurt Open Market -

Summary Terms of Offering RIEUR0623 RIEUR0628 RIJPY0619 RIJPY0621

Kementerian Keuangan

Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2)

Summary Terms of Offering RI0122 RI0127 RI0147 SNI0322 SNI0327

Issuer

Issuer Ratings

Issue Ratings

Issue USD fixed rate USD fixed rate USD fixed rate

Size USD0.75 billion USD1.25 billion USD1.50 billion USD1 billion USD2 billion

Pricing / Settlement Date 1 December / 8 December 2016 1 December / 8 December 2016 1 December / 8 December 2016 22 March 2017/ 29 March 2017 22 March 2017 / 29 March 2017

Maturity 5 years due 8 January 2022 10 years due 8 January 2027 30 years due 8 January 2047 5 years due 29 March 2022 10 years due 29 March 2027

Coupon 3.700% payable semi annually 4.350% payable semi annually 5.250% payable semi annually 3.400% payable semi annually 4.150% payable semi annually

Reoffer Yield / Price 3.750% / 99.767% 4.400% / 99.592% 5.300% / 99.246% 3.400% / 100% 4.150% / 100%

Yen Swap Offer - - - - -

Format

Listing

Total Book Order USD5.20 billion USD3.50 billion USD3.30 billion USD4.87 billion USD5.97 billion

DistributionIndonesia 3%, Asia 22%, Europe 27%,

USA 48%

Indonesia 18%, Asia 26%, Europe

18%, USA 38%

Indonesia 1%, Asia 58%, Europe 12%,

USA 29%

Islamic Investors (Middle East and

Malaysia) 27%, Asia (excluding Indonesia

and Malaysia) 28%, Indonesia 10%,

Europe 14%, USA 21%

Islamic investors (Middle East and

Malaysia) 29%, Asia (excluding Indonesia

and Malaysia) 23%, Indonesia 10%, Europe

9%, USA 29%

Investor TypeFund / Asset Managers 74%, Banks

12%, Private Banks 9%, SWF 5%

Fund / Asset Managers 53%, Banks

22%, Insurance / Pension Funds 18%,

Private Banks 2%, SWF 5%

Fund / Asset Managers 27%, Banks

2%, Insurance / Pension Funds 62%,

Private Banks 3%, SWF 6%

Funds Managers 43%, Bank 40%, Central

Banks & Sovereign Wealth Funds 12%,

Insurance companies and Pension funds

3%, Private Banks 2%

Funds Managers 48%, Bank 39%, Central

Banks & Sovereign Wealth Funds 8%,

Insurance companies and Pension funds

4%, Private Bank 1%

SGX-ST & Nasdaq Dubai

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III

Baa3 Stable (Moody’s), BB+ Positive (S&P), BBB- Stable (Fitch)

Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)

USD fixed rate

Rule 144A / Reg S

Republic of Indonesia

Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)

Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)

Rule 144A / Reg S

SGX-ST & Frankfurt Stock Exchange

Kementerian Keuangan

Bagian 7

Penjaminan Pemerintah

Kementerian Keuangan

Definisi Kewajiban Penjaminan

• Kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat pemberian jaminan kepadaKementerian Negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan UsahaMilik Daerah (BUMD) dalam hal Kementerian Negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha MilikNegara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dimaksud tidak dapat membayar kewajibannyakepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian kerjasama (Undang-Undang nomor 18 tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2017)

• Potensi kewajiban yang tidak tentu tetapi mengakui bahwa pengeluaran yang akan datang mungkin munculjika persyaratan tertentu terpenuhi atau peristiwa tertentu terjadi (Glossary, The Scottish Public FinanceManual).

• Kewajiban yang muncul dari kejadian-kejadian khusus, tidak terduga yang mungkin atau tidak mungkinterjadi. Kewajiban kontingensi dapat berupa eksplisit dan implisit (IMF, External Debt Statistics, Guide ForCompilers And Users, 2003).

Kewajiban eksplisit didefinisikan sebagai pengaturan kontrak-kontrak keuangan yang memberikan persyaratan-persyaratan tertentu yaitu persyaratan-persyaratan akan menjadi efektif jika salah satu atau lebih persyaratan yangditentukan muncul untuk melakukan pembayaran dari nilai ekonomi atau dengan kata lain kewajiban kontingensieksplisit muncul dari suatu pengaturan hukum atau kontrak (IMF, External Debt Statistics, Guide For Compilers andUsers, 2003, hal 83).

Kewajiban implisit tidak muncul dari suatu sumber hukum atau kontrak tetapi akan diketahui setelah kondisi suatukejadian terealisir.

Kementerian Keuangan

Landasan Hukum Pemberian Penjaminan Pemerintah

1. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2006 tentang Pemberian Jaminan Pemerintah Untuk PercepatanPembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara, sebagaimana diubah denganPeraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007;

2. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang MenggunakanEnergi Terbarukan, Batubara dan Gas, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 194Tahun 2014;

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga olehPemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum;

4. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek KerjasamaPemerintah Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur;

5. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur;

6. Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera,sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden nomor 117 tahun 2015.

7. Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas PembiayaanInfrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada Badan UsahaMilik Negara;

8. Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;

9. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan InfrastrukturKetenagalistrikan.

Kementerian Keuangan

Pengelolaan Kewajiban Penjaminan, Batas MaksimalPenjaminan (BMP) dan Jenis Potensi Default

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEWAJIBAN PENJAMINAN: ” Mengelola risiko fiskal dalam rangka penjaminan program prioritasPemerintah ”

Pelaksanaan kebijakan pengelolaan kewajiban penjaminan mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan nomor222/KMK.08/2016 tentang Pengelolaan Penjaminan Pemerintah

1) Risiko potensi default dalam Penjaminan Kredit, yaitu:a) kondisi keuangan BUMN/BUMD memburuk;b) perkembangan pelaksanaan proyek yang dijamin atau

proyek lain yang berkaitan dengan proyek yang dijaminmemburuk;

c) kerugian nilai tukar, dalam hal pendapatan BUMN/BUMDdalam rupiah sedangkan kewajiban dalam bentuk USD;

d) peningkatan suku bunga, mengingat semua pinjamanmenggunakan tingkat suku bunga mengambang.

2) Risiko potensi default dalam Penjaminan Investasi, yaitu:a) Risiko atas kondisi keuangan Pemerintah Daerah atau

BUMN/BUMD yang dijamin terkait kewajiban pembayaran(payment obligations).

b) Risiko politik, antara lain: perubahan kebijakan/peraturan yang berdampak pada

kerugian investor; lambatnya penerbitan izin dari instansi pemerintah terkait.

c) Risiko bencana alam (natural force majeure) yang dapatmengganggu proyek yang menjadi tanggung jawabBUMN/BUMD.

BMP: nilai maksimal yang diperkenankan untuk penerbitan jaminan Pemerintah terhadap proyek baru yang diusulkan memperolehjaminan pada tahun tertentu, dan diperhitungkan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan memperhatikanproyeksi nilai proyek yang akan diusulkan untuk dijamin.

BMP untuk periode 2014 - 2017 adalah sebesar 2,57 persen terhadap PDB atau secara nominal sebesar IDR352,5 triliun (asumsiPDB 2017 sebesar IDR13.716.711 miliar), sehingga pemberian jaminan untuk proyek baru tidak boleh melebihi BMP dimaksud.

Adapun realisasi BMP selama 2014 – Q1 2017 adalah sebesar IDR203,8 triliun atau sebesar 1,49% terhadap PDB 2017.

Realisasi pemberian jaminan dari 2008 – Q1 2017 untuk proyek FTP1, FTP2, PDAM, Direct Lending, Tol Sumatera dan KPBU sebesar2,56 persen terhadap PDB atau nominal sebesar IDR351,3 triliun.

Dengan mempertimbangkan adanya tambahan program penjaminan infrastruktur baru khususnya Proyek Strategis Nasional danperubahan-perubahan asumsi yang menjadi dasar perhitungan BMP, telah dilakukan exercise BMP untuk periode tahun 2017-2020yaitu sebesar 6 persen terhadap PDB. Adapun BMP 2017-2020 akan diusulkan dalam revisi KMK mengenai SPUN 2017-2020 yangmasih dalam proses penyusunan.

Kementerian Keuangan

Program Penjaminan Pemerintah (2008 s.d. saat ini)

AirPenjaminan kredit 70% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran Pokok PDAM jika default

Program Percepatan Penyediaan Air MinumPerpres 29 Tahun 2009, dan PMK 229/2009

Jalan tolPenjaminan kredit 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran PT Hutama Karya jika default

Program Percepatan Jalan Tol di SumateraPerpres 117/2015 dan PMK 253/2015

Penjaminan kredit 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran PLN jika default

Program Percepatan Pembangkit Batubara 10.000MW Tahap 1 Perpres 91/2007 dan PMK 44/2008

Penjaminan Kelayakan Usaha – Pemerintah menjamin kelayakan usaha PLN dalam membayar kewajiban dalam Perjanjian Jual Beli Listrikkepada Pengembang Swasta, dan menjamin risiko politik

Program Percepatan Pembangkit Batubara, Energi Terbarukan, Gas 10.000MW Tahap 2 (FTP 2)

Perpres 48/2011 dan PMK 173/2014

Listrik

• Penjaminan Kredit 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran PLN jika default• Penjaminan Kelayakan Usaha – Pemerintah menjamin kelayakan usaha PLN dalam membayar kewajiban dalam Perjanjian Jual Beli

Listrik kepada Pengembang Swasta, dan menjamin risiko politik

Program Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan (35GW) Perpres 4/2016 dan PMK 130/2016

Sektor Dasar Hukum, Nama Program, Bentuk Penjaminan

Infrastruktur

Penjaminan Investasi – Pemerintah menjamin kewajiban financial Kementerian/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD dalam Perjanjian Kerjasama dengan Badan Usaha Swasta

Public-Private Partnerships Project (PPP)/ KPBU/ KPSPerpres 78/2010, Perpres 38/2015 dan PMK 260/2010

Penjaminan Investasi – Pemerintah menjamin risiko politik Kementerian/Lembaga/Pemda/BUMN/BUMD dalam Perjanjian Kerjasama/dokumen yang dipersamakan dengan Badan Usaha

Program Proyek Strategis NasionalPerpres 3/2016 dan PMK 60/2017

Penjaminan Kredit 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran BUMN jika default

Program Direct Lending dari LKI kepada BUMNPerpres 82/2015 dan PMK 189/2015

• Penjaminan Kredit 100% – Pemerintah menjamin kewajiban pembayaran Pemda jika default• Penjaminan Likuiditas Aset – Pemerintah menjamin likuiditas aset PT SMI dalam fungsi leverage penugasan pembiayaan infrastruktur

daerah

Program Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah ke BUMNPP 95/2015, PMK 232/2015, dan PMK 174/2016

Kementerian Keuangan

Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan Dalam APBN

• Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam PMK 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam RangkaPelaksanaan Anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah, alokasianggaran kewajiban penjaminan Pemerintah yang tidak terealisasi sampaidengan akhir triwulan III dapat dipindahbukukan ke dalam rekening danacadangan penjaminan Pemerintah.

• Posisi saldo rekening dana cadangan penjaminan Pemerintah sebesarRp2.321,78 miliar (akumulasi alokasi APBN 2013, 2014 dan 2016 (alokasiTA 2015 tidak dapat dipindahbukukan karena kebutuhan kapasitas fiskalAPBN).

• Anggaran kewajiban penjaminan di alokasikan sejak APBN TA 2008 (menyesuaikan penerbitan penjaminan untuk setiap program)

• Anggaran kewajiban penjaminan dalam APBN TA 2017 telah disetujui DPR sebesar Rp924,1 miliar:

Program Infrastruktur Nasional Rp721,1 miliar (Proyek FTP1, PDAM, Direct Lending, Jalan Tol Sumatera, dan KPBU), dan

Program penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerahkepada BUMN/Dana talangan Infrastruktur Daerah Rp203 miliar)

• Alokasi anggaran untuk program penjaminan FTP2 diberikan dalambentuk alokasi belanja subsidi dan PMN.

LKPP 2008

(Audited)

LKPP 2009

(Audited)

LKPP 2010

(Audited)

LKPP 2011

(Audited)

LKPP 2012

(Audited)

LKPP 2013

(Audited)

LKPP 2014

(Audited)

LKPP 2015

(Audited)

LKPP 2016

(Audited)APBN 2017

2 . Percepatan Penyediaan Air Minum - - IDR 50.00 IDR 15.00 IDR 10.00 IDR 35.00 IDR 2.23 IDR 1.80 IDR 0.59 IDR 1.14

3 .

Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman

Langsung dari Lembaga Keuangan

Internasional kepada BUMN

- - - - - - - - - IDR 21.07

4 .Percepatan Pembangunan Jalan Tol di

Sumatera - - - - - - - - - IDR 39.37

5 .

Percepatan Pembangunan Pembangkit

Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi

Terbarukan, Batubara dan Gas (Proyek

10.000 MW Tahap 2 )

- - - - - - - - - -

7 .Penugasan Penyediaan Pembiayaan

Infrastruktur Daerah kepada BUMN- - - - - - - - - IDR 203.00

IDR 283.00 IDR 1,000.00 IDR 1,050.00 IDR 904.00

Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan (miliar rupiah)

IDR 633.30 IDR 706.04 IDR 964.07 IDR 843.50 IDR 651.67

IDR 59.82 IDR 48.18 IDR 49.70 IDR 80.56 IDR 209.87- - - -

Total

IDR 623.30 IDR 611.22

-

IDR 913.65 IDR 449.68IDR 570.53IDR 792.00

IDR 924.12

No.

Rincian Program Penjaminan

Penugasan Percepatan Pembangunan

Infrastruktur Nasional

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU) yang dilakukan melalui Badan Usaha

Penjaminan Infrastruktur (Proyek

infrastruktur dengan skema KPBU)

6 .

IDR 283.00 IDR 1,000.00 IDR 1,000.00 IDR 889.001 .

Percepatan Pembangunan Pembangkit

Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara

(Proyek 10.000 MW Tahap I)

Kementerian Keuangan

Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan

• Portofolio per 31 Maret 2017:

Telah diterbitkan penjaminan

sebanyak 70 dokumen (36

pinjaman Proyek FTP1, 10

Proyek PDAM, 3 Proyek Skema

Direct Lending, 3 Proyek Jalan

Tol Sumatera, 12 Proyek FTP2,

5 Proyek Skema KPBU, dan 1

Jaminan Penugasan

Infrastruktur Daerah) dengan

total nilai sebesar Rp354,1

triliun.

• Total outstanding/eksposur

penjaminan sebesar Rp102,9

triliun:

Total outstanding

penjaminan kredit mencapai

Rp 50,4 triliun (FTP1 Rp44

triliun, PDAM Rp187,2 miliar,

Direct lending Rp4,23 triliun,

Jalan tol Rp1 triliun,

Pinjaman Daerah Rp1 triliun)

Total eksposur penjaminan

investasi mencapai sebesar

Rp52,46 triliun (FTP2 Rp40,9

triliun, KPBU Rp11,5 triliun)

Original Curr. Eq. IDR Original Curr. Eq. IDR

USD 3.96 USD 2.30

IDR 40,353.70 IDR 13,352.72

2 . Percepatan Penyediaan Air Minum PDAM Perbankan 10 IDR 332.79 IDR 332.79 IDR 187.20 IDR 187.20

3 .

Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman

Langsung dari Lembaga Keuangan

Internasional kepada BUMN

PT PLN

(Persero)

Lembaga

Keuangan

Internasional

3 USD 1.43 IDR 19,049.03 USD 0.32 IDR 4,231.42

4 .Percepatan Pembangunan Jalan Tol di

Sumatera

PT HK

(Persero)

Lembaga

Keuangan dan

Wali Amanat

3 IDR 2,721.34 IDR 2,721.34 IDR 1,000.00 IDR 1,000.00

5 .

Percepatan Pembangunan Pembangkit

Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi

Terbarukan, Batubara dan Gas (Proyek

10.000 MW Tahap 2 )

PT PLN

(Persero)

Pengembang

Pembangkit

Listrik

12 USD 11.91 IDR 158,606.06 USD 3.07 IDR 40,906.24

USD 3.20 USD 0.87

IDR 34,902.10 IDR 0.00

7 .Penugasan Penyediaan Pembiayaan

Infrastruktur Daerah kepada BUMNPemda PT SMI (Persero) 1 IDR 2,730.95 IDR 2,730.95 IDR 1,050.14 IDR 1,050.14

USD 20.50 USD 6.56

IDR 81,040.86 IDR 15,590.06

Asumsi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia 31 Maret 2017 (IDR/USD1) 13,321.00 13,321.00

Nilai Penjaminan Kredit /

Investasi (miliar)

Posisi Outstanding Kredit/

Exposure Investasi (miliar)

IDR 354,057.24Total 70

36 IDR 93,087.79

5 IDR 11,558.86

IDR 43,999.39

IDR 102,933.25

No.

Rincian Program Penjaminan

Penugasan Percepatan Pembangunan

Infrastruktur Nasional

Pihak

Terjamin

Penerima

Jaminan

Jumlah

Dokumen

Penjaminan

Badan UsahaPJPK

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU) yang dilakukan melalui Badan Usaha

Penjaminan Infrastruktur (Proyek

infrastruktur dengan skema KPBU)

6 . IDR 77,529.30

1 .

Percepatan Pembangunan Pembangkit

Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara

(Proyek 10.000 MW Tahap I)

PT PLN

(Persero)Perbankan

Kementerian Keuangan

Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah (per 31 Maret 2017)

1. Berdasarkan Komposisi Total Nilai Penjaminan Pemerintah

2. Berdasarkan Komposisi Total Outstanding Penjaminan Kredit

• Komposisi total nilai penjaminan pemerintah

berdasarkan jenis mata uang berkisar 77,11% dalam USD dan 22,89% dalam IDR

berdasarkan program penjaminan berkisar 26,29% untuk proyek FTP1; 44,80% untuk proyek FTP 2; 21,90% untuk proyek KPBU; 0,77% untuk proyek tol Sumatera; 0,09% untuk proyek PDAM; 5,38% untuk proyek direct lending dan 0,77% untuk Pinjaman Daerah

• Komposisi total outstanding penjaminan kredit

berdasarkan jenis mata uang berkisar 84,85% dalam USD dan 15,5% dalam IDR

berdasarkan tenor pinjaman berkisar 71,15% untuk tenor 10-13 tahun,; 11,54% untuk tenor dibawah 10 tahun, dan17,31% untuk tenor diatas 13 tahun

berdasarkan jenis lender berkisar 32,69% dari Bank BUMN; 23,08% dari Bank Swasta Domestik; 23,08% dari Bank Swasta Luar Negeri ; 17,31% dari BPD; 1,92% dari BUMN Penugasan dan 1.92% dari Obligasi

Berdasarkan tingkat suku bunga , 98% kredit pinjamanberbunga floating dan 2% kredit pinjaman berbunga fix

Kementerian Keuangan

Maturity Profile Penjaminan Kredit yang Dijamin Pemerintah(per 31 Maret 2017)

• Maturity profile berdasarkan proyeksipembayaran pokokpinjaman proyek FTP 1, Direct lending, dan PDAM, sedangkan Tol Sumatera belum ada penarikan.

• Pinjaman Kredit untukProgram Direct Lending dalam masa grace period hingga 2020, sehinggajatuh tempo baru dimulaitahun 2021 hingga 2035.

• Jatuh tempo pinjamankredit FTP 1 terbesar padatahun 2017 kemudianmenurun bertahap setiaptahun hingga berakhirpada tahun 2025.

• Jatuh tempo obligasi jalantol PT HK pada tahun2026.

• Jatuh tempo pinjamankredit PDAM meningkatbertahap hingga tahun2018 dan menurunbertahap hingga tahun2027.

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035

Proyek FTP 1 (USD Eq IDR) 4,821.25 4,821.25 4,821.25 4,821.25 4,278.65 3,445.73 2,596.05 1,873.86 482.28 - - - - - - - - -

Proyek FTP 1 (IDR) 4,290.47 3,665.87 2,452.14 1,124.70 975.15 667.95 667.95 667.95 588.46 - - - - - - - - -

Proyek Direct Lending (USD Eq IDR) - - - - 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49 201.49

Proyek Jalan Tol (IDR) - - - - - - - - - 1,000.00 - - - - - - - - -

Proyek PDAM (IDR) - RHS 36.91 38.39 37.61 32.01 25.58 25.58 12.64 6.52 2.44 2.03 0.81 - - - - - - -

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

da

la

m m

ilia

r

Kementerian Keuangan

Realisasi dan Proyeksi Oustanding Kredit yang Dijamin Pemerintah(per 31 Maret 2017)

Outstanding kreditberdasarkan proyeksipenarikan dan pembayaranpokok pinjaman proyek FTP 1, Jalan Tol, Direct Lending dan PDAM.

Portofolio kredit pinjamanper 31 Maret 2017:

• Pinjaman Kredit proyekFTP 1 dimulai penarikanpada tahun 2008 dandiperkirakan kreditselesai/lunas pada tahun2026

• Pinjaman Kredit ProyekPDAM dimulai penarikanpada tahun 2012 dandiperkirakan kreditselesai/lunas pada tahun2027

Pinjaman Kredit untukProgram Direct Lending dalam masa grace period hingga 2020, sedangkankredit proyek jalan tolSumatera jatuh tempo pada2026

Kementerian Keuangan

Bagian 8

Rating, Opini BPK, Kesimpulan

Kementerian Keuangan

Rating Indonesia

Faktor Penentu Perbaikan Rating

Ketahanan Perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis global 2007-2008

Kestabilan politik dan perbaikan law enforcement

Pengelolaan utang pemerintah yang prudent:

Penurunan rasio utang terhadap PDB

Ketepatan waktu pembayaran kewajiban utang

Meningkatnya kepercayaan investor/ kreditor

Sovereign Credit Rating (Fitch, Moody’s, S&P)

Peningkatan rating 1 notch berpotensi menurunkan yield SBN valas baru sekitar 75-115bps

Country Risk Classification (CRC)

Pengukuran risiko kredit suatu negara oleh negara-negara anggota OECD

Rentang 0 (berisiko rendah) sampai dengan 7 (berisiko tinggi)

Penurunan 1 level CRC berpotensi menurunkan biaya pinjaman luar negeri khususnyafasilitas kredit ekspor baru sekitar 130-150bps

Kementerian Keuangan

Perkembangan Credit Rating Indonesia (1)

Perkembangan Rating Indonesia 1999 - 2017S&P: Tanggal 19 Mei 2017 menaikkan peringkat kredit Indonesia dari BB+ menjadi BBB-.

R&I: Tanggal 5 April 2017 memperbaiki Outlook Sovereign Credit RatingIndonesia dari stable menjadi BBB-/positive

JCRA: Tanggal 7 Maret 2017 memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi BBB-/positive

Moody’s: Tanggal 8 Februari 2017 memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stable menjadi positive dan mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade)

Fitch Ratings: Tanggal 21 Desember 2016 meningkatkan outlook dari stablemenjadi positive dan mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade).

OECD: Tanggal 30 Maret 2012 menaikkan peringkat CRC Indonesia dari klasifikasi 4 menjadi klasifikasi 3

S&P Fitch Moody's R&I JCR CRC

1999 CCC+ B- B3 B- - 6

2000 B- B- B3 B- - 6

2001 CCC B- B3 B- - 6

2002 CCC+ B B3 B- B 6

2003 B B+ B2 B- B 6

2004 B+ B+ B2 B B+ 6

2005 B+ BB- B2 BB- B+ 5

2006 BB- BB- B1 BB- BB- 5

2007 BB- BB- Ba3 BB+ BB 5

2008 BB- BB Ba3 BB+ BB 5

2009 BB- BB Ba2 BB+ BB+ 5

2010 BB BB+ Ba2 BB+ BBB- 4

2011 BB+ BBB- Ba1 BB+ BBB- 4

2012 BB+ BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

2013 BB+ BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

2014 BB+ BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

2015 BB+ BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

2016 BB+ BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

2017 BBB- BBB- Baa3 BBB- BBB- 3

TahunRating

Kementerian Keuangan

Perkembangan Credit Rating Indonesia (2) In

vestm

en

tgrad

e

Moodys’s menaikan rating ke Ba1per 17 Januari 2011

S&P’s menaikan rating ke BB+ per 8 April 2011

RekapitalisasiPerbankan

Krisis ekonomi1998

Reprofiling VR & HB, Asset-Bond Swap, & penerbitan

SUN jk panjang

Lelang penerbitan SUN secara reguler, program

Buyback

Lelang penerbitan SUN secara reguler, program

Buyback, & Debt Swtiching

Lelang penerbitan SUN secara reguler, program

Buyback, Debt Swtiching, & diversivikasi instrumen

Inve

stm

en

tgr

ade

No

n In

vest

me

nt

grad

e

S&P sempatmenurunkan rating ke Selective Default

namun direvisikembali 2 hari

kemudian

No

n In

vestm

en

t grade

Moodys’s menaikan rating ke Baa3per 18 Januari 2012

Fitch’s menaikan rating ke BBB-per 15 Desember 2011

Fitch’s S&P’s Moody’s

2017

S&P’s menaikan rating ke BBB-per 19 Mei 2017

Kementerian Keuangan

Performa Sovereign Rating Indonesia

Pada tanggal 19 Mei 2017, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkatrating Indonesia dari BBB-/positif menjadi level BBB-/stable.S&P menyatakan keputusan tersebutdidasari oleh berkurangnya risiko fiskal seiring kebijakan anggaran Pemerintah yang lebih realistissehingga membatasi kemungkinan pemburukan defisit ke depan secara signifikan. Langkah ini jugadapat mengurangi risiko peningkatan rasio utang Pemerintah terhadap PDB dan bebanpembayaran bunga. Di sisi lain, S&P juga memproyeksikan perbaikan penerimaan negara sebagaidampak lanjutan dari perolehan data program tax amnesty serta pengelolaan pengeluaran fiskalyang lebih terkendali. Selain itu, Indonesia dinilai telah menunjukkan perumusan kebijakan yangefektif untuk mendukung keuangan pemerintah yang berkesinambungan dan pertumbuhanekonomi yang berimbang.

Pada tanggal 5 April 2017, Rating and Investment Information (R&I) merevisi outlook peringkatkredit pemerintah Indonesia dari stable menjadi positive, serta mengafirmasi rating pada BBB-.Peningkatan ini didasarkan pada beberapa faktor yaitu stabilitas makroekonomi Indonesia, posisieksternal Indonesia, penyempitan defisit neraca berjalan, peningkatan cadangan devisa, posisiutang luar negeri swasta yang stabil serta defisit anggaran yang tetap terkendali. Hal ini merupakanhasil dari pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter yang berfokus pada stabilitas serta didukungadanya kebijakan deregulasi dalam meningkatkan iklim investasi.

Pada tanggal 7 Maret 2017, Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCRA) memperbaiki Outlook SovereignCredit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating padaBBB- (Investment Grade). Dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign CreditRating Indonesia yaitu perbaikan iklim investasi yang didorong oleh berbagai Paket KebijakanEkonomi dan perlambatan utang luar negeri swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsipkehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non-Bank yang diatur oleh BankIndonesia.

Kementerian Keuangan

Performa Sovereign Rating Indonesia (2)

Pada tanggal 8 Februari 2017, lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) memperbaikiOutlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi ratingpada Baa3 (Investment Grade). Faktor-faktor kunci yang mendukung perbaikan tersebut yaitu penurunankerentanan sektor eksternal yang diperkirakan akan terus berlanjut sebagai dampak dari kebijakanotoritas dan perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan.

Pada tanggal 21 Desember 2016 Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Outlook Sovereign CreditRating Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (InvestmentGrade). Faktor kunci yang mendukung perbaikan tersebut, yaitu track record stabilitasmakroekonomi yang dapat dijaga dengan baik oleh otoritas dalam beberapa tahun terakhir ditengah tantangan ekonomi global, kebijakan moneter dan nilai tukar yang ditempuh BI telah efektifmeredam gejolak di pasar keuangan, serta dorongan reformasi struktural yang kuat sejakSeptember 2015 yang mampu memperbaiki iklim investasi secara bertahap dan diperkirakan dapatmendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah.

Pada tanggal 30 Maret 2012, OECD menaikkan peringkat CRC (Country Risk Classification)Indonesia dari klasifikasi 4 menjadi klasifikasi 3. Saat ini Indonesia berada dalam kelompok yangsama dengan negara-negara seperti Thailand, Uruguay, Afrika Selatan, Rusia, India, Brasil dan Peru.

Kementerian Keuangan

Opini BPK tentang Laporan Keuangan

Tahun 2012 Laporan Keuangan BA-999.01 Pengelolaan Utangmendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 BPK tidak memberikan opiniterhadap BA-999.01 namun hanya memberikan opini atas LaporanKeuangan BA-999 Bendahara Umum Negara (BUN) dengan opiniWajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada 2016 tidak terdapat temuanyang material yang mempengaruhi opini atas Laporan KeuanganBA-999 Bendahara Umum Negara (BUN) tersebut.

Akuntabilitas kinerja pengelolaan utang membaik

Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku

Kementerian Keuangan

Kesimpulan

Utang Pemerintah diperlukan untuk membiayai defisit APBN, penyediaan arus kas jangkapendek, dan refinancing utang lama.

Meskipun utang nominal mengalami peningkatan, namun rasio terhadap PDB cenderungmenurun dan saat ini telah mencapai batas yang aman

Pengelolaan utang pemerintah diarahkan untuk mendapatkan sumber pembiayaan denganbiaya dan risiko rendah, jangka panjang, dan tidak ada ikatan politik.

Pengelolaan fiskal & utang Indonesia relatif semakin baik:

Berbagai rasio utang dan rasio biaya utang menunjukkan trend yang membaik dan

bahkan dibandingkan rasio-rasio yang sama di negara lain, termasuk negara maju

Kegiatan pengelolaan didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang menjamin

transparasi dan akuntabilitas publik

LK BA-999.01 Pengelolaan Utang Tahun 2008 s.d. 2012, dinilai Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan

Perbaikan credit rating Indonesia terutama terjadi mulai tahun 2005.

Pada tahun 2011 S&P telah menaikkan rating Indonesia dari BB menjadi BB+, sedangkan

JCRA, Fitch, Moody's dan R&I telah memasukkan Indonesia kedalam kategori negara

Investment Grade

Kementerian Keuangan

Bagian 9

Ekstra Slide

Kementerian Keuangan

Profil Utang Indonesia(Pemerintah, Bank Indonesia, Sektor Publik dan Swasta)

Berbeda dengan Buku Saku Profil Utang Pemerintah

Pusat, dalam menentukan Utang Luar Negeri SULNI

dan SUSPI memakai konsep resident – non resident

yaitu utang yang didasarkan pada kepemilikan

penduduk (resident) dan bukan penduduk (non

resident).

Catatan :- Angka posisi utang Buku Saku dan SULNI per 31 Maret 2017- Angka posisi utang SUSPI per 31 Desember 2016

PUPP (Profil Utang Pemerintah Pusat) : Data UtangPemerintah Pusat.

SULNI (Statistik Utang Luar Negeri Indonesia) : Utang LuarNegeri Pemerintah Pusat, Bank Indonesia dan Swasta

SUSPI (Statistik Utang Sektor Publik Indonesia) : UtangPemerintah Pusat, Bank Indonesia dan Badan Usaha MilikNegara (BUMN)

Triliun Rupiah

Jenis Utang PUPP SULNI SUSPI

Utang Dalam Negeri/Residen 2,128.69 - 4,768.28

Utang Luar Negeri / Non Residen 1,521.06 2,129.91 2,541.38

Total 3,649.75 2,129.91 7,309.66

3,650

2,130

7,310

PUPP

SULNI

SUSPI

Triliun Rupiah